etika moral akhlak kel.1

27
BAB I PENDAHULUAN Islam merupakan agama yang santun karena dalam islam sangat menjunjung tinggi pentingnya etika, moral dan akhlak. Inti ajaran Islam ialah mengadakan bimbingaan bagi kehidupan mental dan jiwa manusia, sebab dalam bidang inilah terletak hakikat manusia. Sehingga sikap mental dan kehidupan jiwa itulah yang menentukan bentuk kehidupan lahir. Nabi Muhammad saw bersabda: “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak.” (H.R.Ahmad Baihaqi ). Selain itu, akhlak merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi’at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan ector makhluk. Pada makalah ini kami akan memaparkan pengertian secara umum etika, moral dan akhlak. Namun sebelum kami memaparkan secara lebih detail mengenai etika, moral dan akhlak kami akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai latar belakang dan tujuan pembuatan makalah ini. A. LATAR BELAKANG 1

Upload: anon951305

Post on 26-Jun-2015

679 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Moral Akhlak Kel.1

BAB I

PENDAHULUAN

Islam merupakan agama yang santun karena dalam islam sangat menjunjung tinggi

pentingnya etika, moral dan akhlak. Inti ajaran Islam ialah mengadakan bimbingaan bagi

kehidupan mental dan jiwa manusia, sebab dalam bidang inilah terletak hakikat manusia.

Sehingga sikap mental dan kehidupan jiwa itulah yang menentukan bentuk kehidupan

lahir. Nabi Muhammad saw bersabda:

“Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak.” (H.R.Ahmad

Baihaqi).

Selain itu, akhlak merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena

akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi’at, perangai, karakter manusia yang

baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan ector makhluk.

Pada makalah ini kami akan memaparkan pengertian secara umum etika, moral dan

akhlak. Namun sebelum kami memaparkan secara lebih detail mengenai etika, moral dan

akhlak kami akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai latar belakang dan tujuan

pembuatan makalah ini.

A. LATAR BELAKANG

1. Latar Belakang Pemilihan Judul

Seperti kita ketahui, sekarang keadaan etika, moral, dan akhlak bangsa saat ini dalam

keadan krisis/sakit baik dalam ector kebudayaan maupun dari segi agama. Salah satu

penyebabnya yaitu pengaruh globalisasi dan modernisasi. Dimana generasi muda

sekarang sudah mulai terjerumus ke dalam hal-hal yang bersifat merugikan baik dirinya

sendiri maupun orang lain.

2. Latar Belakang Pembuatan makalah

1

Page 2: Etika Moral Akhlak Kel.1

Makalah ini kami buat untuk melengkapi uji kompetensi kami dalam mata kuliah

agama islam, jurusan Kedokteran Gigi, Universitas Lambung Mangkurat Fakultas

Kedokteran tahun 2010.

B. TUJUAN PENULISAN

Tujuan disusunnya makalah ini, yaitu :

1. Diharapkan baik penyusun maupun pembaca dapat lebih memahami dan menerapkan

perihal Etika, Moral dan Akhlak

2. Agar terwujudnya perbuatan mulia dan dapat menghindari perbuatan tercela dalam

kehidupan sehari-hari.

2

Page 3: Etika Moral Akhlak Kel.1

BAB II

KONSEP ETIKA, MORAL dan AKHLAK

1.1Etika

1.1.1 Definisi Etika

Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,ethos yang berarti watak

kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu

pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan ini terlihat

bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia.

Dalam encyclopedia Britanica, etika dinyatakan sebagai filsafat moral, yaitu

studi yang sitematik mengenai sifat dasar dari konsep-konsep nilai baik, buruk, harus,

benar, salah, dan sebagainya.

Sementara itu menurut Profesor Robert Salomon, etika dapat dikelompokan

menjadi dua definisi:

Etika merupakan karakter individu, dalam hal ini termasuk bahwa orang yang

beretika adalah orang yang baik. Pengertian ini disebut pemahaman manusia sebagai

individu yang beretika.

3

Page 4: Etika Moral Akhlak Kel.1

4

Page 5: Etika Moral Akhlak Kel.1

Etika merupakan hukum sosial. Etika

merupakan hukum yang mengatur, mengendalikan serta membatasi perilaku manusia.

Dari definisi etika tersebut diatas, dapat segera diketahui bahwa etika

berhubungan dengan empat hal sebagai berikut:

1. Dilihat dari segi objek pembahasannya, etika berupaya membahas perbuatan yang

dilakukan oleh manusia.

5

Page 6: Etika Moral Akhlak Kel.1

2. Dilihat dari segi sumbernya, etika bersumber pada akal pikiran atau filsafat. Sebagai

hasil pemikiran, maka etika tidak bersifat mutlak, absolute dan tidak pula universal. Ia

terbatas, dapat berubah, memiliki kekurangan,kelebihan dan sebagainya. Selain itu,

etika juga memanfaatkan berbagai ilmu yang memebahas perilaku manusia seperti

ilmu antropologi, psikologi, sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi dan sebagainya.

3. Dilihat dari segi fungsinya, etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap

terhadap sesuatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia, yaitu apakah perbuatan

tersebut akan dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, hina dan sebagainya. Dengan

demikian etika lebih berperan sebagai konseptor terhadap sejumlah perilaku yang

dilaksanakan oleh manusia. Etika lebih mengacu kepada pengkajian sistem nilai-nilai

yang ada.

4. Dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relative yakni dapat berubah-ubah sesuai

dengan tuntutan zaman.

Dengan ciri-cirinya yang demikian itu, maka etika lebih merupakan ilmu

pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan

manusia untuk dikatan baik atau buruk. Berbagai pemikiran yang dikemukakan para

filosof barat mengenai perbuatan baik atau buruk dapat dikelompokkan kepada

pemikiran etika, karena berasal dari hasil berfikir. Dengan demikian etika sifatnya

humanistis dan antroposentris yakni bersifat pada pemikiran manusia dan diarahkan

pada manusia. Dengan kata lain etika adalah aturan atau pola tingkah laku yang

dihasilkan oleh akal manusia.

1.1.2 Jenis Etika

Adapun berbagai macam etika yang berkembang di masyarakat antara lain:

Etika deskriptif : etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan

pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam

kehidupan masyarakat.

Etika Normatif : etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia

tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma

6

Page 7: Etika Moral Akhlak Kel.1

7

Page 8: Etika Moral Akhlak Kel.1

yang berlaku. Mengenai norma

norma yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari hari.

1.2Moral

1.2.1 Definisi Moral

Pengertian moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak

dari kata mos yang berarti adat kebiasaan.

8

Page 9: Etika Moral Akhlak Kel.1

Di dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatan bahwa moral adalah

penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.

Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk

menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang

secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk.

Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral adalah

istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan

nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah.

1.2.2 Persamaan Etika dan Moral

Jika pengertian etika dan moral tersebut dihubungkan satu dengan lainnya,

kita dapat mengetakan bahwa antara etika dan moral memiki objek yang sama, yaitu

sama-sama membahas tentang perbuatan manusia selanjutnya ditentukan posisinya

apakah baik atau buruk.

1.2.3 Perbedaan Etika dengan Moral

Dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan:

Dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk

menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan moral tolak ukurnya yang

digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung di

masyarakat. Dengan demikian etika lebih bersifat pemikiran filosofis dan berada

dalam konsep- konsep, sedangkan moral berada dalam dataran realitas dan muncul

dalam tingkah laku yang berkembang di masyarakat. Hal ini berarti tolak ukur yang

digunakan dalam moral untuk mengukur tingkah laku manusia adalah adat istiadat,

kebiasaan dan lainnya yang berlaku di masyarakat.

Etika lebih banyak bersifat teori, sedangkan moral lebih banyak bersifat praktis.

Etika memandang tingkah laku perbuatan manusia secara universal (umum),

sedangkan moral secara lokal.

Moral menyatakan ukuran, etika menjelaskan ukuran itu.

Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika

dipakai untuk pengkajian sistem nilai yang ada.

9

Page 10: Etika Moral Akhlak Kel.1

1.3Akhlak

1.3.1 Definisi Akhlak

Kata akhlak berasal dari bahasa arab "Akhlaqu" jamak dari "khuluq" yang

berarti tabiat, moral, perangai, tingkah laku dan budi pekerti.

Sedangkan menurut istilah akhlak berarti daya kekuatan jiwa yang

mendorong perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan.

Imam Al-Ghazali (1015-1111 M) yang selanjutnya dikenal sebagai hujjatul

Islam (pembela Islam), mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa

yang menimbulkan macam macam

10

Page 11: Etika Moral Akhlak Kel.1

11

Page 12: Etika Moral Akhlak Kel.1

perbuatan dengan gambling dan

mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan

1.3.2 Ciri dalam Perbuatan Akhlak

Lima ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu:

Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang,

sehingga telah menjadi kepribadiaannya.

Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa

pemikiran. Ini tidak berarti bahwa saat melakukan sesuatu perbuatan, yang

bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur atau gila.

Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang

mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan akhlak adalah

perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan keputusan yang

bersangkutan.

Perbuatan akhlak adalah perbuatan yangdilakukan dengan sesungguhnya, bukan

main-main atau karena bersandiwara.

Dengan ciri yang keempat perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang baik) adalah

perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena

ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu pujian.

1.3.3 Dasar Akhlak

12

Page 13: Etika Moral Akhlak Kel.1

Dasar ajaran Islam dan akhlak adalah Al Qur’an dan hadist.

Al Qur’an

Dasar akhlak yang paling utama adalah Al Qur’an karena Al Qur’an adalah

pedoman hidup umat Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya

suatu perbuatan manusia.

Firman Allah SWT :

Artinya :

“Sesungguhnya telah ada pada(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bgi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari

kiamat dan ia banyak menyebut Allah.” (Q.S Al Ahzab :21)

Hadist

Segala hal yang berdasarkan perkataan ,perbuatan dan ketetapan yang dibuat

oleh Nabi Muhammad SAW,sehingga akhlak beliau merupakan contoh akhlak yang

mulia. Untuk memahami Al Qur’an lebih rinci ,umat Islam diperintahkan untuk

mengikuti ajaran Rasulullah karena perilaku Rasul adalah contoh nyata yang dilihat

dan dimengerti manusia.

Sabda Rasullullah berkaitan dengan Akhlak,antara lain :

Artinya :

“Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling

baik akhlaknya.”

13

Page 14: Etika Moral Akhlak Kel.1

Artinya :

“Aku (Muhammad) hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (H.R.

Ahmad)

1.3.4 Tujuan Akhlak

Tujuan akhlak dalam agama Islam adalah sebgai berikut :

Mendapatkan Ridha Allah

Yaitu segala perbuatannya dilakukan dengan ikhlas dalam rangka ibadah

kepada Allah dan mencari Ridhanya.

Membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia

Yaitu perbuatan yang terpuji, baik ketika berhubungan dengan Allah, sesama,

maupun dengan lingkungan.

Terwjudnya perbuatan mulia

Yaitu segala perbuatan yang selalu bermanfaat bagi diri dan orang lain.

Terhindarnya dari perbuatan yang hina dan tercela.

1.3.5 Pembagian Akhlak

A. Pembagian Akhlak Menurut Objek

Pembagian akhlak menurut objek atau kepada siapa akhlak itu ditujukan ,yaitu :

Akhlak terhadap Allah SWT, bentuk akhlak terhadap Allah tercermin pada

suatu hal yang dicintai Allah, menurut apa- apa yang membuat Allah meridhoi

sesuatu .

Contohnya :

a. Siwak adalah menyucikan mulut dan membawa keridhoan Allah (Sahih

Bukhari).

b. Sungguh Nabi SAW melihat bekas ludah yang mengering diarah kiblat,

maka hal itu sangat membuat beliau sedih, hingga terlihat bekas kesedihan

pada wajah beliau SAW, seraya berdiri dan membersihkannya dengan

jarinya dan bersabda: “Jika diantara kalian berdiri untuk melakukan

shalatnya, sungguh ia sedang berbicara pada Tuhannya”(Sahih Bukhari).

14

Page 15: Etika Moral Akhlak Kel.1

Akhlak terhadap orang lain ,meliputi : akhlak kepada tetangga, sesama muslim

,kaum lemah, dan lain lain.

Akhlak pada diri sendiri, sebagai hamba Allah, manusia diwajibkan untuk

selalu bersikap tunduk dan patuh terhadap Allah SWT. Kepatuhan dan

ketaatan bukan dipaksa melainkan datang dari kemauan hati, sesuai dangan

dasar akal fikiran yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT dan Allah tidak

menyukai suatu yang berlebih-lebihan.

Akhlak pada lingkungan ,lingkungan dalam kajian al-Qur’an dan Sunnah

Rasul bentuk aktualisasi akhlak terhadap lingkungan dibedakan menjadi dua

yaitu akhlak terhadap alam nyata dan akhlak terhadap alam ghaib.

Akhlak kepada Rasulullah ,meliputi taat dan cinta pada Rasulullah dan

mengaplikasikan akhlak yang ada pada diri beliau dk kehidupan sehari-hari.

Akhlak kepada keluarga ,meliputi : akhlak kepada orang tua, saudara, dan

sebagainya.

B. Pembagian Akhlak Menurut Sifat

1. Akhlak yang baik (Akhlak Mahmudah atau Akhlak Karimah )

Yaitu tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang

kepada Allah. Akhlak yang mulia yaitu akhlak yang diridhoi oleh Allah SWT , akhlak

yang baik itu dapat diwujudkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu dengan

selalu melaksanakan perintahnya dan menjauhi segala larangannya serta mencintai ajaran

15

Page 16: Etika Moral Akhlak Kel.1

sunah-sunah Rasulullah SAW.

16

Page 17: Etika Moral Akhlak Kel.1

Akhlak yang terpuji dilahirkan dari sifat-sifat yang terpuji.

Contoh akhlak mahmudah : cinta kebersihan, beramal karena Allah, jujur, menepati janji,

amanah, dan lain-lain.

Dalil yang berkenaan :

Artinya :

17

Page 18: Etika Moral Akhlak Kel.1

“Kebanyakan amal yang menyebabkan orang masuk surga adalah takwa kepada Allah

dan perilaku ( akhlak) yang baik.”(H.R. Tirmidzi dan Hakim)

2. Akhlak yang buruk (Akhlak Madzmumah )

Yaitu segala tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat ,yang merusak iman

seseorng yang menjatuhkan martabat manusia.

Akhlak yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati, ujub, dengki,

sombong, nifaq (munafik), hasud, suudzaan (berprasangka buruk), fitnah dan penyakit-

penyakit hati yang lainnya, akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam

kerusakan baik bagi orang itu sendiri, orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan

lingkungan sekitarnya.

Dalil yang berkenaan :

Artinya :

“Ada dua hal yang tidak mungkin berkumpul dihati seorang mukmin : bakhil dan

perilaku (akhlak) yang jelek.”(H.R. Tirmidzi)

1.3.6 Hubungan Akhlak dengan Nafsu

Nafsu menurut bahasa berarti diri sendiri.Yang menyebabkan hati manusia menjadi

baik atau buruk adalah nafsu.

Menurut Ibnu Arabi, di dalam diri manusia ada 3 nafsu,yaitu:

1.Nafsu Syahwaniyah, yaitu nafsu yang ada dalam diri

manusia dan binatang,nafsu ini cenderung kepada kelezatan jasmaniyah, misalnya makan,

minum, dan seksual.

2.Nafsu Ghodhobiyah, nafsu ini juga ada pada manusia dan binatang,yaitu cenderung

pada amarah.

3.Nafsu Nathiqah, yaitu nafsu yang membedakan manusia dengan binatang, Dengan

nafsu ini manusia dapat berfikir dengan baik,berdzikir, dan memahami fenomena alam.

18

Page 19: Etika Moral Akhlak Kel.1

Lalu bagaimana cara kita untuk mengendalikan nafsu ? Nafsu bisa dikendalikan oleh

diri sendiri, dengan cara selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT seperti berzikir,

puasa, dan sebagainya. Kita memiliki akal pikiran untuk membedakan mana yang baik

dan mana yang buruk,dengan selalu memikirkan apa yang akan kita timbulkan jika kita

akan melakukan sesuatu atau tindakan maka nafsu pun juga dapat kita kendalikan.

19

Page 20: Etika Moral Akhlak Kel.1

Bab III

Penutup

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Etika Moral dan Akhlak adalah ajaran yang membahas kebaikan dan keburukan

2. Etika : berdasarkan akal, bersifat teoritis dan umum

3. Moral: berdasarkan tradisi yang berlaku di masyarakat tertentu, bersifat praktis, lokal, dan

khusus

4. Akhlak: Al-qur’an dan sunnah,bersifat universal dan komprehensif.

5. Nafsu juga mempengaruhi terbentuknya akhlak/sikap.

B. SARAN

Sebagai seorang muslim, sepatutnya kita memiliki akhlak yang mulia untuk

mendapatkan ridho-Nya dengan selalu meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita.

Sesungguhnya hanya orang- orang yang berakhlak mulia yang diterima di sisi-Nya.

20

Page 21: Etika Moral Akhlak Kel.1

Daftar Pustaka

1. Al-Jazairi, Syekh Abu Bakar. 2003. Mengenal Etika dan Akhlak Islam,

Jakarta:Lentera.

2. Bakry, Oemar, 1981. Akhlak Muslim, Bandung: Angkasa.

3. Rezak, Nasrudin, Drs. 1973.Dienul Islam, Bandung: PT. Al Ma’rif.

4. Nurdin, Imawan,Drs. 2006. Buku Pelajaran Aqidah Akhlak. Yogyakarta : Pustaka

Firdaus.

21