embriologi susunan kardiovaskuler

87
EMBRIOLOGI SUSUNAN EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER KARDIOVASKULER Prof. DR. dr. Hj. Yanwirasti, PA Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Upload: dima

Post on 11-Jan-2016

160 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER. Prof. DR. dr. Hj. Yanwirasti , PA. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Embriologi Susunan Kardiovaskuler. Terdiri atas : embriologi jantung embriologi pembuluh darah dan darah. Embriologi Jantung. Terjadi pada pertengahan minggu ketiga - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

EMBRIOLOGI EMBRIOLOGI SUSUNAN SUSUNAN KARDIOVASKULERKARDIOVASKULER

Prof. DR. dr. Hj. Yanwirasti, PA

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Page 2: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

2/9

Embriologi Susunan Embriologi Susunan KardiovaskulerKardiovaskuler

Terdiri atas :embriologi jantungembriologi pembuluh darah dan

darah

Page 3: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

3/9

Embriologi JantungEmbriologi Jantung Terjadi pada pertengahan minggu ketiga Pertumbuhan ini terjadi karena :

mudigah bertambah besar, sehingga makanan yang diterima secara difusi dari induknya tidak mencukupi lagi

pada saat ini, mudigah membutuhkan suplai darah jantung, pembuluh darah untuk pertumbuhan

Perkembangan jantung sangat kompleks, karena harus bekerja sebelum pertumbuhannya sempurna

Page 4: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

4/9

Fase PermulaanFase Permulaan Sel-sel mesenkim di dalam lapisan

splanchicus mesoderm berlipat ganda dan membentuk kelompok angiogenesik yang terpisah satu sama lain

Page 5: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

5/9

Kelompok ini mula-mula terletak pada sisi kiri mudigah, tetapi dengan cepat menyebar ke arah kepala

Page 6: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

6/9

Kelompok ini kemudian berongga, bersatu dan membentuk jalinan pembuluh darah kecil yang berbentuk tapak kuda

Bagian depan tengah jalinan ini dikenal sebagai daerah kardiogenik. Diatasnya rongga selom intraembrional yang akhirnya berkembang menjadi rongga perikardium

Page 7: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

7/9

Pada hari ke 19, dari mesoderm mudigah akan terbentuk 2 tubulus endokardial

Pada hari ke 21, tubulus ini bersatu membentuk tubulus cordis primitif

Page 8: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

8/9

Tubulus ini berkembang menjadi :

Sinus venosus Atrium primitif Ventrikel primitif Bulbus kordis

Pada hari ke 22 jantung mulai berdenyut

Page 9: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

9/9

Pada minggu ke IVPada minggu ke IV

Tubulus kordis menekuk dan melipat Bulbus kordis terdorong ke inferior dan

anterior dan bagian kanan mudigah Primitif ventrikel berpindah ke kiri Primitif atrium dan sinus venosus

berpindah ke superior dan posterior Dengan ini, pada hari ke 28, tubulus

kordis berbentuk S

Page 10: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

10/9

Page 11: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

11/9

Pertumbuhan jantung yang besar terjadi pada minggu 5-8

Tubulus jantung berkembang dengan bersekat-sekat sehingga membentuk :4 kamar (2 atrium dan 2 ventrikel)pembuluh darah yang keluar dan

masuk ke jantung

Page 12: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

12/9

Sekat ini terbentuk oleh :pertumbuhan massa jaringan yang

aktif dan saling mendekatpertumbuhan aktif satu massa

tunggal yang terus meluas Kesalahan pertumbuhan pada saat ini

menyebabkan kelainan jantung kongenital

Page 13: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

13/9

Perkembangan Tubulus KordisPerkembangan Tubulus Kordis

Komponen Komponen Derivat PostnatalDerivat Postnatal- Sinus venosus - v. cava superior, sinus

coronarius, didnding posterior atrium

- Primitive atrium - Musculus atria bagian anterior atrium kiri dan kanan

- Primitive ventrikel - Ventrikel kiri

Bulbus kordis

* pars trabecula ventrikel kanan

* Konus kordis

- Ventrikel kanan

- Traktus outflow dari ventrikel ke aorta dan trunkus pulmonarius

- Trunkus arteriosus - Aorta ascendens, trunkus pulmonaris

Page 14: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

14/9

Page 15: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

15/9

Septum InteratrialSeptum Interatrial

Membagi atrium atas kiri dan kanan Terdiri atas : septum primum dan

septum sekundum yang saling overlap Kedua bagian ini berhubungan dengan

massa jaringan yang disebut bantalan endokardium

Page 16: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

16/9

Page 17: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

17/9

Lobang diantara lembaran bawah septum primum dan bantalan endokardium disebut ostium primum

Dalam perkembangan selanjutnya, perkembangan bantal endokardium akan menutup ostium primum

Lobang pada septum secundum disebut foramen ovale

Bagian atas septum primum berangsur-angsur menghilang, bagian yang tertinggal menjadi katup foramen ovale

Darah mengalir melalui celah ini dari atrium kanan ke kiri dan mendorong septum primum ke kiri

Page 18: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

18/9

Setelah lahir (paru-paru mulai berfungsi) Darah dari atrium kiri mendorong septum

primum dan sekundum dan menutup septum interatrial

Yang tersisa bentuk cekungan pada septum inter atrial yang disebut: Fossa Ovalis

Page 19: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

19/9

Page 20: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

20/9

Kelainan Septum AtrialeKelainan Septum Atriale

Paling sering ditemui Yang paling sering adalah cacat septum

sekundum Tanda-tanda:

Lubang besar diantara atrium kiri dan kananPenyebab:Penyerapan septum primum secara berlebihanPerkembangan septum sekundum yang tidak

semestinya Darah mengalir dari atrium kiri ke atrium

kanan (dari tekanan tinggi ke tekanan rendah) Menyebabkan pembesaran jantung kanan.

Page 21: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

21/9

Septum InterventriculareSeptum Interventriculare Menjelang akhir minggu keempat, kedua

ventrikel sederhana mulai melebar Dinding medial yang sedang meluas ini

berhimpitan dan tumbuh ke superior dari dasar ventrikel

Perhimpitan ini berangsur angsur bersatu dan membentuk septum interventriculare

Bagian superior septum berasal dari septum aortico pulmonarius yang akan menjadi trunkus arteriosus ke trunkus pulmonarius dan aorta ascendens.

Page 22: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

22/9

Page 23: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

23/9

Kelainan Pembentukan Septum Kelainan Pembentukan Septum InterventrikulorumInterventrikulorum

Terjadi bila pertumbuhan septum tak sempurna Darah yang diangkut ke A.pulmonalis lebih

banyak dari pada yang diangkut melalui aorta

Page 24: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

24/9

Pembentukan sekat Pembentukan sekat atrioventrikularisatrioventrikularis

Katup atrioventrikulare, muskulus papilaris, dan korda tendine berasal dari lantai ventrikelPada akhir minggu ke 4, terdapat 2

bantalan mesenkim yaitu bantalan endokardium pada tepi atas dan bawah kanalis atrio ventrikularis

Selain itu ada bantalan endokardium lateral kanan dan kiri

Bantalan-2 ini makin menonjol dan akan bersatu, menyebabkan pembagian kanalis atrio ventrikularis menjadi orifisium atrioventrikulare kanan dan kiri

Page 25: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

25/9

Page 26: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

26/9

1. Kegagalan bantalan endokardium bersatu disertai cacat pada sekat atrium atau ventrikel

Kelainan pada pembentukan sekat atrio ventrikularis

Page 27: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

27/9

Kelainan pada pembentukan sekat atrio ventrikularis

2. Hanya sebagian yang bersatu (ostium primum defek) cacat sekat atrium Septum interventrikulare tertutup Biasanya bersama dengan celah

pada daun anterior katup trikuspidal

Page 28: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

28/9

Page 29: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

29/9

Pembentukan katup-katup Pembentukan katup-katup atrioventrikuleratrioventrikuler

Setelah bantalan endokardium bersatu, setiap orifisium atrioventrikulare dikelilingi oleh proliferasi jaringan mesenkim setempat, sehingga terbentuk katup-katup

Page 30: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

30/9

Jaringan yang terletak diatas permukaan ventrikel yang berproliferasi ini menjadi berongga, karena aliran darah

Katup-katup yang terbentuk berhubungan dengan dinding ventrikel melalui tali-tali otot

Jaringan otot pada tali-tali ini berdegenerasi, diganti oleh jaringan penyambung yang meliputi endokardium, disebut muskuli papilaris, yang dihubungkan pada trabekula oleh korda tendine

Page 31: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

31/9

Page 32: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

32/9

Selama minggu ke lima, dibagian sefalik trunkus arteriosus terbentuk rigi-rigi yaitu:rigi trunkus superior kanantumbuh ke distal dan kiririgi trunkus superior kiritumbuh ke distal dan kanan

Pembentukan sekat didalam Pembentukan sekat didalam trunkus arteriosus dan konus trunkus arteriosus dan konus

kordiskordis

Page 33: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

33/9

Page 34: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

34/9

Dalam pertumbuhannya kearah sakus trunko aortikus, berputar satu sama lain

Page 35: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

35/9

Setelah penyatuan sempurna, rigi-rigi membentuk sekat yang dikenal : septum

aortiko pulmonale yang membagi trunkus : saluran aorta dan saluran pulmonalis

Page 36: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

36/9

Page 37: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

37/9

Pada saat yang sama, pada dinding dorsal kanan dan ventral kiri konus kordis, tumbuh rigi yang serupa

Setelah sekat trunkus selesai, rigi konus tumbuh saling mendekati

Rigi konus kanan berakhir pada pinggir atas orifisium atrioventrikularis kanan

Rigi konus kiri meluas ke sepanjang sisi kanan kaki depan septum interventrikulare pars muskularis

Page 38: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

38/9

Setelah kedua rigi konus bersatu, sekat membagi konus menjadi : Bagian anterolateral (saluran keluar

ventrikel kanan) Bagian posteromedial (saluran keluar

ventrikel kiri

Page 39: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

39/9

Page 40: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

40/9

Foramen interventrikulare yang terdapat di atas septum interventrikulare pars muskularis mengecil

Foramen ini kemudian menutup karena pertumbuhan jaringan bantalan endokardium bawah

Setelah menutup sempurna, foramen interventikulare menjadi septum interventrikulare pars membranasea

Page 41: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

41/9

Perkembangan katup Perkembangan katup semilunarissemilunaris

Dalam saluran aorta dan saluran pulmonalis terbentuk tonjolan

Tonjolan ini berangsur-angsur cekung pada permukaan atasnya, sehingga membentuk valvula semilunaris

Page 42: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

42/9

Kelainan perkembangan trunkus dan konus

1. Pemisahan konus yang tidak merata Disebabkan pergeseran letak sekat trunkus

dan conus ke depan, sehingga menimbulkan:penyempitan saluran keluar ventrikel

kanan: stenosis infundibularis pulmonalisCacat besar pada septum inventrikulareAorta timbul dari kedua ventrikelHipertrofi ventrikel kanan

Keadaan ini disebut: tetralogi fallot

Page 43: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

43/9

Page 44: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

44/9

2. Trunkus arteriosus persistens Disebabkan kegagalan rigi-rigi trunkus dan

konus gagal bersatu, serta turun ke arah ventrikel

A. pulmonalis timbul di atas permukaan yang tidak terbagi

Cacat septum interventrikulorum karena rigi-rigi ini juga berperan dalam pembentukan septum interventrikulare

Page 45: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

45/9

Page 46: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

46/9

Transposisi pembuluh-Transposisi pembuluh-pembuluh besarpembuluh besar

Sekat trunkus dan konus tidak berjalan seperti spiral, melainkan turun lurus ke bawah

Akibatnya:Aorta keluar dari ventrikel kananA.pulmonalis dari ventrikel kiri

Cacat ini biasanya disertai cacat pada septum pars membransea septum interventrikulare, dan duktus arteriosus persistens

Page 47: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

47/9

Page 48: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

48/9

Kelainan pada valvula Kelainan pada valvula semilunarissemilunaris

Kelainan ini disebabkan daun katup semilunaris arteri pulmonaris atau aorta menyatu sampai derajat tertentu1. Stenosis valvularis arteri pulmonalis

Batang arteri pulmonalis sempit atau menutup sama sekali

Page 49: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

49/9

2. Stenosis valvularis aortaPenyatuan daun katup Ukuran aorta normal Apabila penyatuan total, ventrikel

dan atrium kiri kurang berkembang Kelainan ini biasanya disertai duktus

arteriosus persistens yang mengalirkan darah ke aorta

Page 50: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

50/9

Kelainan Letak JantungKelainan Letak Jantung

1. Dextro kardia Jantung terletak di sisi kanan thorax Disertai inversus totalis dan atau partialis

2. Ektopik kordis jantung terletak pada permukaan dinding

dada Sebab kegagalan mudigah untuk

menutup digaris tengah

Page 51: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

51/9

Penyebab Kelainan Kardio Penyebab Kelainan Kardio VaskulerVaskuler

1. Lingkungan mudigah Infeksi yang mengenai ibu selama

kehamilan2. Faktor genetik

Penelitian menunjukkan silsilah keluarga yang menderita kelainan jantung bawaan.

Page 52: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN PEMBULUH DARAHPEMBULUH DARAH

Prof. DR. dr. Hj. Yanwirasti, PA

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Page 53: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

53/9

Pertumbuhan jantung dan pembuluh darah dimulai pada minggu ke 3

Pertumbuhan pembuluh darah disebut vaskulogenesis yang berasal dari sel-sel mesoderm yang disebut angioblast

Angioblast ini berhubungan untuk membentuk pembuluh darah primitive

Pembuluh ini kemudian tumbuh dan menginvasi keseluruh embrio

Page 54: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

54/9

Perkembangan ArteriPerkembangan Arteri

Embrio mempunyai aorta dorsalis kiri dan kanan

Aorta ini bergabung membentuk aorta dorsalis komunis

A.umbilicalis pada permulaan berhubungan dengan aorta dorsalis komunis

Page 55: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

55/9

Page 56: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

56/9

Pars superior aorta dorsalis kanan mengalami degenerasi

Aorta dorsalis kiri dan aorta menetap membentuk aorta desendens

Page 57: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

57/9

Selama minggu ke 4 trunkus arteriosus jantung berhubungan dengan aorta dorsalis kiri dan kanan melalui arkus aortikus

Arkus aortikus (lengkung aorta)berasal dari sakus aortikusbanyaknya 6 pasang

Page 58: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

58/9

Page 59: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

59/9

Lengkung aorta 1-2 mengalami regresi dan sebagian kecil menetap untuk membentuk A.maxillaris

Lengkung aorta 3, 4, 6 berkembang menjadi arteri pada orang dewasa

Lengkung aorta 5 tidak pernah terbentuk pada manusia

Page 60: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

60/9

Page 61: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

61/9

Pars superior trunkus arteriosus bertunas untuk membentuk trunkus brachiocephalicus

Aorta desendens berkembang untuk membentuk pembuluh darah diseluruh tubuh

Pembuluh darah yang terbentuk tumbuh terus dan bermigrasi ke daerah yang membutuhkan

Page 62: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

62/9

Page 63: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

63/9

Perkembangan VenaPerkembangan Vena

Sistem Vitelina (vena omphalo mesenterika) : mengangkut darah dari kandung kuning telur ke sinus venosus

Sistem Umbilikalis : mengangkut darah yang mengandung oksigen dari plasenta

Sistem Kardinalismengembalikan darah dari tubuh mudigah ke jantungnya

Sistem vena pada perkembangan embrio meliputi :

Page 64: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

64/9

Page 65: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

65/9

Sistem VitelinaSistem Vitelina

Terdiri atas vena vitelina kiri dan kanan Muncul pada minggu ke 4 dan selesai pada

minggu ke 12 V.vitelina kiri berdegenerasi V.vitelina kanan berkembang membentuk :

sistem vena porta hepatissinusoid hatibagian v. cava inferiorduktus venosus (menghubungkan

v.umbilikalis ke v.cava inferior dan jantung)

Page 66: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

66/9

Page 67: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

67/9

Sistem UmbilikalisSistem Umbilikalis Pada permulaan embrio, telah terbentuk

vena umbilikalis kiri dan kanan Pada bulan ke 2, vena umbilikalis kanan

berdegenerasi, vena umbilikalis kiri berhubungan langsung dengan ductus venosus

Setelah lahir vena umbilikalis kiri dan duktus venosus menutup, masing-masing membentuk lig. teres hepatis dan lig. venosum

Page 68: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

68/9

Sistem KardinalisSistem Kardinalis

Terdiri atas sepasang vena : V. kardinalis anterior V. kardinalis posterior V. supra kardinalis V. subkardinalis

Page 69: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

69/9

Page 70: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

70/9

Vena kardinalis anterior berkembang menjadi :Vv. Leher dan kepalaV. cava superior

Vena kardinalis posterior pada minggu ke 8 berdegenerasi dan ditempati oleh vena supra kardinalis dan vena subkardinalis yang membentuk susunan asimetris

Page 71: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

71/9

V. Subkardinalis membentuk :vena-vena yang membawa darah dari

dinding posterior abdomen V. supra kardinalis membentuk :

vena hemiazygosvena azygos

Page 72: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

72/9

V. cava inferior dibentuk oleh : sebagian vena vitelina kanan vena subkardinalis vena kardinalis posteriorVena-vena ini telah terbentuk sempurna sebelum lahir

Page 73: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

73/9

Page 74: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

74/9

Kelainan Pertumbuhan Kelainan Pertumbuhan Pembuluh Nadi BesarPembuluh Nadi Besar

1. Patent Ductus Arteriosus- dalam keadaan normal, duktus arteriosus menutup segera lahir.- karena kontraksi otot-ototnya, duktus arteriosus tetap terbuka (PDA)- akibat tekanan perbedaan tekanan antara sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonalis, darah akan mengalir dari oarta ke sistem pulmonalis melalui duktus arteriosus

Page 75: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

75/9

Page 76: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

76/9

Bila keadaan ini tidak diobati, tekanan darah pada sirkulasi pulmonal akan meningkat

Keadaan ini akan menimbulkan gagal jantung kanan

Prostaglandin selama kehidupan fetal menyebabkan ductus arteriosus tetap terbuka

Untuk pertolongan pertama dapat diberikan pengobatan prostaglandin inhibitor

Bila tidak berhasil dilakukan pembedahan

Page 77: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

77/9

2. Coartatio Aorta Rongga aorta sangat menyempit

dibawah pangkal A. subclavia Penyempitan ini dapat terjadi :

Preductalispenyempitan diatas muara duktus arteriosus, ductus arteriosus tetap terbuka

Postductalispenyempitan dibawah muara ductus arteriosus, ductus arteriosus biasanya menutup

Penyebab : kelainan tunika media dan proliferasi tunika intima

Page 78: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

78/9

Page 79: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

79/9

3. Kelainan A. Subclavia Kanan Pada kelainan ini, A. subclavia dibentuk

oleh bagian distal aorta dorsalis kanan dan A.Intersegmentalis ketujuh kanan

Akibatnya A. Subclavia kanan harus menyilang garis tengah dibelakang oesophagus

Dapat menimbulkan gangguan menelan dan pernapasan

Page 80: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

80/9

Page 81: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

81/9

4. Arcus Aorta Duplex Pada kelainan ini, aorta dorsalis tetap ada Dengan demikian, terbentuklah cincin

pembuluh yang mengelilingi trachea dan oesophagus

Page 82: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

82/9

Page 83: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

83/9

Kelainan Pertumbuhan Pembuluh Kelainan Pertumbuhan Pembuluh BalikBalik

1. Vena cava inferior duplex pada daerah lumbal

V.sacrochardinalis kiri gagal memutuskan hubungan dengan v.subcardinalis kiri

Page 84: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

84/9

Page 85: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

85/9

2. Tidak terbentuknya vena cava inferior Vena subcardinalis kanan gagal

membuat pembuluh penghubung dengan hati, sehingga akan mengalirkan darahnya langsung ke vena subcardinalis kanan

Page 86: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

86/9

Page 87: EMBRIOLOGI SUSUNAN KARDIOVASKULER

87/9

Wassalam……Wassalam……