efusi pleura dan empiema

Upload: hasanah-eka

Post on 07-Aug-2018

236 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    1/51

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar belakang masalah

    Selama lebih kurang 2 dekade ini masalah kardiovaskuler selalu menempati

    urutan pertama dalam dunia medis sebagai penyakit terbesar yang sering dijumpai di

    hampir seluruh dunia, namun kini muncul juga kepermukaan masalah – masalah paru

    yang turut mencetak angka morbiditas terbesar di seluruh dunia. Oleh Forum asyarakat

    !espiratory "nternasional #F"!S$ mengungkapkan data yang mengkha%atirkan dimana

    data tersebut menunjukkan bah%a kebanyakan orang ternyata tidak mengetahui tentang

    penyakit paru&paru, yang membunuh lebih banyak orang dibandingkan penyakit lain di

    seluruh dunia. 'alaupun penyakit paru seringkali membunuh ( juta orang pertahun,

    banyak orang hanya menaruh perhatian hanya kepada stroke, jantung coroner dan

    penyakit jantung lainnya. )eberapa penyakit paru yang juga jarang dikenal oleh

    kebanyakan orang misalnya *+usi pleura dan empyema. *+usi pleura adalah salah satu

    kelainan yang mengganggu sistem pernapasan *+usi pleura sendiri sebenarnya bukanlah

    diagnosa dari suatu penyakit melainkan hanya lebih merupakan symptom atau komplikasi

    dari suatu penyakit. *+usi pleura dideskripsikan sebagai akumulasi cairan pada rongga

    pleura dimana cairan tersebut dapat berupa cairan ekstraseluler, pus #empiema$, darah#hemotoraks$, kil #kilotoraks$, atau bilier #Lippincott 'illiams 'ilkins, 2-12 $.

    enyebab e+usi pleura bisa berupa in+eksi virus, penyakit kardiovaskuler, penyakit hati,

    penyakit ginjal, hipoproteinemia, in+lamasi pleura bahkan keganasan pleura #Lippincott

    'illiams 'ilkins, 2-12$ adapula penyebab lainnya adalah metastasis tumor yang

    berasal dari organ lain, trauma dan pembedahan thoraks #/llsagaa+ 0, /min Saleh,

    1 , 3 $. enyakit in+eksi sekunder yang juga seringkali terjadi pada lapisan pleura paru

    yakni penyakit *mpyema, dimana in+eksi penyakit ini berasal dari tempat lain, bukan

    in+eksi primer pada pleura. enyebabnya bisa datang dari dalam dan dari luar paru

    dengan gejala panas tinggi dan nyeri pleuritik, adanya tanda&tanda cairan dalam rongga

    pleura, adanya +istel ditandai dengan batuk produkti+ bercampur dengan darah dan nanah

    banyak sekali.

    )erdasarkan data dari medical record di 4 F ilmu penyakit paru !S45 5r.

    1

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    2/51

    Soetomo tahun 1 , didapatkan data bah%a e++usi pleura menduduki peringkat kedua

    setelah 6) paru dengan jumlah kasus yang datang sebanyak 73( orang dan angka

    mortalitasnya mencapai 23 orang. Sedangkan tahun 1 menduduki peringkat ke lima

    dengan angka mortalitasnya mencapai 71 orang dan prosentase ,-8 dari 7 9 kasus e+usi

    pleura yang ada, sementara tahun 2--- mencapai 9,3:8 dari 733 kasus e+usi pleura dan

    menduduki peringkat kedua setelah 6) paru atau angka mortalitasnya mencapai 7

    orang, #medical record !S45 5r Soetomo tahun 2---$. Sedangkan untuk kasus

    *mpyema saat ini di "ndonesia terdapat :&1-8 kasus anak dengan empiema thoraks. 5i

    4S/ dan 4; terdapat 3:-- penderita yang menderita empiema dan e+usi parapneumonia

    tiap tahun, dengan mortalitas sebanyak 2-8 dan menghabiskan dana rumah sakit sebesar

    :-- juta dolar. revalensi empiema dan e+usi parapneumonia berkisar (-8 dari pasien

    pneumonia bakterial yang dira%at inap di rumah sakit /merika.6ingkat kega%atan pada e+usi pleura ditentukan oleh jumlah cairan, kecepatan

    pembentukan cairan dan tingkat penekanan pada paru. primer in+eksi serta

    pengosongan cairan yang menumpuk pada lapisan pleura baik secara irigasi maupun

    secara aspirasi #torakosentesis$ #/llsagaa+ 0, /min Saleh, 1 , 1:2$. 5isamping itu

    pula penanganan pertama yang cepat dan tepat sasaran merupakan kunci dari

    2

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    3/51

    keberhasilan dari penanganan penyakit paru ini. eran pera%at dalam memberikan

    asuhan kepera%atan yang komperhensi+ pada klien dengan penyakit paru sangat

    dibutuhkan guna melihat klien secara utuh baik +isik maupun keadaan psikisnya akibat

    dari penyakit paru ini. Oleh karena hal – hal berikut di atas maka kelompok tertarik untuk

    membahas tentang penyakit pleura khususnya *+usi pleura dan *mpyema.

    1.1.2. 6ujuan enulisan/dapun tujuan dari penyusunan makalah respirasi ini adalah sebagai berikut?

    1.2.1. 6ujuan 4mumagar dapat memahami dan melaksanakan asuhan kepera%atan pada klien dengan

    penyakit pleura khususnya *+usi leura dan *mpyema1.2.2. 6ujuan ;husus

    1. engetahui konsep e+usi pleura dan empyema meliputi de+enisi, klasi+ikasi,

    pato+isiologi, mani+estasi klinis, pemeriksaan diagnostic dan penatalaksanaan2. engetahui dan memahami proses kepera%atan teori pada klien dengan penyakit

    *+usi pleura dan *mpyema

    7

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    4/51

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. /natomi Fisiologi leuraleura adalah membrane tipis terdiri dari dua membran serosa, yakni pleura visceral

    yang melapisi paru serta pleura parietal yang melapisi dinding toraks bagian dalam. ada

    hakikatnya kedua lapis membran ini saling bersambungan di dekat hilus arteri dan

    mengadakan penetrasi dengan cabang utama bronkus, arteri dan vena bronkialis serabut

    sara+ dan pembuluh lim+e, yang secara anatomis disebut sebagai re+leksi pleura. leura

    visceral dan parietal saling bersinggungan setiap kali manuver pernapasan dilakukan,

    sehingga dibutuhkan suatu kemampuan yang dinamis dari rongga pleura untuk saling

    bergeser secara halus dan lancar. 5itinjau dari permukaan yang bersinggungandengannya, pleura visceral terbagi menjadi empat bagian, yakni bagian kostal,

    dia+ragama, mediastinal, dan servikal #Sudoyo, et al, 2--9@ hal 1-:3$.6erdapat +aktor&+aktor yang memengaruhi terjadinya kontak antarmembran maupun

    yang mendukung pemisahan antarmembran. Faktor yang mendukung kontak

    antarmembran adalah? #1$ tekanan atmos+er di luar dinding dada dan #2$ tekanan

    atmos+er di dalam alveolus #yang terhubung dengan dunia luar melalui saluran napas$.

    Sementara itu +aktor yang mendukung terjadi pemisahan antarmembran adalah? #1$

    elastisitas dinding toraks serta #2$ elastisitas paru #OA!ahilly !, 2-12$. leura parietalmemiliki persara+an, sehingga iritasi terhadap membran ini dapat mengakibatkan rasa

    alih yang timbul di regio dinding torako&abdominal #melalui n. interkostalis$ serta nyeri

    alih daerah bahu #melalui n. +renikus$ #Setiadi, 2--9$

    (

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    5/51

    Bambar 1 – /natomi leura ada aru Cormal #;anan$ dan aru yang ;olaps #;iri$

    /ntara kedua lapis membran serosa pleura terdapat rongga potensial, yang terisi oleh

    sedikit cairan yakni cairan pleura. !ongga pleura mengandung cairan kira&kira sebanyak -,7

    ml kg &1 dengan kandungan protein yang juga rendah #sekitar 1 g dl &1$. Secara umum, kapiler

    di pleura parietal menghasilkan cairan ke dalam rongga pleura sebanyak -,-1 ml kg &1 jam &1.

    5rainase cairan pleura juga ke arah pleura parietal melalui saluran lim+atik yang mampu

    mendrainase cairan sebanyak -,2- ml kg &1 jam &1. 5engan demikian rongga pleura memiliki

    +aktor keamanan 2-, yang artinya peningkatan produksi cairan hingga 2- kali baru akan

    menyebabkan kegagalan aliran balik yang menimbulkan penimbunan cairan pleura di rongga

    pleura sehingga muncul e+usi pleura.

    :

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    6/51

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    7/51

    terlarut lebih besar dari pori sehingga Gat terlarut tak akan mampu mele%ati pori, sebaliknya

    σ D- menggambarkan seluruh Gat terlarut lebih kecil ukurannya dari pori yang mengakibatkan

    aliran Gat terlarut dapat berlangsung secara bebas$.

    Bambar 7 – Bambar #a$ merupakan hipotesis Ceggard #1 29$ yang menggambarkan

    hipotesis tentang pembentukan serta drainase cairan pleura. 0ipotesis ini terlalu sederhana

    karena mengabaikan keberadan interstisial dan lim+atik pleura@ sedangkan #b$ merupakan

    teori yang saat ini diterima berdasarkan percobaan terhadap kelinci.

    Filtrasi cairan pleura terjadi di plura parietal #bagian mikrokapiler sistemik$ ke rongga

    interstitium ekstrapleura. Bradien tekanan yang kecil mendorong cairan ini ke rongga pleura

    #'itmer, 2-12$. Cilai σ antara intersitisium parietal dengan rongga pleura relati+ kecil

    #σ D-,7$, sehingga pergerakan protein terhambat dan akibatnya kandungan protein cairan pleura relati+ rendah #1 g dl &1$ dibandingkan dengan interstisium parietal #2,: g dl &1$

    # iserocchi, 1 1$.

    Sementara itu drainase cairan pleura sebagian besar tidak melalui pleura visceral

    #sebagaimana yang dihipotesiskan oleh Ceggard$, sehingga pada sebagian besar keadaan

    9

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    8/51

    rongga pleura dan interstisium pulmoner merupakan dua rongga yang secara +ungsional

    terpisah dan tidak saling berhubungan. ada manusia pleura visceral lebih tebal dibandingkan

    pleura parietal, sehingga permeabilitas terhadap air dan Gat terlarutnya relati+ rendah. Saluran

    lim+atik pleura parietal dapat menghasilkan tekanan subatmos+erik &1- cm0 2O.

    2.2. 5e+enisi

    enyakit – penyakit pleura merupakan sekumpulan kondisi pleura yang mengalami

    pathogenesis seperti terjadi e+usi cairan, misalnya hidrotoraks dan pleuritis eksudativa

    karena in+eksi, hemotoraks bila rongga pleura berisi darah, kilotoraks #cairan lim+e$,

    piotoraks atau empyema thoracis bila berisi nanah, pneumotoraks bila berisi udara yang

    disebabkan oleh karena bermacam – macam penyebab #Sudoyo, 2-- $.

    2.7. ;lasi+ikasi2.7.1. enyakit *+usi leura

    /. 5e+enisi• *+usi pleura merupakan pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak

    diantara permukaan visceral dan parietal serta merupakan proses penyakit primer

    yang jarang terjadi tetapi biasanya merupakan penyakit sekunder terhadap

    penyakit lain #SmeltGer )are, 2--2$.• enyakit pleura adalah terkumpulnya cairan adalah terkumpulnya cairan

    abnormal dalam cavum pleura # ansjoer, et al, 2--1$• *+usi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya penumpukan cairan

    dalam rongga pleura #Soemantri, 2-- $

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    9/51

    enyakit&penyakit in+eksi yang menyebabkan e+usi pleura antara lain? tuberculosis,

    pnemonitis, abses paru, abses sub+renik. acam&macam penyakit in+eksi lain yang

    dapat menyebabkan e+usi pleura antara lain?

    a$ leuritis karena Hirus dan mikoplasma

    *+usi pleura karena virus atau mikoplasma agak jarang. )ila terjadi

    jumlahnya pun tidak banyak dan kejadiannya hanya selintas saja.

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    10/51

    e$ leuritis karena parasit

    arasit yang dapat mengin+eksi ke dalam rongga pleura hanyalah amoeba.

    )entuk tropoGoit datang dari parenkim hati menembus dia+ragma terus ke

    parenkim paru dan rongga pleura. *+usi pleura karena parasit ini terjadi

    karena peradangan yang ditimbulkannya. 5i samping ini dapat terjadi

    empiema karena karena amoeba yang cairannya ber%arna khas merah

    coklat. 5i sini parasit masuk ke rongga pleura secara migrasi dari perenkim

    hati. 5apat juga karena adanya robekan dinding abses amoeba pada hati ke

    arah rongga pleura.

    2$ Con in+eksi

    Sedangkan penyakit non in+eksi yang dapat menyebabkan e+usi pleura antara lain?

    Ia paru, Ia pleura #primer dan sekunder$, Ia mediastinum, tumor ovarium, bendungan jantung #gagal jantung$, perikarditis konstrukti+a, gagal hati, gagal

    ginjal.

    /dapun penyakit non in+eksi lain yang dapat menyebabkan e+usi pleura antara

    lain?

    a$ *+usi pleura karena gangguan sirkulasi

    1. Bangguan ;ardiovaskuler

    ayah jantung #decompensatio cordis$ adalah penyebab terbanyak

    timbulnya e+usi pleura. enyebab lainnya adalah perikarditis konstriktiva

    dan sindrom vena kava superior. atogenesisnya adalah akibat terjadinya

    peningkatan tekanan vena sistemik dan tekanan kapiler pulmonal akan

    menurunkan kapasitas reabsorbsi pembuluh darah subpleura dan aliran

    getah bening juga akan menurun #terhalang$ sehingga +iltrasi cairan ke

    rongga pleura dan paru&paru meningkat.

    2. *mboli ulmonal*+usi pleura dapat terjadi pada sisi paru yang terkena emboli pulmonal.

    ;eadaan ini dapat disertai in+ark paru ataupun tanpa in+ark. *mboli

    menyebabkan turunnya aliran darah arteri pulmonalis, sehingga terjadi

    iskemia maupun kerusakan parenkim paru dan memberikan peradangan

    dengan e+usi yang berdarah #%arna merah$. 5i samping itu permeabilitas

    1-

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    11/51

    antara satu atau kedua bagian pleura akan meningkat, sehingga cairan

    e+usi mudah terbentuk.

    Iairan e+usi biasanya bersi+at eksudat, jumlahnya tidak banyak, dan

    biasanya sembuh secara spontan, asal tidak terjadi emboli pulmonal

    lainnya. ada e+usi pleura dengan in+ark paru jumlah cairan e+usinya lebih

    banyak dan %aktu penyembuhan juga lebih lama.

    7. 0ipoalbuminemia

    *+usi pleura juga terdapat pada keadaan hipoalbuminemia seperti sindrom

    ne+rotik, malabsorbsi atau keadaan lain dengan asites serta anasarka. *+usi

    terjadi karena rendahnya tekanan osmotic protein cairan pleura

    dibandingkan dengan tekanan osmotic darah. *+usi yang terjadi

    kebanyakan bilateral dan cairan bersi+at transudat. b$ *+usi pleura karena neoplasma

    Ceoplasma primer ataupun sekunder #metastasis$ dapat menyerang pleura

    dan umumnya menyebabkan e+usi pleura. ;eluhan yang paling banyak

    ditemukan adalah sesak na+as dan nyeri dada. Bejala lain adalah adanya

    cairan yang selalu berakumulasi kembali dengan cepat %alaupun dilakukan

    torakosentesis berkali&kali.

    6erdapat beberapa teori tentang timbulnya e+usi pleura pada neoplasma,

    yakni ?

    1. enumpuknya sel&sel tumor akan meningkatnya permeabilitas pleura

    terhadap air dan protein2. /danya massa tumor mengakibatkan tersumbatnya aliran pembuluh darah

    vena dan getah bening, sehingga rongga pleura gagal memindahkan cairan

    dan protein7. /danya tumor membuat in+eksi lebih mudah terjadi dan selanjutnya

    timbul hipoproteinemia.

    c$ *+usi pleura karena sebab lain

    1. *+usi pleura dapat terjadi karena trauma yaitu trauma tumpul, laserasi, luka

    tusuk pada dada, rupture esophagus karena muntah hebat atau karena

    pemakaian alat %aktu tindakan eso+agoskopi.

    11

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    12/51

    2. 4remia

    Salah satu gejala penyakit uremia lanjut adalah poliserositis yang terdiri

    dari e+usi pleura, e+usi perikard dan e+usi peritoneal #asites$. ekanisme

    penumpukan cairan ini belum diketahui betul, tetapi diketahui dengan

    timbulnya eksudat terdapat peningkatan permeabilitas jaringan pleura,

    perikard atau peritoneum. Sebagian besar e+usi pleura karena uremia tidak

    memberikan gejala yang jelas seperti sesak na+as, sakit dada, atau batuk.

    7. iksedema

    *+usi pleura dan e+usi perikard dapat terjadi sebagai bagian miksedema.

    *+usi dapat terjadi tersendiri maupun secara bersama&sama. Iairan bersi+at

    eksudat dan mengandung protein dengan konsentrasi tinggi.

    (. Lim+edemaLim+edema secara kronik dapat terjadi pada tungkai, muka, tangan dan

    e+usi pleura yang berulang pada satu atau kedua paru. ada beberapa

    pasien terdapat juga kuku jari yang ber%arna kekuning&kuningan.

    :. !eaksi hipersensiti+ terhadap obat

    engobatan dengan nitro+urantoin, metisergid, praktolol kadang&kadang

    memberikan reaksi>perubahan terhadap paru&paru dan pleura berupa

    radang dan dan kemudian juga akan menimbulkan e+usi pleura.

    3. *+usi pleura idiopatik

    ada beberapa e+usi pleura, %alaupun telah dilakukan prosedur diagnostic

    secara berulang&ulang #pemeriksaan radiologis, analisis cairan, biopsy

    pleura$, kadang&kadang masih belum bisa didapatkan diagnostic yang

    pasti. ;eadaan ini dapat digolongkan dalam e+usi pleura idiopatik.

    #/sril )ahar, 2--1$

    enurut /lsaga++ ukty, 1 :, berdasarkan jenis cairan yang terbentuk, cairan

    pleura dibagi menjadi transudat, eksudat dan hemoragis.1. 6ransudate dapat disebabkan oleh?

    a$ ;egagalan jantung #gagal jantung kiri$ b$ Sindrom ne+rotik c$ /sitesd$ Sindroma vena kava superior e$ 6umor

    12

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    13/51

    +$ Sindroma eig2. *ksudat dapat disebabkan oleh?

    a$ "n+eksi ? tuberculosis, pneumonia, dan sebagainya b$ 6umor c$ "n+ark paru

    d$ !adiasie$ enyakit kolagen7. *+usi 0emoragis dapat disebabkan oleh?

    a$ 6umor b$ 6raumac$ "n+ark parud$ 6uberculosis

    I. ato+isiologi > 'OI Cormalnya hanya terdapat 1-&2- ml cairan dalam rongga pleura.

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    14/51

    5. ani+estasi ;linis #SmeltGer, 2--2$)iasanya mani+estasi klinisnya adalah yang disebabkan oleh penyakit dasar.

    neumonia akan menyebabkan demam, menggigil, dan nyeri dada pleuritis,

    sementara e+usi maligna dapat mengakibatkan dyspnea dan batuk. 4kuran e+usi

    akan menentukan keparahan gejala. *+usi pleura yang luas akan menyebabkan

    sesak napas. /rea yang mengandung cairan atau menunjukkan bunyi napas minimal

    atau tidak sama sekali menghasilkan bunyi datar, pekak saat diperkusi. *goni akan

    terdengar di atas area e+usi. 5eviasi trakea menjauhi tempat yang sakit dapat terjadi

    jika terjadi penumpukan cairan pleural yang signi+ikan. )ila terdapat e+usi pleural

    kecil sampai sedang, dyspnea mungkin saja tidak terdapat.*. emeriksaan 5iagnostik

    1. !adiologi

    ada +luoroskopi maupun +oto thoraks / cairan yang kurang dari 7-- cc tidak

    bisa terlihat. ungkin kelainan yang tampak hanya berupa penumpukan

    kosto+renikus. ada e+usi pleura subpulmonal, meskipun cairannya di atas 7--

    cc, +renicocostalis tampak tumpul dan dia+ragma kelihatan meninggi. 4ntuk

    memastikannya, perlu dilakukannya +oto thoraks lateral dari sisi yang sakit

    #lateral dekubitus$. Foto ini akan memberikan gambaran yang memuaskan bila

    cairan pleura sedikit. emeriksaan ini juga diperlukan sebagai monitor atasintervensi yang telah diberikan di mana keadaan keluhan klinis yang membaik

    dapat lebih dipastikan dengan penunjang pemeriksaan +oto thoraks.

    2. )iopsi leura

    6indakan ini berguna untuk mengambil spesimen jaringan pleura melalui biopsi

    jalur perkutaneus. )iopsi ini dilakukan untuk mengetahui adanya sel&sel ganas

    atau kuman&kuman penyakit #biasanya kasus pleuristy tuberculosa dan tumor

    pleura$.

    7. Spirometri # engukuran Fungsi aru$

    enurunan kapasitas vital, peningkatan rasio udara residual ke kapasitas total

    paru, dan penyakit pleural pada tuberkulosis kronis tahap lanjut.

    1(

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    15/51

    (. emeriksaan Laboratorium

    a. /nalisa cairan pleuraIairan pleura secara makroskopik diperiksa %arna, turbiditas, dan baunya.

    6ransudat biasanya jernih transparan, ber%arna kuning jerami, dan tidak

    berbau. Iairan pleura yang menyerupai susu biasanya mengandung kilus

    #kilotoraks$. Iairan pleura yang berbau busuk dan bernanah biasanya

    disebabkan oleh bakteri anaerob, cairan yang ber%arna kemerahan

    biasanya mengandung darah, jika ber%arna coklat biasanya karena

    amebiasis. Sel arah outih dalam jumlah banyak, dan peningkatan kolesterol

    atau trigliserida akan membuat cairan pleura menjadi keruh #turbid$.

    Setelah dilakukan proses sentri+ugasi, supernatan empiema menjadi jernih

    dan ber%arna kuning, sedangkan e+usi kilotoraks akan tetap seperti

    bera%an setelah dilakukan sentri+ugasi. enambahan 1 mL darah pada

    sejumlah volume cairan pleura sudah cukup untuk menyebabkan

    perubahan %arna menjadi kemerahan karena darah tersebut mengandung

    :.---&1-.--- sel eritrosit. *+usi pleura yang mengandung cukup banyak

    darah #1--.--- eritrosit>mL$ menimbulkan dugaan adanya trauma,

    keganasan atau emboli paru. Iairan pleura yang kental dan mengandung

    darah biasanya disebabkan karena keganasan.

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    16/51

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    17/51

    6abel 1. 0asil emeriksaan Iairan *+usi leura

    Jenis Efusi Tampilan

    Cairan

    Efusi

    pH

    Cairan

    Efusi

    Kadar dalam Cairan EfusiSel> L rotein

    #g>dL$

    Blukos

    a

    #mg>L$

    L50

    #"4>L$

    6!/CS45/6Ga al !an"un

    #$n es"i

    Serosa 9,(:&

    9,::

    M1---

    Lim+osit

    esotelial

    I*>S M

    -,:

    D S I*>S M

    2>7 batas

    atas

    kadar

    normal SSir$sis Ha"i Serosa atau

    hemoragik

    9,(-&

    9,::

    M1---

    Lim+osit

    esotelial

    I*>S M

    -,:

    D S I*>S M

    2>7 batas

    atas

    kadar

    normal SSindr$m

    nefr$"i#

    Serosa M9,(- M1---

    mononuklear

    M1,- D S M1--

    *;S45/6Parapneum$ni

    a

    ;eruh

    #turbid$

    N9,7- 1-.--- C 1,(&3,1 D S M9--

    Parapneum$ni

    a % #$mpli#asi

    ;eruh atau

    nanah

    M9,1- K2-.---

    C #2-&

    1--.---$

    K(,: M(- K1---

    Tu&er#ul$sis Serosa M9,(-

    M9,7-

    #2-8$

    M:---

    Lim+osit

    K(,- DS

    M3-

    #2-8$

    M9--

    19

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    18/51

    6abel 2. Holume Iairan leura Jang 5iperlukan 4ntuk emeriksaan

    Pemeri#saan Jumla' (airan

    pleura )ml*

    Permin"aan pemeri#saan

    )akteriologi 1- ;ultur aerobik, anaerobik, pemulasan

    Bram6uberkulosis dan ikologi : 6uberkulosis, kultur jamur Sitologi 1- Sitologi0ematologi : *ritrosit, leukosit, pemulasan 'right;imia : Blukosa, amilase, L50, protein, marker

    untuk 6) p0 meter : p0 cairan e+usi

    F. enatalaksanaan #SmeltGer, 2--2$1. enatalaksanaan edis

    6ujuan pengobatan e+usi pleura adalah untuk menemukann untuk pengobatan penyakit dasar, untuk mencegah penumpukan kembali cairan dan untukmenghilangkan ketidaknyamanan serta dyspnea. engobatan spesi+ik ditujukan

    pada penyebab dasar #mis., gagal jantung kongesti+, pneumonia, sirosis$ pengosongan cairan #thorakosentesis$. "ndikasi untuk melakukanthorakosentesis adalah ?

    a$ enghilangkan sesak napas yang disebabkan oleh akumulasi cairan dalam

    rongga pleura.

    b$ )ila terapi spesi+ik pada penyakit primer tidak e+ekti+ atau gagal

    c$ )ila terjadi akumulasi cairan

    1

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    19/51

    Bambar a$ gambaran hasil +oto toraks dengan akumulasi cairan #e+usi pleura$

    dan dilakukannya, b$ tindakan mengeluarkan cairan pleura dengan

    thorakosentesis

    engambilan pertama cairan pleura, tidak boleh lebih dari 1--- cc, karena

    pengambilan cairan pleura dalam %aktu singkat dan dalam jumlah yang banyak

    dapat menimbulkan edema paru yang ditandai dengan batuk dan sesak.

    ;erugian thorakosentesis adalah ?

    a$ 5apat menyebabkan kehilangan protein yang berada dalam cairan pleura

    b$ 5apat menimbulkan in+eksi di rongga pleura

    c$ 5apat terjadi pneumothoraks.

    odalitas penyakit lainnya untuk e+usi pleura malignan termasuk radiasi

    dinding dada, bedah pleurektomi, dan terapi diuretic.

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    20/51

    dan medikasi nyeri diberikan sesuai yang diresepkan dan sesuai yang

    dibutuhkan.

    B. ;omplikasi #0udak, 1 9$

    1. Fibrotoraks

    *+usi pleura yang berupa eksudat yang tidak ditangani dengan drainase yang

    baik akan terjadi perlekatan +ibrosa antara pleura parietalis dan pleura

    viseralis. ;eadaan ini disebut dengan +ibrotoraks. semua bagian paru akan mendorong udara keluar

    dan mengakibatkan kolaps paru.

    2-

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    21/51

    0. rognosis

    21

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    22/51

    Bambar : – /lgoritma 5iagnosis *+usi leura # orcel, 2--3@ 97$

    Bambaran radiologi yang penting ditemukan pada e+usi pleura adalah penumpulan sudut

    kosto+renikus pada +oto posteroanterior.

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    23/51

    diperlukan apencitraan radiologi lain seperti ultrasound dan I6. *+usi yang sangat besar dapat

    membuat hemitoraks menjadi opak dan menggeser mediastiunum ke sisi kontralateral. *+usi

    yang sedemikian masi+ umumnya disebabkan oleh keganasan, parapneumonik, empiema, dan

    tuberkulosis. Camun apabila mediastinum bergeser ke sisi di mana e+usi pleura masi+ berada,

    perlu dipikirkan kejadian obstruksi endobronkial ataupun penekanan akibat tumor # orcel@

    2--3$.

    Bambar 3 – ;iri? Foto / yang enggambarkan enumpulan Sudut ;ostro+renikus ;iri@ ;anan?

    Foto LL5 asien yang Sama# orsel < , 2--3$

    ". roses ;epera%atan

    1$ engkajian ;epera%atan

    Anamnesa

    1. "dentitas klien

    /namnesa yang dapat dilakukan oleh pera%at meliputi nama, umur, jenis

    kelamin, alamat rumah, agama, suku bangsa, bahasa yang dipakai, status

    pendidikan, pekerjaan klien, dan asuransi kesehatan.

    27

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    24/51

    2. ;eluhan utama

    erupakan +aktor utama yang mendorong klien untuk berobat atau mencari

    pertolongan ke rumah sakit. ada e+usi pleura biasanya didapatkan keluhan

    sesak napas, rasa berat pada dada, nyeri pleuritis akibat iritasi pleura yang bersi+at tajam dan terlokalisasi terutama pada saat batuk dan bernapas serta

    batuk nonprodukti+.

    7. !i%ayat penyakit saat ini

    ada umumnya yang dialami klien berupa keluhan seperti batuk, sesak

    napas, nyeri pleuritis, rasa berat pada dada, dan berat badan menurun. erlu

    juga ditanyakan sejak kapan keluhan itu muncul serta tindakan apa yang

    telah dilakukan klien untuk menurunkan atau menghilangkan keluhan yang

    dialami.

    (. !i%ayat penyakit dahulu

    erlu juga ditanyakan kepada klien, apakah pernah menderita penyakit

    seperti 6) paru, pneumonia, gagal jantung, trauma, asites, dan sebagainya.

    0al ini perlu untuk mengetahui ada tidaknya kemungkinan +aktor

    predisposisi.

    :. !i%ayat penyakit keluarga

    era%at perlu mengetahui apakah ada anggota keluarga yang menderita

    penyakit yang mungkin menyebabkan e+usi pleura seperti kanker paru,

    asma, 6) paru, dan lain sebagainya.Pemeri#saan +isi#

    1. )1 #)reathing$

    a. "nspeksi

    eningkatan usaha dan +rekuensi pernapasan serta penggunaan otot bantu

    pernapasan. Berakan ekspansi dada asimetris #pergerkana dada tertinggal

    2(

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    25/51

    pada sisi yang sakit$, iga melebar, rongga dada asimetris #cembung pada

    sisi yang sakit$. engkajian batuk yang produkti+ dengan sputum purulen.

    b. alpasi

    endorongan mediastinum ke arah hemithoraks kontralateral yang

    diketahui dari posisi trakhea dan ictus cordis. 6aktil +remitus menurun

    terutama untuk e+usi pleura yang jumlah cairannya K7-- cc. 5i samping

    itu, pada palpasi juga ditemukan pergerakan dinding dada yang tertinggal

    pada dada yang sakit.

    c. erkusi

    Suara perkusi redup hingga pekak tergantung dari jumlah cairannya.

    d. /uskultasi

    Suara napas menurun sampai menghilang pada sisi yang sakit, pada

    posisi duduk, cairan semakin ke atas semakin tipis.

    2. )2 #)lood$

    a. "nspeksi

    erlu diperhatikan letak ictus cordis normal yang berada pada "IS : linea

    medio claviculaus kiri selebar 1 cm yang bertujuan untuk mengetahui ada

    tidaknya pergeseran jantung.

    b. alpasi

    5igunakan untuk menghitung +rekuensi jantung # heart rate $ dan harus

    memperhatikan kedalaman dan teratur tidaknya denyut jantung. Selain

    itu, perlu juga memeriksa adanya thrill #getaran ictus cordis$.

    c. erkusi

    4ntuk menentukan batas jantung daerah mana yang terdengar pekak. 0al

    ini bertujuan untuk menentukan apakah terjadi pergeseran jantung karena

    pendorongan cairan e+usi pleura.

    2:

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    26/51

    d. /uskultasi

    enentukan bunyi jantung " dan "" tunggal atau gallop dan adakah bunyi

    jantung """ yang merupakan gejala payah jantung serta adakah murmur

    yang menunjukan adanya peningkatan arus turbulensi darah.

    7. )7 #)rain$

    ada saat dilakukan inspeksi perlu dikaji tingkat kesadaran setelah

    sebelumnya diperlukan pemeriksaan BIS untuk menentukan apakah klien

    berada dalam keadaan composmentis, somnolen, atau koma. Selain +ungsi&

    +ungsi sensorik juga perlu dikaji seperti pendengaran, penglihatan,

    penciuman, perabaan, dan pengecapan.

    (. )( #)ladder$

    engukuran volume output urine dilakukan dalam hubungannya dengan

    intake cairan. Oleh karena itu,pera%at perlu memonitor adanya oliguria,

    karena itu merupakan tanda a%al syok.

    :. ): #)o%el$

    ada saat dilakukan inspeksi, hal yang perlu diperhatikan adalah apakah

    abdomen membuncit atau datar, tepi perut menonjol atau tidak, umbilikus

    menonjol atau tidak, selain itu juga perlu di inspeksi adanya benjolan atau

    massa. ada klien biasanya didapatkan indikasi mual dan muntah,

    penurunan na+su makan, dan penurunan berat badan.

    3. )3 #)one$

    0al yang perlu diperhatikan adalahadakah edema peritibial, +eel pada keduaekstremitas untuk mengetahui tingkat per+usi peri+er, serta dengan

    pemeriksaan capillary refill time. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan

    kekuatan otot untuk kemudian dibandingkan antara bagian kiri dan kanan.2$ 5iagnose kepera%atan

    23

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    27/51

    a$ ;etidake+ektivan pola napas berhubungan dengan menurunnya ekspansi

    paru sekunder terhadap penumpukan cairan dalam rongga pleura b$ ;etidake+ekti+an bersihan jalan napas berhubungan dengan sekresi mukus

    kental, kelemahan, upaya batuk buruk, dan edema trakheal>+aringeal

    7$ "ntervensi kepera%atan

    1. ;etidake+ekti+an pola napas berhubungan dengan menurunnya ekspansi parusekunder terhadap penumpukan cairan dalam rongga pleura

    6ujuan ? 5alam %aktu 2=2( jam setelah diberikan intervensi klien mampu

    mempertahankan +ungsi paru secara normal;riteria hasil ? irama, +rekuensi, dan kedalaman pernapasan dalam batas normal,

    pada pemeriksaan !ontgen thoraks tidak ditemukan adanya akumulasi

    cairan, dan bunyi napas terdengar jelas"ntervensi ?

    a. "denti+ikasi +aktor penyebab

    !> era%at dapat menentukan jenis e+usi pleura sehingga dapat mengambil

    tindakan yang tepat

    b. ;aji kualitas, +rekuensi, dan kedalaman pernapasan, serta melaporkan setiap

    perubahan yang terjadi

    !> ;ita dapat mengetahui sejauh mana perkembangan kondisi klien

    c. /tur posisi senyaman mungkin, dalam posisi duduk, dengan kepala ditinggikan 3- o&

    - o atau miringkan ke arah yang sakit

    !> enurunan dia+ragma dapat memperluas daerah dada, miring ke arah yang sakit

    dapat menghindari e+ek penekanan gravitasi cairan sehingga ekspansi paru bisa

    maksimal

    d. Observasi tanda&tanda vital #nadi dan pernapasan$

    !> eningkatan +rekuensi napas dan takikardi merupakan indikasi adanya penurunan +ungsi paru

    e. )antu dan ajarkan klien untuk batuk serta napas dalam yang e+ekti+

    !> enekan daerah yang nyeri ketika batuk atau napas dalam. enekanan otot&otot

    dada serta abdomen membuat batuk lebih e+ekti+

    +. ;olaborasi dengan tim medis dalam pemberian O 2 obat&obatan serta +oto thoraks

    29

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    28/51

    !> emberian O 2 dapat menurunkan beban pernapasan dan mencegah terjadinya

    sianosis akibat hipoksia. 5engan +oto thoraks dapat memonitor kemajuan dari

    berkurangnya cairan dan kembalinya daya kembang paru

    g. ;olaborasi untuk tindakan 6horakosintesis

    !> enghilangkan sesak napas yang disebabkan oleh akumulasi cairan dalam

    rongga pleura

    2. ;etidake+ekti+an bersihan jalan napas berhubungan dengan sekresi mukus kental,kelemahan, upaya batuk buruk, dan edema trakheal>+aringeal

    6ujuan ? dalam %aktu 2=2( jam setelah diberikan intervensi, bersihan jalan napas

    kembali e+ekti+

    ;riteria hasil ? klien mampu melakukan batuk e+ekti+, pernapasan klien normal #13&

    2- =>menit$ tanpa ada penggunaan otot bantu napas. )unyi napas normal,

    !h &>& 'hG &>& dan pergerakan pernapasan normal

    "ntervensi ?

    a. ;aji +ungsi pernapasan #bunyi napas, kecepatan, irama, kedalaman, dan penggunaan

    otot bantu napas$

    !> enurunan bunyi napas menunjukan atelektasis, ronkhi menunjukkan akumulasi

    sekret dan ketidake+ekti+an pengeluaran sekresi yang selanjutnya dapat menimbulkan penggunaan otot bantu napas dan peningkatan kerja pernapasan

    b. ;aji kemampuan mengeluarkan sekresi, catat karakter dan volume sputum

    !> engeluaran akan sulit bila sekret sangat kental #e+ek in+eksi dan hidrasi yang

    tidak adekuat$

    c. )erikan posisi semi+o%ler > +o%ler tinggi dan bantu klien latihan napas dalam dan

    batuk e+ekti+

    !> emaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya bernapas. Hentilasimaksimal membuka area atelektasis dan meningkatkan gerakan sekret ke dalam jalan

    napas besar untuk dikeluarkan

    d. ertahankan intake cairan minimal 2:-- ml>hari kecuali tidak diindikasikan

    !> 0idrasi yang adekuat membantu mengencerkan dan mengee+ekti+kan pembersihan

    jalan napas

    2

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    29/51

    e. )ersihkan sekret dari mulut dan trakhea, bila perlu lakukan pengisapan # sunction"

    !> encegah obstruksi dan aspirasi. engisapan dilakukan bila klien tidak mampu

    mengeluarkan sekret. Sebaiknya dilakukan kurang dari 1- menit dengan penga%asan

    e+ek samping dari sunction

    7. 0ipertermi berhubungan dengan in+eksi saluran pernapasan.

    6ujuan ? suhu tubuh normal 73 oI – 79 oI

    ;riteria hasil ?

    asien akan termoregulasi, dibuktikan dengan suhu kulit dalam rentang normal.

    Cadi dan pernapasan dalam rentang yang diharapkan.

    erubahan %arna kulit tidak ada.

    !encana tindakan

    a. antau suhu minimal 2 jam sekali.

    !>? 4ntuk mengidenti+ikasi kemajuan&kemajuan atau penyimpangan dari sasaran yg

    diharapkan.

    b. antau tekanan darah, nadi, pernapasan.

    !>? erubahan +rekuensi jantung atau 65 menunjukkan bah%a pasien mengalami

    nyeri, khususnya bila alasan lain untuk perubahan tanda vital telah terlihat.

    c. antau akti+itas kejang dan %arna kulit!>? 0al tersebut merupakan tanda berkembangnya komplikasi.

    d. /njurkan menggunakan pakaian yang menyerap keringat

    !>? mengurangi penguapan yang berlebih

    e. /njurkan keluarga untuk mengompres pasien

    !>? membantu menurunkan panas

    +. ;olaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat antipiretik

    sesuai dengan anjuran dan evaluasi kee+ekti+annya.

    !>? menentukan terapi yang tepat

    (. "ntoleransi akti+itas berhubungan dengan kelemahan umum.

    6ujuan ? kebutuhan aktivitas tidak terganggu

    ;riteria hasil ?

    2

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    30/51

    emeragakan metode batuk, bernapas, dan penghematan energi yang e+ekti+.

    engidenti+ikasi tingkat akti+itas yang dapat di capai atau di pertahankan secara

    realistis.

    !encana tindakan

    a. ? erokok, suhu ekstrim dan stres dan menyebabkan +asikonstriksi pembuluh

    darah dan meningkatkan beban jantung

    b. /jarkan program hemat energi

    !>? encegah penggunanan energi yang berlebihan

    c. )uat jad%al akti+itas harian, tingkatkan secara bertahap

    !>? empertahankan pernapasan lambat dengan tetap memperhatikan latihan +isik

    yang memungkinkan peningkatan otot batu pernapasan

    d. /jarkan teknik na+as e+ekti+

    !> eningkatkan oksigenasi tanpa mengorbankan banyak energy

    e. ertahankan terapi oksigen tambahan

    !>? empertahankan, memperbaiki, dan meningkatkan konsentrasi oksigen darah

    +. ;aji respon abnormal setelah akti+itas

    !>? !espon abnormal meliputi nadi, tekanan darah gan pernapasan yang meningkatg. )eri %aktu istirahat yang cukup

    !>? eningkatkan daya tahan klien, mencegah kelelahan

    :. Iemas berhubungan dengan adanya ancaman kematian yang dibayangkan#ketidakmampuan untuk berna+as$ dan pemasangan 'S5

    6ujuan ? 6idak ada perasaan cemas

    ;riteria standart ?

    • enungkapkan perasaan ansietas

    • emperagakan teknik bernapas untuk mengurangi dipsnea

    !encana tindakan?

    a. ? engorientasikan program terapi, membantu menyadarkan klien untuk

    7-

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    31/51

    memperoleh kontrol

    b. /jarkan tindakan untuk membantu mengontrol dispnea

    !>? engontrolan dipsnea melalui diet seimbang, istirahat cukup dan akti+itas yang

    dapat ditoleransi

    c. /jarkan klien melakukan latihan napas

    !>? Latihan napas dengan spirometri insenti+ , latihan e+ek paru atau latihan posterior

    paru atau latihan area iga lateral ba%ah

    d. /jarkan dan evaluasi teknik drainase postural

    !>? em+asilitasi pengeluaran sekret

    e. ? encegah in+eksi, baik sekunder maupun primer yang mungkin diakibatkan oleh

    gangguan napas+. /njurkan klien untuk melaporkan gejala penting dengan segera

    !>? encegah komplikasi yang tidak terpantau atau gejala yang dianggap normal

    oleh klien

    g. /jarkan atau observasi penggunaan nebuliGer atau inhaler dosis terukur

    !>? encegah penggunaan inhaler melebihi dosis

    3. Cyeri dada berhubungan dengan +aktor&+aktor biologis # trauma jaringan$ dan+aktor&+aktor +isik #pemasangan selang dada$

    6ujuan ? nyeri berkurang dan klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang ada

    ;riteria hasil ?

    engungkapkan rasa nyeri di dada kiri berkurang

    5apat berna+as tanpa rasa nyeri

    6anda vital dalam batas normal

    0asil laborat ? Leukosit dalam batas normal

    !encana tindakan

    a. antau nadi dan tekanan darah tiap 7 – ( jam

    !>? "denti+ikasi kemajuan > penyimpangan dari hasil yang diharapkan

    b. ;aji tingkat nyeri dan kemampuan adaptasi

    !>? emantau tingkat nyeri dan respon klien terhadap nyeri yang timbul

    71

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    32/51

    c. )erikan tindakan untuk memberikan rasa nyaman > mengurangi nyeri

    !>? )erupa relaksasi, distraksi visual, distraksi motorik, pengaturan posisi

    d. ;olaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik

    !>? engontrol nyeri dan memblok jalan rangsang nyeri

    e. ;onsultasi ke dokter bila nyeri bertambah

    !>? erupakan gejala yang berat yang mungkin timbul

    9. !esiko "n+eksi yang berhubungan dengan adanya pembedahan #pemasangan'S5$

    6ujuan? "n+eksi tidak terjadi

    ;riteria 0asil?

    asien mengidenti+ikasi tanda –tanda in+eksiasien menyatakan +actor risiko in+eksi

    Suhu tetap dalam rentang normal

    Luka terlihat bersih

    0itung lekosit dalam rentang normal

    !encana tindakan ?

    a. 5iskusikan pentingnya mencuci tangan

    !> menurunkan jumlah bakteri pada tangan mencegah kontaminasi area pemasangan 'S5

    b. antau suhu minimal ( jam dan catat jika ada penungkatan suhu

    !> suhu yang terus meningkat menunjukan tanda&tanda in+eksi

    c. )erikan pendidikan kepada pasien mengenai teknik mencuci tangan, +actor yang

    meningkatkan risiko in+eksi dan tanda&tanda in+eksi

    !> tindakan tersebut memungkinkan pasien untuk berpartisipasi dalam pera%atan

    dan dapat memodi+ikasi gaya hidup untuk mempertahankan tingkat kesehatan yang

    optimum.

    d. Bunakan teknik steril pada saat mera%at luka

    !> untuk menghindari penyebaran patogen

    e. antau S5 > lekosit sesuai program

    !> peningkatan S5 > lekosit total menunjukan adanya in+eksi

    72

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    33/51

    2.7.2. enyakit *mpyema

    1. 5e+enisi

    /%alnya, cairan pleura adalah cairan encer dengan jumlah leukosit rendah, tetapi

    seringkali berlanjut menjadi stadium +ibropurulent dan akhirnya sampai padakeadaan dimana paru&paru tertutup oleh membran eksudat yang kental yang

    terkumpulnya di dalam rongga pleura #Somantri, ", 2-- $. Oleh Cgastiyah #1 9$

    juga menyabut empiema dengan suatu keadaan terkumpulnya nanah atau pus

    didalam rongga plura dapat setempat atau mengisi seluruh rongga pleura

    #Cgastiah ,1 9 $, cairan pus atau nanah tersebut merupakan cairan yang terin+eksi

    #5iana I )oughman ,2---$ yang disebabkan oleh in+eksi tersembunyi paru, seperti

    pneumonia atau abses paru, terjadi setelah operasi torakal atau akibat luka rusuk

    dada.#6ucker, 2-- $.

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    34/51

    2$ /bses aru

    /bses akibat aspirasi paling sering terjadi pada segmen posterior lobus

    atas dan segmen apikal lobus ba%ah, dan sering terjadi pada paru kanan,

    karena bronkus utama kanan lebih lurus dibanding kiri.

    /bses bisa mengalami ruptur ke dalam bronkus, dengan isinya di

    ekspektorasikan keluar dengan meninggalkan kavitas yang berisi air dan

    udara, kadang&kadang abses ruptur ke rongga pleura sehingga terjadi

    empiema.

    7$ /danya +istel pada paru

    ($ )ronkiektasis

    :$ 6)

    3$ "n+eksi +ungidal paru b. "n+eksi 5iluar aru

    1$ 6rauma dari tumor

    2$ embedahan

    embedahan thorak yang tidak steril dapat mengakibatkan masuknya

    kuman ke rongga pleura sehingga terjadi peradangan di rongga pleura

    yang dapat menimbulkan empiema. /kibat instrument bedah, rupturnya

    esophagus, bocornya anatomis esophagus dan +istula bronkopleural yang

    diikuti dengan pneumonektomi.

    7$ 6horakosentesis

    ($ /bses hati karena amoeba

    c. )akteri

    #" Staphylococcus &ereus

    )akteri ini adalah bakteri gram positi+ dengan si+atnya yang dapat

    menghemolisa darah dan mengkoagulasi plasma. )akteri ini tumbuh

    dalam keadaan aerob, bakteri ini dapat memproduksi eksotoksin yang

    dapat menghemolisis eritrosit, kemudian leukocidin yang dapat

    membunuh leukosit, dan menyebabkan peradangan pada rongga pleura

    '" Streptococcus Pyogenic

    7$ )akteri gram Cegati+

    7(

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    35/51

    ($ )akteri anaerob

    7. ;lasi+ikasi dan mani+estasi klinis #/lsaga++, 1 :$

    *mpiema dibagi menjadi dua stadium yaitu ?

    1$ *mpiema /kut

    6erjadi akibat in+eksi sekunder dari tempat lain, bukan primer dari leura.

    Bejala a%al mirip pneumonia, yaitu ? panas tinggi, nyeri dada pleuritik. ada

    pemeriksaan +isik didapatkan adanya tanda&tanda cairan dalam rongga pleura.

    )ila stadium ini dibiarkan beberapa minggu bisa timbul toksemia,anemia

    danclubbing +inger.

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    36/51

    (orfo )uclear $ baik yang hidup ataupun yang sudah mati dan peningkatan kadar

    protein di dalam cairan pleura, maka cairan pleura menjadi keruh dan kental.

    *ndapan – endapan yang +ibrin akan membentuk kantung – kantung yang akhirnya

    akan melokalisasi nanah tersebut. /pabila berhubungan dengan dengan bronkus,

    maka akan timbul +istel bronkopleura atau apabila nanah menembus dinding toraks

    dan keluar melalui kulit disebut empyema nosesitasis. ada stadium ini masih

    disebut empyema yang lama – kelamaan akan berubah menjadi kronis.

    /da tiga stadium empiema toraks pada anak yaitu ?

    1. Stadium 1 disebut juga stadium eksudati+ atau stadium akut, yang terjadi

    pada hari&hari pertama saat e+usi. "n+lamasi pleura menyebabkan peningkatan

    permeabilitas dan terjadi penimbunan cairan pleura namun masih sedikit.

    Iairan yang dihasilkan mengandung elemen seluler yang kebanyakan terdiriatas netro+il. Stadium ini terjadi selama 2(&92 jam dan kemudian berkembang

    menjadi stadium +ibropurulen. Iairan pleura mengalir bebas dan dikarakterisasi

    dengan jumlah darah putih yang rendah dan enGim laktat dehidrogenase #L50$

    yang rendah serta glukosa dan p0 yang normal, drainase yang dilakukan sedini

    mungkin dapat mempercepat perbaikan.

    2. Stadium 2 disebut juga dengan stadium +ibropurulen atau stadium

    transisional yang dikarakterisasi dengan in+lamasi pleura yang meluas dan

    bertambahnya kekentalan dan kekeruhan cairan. Iairan dapat berisi banyak

    leukosit polimor+onuklear, bakteri, dan debris selular. /kumulasi protein dan

    +ibrin disertai pembentukan membran +ibrin, yang membentuk bagian atau

    lokulasi dalam ruang pleura. Saat stadium ini berlanjut, p0 cairan pleura dan

    glukosa menjadi rendah sedangkan L50 meningkat. Stadium ini berakhir

    setelah 9&1- hari dan sering membutuhkan penanganan yang lanjut seperti

    torakostomi dan pemasangan tube.

    7. Stadium 7 disebut juga stadium organisasi #kronik$. 6erjadi pembentukan

    kulit +ibrinosa pada membran pleura, membentuk jaringan yang mencegah

    ekspansi pleura dan membentuk lokulasi intrapleura yang menghalangi

    jalannya tuba torakostomi untuk drainase. ;ulit pleura yang kental terbentuk

    73

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    37/51

    Invasi kuman Piogen

    Akumulasi pus di kavum pleura

    Proses supurasi meningkat tidak mampu diabsorbsi pleura

    Penumpukan sel-sel PNM yang mati bercampur dengan cairan pleura

    Peradangan pleura akut yang diikuti dengan pembentukan eksudat serosa

    dari resorpsi cairan dan merupakan hasil dari proli+erasi +ibroblas. arenkim

    paru menjadi terperangkap dan terjadi pembentukan +ibrotoraks.

    :. emeriksaan 5iagnostik

    a. emeriksaan Fisik/danya tanda cairan disertai pergerakan hemithoraks yang sakit berkurang.

    6erdengar suara redup pada perkusi. ada auskultasi suara na+as menurun sampai

    menghilang disisi hemithorak yang sakit. b. Foto 5ada

    79

    ;ecemasan kurang pengetahuan

    ;oping individu

    tidak e+ekti+,

    ketidaktahuan

    /danya sesak napas

    tindakan invasiv

    sikososial

    roduksi asam laktat

    etabolisme

    enurunan suplai ke

    jaringan

    *kstremitas

    *+ek

    hiperventilasi

    B." 6ractaru

    engembangan paru tidak aO 2 menurun, IO 2

    meningkat, sesak

    napas, prouksi sekret

    meningkat, penurunan

    imunitas

    roduksi 0 P

    meningkat,

    /kumulasi gasmeningkat

    ola napas tidak e+ekti+,

    bersihan jalan napas

    tidak e+ekti+

    ;onstipasi,

    mual muntah "ntoleransi aktivitas,

    risiko trauma>cedera

    +isik, gangguan

    pemenuhan /5L

    Bangguan pemenuhan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    38/51

    Foto thoraks / dan lateral didapatkan gambaran opacity yang menunjukkan

    adanya cairan dengan atau tanpa kelainan paru. )ila terjadi +ibrothoraks, trakea di

    mediastinum tertarik ke sisi yang sakit dan juga tampak adanya penebalan.c. 5iagnosa pasti

    /spirasi pleura akan menunjukkan adanya nanah didalam rongga dada #pleura$. Canah dipakai sebagi bahan pemeriksaan ? Iitologi, )akteriologi,

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    39/51

    penyebab belum jelas dapat dipakai )enGil enicillin dosis tinggi.

    c. enutupan rongga pleuraada empyema menahun sering kali rongga empyema tidak menutup karena

    penebalan dan kekakuan pleura. ada keadaan demikian dilakukan

    pembedahan #dikortikasi$ atau torakoplasti.

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    40/51

    Jang sering timbul adalah vistula )ronchopleura dan komplikasi lainnya. Jang

    mungkin timbul misalnya syok, sepsis, kegagalan jantung, kongesti+, dan otitis

    media #0udak,1 9$

    . rognosisrognosis empyema dipengaruhi oleh umur penyakit penyerta, penyakit dasarnya

    dan pengobatan yang adekuat. /ngka kematian meningkat pada usia tua atau

    penykit dasar yang berat dank arena terlambat memberi pengobatan #/lsaga++,

    1 9$.2.(. roses ;epera%atan

    2.(.1. engkajian

    5ata&data yang dikumpulkan atau dikaji meliputi?1$ "dentitas asien

    Cama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan, agama, alamat.

    2$ ;eluhan 4tama

    ;eluhan yang dirasakan klien saat pengkajian yaitu batuk ada secret, sesak na+as.

    7$ !i%ayat enyakit Sekarang

    /danya suara na+as tambahan seperti ronchi, %heeGing, sesak na+as, batuk ada

    sekretnya, na+su makan menurun.

    ($ !i%ayat enyakit 5ahulu

    ;lien mempunyai ri%ayat penyakit 6) paru, kegagalan jantung kiri, tumor primer

    pleura.

    :$ !i%ayat enyakit ;eluarga

    ;eluarga mempunyai penyakit yang menurun atau menular.

    3$ sikososial

    ;lien biasanya cemas dengan keadaaan sakitnya

    9$ emeriksaan Fisik )erisian data tentang tanda&tanda vital klien dan tingkat kesadaran klien

    • erna+asan #)1? )reathing$"nspeksi ? masih didapatkan perubahan kesimetrisan rongga dada, klien sesak

    na+as, mengguanakan otot bantu na+as, keringat dingin, klien nampak kelelahan,

    na+as cepat dan dangkal.

    (-

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    41/51

    alpasi ? taktil premitus menurun>hilang pada daerah yang sakit, "IS melebar

    pada sisi yang sakit.erkusi ? )unyi redup>pekak pada sisi yang sakit

    /uskultasi ? )unyi na+as hilang>melemah pada sisi yang sakit, biasanya

    didapatkan suara ronkhi atau %heeGing• ;ardiovaskuler #)2? )lood$

    Cyeri dada didapatkan bila proses peradangan melibatkan pleura. capillary re+ill

    diba%ah 1 detik, sering didapatkan keringat dingin dan pusing.• ersyara+an #)7? )rain $

    ;esadaran biasanya compos mentis, pada kasus lebih parah klien bisa mengeluh

    pusing dan gelisah.;epala dan %ajah ? dilihat adanya sianosis.

    ata ? Sklera biasanya tidak ikterik, konjungtiva didapatkan anemis pada kasus

    e+usi pleura haemoragis kronis.Leher? biasanya viskositas sekret paru

    7. Cyeri dada berhubungan dengan +aktor&+aktor biologis # trauma jaringan$ dan

    +aktor&+aktor +isik #pemasangan selang dada$(. eningkatan suhu tubuh berhubungan dengan in+eksi saluran pernapasan.

    :. erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

    anoreksia, intoleransi makanan, hilangnya na+su makan, mual> muntah.

    3. "ntoleransi akti+itas berhubungan dengan kelemahan umum.

    (1

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    42/51

    9. Iemas berhubungan dengan adanya ancaman kematian yang dibayangkan

    #ketidakmampuan untuk berna+as$.

    2.(.7. erencanaan ;epera%atan

    1. 0ipoksia berhubungan dengan akumulasi cairan dalam rongga pleura.

    6ujuan ? pola na+as kembali e+ekti+ dan normal.

    ;riteria 0asil

    & ola na+as kembali normal.

    & 6idak ada tanda hipo=ia.

    & 6idak ada gejala sianosis.

    & !! dalam batas normal 13&2-=>menit

    & !etraksi#&$

    !encana tindakana. "denti+ikasi +aktor penyebab

    !>? dengan mengidenti+ikasikan penyebab kita dapat menentukan jenis empiema

    sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat.

    b. ;aji kualitas, +rekuensi dan kedalaman perna+asan, laporkan setiap perubahan yang

    terjadi.

    !>? dengan mengkaji kualitas, +rekuensi dan kedalaman perna+asan kita dapat

    mengetahui sejauh mana perubahan kondisi pasien.

    c. )aringkan pasien dalam posisi yang nyaman, dalam posisi duduk, dengan kepala

    tempat tidur ditinggikan 3-& - derajat.

    !>? penurunan dia+ragma memperluas daerah dada sehingga ekspansi paru bisa

    maksimal.

    d. Observasi tanda&tanda vital #!!$

    !>? peningkatan !! dan tachicardi merupakan indikasi adanya penurunan +ungsi

    paru.

    e. Lakukan auskultasi suara na+as

    !>? auskultasi dapat menentukan kelainan suara na+as pada bagian paru.

    +. )antu dan ajarkan untuk batuk dan na+as dalam yang e+ekti+.

    !>? menekan daerah yang nyeri ketika batuk atau na+as dalam penekanan otot&otot

    dada serta abdomen membuat batuk lebih e+ekti+.

    (2

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    43/51

    g. ;olaborasi dengan tim medis lain untuk pemberian O 2, obat&obatan

    serta +oto thorak

    !>? pemberian oksigen dapat menurunkan beban perna+asan dan mencegah terjadinya

    sianosis akibat hipo=ia dengan +oto thora= dapat dimonitor kemajuan dari

    berkurangnya cairan dan kembalinya daya kembang paru.

    2. )ersihan jalan na+as tidak e+ekti+ b>d peningkatan jumlah>viskositas secret

    paru

    6ujuan? mempertahankan bersihan jalan na+as.

    "ntervensi?

    a. Iatat perubahan upaya dan pola berna+as.

    !asional? enggunaan otot intercostal > abdominal dan pelebaran nasal menunjukkan

    peningkatan upaya berna+as.

    b. Observasi penurunan ekspensi dinding dada dan adanya.

    !>? *kspansi dada terbatas atau tidak sama sehubungan dengan akumulasi cairan, edema,

    dan sekret dalam seksi lobus.

    c. Iatat karakteristik batuk #misalnya, menetap, e+ekti+, tak e+ekti+$, juga produksi dan

    karakteristik sputum.

    !>? ;arakteristik batuk dapat berubah tergantung pada penyebab > etiologi gagal

    perna+asan. Sputum bila ada mungkin banyak, kental, berdarah atau purulen.

    d. /jarkan pasien batuk e+ekti+

    !>? eningkatkan kee+ekti+an upaya batuk dan pembersihan sekret

    e. ertahankan posisi tubuh>kepala tepat dan gunakan alat jalan na+as sesuai kebutuhan.

    !>? emudahkan memelihara jalan na+as atas paten bila jalan na+as pasein dipengaruhi.

    7. Cyeri dada berhubungan dengan +aktor&+aktor biologis # trauma jaringan$

    dan +aktor&+aktor +isik #pemasangan selang dada$

    (7

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    44/51

    6ujuan ? nyeri berkurang dan klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang ada

    ;riteria hasil ?

    engungkapkan rasa nyeri di dada kiri berkurang

    5apat berna+as tanpa rasa nyeri

    6anda vital dalam batas normal

    0asil laborat ? Leukosit dalam batas normal

    !encana tindakan

    a. antau nadi dan tekanan darah tiap 7 – ( jam

    !>? "denti+ikasi kemajuan > penyimpangan dari hasil yang diharapkan

    b. ;aji tingkat nyeri dan kemampuan adaptasi

    !>? emantau tingkat nyeri dan respon klien terhadap nyeri yang timbul

    c. )erikan tindakan untuk memberikan rasa nyaman > mengurangi nyeri

    !>? )erupa relaksasi, distraksi visual, distraksi motorik, pengaturan posisi

    d. ;olaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik

    !>? engontrol nyeri dan memblok jalan rangsang nyeri

    e. ;onsultasi ke dokter bila nyeri bertambah

    !>? erupakan gejala yang berat yang mungkin timbul

    (. eningkatan suhu tubuh berhubungan dengan in+eksi saluran pernapasan.

    6ujuan ? suhu tubuh normal 73 oI – 79 oI;riteria hasil ?

    asien akan termoregulasi, dibuktikan dengan suhu kulit dalam rentang normal.

    Cadi dan pernapasan dalam rentang yang diharapkan.

    erubahan %arna kulit tidak ada.

    !encana tindakan

    a. antau suhu minimal 2 jam sekali.

    !>? 4ntuk mengidenti+ikasi kemajuan&kemajuan atau penyimpangan dari sasaran ygdiharapkan.

    b. antau tekanan darah, nadi, pernapasan.

    !>? erubahan +rekuensi jantung atau 65 menunjukkan bah%a pasien mengalami nyeri,

    khususnya bila alasan lain untuk perubahan tanda vital telah terlihat.

    c. antau akti+itas kejang dan %arna kulit

    ((

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    45/51

    !>? 0al tersebut merupakan tanda berkembangnya komplikasi.

    d. /njurkan menggunakan pakaian yang menyerap keringat

    !>? mengurangi penguapan yang berlebih

    e. /njurkan keluarga untuk mengompres pasien

    !>? membantu menurunkan panas

    +. ;olaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat antipiretik sesuai

    dengan anjuran dan evaluasi kee+ekti+annya.

    !>? menentukan terapi yang tepat

    :. erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

    anoreksia, intoleransi makanan, hilangnya na+su makan, mual > muntah.

    6ujuan ? empertahankan nutrisi sesuai kebutuhan;riteria hasil ?

    empertahankan berat badan

    Ca+su makan meningkat

    6idak mual dan muntah

    !encana tindakan ?

    a. ;aji kebiasaan diit ,catat derajat kesulitan makan

    !>? asien distress perna+asan akut sering anoreksia karena dispneu, produksi sputum. b. Sajikan makan, sedikit tapi sering

    !> ? 4ntuk memenuhi kebutuhan agar tetap terjaga.

    c. 0idangkan makan dengan hangat

    !>? menambah na+su makan

    d. /uskultasi bunyi usus .

    !>? enurunan atau hipoakti+ bising usus menunjukkan motilitas gaster dan kostipasi

    yang berhubungan dengan pembatasan pemasukan cairan, pilihan makanan buruk,

    penurunan aktivitas dan hipoksemia.

    e. 0indari makan yang mengandung gas dan minuman karbonat.

    !> ? 5apat menghasilkan distensi abdomen yang menganggu na+as abdomen dan gerakan

    diag+rama yang dapat meningkatan dispnea.

    +. 0indari makan yang sangat panas dan dingin.

    (:

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    46/51

    !> ? suhu ekstrim dapat mencetuskan > meningkatkan spasme batuk

    g. 6imbang berat badan sesuai indikasi.

    !> ? )erguna untuk menentukan kebutuhan kalori, menyusun tujuan berat badan dan

    evaluasi keadekuatan rencana nutrisi.

    h. ;olaborasi dengan ahli giGi > nutrisi..

    !> ? etode makan dan kebutuhan dengan upaya kalori didasarkan pada kebutuhan

    individu untuk memberikan nutrisi maksimal dengan upaya minimal pasien > penggunaan

    energy

    3. "ntoleransi akti+itas berhubungan dengan kelemahan umum.

    6ujuan ? kebutuhan aktivitas tidak terganggu

    ;riteria hasil ?emeragakan metode batuk, bernapas, dan penghematan energi yang e+ekti+.

    engidenti+ikasi tingkat akti+itas yang dapat di capai atau di pertahankan secara

    realistis.

    !encana tindakan

    a.? erokok, suhu ekstrim dan stres dan menyebabkan +asikonstriksi pembuluh darah

    dan meningkatkan beban jantung b./jarkan program hemat energi

    !>? encegah penggunanan energi yang berlebihan

    c.)uat jad%al akti+itas harian, tingkatkan secara bertahap

    !>? empertahankan pernapasan lambat dengan tetap memperhatikan latihan +isik yang

    memungkinkan peningkatan otot batu pernapasan

    d./jarkan teknik na+as e+ekti+

    !> eningkatkan oksigenasi tanpa mengorbankan banyak energi

    e. ertahankan terapi oksigen tambahan

    !>? empertahankan, memperbaiki, dan meningkatkan konsentrasi oksigen darah

    +. ;aji respon abnormal setelah akti+itas

    !>? !espon abnormal meliputi nadi, tekanan darah dan pernapasan yang meningkat

    g.)eri %aktu istirahat yang cukup

    (3

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    47/51

    !>? eningkatkan daya tahan klien, mencegah kelelahan

    9. Iemas berhubungan dengan adanya ancaman kematian yang dibayangkan

    #ketidakmampuan untuk berna+as$

    6ujuan ? 6idak ada perasaan cemas

    ;riteria standart ?

    • enungkapkan perasaan ansietas

    • emperagakan teknik bernapas untuk mengurangi dipsnea

    !encana tindakan

    a. ? engorientasikan program terapi, membantu menyadarkan klien untuk memperoleh

    kontrol

    b. /jarkan tindakan untuk membantu mengontrol dispnea

    !>? engontrolan dipsnea melalui diet seimbang, istirahat cukup dan akti+itas yang dapat

    ditoleransi

    c. /jarkan klien melakukan latihan napas

    !>? Latihan napas dengan spirometri insenti+ , latihan e+ek paru atau latihan posterior paru

    atau latihan area iga lateral ba%ah

    d. /jarkan dan evaluasi teknik drainase postural!>? em+asilitasi pengeluaran sekret

    e. ? encegah in+eksi, baik sekunder maupun primer yang mungkin diakibatkan oleh

    gangguan napas

    +. /njurkan klien untuk melaporkan gejala penting dengan segera

    !>? encegah komplikasi yang tidak terpantau atau gejala yang dianggap normal oleh

    klien

    g. /jarkan atau observasi penggunaan nebuliGer atau inhaler dosis terukur

    !>? encegah penggunaan inhaler melebihi dosis.

    (9

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    48/51

    (

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    49/51

    )/) 7

    ;*S" 4L/C

    7.1. ;esimpulanenyakit membran pleura seringkali terjadi akibat gangguan dari ketidakseimbanagn

    antara produksi dan absorbsi membran pleura atau bahkan berasal dari gangguan atau

    in+eksi sekunder daerah lain dalam tubuh. 6anda dan gejala yang khas muncul pada

    kasus empiema adalah batuk, dispnea, nyeri pleuritik, berkeringat dimalam hari, pada

    saat inspeksi ditemukan adanya clubbing finger , saat auskultasi ditemukan suara napas

    akan melemah di daerah yang mengalami empiema dan saat dipalpasi ditemukan

    penurunan vokal +remitus pada kedua lapang paru. )egitupun pada e+usi pleura

    pasiennya ditemukan batuk, dispnea yang bervariasi, nyeri pleuritik, pada e+usi terdapat penonjolan ruang intercosta namun ditemukan adanya hambatan dalam pergerakan dada

    yang mengalami e+usi, suara redup ditemukan saat diauskultasi, penurunan suara napas

    di atas e+usi pleura, penurunan vokal +remitus dan ditemukan jari tabuh.6ingkat kega%atan pada penyakit empiema dan penyakit e+usi pleura ditentukan oleh

    jumlah cairan, kecepatan pembentukan cairan dan tingkat penekanan pada paru serta

    e+eknya bagi sistem organ lainnya dalam tubuh penderita.

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    50/51

    2. )agi institusi untuk dapat lebih banyak menyediakan buku – buku re+rensi yang

    mendukung mahasis%a dalam menyelesaikan tugas perkuliahan.7. )agi pembaca agar tidak hanya membaca namun juga mampu memahami dengan

    baik makalah ini sehingga mampu mengimplementasikan asuhan kepera%atan

    dengan baik terhadap pasien di !umah sakit.

    :-

  • 8/20/2019 Efusi Pleura Dan Empiema

    51/51

    5/F6/! 4S6/;/

    /lsaga++, 0 dan ukti. /, *asar + *asar lmu Penya%it Paru , /irlangga 4niversity ress,

    Surabaya @ 1 :

    'illiams, Lippincott 'ilkins, 2-12, %apita sele%ta penya%it dengan impli%asi %eperawatan,

    edisi 2.