ella amir (2)

32
ATTENTION PLEASE!!! Assalamu Alaikum Wr.Wb

Upload: ellasmanda21

Post on 30-Jul-2015

970 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ella amir (2)

ATTENTION PLEASE!!!

Assalamu Alaikum Wr.Wb

Page 2: Ella amir (2)

TUGAS SEJARAH

OLEH

ELLA AMIRXI IPA

KHUSUS

TUGAS SEJARAH

Page 3: Ella amir (2)

TUJUAN YANG AKAN DICAPAI

Mendeskripsikan dampak kebijakan pemerintah kolonial terhadap hubungan antar masyarakat dengan masyarakat, dan masyarakat dengan pemerinta kolonial.

Mengklasifikasikan ideologi – ideologi yang berkembang pada masa pergerakan nasional dan pengaruhnya terhadap strategi organisasi pergerakan kebangsaan Indonesia

Menganalisis beberapa peristiwa – peristiwa penting yang mengakibatkan munculnya kebijakan keras pemerintah kolonial Belanda terhadap pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Menganalisis perbandingan kebijakan kolonial Belanda pada Abad ke 19 dan ke 20.

Page 4: Ella amir (2)

A. Dampak Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda Terhadap Hubungan Antar

Masyarakat dengan Masyarakat, dan

Masyarakat dengan Pemerintah Kolonial

Page 5: Ella amir (2)

Bidang Ekonomi

Kemiskinan dan kemelaratan timbul dimana – mana karena rakyat tidak memiliki kesempatan

untuk mengerjakan sawah, ladang dan peternakan mereka sendiri. Terjadinya penyimpangan kebijakan tanam paksa

diberbagai daerah seperti Demak, Purwodadi, dan Cirebon banyak terjadi kelaparan.

Pemerasan dan penindasan menimbulkan rasa anti pemerintah di kalangan masyarakat yang

pada akhirnya memacu timbulnya perlawanan – perlawanan.

Page 6: Ella amir (2)

Bidang Politik

Pemerintah lokal tidak lagi memiliki kekuasaan

yang besar karena sering dicampuri

pemerintah kolonial. Penguasa lokal tidak

jarang kehilangan sebagian atau seluruh

haknya atas suatu daerah.

Page 7: Ella amir (2)

Bidang Sosial

Pejabat lokal yang dulu sangat berkuasa

hanya menjadi pegawai pemerintah

kolonial, sehingga derajat mereka seakan –

akan turun dimata rakyat. Muncul suatu

kelompok masyarakat berdasarkan

golongan yaitu : Kelompok masyarakat

Eropa (Kolonial) dan kelompok masyarakat

bengsawan dan kelompok masyarakat

jelata.

Page 8: Ella amir (2)

Bidang Budaya

Tradisi barat berkembang dalam masyarakat

pribumi, seperti dansa dikalangan bangsawan.

Banyak tradisi kerajaan loka yang luntur setelah

campur tangan Belanda. Adanya tradisi lokal yang

berkulturasi dengan budaya barat (Belanda) yang

membentuk kebudayaan baru yang disebut

kebudayaan Indis. Pengaruh kehidupan barat di

lingkungan masyarakat Indonesia makin meluas,

pola hidup, cara berpakaian, tradisi keraton mulai

menghilang. Dalam bidang agama, mulai banyak

penduduk yang memeluk agama nasrani.

Besarnya pengaruh barat menimbulkan

kekhawatiran di kalangan masyarakat bahwa

kebudayaan barat dapat merusak nilai – nilai

kehidupan tradisional.

Page 9: Ella amir (2)

Ideologi – ideologi yang berkembang pada masa pergerakan nasional dan pengaruhnya terhadap

strategi organisasi pergerakan kebangsaan

Indonesia

Page 10: Ella amir (2)

1. Nasionalisme

Nasionalisme adalah suatu ideologi yang menyatakan bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Sebagai sebuah ideologi, nasionalisme di Indonesiamulai tumbuh dan berkembang sejak berdirinya organisasi – organisasi pergerakan nasional pertama kali, yaitu Budi Utomo pada tahun 1908. Sejak saat itu nasionalisme dijadikan sebagai sebuah landasan ideologi bagi organisasi – organisasi pergerakan di Indonesia, baik yang bergerak dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan. Organisasi – organisasi yang menganut ideologi nasionalisme adalah Budi Utomo, Indistche Partij, Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia, dan Taman Siswa

Next

Page 11: Ella amir (2)

BUDI UTOMO

Kelahiran Budi Utomo telah dilandasi oleh nasionalisme dalam bentuk yang masih samar-samar, hal itu tampak dari aktivitasnya. Perkumpulan Budi Utomo dengan jelas membatasi gerakannya pada Jawa dan Madura. Sasaran perjuangannya juga tampak belum tegas perjuangan politik atau terbatas pada sosial budaya. Sikap ragu-ragu itu menyebabkan aktivitasnya cenderung hanya di bidang kebudayaan.

Organisasi Budi Utomo (BU) didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 olehpara mahasiswa STOVIA di Jakarta, dengan Sutomo sebagai ketuanya.Terbentuknya organisasi tersebut atas ide dr. Wahidin Sudirohusodo yangsebelumnya telah berkeliling Jawa untuk menawarkan idenya yakni membentukStudiefounds. Gagasan Studiesfounds yang bertujuan untuk menghimpun danaguna memberikan beasiswa bagi pelajar yang berprestasi namun tidak mampumelanjutkan studinya tidak terwujud dan muncullah BU

Page 12: Ella amir (2)

Indistche Partij, Indische Partij ( IP ) didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912oleh Tiga Serangkai, yakni Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo), dr. CiptoMangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara

Organisasi ini mempunyai cita-citauntuk menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia, baik golongan Indonesia asli maupun golongan Indo,Cina, Arab, dan sebagainya. Mereka akan dipadukan dalam kesatuan bangsa dengan semangat nasionalisme Indo-nesia.

Cita-cita IP banyak disebarluaskan melalui surat kabar De Expres. Disamping itu juga disusun program kerja sebagai berikut.a. Menyerapkan cita-cita nasionalHindia (Indonesia).b. Memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan baik di bidangpemerintahan maupun kemasyarakatan.c. Memberantas usaha-usaha yang membangkitkan kebencian antara agamayang satu dengan yang lain.d. Memperbesar pengaruh pro-Hindia di lapangan pemerintahan

Page 13: Ella amir (2)

Perhimpunan Indonesia,

Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan penjelmaan dari IndischeVereeniging yang didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di negeri Belanda pada tahun 1908. Mereka itu antara lain, Sutan Kesayangan, R.N. Notokusumo, R.P. Sastrokartono, R. Husein Jayadiningrat, dan Notodiningrat. Pada mulanya hanya bersifat organisasi sosial yang berjuang untuk mengurus kepentingan bersama orang-orang Indonesia yang berada di negeri Belanda. Kedatangan tiga tokoh Indische Partij di negeri Belanda tahun 1913 ( sebagai orang buangan), unsur politik mulai masuk dalam tubuh IndischeVereeniging.

Page 14: Ella amir (2)

Partai Nasional IndonesiaAlgemene Studie Club di Bandung yang didirikan oleh Ir. Soekarno pada

tahun 1925 telah mendorong para pemimpin lainnya untuk mendirikan partai politik yakni Partai Nasional Indonesia ( PNI). PNI didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 oleh 8 pemimpin, yakni dr. Cipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskak, Mr. Sunaryo, Mr. Budiarto, Dr. Samsi, dan Ir. Soekarno sebagai ketuanya. Kebanyakan dari mereka adalah bekas anggota Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda yang baru kembali ke tanah air.

Keradikalan PNI telah tampak sejak awal berdirinya. Hal ini terlihat darianggaran dasarnya, bahwa tujuan PNI adalah Indonesia merdeka, dengan strategi perjuangannya nonkooperasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka PNIberasaskan pada: (a) self help, yakni prinsip menolong diri sendiri, prinsip "percaya pada diri sendiri"; artinya memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dansosial budaya yang telah rusak oleh penjajah, dengan kekuatan sendiri; (b) nonkooperatif,yakni tidak mengadakan kerja sama dengan pemerintah Belanda,dan (c) marhaenisme, yakni mengentaskan massa dari kemiskinan dan kesengsaraan.

Page 15: Ella amir (2)

Taman SiswaSekembalinya dari tanah pembuangannya di negeri Belanda (1919), Suwardi Suryaningrat memfokuskan perjuangannya dalam bidang pendidikan. Pada tanggal 3 Juli 1922 Suwardi Suryaningrat (lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara) berhasil mendirikan perguruan tinggi Taman Siswa di Yogyakarta. Sumber: Kalender Global Gambar 5.4 Ki Hajar Dewantara160 Sejarah SMA/MA Kelas XI Bahasa Tanggap Fenomena Dengan berdirinya Taman Siswa, Suwardi Suryaningrat memulai gerakan baru bukan lagi dalam bidang politik melainkan bidang pendidikan, yaknimendidik angkatan muda dengan jiwa kebangsaan Indonesia berdasarkan akarbudaya bangsa.

Sekolah Taman Siswa dijadikan sarana untuk menyampaikan paham ideologi yaitu nasionalisme kebudayaan, perkembangan politik, dan juga digunakan untuk mendidik calon-calon pemimpin bangsa yang akan datang. Dalam hal ini, sekolah merupakan wahana untuk meningkatkan derajat bangsa melalui pengajaran itu sendiri. Selain pengajaran bahasa (baik bahasa asing maupunbahasa Indonesia), pendidikan Taman Siswa juga memberikan pelajaran sejarah, seni, sastra (terutama sastra Jawa dan wayang), agama, pendidikan jasmani, dan keterampilan (pekerjaan tangan) merupakan kegiatan utama perguruan Taman Siswa. Pendidikan Taman Siswa dilakukan dengan sistem "Among" dengan pola belajar "asah, asih dan asuh". Dalam hal ini diwajibkan bagi para guru untuk bersikap dan berlaku "sebagai pemimpin" yakni di depan memberi contoh, di tengah dapat memberikan motivasi dan di belakang dapat memberikan pengawasan yang berpengaruh. Prinsip pengajaran inilah yang kemudian dikenal dengan pola kepemimpinan: "Ing ngarsa sung tulodho, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani". Pola kepemimpinan ini sampai sekarang masihmenjadi ciri kepemimpinan nasional.

Page 16: Ella amir (2)

2. ISLAM

Pada masa pergerakan nasional, ideologi Islam tumbuh dan berkembang sebagai suatu asas bagi organisasi – organisasi pergerakan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ideologi Islam pertama kali dipakai oleh Sarekat Islam yang berdiri pada tahun 1911 – 1912 dan dijadikan sebagai asas organisasi Sarekat Islam. Salah satu tujuan organisasi Sarekat Islam adalah untuk meluruskan pendapat – pendapat yang keliru mengenai ajaran agama Islam. Sejak didirikannya Sarekat Islam, ideologi Islam semakin berkembang dan menjadi daya tarik utama bagi rakyat Indonesia untuk menjadi anggota suatu organisasi yang berasaskan Islam. Hal itu dapat dimengerti karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam. Adapun organisasi – organisasi pergerakan nasional yang menganut ideologi Islam adalah Sarekat Islam, Jong Islamiten Bonds (JIB), Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU), dan PSII.

Page 17: Ella amir (2)

Sarekat Islam

Tiga tahun setelah berdirinya BU, yakni tahun 1911 berdirilah SarekatDagang Islam (SDI) di Solo oleh H. Samanhudi, seorang pedagang batik dari Laweyan Solo. Organisasi SDI berdasar pada dua hal, yakni :a. Agama, yakni agama Islam.b. Ekonomi, yakni untuk memperkuat diri dari pedagang Cina yang berperan sebagai leveransir (seperti kain putih, malam, dan sebagainya). Atas prakarsa H.O.S. Cokroaminoto, nama SDI kemudian diubah menjadi Sarekat Islam (SI), dengan tujuan untuk memperluas anggota dan tidak hanya terbatas pada pedagang saja. Berdasarkan Akte Notaris pada tanggal 10September 1912 , ditetapkan tujuan SI sebagai berikut.a. Memajukan perdagangan.b. Membantu para anggotanya yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha(permodalan).c. Memajukan kepentingan rohani dan

Page 18: Ella amir (2)

MuhammadiyahMuhammadiyah didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912. Asas perjuangannya ialah Islam dan kebangsaan Indonesia, sifatnya nonpolitik. Muhammadiyah bergerak di bidang keagamaan, pendidikan dan sosial, menuju kepada tercapainya kebahagiaan lahir batin.Tujuan Muhammadiyah adalah sebagai berikut.a. Memajukan pendidikan dan pengajaran berdasarkan agama Islam.b. Mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup menurut agama Islam.Untuk mencapai tujuan tersebut, usaha yang dilakukan oleh Muhammadiyah adalah sebagai berikut.a. Mendirikan sekolah-sekolah yang berdasarkan agama Islam (dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi).b. Mendirikan poliklinik-poliklinik, rumah sakit, rumah yatim, masjid, dan sebagainya.c. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan

Page 19: Ella amir (2)

3. KOMUNISME

Dalam pengertian ideologi modern, komunisme adalah suatu gerakan atau ajaran yang berdasarkan pada ideologi marxisne dan lenisme. Ajaran ideologi komunisme tertuang dalam konsep dialetika matereliasme dan meyakini materi sebagai satu satunya penggerak sejarah, dengan demikian dengan konsep ateis yang berorientasi pada kekuatan materi dalam kehidupan sosial. Paham marxisme di perkenalakn pertama kali di indonesia oleh H.J F.M sherlit. Seorang warga negara belanda yang tiba di indonesia pada tahun1913. Pada tahun 1914 ia mendirikan ISDL di semarang. Mulai organisai ini snerllith mulai mengembangkan paham marxisme di kalangan kaum buruh .Selain ideologi itu, masih ada ideologi lain yang berkembang pada

masa pergerakan nasional. Seperti ideologi agama kristen.

Secara garis besar ideologi tersebut dapat di golngkan menjadi dua jenis, yaitu ideologi nasionalis seluler yang di wakili oleh PNI, PKI, PI, PARINRA dan ideologi nasional.

Page 20: Ella amir (2)

Peristiwa – peristiwa penting yang mengakibatkan munculnya kebijakan keras

pemerintah kolonial Belanda terhadap pergerakan kemerdekaan bangsa

Indonesia.

Page 21: Ella amir (2)

• Tahun 1913 adalah tahun keseratus terbebasnya negeri Belanda dari kekuasaan Perancis. Pemerintah kolonial Belanda ingin merayakan kemerdekaan negeri Belanda di Indonesia dengan memungut dana dari rakyat Indonesia, akan tetapi tokoh Indische Partij melarang keras dengan memuculkan artikel yang ditulis oleh Suwardi Suryaningrat yang berjudul “Alks ik een Nederlandess was” yang artinya andaikan aku seorang Belanda. berdasarkan tulisan itu tokoh Indische Partij yaitu Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat ditangkap, dan dibuang ke Negeri Belanda.

Indische Partij Menentang Perayaan Kemerdekaan Negeri

Belanda

Page 22: Ella amir (2)

Penyebaran Paham Sosialis oleh ISDV

Sneevliet adalah seorang pekerja pada jawatan perkereta apian yang berkebangsaan Belanda, tetapi dia memiliki paham sosialis yan menyebabkan ia memiliki keinginan untuk memberi bantuan kepada rakyat Indonesia yang menderita akibat dibawah kekuasaan Belanda. kemudian sneevliet bertemu Semaun, seorang tokoh Sarekat Islam cabang Semarang dan melalui Semaun juga Sneevliet bisa menyalurkan ide-idenya agar disalurkan ke masyarakat. Dengan berkembangnya ide sosial, masyarakat akhirnya dapat melakukan berbagai gerakan yang menuntut pemerintah kolonial Belanda. namun Belanda mengetahuinya dan sneevliet pun dikembalikan ke negeri Belanda.

Page 23: Ella amir (2)

• Pada tahun 1920 dibentuk Partai Komunis Indonesia (PKI) yang merupakan penggabungan ISDV dengan Sarekat Islam Merah. Organisasi PKI bersifat non kooperatif dan bergerak sangat radikal serta berpengaruh dikalangan rakyat Indonesia pada tahun 1926 dan 1927 PKI mengadakan pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Belanda tapi dua kali mengalami kegagalan. Akibatnya pemerintah kolonial Belanda bertindak tegas dengan menyatakan PKI sebagai partai terlarang di wilayah Hindia Belanda. sedangkan para pemimpinnya di tangkap dan dibuang keluar negeri da ada juga yang meloloskan diri ke Rusia dan Belanda.

Pemberontakan PKI Tahun 1926 dan 1927

Page 24: Ella amir (2)

Propaganda Bung Karno Melalui PNI

Dengan terbentuknya Partai Nasional (PNI), Bung Karno melakukkan propaganda-propaganda yang berhasil menggoyahkan kedudukan pemerintah kolonial Belanda, karena perjuangannya adalah untuk mencapai Indonesia merdeka sekarang yang berdasarkan kepada sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi. Tapi akhirnya bung Karno bersama para pemimpin PNI lainnya ditangkap dan diadili di Pengadilan Tinggi Negrei Bandung. Kemudian Bung Karno memberikan pidato pembelaan yang berjudul “Indonesia Menggugat”, walaupun begitu Bung Karno dan para pemimpinnya dinyatakan bersalah oleh para pengadilan lalu dijatuhi hukuman penjara.

Page 25: Ella amir (2)

Perbandingan kebijakan pemerintah kolonial belanda pada

abad ke 19 dan 20

Page 26: Ella amir (2)

ABAD KE 19

Page 27: Ella amir (2)

Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda di bawah Gubernur Jenderal Daendels.

Daendels, sebagai Gubernur Jendral di Indonesia atas nama Perancis, mempunyai tugas utama, yakni mempertahankan Indonesia agar tidak dikuasai oleh Inggris, yang sewaktu-waktu dapat menyerang dari India. Selama mengemban tugas tersebut, Daendels mengeluarkan beberapa kebijakan yang berlaku bagi rakyat Indonesia terutama di Jawa yaitu : membuat jalan dari Anyer sampai Panarukan, mendirikan benteng-benteng pertahanan, membangun pangkalan laut, memperkuat pasukan yang beranggotakan orang Indonesia, dan membuat pabrik senjata.

Page 28: Ella amir (2)

Pemerintah Kolonial Inggris

• Pada saat Jansens berkuasa di Indonesia tahun 1811, mendaratlah pasukan Inggris ke Jawa pasukan Inggris tidak mengalami kesulitan untuk menghadapi pasukan Belanda disamping itu pasukan Belanda juga mendapat serangan dari raja-raja Jawa, serangan itu menyebabkan menyerahnya pasukan Belanda kepada Inggris tanpa Syarat dan sejak saat itu Indonesia dibawah penjajahan East Indian Company ( EIC) dibawah pimpinan Gubernur Jendral Lord Minto.

• Pemerintahan Inggris di pimpin oleh Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles (1811-1816). Kebijakan politik pemerintahannya berdasarkan asas-asas liberal yang menekankan kebebasan dan persamaan manusia. Sesuai dengan kebijakan politik itu, Raffles ingin menerapkan kebijakan ekonomi seperti kebijakan Inggris di India yang bertujuan mengurangi beban kehidupan rakyat karena India dan Indonesia sama-sama berciri agraris. Kebijakan Raffles tersebut dikenal dengan nama sistem pajak tanah (Landrentsystem) atau sistem sewa tanah (Landelijk Stelsel).

Page 29: Ella amir (2)

Sistem Usaha Swasta

Setelah tanam paksa diganti dengan sistem politik liberal oleh pemerintah Belanda, golongan pengusaha swasta Belanda berduyun-duyun datang ke Indonesia terutama ke Pulau Jawa dan Sumatra untuk menanamkan modal mereka melalui usaha perkebunan kopi, teh dan kina. Tidak hanya dari Belanda saja, para penanam modal dari negara-negara Eropa pun ikut pula berdatangan ke Indonesia. Sistem politik ekonomi baru ini dikenal dengan sebutan Politik Pintu Terbuka. Dengan dijalankannya Sistem politik pintu terbuka pada tahun 1870, segera pemerintah Belanda membuat Undang-Undang Gula dan Undang-Undang Agraria yang dikeluarkan pada tahun itu juga.

Page 30: Ella amir (2)

ABAD KE 20

Page 31: Ella amir (2)

Politik Etis

Politik Etis atau Politik Balas Budi adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan pribumi. Pemikiran ini merupakan kritik terhadap politik tanam paksa.Pada 17 September 1901, Ratu Wilhelmina yang baru naik tahta menegaskan dalam pidato pembukaan Parlemen Belanda, bahwa pemerintah Belanda mempunyai panggilan moral dan hutang budi (een eerschuld) terhadap bangsa pribumi di Hindia Belanda. Ratu Wilhelmina menuangkan panggilan moral tadi ke dalam kebijakan politik etis, yang terangkum dalam program Trias Van deventer yang meliputi: Irigasi (pengairan), membangun dan memperbaiki pengairan-pengairan . Emigrasi yakni mengajak penduduk untuk bertransmigrasi Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran

Page 32: Ella amir (2)