edisi 28 juli 2013

2
Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya Air Hidup 3 Santo - Santa St. MARIA MAGDALENA Merayakan Ekaristi bukanlah penemuan dari manusia. Pada Perayaan Perjamuan Terakhir, Tuhan Yesus sendiri memberikan tugas kepada para murid-Nya untuk mengulang apa yang telah dilakukan-Nya sendiri. “…perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (Luk 22:19). Gereja dengan setia pada perintah untuk merayakan Ekaristi. Ekaristi terus dirayakan oleh Gereja bukan hanya untuk memperingati apa yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus bersama dengan para murid-Nya itu melainkan menghantar Gereja untuk menghadirkan kembali peristiwa itu pada saat ini juga. Perayaan Ekaristi membuat kita yang merayakannya sungguh merasakan kehadiran Tuhan Yesus yang telah memberikan diri-Nya bagi keselamatan kita. Kehadiran Tuhan Yesus dalam Perayaan Ekaristi semakin memperkokoh relasi kita dengan-Nya. Dalam Injil yang dibacakan, kita diajak untuk mendengarkan Tuhan Yesus yang bersabda kepada kita. Sabda Tuhan itu menguatkan, meneguhkan, dan mengarahkan hidup kita. Dalam Liturgi Ekaristi, kita diundang untuk ikut serta bergabung dalam meja persembahan untuk juga mempersembahkan hidup kita kepada Allah sebagai persem-bahan yang berkenan pada-Nya. Ketika kita menyambut Komuni Kudus, kita diperkenankan untuk memasuki kehidupan Tuhan Yesus sekaligus membiarkan Tuhan untuk masuk ke dalam hidup kita. Relasi kita dengan Tuhan Yesus Kristus mencapai puncaknya di dalam Perayaan Ekaristi. Hidup doa kita, karya amal kasih yang kita laksanakan dan hidup kita sehari-hari merupakan upaya kita untuk menjalin relasi dengan Tuhan Yesus. Dan semuanya itu terakumulasi di dalam Perayaan Ekaristi sebagai relasi persatuan yang mesra antara kita masing-masing dengan Tuhan Yesus Kristus. Ekaristi sebagai Persatuan Mesra Dengan Kristus Suatu ketika, seorang Parisi bernama Simon mengundang Jesus untuk makan bersama di rumahnya. Jesus datang bersama beberapa muridNya. Di saat mereka sedang menikmati hidangan lezat, terjadilah apa yang dimata kaum Parisi dianggap sangat tidak sopan: Seorang wanita muda nyelonong masuk dan tanpa mengatakan salam sepatah kata pun langsung bersimpuh di kaki Jesus. Ia menangis terisak-isak sehingga air matanya berderai membasahi kaki Jesus. Namun dengan rambutnya yang terjurai panjang wanita itu mengeringkannya kembali, mengecupnya dan mengurapinya dengan minyak wangi yang amat mahal harganya dari buli-buli pualam. Membasuh kaki dan mengurapi dengan wangi-wangian adalah cara orang Yahudi menghormati tamu yang sangat disegani. Simon, si tuan rumah sendiri, tidak memberikan pelayanan paling biasa pun kepada Jesus, “Sekiranya Guru ini tahu siapa perempuan ini dan betapa sering dia berbuat dosa, pasti segera mengusirnya”, pikir tamu. Jesus memandang sekeliling menembus hati setiap pengunjung. Ia tahu, bahwa wanita itu menangisi dosa-dosanya, dan bahwa ia sangat mencintai Jesus. Maka berkatalah Jesus: “Siapa pun yang mencintai dengan kasih sebesar kasih wanita ini, segala dosanya sudah diampuni”. (Sumber : Ensiklopedia Orang Kudus dengan perubahan seperlunya) 2 Senin, 29 Juli 2013 Mat 13:31-35 Kecil itu berharga Jangan sepelekan yang kecil. Karena yang besar ada mulai dari yang kecil. Sebagaimana digambarkan oleh Yesus tentang Kerajaan Allah, demikianlah setiap kebaikan. Semuanya selalu mulai dari yang kecil dan sederhana. Maka mulailah melakukan kebaikan, meski yang kecil sekali pun. Selasa, 30 Juli 2013 Mat 13:36-43 Menabur kebaikan, menuai kebaikan Orang tidak bisa mengharapkan hasil yang baik kalau yang ditaburkan sesuatu yang tidak baik. Hasil yang baik harus disemai dari bibit yang baik. Berlomba-lombalah menaburkan kebaikan karena Anda akan menuai kebaikan di masa mendatang. Bahkan hidup Anda juga akan dinilai berdasarkan seberapa besar kebaikan yang pernah lakukan. Rabu, 31 Juli 2013 Mat 13:44-46 Berkorban untuk sesuatu yang istemewa Apa pun akan dilakukan orang untuk mendapatkan sesuatu yang istimewa. Orang yang menginginkan mutiara rela menjual seluruh miliknya demi mendapatkan mutiara itu. Apakah yang istimewa yang ingin Anda peroleh? Apakah Anda rela berkorban untuk mendapatkan yang istimewa itu? Kamis, 1 Agustus 2013 Mat 13:47-53 Hadiah dan hukuman Akhir hidup manusia adalah saat di mana setiap orang dinilai. Penilaian itu didasarkan pada apa yang dilakukannya saat hidup di dunia. Kalau selama hidup di dunia melakukan kebaikan, orang akan mendapatkan hadiah. Tetapi kalau selama hidup di dunia hanya melakukan yang jahat, jelas hukuman yang akan diterima. Kita mau mendapat hadiah atau menerima hukuman? Jumat, 2 Agustus 2013 Mat 13:54-58 Rugi kalau tidak percaya kepada Tuhan Yesus tidak banyak membuat mukjizat di kampungnya karena orang-orang sekampung-Nya tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka tidak percaya karena mereka "merasa" mengenal Yesus. Kita pun tidak akan pernah bisa melihat campur tangan Tuhan dalam hidup kita kalau kita tidak percaya kepada Tuhan. Padahal selalu ada mukjizat bagi orang yang percaya. Sabtu, 3 Agustus 2013 Mat 14:1-12 Mulutmu harimaumu Herodes berjanji akan memberikan apa saja asal anak Herodias menari untuk tamu-tamunya. Tapi begitu yang diminta adalah kepala Yohanes Pembaptis, ia menjadi sedih. Meski permintaan itu toh dikabulkan, tapi sikapnya yang mudah mengumbar janji, menyusahkannya sendiri. Pelajaran bagi kita, jangan mengumbar janji. Terlalu banyak omong, biasanya sedikit yang bisa ditepati. Maka berhati-hatilah dalam berkata-kata. Mulutmu harimaumu. Senin, 5 Agustus 2013 Mat 14:13-21 Dalam kekurangan, rela berbagi Sering kita berpikir, "Aku saja kekurangan, masakan aku harus memberikan yang kupunya". Bila berpikir seperti itu, kita tidak akan pernah berbagi. Para murid hanya mempunyai lima roti dan dua ikan. Tetapi begitu mereka mau berbagi, apa yang mereka berikan itu menjadi sarana bagi Yesus untuk menurunkan berkat-Nya yang berlimpah-limpah sehingga 5000 orang bisa makan. Demikian juga kerelaan kita berbagi, meski dalam kekurangan, akan menjadi sumber berkat bagi diri kita sendiri dan orang lain. Selasa, 6 Agustus 2013 Luk 9:28b-36 Kalau mau mulia, ya harus mau menderita Apa maksud Yesus menampakkan kemuliaan-Nya? Di awal Yesus mau menunjukkan kepada para murid-Nya bahwa ada kemuliaan kalau mengikuti-Nya. Tapi kemuliaan itu harus diperjuangkan lewat jalan salib. Yesus pun menempuh jalan itu. Para murid pun harus menempuh jalan itu kalau mau mulia. Semoga kita pun mau menempuh jalan yang sama. Rabu, 7 Agustus 2013 Mat 15:21-28 100% percaya Sebenarnya banyak orang tahu kalau dia 100% percaya kepada Tuhan, apa pun yang diminta pasti dikabulkan Tuhan. Soalnya, banyak orang ragu-ragu sehingga apa yang diminta juga tidak dikabulkan. Perempuan Kanaan yang datang kepada Yesus adalah salah satu contoh kecil orang yang sungguh percaya itu. Karena kepercayaannya, anak perempuannya sembuh dari sakit. Kita termasuk yang mana? Kamis, 8 Agustus 2013 Mat 16:13-23 Apakah aku kenal Yesus? Untuk apa Yesus bertanya tentang diri-Nya? Yesus mau melihat sejauh mana para murid-Nya mengenal-Nya. Sebagai murid-murid Yesus, harusnya para rasul lebih kenal Yesus dibandingkan dengan orang kebanyakan. Dan memang demikian. Lewat jawaban Petrus kita tahu, para rasul memang mengenal lebih dalam Yesus. Bagaimana dengan kita yang mengaku murid-murid-Nya juga? Apakah kita sungguh mengenal Yesus? Jumat, 9 Agustus 2013 Mat 16:24-28 Memaknai "memikul salib" Salib sering kita artikan penderitaan atau persoalan hidup. Padahal salib lebih daripada itu. Salib adalah soal identitas kemuridan. Maka memanggul salib bukan sekedar kesanggupan menanggung masalah dan penderitaan saja, tetapi lebih pada soal kesetiaan kita pada Sang Guru. Apakah kita setia kepada Yesus sampai akhir? Sabtu, 10 Agustus 2013 Yoh 12:24-26 Menjadi martir di jaman ini Martir di masa lalu adalah orang-orang yang dengan gagah berani mau mati demi imannya. Itulah yang ditunjukkan oleh Santo Laurensius, yang kita rayakan pestanya hari ini. Namun di jaman kita, menjadi martir adalah justru sebuah tantangan untuk hidup demi iman. Mau berjuang demi iman. Dan setia dalam iman katolik, apa pun kondisi dan risikonya. Apakah kita mau menjadi martir di jaman ini? Pekan Biasa XVII - XVIII OMK membagi 350 ta’jil di depan kantor pos besar pada tanggal 21 Juli 2013 pukul 17.15 Pemakaman Sr. Immaculata,SPM di kembang kuning pada tanggal 20 Juli 2013 pukul 13.00

Upload: komsos-kelsapa

Post on 28-Mar-2016

227 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria SurabayaGereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya

Air Hidup

Pekan Biasa IX dan XV-XVI

3

Santo - SantaSt. MARIA MAGDALENA

Merayakan Ekaristi bukanlah penemuan dari manusia. Pada Perayaan Perjamuan Terakhir, Tuhan Yesus sendiri memberikan tugas kepada para murid-Nya untuk mengulang apa yang telah dilakukan-Nya sendiri. “…perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (Luk 22:19). Gereja dengan setia pada perintah untuk merayakan Ekaristi.

Ekaristi terus dirayakan oleh Gereja bukan hanya untuk memperingati apa yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus bersama dengan

para murid-Nya itu melainkan menghantar Gereja untuk menghadirkan kembali peristiwa itu pada saat ini juga. Perayaan Ekaristi

membuat kita yang merayakannya sungguh merasakan kehadiran Tuhan Yesus yang telah memberikan diri-Nya bagi keselamatan kita.

Kehadiran Tuhan Yesus dalam Perayaan Ekaristi semakin memperkokoh relasi kita dengan-Nya. Dalam Injil yang dibacakan, kita diajak

untuk mendengarkan Tuhan Yesus yang bersabda kepada kita. Sabda Tuhan itu menguatkan, meneguhkan, dan mengarahkan hidup kita.

Dalam Liturgi Ekaristi, kita diundang untuk ikut serta bergabung dalam meja persembahan untuk juga mempersembahkan hidup kita

kepada Allah sebagai persem-bahan yang berkenan pada-Nya. Ketika kita menyambut Komuni Kudus, kita diperkenankan untuk

memasuki kehidupan Tuhan Yesus sekaligus membiarkan Tuhan untuk masuk ke dalam hidup kita.

Relasi kita dengan Tuhan Yesus Kristus mencapai puncaknya di dalam Perayaan Ekaristi. Hidup doa kita, karya amal kasih yang kita

laksanakan dan hidup kita sehari-hari merupakan upaya kita untuk menjalin relasi dengan Tuhan Yesus. Dan semuanya itu terakumulasi di

dalam Perayaan Ekaristi sebagai relasi persatuan yang mesra antara kita masing-masing dengan Tuhan Yesus Kristus.

Ekaristi sebagai Persatuan Mesra Dengan Kristus

Suatu ketika, seorang Parisi bernama Simon mengundang Jesus untuk makan bersama di rumahnya. Jesus datang bersama beberapa muridNya. Di saat

mereka sedang menikmati hidangan lezat, terjadilah apa yang dimata kaum Parisi dianggap sangat tidak sopan: Seorang wanita muda nyelonong masuk

dan tanpa mengatakan salam sepatah kata pun langsung bersimpuh di kaki Jesus. Ia menangis terisak-isak sehingga air matanya berderai membasahi

kaki Jesus. Namun dengan rambutnya yang terjurai panjang wanita itu mengeringkannya kembali, mengecupnya dan mengurapinya dengan minyak

wangi yang amat mahal harganya dari buli-buli pualam. Membasuh kaki dan mengurapi dengan wangi-wangian adalah cara orang Yahudi menghormati

tamu yang sangat disegani. Simon, si tuan rumah sendiri, tidak memberikan pelayanan paling biasa pun kepada Jesus, “Sekiranya Guru ini tahu siapa

perempuan ini dan betapa sering dia berbuat dosa, pasti segera mengusirnya”, pikir tamu. Jesus memandang sekeliling menembus hati setiap

pengunjung. Ia tahu, bahwa wanita itu menangisi dosa-dosanya, dan bahwa ia sangat mencintai Jesus. Maka berkatalah Jesus: “Siapa pun yang

mencintai dengan kasih sebesar kasih wanita ini, segala dosanya sudah diampuni”. (Sumber : Ensiklopedia Orang Kudus dengan perubahan seperlunya)

2

Senin, 29 Juli 2013Mat 13:31-35Kecil itu berhargaJangan sepelekan yang kecil. Karena yang besar ada mulai dari yang kecil. Sebagaimana digambarkan oleh Yesus tentang Kerajaan Allah, demikianlah setiap kebaikan. Semuanya selalu mulai dari yang kecil dan sederhana. Maka mulailah melakukan kebaikan, meski yang kecil sekali pun.

Selasa, 30 Juli 2013Mat 13:36-43Menabur kebaikan, menuai kebaikanOrang tidak bisa mengharapkan hasil yang baik kalau yang ditaburkan sesuatu yang tidak baik. Hasil yang baik harus disemai dari bibit yang baik. Berlomba-lombalah menaburkan kebaikan karena Anda akan menuai kebaikan di masa mendatang. Bahkan hidup Anda juga akan dinilai berdasarkan seberapa besar kebaikan yang pernah lakukan.

Rabu, 31 Juli 2013Mat 13:44-46Berkorban untuk sesuatu yang istemewaApa pun akan dilakukan orang untuk mendapatkan sesuatu yang istimewa. Orang yang menginginkan mutiara rela menjual seluruh miliknya demi mendapatkan mutiara itu. Apakah yang istimewa yang ingin Anda peroleh? Apakah Anda rela berkorban untuk mendapatkan yang istimewa itu?

Kamis, 1 Agustus 2013Mat 13:47-53Hadiah dan hukumanAkhir hidup manusia adalah saat di mana setiap orang dinilai. Penilaian itu didasarkan pada apa yang dilakukannya saat hidup di dunia. Kalau selama hidup di dunia melakukan kebaikan, orang akan mendapatkan hadiah. Tetapi kalau selama hidup di dunia hanya melakukan yang jahat, jelas hukuman yang akan diterima. Kita mau mendapat hadiah atau menerima hukuman?

Jumat, 2 Agustus 2013Mat 13:54-58Rugi kalau tidak percaya kepada TuhanYesus tidak banyak membuat mukjizat di kampungnya karena orang-orang sekampung-Nya tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka tidak percaya karena mereka "merasa" mengenal Yesus. Kita pun tidak akan pernah bisa melihat campur tangan Tuhan dalam hidup kita kalau kita tidak percaya kepada Tuhan. Padahal selalu ada mukjizat bagi orang yang percaya.

Sabtu, 3 Agustus 2013Mat 14:1-12Mulutmu harimaumuHerodes berjanji akan memberikan apa saja asal anak Herodias menari untuk tamu-tamunya. Tapi begitu yang diminta adalah kepala Yohanes Pembaptis, ia menjadi sedih. Meski permintaan itu toh dikabulkan, tapi sikapnya yang mudah mengumbar janji, menyusahkannya sendiri. Pelajaran bagi kita, jangan mengumbar janji. Terlalu banyak omong, biasanya sedikit yang bisa ditepati. Maka berhati-hatilah dalam berkata-kata. Mulutmu harimaumu.

Senin, 5 Agustus 2013Mat 14:13-21Dalam kekurangan, rela berbagiSering kita berpikir, "Aku saja kekurangan, masakan aku harus memberikan yang kupunya". Bila berpikir seperti itu, kita tidak akan pernah berbagi. Para murid hanya mempunyai lima roti dan dua ikan. Tetapi begitu mereka mau berbagi, apa yang mereka berikan itu menjadi sarana bagi Yesus untuk menurunkan berkat-Nya yang berlimpah-limpah sehingga 5000 orang bisa makan. Demikian juga kerelaan kita berbagi, meski dalam kekurangan, akan menjadi sumber berkat bagi diri kita sendiri dan orang lain.

Selasa, 6 Agustus 2013Luk 9:28b-36Kalau mau mulia, ya harus mau menderitaApa maksud Yesus menampakkan kemuliaan-Nya? Di awal Yesus mau menunjukkan kepada para murid-Nya bahwa ada kemuliaan kalau mengikuti-Nya. Tapi kemuliaan itu harus diperjuangkan lewat jalan salib. Yesus pun menempuh jalan itu. Para murid pun harus menempuh jalan itu kalau mau mulia. Semoga kita pun mau menempuh jalan yang sama.

Rabu, 7 Agustus 2013Mat 15:21-28100% percayaSebenarnya banyak orang tahu kalau dia 100% percaya kepada Tuhan, apa pun yang diminta pasti dikabulkan Tuhan. Soalnya, banyak orang ragu-ragu sehingga apa yang diminta juga tidak dikabulkan. Perempuan Kanaan yang datang kepada Yesus adalah salah satu contoh kecil orang yang sungguh percaya itu. Karena kepercayaannya, anak perempuannya sembuh dari sakit. Kita termasuk yang mana?

Kamis, 8 Agustus 2013Mat 16:13-23Apakah aku kenal Yesus?Untuk apa Yesus bertanya tentang diri-Nya? Yesus mau melihat sejauh mana para murid-Nya mengenal-Nya. Sebagai murid-murid Yesus, harusnya para rasul lebih kenal Yesus dibandingkan dengan orang kebanyakan. Dan memang demikian. Lewat jawaban Petrus kita tahu, para rasul memang mengenal lebih dalam Yesus. Bagaimana dengan kita yang mengaku murid-murid-Nya juga? Apakah kita sungguh mengenal Yesus?

Jumat, 9 Agustus 2013Mat 16:24-28Memaknai "memikul salib"Salib sering kita artikan penderitaan atau persoalan hidup. Padahal salib lebih daripada itu. Salib adalah soal identitas kemuridan. Maka memanggul salib bukan sekedar kesanggupan menanggung masalah dan penderitaan saja, tetapi lebih pada soal kesetiaan kita pada Sang Guru. Apakah kita setia kepada Yesus sampai akhir?

Sabtu, 10 Agustus 2013Yoh 12:24-26Menjadi martir di jaman iniMartir di masa lalu adalah orang-orang yang dengan gagah berani mau mati demi imannya. Itulah yang ditunjukkan oleh Santo Laurensius, yang kita rayakan pestanya hari ini. Namun di jaman kita, menjadi martir adalah justru sebuah tantangan untuk hidup demi iman. Mau berjuang demi iman. Dan setia dalam iman katolik, apa pun kondisi dan risikonya. Apakah kita mau menjadi martir di jaman ini?

Pekan Biasa XVII - XVIII

OMK membagi 350 ta’jil di depan kantor pos besarpada tanggal 21 Juli 2013 pukul 17.15

Pemakaman Sr. Immaculata,SPM di kembang kuningpada tanggal 20 Juli 2013 pukul 13.00

Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya4

Melayani, terbuka dan komunikatif

Buka Pintu

Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya 1

Para pembaca setia

Suara Paroki

Kelahiran Santa Perawan Maria dalam Kristus.

Pada edisi kali ini, secara khusus Suara Paroki Kelsapa menyajikan

informasi dan berita terbaru selama dua minggu terakhir.

Terimakasih atas segala dukungan, kritik, dan saran, serta partisipasi dari para umat Kelsapa demi membangun media internal

paroki ini.

Kami juga mohon maaf sebesar-besarnya jikalau ada salah

pengetikan atau pengejaan nama.

Jika anda menyukai bidang Jurnalistik, Multimedia, ataupun

Fotografi, kami mengajak saudara-saudara sekalian untuk turut serta bergabung bersama

kami.

Selamat membaca.

Tuhan Yesus Memberkati.

Sekretariat: JL. Kepanjen No. 4-6 Surabaya. Telp. (031) 3551077, Fax (031) 3551077 e-mail: , blog:[email protected] http://www.komsosparokikelsapa.blogspot.com

Susunan RedaksiPelindung:

Rm. F. Hersemedi, CMPendamping:

Rm. Ign. Suparno, CM,F. Edy Joko Prasetyo

Ketua Umum:A. H. Wisnu Broto

Pimpinan Redaksi:Andreas Yunanto

Editor:Tri Sutrisno, Suramin

Layout:SuraminJurnalis:

Jeffry, Stefani DP Andreas, Kitri, Mita

Edisi Juli/2013 / M 4 Volume 8

Kelsapa Mencari Semangat Muda

Arvin Widjajakusuma"Talenta terbaik yang telah kuterima akan kupersembahkan bagi pelayanan umatNya"

Semangat pelayanan itulah yang diyakini oleh pemuda bernama lengkap Christophorus Arvin Widjajakusuma selama ini

hingga akhirnya dia menjabat sebagai Sekretaris 2 Dewan Pastoral Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria

Surabaya periode 2012-2015.

Pemuda yang akrab dipanggil Arvin ini memulai pelayanannya sejak usia 16 tahun sebagai organis di gereja.

Dukungan serta teladan yang diberikan oleh anggota keluarganyalah yang mendorongnya untuk terjun ke

dalam dunia pelayanan gereja. Pelayanan sebagai pemusik gereja ini masih tekun dijalaninya hingga

sekarang. Bahkan peran sebagai koordinator organis paroki Kelsapa pernah dipegangnya sejak tahun 2005

hingga 2012.

Pelayanannya tidak hanya berhenti sampai pada organis saja, Pemuda kelahiran 15 September 1984 ini

merambah pelayanan sebagai sekretaris lingkungan FX-1 sejak 2009 dan saat inipun untuk periode kedua

dirinya kembali dipercaya untuk menjalankan tugas yang sama di lingkungannya.

Dari keaktifannya di kepengurusan lingkungan itulah yang akhirnya membawa pemuda dengan

kegemaran menonton TV ini terpilih untuk menduduki posisi sekretaris 2 Dewan Pastoral Paroki (DPP)

sekaligus sebagai sekretaris 2 Badan Gereja Katolik Paroki (BGKP) Kelahiran Santa Perawan Maria.

"Awalnya sih saya menolak untuk menjalani tugas sebagai Sekretaris 2 DPP dan BGKP ini karena

pastilah akan menyita banyak waktu dan tenaga. Namun pada akhirnya saya terima karena saya sadar

bahwa banyak hal yang sudah saya dapatkan secara gratis dari Tuhan. Jadi sudah semestinya saya pun

juga memberikan waktu dan tenaga saya untuk melayani umatNya".

Sebagai sekretaris DPP banyak hal yang bisa dipelajari oleh pemuda berkacamata minus ini. Mulai dari hal-

hal kesekretariatan hingga serba serbi yang ada di lingkungan gereja. Misalnya saja tentang proses

pemasangan AC di gereja, proses keberlangsungan balai pengobatan, proses perhitungan kolekte di gereja, dan

banyak hal lainnya yang tidak mungkin diketahuinya sebagai umat biasa.

Wawancara ini diakhiri dengan sebuah pernyataan menarik. "Gereja Kelsapa ini dikenal sebagai gereja tua dan antik. Namun saya percaya dibalik itu

semua tersimpan banyak talenta dan semangat muda yang bisa dikembangkan bagi kemajuan Gereja. Karena itu saya ingin mengajak teman-teman

muda lainnya untuk bisa mulai mencoba menyumbangkan talenta yang kalian miliki untuk gereja. Gereja bukan memerlukan orang yang hebat untuk

bekerja namun gereja memerlukan orang yang tulus dalam melayani." (mcs/caw)

Keseluruhan bagian perayaan Ekaristi, yang dirayakan oleh Gereja Katolik, hendaknya dipahami sebagai satu kesatuan yang utuh dan

harus dirayakan secara utuh pula. Itulah sebabnya, orang beriman Katolik harus merayakan Ekaristi secara utuh dan menyeluruh, dari

awal sampai akhir perayaan. Kita tidak boleh memahami perayaan Ekaristi hanya bagian per bagian, sebab akan menimbulkan anggapan

bahwa bagian tertentu lebih penting dari bagian lainnya, misalnya Komuni lebih penting daripada bacaan Kitab Suci dan homili, sehingga

dapat datang terlambat atau berbicara sendiri ketika bacaan Kitab Suci dibacakan dan homili disampaikan atau pulang lebih cepat.

(Sumber : buku Ekaristi sumber dan puncak hidup Kristiani)

Tahukah Kamu EKARISTI?

Saat program-program di televisi gencar

mencari bakat-bakat terpendam, Paroki Kelsapa juga tak

kalah mencari semangat muda yang terpendam. Seksi

Kitab Suci yang dikomando oleh Silvi OP ini sedang

mencari tim Kitab Suci. Saat ditanya mengenai

persyaratan orang yang dicari, wanita yang akrab

dipanggil OP ini menjawab dengan antusias. “Orang yang

dicari bukan yang pinter-pinter, tapi mau merangkul yang

muda-muda,” ujarnya.

Pembelajaran tim kitab suci juga telah

disediakan oleh pihak panitia yaitu Silvi OP, Romo

Hersemedi dan keluarga kecil Bidang sumber. Selasa

minggu pertama menjadi pilihan waktu pembelajaran.

Pembelajaran ini telah diadakan empat kali dengan

durasi masing-masing sebesar dua jam.

Pada pertemuan pertama, Romo Hersemedi

berbicara tentang ARDAS dan memberikan kuis kitab

suci untuk mengasah sejauh mana pengetahuan akan

Kitab Suci. Pada pertemuan ini, hanya terlihat dua orang

muda-mudi. Sebut saja Joseph dari wilayah BS dan Titin

dari wilayah AP. Pada pertemuan kedua, Romo

menjelaskan ulang mengenai apa itu Kitab Suci, ARDAS,

tugas Tim Kitab Suci dan banyak hal lainnya. Pada

pertemuan ketiga, Romo mulai masuk ke dalam Sejarah

Kitab Suci, bahasa yang dipakai, jumlah Kitabnya dan

lain-lain.

Pembelajaran Kitab Suci pada kali keempat

sedikit berbeda dari pembelajaran sebelumnya. Kali ini

diadakan pada Selasa minggu ketiga. Pada hari Selasa,

16 Juli 2013 pukul 19.00 WIB di Balai Paroki Kelahiran

Santa Perawan Maria Surabaya, Frater Diakon Paulus

Febrianto, Pr di minta untuk memberikan pembelajaran,

menggantikan Romo Hersemedi, CM yang berhalangan

hadir saat itu.

Pembelajaran dua arah dilakukan oleh Frater

Diakon Paulus. Berikut kami sertakan sekilas materi yang

diberikan. Aspek ketanahan mempengaruhi perbuatan,

watak, bahasa dan sejarah manusia. Selama bumi masih

ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai,

dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.

Gandum, anggur dan minyak adalah tanda berkat bagi

Israel.

Beliau juga memberikan contoh Semak duri

disebut pertama kali dalam kisah kejatuhan manusia,

Semak duri juga muncul dalam penampakan Tuhan

kepada Musa di gunung dan dalam penyiksaan terhadap

Yesus. Binatang adalah makhluk yang paling dekat

dengan manusia tetapi binatang juga dapat menjadi

musuh manusia.

Saat ini telah diperoleh delapan orang yang

menjadi tim kitab suci dan tengah mengikuti

pembelajaran. Silvi OP menutup wawancara dengan

mengajak para kaum muda. “Bagi kaum muda yang

tertarik dengan Kitab Suci, mari bersama-sama melayani

Tuhan bersama Tim Kitab Suci”, ujarnya. Mengutip kata-

kata Arvin yang menjadi Profil di edisi Suara Paroki kali

ini, “gereja bukan memerlukan orang yang hebat untuk

b e k e r j a n a m u n g e r e j a

memerlukan orang yang tulus

dalam melayani”. Apakah anda

masuk dalam orang yang mau

tulus dalam

melayani?

(mcs/jff)