efek pemberian ekstrak etanol buah pepino 2

89
i EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BUAH PEPINO ( Solanum muricatum Aiton ) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIK KORPUSKULUM RENALIS GINJAL TIKUS PUTIH ( Rattus norvegicus L.) DIABETIK YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Kedokteran Universitas Gadjah Mada Disusun oleh : Mustafa Kamal 04/180994/KU/11259 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2008

Upload: sarastiti-alifaningdyah

Post on 02-Aug-2015

325 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

i

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BUAH PEPINO ( Solanum muricatum Aiton ) TERHADAP GAMBARAN

HISTOLOGIK KORPUSKULUM RENALIS GINJAL TIKUS PUTIH ( Rattus norvegicus L.) DIABETIK YANG DIINDUKSI

STREPTOZOTOCIN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Kedokteran

Universitas Gadjah Mada

Disusun oleh :

Mustafa Kamal 04/180994/KU/11259

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2008

Page 2: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2
Page 3: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

iii

Lembar Persembahan

“Wahai bani Adam tidaklah Alloh ‘Azza wa Jalla

menciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah dan

beribadah kapada Allah”.

“Beribadah kepada Allah tentunya tidak sekedar beribadah

tetapi perlu ilmu bagaimana beribadah yang benar sesuai

tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan

keikhlasan”.

“Oleh karena itu menuntut ilmu agama yang pokok dan dasar

wajib bagi seluruh muslim”

“Kebahagiaan dunia adalah ilmu khususnya ilmu agama

sebagaimana perkataan para ulama ‘seandainya para raja

tahu kebahagiaan yang ada pada kami niscaya mereka akan

merebutnya dengan pedang dan kekuasaan mereka’ padahal

semua kebahagiaan dunia sudah ada ditangan raja, mereka

memiliki tiga “TA” yaitu harTA, tahTA dan WaniTA”

“Yang terpenting adalah ilmu itu tidak sekedar dituntut

tetapi juga diamalkan, oleh karena itu Alloh tidak

menegaskan ‘balasan bagi mereka yang mengetahui’ tetapi

Alloh menegaskan ‘balasan bagi mereka yang mengamalkan’”.

Page 4: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, berkat rahmat dan

hidayah yang Allah anugerahkan kepada saya sehingga bisa

menyelesaikan tugas akhir ini. Saya harap tugas akhir

yang berjudul efek hipoglikemik ekstrak etanol buah

Melodi (Solanum muricatum Aiton) pada tikus putih (Rattus

Novergicus L.) diabetesyang diinduksi streptozotocin

dapat bermanfaat.

Selesainya penelitian ini sebagai dasar penyusunan

karya akhir ini tidak lepas dari peran banyak pihak. Pada

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof.Dr.dr. Hardyanto Soebono,Sp.KK, dekan

Fakultas Kedokteran UGM atas ijin dan perkenannya

sehingga penelitian ini dapat terlaksana.

2. Dra. Nur Anisah, MS, pembimbing materi, atas

kesabaran dan bimbingannya dalam penelitian ini.

3. Dr. Zaenal Muttaqien, AIFM, pembimbing metodologi,

atas bimbingannya dalam penelitian ini.

4. Drs. Muhammad Ghufron, MS, atas kesediannya

menjadi dosen penguji.

5. Ibu Wiwit, Ibu Yati, dan semua karyawan di Bagian

Histologi dan Biologi Sel FK UGM, atas bantuannya

selama pembuatan preparat penelitian.

Page 5: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

v

6. Kedua orang tuaku yang telah mendidik, membesarkan

dan mengasuhku. “maafkan anakmu ini yang banyak

salah dan selalu doakan anakmu ini”.

7. Buat adikku Sarah dan Zaki, ”rajin belajar dek,

tapi jangan lupakan agama dan akhirat karena

tujuan utama kita adalah akhirat”.

8. Rekan satu tim penelitian, Imam, Adnan, Raehan,

dan Arif yang saling membantu dan mendukung dalam

menyelesaikan penelitian ini.

9. Buat semua keluarga dan sahabatku semoga Alloh

mengumpulkan kita semua di surga firdaus dan masuk

kedalamnya tanpa hisab kemudian merasakan

kenikmatan diatas kenikmatan yaitu melihat wajah

Allah yang Mulia.

10. Dan pihak-pihak lain yang telah membantu yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Menyadari tugas akhir ini belum sempurna, maka

koreksi, saran dan perbaikan sangat diharapkan. Semoga

penelitian ini bermanfaat. Amin.

Yogyakarta, 17 Maret 2008

Penulis

Page 6: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ................................... i

Halaman Pengesahan ............................. ii

Lembar Persembahan.............................. iii

Kata Pengantar ................................. iv

Daftar Isi ..................................... vi

Daftar Tabel ................................... viii

Daftar Gambar................................... ix

Daftar lampiran ................................ x

Intisari ....................................... xi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan .............. 1

B. Perumusan masalah......................... 3

C. Kepentingan Penelitian.................... 3

D. Tujuan Penelitian......................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ginjal.................................... 5

B. Diabetes Mellitus......................... 9

c. Streptozotocin............................ 11

D. Tanaman Obat.............................. 13

E. Nefropati Diabetikum...................... 15

F. Landasan Teori Dan Hipotesis

F.1. Landasan Teori ....................... 17

F.2. Hipotesis ............................ 18

Page 7: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

vii

III. CARA PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .......................... 19

B. Subyek Penelitian ......................... 19

C. Bahan dan Alat ............................ 19

D. Jalannya Penelitian

D.1. Pelaksanaan Penelitian .............. 20

D.2. Perlakuan Hewan Uji ................. 22

E. Pembuatan Ekstrak......................... 24

F. Pengamatan Gambaran Histologik Ginjal..... 24

G. Identifikasi Variable Penelitian

G.1. Variable Bebas (Variable Perlakuan).. 26

G.2. Variable Tergantung .................. 27

G.3. Variable Terkendali .................. 27

H. Pengolahan Data

H.1. Pengamatan Jumlah Korpuskulum Renalis 27

H.2. Pengamatan Diameter Korpuskulum

Renalis .............................. 28

H.3. Pengamatan Diameter Glomerulus ....... 28

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ..................................... 29

B. Pembahasan ................................ 56

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................... 66

B. Saran ....................... ............ 66

DAFTAR PUSTAKA ................................ 67

LAMPIRAN – LAMPIRAN ........................... 70

Page 8: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Gambaran histologik nefropati diabetikum pada pasien proteinuria dan Diabetes Mellitus tipe I ........................... 16

2. Nilai rerata kadar glukosa darah pada hari

0, hari 3, hari 9 dan hari 15 ............. 31 3. Nilai rerata berat badan pada hari minus 4

dan hari 14 .............................. 31 4. Nilai rerata jumlah korpuskulum renalis,

diameter korpuskulum renalis serta diameter glomerulus semua kelompok ................. 32

5. Perbandingan signifikansi jumlah

korpuskulum renalis, diameter korpuskulum renalis dan diameter glomerulus antar kelompok .................................. 34

Page 9: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambaran ginjal tikus kelompok I perbesaran 10X .... .................................. 41

2. Gambaran ginjal tikus kelompok I perbesaran

40X .... .................................. 42 3. Gambaran ginjal tikus kelompok II

perbesaran 10X ............................ 44 4. Gambaran ginjal tikus kelompok II

perbesaran 40X ........................... 45 5. Gambaran ginjal tikus kelompok II

perbesaran 40X ............................ 46 6. Gambaran ginjal tikus kelompok II

perbesaran 40X ............................ 47 7. Gambaran ginjal tikus kelompok III

perbesaran 10X ............................ 48 8. Gambaran ginjal tikus kelompok III

perbesaran 40X ............................ 49 9. Gambaran ginjal tikus kelompok IV

perbesaran 10X ............................ 50 10. Gambaran ginjal tikus kelompok IV

perbesaran 40X ............................ 51 11. Gambaran ginjal tikus kelompok V perbesaran

10X ....................................... 52 12. Gambaran ginjal tikus kelompok V perbesaran

40X ....................................... 53 13. Gambaran ginjal tikus kelompok VI

perbesaran 10X ............................ 54 14. Gambaran ginjal tikus kelompok VI

perbesaran 40X ............................ 55

Page 10: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1. Nilai rerata statistik dari masing masing

kelompok .................................. 70 2. Grafik nilai rerata jumlah korpuskulum

renalis dari masing – masing kelompok ..... 71 3. Grafik nilai rerata diameter korpuskulum

renalis dari masing – masing kelompok ..... 72 4. Grafik nilai rerata diameter glomerulus

dari masing – masing kelompok ............. 73 5. Hasil analisis uji statistik one-way Anava

terhadap setiap parameter dari masing – masing kelompok ........................... 74

6. Hasil analisis uji statistik lanjutan Post

Hoc test terhadap jumlah korpuskulum renalis antar kelompok ................... 75

7. Hasil analisis uji statistik lanjutan Post

Hoc test terhadap diameter korpuskulum renalis antar kelompok ................... 76

8. Hasil analisis uji statistik lanjutan Post

Hoc test terhadap diameter glomerulus antar kelompok ............................ 77

Page 11: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

xi

PEPINO FRUIT (Solanum muricatum Aiton) ETHANOL EXTRACT EFFECT ON RENAL CORPUSCLE HISTOLOGYCAL FEATURES OF STREPTOZOTOCIN INDUCED

DIABETIC WHITE RAT (Rattus novergicus L.)

Mustafa Kamal

ABSTRACT

Background : The transition of disease pattern from acute infection to chronic degenerative disease, one is Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus become a major cause of future morbidity and mortality. A cheap, safe and feasible care is needed. One of fruits that presumably has hypoglycemic effect is Pepino (Solanum muricatum A.). This fruit contain substance like vitamin C that has effect as antioxidant. Research done showed avocado has antioxidant in it and has positive effect to DM patients. Advance research is needed to study hypoglycemic effect of pepino to Diabetes Mellitus. Objective : This study aim to understand hypoglycemic effect of pepino to histologycal features of renal corpuscle and glomerulus of white rat (Rattus novergicus L.) induced by Streptozotocin. Methods : Thirty male Wistar rats (Rattus novergicus L.), 2 months in age and weighing 200 – 250 gram. Subjects were divided into 6 groups, each contains 5 rats. Each groups were given standard food and water ad libitum. Diabetic rats were injected by 60 mg/KgBW streptozotocin intraperitonially. Group I was normal control, Group II were diabetic control, Group III were diabetic rats given by 32,4 mg/KgBW/day peroral pepino extract, Grop IV were diabetic rats given by 64,8 mg/KgBW/day peroral pepino extract, Group V were normal rats given by 32,4 mg/KgBW/day peroral pepino extract, Group VI were normal rats given by 64,8 mg/KgBW/day peroral pepino extract. Pepino extract were given for 2 weeks since group I,III and IV were diabetic. Rats were terminated at 15th day, then renal were made into histologycal preparation, coloured by Hematoxylin eosin Harris and then observed. Data were tested using One Way Anava and advance test using Post Hoc Test. Results : No significance difference was found in three parameters using Anava test. Advance test using Post Hoct test shows only significance on comparison of corpuscle diameter between group III and group VI (p=0,020) and also comparison of glomerulus diameter between group II and group VI (p=0,024) and between group V and group VI (p=0,014). Conclussion : Treatment of Pepino extract 32,4 mg/Kg/BW result in increasing of renal corpuscle number, decreasing of renal corpuscle diameter and increasing of glomerulus diameter of rat kidney (p < 0,05). Treatment of Pepino extract 64,8 mg/Kg/BW result in decreasing of renal corpuscle number, increasing of renal corpuscle diameter and decreasing of glomerulus diameter of rat kidney (p < 0,05). Keyword : pepino, streptzotocin, diabetes mellitus, white rat.

Page 12: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

xii

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BUAH PEPINO (Solanum muricatum Aiton) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIK KORPUSKULUM RENALIS GINJAL TIKUS

PUTIH (Rattus novergicus L.) DIABETIK YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN

Mustafa Kamal

ABSTRAK Latar belakang : Peralihan pola penyakit telah bergeser dari infeksi akut ke penyakit degeneratif menahun, salah satunya adalah Diabetes Mellitus (DM). Diabetes Mellitus menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di masa mendatang. Diperlukan suatu metode pengobatan yang murah, aman dan mudah dijangkau. Salah satu buah yang diduga memiliki efek hipoglikemik adalah Pepino (Solanum muricatum A.). Buah ini memiliki kandungan zat – zat seperti vitamin C yang bersifat sebagai antioksidan. Telah dilakukan penelitian yang menunjukkan bahwa buah alpukat mengandung antioksidan dan berkhasiat terhadap penderita DM. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap efek hipoglikemik ekstrak etanol buah Pepino terhadap Diabetes Mellitus. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui efek hipoglikemik ekstrak etanol buah Pepino terhadap gambaran histologik korpuskulum renalis dan glomerulus ginjal tikus putih (Rattus novergicus L.) yang diinduksi streptozotocin. Metode Penelitian : Tiga puluh ekor tikus putih (Rattus norvegicus L. galur Wistar) jantan, berumur rata-rata 2 bulan, dengan berat badan 200-250 gram. Subjek dibagi kedalam 6 kelompok, setiap kelompok terdiri atas 5 ekor tikus. Masing – masing kelompok diberi pakan standar dan air minum secara ad libitum. Tikus yang akan dibuat diabetes diinjeksi dengan streptozotocin secara intraperitoneal dengan dosis 60 mg/kgBB. Kelompok I (KI) adalah kelompok kontrol normal, kelompok II (KII) adalah kelompok kontrol diabetes, kelompok III(KIII), kelompok diabetes yang diberi ekstrak etanol buah Pepino dengan dosis 32,4 mg/KgBB/hari peroral, kelompok IV (KIV), kelompok diabetes yang diberi ekstrak etanol buah Pepino dengan dosis 64,8 mg/KgBB/hari peroral, kelompok V (KV), kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak etanol buah Pepino dosis 32,4 mg/KgBB/hari peroral, kelompok VI (KVI), kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak etanol buah Pepino dosis 64,8 mg/KgBB/hari peroral. Ekstrak etanol buah Pepino diberikan selama 2 minggu terhitung sejak tikus kelompok KI, KIII, dan KIV mulai diabetes. Pada hari ke 15 tikus diterminasi, kemudian diambil ginjalnya untuk dibuat sediaan histologik, kemudian diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin eosin Harris lalu diamati. Data diuji dengan Anava satu jalan dan uji lanjut dengan Post Hoc Test. Hasil : Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna dari ketiga parameter dengan menggunakan uji Anava. Uji lanjutan dengan Post Hoc test menunjukkan perbedaan yang signifikan hanya pada perbandingan diameter korpuskulum renalis antara kelompok III dan kelompok VI (p=0,020) dan perbandingan diameter glomerulus antara kelompok II dan kelompok VI (p=0,024) serta antara kelompok V dan kelompok VI (p=0,014). Kesimpulan : Pemberian ekstrak etanol buah pepino 32,4 mg/KgBB menyebabkan terjadi peningkatan jumlah korpuskulum renalis, penurunan diameter korpuskulum renalis dan peningkatan diameter glomerulus ginjal tikus putih (p > 0,05). Pemberian ekstrak etanol buah pepino 64,8 mg/KgBB menyebabkan terjadi penurunan jumlah korpuskulum renalis, peningkatan diameter korpuskulum renalis dan penurunan diameter glomerulus ginjal tikus putih (p > 0,05). Kata kunci : pepino, streptozotocin, diabetes mellitus, tikus putih.

Page 13: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Masa transisi demografi akibat keberhasilan upaya

menurunkan angka kematian, dapat menimbulkan transisi

epidemiologis, dimana pola penyakit bergeser dari

infeksi akut ke penyakit degeneratif yang menahun.

Salah satu diantaranya yang berkaitan erat dengan

penyakit metabolisme dan cenderung akan mengalami

peningkatan sebagai dampak adanya pergeseran perilaku

pola konsumsi gizi makanan adalah Diabetes Mellitus(DM)

(Suharmiati, 2003).

Diabetes Mellitus adalah penyakit metabolisme

karbohidrat yang khas dengan gejala kadar gula darah

yang tinggi, glukosuria dan setelah beberapa tahun

penyakit ini dapat disertai perubahan pada dinding

pembuluh darah. Penyakit ini juga berdampak pada

penurunan kualitas sumber daya manusia karena

komplikasi. Komplikasi utama yang sering terjadi adalah

makroangiopati, mikroangiopati, neuropati, penyembuhan

luka yang lama, dan nefropati (Jameson, 2004).

Nefropati diabetik terjadi pada 30-40% dari

penderita DM tipe 1. Gagal ginjal kronis merupakan

Page 14: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

2

salah satu penyebab kematian pada DM. Pada nefropati

diabetik, ginjal penderita DM mengalami perubahan

fisiologis maupun morfologis. Terdapat empat tipe jejas

pada nefropati diabetik : lesi pada glomerulus, lesi

pada vaskular ginjal, pielonefritis dan perubahan

perlemakan pada ginjal. Kelainan utama yang terjadi

pada nefropati diabetikum adalah perubahan glomerulus.

Sehingga pada tikus diabetik terjadi kehilangan sel

glomerulus (Jameson, 2004)

Buah Pepino (Solanum muricatum) merupakan salah

satu jenis tanaman Indonesia yang keberadaannya belum

banyak diketahui masyarakat, namun diduga mengandung

khasiat obat. Penelitian untuk mengetahui efek

hipoglikemik ektrak buah Pepino sampai saat ini belum

pernah dipublikasikan. Tetapi telah dilakukan

penelitian untuk mengetahui efek hipoglikemik pada buah

Alpokat. Penelitian Wijayakusuma (1999) menunjukkan

bahwa buah Alpokat yang mengandung zat lemak, gula,

garam fosfat, vitamin B1, vitamin C dan antioksidan

berkhasiat untuk penderita Diabetes Mellitus.

Hiperglikemia pada DM menginduksi pembentukan radikal

bebas seperti superoksida, hidrogen peroksida, nitric

oxide, dan radikal hidroksil (Jameson, 2004).

Page 15: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

3

Antioksidan berfungsi untuk melawan radikal bebas

yang merupakan salah satu penyebab rusaknya sel β

pankreas pada Diabetes Mellitus tipe 1. Antioksidan

melawan radikal bebas dengan menghentikan

pembentukannya, memadamkannya, dan memperbaiki

kerusakan. Begitu juga dengan buah Pepino memiliki

k+andungan-kandungan yang bersifat antioksidan sehingga

buah Pepino berpotensi untuk mengatasi Diabetes

Mellitus. (Kusnindar dan Rahmawati, 2003).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan maka

timbul beberapa permasalahan, yaitu :

1. Apakah buah Pepino (Solanum Muricatum Aiton)

mempunyai efek hipoglikemik ?

2. Bagaimana pengaruh buah Pepino terhadap

gambaran histologik korpuskulum renalis

ginjal?

C. Kepentingan Penelitian

Mengingat prevalensi Diabetes Mellitus yang cukup

tinggi, sementara biaya pengobatan untuk penyakit ini

sangatlah besar, maka pengobatan tradisional dengan

Page 16: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

4

menggunakan ekstrak buah Pepino yang diketahui memiliki

kandungan antioksidan yang berguna untuk terapi

Diabetes Mellitus perlu diteliti lebih lanjut.

Diharapkan buah Pepino dapat digunakan sebagai terapi

alternatif bagi penderita Diabetes Mellitus.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui efek hipoglikemik ekstrak etanol buah

Pepino terhadap gambaran histologik korpuskulum renalis

dan glomerulus ginjal tikus putih (Rattus novergicus

L.) yang diinduksi Streptozotocin.

Page 17: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ginjal

Ginjal berjumlah sepasang dan terletak pada

dinding posterior abdomen diluar rongga peritonium.

Setiap ginjal pada orang dewasa beratnya sekitar 159

gram dan seukuran kepalan tangan (panjang antara 10 –

12 cm, tebal 3,5 – 5 cm). Sisi medial setiap ginjal

merupakan daerah lekukan yang disebut hilum tempat

lewatnya arteri dan vena renalis, cairan limfatik,

suplai saraf dan ureter yang membawa urin akhir dari

ginjal ke kandung kemih, dimana urin disimpan hingga

dikosongkan (Leeson et al., 1985).

Ginjal dapat dibagi kedalam korteks luar dan

medula dalam. Pada manusia, medula renal terdiri dari

10 – 18 struktur berbentuk kerucut atau piramidal yang

disebut dengan piramid medula. Dari dasar setiap

piramid medula, terjulur berkas – berkas tubulus

paralel, yaitu berkas medula yang menyusup ke dalam

korteks (Junqueira et al., 1998).

Satuan fungsional ginjal disebut dengan nefron.

Setiap ginjal terdiri atas 1 – 4 juta nefron. Setiap

nefron terdiri atas bagian melebar; korpuskulum

Page 18: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

6

renalis; tubulus kontortus proksimal; segmen tipis dan

tebal ansa Henle; dan tubulus kontortus distal. Tubulus

dan duktus koligens menampung urin yang dihasilkan oleh

nefron dan menghantarkannya ke pelvis dan renis

(Guyton, 1994).

Korpuskulum renalis bergaris tengah sekitar 200 µm

dan terdiri atas seberkas kapiler yaitu glomerulus,

dikelilingi oleh kapsula epitel berdinding ganda yang

disebut kapsula Bowman. Lapisan dalam (lapisan

viseralis) meliputi kapiler glomerulus. Lapisan luar

membentuk batas luar korpuskulum renalis dan disebut

lapisan parietal kapsula Bowman (Junqueira et al.,

1998).

Glomerulus tersusun dari jaringan kapiler. Kapiler

glomerulus dilapisi oleh sel – sel epitel yang telah

mengalami modifikasi menjadi podosit. Podosit mempunyai

badan sel yang akan menjulurkan beberapa cabang yang

disebut dengan prosesus primer. Setiap cabang primer

menjulurkan banyak prosesus sekunder, disebut dengan

pedikel, yang memeluk kapiler dari glomerulus.

Selain sel endotel dan podosit, kapiler glomerulus

memiliki sel mesangial yang melekat pada dinding

kapiler pada tempat lamina basal dan membentuk selubung

yang dipakai bersama oleh dua atau lebih kapiler. Sel

Page 19: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

7

mesangial memiliki juluran sitoplasma yang menerobos

diantara sel endotelial dan masuk ke dalam lumen

kapiler. Sel mesangial menghasilkan matriks amorf yang

mengelilingi sel mesangial sendiri dan ikut menunjang

dinding kapiler (Junqueira et al., 1998).

Glomerulus berperan dalam filtrasi aliran darah.

Tekanan darah arteriol lebih tinggi dibanding dengan

tekanan hidrostatik daerah lain yaitu sekitar 45 mmHg.

Tekanan ini ditentang oleh tekanan osmotik koloid

plasma (20 mmHg) dan tekanan hidrostatik kapsula Bowman

(10 mmHg) menghasilkan tekanan filtrasi sebear 15 mmHg

pada ujung aferen kapiler glomerulus (Guyton, 1994).

Tubulus kontortus proksimal manusia memiliki

panjang sekitar 15 mm dan berdiameter 55 micrometer.

Tubulus ini dilapisi oleh epitel selapis kuboid atau

slindris. Pada bagian apeks sel terdapat banyak

mikrovili dengan panjang kira – kira 1 µm, yang

membentuk suatu brush border (Junqueira et al., 1998).

Pada tubulus kontortus proksimal terjadi proses

absorbsi semua glukosa dan asam amino serta lebih

kurang 85% natrium klorida dan air dari filtrat. Selain

aktivitas ini, tubulus kontortus proksimal juga

mensekresi kreatinin dan substansi asing terhadap

organisme seperti asam para – amino – hipurat,

Page 20: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

8

penisilin dan iodopiraset dari plasma interstisial ke

dalam filtrat (Guyton, 1994).

Tubulus kontortus distal memiliki panjang sekitar

5 mm dengan epitel yang lebih rendah dibandingkan

dengan tubulus proksimal, memiliki beberapa mikrovili

dan tidak berbatas tegas. Lumen tubulus distal lebih

besar dan tidak memiliki brush border. Tubulus ini

relatif tidak permeabel terhadap air. Tubulus distalis

bersatu membentuk tubulus koligentes sepanjang 20 mm

berjalan melewati korteks dan medula renalis untuk

bermuara kedalam pelvis renalis (Junqueira et al.,

1998).

Tubulus kontortus distal merupakan daerah

pertukaran ion, jika aldosteron terdapat dalam jumlah

banyak, maka ion natrium akan diabsorbsi dan ion kalium

disekresi. Disinilah tempat mekanisme yang

mengendalikan jumlah total garam dan air tubuh. Tubulus

distal juga mensekresikan ion hidrogen dan amonium ke

dalam urin tubulus. Proses ini penting dalam

mempertahankan keseimbangan asam basa darah (Guyton,

1994).

Ginjal merupakan organ utama untuk membuang produk

sisa metabolisme yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh.

Produk – produk ini meliputi urea, kreatinin, asam urat

Page 21: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

9

dan metabolit dari berbagai hormon. Ginjal juga

membuang banyak toksin yang diproduksi oleh tubuh atau

pencernaan, seperti pestisida, obat – obatan dan

makanan tambahan. Adapun fungsi ginjal yang lain

adalah:

a. Mengatur tekanan arteri jangka panjang dengan

mengekskresi sejumlah natrium dan air.

b. Mengatur keseimbangan asam basa dengan

mengekskresi asam dan mengatur penyimpanan

cairan tubuh

c. Mengatur produksi eritrosit dengan menyekresikan

eritropoetin yang merangsang pembentukan sel

darah merah

d. Mengatur produksi 1,25 – Dihidroksi vitamin D3

yang penting dalam pengaturan kalsium dan fosfat

e. Mensintesis glukosa dan asam amino serta

prekursor asam amino lainnya pada masa puasa

panjang

(Ganong, 1995).

B. Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus (DM) menggambarkan kelompok dari

gangguan metabolik yang menunjukkan fenotip

Page 22: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

10

hiperglikemia. Beberapa perbedaan yang nyata pada DM

disebabkan oleh interaksi kompleks antara faktor

genetik, faktor lingkungan dan pilihan gaya hidup.

Mengacu pada etiologi DM, faktor yang berkontribusi

terhadap hiperglikemia dapat berupa penurunan sekresi

insulin, penurunan penggunaan glukosa dan peningkatan

produksi glukosa. Dengan adanya peningkatan insidensi

diseluruh dunia, DM akan menjadi penyebab utama

morbiditas dan mortalitas di masa mendatang. DM

diklasifikasikan berdasarkan proses patogenik yang

menyebabkan hiperglikemia. Dua kategori besar DM adalah

DM tipe I dan DM tipe II. DM tipe I dibagi lagi menjadi

3 bagian, yaitu : 1) DM tipe IA disebabkan oleh

penghancuran sel beta akibat autoimun yang akhirnya

menyebabkan defisiensi insulin, 2) DM tipe IB

menunjukkan marker immunologik yang sangat sedikit

terhadap proses perusakan sel beta dan oleh karena itu

digolongkan kedalam DM idiopatik. DM tipe II disebabkan

oleh gangguan yang disebabkan berbagai jenis kelompok

faktor yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin,

gangguan sekresi insulin dan peningkatan produksi

glukosa. Defek metabolik dan genetik pada kerja insulin

memberikan penampakan fenotip hiperglikemia pada DM

tipe II (Jameson, 2004).

Page 23: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

11

Gejala klinik diabetes Mellitus meliputi gejala

pada stadium kompensansi dan dekompensasi pankreas,

serta gejala kronis lainnya. Gejala – gejala pada

stadium kompensasi misalnya polifagi, polidipsi,

poliuri dan kenaikan berat badan. Apabila keadaan ini

tidak segera diobati, akan timbul gejala – gejala tahap

dekompensasi pankreas, misalnya poliuri berat dan

penurunan berat badan, bahkan dapat diikuti dengan

nausea dan koma diabetik (Soehadi, 1996).

Diabetes Mellitus mempunyai komplikasi spesifik

dan non spesifik. Komplikasi spesifik ialah :

retinopati, nefropati, ”diabetic foot” dan kerusakan

kulit. Komplikasi non spesifik ialah aterosklerosis,

katarak dan infeksi. Komplikasi dapat mengenai mata dan

ginjal akibat dari mikroangiopati dan dapat juga

mengenai jantung sebagai akibat dari makroangiopati

(Moerdowo, 1989).

C. Streptozotocin

Streptozotocin adalah senyawa campuran glukosamin

– nitrosourea. Nama kimiawi senyawa ini adalah 2-

deoksi-2-(3-metil-3-nitrosoureido)-D-glukopiranosa

(C8H15N3O7). Senyawa ini dapat masuk kedalam sel melalui

transporter glukosa (GLUT 2). Sel beta pankreas

Page 24: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

12

memiliki jumlah GLUT 2 lebih banyak daripada sel – sel

tubuh lainnya sehingga streptozotocin memiliki

toksisitas selektif terhadap sel beta pankreas (Ling

Li, 2001).

Streptozotocin (STZ) biasa digunakan untuk

menginduksi hewan eksperimental diabetik. Ada beberapa

mekanisme diabetogenik STZ, antara lain :

1. STZ menyebabkan kerusakan DNA pada islet pankreas

dan menstimulasi poly(ADP-ribose) synthetase untuk

menurunkan kadar NAD+ dan NADP+ sehingga produksi

proinsulin terganggu.

2. STZ menginduksi terbentuknya radikal – radikal

bebas, misalnya superoksida (O2-), hidrogen

peroksida (H2O2), hidroksil (OH-), dan lain – lain

(Ling Li, 2001).

Streptozocin memiliki kemampuan diabetogenik pada

beberapa spesies hewan seperti tikus, anjing, dan

monyet. Hal ini telah dibuktikan dalam beberapa

penelitian: Anderson et al. (1974), Evans et al.

(1965), Rakieten et al. (1963), Carter et al. (1971),

Arison et al. (1967), dan Junod et al. (1967).

Efek diabetogenik dari STZ pada hewan didapatkan

dari reduksi konsentrasi nicotinamide adenine

Page 25: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

13

dinucleotide (NAD) diantara sel-sel beta pankreas.

Penurunan konsentrasi NAD ini terkait dengan

peningkatan gambaran histologik dari sel-sel beta pulau

langerhans pankreas dan merupakan hasil dari menurunnya

pengambilan prekursor oleh sel-sel beta yang kemudian

menurunkan sintesa NAD intraseluler (Schein et al.,

1967).

D. Tanaman Obat

Buah Pepino (Solanum muricatum Aiton) memiliki

beberapa nama pasaran antara lain sweet melon dan melon

pear. Buah ini memiliki rasa yang manis, berwarna

kuning, berat per buah kira-kira 200-350 gram. Buah ini

memiliki rasanya hampir dengan buah melon (Cucumis

melo). Batang dan bentuk daunnya seperti tanaman cabe,

dengan tinggi tidak lebih dari 1 meter. Untuk tumbuh

tanaman ini butuh bantuan penyangga.

Buah Pepino berasal dari daerah Andean, Colombia,

Peru dan Chile. Buah ini ditanam untuk kepentingan

komersial di New Zealand, Chile dan Australia Barat.

Di Indonesia, tanaman ini telah dibudidayakan dan

dijual di Dusun Projayan, Desa Wonokerto, Kecamatan

Page 26: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

14

Turi, Sleman, Yogyakarta (http:// www.ipteknet.

com/cakrawala iptek. html. 2002).

Pepino adalah tanaman yang biasa tumbuh pada

ketinggian 10.000 kaki di atas permukaan laut pada

daerah asalnya, namun buah Pepino memiliki pertumbuhan

yang lebih baik pada daerah yang lebih hangat. Tanaman

ini juga mampu bertahan hidup pada suhu rendah 27-28o

F. Tanaman ini berukuran kecil dan merupakan jenis

tanaman semak akar fibrous. Pertumbuhannya meninggi dan

biasanya setinggi 3 kaki dan melebar beberapa kaki.

Daunnya berwarna hijau muda dan biasanya ditutupi

dengan sedikit rambut . Bunganya berukuran kecil

berwarna biru, ungu violet ataupun putih keungu-unguan

dan memiliki bentuk yang serupa dengan bunga kentang

yang tidak terbuka. Tanaman ini juga tidak akan

menghasilkan buah jika suhu malam tidak lebih tinggi

dari 65 F. Untuk hasil budidaya di desa, biasanya buah

berbentuk seperti telur dengan panjang sekitar 2-4

inci. Kulit berwarna kuning atau hijau keunguan sering

disertai dengan garis gelap yang banyak. Daging buahnya

berwarna kehijauan dan kuning oranye. Umumnya buah

matur 30-80 hari setelah polinasi. Adapun klasifikasi

buah Pepino sebagai berikut:

Page 27: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

15

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Bangsa : Solanales

Suku : Solanaceae

Marga : Solanum

Spesies : Solanum muricatum Aiton

Hasil analisa laboratorium uji teknologi pangan

menunjukkan buah Pepino mempunyai kandungan sukrosa,

fruktosa dan glukosa 50%, asam sitrat lebih dari 90%

dari asam organik non – volatile, asam aspartat 70%

dari asam amino (Redgwell et al., 2006).

E. Nefropati Diabetikum

Nefropati diabetikum merupakan salah satu

komplikasi dari diabetes pada ginjal. Keadaan

hiperglikemia memacu penurunan Nitric Oxide yang

nantinya memacu peningkatan tekanan intrakapiler. Hal

ini juga dimungkinkan oleh adanya peningkatan

sensitivitas terhadap respon Angiotensin II pada

pembuluh darah. Seluruh proses ini mengakibatkan

terjadinya peningkatan permeabilitas pembuluh darah.

Akibatnya albumin yang seharusnya terdapat di dalam

pembuluh darah bocor dan masuk kejaringan interstitial

Page 28: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

16

ginjal dan kemudian terbuang keluar tubuh melalui urin

sehingga terjadi albuminuria (Jameson, 2004).

Albuminuria yang persisten ( > 300 mg/24 jam atau

200 µg/menit) merupakan penanda khas dari nefropati

diabetikum yang dapat didiagnosa secara klinis jika

memenuhi beberapa kriteria antara lain : adanya

diabetik retinopati dan absennya bukti klinis dan

laboratorium adanya penyakit saluran ginjal lain.

Definisi klinis ini valid baik untuk DM tipe I maupun

II (Jameson, 2004).

Perubahan histologik yang dapat dilihat paling

awal adalah perubahan membran basal dari glomerulus.

Perubahan ini secara paralel diikuti oleh perubahan

basal dari membrane basal tubular. Setelah 4-5 tahun

dapat ditemukan adanya ekspansi dari sel-sel mesangial.

Ekspansi sel-sel mesangial ini disebabkan oleh

peningkatan absolut dan relative matriks dari sel

mesangial, sedangkan penambahan volume sel hanya

memberi sedikit kontribusi. Sedangkan sebaliknya

ekspansi sel intertisial lebih disebabkan oleh

peningkatan komponen selular dari kompartemen ginjal

(Jameson, 2004).

Page 29: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

17

TABEL 1. Gambaran histologik nefropati diabetikum pada pasien proteinuria dan Diabetes Mellitus tipeI

Selalu muncul Biasanya muncul Jarang muncul

Penebalan membrane basalis glomerulus

Sklerosis glomerulus (noduler, global, fokal-segmental)

Hyaline "exudative" lesions (subendothelial)

Penebalan membrane basalis tubular

Capsular drops

Sklerosis glomerulus difus

Atrofi fokus – fokus tubular

Atherosclerosis

Ekspansi interstitial yang ditandai dengan peningkatan maktriks ekstraseluler

Afferent and efferent arteriolar hyalinosisa

Mikroaneurisme glomerulus

Peningkatan jumlah membrane basalis glomerulus, membrane basalis tubulus, dan pewarnaan terhadap kapsul Bowman menunjukkan adanya timbunan albumin

Hyalinisasi arteriolar aferen dan eferen

(http:www.brainomics.com/patobiologi Dm. htm)

F. Landasan Teori dan Hipotesis

F.1. Landasan teori

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan,

maka dapat dirumuskan landasan teori sebagai berikut:

1. Buah Alpukat mengandung zat lemak, gula, garam

fosfat, Vitamin B1 dan Vitamin C, yang

Page 30: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

18

diantaranya bersifat antioksidan, berkhasiat

umtuk penderita DM (Wijayakusuma, 1999).

2. Buah Pepino memiliki kandungan – kandungan yang

bersifat antioksidan (Kusnidar & Rahmawati,

2003).

3. Kandungan antioksidan pada buah Pepino

diperkirakan dapat mencegah stress oksidatif

pada tingkat seluler, sehingga mampu memperbaiki

perubahan morfologis ginjal tikus putih.

F.2. Hipotesis

Pemberian ekstrak etanol buah Pepino yang

mengandung zat antioksidan menyebabkan perubahan

gambaran histologik ginjal tikus putih diabetik yang

diinduksi streptozotocin.

Page 31: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

19

BAB III

CARA PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipergunakan adalah

eksperimental murni dengan percobaan secara in vivo.

B. Subyek Penelitian

Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tikus putih (Rattus norvegicus L.) jantan galur

Wistar sebanyak 46 ekor, umur 2 bulan, dan berat badan

200-250 g. Hewan coba penelitian ini diperoleh dari

UPHP (Unit Pengembangan Hewan Percobaan) UGM.

C. Bahan dan Alat

C.1. Bahan

1. tikus putih

2. ekstrak buah Pepino

3. Streptozotocin (STZ)

4. pakan standar (Formula 521)

5. air minum

6. buffer sitrat pH 4,5

7. Pengecatan histologik HE

8. Formalin

Page 32: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

20

C.2. Alat

1. kandang tikus

2. timbangan elektronik

3. spuit injeksi

4. sonde oral

5. glass slide

6. mikroskop cahaya

7. peralatan bedah minor

D. Jalannya Penelitian

D.1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Histologi

dan Biologi Sel Fakultas Kedokteran UGM. Hewan coba

diperoleh dari UPHP (Unit Pengembangan Hewan Percobaan)

UGM. Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan penelitian

adalah 14 hari. tikus berjumlah 30 dan dibagi kedalam 6

kelompok perlakuan, yaitu:

Kelompok I: Kelompok kontrol normal

Lima ekor tikus putih disuntik dengan buffer

sitrat pH 4,5 dosis 60 mg/KgBB secara intraperitoneal

sebanyak satu kali, diberi pakan standar dan air minum

secara ad libitum.

Page 33: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

21

Kelompok II: Kelompok kontrol positif diabetes

Lima ekor tikus putih disuntik STZ dosis

60mg/KgBB dalam buffer sitrat pH 4,5 secara

intraperitoneal sebanyak 1 kali, diberi pakan standar

dan air minum secara ad libitum.

Kelompok III: Kelompok perlakuan I

Lima ekor tikus putih disuntik STZ dosis 60mg/KgBB

dalam buffer sitrat pH 4,5 secara intraperitoneal

sebanyak 1 kali, diberi pakan standar, ditambah dengan

ekstrak buah Pepino dosis 32,4 mg/KgBB/hari per oral,

dan air minum secara ad libitum.

Kelompok IV: Kelompok perlakuan II

Lima ekor tikus putih disuntik STZ dosis 60mg/KgBB

dalam buffer sitrat pH 4,5 secara intraperitoneal

sebanyak 1 kali, diberi pakan standar, ditambah dengan

ekstrak buah Pepino dosis 64,8 mg/KgBB/hari per oral,

dan air minum secara ad libitum.

Kelompok V: Kelompok perlakuan buah Pepino I

Lima ekor tikus putih disuntik dengan buffer

sitrat pH 4,5 dosis 60 mg/KgBB secara intraperitoneal

sebanyak satu kali, diberi pakan standar, ditambah

dengan ekstrak buah Pepino dosis 32,4 mg/KgBB/hari per

oral, dan air minum secara ad libitum.

Page 34: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

22

Kelompok VI: Kelompok perlakuan buah Pepino II

Lima ekor tikus putih disuntik dengan buffer

sitrat pH 4,5 dosis 60 mg/KgBB secara intraperitoneal

sebanyak satu kali, diberi pakan standar, ditambah

dengan ekstrak buah Pepino dosis 64,8 mg/KgBB/hari per

oral, dan air minum secara ad libitum.

Pada hari ke-15 tikus putih diterminasi, ginjal

diambil untuk dibuat sediaan histologik dengan metode

parafin dan dicat dengan Hematoksilin eosin (Harris).

Parameter yang diamati yaitu jumlah korpuskulum

renalis, diameter korpuskulum renalis dan diameter

glomerulus.

D.2. Perlakuan Hewan Uji

1. Sebelum perlakuan dimulai, dilakukan adaptasi

hewan coba selama 7 hari.

2. Dilakukan induksi streptozotocin 60 mg/KgBB

intraperitoneal pada tikus kelompok II

(kontrol diabetes), III (diabetes + Pepino

32,4 mg/KgBB), dan IV (diabetes + Pepino 64,8

mg/KgBB). Dilakukan induksi Buffer sitrat pH

4,5 60 mg/KgBB pada kelompok I (kontrol

normal), V (normal + Pepino 32,4 mg/KgBB) dan

VI (normal + Pepino 64,8 mg/KgBB).

Page 35: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

23

3. Setelah hewan coba kelompok II, III, dan IV

dalam kondisi hiperglikemik (2 hari setelah

induksi STZ), Dilakukan pemberian ekstrak

etanol Pepino dosis 32,4 mg/KgBB/hari peroral

selama 2 minggu pada kelompok III dan V. Dan

pemberian ekstrak etanol Pepino dosis 64,8

mg/KgBB/hari peroral selama 2 minggu pada

kelompok IV dan VI.

4. Setiap minggu dilakukan pemeriksaan kadar

glukosa darah untuk mengetahui efek

hipoglikemik dari perlakuan.

5. Dilakukan terminasi pada hari ke 15, kemudian

dilakukan pengambilan jaringan ginjal.

6. Jaringan ginjal dipotong dengan menggunakan

mikrotom kemudian dibuat sediaan pada kaca

objek.

7. Kemudiaan sediaan difiksasi dengan alkohol

lalu dilakukan pengecatan histologik dengan

menggunakan HE (Hematoksilin Eosin)

Hewan coba dibuat diabetes dengan menyuntikan STZ

secara intraperitoneal. Dosis STZ yang digunakan

sebesar 60 mg/kgBB (Zhang et al., 2003).

Page 36: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

24

E. Pembuatan Ekstrak

Ekstrak Buah Pepino dibuat di PPOT ( Pusat

Penelitian Obat Tradisional) UGM. Pada penelitian ini

penentuan dosis dilakukan dengan mengkonversi dari

dosis manusia ke dosis tikus.

Pada penelitian ini penentuan dosis dilakukan

dengan mengkonversi dari dosis manusia ke dosis tikus

berdasarkan Ghosh (1971):

Dosis manusia = 1,8 gram/hari

Konstanta konversi tikus putih = 0.018

Dosis tikus putih = 1,8 gram/hari x 0.018

= 0.0324 gram/hari

Pemberian ekstrak buah Pepino dilakukan per oral, oleh

karena itu jumlahnya harus disesuaikan dengan kapasitas

lambung tikus yaitu kira-kira sebesar 2 ml (total

volume lambung tikus sebesar 5 ml). Jadi, dosis ekstrak

Pepino sebesar 0,0324 gram tersebut dilarutkan dalam 2

ml air, sehingga diperoleh ekstrak buah Pepino dengan

konsentrasi 1,62%.

F. Pengamatan Gambaran histologik ginjal

Setelah mendapat perlakuan selama 14 hari, tikus

diterminasi kemudian rennya diambil untuk dibuat

preparat histologik, dengan metode parafin, dengan

Page 37: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

25

diberi pengecatan HE (Hematoksilin Eosin), pembuatan

preparat dilakukan oleh teknisi bagian Histologi dan

Biologi Sel Fakultas Kedokteran UGM. Bahan yang

digunakan dalam pewarnaan HE antara lain :

1. potassium 10% akuades

2. hematoksilin 10% alkohol absolut

3. Mercuric oxide yellow

4. Asam asetat glasial

5. Alkohol 70%

6. HCL pekat

7. Asam alkohol

8. Eosin

Teknik pewarnaan preparat histologik ren adalah :

1. Deparanisasi – akuades

a. Deparanisasi

I. Masukkan kedalam xylol I dan xylol II

selama 5 menit

II. Kemudian berturut – turut diberikan

alkohol 96%, alkohol 80%, alkohol 70%,

alkohol 50% dan alkohol 30%

2. Diberikan larutan Harris hematoksilin selama 5

menit

3. Dimasukkan kedalam larutan asam alkohol selama 1

menit

Page 38: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

26

4. Dibilas dengan air mengalir selama 5 menit

5. Dibilas dengan akuades

6. Diamati dibawah mikroskop

7. Dimasukkan ke eosin selama 2 menit

8. Dibilas dengan akuades 3 kali

9. Dehidrasi dengan alkohol mulai dari 50%, 70%, 80%,

90%, 95%, 100% dengan waktu yang sebentar

10. Dimasukkan ke larutan xylol I, xylol II, xylol

III masing – masing 3 menit

11. Menutup dengan kanada balsam

(Disbrey & Rack, 1970).

G. Identifikasi Variabel Penelitian

G.1. Variabel bebas (variabel perlakuan)

1. Perlakuan coba: pemberian STZ dan ekstrak etanol

buah Pepino.

2. Perlakuan kontrol positif diabetik: pemberian

STZ tanpa ekstrak etanol buah Pepino.

3. Perlakuan kontrol normal: disuntik buffer

sitrat pH 4,5

4. Perlakuan pembanding: pemberian buah Pepino

tanpa disuntik STZ.

Page 39: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

27

G.2. Variabel tergantung

Gambar histologik ginjal yang berupa jumlah

korpuskulum renalis, diameter korpuskulum renalis

dan diameter glomerulus yang diperoleh dari kontrol

normal, kontrol positif DM, kontrol positif ekstrak

buah Pepino, dan pemberian ekstrak buah Pepino.

G.3. Variabel terkendali

G.3.1. Variabel subjek penelitian: subjek diambil dari

tikus dengan galur, jenis kelamin, umur, dan berat

badan yang homogen.

G.3.2. Variabel bahan coba: ekstrak buah Pepino

diperoleh dari Toko Swalayan Carrefour Yogyakarta.

Ekstrak etanol dilakukan di PPOT (Pusat Penelitian

Obat Tradisional) UGM, Yogyakarta.

G.3.3. Variabel perawatan: meliputi pemeliharaan di

dalam kandang dengan jenis dan kualitas pakan dan

air minum yang sama.

H. Pengolahan data

H.1. Pengamatan Jumlah korpuskulum renalis

Data kuantitatif jumlah korpuskulum renalis

ini diuji dengan uji analisis of varians (Anava)

satu jalan dalam satu kelompok. Kemudian

Page 40: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

28

dilanjutkan dengan uji LSD Post Hoc untuk

membandingkan antar kelompok.

H.2. Pengamatan Diameter Korpuskulum Renalis

Data kuantitatif diameter korpuskulum renalis

ini diuji dengan uji analisis of varians (Anava)

satu jalan dalam satu kelompok. Kemudian

dilanjutkan dengan uji LSD Post Hoc untuk

membandingkan antar kelompok.

H.3. Pengamatan Diameter Glomerulus

Data kuantitatif diameter glomerulus ini diuji

dengan uji analisis of varians (Anava) satu jalan

dalam satu kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan

uji LSD Post Hoc untuk membandingkan antar

kelompok.

Page 41: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei

2007 di Laboratorium Histologi dan Biologi Sel Fakultas

Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini

menggunakan tikus dari galur Wistar jantan sebanyak 46

ekor sebagai binatang percobaan, 30 ekor tikus

digunakan untuk percobaan sedangkan 16 tikus sebagai

cadangan. Dari seluruh binatang coba, 8 ekor mati.

Selama 14 hari perlakuan terdapat 8 tikus yang

mati. Kematian tikus – tikus tersebut disebabkan

komplikasi dari DM. Patogenesis komplikasi DM

berhubungan dengan stres oksidatif (Wiensperger, 2003).

Adanya komplikasi DM dibuktikan dengan tikus mengalami

penurunan berat badan yang progresif pada kelompok

tikus yang diinduksi DM dengan streptozotocin (STZ)

(Bahraen, 2008).

Subyek penelitian yang digunakan yang digunakan

adalah tikus putih (Rattus norvegicus L.) galur Wistar

jantan dewasa sebanyak 30 ekor. Berat badan tikus pada

awal perlakuan adalah antara 200 – 250 gram, sedangkan

Page 42: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

30

berat badan tikus pada akhir perlakuan (hari ke-14)

berkisar antara 140 – 250 gram. Berat badan tikus ada

yang meningkat dan ada yang menurun, tikus yang mati

digantikan oleh tikus cadangan.

A.1. Berat Badan dan Kadar Glukosa darah

Penelitian ini menggunakan streptozotocin untuk

membuat tikus diabetes, dan dari hasil pemeriksaan

kadar glukosa darah, seluruh tikus yang disuntik STZ

mengalami peningkatan kadar glukosa darah yang nyata

bila dibandingkan kontrol normal (TABEL 2). Hal ini

menunjukkan bahwa tikus berada dalam kondisi ”diabetic-

induced streptozotocin”.

Berat badan juga menunjukkan penurunan pada

kelompok diabetes dibanding kelompok kontrol (lihat

TABEL 3). Kemudian setelah 15 hari, terlihat pada TABEL

2, terdapat perbaikan kondisi kadar glukosa darah pada

kelompok perlakuan 2. Terlihat adanya perbaikan,

meskipun bukan dalam rentang yang besar, hal ini

mungkin disebabkan waktu percobaan yang kurang lama

yaitu hanya 14 hari.

Page 43: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

31

TABEL 2. Nilai rerata kadar glukosa darah pada hari 0, hari 3, hari 9 dan hari 15.

Kelompok

Rerata ± SD Kadar glukosa darah (mg/dL) KI KII KIII KIV KV KVI

p

Hari 0 73,19 ± 1,62

73,39 ± 2,57

74,22 ± 1,49

73,58 ± 1,78

75,20 ± 1,45

72,93 ± 1,92

0,77

Hari 3 74,20 ± 1,68

257,67 ± 0,83

252,61 ± 8,42

257,35 ± 3,59

73,33 ± 0,97

74,06 ± 1,16

0,00*

Hari 9 74,38 ± 0,96

250,81 ± 12,99

233,65 ± 2,45

239,28 ± 9,05

74,30 ± 0,64

73,74 ± 1,46

0,00*

Hari 15 74,94 ± 1,16

207,03 ± 12,78

218,67 ± 13,28

200,08 ± 0,91

72,93 ± 1,22

71,65 ± 0,97

0,00*

p 0,83 0,00* 0,00* 0,00* 0,79 0,76

*p<0,05

TABEL 3. Nilai rerata berat badan pada hari minus 4 dan

hari 14

Kelompok Perlakuan Rerata ± SD

Berat Badan tikus (gram) KI KII KIII KIV KV KVI p

Hari minus 4

255 ± 12,91

260 ± 18,71

260 ± 18,71

244 ± 29,67

268 ± 17,89

260 ± 28,28 0,77

Hari 14 244 ± 32,86

205 ± 25,17

172 ± 36,33

192 ± 22,80

208 ± 43,82

256 ± 38,47 0,01*

p 0,79 0,02* 0,00* 0,01* 0,02* 0,81

*p<0,05

Bahraen (2008) telah meneliti tentang perubahan

berat badan dan kadar glukosa darah pada tikus diabetes

setelah diinduksi STZ dan tikus normal. Terlihat pada

TABEL 2. Berat badan menunjukkan penurunan pada

kelompok yang diinduksi STZ, sedangkan kadar glukosa

Page 44: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

32

darah menunjukkan adanya peningkatan kadar glukosa

darah (hiperglikemia).

A.2. Jumlah korpuskulum renalis pada preparat

histologik TABEL 4 menunjukkan nilai rerata jumlah

korpuskulum renalis yang terdapat pada kelompok kontrol

KI dan kelompok perlakuan KII, KIII, KIV, KV dan KVI.

Variabel ini diukur dari korpuskulum yang berisi

glomerulus yang penuh. Korpuskulum yang kosong atau

berukuran sangat kecil dianggap rusak dan tidak

dihitung sebagai variabel.

TABEL 4. Nilai rerata jumlah korpuskulum renalis, diameter korpuskulum renalis serta diameter glomerulus dari semua kelompok

Means ± SD Parameter

Kel I Kel II

Kel III

Kel IV

Kel V Kel VI

p

Jumlah korpuskulum renalis

262.88 ±33.91

275.24 ±27.13

274.48 ±12.07

243.12 ±69.49

280.72 ±17.67

282.68 ±8.63

0.49

Diameter korpuskulum renalis (µm)

2.78 ±0.22

2.75 ±0.18

2.60 ±0.23

2.71 ±0.13

2.69 ±0.14

2.88 ±0.91

0.26

Diameter glomerulus (µm)

2.37 ±0.15

2.31 ±0.14

2.43 ±0.29

2.42 ±0.12

2.28 ±0.78

2.65 ±0.36

0.16

*p<0,05

Kelompok yang tertera pada TABEL 1 dapat

dijelaskan sebagai berikut : kelompok 1 merupakan

kelompok kontrol normal, kelompok 2 merupakan kontrol

positif DM, kelompok 3 merupakan kelompok perlakuan 1

Page 45: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

33

(diabetes + Pepino 32,4 mg/KgBB), kelompok 4 merupakan

kelompok perlakuan 2 (diabetes + Pepino 64,8 mg/KgBB),

kelompok 5 merupakan kelompok perlakuan 3 (normal +

Pepino 32,4 mg/KgBB) dan kelompok 6 merupakan kelompok

perlakuan 4 (Normal + Pepino 64,8 mg/KgBB).

Selanjutnya dilakukan uji ANAVA satu arah untuk

membandingkan rerata jumlah korpuskulum renalis antar

masing – masing kelompok kemudian dilakukan uji lanjut

dengan multiple comparison (LSD Post Hoc Test) dengan

menggunakan program SPSS 12.

TABEL 4 menunjukkan tidak ada perbedaan yang

bermakna dari perbandingan nilai rerata jumlah

korpuskulum renalis dari masing – masing kelompok

secara keseluruhan. Untuk menunjukkan perbedaan yang

lebih spesifik, dilakukan uji multiple comparison test

dengan LSD Post Hoc Test.

TABEL 5 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang

nyata antara kontrol normal dan kontrol positif. Hal

ini dapat ditunjukkan dari nilai p > 0,05. Hal ini

mendefinisikan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan secara histologik dari jumlah korpuskulum

renalis ginjal tikus pada tikus normal dengan tikus DM

yang diinduksi oleh streptozotocin.

Page 46: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

34

TABEL 5. Perbandingan signifikansi jumlah korpuskulum renalis, diameter korpuskulum renalis dan diameter glomerulus antar kelompok.

p No Kelompok

Jumlah korpuskulum renalis

Diameter korpuskulum renalis

Diameter glomerulus

1 KI–KII 0,579 0,786 0,680 2 KI–KIII 0,603 0,129 0,668 3 KI–KIV 0,378 0,526 0,727 4 KI–KV 0,425 0,434 0,507 5 KI–KVI 0,377 0,371 0,058 6 KII–KIII 0,973 0,207 0,403 7 KII–KIV 0,157 0,715 0,449 8 KII–KV 0,805 0,607 0,799 9 KII–KVI 0,738 0,247 0,024* 10 KIII–KIV 0,167 0,363 0,936 11 KIII–KV 0,779 0,446 0,279 12 KIII–KVI 0,712 0,020* 0,132 13 KIV–KV 0,100 0,880 0,315 14 KIV-KV 0,084 0,133 0,114 15 KV-KVI 0,930 0,101 0,014* *p<0,05

Selain itu dari TABEL 5 juga dapat diamati

perbandingan antara rerata jumlah korpuskulum renalis

antara kontrol normal dengan kelompok perlakuan 5 dan

6. Dapat diamati tidak ada perbedaan yang bermakna

antara kontrol normal dengan kelompok perlakuan 5 dan

6.

Hal ini dapat didefinisikan pemberian ekstrak

etanol Pepino dosis 32,4 mg/KgBB pada tikus normal

(kelompok perlakuan 5) tidak menyebabkan perubahan

histologik dari jumlah korpuskulum renalis yang

bermakna dibandingkan dengan kontrol normal (p =

0,425).

Page 47: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

35

Pemberian ekstrak etanol Pepino 64,8 mg/KgBB

pada tikus normal (kelompok perlakuan 6) tidak

memberikan dampak yang bermakna dibandingkan dengan

kontrol normal (p = 0,377).

TABEL 5 dapat menggambarkan perbandingan

antara kontrol positif DM dengan masing – masing

kelompok perlakuan. Dapat dilihat tidak ditemukan

perbedaan yang bermakna antara kontrol positif dengan

kelompok perlakuan 1 dan antara kontrol positif dengan

kelompok perlakuan 2 (p > 0,05).

Hal ini dapat diartikan pemberian ekstrak

etanol Pepino dosis 32,4 mg/KgBB pada tikus DM yang

diinduksi streptozotocin (kelompok perlakuan 1) tidak

menyebabkan perubahan jumlah korpuskulum renalis yang

bermakna dibandingkan dengan kontrol positif DM (p =

0,973).

Pemberian ekstrak etanol Pepino dosis 64,8

mg/KgBB pada tikus DM yang diinduksi streptozotocin

(kelompok perlakuan 2) tidak memberikan dampak yang

bermakna dibandingkan dengan kontrol positif DM (p =

0,157).

Page 48: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

36

A.3. Diameter korpuskulum renalis pada preparat histologik

TABEL 4 menunjukkan rerata nilai dari

diameter korpuskulum renalis yang terdapat pada masing

– masing kelompok perlakuan. Variabel ini diukur dengan

menggunakan mikrometer dengan pebesaran 40 x pada 5

buah korpuskulum renalis. Nilai diameter dari 5

glomerulus ini dirata – ratakan untuk masing – masimg

slide.

Selanjutnya dilakukan uji ANAVA satu arah untuk

membandingkan rerata diameter korpuskulum renalis antar

masing – masing kelompok kemudian dilakukan uji lanjut

dengan multiple comparison (LSD Post Hoc Test).

TABEL 4 menunjukkan tidak ada perbedaan yang

signifikan dari perbandingan rerata diameter

korpuskulum renalis dari masing – masing kelompok

secara keseluruhan. Untuk menunjukkan perbedaan yang

lebih spesifik, dilakukan uji multiple comparison test

dengan LSD Post Hoc Test.

TABEL 5 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang

nyata antara kontrol normal dan kontrol positif. Hal

ini dapat ditunjukkan dari nilai p > 0,05 ( signifikan

jika p < 0,05). Hal ini mendefinisikan bahwa tidak ada

perbedaan yang bermakna secara histologik dari diameter

Page 49: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

37

korpuskulum renalis tikus pada tikus normal dengan

tikus DM yang diinduksi oleh streptozotocin.

Selain itu dari TABEL 5 juga dapat diamati

perbandingan antara rerata diameter korpuskulum renalis

antara kontrol normal dengan kelompok perlakuan 5 dan

6. Dapat diamati tidak ada perbedaan yang bermakna

antara kontrol normal dengan kelompok perlakuan 5 dan

6.

Hal ini dapat didefinisikan pemberian

ekstrak etanol Pepino dosis 32,4 mg/KgBB pada tikus

normal (kelompok perlakuan 5) tidak menyebabkan

perubahan histologik dari diameter korpuskulum renalis

yang bermakna dibandingkan dengan kontrol normal (p =

0,434).

Pemberian ekstrak etanol Pepino 64,8 mg/KgBB

pada tikus normal (kelompok perlakuan 6) tidak

memberikan dampak yang bermakna dibandingkan dengan

kontrol normal (p = 0,371).

Pada TABEL 5 juga dapat dilihat perbandingan

antara kontrol positif DM dengan masing – masing

kelompok perlakuan. Dapat dilihat tidak ditemukan

perbedaan yang bermakna antara kontrol positif dengan

kelompok perlakuan 1 dan antara kontrol positif dengan

kelompok perlakuan 2 (p > 0,05).

Page 50: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

38

Hal ini dapat diartikan pemberian ekstrak

etanol Pepino dosis 32,4 mg/KgBB pada tikus DM yang

diinduksi streptozotocin (kelompok perlakuan 1) tidak

menyebabkan perubahan diameter korpuskulum renalis yang

bermakna dibandingkan dengan kontrol positif DM (p =

0,207).

Pemberian ekstrak etanol Pepino dosis 64,8

mg/KgBB pada tikus DM yang diinduksi streptozotocin

(kelompok perlakuan 2) tidak memberikan dampak yang

bermakna dibandingkan dengan kontrol positif DM (p =

0,715).

A.4. Diameter glomerulus pada preparat histologik

TABEL 4 menunjukkan rerata nilai dari

diameter glomerulus yang terdapat pada masing – masing

kelompok perlakuan. Variabel ini diukur dengan

menggunakan mikrometer dengan pebesaran 40 x pada 5

buah glomerulus. Nilai diameter dari 5 glomerulus ini

dirata – ratakan untuk masing – masimg slide.

Selanjutnya dilakukan uji ANAVA satu arah untuk

membandingkan rerata diameter glomerulus antar masing –

masing kelompok kemudian dilakukan uji lanjut dengan

multiple comparison (LSD Post Hoc Test).

Page 51: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

39

TABEL 4 menunjukkan tidak ada perbedaan yang

signifikan dari perbandingan rerata diameter glomerulus

dari masing – masing kelompok secara keseluruhan. Untuk

menunjukkan perbedaan yang lebih spesifik, dilakukan

uji multiple comparison test dengan LSD Post Hoc Test.

TABEL 5 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang

bermakna antara kontrol normal dan kontrol positif. Hal

ini dapat ditunjukkan dari nilai p > 0,05 ( signifikan

jika p < 0,05). Hal ini mendefinisikan bahwa tidak ada

perbedaan yang bermakna secara histologik dari diameter

glomerulus tikus pada tikus normal dengan tikus DM yang

diinduksi oleh streptozotocin.

Selain itu dari TABEL 5 juga dapat diamati

perbandingan antara rerata diameter glomerulus antara

kontrol normal dengan kelompok perlakuan 5 dan 6. Dapat

diamati tidak ada perbedaan yang bermakna antara

kontrol normal dengan kelompok perlakuan 5 dan 6.

Hal ini dapat didefinisikan pemberian

ekstrak etanol Pepino dosis 32,4 mg/KgBB pada tikus

normal (kelompok perlakuan 5) tidak menyebabkan

perubahan histologik dari diameter glomerulus yang

bermakna dibandingkan dengan kontrol normal (p =

0,507).

Page 52: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

40

Pemberian ekstrak etanol Pepino 64,8 mg/KgBB

pada tikus normal (kelompok perlakuan 6) tidak

memberikan dampak yang bermakna dibandingkan dengan

kontrol normal (p = 0,058).

TABEL 5 juga dapat menggambarkan perbandingan

antara kontrol positif DM dengan masing – masing

kelompok perlakuan. Dapat dilihat tidak ditemukan

perbedaan yang bermakna antara kontrol positif dengan

kelompok perlakuan 1 dan antara kontrol positif dengan

kelompok perlakuan 2 (p > 0,05).

Hal ini dapat diartikan pemberian ekstrak

etanol Pepino dosis 32,4 mg/KgBB pada tikus DM yang

diinduksi streptozotocin (kelompok perlakuan 1) tidak

menyebabkan perubahan diameter glomerulus yang bermakna

dibandingkan dengan kontrol positif DM (p = 0,403).

Pemberian ekstrak etanol Pepino dosis 64,8

mg/KgBB pada tikus DM yang diinduksi streptozotocin

(kelompok perlakuan 2) tidak memberikan dampak yang

bermakna dibandingkan dengan kontrol positif DM (p =

0,449)

Page 53: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

41

A.5. Gambar Mikroskopik Ginjal

1. Gambar mikroskopik ginjal kelompok kontrol(KI)

GAMBAR 1. Gambaran ginjal tikus kelompok I. Perbesaran 10X. Pewarnaan HE. Terlihat gambaran korteks ginjal yang berisi korpuskulum renalis ( Kp) dengan glomerulus (Gl)yang utuh, tubulus kontortus proksimal (Tp) dan tubulus kontortus distal (Td).

Gl

Kp

Tp

Td

Page 54: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

42

GAMBAR 2 menunjukkan struktur ginjal yang normal

yang terdiri dari:

a. Korpuskulum renalis

Korpuskulum renalis memiliki gambaran membran

basalis berupa epitel pipih selapis. Terdiri dari dua

lapisan: parietal dan viseral. Diantara kedua lapisan

terdapat ruang urin.

GAMBAR 2. Gambaran ginjal tikus kelompok I. Perbesaran 40X. Pewarnaan HE. Terlihat gambaran korteks ginjal yang berisi korpuskulum renalis (Kp) dengan glomerulus (Gl) yang utuh, tubulus kontortus proksimal (Tp) dan tubulus kontortus distal (Td).

Gl

Td

Kp

Tp

Page 55: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

43

b. Glomerulus

Glomerulus terletak didalam korpuskulum. Terdiri

atas anyaman – anyaman kapiler. Sel penyusunnya terdiri

dari sel epitel yang disebut dengan podosit.

c. Tubulus kontortus proksimal

Tubulus kontortus proksimal memiliki membran

dengan sel berbentuk kuboid. Terlihat lumen tubulus

berbentuk ovoid.

d. Tubulus kontortus distal

Tubulus kontortus distal memiliki membran dengan

sel berbentuk kuboid pendek. Terlihat lumen tubulus

berbentuk bulat.

Page 56: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

44

2. Gambar mikroskopik ginjal kelompok kontrol diabetes

(KII)

GAMBAR 3. Gambaran ginjal tikus kelompok II. Perbesaran 10X. Pewarnaan HE. Terlihat gambaran korteks ginjal yang berisi korpukulum renalis (Kp) yang berisi darah (Dr), korpuskulum yang kosong (Gs) dan korpuskulum yang berisi glomerulus yang rusak (Gr).

Gr

Gs

Dr

Kp

Page 57: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

45

GAMBAR 4. Gambaran ginjal tikus kelompok II. Perbesaran 40X. Pewarnaan HE. Terlihat gambaran korpuskulum renalis (Kp) yang berisi darah (Dr) serta korpuskulum renalis (Kp) yang berisi glomerulus yang rusak (Gr).

GAMBAR 3,4 dan 5 menunjukkan keadaan abnormal yang

terjadi pada keadaan diabetes, yaitu :

a. Adanya darah didalam korpuskulum renalis

Pembuluh kapiler pada glomerulus mengalami

peningkatan permeabilitas sehingga darah dapat bocor

kedalam korpuskulum renalis.

Dr

Gr

Kp

Page 58: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

46

GAMBAR 5. Gambaran ginjal tikus kelompok II. Perbesaran 40X. Pewarnaan HE. Terlihat gambaran korpuskulum renalis (Kp) yang berisi glomerulua yang rusak (Gr).

b. Kerusakan glomerulus

Glomerulus mengalami kerusakan. Tampak korpuskulum

berisi glomerulus yang tidak utuh.

Gr

Kp

Page 59: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

47

GAMBAR 6. Gambaran ginjal tikus kelompok II. Perbesaran 40X. Pewarnaan HE. Terlihat gambaran korpuskulum renalis (Kp) yang mengalami kebocoran membran, tampak sel mesangial keluar (Sm).

c. Ekspansi mesangial

Terlihat membran korpuskulum renalis mengalami

kebocoran. Kebocoran dari membran menyebabkan sel

mesangial yang berada didalam berekspansi keluar.

Sm Kp

Page 60: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

48

3. Gambar mikroskopik ginjal kelompok diabetes + Pepino

32,4 mg/KgBB (KIII)

GAMBAR 7. Gambaran ginjal tikus kelompok III. Perbesaran 10X. Pewarnaan HE. Terlihat gambaran korteks ginjal yang berisi korpuskulum renalis (Kp) yang berisi darah (Dr).

Dr Kp

Page 61: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

49

GAMBAR 8. Gambaran ginjal tikus kelompok III. Perbesaran 40X. Pewarnaan HE. Terlihat gambaran korpuskulum renalis (Kp) yang berisi darah (Dr). Dapat dilihat pula tubulus kontortus proksimal (Tp) dan tubulus kontortus distal (Td).

Pada GAMBAR 8 terlihat gambaran korpuskulum yang

menyerupai gambaran diabetes. Terlihat korpuskulum

berisi darah.

Dr

Tp

Td

Kp

Page 62: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

50

4. Gambar mikroskopik ginjal kelompok diabetes + Pepino

64,8 mg/KgBB (KIV)

GAMBAR 9. Gambaran ginjal tikus kelompok IV. Perbesaran 10X. Pewarnaan HE. Terlihat gambaran korteks ginjal yang berisi korpuskulum renalis normal (Kp) dan korpuskulum yang berisi glomerulus yang rusak (Gr).

Kp

Gr

Page 63: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

51

GAMBAR 10. Gambaran ginjal tikus kelompok IV. Perbesaran 40X. Pewarnaan HE. Terlihat gambaran korpuskulum renalis (Kp) yang berisi glomerulus yang rusak (Gr). Dapat dilihat pula tubulus kontortus proksimal (Tp) dan tubulus kontortus distal (Td).

Pada GAMBAR 10 terlihat gambaran korpuskulum yang

menyerupai gambaran diabetes. Terlihat korpuskulum

berisi glomerulus yang rusak.

Tp

Td

Gr

Kp

Page 64: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

52

5. Gambar mikroskopik ginjal kelompok normal + Pepino

32,4 mg/KgBB (KV)

GAMBAR 11. Gambaran ginjal tikus kelompok V. Perbesaran 10X. Pewarnaan HE. Terlihat gambaran korteks ginjal yang berisi korpuskulum renalis yang utuh (Kp).

Kp

Page 65: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

53

GAMBAR 12. Gambaran ginjal tikus kelompok V. Perbesaran 40X. Pewarnaan HE. Terlihat gambaran korpuskulum renalis (Kp) yang berisi glomerulus yang utuh (Gl). Dapat dilihat pula tubulus kontortus proksimal (Tp) dan tubulus kontortus distal (Td).

Pada GAMBAR 12 terlihat gambaran korpuskulum

renalis yang menyerupai gambaran pada kontrol normal.

Terlihat gambaran normal dari korpuskulum renalis,

glomerulus, tubulus kontortus proksimal dan tubulus

kontortus distal.

Gl

Tp

Kp

Td

Page 66: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

54

6. Gambar mikroskopik ginjal kelompok normal + Pepino

64,8 mg/KgBB (KVI)

GAMBAR 13. Gambaran ginjal tikus kelompok VI. Perbesaran 10X. Pewarnaan HE. Terlihat gambaran korteks ginjal yang berisi korpuskulum renalis yang utuh (Kp).

Kp

Page 67: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

55

GAMBAR 14. Gambaran ginjal tikus kelompok II. Perbesaran 40X. Pewarnaan HE. Terlihat gambaran korpuskulum renalis (Kp) yang berisi glomerulus yang utuh (Gl). Dapat dilihat pula gambaran tubulus kontortus proksimal (Tp) dan tubulus kontortus distal (Td)

Pada GAMBAR 14 terlihat gambaran korpuskulum

renalis yang menyerupai gambaran pada kontrol normal.

Terlihat gambaran normal dari korpuskulum renalis,

glomerulus, tubulus kontortus proksimal dan tubulus

kontortus distal.

Kp Gl

Tp

Td

Page 68: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

56

B. Pembahasan

Dari pemberian ekstrak Pepino selama 14 hari tidak

didapati perubahan histologik yang signifikan dari

jumlah korpuskulum renalis, diameter korpuskulum

renalis dan diameter glomerulus pada tikus kelompok

kontrol positif dengan kelompok perlakuan.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis

awal, bahwa pemberian ekstrak etanol Pepino dosis 64,8

mg/KgBB/hari memberikan efek perbaikan gambaran

histologik ginjal tikus diabetik yang diinduksi

streptozotocin berupa jumlah korpuskulum renalis,

diameter korpuskulum renalis dan diameter glomerulus.

Bahraen (2008) melakukan penelitian terhadap efek

hipoglikemik buah Pepino terhadap tikus putih jantan

galur Wistar diabetik yang diinduksi streptozotocin.

Hasil penelitian dilaporkan bahwa pemberian ekstrak

pepino 32, mg/kgBB peroral pada tikus diabetes (kadar

glukosa darah = 252,61 mg/dl) dapat menurunkan kadar

glukosa darah setelah pemberian selama 15 hari menjadi

218, 67 mg/dl.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui efek

hipoglikemik minyak buah merah, dan hasil penelitian

tersebut menunjukkan perbaikan yang signinfikan pada

efek hipoglikemik antioksidan seperti vitamin E, dan C

Page 69: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

57

yang banyak terkandung dalam minyak buah merah

(Winarto, 2007). Pemberian vitamin C dan E secara

tunggal atau kombinasi keduanya pada hewan coba dapat

menormalkan beberapa parameter stres oksidatif seperti

peroksidasi lipid, peningkatan isoprostanes, dan

malondialdehide (MDA) plasma. Serta dapat mencegah atau

mengembalikan tanda-tanda nefropati, retinopati, dan

penyakit kardiovaskuler termasuk di dalamnya aliran

darah, konduksi saraf, permeabilitas, disfungsi

endotel, albuminuria, dan kontraktilitas vaskuler

(Kuroki et al., 2003).

Gambaran histologik ginjal tikus normal dapat

dilihat pada GAMBAR 2. Struktur mikroskopik ginjal

terlihat korpuskulum renalis, glomerulus, tubulus

kontortus proksimal, tubulus kontortus distal dan

pembuluh darah. Korpuskulum renalis pada tikus normal

dilapisi oleh epitel pipih selapis dengan gambaran

membran basal yang tidak terlalu tebal. Korpuskulum

renalis normal berisi anyaman glomerulus yang penuh dan

utuh. Tubulus kontortus proksimal dilapisi oleh epitel

kuboid selapis dengan dinding lumen berbentuk ovoid,

sedangkan tubulus kontortus distal dilapisi oleh epitel

kuboid rendah dan dengan lumen berbentuk bulat.

Page 70: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

58

GAMBAR 4,5 DAN 6 menunjukkan gambaran histologik

ginjal pada tikus yang mengalami diabetes . GAMBAR 4

menunjukkan adanya perdarahan pada korpuskulum

renalis, GAMBAR 5 menunjukkan gambaran korpuskulum

renalis yang hanya berisi sebagian dari glomerulus dan

GAMBAR 6 menunjukkan adanya kebocoran membran

korpuskulum sehingga tampak ekspansi sel mesangial.

GAMBAR 8 dan 10 secara umum menunjukkan gambaran

korpuskulum yang mirip dengan kelompok diabetes. Gambar

8 menunjukkan adanya darah didalam korpuskulum renalis

ginjal, sedangkan gambar 10 menunjukkan gambaran

korpuskulum renalis yang berisi glomerulus rusak.

GAMBAR 12 dan 14 secara umum menunjukkan gambaran

korpuskulum yang mirip dengan kelompok kontrol normal.

Pada kedua gambar dapat dilihat struktur normal ginjal

berupa korpuskulum renalis, glomerulus, tubulus

kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.

Penelitian lain untuk memeriksa gambaran

histologik ginjal telah menunjukkan perbaikan gambaran

ginjal secara signifikan terhadap grup dengan perlakuan

Allium sativum L. dan Allium ascalonicum B. pada tikus

diabetik yang diinduksi aloksan (Bangun, 2003).

Penelitian ini menggunakan uji ANAVA untuk

membandingkan rata – rata nilai dari masing – masing

Page 71: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

59

parameter antar kelompok. Nilai signifikansi dari

perbandingan rerata jumlah korpsukulum renalis sebesar

0,49; diameter korpuskulum renalis sebesar 0,26 dan

diameter glomerulus sebesar 0,15. Ketiga nilai tersebut

menunjukkan hasil yang tidak signifikan (p>0,05).

Hasil uji lanjutan dengan menggunakan LSD Post

Hoc test menunjukkan signifikansi dari perbandingan

rata – rata dari diameter korpuskulum renalis antara

KIII dan KVI, serta perbandingan rata – rata dari

diameter glomerulus antara KII dan KVI serta KV dan

KVI.

Banyak penyakit yang dapat mempengaruhi fungsi

ginjal dengan menyerang glomerulus. Penyakit glomerular

merusak glomerulus, mengakibatkan bocornya urin dan

kadang sel darah merah kedalam urin. Kadang penyakit

glomerular juga mengganggu clearance dari hasil

metabolisme oleh ginjal, sehingga akhirnya berakumulasi

dalam darah. Kemudian, ekskresi protein darah seperti

albumin pada urin dapat mengakibatkan penurunan

kadarnya dalam aliran darah sehingga darah kehilangan

kemampuannya untuk mengabsorbsi cairan ekstraselular

dari tubuh. Akibatnya, cairan akan berakumulasi dan

menyebabkan edema pada wajah, tangan dan kaki

(Prabhakar, 2007).

Page 72: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

60

Penyakit glomerular disebabkan berbagai macam

faktor baik genetik maupun lingkungan, namun penyakit

glomerular dapat dibagi kedalam dua kategori utama :

1. Glomerulonephritis, yaitu inflamasi membran

jaringan dari ginjal yang berfungsi sebagai

filter yang memisahkan limbah dengan cairan

ekstraselular dalam darah

2. Glomerulosclerosis, yaitu proses pengerasan

pembuluh darah kecil dalam ginjal.

Diabetes nephropathy juga dikenal dengan sebutan

Kimmelstiel – Wilson syndrome dan glomerulonephritis

interkapiler. Diabetes nephropathy merupakan penyebab

utama dari end stage renal disease (ERSD). Gambaran

histologik dari renal menunjukkan adanya perubahan yang

konsisten dengan kondisi klinis dari diabetes

nephropathy, termasuk penebalan arteriolar, dilasi dan

atropi tubular, penebalan membran basal glomerular,

glomeruloslerosis, ekspansi mesangial dan kadang

disertai dengan penimbunan amiloid. Perubahan –

perubahan ini dihubungkan dengan penigkatan level urin

dan ekspresi dari 8-hydroxydeoxyguanosine, indikator

stress oksidatif dari mitokondrial (Fioretto ,2008).

Page 73: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

61

Vestra et al.(2001) meelakukan penelitian dengan

melakukan biopsi ginjal dari 3 pasien diabetes dengan

mikroalbuminuria. Pada hasil biopsi didapati gambaran

khas diabetik nefropatikum berupa ekspansi sel

mesangial, penebalan membran basalis korpuskulum

renalis dan glomerulus serta munculnya nodular

glomerulosclerosis.

Deposisi amiloid dapat disebabkan oleh sebab

primer maupun sekundari terhadap kondisi lain, dapat

terlokalisasi pada satu area ataupun bersifat sistemik.

Amiloid primer cenderung mengenai jaringan mesodermal,

kebanyakan menyerang saraf perifer, lidah, kulit,

sendi, jantung dan hati. Sedangkan amiloidosis sekunder

kebanyakan menyerang organ parenkim seperti limpa,

ginjal dan adrenal. Nephropathy merupakan manifestasi

klinis yang paling umum dari amiloidosis (Nishi, 2008).

Deposit amiloid biasanya terdiri dari tiga

komponen. Protein fibril amiloid menyumbang 90% dari

komposisi amiloid. Terdapat dua tipe utama dari protein

amiloid yang berbeda secara kimiawi, disebut dengan AL

dan AA, dan terdapat juga beberapa tipe minor yang

tidak berkaitan dengan AL dan AA. AL (Amyloid Light

Chain) berhubungan dengan imunoglobulin monoklonal

Page 74: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

62

rantai ringan yang disintesis dari sel plasma yang

abnormal (Rysava, 2007). AA berhubungan dengan protein

amiloid non imunoglobulin (AA) dan prekursor serumnya

(SAA), reaktan fase akut yang disintesis oleh sel hati

(Lachmann, 2007).

Yang dimaksud dengan glomerulosclerosis adalah

proses terbentuknya jaringan parut dari glomerulus di

ginjal. Glomerulosclerosis dapat dibagi kedalam focal

segmental glomerulosclerosis dan nodular

glomerulosclerosis. Pada keadaan diabetik yang biasanya

terjadi adalah nodular glomerulosclerosis (Qian, 2008).

Meskipun tidak semua penyakit renal yang diderita oleh

pasien diabetes disebabkan oleh glomerulosclerosis,

kebanyakan pasien yang mengalami tahapan gagal ginjal

yang lebih advance menderita glomerulosclerosis nodular

(Schmidt et al., 2000).

Salah satu karakter lain dari penyakit glomerular

adalah peningkatan jumlah sel pada glomerulus. Sel –

sel ini dapat berupa leukosit yang menginfiltrasi

glomerulus, pembentukan crescent; merupakan akumulasi

dari sel yang terdiri dari sel epitel parietal dan

leukosit, serta proliferasi dari sel mesangial. Dengan

adanya kebocoran dari jaringan membran glomerulus, sel

Page 75: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

63

– sel mesangial yang berproliferasi ini akan keluar

dari korpuskulum renalis (Gruden et al., 2005).

Penelitian yang dilakukan oleh Bonke et al. (2007)

pada tikus Sprague Dawley menunjukkan apocinin yang

berfungsi sebagai NADPH oksidase inhibitor dapat

menormalkan beberapa parameter stress oksidatif seperti

penghambatan pembentukan superoksida sitosol dan

penurunan VEGF terkait protein kinase C. Juga ditemukan

perbaikan dari parameter fisiologik seperti penurunan

albuminuria. Selain itu ditemukan pula perbaikan

parameter histologik berupa penurunan indeks

glomerulosclerosis dan luas area tubulointerstitial

tidak terjadinya peningkatan matriks interstitial.

Oksidasi merupakan reaksi kimia dimana terjadi

transfer elektron dari suatu zat ke agen pengoksidasi.

Reaksi ini dapat menghasilkan radikal bebas yang

berikutnya menyebabkan kerusakan sel, keadaan ini yang

disebut dengan stress oksidatif. Keadaan hiperglikemia

dapat memicu terjadinya stress oksidatif dalam berbagai

cara. Kelebihan kadar glukosa menyebabkan peningkatan

transfer elektron pada mitokondria, yang menyebabkan

produksi anion superoksida yang berlebih yang pada

keadaan normal dibersihkan oleh superoksida dismutase

mitokondria. Jika mekanisme ini gagal, stress oksidatif

Page 76: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

64

berkembang dan dapat mengaktivasi semua jalur utama

pembentukan komponen yang menyebabkan komplikasi

vaskular diabetik (glycation, aktivasi protein kinase C

(PKC), sorbitol pathway). Mekanisme lain yang terjadi

yaitu keadaan tinggi glukosa dapat menstimulasi stress

oksidatif melalui autooksidasi glukosa akibat transisi

logam dan juga pembentukan oksigen reaktif selama

proses glikasi (Wiernsperger, 2003).

Stress oksidatif dapat dimasukkan kedalam penyebab

terjadinya diabetik nephropati. Pada ginjal, terdapat

beberapa jalur yang menghasilkan oksigen reaktif

seperti glikolisis, polyol pathway, pemisahan nitric

oxide synthase, xanthine oksidase, NAD(P)H oxidase dan

glikasi. Mekanisme – mekanisme ini diidentifikasi

sebagai kontributor utama dalam patogenesis diabetik

nephropati (Forbes et al., 2008).

Antioksidan merupakan molekul yang mampu mencegah

ataupun memperlambat oksidasi dari meolekul lain.

Antioksidan bekerja dengan cara memutuskan rantai

reaksi dengan membersihkan intermediate radikal bebas

dan menghambat oksidasi lain dengan menjadi zat yang

dioksidasi. Banyak tipe antioksidan yang telah

diteliti, termasuk vitamin C, vitamin E, β – karoten,

asam lipoat, taurin dan lainnya. Kesemuanya dilaporkan

Page 77: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

65

dapat mencegah hiperglikemia yang diinduksi perubahan

biologik seperti induksi sitokin, sintesis matriks dan

pertumbuhan selular (Kuroki et al., 2003).

Salah satu antioksidan yaitu vitamin E bekerja

dengan cara menetralisasir superoksida dan lipid

peroksidase. Selain itu vitamin E, terutama d–α-

tokoferol dapat mengaktivasi DAG diasilgliserol (DAG)

kinase dan kemudian menurunkan kadar DAG, yang dapat

menyebabkan penurunan aktivitas PKC (Kuroki et al.,

2003).

Page 78: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Pemberian ekstrak etanol buah pepino 32,4 mg/KgBB

menyebabkan terjadi peningkatan jumlah korpuskulum

renalis, penurunan diameter korpuskulum renalis dan

peningkatan diameter glomerulus ginjal tikus putih

(p > 0,05).

2. Pemberian ekstrak etanol buah pepino 64,8 mg/KgBB

menyebabkan terjadi penurunan jumlah korpuskulum

renalis, peningkatan diameter korpuskulum renalis

dan penurunan diameter glomerulus ginjal tikus

putih (p > 0,05).

B. Saran

Perlu penelitian lanjutan mengenai pengaruh

ekstrak etanol buah Pepino dengan waktu yang lebih lama

dan menggunakan ekstrak zat antioksidan yang spesifik

dari buah Pepino.

Page 79: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

67

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, T., Schein, P. S., McMenamin, M. G., 1974.

Streptozotocin Diabetes: Correlation with Extent of Depression on Pancreatic Islet Nicotinamide Adenine Dinucleotide. J Clin Invest 54: 672-7.

Arison, R. N., Ciaccio, E. I., Glitzer, M. S., 1967. Light and Electron Microscopy of Lesions in Rats Rendered Diabetic with Streptozotocin. Diabetes 16: 51-6.cccchtccccccchttp://www.ipteknet.iptek.

Bahraen, R., 2008. Efek Ekstrak Etanol Pepino Dulce (Solanum muricatum Ait.) Terhadap Kadar glukosa darah Tikus Wistar (Rattus norvegicus L.) Normal dan Diabetik Setelah Diinduksi Streptozotocin [skripsi]. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Bangun, R. M. L., 2003. Perbandingan Pengaruh Ekstrak Etanol Bawang Putih (Allium sativum L.)dan Bawanng Merah (Allium ascalonicum B.) Terhadap Gambaran Histologik Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Setelah Disuntik Aloksan [skripsi]. Univ. Gajah Mada, Yogyakarta.

Bonke, V. T., Thorpe S. R., Coughlan M. T., Fukami K., Yap F. T., Sourris K. C., Penfold S. A., Bach L. A., Cooper M. E., Forbes J. M., 2007. Inhibition of NADPH Oxidase Prevents Advanced Glycation End Product–Mediated Damage in Diabetic Nephropathy Through a Protein KinaseC- α –Dependent Pathway.

Carter, S. K., Broder, L., Friedman, M., 1971. Streptozotocin and Metastatic Insulinoma. Ann Intern Med 74:445-6.

Disbrey, D.B., Rack, J.H., 1970. Histologycal Laboratory Methods. E & S Livingstone.

Evans, J. S., Gerritsen, G. C., Mann, K. M., 1965. Antitumor and Hyperglycemic Activity of Streptozotocin (NSC-37917) and Its Cofactor, U-15. Cancer Chemother Rep, 774(48):1-6.

Page 80: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

68

Fioretto, P., Caramori M.L., Mauer M., 2008. The kidney in diabetes: dynamic pathways of injury and repair. The Camillo Golgi Lecture 2007. Diabetologia.

Forbes, J.M., Coughlan M.T., Cooper M.E., 2008. Oxidative stress as a major culprit in kidney disease in diabetes. Diabetes.

Junod, A., Lambert, A. E., Orci, L., 1967. Studies of the Diabetogenic Action of Streptozotocin. Proc Soc Exp Biol Med 126:201-5.

Ganong, W.F., 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 24, Penerbit EGC, Jakarta.

Ghosh, M. N. 1971. Fundamentals of Experimental Pharmacology. Scientific Book Agency. Calcutta.

Gruden G., Perin P.C., Camussi G., 2005. Insight on the pathogenesis of diabetic nephropathy from the study of podocyte and mesangial cell biology. Curr Diabetes Rev.

Guyton A.C., 1994. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

http://www.brainomics.com/patobiologi Dm. htm. http://www.ipteknet.com/cakrawala iptek. html.2002. Jameson, B.F., 2004. Harrison’s Principal Internal

Medicine. 16th edition. The Mc Graw - Hill Company, United States.

Junqueira, L.C, Carneiro, J., Kelley, R.O., 1998, Sistem Kemih, Ginjal, Histologi Dasar, alih bahasa Dr. Jan Tambayong, edisi ke-8, penerbit EGC, pp 314 – 316, 408.

Kuroki, T., Isshiki, K., King, G. L., 2003. Oxidative Stress: The Lead or Supporting Actor in the Pathogenesis of Diabetic Complications. J Am Soc Nephrol 14, pp: 216-20.

Kusnindar, A & Rahmawati, M., 2003. Mencegah Penyakit Degeneratif dengan Makanan. Cermin Dunia Kedokteran No. 140.

Lachmann H.J., Goodman H.J., Gilbertson J.A., Gallimore J.R., Sabin C.A., Gillmore J.D., Hawkins P.N., 2007. Natural history and outcome in systemic AA amyloidosis. N Engl J Med.

Leeson, C. R., Leeson, T. S., Paparo, A. A., 1985. Textbook of Histology. W. B. Saunders Company

Ling Li., 2001. Streptozotocin. Free Radicals in Biology and Medicine. 77:222.

Moerdowo,R.M.,1989. Spektrum Diabetes Melllitus. Percetakan Anem Kosong Anem.

Page 81: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

69

Nishi, S., Alchi B., Imai N., Gejyo F., 2008. New advances in renal amyloidosis. Clin Exp Nephrol.

Prabhakar, S., Starnes J., Shi S., Lonis B., Tran R., 2007. Diabetic nephropathy is associated with oxidative stress and decreased renal nitric oxide production. J Am Soc Nephrol.

Rakieten, N., Rakieten, M. L., Nadkarni, M. V., 1963. Studies on the Diabetogenic Action of Streptozotocin (NSC-37917). Cancer Chemother Rep 29:91-8.

Redgwell, R. J., Turner, N.A., 2006. Pepino (Solanum muicatum): Chemical Composition of Ripe Fruit. Journal of The Scinece of Food and Agriculuture.

Rysavá, R., 2007. AL amyloidosis with renal involvement. Kidney Blood Press Res.

Schein, P. S., Cooney, D. A., Vernon, M. L., 1967. The use of nicotinamide to modify the toxicity of streptozotocin diabetes without loss of antitumor activity. Cancer Res 27:2324-32.

Schmidt S., Ismail A., Ritz E., 2000. Diabetic glomerulopathy: pathogenesis and management. Saudi J Kidney Dis Transpl.

Soehadi., 1996. Diabetes Mellitus Pria. Airlangga University Press.

Suharmiati. Pengujian Bioaktivitas Anti DM Tumbuhan Obat. Cermin Dunia Kedokteran 2003 : 140.

Vestra M. D., Saller A., Mauer M., Fioretto P., 2001. Role of mesangial expansion in the pathogenesis of diabetic nephropathy. J Nephrol.

Wiensperger, N.F., 2003. Oxidative stress as a therapeutic target in diabetes : revisiting the controversy. Diabetes Metab.

Wijayakusuma, H. & Dalimartha S., 1999. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Darah Tinggi. Jakarta: PT Penebar Swadaya.

Winarto, 2007. Pengaruh Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Terhadap Gambaran Sel β Pankreas dan Efek Hipoglikemik Glibenklamid pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar Diabetik [tesis]. Univ. Gadjah Mada, Yogyakarta

Zhang, Fanglin, Y. E., Chuanzong, Li, G., Ding, W., Zhou, W., Zhu, H., Chen, G., Luo, T., Guang, M., Liu, Y., Zhang, D., Zheng, S., Yang, J., Gu, Y., Xie, X., Luo, M., 2003. The Rat Model of Type 2 Diabetic Mellitus and Its Glycometabolism Characters. Exp. Anim. 52(5):401-407.

Page 82: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

70

LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 Nilai rerata statistik dari masing masing kelompok Report

golongan jumlah

glomerulus

diameter korpuskulum

renalis diameter

glomerulus Mean 262.8800 2.7784 2.3720 N 5 5 5

1

Std. Deviation 33.91065 .22490 .15554

Mean 275.2400 2.7480 2.3144 N 5 5 5

2

Std. Deviation 27.13020 .18352 .14452

Mean 274.4800 2.6048 2.4320 N 5 5 5

3

Std. Deviation 12.07195 .22722 .29486

Mean 243.1200 2.7072 2.4208 N 5 5 5

4

Std. Deviation 69.48807 .13489 .12340

Mean 280.7200 2.6904 2.2789 N 5 5 5

5

Std. Deviation 17.66952 .14413 .07839

Mean 282.6800 2.8792 2.6472 N 5 5 5

6

Std. Deviation 8.62624 .09189 .36470

Mean 269.8533 2.7347 2.4109 N 30 30 30

Total

Std. Deviation 34.47606 .18061 .23258

Page 83: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

71

Lampiran 2

Grafik nilai rerata jumlah korpuskulum renalis dari masing – masing kelompok

GRAPH

1 2 3 4 5 6

golongan

0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00

300.00

Mea

n ju

mla

h ko

rpus

kulu

m re

nalis

Page 84: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

72

Lampiran 3

Grafik nilai rerata diameter korpuskulum renalis dari masing – masing kelompok

GRAPH

1 2 3 4 5 6

golongan

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

Mea

n di

amet

er k

orpu

skul

um re

nalis

Page 85: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

73

Lampiran 4

Grafik nilai rerata diameter glomerulus dari masing – masing kelompok

GRAPH

1 2 3 4 5 6

golongan

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

Mea

n di

amet

er g

lom

erul

us

Page 86: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

74

Lampiran 5

Hasil analisis uji statistik one-way Anava terhadap

setiap parameter dari masing – masing kelompok

ANOVA

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. jumlah glomerulus Between Groups 5481.643 5 1096.329 .908 .492 Within Groups 28987.712 24 1207.821 Total 34469.355 29 diameter korpuskulum renalis

Between Groups .213 5 .043 1.393 .262

Within Groups .733 24 .031 Total .946 29 diameter glomerulus Between Groups .423 5 .085 1.773 .157 Within Groups 1.146 24 .048 Total 1.569 29

Page 87: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

75

Lampiran 6

Hasil analisis uji statistik lanjutan Post Hoc test terhadap jumlah korpuskulum renalis antar kelompok

Multiple Comparisons LSD

Dependent Variable

(I) golongan

(J) golongan

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence

Interval Dependent Variable

Lower Bound Upper Bound Jumlah korpuskulum renalis

1 2 -12.36000 21.98019 .579 -57.7249 33.0049

3 -11.60000 21.98019 .603 -56.9649 33.7649 4 19.76000 21.98019 .378 -25.6049 65.1249 5 -17.84000 21.98019 .425 -63.2049 27.5249 6 -19.80000 21.98019 .377 -65.1649 25.5649 2 1 12.36000 21.98019 .579 -33.0049 57.7249 3 .76000 21.98019 .973 -44.6049 46.1249 4 32.12000 21.98019 .157 -13.2449 77.4849 5 -5.48000 21.98019 .805 -50.8449 39.8849 6 -7.44000 21.98019 .738 -52.8049 37.9249 3 1 11.60000 21.98019 .603 -33.7649 56.9649 2 -.76000 21.98019 .973 -46.1249 44.6049 4 31.36000 21.98019 .167 -14.0049 76.7249 5 -6.24000 21.98019 .779 -51.6049 39.1249 6 -8.20000 21.98019 .712 -53.5649 37.1649 4 1 -19.76000 21.98019 .378 -65.1249 25.6049 2 -32.12000 21.98019 .157 -77.4849 13.2449 3 -31.36000 21.98019 .167 -76.7249 14.0049 5 -37.60000 21.98019 .100 -82.9649 7.7649 6 -39.56000 21.98019 .084 -84.9249 5.8049 5 1 17.84000 21.98019 .425 -27.5249 63.2049 2 5.48000 21.98019 .805 -39.8849 50.8449 3 6.24000 21.98019 .779 -39.1249 51.6049 4 37.60000 21.98019 .100 -7.7649 82.9649 6 -1.96000 21.98019 .930 -47.3249 43.4049 6 1 19.80000 21.98019 .377 -25.5649 65.1649 2 7.44000 21.98019 .738 -37.9249 52.8049 3 8.20000 21.98019 .712 -37.1649 53.5649 4 39.56000 21.98019 .084 -5.8049 84.9249 5 1.96000 21.98019 .930 -43.4049 47.3249

Page 88: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

76

Lampiran 7

Hasil analisis uji statistik lanjutan Post Hoc test

terhadap diameter korpuskulum renalis antar kelompok

Multiple Comparisons LSD

Dependent Variable

(I) golongan

(J) golongan

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Dependent Variable

Lower Bound Upper Bound diameter korpuskulum renalis

1 2 .03040 .11054 .786 -.1978 .2586

3 .17360 .11054 .129 -.0546 .4018 4 .07120 .11054 .526 -.1570 .2994 5 .08800 .11054 .434 -.1402 .3162 6 -.10080 .11054 .371 -.3290 .1274 2 1 -.03040 .11054 .786 -.2586 .1978 3 .14320 .11054 .207 -.0850 .3714 4 .04080 .11054 .715 -.1874 .2690 5 .05760 .11054 .607 -.1706 .2858 6 -.13120 .11054 .247 -.3594 .0970 3 1 -.17360 .11054 .129 -.4018 .0546 2 -.14320 .11054 .207 -.3714 .0850 4 -.10240 .11054 .363 -.3306 .1258 5 -.08560 .11054 .446 -.3138 .1426 6 -.27440(*) .11054 .020 -.5026 -.0462 4 1 -.07120 .11054 .526 -.2994 .1570 2 -.04080 .11054 .715 -.2690 .1874 3 .10240 .11054 .363 -.1258 .3306 5 .01680 .11054 .880 -.2114 .2450 6 -.17200 .11054 .133 -.4002 .0562 5 1 -.08800 .11054 .434 -.3162 .1402 2 -.05760 .11054 .607 -.2858 .1706 3 .08560 .11054 .446 -.1426 .3138 4 -.01680 .11054 .880 -.2450 .2114 6 -.18880 .11054 .101 -.4170 .0394 6 1 .10080 .11054 .371 -.1274 .3290 2 .13120 .11054 .247 -.0970 .3594 3 .27440(*) .11054 .020 .0462 .5026 4 .17200 .11054 .133 -.0562 .4002 5 .18880 .11054 .101 -.0394 .4170

Page 89: Efek Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pepino 2

77

Lampiran 8

Hasil analisis uji statistik lanjutan Post Hoc test

terhadap diameter glomerulus antar kelompok

Multiple Comparisons LSD

Dependent Variable

(I) golongan

(J) golongan

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Dependent Variable

Lower Bound Upper Bound diameter glomerulus

1 2 .05760 .13818 .680 -.2276 .3428

3 -.06000 .13818 .668 -.3452 .2252 4 -.04880 .13818 .727 -.3340 .2364 5 .09312 .13818 .507 -.1921 .3783 6 -.27520 .13818 .058 -.5604 .0100 2 1 -.05760 .13818 .680 -.3428 .2276 3 -.11760 .13818 .403 -.4028 .1676 4 -.10640 .13818 .449 -.3916 .1788 5 .03552 .13818 .799 -.2497 .3207 6 -.33280(*) .13818 .024 -.6180 -.0476 3 1 .06000 .13818 .668 -.2252 .3452 2 .11760 .13818 .403 -.1676 .4028 4 .01120 .13818 .936 -.2740 .2964 5 .15312 .13818 .279 -.1321 .4383 6 -.21520 .13818 .132 -.5004 .0700 4 1 .04880 .13818 .727 -.2364 .3340 2 .10640 .13818 .449 -.1788 .3916 3 -.01120 .13818 .936 -.2964 .2740 5 .14192 .13818 .315 -.1433 .4271 6 -.22640 .13818 .114 -.5116 .0588 5 1 -.09312 .13818 .507 -.3783 .1921 2 -.03552 .13818 .799 -.3207 .2497 3 -.15312 .13818 .279 -.4383 .1321 4 -.14192 .13818 .315 -.4271 .1433 6 -.36832(*) .13818 .014 -.6535 -.0831 6 1 .27520 .13818 .058 -.0100 .5604 2 .33280(*) .13818 .024 .0476 .6180 3 .21520 .13818 .132 -.0700 .5004 4 .22640 .13818 .114 -.0588 .5116 5 .36832(*) .13818 .014 .0831 .6535