etika dan norma ekonomi dalam islam

44
Pendidikan Al-Islam Pendidikan Al-Islam II II Oleh : Baidarus Muhammad Oleh : Baidarus Muhammad Etika dan Norma Ekonomi Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam dalam Islam

Upload: telor-ceplok-separo-matang

Post on 19-Jan-2016

62 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

TRANSCRIPT

Page 1: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Pendidikan Al-Islam Pendidikan Al-Islam IIII

Oleh : Baidarus MuhammadOleh : Baidarus Muhammad

Etika dan Norma Ekonomi Etika dan Norma Ekonomi dalam Islamdalam Islam

Page 2: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Coba pikirkan bagaimana seharusnya kita menjalankan kehidupan berekonomi.

Diskusikan dengan teman di samping anda.

Siapa yang mau berbagi pengetahuan ?

Page 3: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Etika dan Norma Ekonomi Etika dan Norma Ekonomi dalam Islamdalam IslamPersoalan ekonomi adalah persoalan Persoalan ekonomi adalah persoalan kemanusiaan yang fundamental, karena segala kemanusiaan yang fundamental, karena segala tingkah laku manusia dapat dinilai secara tingkah laku manusia dapat dinilai secara ekonomis atau bermotif ekonomi. Kemajuan ekonomis atau bermotif ekonomi. Kemajuan kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, politik dan lain sebagainya dan teknologi, politik dan lain sebagainya mempunyai hubungan kausalitas dengan mempunyai hubungan kausalitas dengan kemajuan ekonomi. Karenanya wajar kalau kemajuan ekonomi. Karenanya wajar kalau kapkapititalisalismm--lliberalis iberalis ddan sosialis-komunis yang an sosialis-komunis yang sampai sekarang masih mendominasi ideologi sampai sekarang masih mendominasi ideologi dunia pada mulanya adalah mazhab dunia pada mulanya adalah mazhab eekonomi.konomi.

Page 4: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Persoalan ekonomi sebenamya merupakan Persoalan ekonomi sebenamya merupakan masalah muamalah atau hubungan masalah muamalah atau hubungan kemanusiaan. Persoalan muamalah dalam kemanusiaan. Persoalan muamalah dalam Islam pada umumnya hanya dibahas secara Islam pada umumnya hanya dibahas secara garis besar atau hanya diberi nilai etik dan garis besar atau hanya diberi nilai etik dan nornorma-normama-norma saja, tetapi dalam masalah saja, tetapi dalam masalah ekonomi ada beberapa hal yang dekonomi ada beberapa hal yang diibabahhas agak as agak mendetail dan rinci seperti masalah waris dan mendetail dan rinci seperti masalah waris dan zakat. Lebih dari ituzakat. Lebih dari itu,, zakat sebagai cara efektif zakat sebagai cara efektif menegakkan keadilan dan transformasi menegakkan keadilan dan transformasi ekonomi dimasukkan sebagai salah satu rukun ekonomi dimasukkan sebagai salah satu rukun Islam yang harus ditegakkan setiap muslim.Islam yang harus ditegakkan setiap muslim.

Page 5: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

A. Hak MilikSeluruh alam dengan segala isinya pada hakekatnya adalah milik Allah (QS. 2:284) termasuk di dalamnya adalah manusia. Manusia diberi amanat memanfaatkan ciptaanNya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karenanya upaya memenuhi kebutuhan hidupnya -bagi seorang muslim- pada hakekatnya adalah untuk memenuhi amanah Allah. Statemen di atas mengandung pengertian bahwa harta benda yang dimiliki dan yang terus dicari bukanlah miliknya secara mutlak, melainkan sebagai amanah agar dapat didayagunakan secara tepat dan disampaikan kepada yang berhak secara adil sesuai dengan pesan pemberi amanah, yaitu Allah.

Page 6: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Secara lebih rinci, dalam masalah hak milik ini dapat dikategorikan dalam dua hal, yaitu hak milik individu dan hak milik sosial. Islam mengakui hak milik individu dari harta yang sah dan diperoleh dengan cara yang sah pula. Akan tetapi hak milik individu tidak dibenarkan mengganggu atau merusak kepentingan sosial, misalnya memonopoli. Hak milik individu dalam Islam harus dapat berfungsi sosial dan mengembangkan dinamika sosial. Karena itu norma Islam tentang kewajiban zakat dan anjuran berinfak dan sedekah, agar harta yang dimiliki dapat berfungsi sosial dan melahirkan dinamika sosial, yang berarti dapat menghilangkan kecemburuan, kedengkian, keirihatian yang pada gilirannya dapat menciptakan keamanan dan kemajuan.

Page 7: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Adanya pencurian, peram pokan dan Adanya pencurian, peram pokan dan pengambilan hak orang lain pada umumnya pengambilan hak orang lain pada umumnya juga berakar pada masalah ketidakadilan juga berakar pada masalah ketidakadilan sosial, yakni adanya sekelompok orang yang sosial, yakni adanya sekelompok orang yang merasa tidak mempunyai akses dalam merasa tidak mempunyai akses dalam tatanan sosio-ekonomi yang normal. tatanan sosio-ekonomi yang normal. Sebaliknya hak sosial tidak dibenarkan Sebaliknya hak sosial tidak dibenarkan menjajah hak individu atau memasung menjajah hak individu atau memasung kreativitas individu. Masyarakat harus kreativitas individu. Masyarakat harus memberi peluang kepada individu untuk memberi peluang kepada individu untuk berkreasi dan mengembangkan berkreasi dan mengembangkan kecakapannya secara maksimal dan kecakapannya secara maksimal dan mengakui hak miliknya.mengakui hak miliknya.

Page 8: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam
Page 9: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

B. Keadilan Ekonomi.B. Keadilan Ekonomi.Prinsip ekonomi dalam Islam adalah Prinsip ekonomi dalam Islam adalah seseorang dituntut bekerja sesuai dengan seseorang dituntut bekerja sesuai dengan kemampukemampu an kumulatifnya dan diberikan hak an kumulatifnya dan diberikan hak sesuai sesuai ddeenngan kebutuhan dasarnya gan kebutuhan dasarnya (basic (basic need).need).Dari prinsip di atas, Islam mengecam orang Dari prinsip di atas, Islam mengecam orang yang miskin karena tidak mau mendayagunayang miskin karena tidak mau mendayaguna kan kemampuannya : malas berfikir, malas kan kemampuannya : malas berfikir, malas bekerja dan berusaha. Orang yang demikian bekerja dan berusaha. Orang yang demikian dianggap sebagai dianggap sebagai dlulumun an nafsdlulumun an nafs atau atau menganiaya diri sendiri. Karenanya Dr. menganiaya diri sendiri. Karenanya Dr. Mohammad Iqbal pernah berkata: "Kafir yang Mohammad Iqbal pernah berkata: "Kafir yang aktif lebih baik daripada muslim yang pasif."aktif lebih baik daripada muslim yang pasif."

Page 10: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Islam mengakui kenyataan adanya kemiskinan dan Islam mengakui kenyataan adanya kemiskinan dan memerintahkan supaya menyantuni dan mengasihi memerintahkan supaya menyantuni dan mengasihi mereka. Akan tetapi Islam menganggap kemiskinan mereka. Akan tetapi Islam menganggap kemiskinan

itu sebagai penyakit masyarakat dan karena itu itu sebagai penyakit masyarakat dan karena itu harus diobati. harus diobati.

Page 11: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Ali bin Abi Thalib mengatakan : "Seandainya kemiskinan itu berupa seseorang niscaya saya bunuh." Karenanya Islam tidak mentolerir kemiskinan yang disebabkan karena kemalasan, keteledoran, konsumtif atau karena perjudian. Akan tetapi Islam sangat komitmen kepada kemiskinan absolut, yaitu kemiskinan yang disebabkan ketidak mampuan bekerja, kehilangan syarat-syarat untuk bekerja, karena musibah atau karena kemiskinan stuktural (mustadz’afin). Mustadz'afin adalah orang yang miskin karena dimiskinkan atau orang yang lemah karena dilemahkan oleh struktur.

Page 12: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Komitmen Islam terhadap mustadz'afin ini sangat tinggi. Wujud dari komitmen ini diantaranya ditetapkan nya norma kewajiban zakat atau pajak sebesar 2,5 sampai 10 persen per tahun, dianjur kannya infak; sedekah, hibah, wasiat, perintah bekerja keras dan lain sehagainya. Islam juga mewjibkan membayar kafarat (denda) bagi orang yang karena keadaan tertentu tidak dapat melaksanakan puasa Ramadhan, tidak dapat menjalankan wajib haji, orang yang melakukan dzihar, yaitu menyamakan isterinya dengan ibunya, dan sebagainya.

Page 13: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Take a few minutes to compare notes with a partner:

– Summarize the most important information.

– Identify (and clarify if possible) any sticking points.

Page 14: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

C. Etos KerjaIslam sebagai agama yang hanya menghendaki kebaikan dan agama yang sesuai dengan fitrah manusia, memerintahkan agar manusia mencari harta. Harta adalah karunia Allah dan mencarinya adalah bemilai ibadah. Islam memberi petunjuk agar dalam kegiatan mencari harta itu menjadi mudah dan menyenangkan serta tidak menimbulkan kerusakan dan pertumpahan darah. Di antara petunjuk Islam dalam hal mencari harta adalah sebagai berikut:

Page 15: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

a. Dalam Islam, motiDalam Islam, motivvasi dasar yang harus asi dasar yang harus diletakkan oleh setiap muslim dalam diletakkan oleh setiap muslim dalam menjalanmenjalan kan hidup ini adalah pengabdian kan hidup ini adalah pengabdian kepada Allah semata.kepada Allah semata.

b.b. Alquran menegaskan bahwa cara yang Alquran menegaskan bahwa cara yang terbaik untuk mendapatkan kekayaan terbaik untuk mendapatkan kekayaan adalah dengan bekerja. Karena pada adalah dengan bekerja. Karena pada dasamya seseorang tidak akan dasamya seseorang tidak akan memperoleh sesuatu selain yang ia memperoleh sesuatu selain yang ia usahakan.usahakan.

c.c. Dalam hidup dan bekerja, Islam Dalam hidup dan bekerja, Islam mengajarkan akan pentingnya berorientasi mengajarkan akan pentingnya berorientasi ke masa depan, kerja keras, teliti, hati-hati, ke masa depan, kerja keras, teliti, hati-hati, menghargai waktu, penuh rasa tanggung menghargai waktu, penuh rasa tanggung jawab dan berorientasi pada prestasi jawab dan berorientasi pada prestasi ((achievement orientedachievement oriented) dan bukan prestise ) dan bukan prestise semata. Artinya:semata. Artinya:

Page 16: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

-- Hidup harus punya cita-cita. Karena itu Hidup harus punya cita-cita. Karena itu kerja yang benar adalah kerja yang kerja yang benar adalah kerja yang direncanadirencana kan dan diperhitungkan masakkan dan diperhitungkan masak--masak tentang untung ruginya dan masak tentang untung ruginya dan konsekuensi logis yang ditimbulkan agar konsekuensi logis yang ditimbulkan agar dapat menciptakan masa depan yang lebih dapat menciptakan masa depan yang lebih baik, lebih maju dan lebih sejahtera baik, lebih maju dan lebih sejahtera daripada masadaripada masa sekarang. sekarang.

- Kerja santai, tanpa rencana, malas, boros Kerja santai, tanpa rencana, malas, boros tenaga, waktu dan biaya adalah bertentangtenaga, waktu dan biaya adalah bertentang an dengan nilai-nilai ajaran Islam. Islam an dengan nilai-nilai ajaran Islam. Islam mengajarkan agar setiap detik dari waktu mengajarkan agar setiap detik dari waktu harus diisi dengan tiga hal yaitu : harus diisi dengan tiga hal yaitu : meningkatkan keimanan, beramal shaleh meningkatkan keimanan, beramal shaleh (amal yang men(amal yang menssejahterakan) dan ejahterakan) dan berkomunikasi sosial. berkomunikasi sosial.

Page 17: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

- Semua masalah yang menjadi tanggung Semua masalah yang menjadi tanggung jawabnya harus diha dapi dengan penuh jawabnya harus diha dapi dengan penuh rasa tanggung jawab rasa tanggung jawab (responsibility) (responsibility) dan dan penuh perhitungan penuh perhitungan (accountability).(accountability).

- Hidup dalam Islam harus hemat dan Hidup dalam Islam harus hemat dan berpola kesederhanaan, tidak konsumtif berpola kesederhanaan, tidak konsumtif dan berlebihan, tetapi tidak kikir.dan berlebihan, tetapi tidak kikir.

- Islam menilai bahwa sebaik-baik pekerjaan Islam menilai bahwa sebaik-baik pekerjaan adalah yang di kerjakan dengan sebaik-adalah yang di kerjakan dengan sebaik-baiknya baiknya (ahsanu amala)(ahsanu amala)

Page 18: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam
Page 19: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

D. Riba dan BungaD. Riba dan Bunga..Berbicara tentang riba dan bunga dalam Berbicara tentang riba dan bunga dalam hubungannya dengan pembangunan hubungannya dengan pembangunan ekonomi, dalam Islam ada beberapa asas ekonomi, dalam Islam ada beberapa asas ekonomi yang berhubungan dengan hal itu, ekonomi yang berhubungan dengan hal itu, antaranya adalah asas suka sama suka, tidak antaranya adalah asas suka sama suka, tidak menganiaya diri sendiri dan orang lain dan menganiaya diri sendiri dan orang lain dan asas pemerataan. (lihat QS. 4:29, 59:6).asas pemerataan. (lihat QS. 4:29, 59:6).

Page 20: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Persoalan riba juga sering dikaitkan dengan Persoalan riba juga sering dikaitkan dengan masalah jual beli, misalnya ayat yang masalah jual beli, misalnya ayat yang menyatakan bahwa Allah menghalalkan jual menyatakan bahwa Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (QS. 2:275). Ini beli dan mengharamkan riba (QS. 2:275). Ini menandakan bahwa riba itu ada di mana-menandakan bahwa riba itu ada di mana-mana dan terutama dalam jual beli atau mana dan terutama dalam jual beli atau aktivitas ekonomi pada umumnya.aktivitas ekonomi pada umumnya.Dari surat al-Baqarah tersebut dapat Dari surat al-Baqarah tersebut dapat difahami bahwa walaupun riba itu jelas difahami bahwa walaupun riba itu jelas diharamkan dan jual beli dihalalkan, tetapi diharamkan dan jual beli dihalalkan, tetapi dalam kenyataan batas antara keduanya dalam kenyataan batas antara keduanya tidak mudah dideteksi disebebkan tidak mudah dideteksi disebebkan kompleksitas permasalahannya.kompleksitas permasalahannya.

Page 21: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Rasulullah bersabda : “Yang halal telah Rasulullah bersabda : “Yang halal telah jelas dan yang haram pun jelas pula, dan di jelas dan yang haram pun jelas pula, dan di

antara keduanya adalah antara keduanya adalah mutasyabihatmutasyabihat (tidak jelas). Tetapi kebanyakan manusia (tidak jelas). Tetapi kebanyakan manusia

tidak mengetahui”.tidak mengetahui”.

Page 22: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Bagi orang yang berhati-hati lebih condong Bagi orang yang berhati-hati lebih condong meninggalkan yang syubhat karena meninggalkan yang syubhat karena syubhat lebih dekat kepada keharaman. syubhat lebih dekat kepada keharaman. ““Barang siapa yang terjerumus kepada Barang siapa yang terjerumus kepada perkara syubhat, maka ia hampir perkara syubhat, maka ia hampir terjerumus kepada yang haramterjerumus kepada yang haram”. (al-”. (al-Hadits). Sedang bagi orang kebanyakan, Hadits). Sedang bagi orang kebanyakan, syubhat itu merupakan kemurahan Tuhan. syubhat itu merupakan kemurahan Tuhan. Kalau sudah demikian, maka yang paling Kalau sudah demikian, maka yang paling menentukan adalah keyakinan atau hati menentukan adalah keyakinan atau hati nuraninya masing-masing.nuraninya masing-masing.

Page 23: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Dalam QS. 30:39, Allah mempertentangkan Dalam QS. 30:39, Allah mempertentangkan antara riba dengan zakat dan sedekah.antara riba dengan zakat dan sedekah.Riba juga dipertaruhkan dengan keimanan Riba juga dipertaruhkan dengan keimanan dan ketaqwaan seseorang dan ancaman dan ketaqwaan seseorang dan ancaman neraka bagi pelakunya. (lihat QS. 2:278-neraka bagi pelakunya. (lihat QS. 2:278-280, 4:161).280, 4:161).Orang mukmin dan muttaqin secara Orang mukmin dan muttaqin secara kualitas tidak akan mau mempraktekkan kualitas tidak akan mau mempraktekkan riba karena yakin walaupun sepintas riba karena yakin walaupun sepintas tampak menguntungkan, tetapi sebenarnya tampak menguntungkan, tetapi sebenarnya rugi dan merugikan.rugi dan merugikan.

Page 24: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Uraian di atas menggambarkan bahwa riba Uraian di atas menggambarkan bahwa riba itu jelas diharamkan. Yang menjadi itu jelas diharamkan. Yang menjadi persoalan sekarang adalah, apakah riba itu, persoalan sekarang adalah, apakah riba itu, apakah bunga bank pemerintah dan swasta apakah bunga bank pemerintah dan swasta resmi yang bunganya hampir sama dengan resmi yang bunganya hampir sama dengan bunga bank pemerintah juga termasuk riba, bunga bank pemerintah juga termasuk riba, apakah indikasi bahwa tambahan pada apakah indikasi bahwa tambahan pada harta itu merupakan riba ?.harta itu merupakan riba ?.

Page 25: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Menurut bahasa “riba” berarti tambah dan Menurut bahasa “riba” berarti tambah dan tumbuh. Sebagian ulama membagi riba tumbuh. Sebagian ulama membagi riba menjadi dua, yakni riba yang terjadi dalam menjadi dua, yakni riba yang terjadi dalam akad hutang piutang murni dan riba yang akad hutang piutang murni dan riba yang terjadi sebagai akibat dari akad jual beli terjadi sebagai akibat dari akad jual beli (perdagangan). Yang pertama merupakan (perdagangan). Yang pertama merupakan pengertian primer (asli) dari riba yang pengertian primer (asli) dari riba yang didasarkan terutama atas beberapa ayat didasarkan terutama atas beberapa ayat dalam Al-Qur’an, sementara yang terakhir dalam Al-Qur’an, sementara yang terakhir merupakan riba dalam pengertian merupakan riba dalam pengertian derivatifnyaderivatifnyayang didasarkan semata-mata kepada yang didasarkan semata-mata kepada hadits-hadits Nabi saw saja. hadits-hadits Nabi saw saja.

Page 26: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Riba Riba dalarn hutang piutang dinamakan dalarn hutang piutang dinamakan dengan dengan riba nasi’ah, riba nasi’ah, sedangkan riba sedangkan riba dalam dalam jual beli masih terbagi lagi menjadi dua, yakni jual beli masih terbagi lagi menjadi dua, yakni riba fadl dan riba riba fadl dan riba nasa’. Riba fadl adalah nasa’. Riba fadl adalah tambahan kuantitas atas salah satu pihak dalam tambahan kuantitas atas salah satu pihak dalam transaksi pertukaran (barter) yang dilakukan transaksi pertukaran (barter) yang dilakukan secara tunai, semacam secara tunai, semacam riba riba nasa ’ adalah riba nasa ’ adalah riba yang terjadi dalam transaksi jual beli (atau barter) yang terjadi dalam transaksi jual beli (atau barter) karena penundaan pembayaran atau penyerahan karena penundaan pembayaran atau penyerahan barang yang dilakukan oleh salah satu pihak. barang yang dilakukan oleh salah satu pihak.

Page 27: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Para ulama umumnya memandang Para ulama umumnya memandang bahwa riba, baik yang terjadi dalam bahwa riba, baik yang terjadi dalam hutang piutang maupun yang terjadi hutang piutang maupun yang terjadi

dalam jual beli, hukumnya haram dan dalam jual beli, hukumnya haram dan oleh karenanya harus dijauhi.oleh karenanya harus dijauhi.

Page 28: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam
Page 29: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

E. Riba dan Realitas Sosial di Indonesia.E. Riba dan Realitas Sosial di Indonesia.

DDalam realitas sosial apalagi kalau alam realitas sosial apalagi kalau dihubungkan dengan adanya dihubungkan dengan adanya kecenderungan terhadap persoalan hidup kecenderungan terhadap persoalan hidup yang semakin kompleks, orang hampir yang semakin kompleks, orang hampir tidak bisa melepaskan diri dari kegiatan tidak bisa melepaskan diri dari kegiatan pinjam-meminjam baik dalam jumlah kecil pinjam-meminjam baik dalam jumlah kecil atau besar, untuk kepentingan konsumsi atau besar, untuk kepentingan konsumsi atau produksi.atau produksi.

Page 30: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Tentang diterapkannya sistem bunga Tentang diterapkannya sistem bunga dalam bank dapat dilihat dari berbagai dalam bank dapat dilihat dari berbagai

aspek terutama dari kajian etis dan norma aspek terutama dari kajian etis dan norma Islam dalam berekonomi dan hukum Islam dalam berekonomi dan hukum

ekonomi. Menurut etika dan norma ekonomi. Menurut etika dan norma ekonomi dalam Islam hukum bunga dalam ekonomi dalam Islam hukum bunga dalam

bank tidak dapat diberlakukan secara bank tidak dapat diberlakukan secara umum. umum.

Page 31: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Bagi mereka yang tidak mempunyai Bagi mereka yang tidak mempunyai kemampuan untuk mendayagunakan jasa kemampuan untuk mendayagunakan jasa bank untuk kepentingan produksi dengan bank untuk kepentingan produksi dengan laba bersih melebihi besarnya bunga dalam laba bersih melebihi besarnya bunga dalam satu tahun, lebih baik belajar berekonomi satu tahun, lebih baik belajar berekonomi terlebih dahulu agar mereka tidak terlebih dahulu agar mereka tidak teraniaya karena pinjamannya itu. teraniaya karena pinjamannya itu. Karenanya bagi golongan ini hukum Karenanya bagi golongan ini hukum meminjam uang di bank adalah haram. meminjam uang di bank adalah haram. Sedang bagi mereka yang cakap dalam Sedang bagi mereka yang cakap dalam berperilaku ekonomi maka dipersilahkan berperilaku ekonomi maka dipersilahkan dan dalam beberapa pertimbangan menjadi dan dalam beberapa pertimbangan menjadi diharuskan.diharuskan.

Page 32: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Sedang bagi mereka yang meminjam uang Sedang bagi mereka yang meminjam uang di bank untuk keperluan konsumsi pada di bank untuk keperluan konsumsi pada dasarnya tidak boleh kecuali dalam dasarnya tidak boleh kecuali dalam keadaan darurat dari pada jatuh ke rente keadaan darurat dari pada jatuh ke rente (lintah darat) dan apabila yang (lintah darat) dan apabila yang bersangkutan dapat memperhitungkan bersangkutan dapat memperhitungkan bahwa ia dapat mengembalikan bahwa ia dapat mengembalikan pinjamannya itu tentunya diperbolehkan.pinjamannya itu tentunya diperbolehkan.

Page 33: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Dilihat dari hukum ekonomi di antaranya Dilihat dari hukum ekonomi di antaranya adalah hukum permintaan dan penawaran adalah hukum permintaan dan penawaran yang mana meningkatnya permintaan yang mana meningkatnya permintaan terhadap uang kontan sementara terhadap uang kontan sementara persediaan uang kontan terbatas, maka persediaan uang kontan terbatas, maka nilai uang kontan itu menjadi naik. nilai uang kontan itu menjadi naik. Karenanya dalam kehidupan masyarakat di Karenanya dalam kehidupan masyarakat di luar lembaga perbankan, kita mengenal luar lembaga perbankan, kita mengenal berbagai jenis kredit atau sistem berbagai jenis kredit atau sistem perkreditan.perkreditan.

Page 34: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Praktek-praktek kredit atau perkreditan di Praktek-praktek kredit atau perkreditan di luar lembaga perbankan resmi bahkan luar lembaga perbankan resmi bahkan sampai memberikan bunga antara 30-50 sampai memberikan bunga antara 30-50 persen per tahun. Walaupun bunga sistem persen per tahun. Walaupun bunga sistem rente dan sebagainya ini cukup tinggi, akan rente dan sebagainya ini cukup tinggi, akan tetapi banyak masyarakat yang tidak dapat tetapi banyak masyarakat yang tidak dapat menhindari alias terjerat di dalamnya menhindari alias terjerat di dalamnya disebabkan sedikitnya pengetahuan dan disebabkan sedikitnya pengetahuan dan pengalaman mereka, atau karena mereka pengalaman mereka, atau karena mereka dalam kondisi terpaksa.dalam kondisi terpaksa.

Page 35: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Sedangkan untuk lembaga perbankan Sedangkan untuk lembaga perbankan resmi baik yang didirikan oleh pemerintah resmi baik yang didirikan oleh pemerintah atau swasta mempraktikkan bunga berkisar atau swasta mempraktikkan bunga berkisar antara 8-18 persen per tahun. Bunga antara 8-18 persen per tahun. Bunga sebesar itu kalau dikaitkan dengan sebesar itu kalau dikaitkan dengan penurunan nilai uang (inflasi) dan biaya penurunan nilai uang (inflasi) dan biaya operasional perbankan, maka bunga (laba) operasional perbankan, maka bunga (laba) yang diperoleh perbankan hanya berkisar yang diperoleh perbankan hanya berkisar antara 5-10 persen per tahun.antara 5-10 persen per tahun.

Page 36: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Pertimbangan lain adalah, bahwa riba yang Pertimbangan lain adalah, bahwa riba yang secara tegas dilarang adalah riba yang secara tegas dilarang adalah riba yang berlipat ganda (lihat QS. 3 : 130). berlipat ganda (lihat QS. 3 : 130).

Persoalan selanjutnya adalah apakah Persoalan selanjutnya adalah apakah praktik bunga di lembaga perbankan resmi praktik bunga di lembaga perbankan resmi itu dianggap sebagai bunga yang berlipat itu dianggap sebagai bunga yang berlipat ganda ?. ganda ?.

Page 37: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Jawabnya, kalau dilihat dari etika dan Jawabnya, kalau dilihat dari etika dan norma Islam dan hukum ekonomi norma Islam dan hukum ekonomi

sebagaimana dikemukakan dengan sebagaimana dikemukakan dengan singkat di atas, maka bunga bank tidak singkat di atas, maka bunga bank tidak dikatakan sebagai bunga yang berlipat dikatakan sebagai bunga yang berlipat

ganda.ganda.

Page 38: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Dalam pembahasan-pembahasan fiqih Islam, Dalam pembahasan-pembahasan fiqih Islam, para fuqaha telah berijtihad dan menawarpara fuqaha telah berijtihad dan menawarkan kan beberapa jenis usaha bersama yang tidak beberapa jenis usaha bersama yang tidak mengandung unsur bunga. Apa yang mengandung unsur bunga. Apa yang dikemukadikemuka kan oleh para mujtahid ini bukan kan oleh para mujtahid ini bukan merupakan sesuatu yang final melainkan merupakan sesuatu yang final melainkan hanya sebuah ijtihad yang kebenarannya hanya sebuah ijtihad yang kebenarannya relatif, temporal dan kondisional. Apalagi relatif, temporal dan kondisional. Apalagi menyangkut sistem perekonomian yang dari menyangkut sistem perekonomian yang dari waktu ke waktu mengalami perubahan cepat. waktu ke waktu mengalami perubahan cepat. Beberapa jenis usaha tersebut di antaranya Beberapa jenis usaha tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:adalah sebagai berikut:

Page 39: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

1.1.WadiahWadiah,, yaitu lembaga penitipan uang, yaitu lembaga penitipan uang, barang, surat-surat berharga dan deposito. barang, surat-surat berharga dan deposito. Lembaga ini dapat memanfaatkan barang Lembaga ini dapat memanfaatkan barang titipan tersebut untuk pengembangan titipan tersebut untuk pengembangan produksi atau memberikan pinjaman kepada produksi atau memberikan pinjaman kepada orang yang membutuhkan dengan tanpa orang yang membutuhkan dengan tanpa memberikan bunga kepada yang menitipkan, memberikan bunga kepada yang menitipkan, asal pada saat barang titipan tersebut asal pada saat barang titipan tersebut dibutuhkan kembali oleh yang menitipkan, dibutuhkan kembali oleh yang menitipkan, lembaga dapat mengembalikannya. lembaga dapat mengembalikannya.

Page 40: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

2.Mudharabah, yaitu kerjasama antara pemilik modal dengan pengusaha dengan sistem bagi hasil. Pemilik modal tidak mencampuri manajemen tetapi mempunyai orang yang mengaw'asi jalannya perusahaan, di samping pihak pengusaha secara rutin melaporkan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu menurut ketentuan yang disepakati. Kalau terjadi kerugian, pemilik modal yang menanggung kerugiannya dan kalau belum tertutupi kekurangannya ditanggung bersama.

Page 41: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

3.Musyarakah/persekutuan, yaitu usaha bersama sejumlah orang yang sama-sama mempunyai saham atau andil, dikelola secara bersama-sama untung rugi ditanggung bersama sesuai dengan besarnya saham dan fungsi kerja masing-masing.

Page 42: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

4.Murababah, yaitu jual beli barang dengan menambah harga dari pembelian semula. Murabahah ini pada dasamya adalah memindahkan dari transaksi pinjam-meminjam kepada transaksi jual-beli. Misalnya pada bulan Januari Si A membeli 2 gram emas 24 karat dengan harga Rp. 25.000,00 per gram dan di bayar dua bulan kemudian yaitu bulan Maret. Pada bulan Maret, harga emas yang sama naik menjadi Rp. 30.000,00 per gram, dengan demikian A mengembalikan uang Rp. 60.000,00.

Page 43: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Which of the strategies we’ve covered would you like to try in your own classes?

Page 44: Etika dan Norma Ekonomi dalam Islam

Summarize the most important points in today’s lecture.