efektivitas media gambar dalam pembelajaran...

9
EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Oleh ITA PURNAMA SARI NIM 100388201238 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014

Upload: phungthuan

Post on 06-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Komposisi Bahasa Indonesia. Jakrta:Diksi. _____. 2010

EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR DALAM

PEMBELAJARAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS X

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 TANJUNGPINANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ARTIKEL E-JOURNAL

Oleh

Oleh

ITA PURNAMA SARI

NIM 100388201238

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2014

Page 2: EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Komposisi Bahasa Indonesia. Jakrta:Diksi. _____. 2010
Page 3: EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Komposisi Bahasa Indonesia. Jakrta:Diksi. _____. 2010
Page 4: EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Komposisi Bahasa Indonesia. Jakrta:Diksi. _____. 2010

EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 oleh ItaPurnama Sari. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dosen Pembimbing I, Drs. Abdul Malik, M. Pd Dosen Pembimbing II, Drs. Wagiman, M.Pd.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keefektivan media gambar dalam pembelajaran mengarang narasi siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 111 siswa. Sampel diambil dengan teknik acak proporsional sejumlah 44 siswa. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media pembelajaran, sedangkan variabel terikat adalah kemahiran mengarang. Analisis data menggunakan uji hipotesis penelitian menggunakan uji beda sampel korelasi.Nilai tes mengarang narasi siswa sebelum menggunakan media gambar adalah 70,386, sedangkan tes mengarang sesudah menggunakan media gambar adalah 80,818. Kata Kunci: Efektivitas, Media Gambar, Mengarang Narasi.

ABSTRACK

The purpose of this research was to analyze the effectivities of media image in fabricate narrative learning student grade X State High School 6 Tanjungpinang School year 2013/2014.The population of this research is all students grade X State High School 6 Tanjungpinang School year 2013/2014 with a number of 111 students. Sampel were taken with a proportional random teachhingues, obtained by the number of 44 students. The independent variable in this study is a learning media, meanwhile the dependent variable is the fabricate proficiency. Analysis of data using hypothesis testing research and the correlation of different test sampel.Narrative fabricated test scores of the students before using media image is 70,38, meanwhile after using the media image is 80,81. The result of the analysis through testing criteria. The hypothesis is valid and acceptable, researcher can be stated that there is a significant difference between a fabricate narrative before ang after by using a media image. Keywords: Effectifities, Media Image, Composing narrative

Page 5: EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Komposisi Bahasa Indonesia. Jakrta:Diksi. _____. 2010

1. Pendahuluan

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-oranglain dapat membaca lambang-lambanggrafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

Kegiatan menulis di sekolah merupakan kegiatan yang sering terjadi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Keterampilan menulis memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu menulis karangan.Sebelum menulis karangan penulis terlebih dahulu harus menyusun kerangka karangan. Fungsi utama kerangka karangan adalah untuk menggabungkan antara gagasan dari kalimat yang akan dibuat. Kerangka karangan juga akan membantu penulis membedakan mana ide utama dan mana ide tambahan.

Guna mendukung kreativitas menulis karangan siswa, guru harus pandai- Ketika guru membelajarkan siswanya di kelas, masih banyak dijumpai penerapan strategi mengajar yang tidak serasi, yaitu tidak diberdayagunakan alat serta sumber belajar yang optimal proses belajar mengajar menjadi terpusat pada guru, dan guru masih dianggap satu-satunya sumber ilmu yang utama. Tujuan media pembelajaran khususnya media visual dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi dan daya nalar siswa. Media gambar ini digunakan guru memancing siswa untuk lebih aktif bertanya dan memberi pendapat mengenai cerita yang ingin dituangkan siswa kedalam sebuah karangan. Sesuai yang diutarakan oleh, (Arsyad, 2010:17), media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu metode penelitian digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, (Sugiyono, 2009:9).Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau daerah berdasarkan metode yang digunakan tersebut, hal ini dilakukan penulis untuk mengetahui tingkat kemahiran siswa dalam mengarang narasidengan menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran. Dengan data yang diperoleh, kemudian data diolah dalam bentuk kuantitatif karena data penelitian berupa angka. Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan metode tes. Penelitian deskriptif kuantitati fadalah metode penelitian yang mendeskripsikan sebuah gambaran mengenai situasi atau kejadian dan memperoleh data kedalam bentuk angka atau nilai untuk mengetahui kemampuan mengarang siswa.

Page 6: EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Komposisi Bahasa Indonesia. Jakrta:Diksi. _____. 2010

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran kemahiran menulis karangan narasi sebelummenggunakanmedia gambar pada keseluruhan aspek, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

TABEL KUALIFIKASI NILAI MENGARANG NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 TANJUNGPINANG

No Nilai Jumlahsiswa Persentase

Kualitatif Kuantitatif 1 Sangatbaik 90-100 2 5% 2 Baik 72-89 19 43% 3 Sedang 57-71 20 45% 4 Kurang 34-56 3 7% 44 100%

Hasil penelitian yang telah dilakukan kepada siswa kelas x Sekolah

Menengah Atas Negeri 6 Tanjungpinang kemahiran mengarang narasi siswa sebelum menggunakan media gambar mendapatkan kategori sangat baik sebanyak 2 siswa, kategori baik sebanyak 19 siswa, kategori sedang 20 siswa dan pada kategori kurang sebanyak 3 siswa.

Untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran kemahiran menulis

karangan narasi sebelum menggunakan media gambar pada keseluruhan aspek, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

KUALIFIKASI NILAI MENGARANG NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 TANJUNGPINANG

No Nilai JumlahSiswa Persentase Kualitatif Kuantitatif

1 Sangatbaik 90-100 7 16% 2 Baik 72-89 28 64% 3 Sedang 57-71 9 20% 4 Kurang 34-56 0 % 44 100%

Hasil penelitian yang telah dilakukan kepada siswa kelas X Sekolah

Menengah Atas Negeri 6 Tanjungpinang kemahiran mengarang narasi siswa setelah menggunakan media gambar mendapatkan kategori sangatbaik 7 siswa, kategori baik sebanyak 28 siswa, kategori sedang 9 siswa dan pada kategori kurang tidak satupun siswa.

Berdasarkan hipotesis yang telah diajukan, terdapat perbedaan skor hasil

mengarang narasi sebelum menggunakan media (pre-test) dan sesudah menggunakan media (post-test). Pengujian hipotesis tersebut menggunakan analisis korelasi.

Page 7: EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Komposisi Bahasa Indonesia. Jakrta:Diksi. _____. 2010

���= � ∑���(∑�)(∑�)

��� ∑��� (∑�)����∑��� (∑�)��

���= ��.�������������(����)����.������� (�������)����.�������(��������)�

���= ����������������������������� ��������(�����������������)�

���= �����√������.�����

���= �����√����������

���= ����������,��

= 0,533 (r hitung)

Db = N-2 44-2 = 42, dan α = 0.05 diperoleh nilai tabel koefisien korelasi adalah 0,297. Dapat disimpulkan nilai r hitung > r tabel atau 0,533> 0,297. Dapat diperhatikan besarnya rxy yang telah diperoleh 0,533 ternyata terletak antara 0,40 – 0,70 berarti antara variable X dan Y terdapat korelasi yang cukup, dapat dilihat pada tabel 28.

PEDOMAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Besarnya r Product Moment

Interpretasi

0,00 ≤ r < 0,20 Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi).

0,20 ≤ r < 0,40 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah.

0,40 ≤ r < 0.70 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.

0,70 ≤ r < 0,90 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.

0,90 ≤ r ≤ 1,00 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.

Page 8: EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Komposisi Bahasa Indonesia. Jakrta:Diksi. _____. 2010

Berdasarkan tabel Pedoman interpretasi koefisien korelasi, nilai r hitung sebesar 0,533termasuk kategori cukup. Hipotesis yang dipaparkan pada bab II yaitu: penggunaan media gambar dalam pembelajaran mengarang narasi cukup efektif. Hal ini dijelaskan dalam uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji-t: Keterangan: r = 0,533 n = jumlah siswa t = �√���

√����

t = �,���√��������,����

t = �,���√��

√���,��

t = �,����,���

= 3,073 Hasil perhitungan harga t hitung 3,073 tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk taraf signifikansi 0,05 uji dua skor dan db = n-2 (42) maka diperoleh t tabel = 2,000 ternyata t hitung lebih besar dari harga t tabel, sehingga hipotesa nihil (Ho) ditolak dan hipotesa alternatif (Ha) diterima. Hal ini berarti penggunaan media gambarcukup efektif. 4. Simpulan dan Saran

Berdasarkan rumusan masalah, pengujian hipotesis, analisis data, dan pembahasan hasil

penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Penggunaan media gambar dalam pembelajaran siswa kelas X Sekolah Menengah Atas

Negeri 6 Tanjungpinang sangat baik. Kemahiran mengarang narasi siswa sebelum diberikan media gambar hasil kurang baik, sedangkan setelah diberikan media gambar dalam pembelajaran, kemahiran mengarang narasi siswa meningkat. Terlihat dari hasil pre-test kemahiran mengarang narasi siswa skor rata-rata70,386 dan hasil post-test mengarang narasi siswa skor rata-rata 80,818.

Pada pre-test tingkat kemahiran mengarang narasi siswa untuk aspek kesesuaian isi berada pada kategori baik dengan skor rata-rata 76, aspek kronologis berada pada kategori baik dengan skor rata-rata 72, pada aspek kosa kata berada pada kategori baik dengan skor rata-rata 76 dan pada aspek ejaan berada pada kategori sedang dengan skor rata-rata 64. Sedangkan pada post-testtingkat kemahiran mengarang narasi siswa untuk aspek kesesuaian isi berada pada kategori baik dengan skor rata-rata 88, aspek kronologis berada pada kategori baik dengan skor rata-rata 80, aspek kosa kata berada pada kategori baik dengan skor rata-rata 80, dan pada aspek ejaan tergolong kategori baik dengan skor 72. Media gambar terbukti efektif dalam meningkatkan kemahiran mengarang narasi siswa. Hal ini terlihat dari hasil uji hipotesis, dengan r hitung 0,533 lebih besar dari r tabel 0,297. Kemudian hasilt hitung 3,073 lebih besar dari t tabel 2,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor hasil mengarang narasi siswa sebelum dan sesudah menggunakan media gambar secara signifikan. Dengan demikian hipotesis penelitian ini dapat diterima, karena ada perbedaan yang signifikan.

Page 9: EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Komposisi Bahasa Indonesia. Jakrta:Diksi. _____. 2010

Berdasarkan simpulan penulisan skripsi ini, peneliti memberikan saran-saran: 1. Guru Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Tanjungpiang dapat

menggunakan media gambar dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran mengarang.

2. Untuk dunia pendidikan, media gambar dapat digunakan untuk membangkitkan motivasi, minat, imajinasi siswa dalam kegiatan belajar. Bahkan, dapat meningkatkan kemahiran siswa dalam mengarang.

3. Guru harus pandai-pandai menerapkan strategi mengajar yang memberdayagunakan media pembelajaran. Sehingga proses belajar mengajar menjadi optimal dan siswa tidaklah terlalu terpusat pada guru, dikarenakan selama ini guru masih dianggap satu-satunya sumber ilmu yang utama.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT.

Rineka Cipta. _______. 2012. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara. Arifin Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT REMAJA ROSDA KARYA. Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta:Raja Grafinda Akbar, Amirul. 2011.“Efektivitas Media Gambar dalam Pembelajaran Mengarang Deskripsi

Siswa Kelas V Thalhah SDIT Al Madinah Tanjungpinag Timur”.SkripsiSarjana , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UniversitasMaritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang.

Depdikbud. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:PT Dunia Pustaka Jaya. Depdiknas. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta:

Politeknik Negeri Medan Kreatif. Djojosuroto. Kinayati dan Sumaryati. 2010.Prinsip-prinsip Dasar Penelitian Bahasa &

Sastra. Cetakan II. Bandung : Nuansa. Dwijandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa. Jakarta:PT

Indeks. Estiningrum. F. 2005. “Keefektivan penggunaan Media Gambar dalam Meningkatkan

Pemahaman Berhitung Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas 1 SD Negeri Pringtulis 02 Kec. Nalumsari Kab. Jepara Tahun Ajaran 2004/2005”. Skripsi Sarjana, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Finoza, L. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakrta:Diksi. _______. 2010. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakrta:Diksi. Keraf, G.1980.Komposisi.Jakarta : Nusa Indah. _______. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Malik, A dan Isnaini Leo Shanty. 2003. Keterampilan Menulis, Pekanbaru: UNRI

press. Sadiman, A.2006. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.CV. Alfabet. _______. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabet. Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung Angkasa. Tarigan, Hendri Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Alat Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa. Wati, Riau. 2009. Teknik Penulisan dan Tata Karya Ilmiah, Tanjungpinang: UMRAH Press. Wahyuni, Sri dan Abd Syukur Ibrahim. 2012. Asesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung:

Angkasa Bandung.