eliminasi urine dan fecal

41
ELIMINASI URINE DAN FECAL Dosen : Arief BYP , SKM

Upload: al-musthafa

Post on 26-Jun-2015

2.631 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Eliminasi Urine Dan Fecal

ELIMINASI URINE DAN FECAL

Dosen : Arief BYP , SKM

Page 2: Eliminasi Urine Dan Fecal

PENGERTIAN -Eliminasi adalah proses pembuangan sisia

metabolisme tubuh baik berupa urin atau bowel

(feses).

- Urine normalia adalah pengeluaran cairan yang

prosesnya tergantung pada fungsi organ-organ

eliminasi urine seperti ginjal, ureter, bladder dan

uretra.

Page 3: Eliminasi Urine Dan Fecal

1. Gangguan Eliminasi Urin

Gangguan eliminasi urin adalah keadaan

dimana seorang individu mengalami atau

berisiko mengalami disfungsi eliminasi urine.

Biasanya orang yang mengalami gangguan

eliminasi urin akan dilakukan kateterisasi urine,

yaitu tindakan memasukan selang kateter ke

dalam kandung kemih melalui uretra dengan

tujuan mengeluarkan urine.

Page 4: Eliminasi Urine Dan Fecal

2. Gangguan Eliminasi Fekal

Gangguan eliminasi fekal adalah keadaan dimana

seorang individu mengalami atau berisiko tinggi

mengalami statis pada usus besar, mengakibatkan

jarang buang air besar, keras, feses kering. Untuk

mengatasi gangguan eliminasi fekal biasanya

dilakukan huknah, baik huknah tinggi maupun

huknah rendah. Memasukkan cairan hangat melalui

anus sampai ke kolon desenden dengan

menggunakan kanul rekti.

Page 5: Eliminasi Urine Dan Fecal

Faktor- faktor yang Mempengaruhi Eliminasi Urine Dan Fecal

1.URINE pertumbuhan dan

perkembangan sosio kultural Psikologi kebiasaan seseorang tonus otot

intak cairan dan makanan

kondisi penyakit Pembedahan Pengobatan pemeriksaan

diaknostik

Page 6: Eliminasi Urine Dan Fecal

2. Fecal

1. Usia

bayi kontrol defekasi belum berkembang, usika kontrol defekasi menurun.

2. Diet

makanan bersifat mempercepat prosews produlsi feses, juga kwantitas makanan.

3. Intak Cairan

Ciran kurang feses libih keras karena absorbsi cairan meningkat

4. Aktifitas

Tonus otot abdomen, pelvis dan diafragma akan membantu proses defekasi.

5. Psikologis

Cemas, takut, marah, ekan meningkatkan pristaltik aehingga menyebabkan diare.

Page 7: Eliminasi Urine Dan Fecal

6.Pengobatan

7. Gaya Hidup

Kebiasaan untuk melatih pola BAB sejak kecil secara

teratur, fasilitas BAB dan kebiuasaan menahan BAB.

8. Penyakit

Diare, konstipasi.

9. Anastesi dan Pembedahan : Biasanya 24-48 jam.

10. Nyeri

bisa mengurangui keinginan BAB.

11. Kerusakan Sensori motorik.

Page 8: Eliminasi Urine Dan Fecal

Masalah-masalah Gangguan Pada

Eliminasi

Page 9: Eliminasi Urine Dan Fecal

Masalah-masalah dalam eliminasi urin :

Retensi, yaitu adanya penumpukan urine didalam kandung kemih dan ketidak sanggupan kandung kemih untuk mengosongkan diri.

Inkontinensi urine, yaitu ketidaksanggupan sementara atau permanen otot sfingter eksterna untuk mengontrol keluarnya urine dari kandung kemih.

Page 10: Eliminasi Urine Dan Fecal

Enuresis, Sering terjadi pada anak-anak, umumnya terjadi

pada malam hari (nocturnal enuresis), dapat terjadi satu kali

atau lebih dalam semalam.

Urgency, adalah perasaan seseorang untuk berkemih.

Dysuria, adanya rasa sakit atau kesulitan dalam berkemih.

Polyuria, Produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh

ginjal, seperti 2.500 ml/hari, tanpa adanya peningkatan

intake cairan.

Urinari suppresi, adalah berhenti mendadak produksi urine

Page 11: Eliminasi Urine Dan Fecal

MASALAH ELIMINASI FEKAL YANG SERING DITEMUKAN YAITU:

Konstipasi

merupakan gejala, bukan penyakit yaitu menurunnya

frekuensi BAB disertai dengan pengeluaran feses yang sulit,

keras, dan mengejan. BAB yang keras dapat menyebabkan

nyeri rektum. Kondisi ini terjadi karena feses berada di

intestinal lebih lama, sehingga banyak air diserap.

Impaction

merupakan akibat konstipasi yang tidak teratur, sehingga

tumpukan feses yang keras di rektum tidak bisa dikeluarkan.

Impaction berat, tumpukan feses sampai pada kolon sigmoid.

Page 12: Eliminasi Urine Dan Fecal

Diare

merupakan BAB sering dengan cairan dan feses yang tidak berbentuk.

Isi intestinal melewati usus halus dan kolon sangat cepat. Iritasi di

dalam kolon merupakan faktor tambahan yang menyebabkan

meningkatkan sekresi mukosa. Akibatnya feses menjadi encer

sehingga pasien tidak dapat mengontrol dan menahan BAB.

Inkontinensia fecal

yaitu suatu keadaan tidak mampu mengontrol BAB dan udara dari

anus, BAB encer dan jumlahnya banyak. Umumnya disertai dengan

gangguan fungsi spingter anal, penyakit neuromuskuler, trauma spinal

cord dan tumor spingter anal eksternal. Pada situasi tertentu secara

mental pasien sadar akan kebutuhan BAB tapi tidak sadar secara fisik.

Kebutuhan dasar pasien tergantung pada perawat.

Page 13: Eliminasi Urine Dan Fecal

Flatulens

yaitu menumpuknya gas pada lumen intestinal, dinding usus meregang

dan distended, merasa penuh, nyeri dan kram. Biasanya gas keluar

melalui mulut (sendawa) atau anus (flatus). Hal-hal yang menyebabkan

peningkatan gas di usus adalah pemecahan makanan oleh bakteri yang

menghasilkan gas metan, pembusukan di usus yang menghasilkan CO2.

Hemoroid

yaitu dilatasi pembengkakan vena pada dinding rektum (bisa internal atau

eksternal). Hal ini terjadi pada defekasi yang keras, kehamilan, gagal

jantung dan penyakit hati menahun. Perdarahan dapat terjadi dengan

mudah jika dinding pembuluh darah teregang. Jika terjadi infla-masi dan

pengerasan, maka pasien merasa panas dan gatal. Kadang-kadang BAB

dilupakan oleh pasien, karena saat BAB menimbulkan nyeri. Akibatnya

pasien mengalami konstipasi.

Page 14: Eliminasi Urine Dan Fecal

PENGKAJIAN

Page 15: Eliminasi Urine Dan Fecal

1. Riwayat keperawatan eliminasi

Riwayat keperawatan eliminasi fekal dan urin

membantu perawat menentukan pola defekasi

normal klien. Perawat mendapatkan suatu

gambaran feses normal dan beberapa

perubahan yang terjadi dan mengumpulkan

informasi tentang beberapa masalah yang

pernah terjadi berhubungan dengan eliminasi,

adanya ostomy dan faktor-faktor yang

mempengaruhi pola eliminasi.

Page 16: Eliminasi Urine Dan Fecal

Pengkajiannya meliputi:Pola eliminasiGambaran feses dan perubahan

yang terjadiMasalah eliminasiFaktor-faktor yang mempengaruhi

seperti : penggunaan alat bantu, diet, cairan, aktivitas dan latihan, medikasi dan stress.

Page 17: Eliminasi Urine Dan Fecal

2. PEMERIKSAAN FISIK

- Pemeriksaan fisik abdomen terkait dengan eliminasi

alvi meliputi inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi

dikhususkan pada saluran intestinal. Auskultasi

dikerjakan sebelum palpasi, sebab palpasi dapat

merubah peristaltik. Pemeriksaan rektum dan anus

meliputi inspeksi dan palpasi. Inspeksi feses,

meliputi observasi feses klien terhadap warna,

konsistensi, bentuk permukaan, jumlah, bau dan

adanya unsur-unsur abdomen.

Perhatikan tabel berikut :

Page 18: Eliminasi Urine Dan Fecal
Page 19: Eliminasi Urine Dan Fecal

1. Ggn pola eliminasi urine : inkontinensia

Definisi : Kondisi dimana seseorang tidak mampu mengendalikan pengeluaran urine

Kemungkinan sehubungan dengan:a. Ggn neuromuskulerb. Spasme bladderc. Trauma pelvicd. Infeksi saluran kemih e. Trauma medulla spinalis

Page 20: Eliminasi Urine Dan Fecal

Kemungkinan data yg ditemukan :a. Inkontinensiab. Keinginan berkemih yang segerac. Sering ke toiletd. Menghindari minume. Spasme bladderf. Setiap berkemih kurang dari 100

ml atau lebih dari 550 ml

Page 21: Eliminasi Urine Dan Fecal

Tujuan yang diharapkan :a. Klien dapat mengontrol

pengeluaran urine setiap 4 jamb. Tidak ada tanda-tanda retensi

dan inkontinensia urinec. Klien berkemih dalam keadaan

rileks

Page 22: Eliminasi Urine Dan Fecal

NO INTERVENSI RASIONAL

1. Monitor keadaan bladder setiap 2 jam

Membantu mencegah distensi atau komplikasi

2. Tingkatkan aktivitas dengan kolaborasi dokter/fisioterapi

Meningkatkan kekuatan otot ginjal dan fungsi bladder

3. Kolaborasi dalam bladder training

Menguatkan otot dasar pelvis

4. Hindari faktor pencetus inkotenensia urine seperti cemas

Mengurangi/menghindari inkontenensia

5.

6.

Kolaborasi dgn dokter dlm pengobatan dan kateterisasi

Jelaskan tentang :-Pengobatan-Kateter-Penyebab-Tindakan lainnya

Mengatasi faktor penyebab

Meningkatkan pengetahuan dan diharapkan pasien lebih kooperatif

Page 23: Eliminasi Urine Dan Fecal

2. DX : Retensi urineDefinisi : Kondisi dimana seseorang

tidak mampu mengosongkan bladder secara tuntas

Kemungkinan sehubungan dengan :a. Obstruksi mekanikb. Pembesaran prostatc. Traumad. Pembedahane. Kehamilan

Page 24: Eliminasi Urine Dan Fecal

Tujuan yang diharapkan :a. Pasien dapat mengontrol

pengeluaran bladder setiap 4 jam

b. Tanda dan gejala retensi urine tidak ada

Page 25: Eliminasi Urine Dan Fecal

Kemungkinan data yang ditemukan :

a. Tidak tuntasnya pengeluaran urine

b. Distensi bladderc. Hipertropi prostatd. Kanker e. Infeksi saluran kemihf. Pembedahan besar abdomen

Page 26: Eliminasi Urine Dan Fecal

NO INTERVENSI RASIONAL

1. Monitor keadaan bladder setiap 2 jam Menentukan masalah

2. Ukur intake dan output cairan setiap 4 jam

Memonitor keseimbangan cairan

3. Berikan cairan 2.000 ml/hari dengan kolaborasi

Menjaga defisit cairan

4. Kurangi minum setelah jam 6 malam Mencegah nokturia

5. Kaji dan monitor analisis urine elektrolit dan berat badan

Membantu memonitor keseimbangan cairan

6. Lakukan latihan pergerakan Meningkatkan fungsi ginjal dan bladder

7. Lakukan relaksasi ketika duduk berkemih Relaksasi pikiran dapat meningkatkan kemampuan berkemih

8. Ajarkan tehni latihan dengan kolaborasi dokter/fisioterapi

Menguatkan otot pelvis

9. Kolaborasi dalam pemasangan kateter Mengeluarkan urine

Page 27: Eliminasi Urine Dan Fecal

1. Ggn eliminasi bowel : konstipasi (aktual/risiko)

Definisi : Kondisi dimana sseorg m’alami perubahan pola yg normal dlm berdefekasi dgn karakteristik menurunnya frekuensi BAB dan feses yg keras.

Page 28: Eliminasi Urine Dan Fecal

Kemungkinan berubungan dengan :a. Imobilitasb. Menurunnya aktivitas fisikc. Iluesd. Strese. Kurang privasif. Menurunnya mobilitas intestinalg. Perubahan atau pembatasan diet

Page 29: Eliminasi Urine Dan Fecal

Kemungkinan data yang ditemukan :

a. Menurunnya bising ususb. Mualc. Nyeri abdimend. Adanya massa pd abdomen

bagian kiri bawahe. Perubahan konsistensi feses,

frekuensi buang air besar

Page 30: Eliminasi Urine Dan Fecal

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

a. Anemiab. Hipotiroidismec. Dialisa ginjald. Pembedahan abdomene. Paralisisf. Cedera spinal cordg. Imobilisasi yang lama

Page 31: Eliminasi Urine Dan Fecal

Tujuan yang diharapkan :a. Pasien kembali ke pola normal

dari fungsi bowelb. Terjadi perubahan pola hidup

utk menurunkan faktor penyebab konstipasi

Page 32: Eliminasi Urine Dan Fecal

NO INTERVENSI RASIONAL

1. Catat dan kaji kembali warna, konsistensi, jumlah dan waktu buang air besar

Pengkajian dasar untuk mengetahui adanya masalah bowel

2. Kaji dan catat pergerak usus Deteksi dini penyebab konstipasi

3. Jika terjadi fecal impaction:•Lakukan pengeluaran•Lakukan gliseril klisma

Membantu mengeluarkan feses

4. Konsultasikan dgn dokter ttg :-Pemberian laksatif-Enema-pengobatan

Meningkatkan eliminasi

5. Berikan cairan adekuat Membantu feses lebih lunak

Page 33: Eliminasi Urine Dan Fecal

6. Berikan makanan tinggi serat dan hindari makanan yg byk mengandung gas dengan konsultasi bagian gizi

Menurunkan konstipasi

7. Bantu klien dalam melakukan aktivitas pasif dan aktif

Meningkatkan pergerakan usus

8. Berikan pendidikan kesehatan tentang :-Personalhygiene-Kebiasaan diet-Cairan dan makanan yang mengandung gas-Aktivitas-Kebiasaan BAB

Mengurangi/ menghindari inkontenensia

Page 34: Eliminasi Urine Dan Fecal

2. Dx Kep : Ggn eliminasi : diare

Definisi : Kondisi dimana terjadi perubahan kebiasaan BAB dgn karakteristik feses cairan

Kemungkinan sehubungan dengan :

a. Inflamasi, iritasi, dan malabsorpsi

b. Pola makan yang salah

c. Perubahan proses pencernaan

d. Efek samping pengobatan

Kemungkinan data yang ditemukan :

e. Feses berbentuk cair

f. Meningkatnya frekuensi BAB

g. Meningkatnya peristaktik usus

h. Menurunnya nafsu makan

Page 35: Eliminasi Urine Dan Fecal

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

a. Peradangan bowelb. Pembedahan saluran pencernaan

bawahc. Gastritis/enteritis

Tujuan yang diharapkan :d. Pasien kembali BAB ke pola normale. Keadaan feses berbentuk dan lebih

keras

Page 36: Eliminasi Urine Dan Fecal

NO

INTERVENSI RASIONAL

1. Monitor / kaji kembali konsistensi, warna, bau feses, pergerakan usus, cek BB setiap hari

Dasa memonitor kondisi

2. Monito dan cek elektrolit, intake dan output cairan

Mengkaji status dehidrasi

3. Kolaborasi dgn dokter pemberian cairan IV, oral, dan makanan lunak

Mengurangi kerja usus

4. Berikan antidiare, tingkatkan intake cairan

Mempertahankan status hidrasi

5. Cek kulit bagian perineal dan jaga dari gangguan integritas

Frekuensi BAB yg meningkat menyebabkan iritasi kulit sekitar anus

6. Kolaborasi dgn ahli diet tentang diet rendah serat dan lunak

Menurunkan stimulus bowel

7. Hindari stres dan lakukan istirahat cukup

Stres meningkatkan stimulus bowel

8. Berikan penkes tentang : cairan, diet, obat-abatan, perubahan gaya hidup

Meningkatkan pengetahuan dan pencegahan diare.

Page 37: Eliminasi Urine Dan Fecal

3. DX Kep : Gangguan eliminasi bowel : inkontinensia

Definisi : Kondisi dimana pasien mengalami perubahan pola dalam BAB dgn karakteristik tidak terkontrol pengeluarannya.

Kemungkinan sehubungan dengan :a. Menurunnya tingkat kesadaranb. Ggn spinter anusc. Ggn neuromuskulerd. Fecal impaction

Page 38: Eliminasi Urine Dan Fecal

Kemungkinan data yang ditemukan :a. Tidak terkontrolnya pengeluaran fesesb. Baju yg kotor oleh feses

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :a. Injuri spinal cordb. Pembedahan anusc. Pembedahan ginekologid. Strokee. Trauma pada daerah pelvisf. Usia tua

Tujuan yang diharapkan :g. Pasien dapat mengontrol pengeluaran fesesh. Pasien kembali pada pola eliminasi normal

Page 39: Eliminasi Urine Dan Fecal

NO. INTERVENSI RASIONAL

1. Tentukan penyebab inkontinensia Memberikan data dasar utk memberikan asuhan keperawatan

2. Kaji penurunan masalah ADL berhub dgn masalah inkontinensia

Pasien terganggu ADL karena takut BAB

3. Kaji jumlah dan karakteristik inkontensia

Menentukan pola inkontinensia

4. Atur pola makan dan sampai berapa lama terjadinya BAB

Membantu mengontrol BAB

5. Lakukan bowel training dengan kolaborasi fisioterapis

Membantu mengontrol BAB

6. Lakukan latihan otot panggul Menguatkan otot dasar pelvis

7. Berikan pengobatan dgn kolaborasi dengan dokter

Mengontrol frekuensi BAB

Page 40: Eliminasi Urine Dan Fecal

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HASIL DARI INTERVENSI

Page 41: Eliminasi Urine Dan Fecal

SELESAI

WASSALAM