edisi mei 2016

12
TABLOID PERTAHANKANBUDAYABANGSA Berita Kota

Upload: lyphuc

Post on 12-Jan-2017

228 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi Mei 2016

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

Berita Kota Berita Kota

Page 2: Edisi Mei 2016

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

Berita Kota Berita Kota

3

TABLOID

Ketua Yayasan : Sukarno

Pimpinan Umum : Suparjo

Pemimpin Redaksi: Ipung Sutrisno

Redaktur Pelaksana: Widodo Mei Dwi Aryanto

Staff Redaksi:

Reporter Cilacap:Heru Purwanto

Reporter Banjarnegara:Achmad Razuar , Reporter

Purbalingga:Iwan Saefulloh Reporter

Banyumas: War! m

Fotografer : Antonius Sony

Penerbit: Yayasan PAMOR GARUDA NUSANTARA

WARTAWAN “TABLOID PAMOR” DIBEKALI DENGAN ID CARD YANG DISAHKAN

OLEH PIMPINAN REDAKSI WARTAWAN TABLOID PAMOR TIDAK MENERIMA

IMBALAN APAPUN DALAM SETIAP PELIPUTAN

Susunan Redaksi

Alamat Redaksi: Jln. Yosodarmo

No. 7 Purwokerto‐53151

Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia.

Telp: 0281‐7502617

Ribuan masyarakat Purwokerto, Ba nyumas menyambut keda ta ngan Pres-iden Joko Widodo, Ra bu (4 Mei 2016). Kedatangan Jokowi ke Purwokerto dalam rang ka peresmian Pasar Manis.

Presiden Joko Widodo tiba di Banyu-mas, setelah terbang menggunakan helikopter Super Puma TNI AU dari Pangkalan TNI AU Adi Sutjipto, Yo-gyakarta dan tiba di helipad Sekolah Polisi Negara Banyumas, sekitar pukul 10.15 WIB. Disambut pejabat setem-pat, Presiden lalu menaiki mobil RI-1 dan meluncur menuju Pasar Manis.

Begitu tiba di Pasar Manis Pur-wokerto, Presiden Jokowi lebih dulu menemui warga yang berkerumun di pinggir jalan, lalu masuk ke dalam pasar. Presiden tampak disambut Menteri Perdagangan Thomas Lembong.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa dia sudah mengunjungi NTB dan Papua pada minggu lalu, untuk meresmikan be-

berapa pasar. Begitu juga saat ini.Kepada para pedagang, Jokowi

berpesan agar kebersihan pasar di-jaga, lantaran pasar ini dipergunakan untuk kebutuhan masyarakat den-gan waktu yang lama. Jokowi juga mengatakan akan mengecek lagi pasar beberapa waktu ke depan.

Setelah selesai memberi sambutan Presiden secara simbolik memberikan celemek kepada ibu-ibu pedagang sebagai tanda dibukanya pasar, di-lanjutkan dengan pemotongan pita.

Presiden Jokowi selanjutnya me-ninjau suasana pasar yang dibangun kurang dari setahun tersebut. Pres-iden pada kesempatan itu berbincang ramah dengan para pedagang sambil menanyakan dagangan yang dijual.

Usai mengunjungi pasar Pres-iden Jokowi dan rombongan pun meninggalkan Pasar Ma-nis untuk meneruskan Kun-jungan ke Kebumen. / / ipung

Presiden Jokowi Resmikan Pasar Manis

Page 3: Edisi Mei 2016

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

Berita Kota Berita Kota

4

Purbalingga - Penang-gulangan kemiskinan masih menjadi prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Purbalingga 2016-2021. Prioritas ini dikarenakan masih banyaknya penduduk miskin di Purbalingga.

Dari data Sensus Sosial Ekonomi Nasional (Suse-nas) tahun 2014 di Pur-balingga masih terdapat 19.75 persen kemiskinan. Dari data tahun 2010 angka kemiskinan sebesar 24,58 persen. Penurunan yang signifikan ini ternya-ta angka kemiskinannya masih menempati pering-kat ke 5 se-Jawa Tengah.

Bupati Purbalingga saat memaparkan RPJMD pada Rapat Paripurna Dewan, Senin (30 Mei 2016) lalu mengatakan, kompleksitas permasala-han kemiskinan menye-babkan upaya penang-gulangan harus dilakukan secara sistematis, terarah, terpadu dan berkelan-

‘Penanggulangan Kemiskinan Jadi Prioritas utama RPJMD Purbalingga

jutan. Upaya penan-gulangan kemiskinaan harus mampu menyentuh akar penyebabnya.

Pembangunan infra-struktur menjadi prioritas kedua dalam RPJMD 2016-2021. Ketersedi-aan infrastruktur secara langsung dan tidak langsung akan berpenga-ruh terhadap kesejahter-aan masyarakat. Jalan, jembatan, prasarana pemukiman, irigasi, serta sarana pelayanan sosial mutlak dibutuhkan. Moda transportasi massal yang cepat seperti tranportasi udara bisa menjadi solusi untuk meningkatkan pertumbuhan wilayah di Purbalingga. Untuk itu Pemda Purbalingga terus mendukung terwu-judnya pengembangan Lanud Wirasaba menjadi bandar udara komersil.

Sedangkan yang menjadi prioritas ketiga tentang pembangunan ekonomi kerakyatan, yakni dengan peningkatan pemerataan pendapatan

perkapita masyarakatnya. Pendapatan perkapita tahun 2014 sebesar Rp 15,95 juta, masih terting-gal rata-rata pendapatan perkaipta Jawa Tengah sebesar Rp 27,61 juta dan Nasional sebesar Rp 41,82 juta. Sehingga kebijakan yang perlu diambil den-gan peningkatan produk-tifitas dan daya saing

sektor ekonomi di segala bidang. Pengembangan investasi harus diarah-kan pada pengembangan industri padat karya dan ramah lingkungan.

Prioritas keempat yakni pembangunan manusia yang meliputi akses kes-ehatan, akses pendidikan, pagan, perumahan sehat dan layak serta fasilitasi

sanitasi dan air minum. Pembangunan manusia diharapkan dapat menin-gkatkan kualitas manu-sia yang bermartabat.

Sementara pembangu-nan berwawasan ling-kungan menjadi prioritas kelima dan tata kelola pemerintahan menjadi prioritas keenam dalam RPJMD 2016-2021.

Purbalingga - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Kebu-dayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Pur-balingga, menggelar outbond di obyek wisata Goa Lawa, Jum’at (20 Mei 2016) lalu. Sebelum kegiatan outbond, dilakukan per-temuan rutin DWP dan sekal-igus ramah tamah dengan kary-awan-karyawati Dinbudparpora.

Pertemuan tersebut bukan saja pertemuan rutin biasa, namun lebih istimewa karena sekaligus pertemuan gabungan dengan para suami, serta karyawan dan karyawati Dinbudparpora. Ung-

kap Ketua DWP Dinbudparpora, Ny Harsini Subeno, S.Pd, M.Si.

Usai pertemuan di aula obyek wisata berhawa sejuk di kaki Gunung Slamet itu, para ang-gota Dharma Wanita dan kary-awati berbaur bersama mengi-kuti outbond yang dipandu oleh Aris Widianto dari Vertical In-donesia. Permainan outbond ini selain sebagai refreshing, juga sekaligus menjalin kekompakan sesama anggota Dharma Wanita.

Sementara itu Aris Widianto dengan penuh semangat mem-berikan berbagai permainan yang menarik dan mampu memecahkan

suasana. Para peserta tampak lepas dan fokus untuk mengikuti ber-bagai permainan yang disajikan.

Aris menambahkan, melalui outbond ini, anggota Dharma Wanita bisa melatih rasa per-caya diri , membangun ker-jasama dan kepercayaan satu sama lain, serta membangun pribadi yang pantang menyerah.

Sementara Kepala Dinbud-parpora Purbalingga, Drs Sub-eno, SE, M.Si mengatakan, pi-haknya menyampaikan terima kasih dan kerjasama kepada anggota Dharma Wanita, khu-susnya dalam hal mendorong

kedisiplinan para suami dalam bertugas. Kedisipl i n a n p a r a k a r y a w a n m e n j a d i s u k s e s bersama dalam menjalankan tugas sehar i -har i d i d inas .

“Apel kerja di dinas, rutin dan selalu diikuti penuh oleh para kary-awan. Ketika sidak apel pagi oleh Wakil Bupati beberapa hari lalu, karyawan Dinbudparpora hadir 100 persen. Tanpa ada sidak-pun kami tetap berusaha disiplin. Apel ini menjadi kewajiban. Kedis-iplinan ini tidak lepas dari peran ibu-ibu anggota Dharma Wani-ta dalam mendorong suaminya bekerja lebih baik,” kata Subeno.

Jalin Kekompakan, Gelar Outbond di Goa Lawa

Page 4: Edisi Mei 2016

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

Berita Kota Berita Kota

5

Purbalingga – Sebanyak 50 orang penge-lola desa wisata dan kepala desa di Kabu-paten Temanggung, Selasa (24 Mei 2016) lalu berkunjung ke desa wisata (Deswita) Panusupan, Kecamatan Rembang. Mereka belajar tentang manajemen pengelolaan desa wisata dan sekaligus strategi marketingnya.

Rombongan diterima di Umah Gede’ Desa Pa-nusupan oleh Pengelola Pokdarwis Ardi Man-dala Giri dan Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si.

Ketua rombongan yang juga Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemu-da dan Olah Raga (Dinbudparpora) Kabupaten Temanggung, Supratmantoro mengatakan, pihaknya memilih lokasi studi banding ke Pur-balingga karena perkembangan desa wisata di Purbalingga sangat pesat. Pemkab Purbalingga, kata Supratmanto, dinilai serius mengem-bangkan desa wisata sehingga mampu meng-gerakan perekonomian masyarakat di desa.

Supratmanto juga mengatakan, kami mencer-mati pertumbuhan dan perkembangan desa wisata di Purbalingga, lumayan pesat dibanding di Temanggung. Oleh karenanya, kami datang ke Purbalingga, khususnya di Desa Panusupan, untuk belajar secara langsung manajemen pen-gelolaan desa wisata dan strategi pemasarannya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata

Dinbudparpora Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, pengembangan desa-desa wisata di Purbalingga terus dipacu dengan melibatkan berbagai pihak dan SKPD (Satuan kerja Per-angkat Daerah) terkait. Dinbudparpora, tidak akan mampu berjalan sendiri tanpa dukungan SKPD lain seperti Bappeda yang menyiapkan anggaran, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang mendukung pembangunan infrastruktur menuju desa wisata, dan SKPD lain yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam peningkatan kualitas sumber-daya manusia serta pengembangan desa wisata.

Kebijakan Pemkab Purbalingga dibawah kepemimpinan Bupati Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, untuk mengembang-kan desa wisata secara tegas tertuang dalam misi pembangunan kelima, yakni menggerakan per-ekonomian masyarakat yang berbasis pariwisa-ta. Dengan political will yang tegas dibidang pariwisata ini, maka warga masyarakat yang ingin mengoptimalkan potensi desanya sebagai desa wisata merasa didukung dan termotivasi.

Prayitno menambahkan, kepedulian Pemkab Purbalingga dalam mengembangkan desa-desa wisata yang saat ini ada 15 desa, antara lain dengan pemberian stimulan Bantuan Keuan-gan Khusus (BKK) sebesar Rp 1 miliar untuk lima desa pada tahun 2015, dan Rp 800 juta pada tahun 2016 ini juga untuk lima desa.

Selain itu, juga penempatan tenaga fasilita-tor pendamping desa wisata di lima desa, serta sejumlah pelatihan untuk peningkatan sumberdaya manus i a d a n k u n j u n g a n s tud i kompara t i f ke de sa w i sa t a d i luar Ja teng yang dini la i lebih maju.

Sementara Ketua Pokdarwis Ardi Mandala Giri Yanto Supardi mengatakan, pengemban-gan desa wisata di desanya tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik dari Dinbud-parpora Purbalingga yang selalu melakukan pendampingan, dan dukungan penganggaran dari Bappeda, serta dukungan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Provinsi Jawa tengah. Sementara peran kepala desa lebih untuk menjembatani an-tara Pokdarwis (kelompok sadar wisata) dengan SKPD di Jajaran pemkab Purbalingga.

Yanto menambahkan, deswita Panusupan saat ini mengelola enam daya tarik wisata, antara lain wisata religi Ardi Lawet, jembatan cinta, susur sungai, taman Srimbar Jaya, wahana outbound Wana Tirta dan curug Pesantren, serta sejumlah daya tarik seni bu-daya seperti seni Dayakan, lengger lanang, Rodat, kuda lumping dan kothekan lesung. Wisatawan yang datang bisa membeli pa-ket kunjungan wisata dengan menginap di homestay, atau bisa juga mengunjungi daya tarik wisata baik wisata alam, dan religi.

Pelaku Desa Wisata Temanggung Belajar ke Deswita Panusupan

Page 5: Edisi Mei 2016

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

Berita Kota Berita Kota

6

Cilacap - TNI Manung-gal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I tahun 2016 di wilayah Kabupaten Ci-lacap, secara resmi ditutup Komandan Kodim (Dan-dim) 0703/Cilacap, Letkol Inf Deni Gunawan SE, Senin (23 Mei 2016), di halaman SD Negeri Man-dala, Kecamatan Jeruk-legi, Cilacap, Jawa Tengah.

Upacara penutupan keg-iatan TMMD Sengkuyung Tahap 1 tahun 2016 yang bertajuk “Dengan Semangat Kemanunggalan serta Ker-jasama Lintas Sektoral dan Lintas Komponen Bangsa, Kita Wujudkan Percepatan desa Membangun Indone-sia Guna Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat”, diikuti peserta dari berb-agai unsur, seperti satgas, satuan dari TNI, Polri dan Pemda, serta unsur pendu-kung yakni Polhut, ormas, mahasiswa dan pelajar serta masyarakat Desa Mandala.

Turut hadir dalam upa-cara penutupan tersebut, Wakil Bupati Cilacap, Akhmad Edi Susanto, Fo-rum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ka-bupaten Cilacap, Pama Korem 071/WK, Kapten Kav Ajar Haribowo SH, Ketua DPRD Kabupaten Cilacap, Taufik Nurhidayat, pra kepala SKPD di ling-kungan Pemkab Cilacap, BUMN/BUMD, Forkopim-cam Jeruklegi, PKK Ka-bupaten Cilacap, Persit KCK Cabang XVIII Kodim 0703/Cilacap, Jalasenastri Lanal Cilacap, Bhayang-kari, kades se-Kecamatan Jeruklegi, tokoh masyara-

kat, dan tokoh agama.Da l am l apo rannya ,

Pasiter Kodim 0703/Ci-lacap, Kapten Inf Tugi-run memaparkan, kegiatan TMMD tahap pertama yang dilaksanakan selama 21 hari dengan sasaran fisik pembangunan pengerasan jalan dengan panjang 1.100 meter x lebar 3 meter.

L e b i h j a u h T u g i -run menjelaskan, selain pengerasan jalan, pelaksa-naan TMMD juga membuat jalan makadam dengan panjang 400 meter x lebar 2,5 meter, jalan makadam dengan panjang 205 meter x lebar 2,5 meter, pem-bangunan turap dengan volume 15 meter kubik, plesterisasi 15 unit rumah tidak layak huni (RTLH),

dan saluran air dengan panjang 43,50 meter.

Sementara untuk sasa-ran kegiatan nonfisik yang telah dilaksanakan meliputi pengobatan gratis, pengo-batan ternak, pelayanan KB kesehatan, pembuatan kartu kuning, akta kela-hiran di bawah umur 1 tahun, penyuluhan bencana alam, bela negara, nar-koba, dan penyuluhan PBB, pelatihan servis kenda-raan sepeda motor ringan, pelatihan pembuatan pu-puk, pengolahan indus-tri kecil serta sosialisasi perda dan trantibummas.

Tugirun berharap ban-tuan alat pertanian, alat olah raga, bantuan kom-puter, buku perpustakaan dan bantuan alat penge-

masan produk serta ban-tuan bibit ikan yang dibu-tuhkan oleh desa lokasi TMMD di wilayah Desa Mandala, Kecamatan Je-ruklegi, bisa mendong-krak kesejahteraan ma-syarakat Desa Mandala.

Dijelaskannya, TMMD tahap pertama menghabis-kan anggaran sekitar Rp 340 juta yang bersum-ber dari anggaran APBD Provinsi sebesar Rp 180 juta dan APBD Kabupaten Cilacap sebesar Rp 160 juta.

Dalam sambutan tertulis-nya yang dibacakan Dan-dim 0703/Cilacap, Letkol Inf Deni Gunawan SE, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Jaswandi men-gatakan, dengan telah be-rakhirnya kegiatan TMMD

ini, segala hasil pemban-gunan atau pengembangan sarana dan prasarana fisik yang telah dibangun, dapat dimanfaatkan secara maksi-mal serta dipelihara dengan baik oleh Pemda beserta segenap warga masyara-kat di wilayah tersebut.

Pangdam juga berharap hasil nonfisik berupa pe-nyuluhan kesehatan, hu-kum, hak asasi manusia, pembekalan pengetahuan praktis, keagamaan, ke-juangan, dan bela negara benar-benar dapat dipahami dan diterap k a n d a l a m kehidupan sehari-hari , sehingga mampu men-d o r o n g i n o v a s i d a n k r e a t i v i t a s m a s y a r a -k a t s e r t a t u m b u h n y a r a s a c i n t a t a n a h a i r.

Dandim 0703 Cilacap Pimpin Upacara

Penutupan Pelaksanaan TMMD

Tahap 1 Tahun 2016

Page 6: Edisi Mei 2016

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

Berita Kota Berita Kota

7

Purbalingga – Suara tembang kidung Panggel mulai menggema di pendapa balai desa Puspa Jaga, Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Kamis malam (19 Mei 2016) lalu. Dipandu salah seorang warga, Sumerji (49), prosesi Nyadran Bareng malam itu pun dimulai. Ratusan warga dan tamu undangan tampak khidmat memenuhi pendapa itu. Sementara di salah satu sudut pendapa, nasi penggel lengkap dengan lauk pauknya siap dibawa dan diarak menuju Mesjid Sayyid Kuning, sekitar 600 meter dari balai desa tersebut.

Usai kidung Panggel din-yanyikan dengan iringan musik gamelan, kepala desa setempat Budi Triwibowo menyerahkan satu takir nasi Paggel lengkap dengan lauk pauknya kepada salah seorang

warga, Suryanto. Penyerahan nasi itu sebagai pertanda di-imulai kirab nasi Panggel.

Nasi penggel dibuat pulen dan dibuat seperti menggunung yang dilengkapi dengan lauk pauk. Simbol nasi Panggel sebagai ungkapan agar tetap ingat kepada Gusti Allah. Panggel memiliki arti pangeling-eling lebeting penggalih, pengingat didalam hati kita bahwa ada sang Pencipta

Lauk pauk yang ada juga memiliki makna tersendiri. Srundeng dari kelapa misalnya, melambangkan bahwa manusia harus bisa memberi warna dalam komunitasnya. Srundeng akan membuat makanan menjadi enak, dan gurih. Seperti halnya manusia, agar bisa memberikan warna dalam kehidupan ber-masyarakat yang baik. Kemu-dian, ada pete dan jengkol yang

dipotong-potong kecil. Makanan itu melambangkan sebagai kawula alit. Manusia hidup di dunia pada hakekatnya hanya manusia biasa, ibaratnya sep-erti kaum cepethe (tidak punya apa-apa). Semuanya tergantung kepada Gusti Allah. Semua yang melekat di dunia, akhirnya akan sirna. Jabatan dan kekuasaan juga akan tidak ada artinya, setelah manusia itu meninggal dunia.

Satu pikul nasi Penggel itu kemudian diarak menuju mesjid Sayyid Kuning. Mesjid yang usianya lebih tua dari mesjid agung Demak, dan merupakan peninggalan Wali Songo. Arak-arakan nasi penggel itu, di-awali dengan obor yang dibawa anak-anak. Suasana desa tampak gelap. Semua lampu penerangan rumah warga dimatikan. Hanya penerangan obor yang menun-

tun langkah arak-arakan itu.Sesampainya di halaman mes-

jid Sayyid Kuning, nasi Peng-gel itu diletakan di pintu utama mesjid. Sejurus kemudian, sang kepala desa Budi Triwibowo menyerahkan simbol nasi Pang-gel dalam sebuah takir kepada imam masjid Sayyid Kuning, Sudi Maksudi. Imam mesjid itu kemudian mendoakan agar semua umat warga Desa Onje, dan tamu yang hadir diberi-kan keselamatan di dunia dan akhirat, serta diberikan rejeki yang secukupnya. Usai mendo-akan kepada warga masyarakat, Maksudi mengajak kepala desa beserta perangkatnya serta tamu untuk mandi kungkum, di Jojok Pertelu, atau Kedung Pertelu.

Kedung Pertelu merupakan pertemuan tiga Sungai yang menyatu di Desa Onje. Mandi berendam sebagai lambang agar manusia diberikan kebersihan jiwa maupun raganya. Prosesi mandi berendam itu di sungai yang berada tidak jauh dari mes-jid Sayyid Kuning itu, dipandu oleh Maksudi. Ia awalnya meny-iramkan air dalam satu gayung yang telah diberi bunga melati ke arah kepala. Setelah disiram-kan, kemudian para perangkat desa dan tamu menuju air yang diyakini sudah bercampur dari tiga sungai. Usai prosesi mandi di sungai, para perangkat desa dan tamu kembali ke mesjid dan menikmati nasi penggel bersama secara kenduri. Nasi itu dimakan dengan daun jati sebagai alasnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbal-ingga Drs Subeno, SE, M.Si yang diminta menyambut dalam acara itu mengungkapkan, tradisi Nyadran Bareng yang diawali mulai dari prosesi nasi pang-gel, hingga mandi di sungai serta makan kenduri bersama, merupakan kearifan tradisi lokal yang perlu terus dijaga. “Tradisi ini juga bisa dikemas sebagai daya tarik wisata, sep-erti halnya perayaan keagaman di pulau Bali,” katanya.

Nyadran Nasi Penggel dan Filosofi Pete

Page 7: Edisi Mei 2016

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

Berita Kota Berita Kota

8

Purbalingga - Gerakan sapta pesona sadar wisata tidak hanya dilakukan oleh penge-lola sebuah daya tarik wisata, tetapi perlu dukungan semua pihak termasuk pelaku wisata dan masyarakat sekitarnya. hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Pengembangan Wisata Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Provinsi Jawa Tengah Ir Pram-budi Traju Trisno, MM, M.Si pada acara gerakan sadar wisata melalui sapta pesona wisata di Obyek Wisata Air Bojongsari (Owa-bong), Purbalingga, Sabtu (14 Mei 2016) lalu.

Aksi sapta pesona tersebut melibatkan lebih 300 orang yang terdiri dari pedagang kaki lima, pertugas parkir, karyawan, masyarakat sekitar Owabong, dan pelaku wisata dari desa-desa wisata, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), Saka Pariwisata, paguyubang Kakang Mbekayu Purbalingga (Kayulingga), dan kelompok masyarakat lain yang berkiatan dengan pariwisata. Kegiatan aksi itu dilakukan dengan kerja bakti massal di sekitar Owabong dan didalam kawasan Owabong. Acara dime-

riahkan dengan orgen tunggal dan thek-thek.Disebutkan Prambudi, destinasi wisata di

Purbalingga semakin unik dan menarik untuk dikunjungi. Perkembangan pariwisata Pur-balingga cukup menonjol di kancah Jateng. Apalagi, Purbalingga semakin membenahi desa-desa wisata sebagai daya tarik wisata baru, selain daya tarik wisata yang sudah ada.

Sebagai destinasi wisata yang diperhitungkan di Jawa Tengah, lanjut Prambudi, Kabupaten Purbalingga perlu terus membangun mental masyarakat wisata melalui gerakan sadar wisata dengan mewujudkan sapta pesona wisata. Sapta Pesona merupakan kondisi yang harus diwu-judkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau wilayah.

Dengan Sapta Pesona ini, masyarakat diharap-kan menciptakan suasana indah mempesona dimana saja dan kapan saja, khususnya ditem-pat-tempat yang banyak dikunjungi wisatawan dan pada waktu melayani wisatawan. Dengan kondisi dan suasanan yang menarik dan nya-man, wisatawan akan betah tinggal lebih lama,

merasa puas atas kunjungannya dan memberi-kan kenangan yang indah dalam hidupnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Din-budparpora) Purbalingga, Drs Subeno, SE, M.Si mengatakan, Purbalingga memiliki cita-cita besar untuk menjadi destinawi wisata utama di Jateng. Purbalingga, in-gin menjadi seperti di Bali, semua tempat m e n j a d i t u j u a n w i s a t a , t i d a k h a n -y a l o k a s i d a y a t a r i k w i s a t a s a j a .

Subeno meminta, untuk menjadikan Pur-balingga sebagai destinasi wisata utama, semua pihak yang terlibat di lokasi daya tarik wisata, baik pedagang, tukang parkir, petugas tiket, petugas kebersihan, penjual souvenir, masyarakat pelaku wisata harus tetap me-nyadari akan pentingnya sapta pesona wisata.

Sementara itu juru kampanye aksi sapta pesona wisata , Supomo, S.Sos, M.Par t e r u s m e y a k i n k a n p e d a g a n g , t u -k a n g p a r k i r d a n s e m u a p i h a k a g a r s a d a r a k a n s a p t a p e s o n a w i s a t a .

Sapta Pesona Perkuat Daya Tarik Wisata

Page 8: Edisi Mei 2016

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

Berita Kota Berita Kota

9

Purbalingga – Wisata minat khusus pendakian Gunung Slamet (3.428 m dpl), semakin diminati. Sekitar 4.100 pendaki dari berbagai kota di Jateng, Jabar, Jatim, Yogyakarta, dan Jakarta melakukan pendakian pada libur pan-jang akhir pekan lalu. Jum-lah pendakian ini, naik sepuluh kali lipat dari hari biasa. Bahkan, diantaranya, ada pendaki dari India (2 orang), Romania (1) dan Australia (3 orang). .

Kepala Dinas Kebuday-aan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbud-parpora) Purbalingga, Drs Subeno, SE, M.Si mengungkapkan, dengan jumlah pendaki yang naik drastis ini menandakan jika wisata minat khu-sus pendakian ke Gunung Slamet, semakin diminati. Para peminat sebagian be-sar dari kalangan remaja hingga pemuda-pemudi. Mereka dari kalangan pela-jar dan mahasiswa. Jumlah pendaki ini juga melebihi pada saat pendakian saat HUT kemerdekaan RI dan pada pergantian tahun.

Subeno d i se l a - se l a melakukan pemantauan di pos Bambangan, Desa Kutabawa, Karangreja, Senin (9 Mei 2016) lalu mengatakan, Jika diband-ing hari biasa, pendakian pada akhir pekan lalu naik sepuluh kali lipat. Seti-daknya, kami menyetor-kan pendapatan dari tiket masuk sekitar Rp 4 juta. Tiket pendakian ke Gunung Slamet terbilang paling murah, setiap pendaki dike-nai tiket Rp 5.000,- yang terbagi Rp 4.000 untuk kas daerah Pemkab, dan sisanya untuk Tim SAR.

Meski libur akhir pekan hingga hari Minggu (8/5),

Jumlah Pendaki Gunung Slamet Naik Sepuluh Kali Lipat

namun beberapa pendaki hingga Senin (9/5) masih terlihat di pondok pemuda yang menjadi pos penda-kian awal di Bambangan. Sebelumnya, para pen-daki mulai membanjiri pos pendakian di Dukuh Bambangan, Desa Kuta-bawa, Kecamatan Karan-greja, Purbalingga, pada Kamis (5/5) pagi. Mereka kebanyakan datang secara berombongan. Dalam satu grup antara 5 – 10 orang bahkan ada yang 20 orang. Namun juga ada yang datang dua orang dalam satu kelompoknya.

Disebutkan Subeno, ber-dasar data yang tercatat di pos Bambangan, para pen-

daki berasal dari Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Ta-sikmalaya, Semarang, Ma-diun, Surabaya dan sejum-lah kota lainnya di Jateng, Jatim dan Jabar. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, semua pendaki didata di pos Bambangan. Setiap ketua kelompok juga di-wajibkan meninggalkan identitas berupa KTP atau SIM serta nomor kontak.

Petugas di posko Bam-bangan yang dibantu dari SAR Purbalingga serta relawan Gunung Slamet juga membagikan lem-baran informasi berupa jalur pendakian, serta tata cara dan larangan selama

melakukan pendakian ke puncak Gunung Slamet.

Subeno, juga mengin-gatkan kepada para pen-daki untuk tetap menjaga kesehatan serta kelestarian lingkungan selama di pun-cak dan jalur pendakian. Para pendaki dihimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan wajib membawa turun kembali sampah yang di-hasilkannya. Semua pen-daki sebelum ke puncak juga dibekali kantong plas-tik untuk tempat sampah. Kantong ini diserahkan kembali di pos Bambangan dan tentunya berisi sampah. Para pendaki juga tidak bo-leh menebang pohon serta

memetik bunga Edelwis. Sementara petugas SAR

di pos Bambangan, Slamet Heriansyah menambah-kan, dengan membluda-knya jumlah pendaki, pi-haknya sempat kesulitan mendapatkan air bersih. Di sekitar pos Bamban-gan, tidak ada sumber air. Untuk memenuhi kebu-tuhan air harus membeli dari penjual atau membeli ke PDAM. Mesk ipun k e b u t u h a n a i r u n t u k MCK, sempat te rsen-d a t , n a m u n , a k h -i r n y a b i s a t e r a t a s i .

Slamet menambahkan, hingga Senin kemarin semua pendaki yang naik antara hari Kamis – Jum’at sudah turun semuanya. Tidak ada kejadian atau musibah apapun, karena semua pendaki mema-tuhi petunjuk yang dis-ampaikan oleh petugas di posko Bambangan.

Page 9: Edisi Mei 2016

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

Berita Kota Berita Kota

10

Cilacap - Lembaga Ban-tuan Hukum (LBH) Gakosh atau Lembaga Kontrol Sosial dan Hukum Indone-sia yang mewakili 24 warga Desa Cimanggu, Keca-matan Cimanggu, Senin, 9 Mei 2016, meminta pihak Polres Cilacap serius menangani kasus pem-buangan bayi yang diduga dilakukan Rani binti Tary-ono (20) warga Cimanggu.

Saat ditemui di Mapolres Cilacap, Ketua Biro LBH Gakosh, Muhammad Nur Bolotia SH menjelaskan, peristiwa pembuangan bayi terjadi Sabtu, 2 April 2016 lalu. Saat ditemukan bayi tersebut digeletakkan begitu saja didalam sebuah kan-tong plastik kresek dalam keadaan hidup lengkap dengan ari-arinya, di samp-ing rumah Eni dan Desi warga Desa Cimanggu.

Lebih jauh Bolotia mengatakan, kemudian oleh warga sekitar, bayi tersebut segera dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapatkan per-tolongan dan perawatan, namun ditengah jalan bayi tersebut meninggal dunia.

“Diduga kuat pembuang bayi tersebut, ialah ibu kan-dungnya yakni Rani binti Taryono. Rani diduga nekat membuang bayi terse-but lantaran malu, hamil diluar nikah hasil hubungan

dengan seorang laki-laki bernama Egi,” ujarnya.

Dikatakan Bolotia, karena pembuangan bayi tersebut dilakukan saat bayi dalam keadaan hidup dan dima-sukkan ke tas kresek, maka Rani dan atau orang lain yang terlibat dapat disang-kakan melakukan kejahatan pembunuhan bayi (Kin-derdoodslag) dan dijerat Pasal 341 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Bolitia menilai kejahatan itu bukan delik aduan, sehingga tanpa laporan masyarakat pun seharus-nya pihak kepolisian dapat melakukan penyidikan untuk selanjutnya diserah-kan ke kejaksaan guna dilimpahkan ke pengadilan.

Dengan adanya lapo-

ran masyarakat tersebut, menunjukkan kepedulian masyarakat atas rasa ke-adilan hukum, yang tentu-nya akan lebih mendorong pihak kepolisian untuk lebih tanggap dan segera melakukan penyidikan.

“Ini sebetulnya sudah menjadi konsumsi masyara-kat, dan kami beranggapan bahwa Polres maupun Polsek sudah tahu, tapi hingga hari ini belum ada tindak lanjut,” ujanya.

Dijelaskan Bolitia, pi-haknya sudah mengecek ke Humas maupun Sa-treskrim Polres Cilacap dan belum ada jawaban yang memuaskan. Ia men-gungkapkan pihak Polres akan menjawab setelah mengumpulkan informasi

dari Polsek Cimanggu.“Kami berharap agar

pihak kepolisian segera menuntaskan penyidikan terhadap kasus terse-but,” pungkasnya.

Sementara Kapolres Ci lacap, AKBP Ulung Sampurna Jaya SIK, MH melalui Kasubbag Humas Polres Ci lacap, AKP R Bintoro Wa-sono SH mengatakan bahwa pihaknya te lah menerima ber-kas laporan tersebut dan segera melaku-kan penyidikan.

“Kita tidak mau gegabah dalam menangani kasus ini. Kita masih terus men-dalami kasus ini dengan mengumpulkan bukti-bukti dan saksi-saksi,” ucapnya.

LBH Gakosh Minta Kasus Pembuangan Bayi di Cimanggu Ditangani secara Serius

Page 10: Edisi Mei 2016

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

Berita Kota Berita Kota

11

Purbalingga - Sebanyak 315 pan-ther dari berbagai jenis memadati obyek wisata Goa Lawa di desa Si-warak Karangreja. Kegiatan Jambore Nasional 2 Panther Mania ini digelar 3 hari mulai dari 6 sampai dengan 8 Mei 2016. Acara ini diikuti sejumlah panther mania dari Jawa, Bali, dan Sumatra hadir memeriahkan acara.

Acara jambore dibuka oleh Bu-pati Purbalingga Tasdi didampingi istri, Erny Ratnawati Tasdi, Ke-pala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudpar-pora) Drs Subeno, SE, M.Si dan para Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Pur-balingga, Sabtu (7 Mei 2016) lalu.

Dalam sambutannya Bupati Tasdi mengatakan, dengan event jambore ini diharapkan akan semakin men-gangkat pariwisata Purbalingga khususnya Goa Lawa agar semakin dikenal dan hal tersebut sangat

baik karena dengan semakin ban-yaknya jumlah kunjungan wisata ke Goa Lawa maka akan terasa man-faatnya bagi laju perekonomian masyarakat sekitar Goa Lawa .

Sementara Ketua Umum Pan-ther Mania Indonesia Joko Har-tono mengatakan, jambore ini adalah event 4 (empat) tahunan dan di goa lawa merupakan jambore ke 2 (dua) setelah tahun 2012 diadakan di Dieng Banjarnegara. Kegiatan jambore diisi dengan berbagai keg-iatan sosial diantaranya pemberian alat tulis kepada siswa TK di Desa Siwarak, bedah rumah dan penana-man pohon di sekitar Goa Lawa.

Sejumlah 315 panther mania yang datang dari Sumatra yakni dari Palembang, Pekanbaru, Riau, ke-mudian dari Bali dan khususnya dari pulau Jawa mulai dari Jakarta sampai Madiun membawa sekitar 1600 orang memadati obyek wisata goa lawa.

315 Panther Mania Padati Gua Lawa

Purbalingga – Bupati Purbalingga H Tasdi mengaku optimis jumlah wisa-tawan akan naik seiring dengan akan dioperasikannya pangkalan udara (Lanud) Wirasaba menjadi bandara komersial. Dengan dibukanya bandara Wirasaba, tahun depan, akses dari ber-bagai kota besar di Indonesia ke Purbal-ingga semakin mudah. Hal itu diucapkan Tasdi pada acara dialog dengan pelaku desa wisata di operation room Graha Adiguna, Kamis (12 Mei 2016) lalu.

Acara dialog bertema Pemberdayaan Potensi Desa Wisata di Purbalingga dan kendalanya itu direkam oleh Programa 3 Radio Republik Indonesia (RRI) dan akan disiarkan pada 16 Mei 2016 men-datang. Ikut menjadi narasumber dalam dialog itu Wakil Bupati Dyah Hayun-ing Pratiwi, Pj Sekda Ir Susilo Utomo, M.Si, dan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Drs Subeno, SE, M.Si.

Menurut Tasdi, untuk mendukung pengembangan bandara Wirasaba, Pemkab tengah membebaskan la-han milik masyarakat seluas kurang

lebih 4,2 hektar. Pembebasan tanah ini untuk memperpanjang landasan pacu. Saat ini, landasan pacu Lanud Wirasaba hanya 850 meter, dan nanti-nya akan diperpanjang hingga 1.500 meter dan bisa dilalui pesawat besar. Ditargetkan, tahun 2017 bandara Wi-rasaba sudah bisa dioperasionalkan.

Selain pembebasan lahan untuk per-luasan landasan pacu dan areal ban-dara, Pemkab Purbalingga juga terus meningkatkan akses jalan dari berbagai arah menuju Wirasaba. Perluasan jalan itu seperti di wilayah Tidu Kecamatan Kemangkon, kemudian dari sisi Timur jembatan Linggamas di Desa Kedung-benda, Kemangkon menuju Panican.

Tasdi juga menegaskan, pihaknya bersama wakil bupati mendukung penuh pengembangan desa-desa wisata di Purbalingga. Dukungan itu dalam berbagai hal, mulai dari pembe-nahan sarana prasarana jalan menuju desa wisata, peningkatan sumberdaya manusia, hingga promosi wisata.

Sementara itu, Kepala Dinbudparpora Subeno mengatakan, pengembangan

desa wisata mampu mengurangi angka kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan baru di desa. Persoalan utama yang dihadapi saat ini adalah persoalan kemiskinan dan kurangnya lapangan pekerjaan. Dengan pengem-bangan desa-desa wisata yang saat ini sudah mencapai 15 desa, diyakin bisa membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi kemiskinan.

Sementara dalam hal kunjungan wisatawan, Subeno menambahkan, jumlah wisatawan pada tahun 2015 lalu mampu mencapai 1,579 juta. Jumlah ini belum termasuk wisatawan ke desa wisata. Sementara pengun-jung ke desa wisata sebanayak 276 ribu orang. Melihat tren kunjungan ke desa wisata sejak awal Januari 2016 hingga saat in i , p ihaknya opt imis wisatawan ke desa wisata pada tahun in i b isa mencapai 1 juta orang. Art inya, pada tahun 2016, total wisatawan ke Purbal ingga bisa mencapai 2,5 juta orang, dan Purbal ingga opt imis menjadi dest inasi wisata utama di Jateng.

Bandara Wirasaba akan Dongkrak Kunjungan Wisata

Page 11: Edisi Mei 2016

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

Berita Kota Berita Kota

12

Purbalingga - Seban-yak 50 pelajar yang ber-asal dari berbagai SMA, SMK dan MAN di Pur-balingga dilantik sebagai anggota Pramuka Saka Pariwisata di kompleks obyek wisata Goa Lawa, Minggu (1 Mei 2016) lalu.

Para anggota Pramuka Saka Pariwisata yang sebel-umnya menerima pembeka-lan tentang kepramukaan dan kepariwisataan sejak Sabtu (30/4) ini diminta ikut membantu promosi pariwisata di daerah. Saka Pariwisata juga diharapkan ikut mendukung kampanye Sapta Pesona Sadar Wisata khususnya di kalangan generasi muda dan anggota pramuka pada umumnya.

Kepala Dinbudparpora Purbalingga Drs Subeno, SE, M.Si mengatakan, den-gan dilantikanya anggota pramuka Saka Pariwisata, bukan menjadi akhir ke-giatan kemah pariwisa-ta, tetapi justru menjadi awal untuk melangkah menyumbangkan tenaga dan pikiran demi pem-bangunan kepariwisataan.

“Sebagai anggota pramu-ka Saka Pariwisata, tentu-nya patut berbangga diri karena bisa menjadi ba-gian dari generasi muda yang peduli dan berminat mengembangkan sektor pariwisata. Sektor pariwisa-ta ini mampu menjadi pen-gungkit pembangunan sek-tor lainnya dan juga mampu

meningkatkan kesejahter-aan masyarakat.” Kata Sub-eno yang juga wakil ketua Kwarcab Purbalingga.

Anggota pramuka saka pariwisata, juga diminta memanfaatkan media sos-ial yang dimilikinya untuk membantu promosi wisata Purbalingga. Promosi me-lalui media sosial dinilai mampu menembus kalan-gan masyarakat banyak, khususnya generasi muda.

Dibagian lain, Subeno juga meminta agar ang-gota saka pariwisata men-gamalkan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka. Janji pramuka tidak hanya diucapkan, tetapi harus diamalkan. Jika diamal-kan, maka pramuka akan

menjadi orang yang baik, dan tidak terlibat narkoba.

Sementara itu Pimpinan Saka (Pinsaka) Pariwisata yang juga Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebu-dayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudpar-pora) Purbalingga, Ir Pray-itno, M.Si mengatakan, Saka Pariwisata merupakan wadah pendidikan bagi anggota Pramuka agar mer-eka dapat membina dan mengembangkan ketrampi-lan di bidang pariwisata.

Menurutnya, dalam Saka Pariwisata ada tiga krida yakni Krida Penyuluh Pari-wisata, Krida Pemanduan Wisata, dan Krida Ku-liner Wisata. Ketiga hal yang masuk dalam Saka

Pariwisata ini diharapkan dapat mendukung dan ikut mensukseskan program sa-dar wisata yang berprinsip pada Sapta Pesona Wisata yakni aman, tertib, ber-sih, ramah, sejuk, indah, dan kenangan terakhir.

Dikatakan juga bahwa potensi generasi muda In-donesia sangat besar, pro-gram revitalisasi Gerakan Pramuka sejak sembilan tahun belakangan ini telah mengalami peningkatan cukup signifikan dengan makin bertambahnya ang-gota Pramuka. Sebagai sarana pendidikan non for-mal, Gerakan Pramuka sangat tepat untuk mem-bentuk karakter pribadi generasi muda bangsa.

Saka Pariwisata Diminta Dukung Sapta Pesona Wisata

Page 12: Edisi Mei 2016

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

TABLOID

P E R T A H A N K A N B U D A Y A B A N G S A

Berita Kota Berita Kota

13

Purbalingga – Komisi III DPRD Pur-balingga mendukung pengembangan de-sa-desa wisata di Purbalingga. Pengem-b a n g a n d e s a w i s a t a s e l a i n m a m p u

menggerakan perekonomian masyara-kat desa, juga mampu mengangkat kem-bal i ada t i s t iada t , seni dan t radis i .

Bentuk dukungan Komisi III DPRD ini den-gan melakukan kunjungan ke desa wisata Ka-liori, Kecamatan Karanganyar, Kamis (28 April 2016) lalu. Kunjungan ini sebagai upaya me-nyerap aspirasi atas usulan warga dan pemerin-tah desa setempat yang kini tengah bersemangat mengembangkan desanya sebagai desa wisata.

Ketua Komisi III, Haryanto disela-sela acara kunjungan mengatakan, Komisi III mendukung pengembangan desa wisata karena mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di desa. Du-kungan DPRD dalam pengembangan desa wisata tentunya melalui penganggaran, baik anggaran infrastruktur menuju desa wisata atau dukungan anggaran untuk peningkatan sumberdaya manusia pengelola desa wisata.

Menurut Haryanto, pengembangan desa

wisata yang saat ini gencar di Purbalingga, semangatnya agar terus dijaga. Jangan hanya sekedar ikut-ikutan dengan desa wisata lain. Ke-pala desa dan warga masyarakat serta pengelola desa wisata harus saling bersinergi agar mem-berikan pelayanan terbaik kepada wisatawan.

Haryanto menambahkan, para pengelola desa wisata juga harus terus mengembangkan SDM dibawah binaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Din-budparpora). Selain kemampuan memandu wisatawan, dan menerima tamu dengan ramah, pengelola desa wisata juga harus menguasai Teknologi Informasi untuk sarana promosi.

Sementara itu Kepala Desa Kaliori, Ada Sub-arkah mengatakan, potensi desa Kaliori yang layak jual untuk wisatawan difokuskan diseki-tar kawasan Kedung Cucruk. Disekitar Kedung Cucruk, ada semacam pulau kecil mirip tanah lot di Pulau Bali. Pengelola desa wisata menyebut-nya sebagai wisata tanah Lot-nya Purbalingga.

Untuk mencapai tempat seperti pulau ke-cil itu, wisatawan akan diajak naik gethek bambu. Selain itu disekitar Kedung Cucruk, yang ingin berbasah-basah di sungai, juga

dikembangkan tubing untuk menyeberang.Disepanjang Kedung Cucruk, akan didirikan

gasebo-gasebo sebagai tempat istirahat, yang dilengkapi warung Jimbrani (Jimbaran mini) yang menjual kuliner khas desa. Pengunjung bisa menikmati masakan ikan sungai, dengan sambal khas desa. Sambil makan, sembari menikmati pemandangan sekitar sungai.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbud-parpora) Purbalingga Drs Subeno, SE, M.Si mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi DPRD khususnya Komisi III yang mampu menangkap peluang dan memberi ruang kepada masyarakat untuk mengembangkan desanya sebagai desa wisata. Disisi lain, Subeno juga menyambut baik inisiatif kepala Desa Ka-liori dan warganya yang bersemangat untuk mengembangkan desanya sebagai desa wisata.

Dengan semakin bermunculannya desa wisata, tentunya akan menambah daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Purbalingga. Dengan begitu Purbalingga akan menjadi daerah tujuan wisata yang diperhitungkan di tingkat Jawa Tengah.

DPRD Dukung Pengembangan Desa Wisata