embriologi manusia

71
Lydia Febri Kurniatin 1420332010 Embriologi manusia “Gametogenesis,ovulasi &Implantasi MAGISTER KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG TAHUN 2015

Upload: lydia-febri

Post on 15-Apr-2016

78 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

embriologi manusia : meliputi proses awal gametogenesis, embrio hingga fetal

TRANSCRIPT

Page 1: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin

1420332010

Embriologi manusia“Gametogenesis,ovulasi &Implantasi

MAGISTER KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ANDALAS PADANG

TAHUN 2015

Page 2: Embriologi manusia

EMBRIOLOGI MANUSIA

Minggu Pertama Perkembangan : Ovulasi Hingga Implantasi

Gametogenesis : Konversi Sel-Sel Benih Menjadi Gamet Pria Dan Gamet Wanita

Page 3: Embriologi manusia

GAMETOGENESISGametogenesis adalah proses perubahan sel germinativum menjadi gamet pria dan

gamet wanita melalui proses meiosis

OOGENESIS SPERMATOGENESIS

WANITA PRIA

Page 4: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 4

Sel Germativum PrimordialGamet berasal dari sel germativum

primordial (SGP; primordial germ cells)

yang terbentuk di epiblas selama minggu kedua dan yang bergerak

menuju dinding yolk sac

Mudigah pada akhir minggu ketiga yang memperlihatkan posisi sel

germinativum primordial di dinding yolk sac, dekat dengan perlekatan bakal tali pusat. Dari lokasi ini, sel-sel tersebut

bermigrasi ke gonad yang sedang terbentuk

Page 5: Embriologi manusia

Parents with diploid (46 chr) somatic cells Mother Father

Meiotic division of germ cells

Meiotic division of germ cells

Haploid Ovum Haploid SpermFertilization

Diploid fertilized Ovum

Mitosis

Offspring of diploid somatic cells

Page 6: Embriologi manusia

Ovum with X sex chromosome

Fertilized bySperm with Y sc Sperm with X sc

Embryo with XY sc Embryo with XX scGenetic sex

Sex-determining regionof Y chr (SRY) stimulatesProduction of H-Y antigenIn plasma membrane of undifferentiated gonad

H-Y antigen directs differentiation of gonads into testes

No Y chr, so no SRYand no H-Y antigen

With no H-Y antigen,undifferentiated gonadsdevelop into ovaries

Gonadal sex

Page 7: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 7

MITOSIS

• Mitosis adalah proses pembelahan satu sel anak untuk menghasilkan dua sel anak yang secara genetis identik dengan sel induk.

• Setiap Sel anak menerima komplemen lengkap 46 kromosom. • Sebelum suatu sel mengalami mitosis, setiap kromosom

mereplikasi asam deoksiribunukleatnya (DNA). • Selama fase replikasi ini, kromosom menjadi sangat panjang,

tersebar difus keseluruh nucleus, dan tidak dapat dikenali dengan mikroskop cahaya.

Page 8: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 8

TAHAP MITOSIS

Page 9: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 9

TAHAP MITOSIS

Ket : kromosom ayah (biru) ; kromosom ibu (merah)

Profase

a. Kromosom mulai bergelung, memendek, dan menebal.

b. Setiap kromosom terdiri dari dua subunit sejajar (kromatid) yang saling menyatu pada sebuah daerah menyempit milik bersama yang disebut sentromer.

c. Sepanjang masa profase, kromosom terus menebal, menjadi lebih pendek dan lebih tebal

Page 10: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 10

TAHAP MITOSIS

Ket : kromosom ayah (biru) ; kromosom ibu (merah)

Prometafase kromatid menjadi mudah dibedakan

Page 11: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 11

TAHAP MITOSIS

Ket : kromosom ayah (biru) ; kromosom ibu (merah)

Metafase a. Kromosom berderet pada

bidang khatulistiwa dan bentuk rangkapnya jelas terlihat.

b. Masing-masing dihubungkan oleh mikrotubulus (gelendong mitosis) yang keluar dari sentromer ke sentriol

Page 12: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 12

TAHAP MITOSIS

Ket : kromosom ayah (biru) ; kromosom ibu (merah)

Anafase Sentromer pada setiap kromosom membelah, yang diikuti dengan migrasi kromatid ke kutub-kutub gelendong

Page 13: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 13

TAHAP MITOSIS

Ket : kromosom ayah (biru) ; kromosom ibu (merah)

Telofase kromosom mengendorkan gelungannya dan menjadi panjang, selubung inti terbentuk kembali, dan terjadi pembagian sitoplasma

Page 14: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 14

TAHAP MITOSIS

Ket : kromosom ayah (biru) ; kromosom ibu (merah)

Setiap sel anak menerima separuh dari semua materi

kromosom yang telah berlipat dua tersebut mempertahankan jumlah kromosom yang sama

seperti sel induknya.

Page 15: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 15

• Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel germativum untuk menghasilkan gamet pria dan wanita, yaitu masing-masing sperma dan sel telur.

• Meiosis memerlukan dua pembelahan sel yaitu meiosis I dan meiosis II untuk mengurangi jumlah kromosom menjadi haploid 23.

• Seperti pada mitosis, sel germativum pria dan wanita (spermatosit dan oosit primer) pada awal meiosis I mereplikasi DNA mereka shingga ke-46 kromosom tersebut digandakan menjadi sister chromatid.

• Namun, berbeda dengan mitosis, kromosom- kromosom homolog kemudian bergabung membentuk pasangan-pasangan, suatu proses yang disebut sinapsis

MEIOSIS

Page 16: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 16

Pembelahan meiosis pertama dan kedua

Page 17: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 17

A. kromosom homolog saling mendekati. B. Kromosom homolog berpasangan, dan

setiap anggota dari satu pasangan terdiri atas dua kromatid.

C. Kromosom-kromosom homolog yang berpasangan secara erat saling bertukar fragmen kromatid (crossover, tukar-silang).

D. Kromosom berstruktur ganda mulai terpisah.

E. Anafase dari pembelahan, kromosom di masing-masing dari empat sel anak tersebut berbeda satu sama lain.

F. Selama pembelahan meiosis yang kedua, kromosom-kromosom yang bersusun rangkap putus pada sentromernya. Pada akhir pembelahan, kromosom di dalam tiap-tiap sel anak berbeda satu sama lain

Page 18: Embriologi manusia

Proses-proses yang terjadi selama pembelahan maturasi pertama dan

kedua.

A. Sel germativum primitif pada

wanita (oosit primer) menghasilkan

hanya satu gamet matang, oosit matur.

B. Sel germativum primitive pada pria

(spermatosit primer) menghasilkan

empat spermatid yang semuanya

berkembang menjadi spermatozoa

Page 19: Embriologi manusia

SPERMATOGENESIS

Page 20: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 20

SPERMATOGENESIS

Spermatogenesis adalah semua peristiwa yang berlangsung pada saat perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa.

Pada pria, diferensiasi sel benih primordial dimulai pada masa pubertas (pada wanita, proses ini mulai in utero pada bulan ke-3 perkembangan).

Page 21: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 21

Spermatogenesis – Lanjutan 3

• Sel benih primordial berkembang menjadi spermatogonia, yang terdiri dari dua jenis:– spermatogonia jenis A, yang membelah secara mitosis

untuk terus-menerus menyediakan sel induk,beberapa sel jenis A meninggalkan populasi sel induk dan berkembang menjadi generasi spermatogonia berikutnya, yang lebih terdiferensiasi daripada generasi sebelumnya;

– spermatogonia jenis B, yang selanjutnya mengalami mitosis, sehingga terbentuklah spermatosit primer.

Page 22: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 22

Spermatogenesis – Lanjutan 4

• Spermatosit primer kemudian memasuki masa profase yang panjang (22 hari), diikuti dengan selesainya meiosis I dengan cepat dan pembentukan spermatosit sekunder.

• Spermatosit sekunder membentuk spermatid pada pembelahan meiosis kedua. – Spermatid mengandung jumlah haploid

23 kromosom.

Page 23: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 23

Meiosis selama Spermatogenesis pada Manusia

Page 24: Embriologi manusia

spermatogonia tipe A, yang berasal dari

populasi sel tunas spermatogonia, adalah sel-sel pertama dalam

proses spermatogenesis

SPERMATOGENESIS

Page 25: Embriologi manusia
Page 26: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 26

Spermiogenesis• Serangkaian perubahan yang

menimbulkan transformasi spermatid menjadi spermatozoa.

• Perubahan ini adalah: –pembentukan akrosom, yang

menutupi lebih dari setengah permukaan inti;

–kondensasi inti;–pembentukan leher, bagian

tengah, dan ekor; dan–peluruhan sebagian besar

sitoplasma.

Page 27: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 27

Spermiogenesis – Lanjutan 2

• Pada manusia, waktu yang diperlukan oleh spermatogonium untuk berkembang menjadi spermatozoa matang adalah sekitar 64 hari.

• Pada mulanya gerakannya lambat, namun spermatozoa mendapatkan kemampuan gerak penuhnya di dalam epididimis.

Page 28: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 28

Gambar 1.16. Gambar-gambar skematik yang memperlihatkan tahap-tahap penting dalam transformasi spermatid manusia menjadi spermatozoon.

Page 29: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 29

A mature human Spermatozoon

Page 30: Embriologi manusia

OOGENESIS

Page 31: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 31

Oogenesis Pematangan Pranatal• Begitu tiba di kelenjar kelamin yang secara genetik

wanita, sel-sel benih primordial berdiferensiasi menjadi oogonia.

• Sel-sel ini mengalami sejumlah pembelahan mitosis dan, menjelang akhir bulan ketiga, mereka tersusun dalam kelompok-kelompok yang dkelilingi selapis sel epitel gepeng (sel folikel), berasal dari permukaan yang membungkus ovarium.

Page 32: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 32

Pematangan Pranatal – Lanjutan 2

• Sebagian besar oogonia membelah terus dengan mitosis, beberapa di antaranya berdiferensiasi menjadi oosit primer. – Sel ini melipatgandakan DNA-nya dan memasuki tahap

profase pembelahan meiosis pertama. • Menjelang bulan ke-5 perkembangan, jumlah

keseluruhan sel benih di dalam ovarium mencapai puncaknya (± 7 juta). – Pada saat ini, mulai terjadi kematian sel, dan banyak

oogonia maupun oosit primer menjadi atretik.

Page 33: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 33

Pematangan Pranatal – Lanjutan 3

• Menjelang bulan ke-7, sebagian besar oogonia berdegenerasi, kecuali beberapa yang letaknya dekat dengan permukaan. – Semua oosit primer yang masih bertahan hidup

sudah memasuki pembelahan meiosis pertama, dan kini sebagian besar di antaranya dikelilingi oleh selapis sel epitel gepeng.

• Sebuah oosit primer, bersama dengan sel epitel gepeng yang mengelilinginya, dikenal sebagai folikel primordial.

Page 34: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 34

Gambar 1.8. Diferensiasi sel benih primordial menjadi oogonia mulai segera setelah mereka tiba di ovarium. Menjelang bulan ke-3 masa perkembangan, beberapa oogonia menjadi oosit primer yang masuk ke profase pembelahan meiosis pertama.

Page 35: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 35

OogenesisPematangan Pascanatal• Menjelang saat kelahiran, semua

oosit primer telah memulai profase pembelahan meiosis pertama tahap diploten.

• Oosit primer tetap berada dalam tahap profase dan tidak menyelesaikan pembelahan meiosis pertamanya sebelum mencapai masa pubertas disebabkan oleh zat penghambat pematangan oosit (PPO) yang dikeluarkan oleh sel folikuler.

Page 36: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 36

Pematangan Pascanatal – Lanjutan 2

JUMLAH OOSIT PRIMER• pada waktu bayi lahir ±700.000-2 juta;• selama dua tahun masa kanak-kanak berikutnya,

tinggal ± 40.000; • sejak awal masa pubertas <500 yang akan

mengalami ovulasi sepanjang masa reproduksi seorang wanita.

Page 37: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 37

Pematangan Pascanatal – Lanjutan 3

• Memasuki pubertas, 5-15 folikel primordial mulai mencapai kematangan pada setiap daur ovarium.

• Oosit primer (tetap dalam tahap diploten) mulai membesar, sementara sel folikuler yang mengelilinginya berubah bentuk dari gepeng menjadi kuboid dan berproliferasi membentuk epitel bertingkat (sel-sel granulosa). – Folikel ini sekarang disebut folikel primer.

Page 38: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 38

Potongan ovarium pada berbagai tahap perkembangan

Page 39: Embriologi manusia

39

Gambar 1.10. A. Gambaran skematis folikel primordial, terdiri atas satu oosit primer yang dikelilingi selapis sel epitel gepeng. B. Dengan makin berlanjutnya pematangan folikel, sel folikuler menjadi kuboid. Pada saat ini sel folikuler mulai mengeluarkan getah yang membentuk zona pelusida, yang nampak sebagai permukaan yang tidak rata pada permukaan oosit. C. Dalam proses pematangan selanjutnya, sel folikuler membentuk lapisan bertingkat sel granulose di sekitar oosit, sehingga mengubah bentuk folikel primordial menjadi folikel primer, dan zona pelusida menjadi berbatas jelas.

Page 40: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 40

Gambar 1.11. Gambaran skematis folikel yang sedang tumbuh menjadi matang. A. Oosit yang dikelilingi oleh zona pelusida, terletak di tepi; antrum folikuli terbentuk karena penggabungan ruang-ruang antar sel. Perhatikan susunan sel teka interna dan teka eksterna. B. Folikel vesikuler atau folikel Graaf matang. Antrum sudah sangat besar, berisi cairan folikel, dan dikelilingi lapisan sel granulose bertingkat. Oosit terbenam di dalam sekelompok sel granulosa, yang dikenal sebagai kumulus ooforus.

Page 41: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 41

TAHAPAN OOGENESIS

Page 42: Embriologi manusia

OVULASI, FERTILISASI DAN IMPLANTASI

Page 43: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 43

SIKLUS OVARIUM• Wanita mulai mengalami daur bulanan/siklus

menstruasi pada masa pubertas.• Siklus ini diatur oleh hipothalamus.• Hipothalamus menghasilkan gonadotropin releasing

hormon (GnRH) yang memicu hipofisis anterior untuk menghasilkan hormon-hormon gonadotropin: follicle stimulating hormon (FSH) dan luteinizing hormon (LH).

Page 44: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 44

OVULASI• Pada hari-hari menjelang ovulasi:

– folikel de Graff membesar cepat – oocyt primer menyelesaikan meiosis

pertamanya – muncul tonjolan setempat dan degenerasi

permukaan ovarium dan pada apeksnya tampak titik avaskuler, stigma

• Kelemahan daerah penonjolan tersebut, peningkatan tekanan intrafolikuler, dan kontraksi dinding ovarium akan mendorong oosit keluar

Page 45: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 45

OVULASI• Oosit bersama sel granulosa di sekelilingnya dari daerah

kumulus ooforus, terlepas dan hanyut meninggalkan ovarium (ovulasi).

• Beberapa sel kumulus ooforus menyusun diri di sekeliling zona pelusida membentuk korona radiata.

• Pada saat ovulasi ini pembelahan meiosis pertama selesai, dan oosit sekunder memulai pembelahan meiosis ke-2

• Ovulasi terjadi secara konstan 14+1 hari sebelum haid yang akan datang

• Apabila tidak terjadi conceptio maka oocyt akan mati.

Page 46: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 46

OVARIAN CYCLE

Page 47: Embriologi manusia
Page 48: Embriologi manusia
Page 49: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 49

OVARIAN CYCLE, UTERINE CYCLE & OVARIAN HORMONES

Page 50: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 50

Korpus Luteum• Setelah ovulasi, sisa sel folikuler pada dinding

folikel yang pecah mendapatkan vaskularisasi dari pembuluh darah di sekitarnya corpus rubrum.

• Dibawah pengaruh LH, sel ini akan mengalami reorganisasi menjadi sel-sel luteal yang pada akhirnya membentuk corpus luteum dan menghasilkan progesteron.

• Progesteron bersama-sama estrogen menyebabkan mukosa uteri memasuki tahap progestasi sebagai persiapan implantasi mudigah (nidasi).

Page 51: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 51

• Bila terjadi fertilisasi corpus luteum bertahan 3-4 bulan dan akan berkembang corpus luteum kehamilan (graviditas)

• Sel luteal akan mengasilkan progesteron• Fungsi progesteron mempertahankan kehamilan

hingga akhir bulan ke-4, saat komponen trofoblas dari plasenta dirasa cukup untuk mengambil alih peran sel luteal.

Page 52: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 52

• Bila tidak terjadi kehamilan maka corpus luteum hanya dapat bertahan selama 9 hari. Kemudian korpus luteum akan degenerasi, disebut korpus luteum menstruasi (corpus albicans).

• Pada saat ini progesterone melonjak turun yang menyebabkan pendarahan haid menjadi cepat.

Page 53: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 53

• Sesaat sebelum ovulasi, fimbrae tuba fallopi (tuba uterina) mulai menutupi permukaaan ovarium dan tuba fallopi mulai berkontraksi secara ritmik.

• Oocyt masuk ke dalam tuba oleh usapan fimbrae dan oleh gerakan bulu-bulu getar pada lapisan epitel.

• Setelah berada dalam tuba, oocyt dengan segera terdorong ke rongga rahim oleh kontraksi dinding otot.

• Oocyt akan sampai di rongga rahim dalam waktu 3-4 hari.

Page 54: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 54

Hubungan fimbrae dan ovarium. Fimbrae mengambil oosit dan menyapunya kedalam tuba uterina

Page 55: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 55

Fertilisasi• Terjadi dalam ampula tuba fallopi. • Sebelum terjadi fertilisasi spermatozoa

yang telah sampai di saluran kelamin wanita harus mengalami reaksi-reaksi presepsis yaitu:– Kapasitasi, – Reaksi akrosom

Page 56: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 56

Fase fertilisasi (sepsis) terdiri dari: 1. Penembusan corona

2. Penembusan zona pellusida, 3. Penyatuan oosit dan membrane sel

sperma.

Page 57: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 57

Tanggapan sel telur setelah sperma memasuki oocyt:

Reaksi kortikal dan zona, terlepasnya butir-butir kortikal oocyt

Melanjutkan pembelahan meiosis II,oocyt menyelesaikan meiosisII-nya segera setelah spermatozoa masuk.

Penggiatan metabolik sel telur, faktor yang diperkirakan dibawa oleh spermatogenesis yang berhubungan dengan awal embryogenesis.

Page 58: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 58

Hasil utama dari fertilisasi adalah:

Pengembalian menjadi jumlah kromosom diploid lagi

Penentuan jenis kelamin

Dimulainya pembelahan

Page 59: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 59

Page 60: Embriologi manusia

Cleavage (Pembelahan)• Jika telah mencapai stadium dua-sel, zigot akan

mengalami serangkaian pembelahan mitotic sehingga jumlah selnya bertambah.

• Sel-sel ini yang semakin kecil pada setiap kali pembelahan, dikenal sebagai blastomer.

• Setelah 3 hari pembelahan, sel-sel mudigah kembali membelah membentuk morula dan kemudian membentuk massa sel dalam (sel di bagian dalam) dan massa sel luar (sel-sel disekitarnya).

• Massa sel dalam akan menghasilkan mudigah sebenarnya dan massa luar membentuk trofoblas yang kemudian berkembang menjadi plasenta.

60

Page 61: Embriologi manusia
Page 62: Embriologi manusia

• Ketika morulla memasuki rahimcairan mulai menembus zona pellusida dan masuk ke dalam ruang antarsel yang ada di massa sel dalam berangsur-angsur ruang antarsel menyatu sehingga terbentuklah rongga disebut juga blastocoel ,mudigah pada saat ini dikenal dengan blastokista.

• Massa sel dalam embrioblast • Massa sel luar trofoblast • Zona pellusida pada saat ini sudah

menghilang sehingga implantasi dapat dimulai.

Pembentukan Blastokista

Page 63: Embriologi manusia

Tahap pembelahan zigot

Page 64: Embriologi manusia

Transport zigot ke uterus• Dalam perjalannya ke uterus, zigot membelah secara

mitosis berkali-kali. Hasil pembelahan tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya, dengan bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula.

• Morula akan terus membelah sampai terbentuk blastosit. Tahap ini disebut blastula, dengan rongga di dalamnya yang disebut blastocoel (blastosol).

• Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar (trofoblas) yang akan menjadi plasenta dan sel-sel bagian dalam (inner cell mass) yang menjadi cikal bakal janin.

• Pergerakan zigot ke uterus dipengaruhi oleh silia dan kontraksi dari tuba uteri

Page 65: Embriologi manusia

Persiapan endometrium• Endometrium dalam fase sekresi (endometrium

menjadi lebih tebal dan lunak)• Jika terjadi sentuhan blastokis, yang

menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler pembuluh darah sehingga terjadi sekresi dan timbunan nutrisi diantaranya glukosa, protein, lemak dan vitamin dalam sel endometrium.

• Dalam situasi gembur demikian, kemungkinan nidasi (implantasi) lebih besar.

Page 66: Embriologi manusia
Page 67: Embriologi manusia

Proses Implantasi

1. ApposisiProses ini dimulai dengan di tembusnya zona pelusida oleh sitoplasma dari trofektoderm,sebagai cikal bakal dari trofoblas sel.

Page 68: Embriologi manusia

Lanjutan…• Perubahan pada endometrium dijumpai paling sedikit

terdapat sitokinin (bahan yang dapat merangsang pembelahan sel) diantaranya:– Colony stimulating factor-1 (CSF-1)– Leukimia Inhibitory Factor (LIF)

Diduga dipengaruhi oleh HCG dari blastokis– Interleukin-1 (IL-1)

Merangsang aktivasi molekul adhesi (integrin), COX-2 dan induksi metalloproteinase (MMP)

Blastokis juga akan berikatan dengan HB-EGF (Heparin-Binding Epidermal growth factor) yang banyak terdapat pada permukaan epitelium >> trofokderm semakin tumbuh, zona pelusida semakin berlubang

Page 69: Embriologi manusia

2) Adhesi Mulai melekatnya blastokis pada

endometrium Dihasilkannya integrin (molekul perlekatan)

oleh blastokis sehingga memungkinkan terjadinya adhesi antara blastokis dengan endometrium

3) Invasi Terjadinya destruksi jaringan ikat di

endometrium sehingga blatokis dapat tertanam

Page 70: Embriologi manusia

Lydia Febri Kurniatin 1420332010 70

REFERENSI• Cunningham, Leveno, Bloom, Hauth, Rouse, Spong. 2014. Obstetri

Williams Volume 1, Edisi 24. Jakarta : EGC

• Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

• Guyton, AC & Hall, JE. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC.

• Rohen, JW. (2009). Funktionelle Embryologie. New York : Schattauer GmbH

• Sadler, TW. (2012). Langman’s Medical Embryology. 10th Edition. USA : Lippincott Williams.

• Sherwood, L. (2012). Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Jakarta : EGC.

• Manuaba, Ida Bagus Gede. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC

Page 71: Embriologi manusia

ALHAMDULILLAHSEMOGA BERMANFAAT