erosi kornea berulang

27
Adithya Stephana Mahendra I1A007010 Pembimbing Dr. H. Agus F Razak, Sp. M

Upload: shella-mahdalena

Post on 05-Aug-2015

233 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: EROSI KORNEA BERULANG

Adithya Stephana MahendraI1A007010

PembimbingDr. H. Agus F Razak, Sp. M

Page 2: EROSI KORNEA BERULANG

PendahuluanKornea berfungsi sebagai membran pelindung

dan “jendela” yang dilalui berkas cahaya menuju retina. Sifat tembus cahayanya disebabkan strukturnya yang uniform, avaskuler dan deturgenses. Deturgenses, atau keadaan dehidrasi relatif jaringan kornea, dipertahankan oleh “pompa” bikarbonat aktif pada endotel dan oleh fungsi sawar epitel dan endotel.

Endotel lebih penting daripada epitel dalam mekanisme dehidrasi dan cedera kimiawi atau fisik pada endotel jauh lebih berat daripada cedera pada epitel.

Page 3: EROSI KORNEA BERULANG

Trauma tumpul kornea dapat menimbulkan kelainan kornea mulai dari erosi kornea sampai laserasi kornea. Bilamana lesi terletak dibagian sentral, lebih - lebih bila mengakibatkan pengurangan ketajaman penglihatan. Benda asing dan erosi di kornea menyebabkan nyeri dan iritasi yang dapat dirasakan sewaktu mata dan kelopak digerakkan.

Erosi kornea merupakan terkikisnya lapisan kornea (epitel) oleh karena trauma pada bagian superfisial mata. Erosi kornea umumnya sembuh dengan cepat dan harus diterapi dengan salep antibiotik dan pelindung mata.

Page 4: EROSI KORNEA BERULANG

Anatomi - Histologi KorneaKornea adalah jaringan transparan dan

avaskulerTebal kornea ± 0,8 – 1 mm di bagian tepi dan

makin ke tengah makin tipis, sampai mencapai 0,6 mm di bagian sentral.

Kornea berfungsi sebagai membrana yang proktektif dan sebagai media refraksi dengan kekuatan +43 D.

Page 5: EROSI KORNEA BERULANG

Lapisan-lapisan kornea - Epitel : terdiri dari 5-6 lapis,

mempunyai daya regenerasi yg besar - Membrana Bowman : merupakan kolagen yang

tersusun tidak teratur, lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi.

- Stroma : bagian yg paling tebal (±90 % tebal kornea)

- Membrana Descemet : lapisan terkuat, tak mudah ditembus oleh mikroorganisme atau trauma

- Endotel : tidak punya daya regenerasi seperti epitel, jadi kalau ada kerusakan bersifat permanen

Page 6: EROSI KORNEA BERULANG
Page 7: EROSI KORNEA BERULANG

Kornea bersifat avaskular sehingga nutrisi didapatkan dengan cara difusi dari pembuluh darah perifer di dalam limbus dan dari humour akueus di bagian tengah

Kornea mendapat inervasi dari cabang-cabang N. Trigeminus (N. V) yg memasuki kornea melalui plexus perikorneal tanpa bungkus myelin (myelin sheat) → terjadi erosi kecil → rangsangan nyeri yg dirasakan px.

Kejernihan kornea dipertahankan karena adanya : - Struktur yg uniform - Avaskularitas

- Deturgesensi

Page 8: EROSI KORNEA BERULANG

Fisiologi KorneaSifat tembus cahaya kornea disebabkan oleh

strukturnya yang uniform, avaskuler dan deturgesensi.

Deturgesensi atau keadaan dehidrasi relatif jaringan kornea, dipertahankan oleh “pompa” bikarbonat aktif pada endotel dan oleh fungsi sawar epitel dan endotel

Page 9: EROSI KORNEA BERULANG

Dalam mekanisme dehidrasi ini, endotel jauh lebih penting daripada epitel, dan kerusakan kimiawi atau fisis pada endotel berdampak jauh lebih parah daripada kerusakan pada epitel.

Kerusakan sel – sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya sifat transparan.

Sebaliknya, kerusakan pada epitel hanya menyebabkan edema stroma kornea lokal sesaat yang akan menghilang bila sel – sel epitel telah beregenerasi

Page 10: EROSI KORNEA BERULANG

Kelainan KorneaKelainan kecembungan kornea

Ukuran kecembungan dan jari-jari kornea normalnya adalah 7,8 mm

Kurvatura menonjol a.Keratokonus, permukaan seperti kerucut.

b.Keratoglobus, penonjolan seluruh permukaan kornea

Page 11: EROSI KORNEA BERULANG

A.Keratektasia, peregangan & penipisan kornea & sclera, peningkatan TIO dalam waktu yang lama

B.Stafiloma, penonjolan setempat kornea akibat tukak kornea perforasi atau kornea yang menipis dengan terdapat jaringan uvea dibelakang atau di dalamnya.

C.Descemetokel, penonjolan membran Descemet

Page 12: EROSI KORNEA BERULANG

Kornea lebih datar A. Kornea plana, kornea datar B. Ptisis bulbi, Kornea mengkerut

kurvatura cekung kedalam

Page 13: EROSI KORNEA BERULANG

Kekeruhan korneaSikatriks, jaringan parut pada kornea yang mengakibatkan permukaan kornea irreguler sehingga memberikan uji plasido positif, dan mungkin terdapat dalam beberapa bentuk, yaitu :- Makula, kekeruhan kornea yang berbatas tegas- Leukoma, kekeruhan berwarna putih padat-Leukoma adheren, kekeruhan atau sikatriks kornea dengan menempelnya iris di dataran belakang

Leukoma adherenLeukomaMakula

Page 14: EROSI KORNEA BERULANG

Erosi KorneaErosi kornea merupakan suatu keadaan

terlepasnya epitel kornea akibat trauma tumpul atau trauma tajam pada kornea.

Biasanya epitel di sekitar erosi cepat bermigrasi menutup kerusakan kornea, sehingga tidak mengkhawatirkan, karena dapat sembuh tanpa cacat dalam waktu yang relatif cepat.

Page 15: EROSI KORNEA BERULANG

Gejala :Mata terasa sakit pada saat mengedipLakrimasiFotofobiaBlefarospasmeTajam penglihatan menurun

Page 16: EROSI KORNEA BERULANG

Pemeriksaan penunjangKarena sulit di periksa dengan mata

telanjang maka dapat dilakukan pemeriksaan dengan Tes Fluoresein.

Pada pemeriksaan fluoresein, akan tampak defek epitel kornea yang berwarna hijau.

Page 17: EROSI KORNEA BERULANG

Penatalaksanaan Erosi Kornea1. Sikloplegia untuk mengurangi rasa sakit dan

mengistirahatkan matanya.2. Antibiotik tetes. Sebaiknya jangan bentuk salep,

karena dapat mengganggu epitelisasi.3. Mata ditutup, agar pertumbuhan epitel tidak

terganggu oleh kedipan.4. Jangan lupa membalikkan palpebra superior,

untuk mencari benda asing yang tersembunyi dan mengakibatkan erosi kornea.

5. Jangan memberikan steroid, karena dapat menghambat penyembuhan epitel, selain memudahkan terjadinya infeksi jamur ataupun virus, karena daya tahan kornea menurun akibat steroid.

Page 18: EROSI KORNEA BERULANG

Erosi Kornea Berulang (RCE)Recurrent Corneal Erosion (RCE) atau erosi

kornea berulang adalah suatu kondisi pada mata yang ditandai dengan adanya gangguan pada lapisan kornea paling luar (epitel) berupa berkurangnya daya rekat epitel terhadap jaringan dibawahnya sehingga sering terkelupas

Page 19: EROSI KORNEA BERULANG

Erosi kornea berulang biasanya terjadi akibat cedera yang merusak membran basal. Epitel akan sukar menutup dikarenakan terjadinya pelepasan membran basal epitel kornea sebagai sebagai tempat duduknya sel basal epitel kornea.

Gambar I.10 Erosi pada kornea

Page 20: EROSI KORNEA BERULANG

Gejala :Rasa sakit yang ringan sampai hebatPenurunan penglihatan yang tajamRasa mengganjal seperti ada pasirRasa sakit yang hebat pada pagi hariFotofobia

Page 21: EROSI KORNEA BERULANG

Dikenal 3 jenis erosi kornea berulang :1. Erosi kornea berulang didapat (traumatik)2. Erosi kornea berulang pada penyakit kornea3. Erosi kornea berulang pada distrofi kornea

Page 22: EROSI KORNEA BERULANG

Erosi kornea berulang didapat (traumatik)Pasien umumnya melaporkan riwayat cedera kornea sebelumnya, sifatnya unilateral, sama seringnya pada pria maupun wanita, paling sering terjadi pada bagian sentral dibawah pupil, tidak tergantung pada lokasi cedera kornea sebelumnya.

Erosi kornea berulang pada penyakit korneaSetelah ulkus kornea menyembuh, epitelnya pulih kembali dan terjadi secara berulang - ulang (seperti pada ulkus “metaherpes” HSV).

Erosi kornea berulang pada distrofi korneaErosi rekurens pada kornea dapat ditemukan pada pasien dengan distrofi membran basal epitel, distrofi lattice, dan distrofi kornea reis - buckler.

Page 23: EROSI KORNEA BERULANG

Penatalaksanaan Erosi Kornea BerulangPenatalaksanaan pada kasus RCE ditujukan

untuk membuat atau memperbaiki regenerasi sel - sel epitel kornea sehingga dapat melekat kembali dengan lapisan dibawahnya.

1.Penetesan anastesi lokal untuk meredakan gejala nyeri.

2.Tirah baring selama 24 jam3.Salep mata lunak saat pasien tidur selama

beberapa bulan4.Pada kasus yang lebih berat, perlu diberikan air

mata buatan pada siang hari

Page 24: EROSI KORNEA BERULANG

Pada kasus berat atau terjadi beberapa kerusakan lapisan epitel kornea, selain pemberian obat juga memberikan respon yang baik terhadap pemberian bandage soft contact lens. Dapat dilakukan dengan menggunakan lensa kontak biasa, tetapi tidak boleh lebih dari 8 – 26 minggu. Penggunaan lensa kontak ini dalam jangka panjang dapat menimbulkan infeksi kornea dan hanya dilakukan bila pengobatan biasa tidak menunjukkan perbaikan.

Page 25: EROSI KORNEA BERULANG

Pada kasus berat juga dapat dilakukan pengelupasan lapisan epitel kornea yang terlepas dengan menggunakan alkohol 20% diikuti dengan pemasangan lensa kontak.

Page 26: EROSI KORNEA BERULANG

PrognosisSecara umum penyakit ini dapat sembuh

sempurna dengan penanganan yang baik, namun apabila ada penyakit - penyakit atau kelainan yang mendasarinya maka dapat terjadi cacat pada kornea, infeksi pada kornea dan penurunan tajam penglihatan yang menetap.

Page 27: EROSI KORNEA BERULANG

TERIMA KASIH