etika tim penilai angka kredit jabatan fungsional tertentu
DESCRIPTION
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته. Nala Sea Side Hotel 18 Juni 2014. Etika Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Tertentu. Oleh : Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd Kabag Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu. Disampaikan Dalam Sosialisasi - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
ورحمة عليكم ورحمة السالم عليكم السالموبركاته وبركاته الله Nala Sea Side Hotelالله
18 Juni 2014
Curriculum VitaeNama : Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd
Tgl Lahir : Bandung, 5 Nopember 1963
Pangkat/Gol : Pembina Tk 1 / IV/b
Pendididikan :
1. S.1 : IAIN Bandung tahun 1988
2. S.2 : Universitas Bengkulu Tahun 2007
Riwayat Pekerjaan :
1. Kepala MA Al-Hidayah – IPUH tahun 1992
2. Kepala MAN IPUH 1997
3. Kepala MAN Arga Makmur 2003
4. Kepala MAN 2 Padang Kemiling 2007
5. Kepala Seksi Penyuluhan Haji dan Umroh pada Bidang Hazawa Kanwil Kemenag tahun 2007
6. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lebong (2007-2013)
7. Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu (2013-Sekarang)
Visi Kementerian Agama Provinsi Bengkulu
• Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama
• Meningkatkan Kualitas Kerukunan Umat Beragama
• Meningkatkan Kualitas Raudhatul Athfal Madrasah, Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
• Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji,.
• Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Bersih dan berwibawa
Lima Misi Kementerian Agama
Berdasarkan pinsipprofesionalismeSesuai dgn kompetensiprestasi kerja, dan jenjang pangkat
syarat objektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, atau golongan
5
PNS
diangkat dalam jabatan dan
pangkat tertentu
Jabatan Struktural
(eselon I, II, III, IV, V)
Jabatan Fungsional
Fungsional Umum
(non Angka kredit)
Fungsional
Tertentu
(113 JF)
Terampil- P.Pemula- Pelaksana- P.Lanjutan- Penyelia
Ahli- Pertama- Muda- Madya- Utama
JABATAN FUNGSIONAL :keahlian dan/atau keterampilanspesialistik dan mandiri serta mempunyai kode etik
JABATAN STRUKTURAL :kepemimpinan dan manajerialserta mempunyai kode etik
KOMPETENSI INTIJABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL
7
UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-
POKOK KEPEGAWAIAN
Pasal 17
ayat (1)
PNS diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu
• seseorang duduk dalam jabatan tertentu
• seseorang didayagunakan untuk tugas jabatan yang didudukinya
• seseorang ditetapkan untuk memperoleh hasil kerja tertentu
Pasal 17
ayat (2)
Pengangkatan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai kompetensi
dasar pembentukan PNS profesional
Denganpengangkatan dalam jabatan berdasarkan
kompetensi
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 40 TAHUN 2010 TENTANg JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2010 TENTANG GRAND
DESIGN REFORMASI BIROKRASI 2010 – 2025
Dasar Hukum Jabatan Fungsional
YOUR SITE HERE
Lanjutan ...
PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI BIROKASI MENUJU BIROKRASI YANG BERSIH DAN
PROFESIONAL
HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN
K/L:1.Penetapan Standar Kompetensi Jabatan2.Peningkatan Kemampuan PNS Berbasis Kompetensi3.Sistem Nasional Diklat Berbasis Kompetensi4.Penegakan Etika dan Disiplin PNS5.Sertifikasi Kompetensi PNS6.Mutasi dan Rotasi Sesuai Kompetensi secara Periodik7.Pengukuran Kinerja Individu8.Penguatan Jabatan Fungsional:
a) Penambahan Jumlah Jabatan Fungsional
b) Penetapan Pola Karier Jabatan Fungsional
c) Peningkatan Kemampuan Jabatan Fungsional
d) Peningkatan Tunjangan Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
1. Meningkatkan produktifitas kerja PNS
secara personal ;
2. Meningkatkan produktifitas unit kerja;
3. Peningkatan dan pengembangan karier
PNS;
4. Peningkatan kompetensi dalam
pelaksanaan tugas dan membentuk
sikap professionalisme PNS.
1.Kenaikan Pangkat bisa dua tahun sekali;
2.Pangkat/golongan dapat melebihi pangkat/golongan maksimum;
3.Besar tunjangan jabatan dapat melebihi tunjangan jabatan struktural dan tunjangan funsional umum;
4.Profesionalitas kerja semakin teruji;
5.Mudah memperoleh angka kredit minimum.
JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU
-Pranata Komputer-Arsiparis
- Analis Kepegawaian- Pranata Humas
-Pranata Laboratorium Pendidikan
-Pustakawan-Dan lain-lain
Yang Termasuk Dalam Jabatan Fungsional Tertentu??
15
KEUNGGULAN JABFUNG TERTENTU
Pangkat boleh lebih tinggi dari atasan/pej struktural
Dikecualikan dari ujian dinas untuk kenaikan golongan penggajian
Standar pengukuran kinerja individual lebih obyektif
Menerima tunjangan jabatan bukan tunjangan fungsional umum per golongan
16
PROSEDUR PENGANGKATAN
PIMPINAN UNIT KERJA SESJEN
U.P. KAROPEG
BERKASUSUL
1. SRT PERNYATAAN TELAHMELAKS KEG.2. DUPAK +BUKTI FISIK3. SK KP & JABATAN TERAKHIR4. IJAZAH5. STTPL DIKLAT ARSIPARIS6. DP3, 1 TH TERAKHIR
SYARATTIM
PENILAI*)
MENILAI& PERTIMBANGAN
OK?PAK &
SK JABATAN
SRTPENGEMBALIAN
PEJ YG DIBERI KUASA
Y
T
A
A
Y
T
A
*):MADYA-UTAMA TPP: ANRIA.PELAKSANA S.D. MUDA
17
SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PENILAI• KETUA merangkap ANGGOTA• WAKIL KETUA merangkap ANGGOTA• SEKRETARIS merangkap ANGGOTA• sekurang-kurangnya 4 orang ANGGOTA
SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PENILAI• KETUA merangkap ANGGOTA• WAKIL KETUA merangkap ANGGOTA• SEKRETARIS merangkap ANGGOTA• sekurang-kurangnya 4 orang ANGGOTA
SETIAP JABATAN FUNGSIONAL ANGKA KREDIT DIBENTUK TIM PENILAI. TIM PENILAI DARI:
• Unsur Kepegawaian• Unsur unit teknis• Pejabat fungsional
TIM PENILAI ANGKA KREDIT JAFUNG
1. PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENILAIAN JAFUNGa. Adil
Setiap usulan diperlakukan sama dan dinilai dengan kriteria penilaian yang sama.
b. Obyektif
Penilaian dilakukan terhadap bukti-bukti yang diusulkan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta dinilai dengan kriteria penilaian yang jelas
c. Akuntabel
Hasil penilaian dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan pertimbangan dan alasannya
d. Transparan dan Bersifat Mendidik
Proses penilaian dapat dimonitor dan dikomunikasikan dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran bersama, untuk mendapatkan proses yang lebih efektif dan efisien dengan hasil yang lebih benar dan lebih baik.
Prinsip/Etika Penilaian Prestasi Kerja Prinsip/Etika Penilaian Prestasi Kerja PegawaiPegawai
1. 1. ObjektifObjektif
2. 2. TerukurTerukur
3. 3. AkuntabelAkuntabel
4. 4. PartisipasiPartisipasi
55. . TransparanTransparan
Sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai
Dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif.
Seluruh hasil penilaian kinerja harus dapat dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang
Seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan PNS yang dinilai
Seluruh proses dan hasil penilaian prestasi kerja bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia
Pengembangan jabatan fungsional pada hakekatnya diarahkan agar setiap Pegawai Negeri Sipil memiliki kedudukan, peran, tugas, tanggung
jawab, bahkan hak dan kewajiban yang jelas dalam setiap satuan organisasi pemerintahan, karena dalam jabatan fungsional akan dapat
dilihat dan diukur setiap prestasi yang dicapai yang tercermin melalui perolehan angka kredit.
Kesimpulan Kesimpulan
Pengembangan jabatan fungsional pada hakekatnya diarahkan agar setiap Pegawai Negeri Sipil memiliki kedudukan, peran, tugas, tanggung
jawab, bahkan hak dan kewajiban yang jelas dalam setiap satuan organisasi pemerintahan, karena dalam jabatan fungsional akan dapat
dilihat dan diukur setiap prestasi yang dicapai yang tercermin melalui perolehan angka kredit.
Kesimpulan Lanjutan.. Kesimpulan Lanjutan..
Jalan jalan sama kekasih.. teringatnya di waktu
shubuh.... cukup sekian dan terima kasih...
wassalamualaikum warohmarullohi wabarokatuh