Essay 2: Sukses Terbesar Dalam HidupkuSukses memiliki arti yang berbeda-beda bagi setiap individu. Menurut saya sukses merupakan keberhasilan melakukan suatu hal setelah melalui rangkaian panjang dari suatu perjuangan yang dipadukan dengan kerja keras. Ada dua kata yang terkait dengan sukses, yaitu sukses itu sendiri dan kegagalan. Keduanya berjalan beriringan melengkapi satu dengan lainnya. Justru kegagalan menjadi suatu pembelajaran penting untuk mencapai kesuksesan. Arti sukses juga dipandang dari sudut lingkungan, yaitu tempat dimana kita melakukan kegiatan, seperti di rumah, lingkungan tempat tinggal, dan sekolah/kampus. Saya mengartikan sukses terbesar sebagai pencapaian terbaik dari apa yang sudah saya kerjakan dalam hidup.

Setiap manusia pasti ingin sukses dalam hidupnya, begitu juga saya. Sewaktu sekolah, saya mewujudakan sukses dengan selalu menjadi juara kelas. Saya selalu menjadi lulusan terbaik pada setiap tingkat pendidikan yang saya tempuh, baik SD, SMP, SMP, dan terakhir sewaktu lulus S1. Banyak rekan sejawat dan dosen yang mengatakan bahwa saya adalah mahasiswa sukses karena beberapa prestasi kecil yang saya torehkan di bangku perkuliahan.

Sejauh ini, sukses yang saya anggap paling besar adalah berani mandiri secara ekonomi sejak semester 4 kuliah dan lulus S1 dengan predikat terbaik 1 di Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Bahagia sekali rasanya bisa membawa kedua orangtua saya bersalaman dengan Dekan, menerima penghargaan sebagai lulusan terbaik. Bahagia bisa mewujudkan impian kedua orangtua saya yang sangat ingin salah satu anaknya menjadi sarjana.

Saya tumbuh dan berkembang dalam keluarga sederhana. Saya anak bungsu dari tiga bersaudara. Keluarga kami menjunjung tinggi demokrasi dan selalu mengedepankan pentingnya pendidikan bagi masa depan. Orangtua kami sebisa mungkin selalu mendukung kegiatan-kegiatan positif yang kami lakukan dan selalu berusaha memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. Krisis moneter tahun 1998 berdampak besar bagi kehidupan keluarga kami. Bapak dan Ibu kehilangan mata pencaharian sehingga kami pindah dari Tanjung Morawa ke Kab, Pasaman Barat, Sumatera Barat, untuk memulai kehidupan yang baru.

Hidup di daerah baru dengan segala keterbatasan tidak mengurangi semangat orangtua kami untuk tetap menyekolahkan kami. Dua saudara saya hanya berhasil menyelesaikan studi sampai tingkat menengah atas. Hal tersebut membuat orangtua kami merasa bersalah sehingga saya bertekad untuk mengenyam pendidikan sampai tingkat yang paling tinggi yang saya mampu. Alhamdulillah, saat ini saya telah menyelesaikan pendidikan S1 dan memiliki peluang untuk meneruskan studi S2.

Keberhasilan yang telah saya peroleh tidak lepas dari kegagalan di masa lalu. Saya mengalami dua kegagalan yang menyakitkan di bidang akademik, yaitu ketika gagal masuk SD tahun 1994 dan gagal meneruskan kuliah tahun 2007. Namun kegagalan tersebut menjadi cambuk bagi saya untuk berprestasi. Saya mengambil hikmahnya sekarang. Mungkin jika dulu saya masuk SD lebih cepat belum tentu saya bisa mewujudkan keinginan orangtua saya seperti sekarang.Sekarang, setelah lulus kuliah justru saya merasa belum sukses sedikitpun. Masih banyak keinginan yang belum tercapai. Masih banyak yang ingin saya lakukan untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negeri ini. Saya tidak tahu kapan kesuksesan yang sesungguhnya akan menemui saya. Yang penting melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa mendatangkan kebaikan bagi sesama. Menurut saya, sukses terbesar dalam hidup adalah ketika orang-orang di sekitar saya menilai saya sukses dan mereka termotivasi oleh apa yang telah saya capai. Saya tidak tahu kapan akan memperoleh sukses terbesar. Namun, saya akan mengetahui sukses terbesar dalam hidupku ketika ajal datang menjemput kelak.