edisi 24 desember 2012

12

Upload: teguh-santoso

Post on 31-Mar-2016

261 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

kabar madura newspaper

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi 24 Desember 2012
Page 2: Edisi 24 Desember 2012

SENIN 24 Desember 20122

Email Redaksi: [email protected]

OPERASI L IL IN

BANGKALAN-Keindahan Stadion Gelora Bangkalan (SGB) yang menjadi kebanggaan pemerintah kabupaten (pemkab) Bangkalan ternoda akibat ulah sekelompok pemuda yang kerap menggelar balap liar di area parkir sta-dion sepakbola terbesar di Madura tersebut.

Aksi balap liar tersebut membuat sejumlah warga di sana resah. Menurut salah satu ped-agang kaki lima yang memiliki gerai di sekitar SGB, kelompok pemuda yang menggelar aksi balap liar tersebut diketahui masih menggu-nakan seragam sekolah putih abu-abu.

”Di sini sering ada yang balap liar yang di-lakukan oleh sejumlah pelajar sekolah. Mereka menggunakan halaman stadion untuk meng-gelar balap liar atau sekedar unjuk kebolehan atraksi motor,” tutur Rahmini, pedagang kaki

lima di sekitar area parkir SGB.Mereka biasa menggelar aksi balap liar pada

siang hari selepas jam pelajaran di sekolah. Be-berapa dari mereka ada yang sengaja membuka baju seragam, namun tetap menggunakan celana abu-abu yang menunjukkan identitas sebagai siswa.

Kepada Kabar Madura, salah seorang pe-lajar yang turut serta dalam aksi balap liar tersebut mengaku berasal dari salah satu SMA Negeri favorit di Bangkalan. ”Kami di sini menghabiskan waktu sepulang sekolah dengan nongkrong di SGB. Sekali-sekali kami memang menggeber motor untuk ngetes hasil utak-atik mesin kendaraan kami,” un-gkap Riz, yang menambahkan jika balapan liar bersama teman-temannya yang lain

dilakukannya setiap hari sepulang sekolah. Menanggapi hal tersebut, sejumlah ma-

syarakat meminta kepada aparat kepolisian untuk menertibkan para pelajar yang sudah meresahkan warga dengan ulahnya tersebut. Meski balap liar dilakukan di siang hari dan di lokasi keramaian, sejauh ini aparat ke-polisian masih belum melakukan tindakan apapun terkait hal tersebut.

”Terus terang kami merasa terganggu dan khawatir jika terjadi kecelakaan pada saat mereka menggeber motornya di sini. Kami ti-dak mau menjadi korban, misalnya motornya nyasar ke dagangan kami atau menabrak orang yang sedang berada di sekitar sini,” terang Imron, PKL penjual cilok yang biasa mangkal di area parkir SGB. (fir/rr)

APBD Didok, Fuad Amin Optimistis

B A N G K A L A N - B u p a t i Bangkalan Fuad Amin men-jamin program pemban-gunan di Bangkalan pada tahun 2013 akan berjalan sesuai dengan masterplan pembangunan yang telah disusun dalam masa jabatan-ya selama 10 tahun terakhir.

Pria yang akrab disapa Ra Fuad tersebut mengatakan hal tersebut kepada sejum-lah wartawan, beberapa waktu lalu, untuk menjamin bahwa pembangunan di Bangkalan tidak akan ber-henti meski terjadi pergan-tian tampuk kepemimpinan darinya kepada Ra Momon yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan memenangkan pemilukada 2012.

Ia meyakinkan masterplan tersebut akan tetap berjalan sesuai rencana dengan dasar bahwa Anggaran Pendapa-tan dan Belanja Daerah (APBD) Bangkalan untuk tahun 2013 sudah dipasti-kan berdasarkan hasil si-dang paripurna pembahasan APBD, awal Desember lalu.

”Dalam APBD Bangkalan tahun 2013, sudah ditetap-kan besarnya anggaran un-tuk pembangunan dengan total anggaran Rp1,3 triliun. Jadi saya kira tidak ada masalah maupun kekha-watiran dari masyarakat,” ungkapnya.

Ra Fuad mengaku, pi-haknya akan selalu mem-bantu dan mengawasi bu-pati terpilih agar proses pembangunan di Bangkalan dapat berjalan sesuai dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) maupun Rancan-gan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang telah disusun.

”Tentu kami akan terus membantu dan mengawasi bupati terpilih agar pem-bangunan di Bangkalan tetap berjalan sesuai dengan APBD yang disusun. Kami menjamin itu,” ungkapnya.

Ra Fuad yang berjasa mengantar kemenangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf di Bangkalan pada pemilu-kada Jawa Timur tahun 2008 silam, mengatakan bahwa pembangunan di Bangkalan di masa depan diarahkan un-tuk dikembangkan dengan mendatangkan para investor yang bekerja sama dengan stakeholder di Bangkalan.

Sementara untuk pemban-gunan di kawasan Jembatan Suramadu, secara khusus Ra Fuad mengatakan perlu bekerjasama dengan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS). ”Untuk pembangunan di kawasan Jembatan Suramadu, kita harus bekerjasama dengan BPWS. Sebab merekalah yang memiliki kewenangan di sana,” tandasnya.

Terkait masih minimnya in-vestor yang masuk ke Bang-kalan, Ra Fuad mengaku hal tersebut diakibatkan karena investor cenderung melihat Bangkalan bukan sebagai lokasi investasi yang men-guntungkan.

Namun ia optimistis di masa mendatang inves-tor akan berduyun-duyun datang ke Bangkalan dan membangun Bangkalan seb-agai kekuatan perekonomian baru di Jawa Timur. ”Saya yakin perlahan-lahan inves-tor akan masuk ke Bangka-lan,” pungkasnya dengan nada optimistis. (fir/rr)

Jamin Sesuai dengan Masterplan

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

MENGGANGGU: Dua pemuda menggeber motornya di area parkir Stadion Gelora Bangkalan setiap hari selepas pulang sekolah. Aksi mereka sudah meresahkan warga sekitar.

SGB Jadi Lokasi Balap Liar

Jelang pergantian tahun meru-pakan saat ‘panen’ bagi para perajin terompet di berbagai daerah. Sebagian bahkan rela pergi ke luar kota selama be-berapa pekan di akhir tahun hanya untuk mengais rezeki dari berdagang terompet, salah satunya Marzuki, pemuda beru-sia 16 tahun asal Lamongan yang rela tinggal di Bangka-lan beberapa hari ke depan untuk menjajakan dagangan

terompetnya.

AGUS JOSIANDI, Bangkalan

MARZUKI yang menggelar ba-rang dagangannya di sekitar Alun-alun Bangkalan, berharap barang dagangannya berupa terompet yang dibawa dari Lamongan laris manis sehingga ia meraup untung. Pelajar kelas II jurusan teknik komputer dan jaringan salah satu SMK di Lamongan tersebut terpaksa mengorbankan waktu libur semester untuk men-coba peruntungannya.

Dari sekian banyak variasi jenis barang dagangan mi-liknya, Marzuki mematok harga Rp5.000 untuk terompet biasa dan Rp40.000 untuk terompet gas. Harga tersebut sudah ter-masuk keuntungannya yang berkisar antara Rp1.000 hingga Rp2.000 per buah.

Hingga sepekan menjelang tahun baru, dagangan Marzuki yang datang ke Bangkalan ber-sama empat rekan sedesanya masih belum banyak laku ter-jual. Meski demikian pemuda

yang akrab disapa Juki atau Jack tersebut tetap optimistis barang dagangannya akan habis terjual di akhir tahun nanti.

”Sekarang masih sepi. Da-gangan saya belum banyak yang laku. Insya Allah nan-ti mendekati pergantian ta-hun bisa habis dan saya bisa mendapatkan keuntungan un-tuk tambahan biaya sekolah. Hari-hari sekarang rata-ra-ta pendapatan jualan sekitar Rp50.000 hingga Rp70.000 per hari,” ungkapnya.

Marzuki berharap hujan tidak sering turun di Bangkalan. Bag-inya hujan merupakan tantangan tersendiri baginya untuk tetap semangat menjajakan barang dagangannya. Bagaimana tidak? Terompet dagangannya yang berbahan baku kertas karton akan rusak jika tersiram air hujan.

”Kalau hujan terpaksa bert-eduh di bawah pohon. Terompet

cukup dibungkus atau ditutupi plastik saja. Ya semoga hari-hari mendatang sebelum tahun baru hujan tidak sering turun di sini,” paparnya.

Marzuki yang sedang duduk menanti pembeli, berharap da-gangannya ramai terjual pada saat menjelang akhir tahun nanti. Jika masih tersisa, dagan-gan tersebut akan dijual dengan harga yang sangat murah dan hampir dipastikan merugi.

Sarkawi, pedagang terompet yang menjajakan dagangan di kawasan Kecamatan Kota Bangkalan, mengaku telah menyiapkan 1.000 terompet berbagai bentuk dan ukuran. ”Mudah-mudahan cuaca pada malam tahun baru nanti bagus sehingga terompet saya laris ter-jual,” ujarnya sambil menjelas-kan jika terompetnya dijual pada kisaran harga Rp4.000 hingga Rp25.000 per buah.(rr)

KM/AGUS JOSIANDI

TUNGGU PEMBELI: Marzuki (kanan) datang dari Lamongan rela melepas liburannya untuk mengais rezeki akhir tahun dengan berjualan terompet di Bangkalan.

Jelang Pergantian Tahun, Pedagang Terompet Jubeli Kota Bangkalan

Sarkawi Siapkan 1.000 Terompet, Marzuki Datang dari Lamongan BANGKALAN-Dalam satu

minggu ke depan daerah di sekitar Jembatan Suramadu, terutama Rest Area Surama-du, diprediksi akan dipadati pengunjung. Rentang waktu tersebut merupakan masa liburan Natal dan tahun baru 2013 yang bertepatan dengan libur sekolah. Terlebih lagi di lokasi tersebut akan disajikan beragam acara untuk menam-bah kemeriahan tahun baru.

Dengan potensi kemeriahan tersebut, sejumlah pedagang yang berada di sepanjang Rest Area Surmadu di sisi Madura mengaku senang dan berupaya menyediakan sejumlah dagangan terbaik mereka. Diprediksi puncak keramaian akan terjadi pada 31 Desember dan 1 Januari.

”Semoga nanti ramai saat libur tahun baru. Apalagi sekarang sudah ada lokasi

parkir tersendiri di sini,” ungkap Mirdhayanti, penda-gang suvenir khas Madura asal Kecamatan Kwanyar.

Pedagang oleh-oleh khas Madura lainnya, Abah Lan, mengaku dalam beberapa hari ini jumlah pengunjung semakin meningkat ,teru-tama pagi hari hingga siang hari. Hal terebut berimbas pada barang daganganya yang laku terjual.

Kabag Ops Polres Bangka-lan, Kompol Abdul Rokhim, mengatakan jika pada masa libur akhir tahun, Rest Area Suramadu merupakan salah satu pusat keramaian peray-aan tahun baru di Bangkalan selain Alun-alun. ”Selain Alun-alun Bangkalan, pusat keramaian dalam rangka per-ayaan tahun baru 2013 akan berpusat di Rest Area Sura-madu,” terangnya. (fir/rr)

KM/AGUS JOSIANDI

KENA: puluhan kendaraan roda dua terjaring dalam operasi lilin kemarin

Sasar Knalpot Non-standarBANGKALAN- Hari pertama Operasi Li-

lin, Satlantas Polres Bangkalan langsung melakukan operasi di sejumlah kawasan di Bangkalan. Kasatlantas Polres Bangka-lan, AKP Yusis Budu, mengatakan jika hal tersebut sebagai bentuk antisipasi jelang Natal dan tahun baru 2013.

Ia menambahkan, operasi yang di-lakukan jajarannya membidik beberapa kendaraan bermotor roda dua yang tidak menggunakan knalpot standar. Knalpot tersebut mengeluarkan suara bising dan mengganggu masyarakat sekitar.

Kendati tidak mendapati apa yang men-jadi target, setidaknya sembilan motor harus ditilang karena kedapatan tidak membawa SIM, STNK, dan kelengkapan lain seperti spion dan helm standar. Se-mentara 33 kendaraan harus mendapat teguran tertulis akibat kendaraan yang digunakan tidak sesuai dengan standar keselamatan dan berkendara.

”Sekarang hari pertama Operasi Lilin digelar. Kami akan menggelar operasi selama 10 hari ke depan hingga tanggal 1 Januari mendatang,” jelas Yusis yang me-nambahkan telah menyiapkan beberapa titik untuk menggelar razia.

Dalam operasi kemarin, belasan petugas berjaga-jaga di depan Polres Bangkalan, Jalan Soekarno-Hatta, untuk mengarah-kan para pengendara motor masuk ke dalam halaman Mapolres Bangkalan guna menjalani pemeriksaan. (jos/rr)

Diprediksi Ramai di Akhir Tahun

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

MASIH SEPI: Hingga sepekan menjelang libur tahun baru, kedai di rest area Suramadu masih tampak lengang.

Page 3: Edisi 24 Desember 2012

3SENIN 24 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

Terinfeksi Krisis MultidimensiRemaja Bagaikan Telur di Ujung Tanduk

SAMPANG-Setelah Sosialisme ambruk, kapitalisme-liberalisme yang sekarang diterapkan pun ga-gal total dalam memajukan negeri-negeri Muslim, termasuk Indonesia. Maka tentu tidak ada jalan lain bagi kaum Muslim kecuali kembali pada syariah Islam.

Krisis multidimensi ini mun-cul akibat dari penerapan sistem kapitalisme yang dapat melahirkan generai lemah secara pemikiran, kepribadian dan tidak mendapatkan

perlindungan yang optimal dari Negara. Hal ini yang memicu kaum remaja masih dapat ‘terinfeksi’ oleh krisis multidimensi tersebut.

Sistem kapitalisme sebagai ide-ologi yang beraqidah sekulerisme (menjauhkan agama dalam ke-hidupan) telah mengarahkan para remaja menjadi manusia sebagai penentu standart antara 2 pilihan.

Di mana antara baik dan buruk, ma-nusia khususnya para remaja dalam hal ini, lebih sering memikirkan kesenangan dan timbal balik yang akan didapatkan. Sehingga ini yang menjadikan remaja saat ini menjadi bebas dalam berperilaku tanpa ad-

anya batasan yang mengikat.Pergaulan remaja saat in i

mendapatkan sorotan dari pemer-hati kenakalan remaja, Dr Lilik Suryaningsih. Lilik mengatakan problematika remaja saat ini me-mang dirasakan rumit sekali, se-lain masalah problem yang harus dihadapi remaja, pergaulan bebas dalam kehidupan masyarakat juga mengancam pribadi remaja saat ini.

“Sebenarnya semua problem rema-ja saat ini membutuhkan solusi-solu-si untuk segera dipecahkan,” ujarnya usai acara dialog bersama ratusan remaja putri, Ahad kemarin (23/12).

Dijelaskan Humas HTI PD II

Sampang, dalam hal ini ban-yaknya kenakalan remaja yang terjadi dimungkinkan akibat dari munculnya ideologi kapitalisme sekuler. Dimana problematika yang ada akan menghasilkan prob-lematika yang lain dan tak akan kunjung selesai. “ Dari hal itu akan menghasilkan problematika yang lebih rumit,” ulasnya.

Dalam dialog yang bertajuk me-nyelamatkan generasi remaja dari kehancuran yang digelar HTI PD II Sampang diketahui jika sebanyak 63,4 juta atau sekitar 26,7 persen dari total penduduk adalah masih terbilang dalam taraf remaja. Hal

ini berdasarkan dari data sensus penduduk pada tahun 2010 lalu.

“Ini yang menjadikan remaja men-jadi objek kenakalan yang pertama kali terkena imbasnya,” jelasnya wanita yang sehari-hari berprofesi sebagai dokter tersebut.

Seperti diketahui, fenomena yang sangat memprihatikan terse-but merupakan dampak dari per-gaulan tanpa batas alias pergaulan bebas yang kebablasan. Yang ditandai dengan runtuhnya akhlak remaja, krisis multidimensi yang melanda negeri yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, bahkan merupakan Muslim ter-

besar di dunia. Kondisi Indonesia yang sedemikian kritis bak “telur di ujung tanduk”.

Di dalam dunia pendidikan peran aktif tenaga pendidik sangat me-nentukan keberhasilan dalam mem-bentuk kepribadian remaja. Tenaga pendidik seperti seorang guru dalam membangun kesadaran remaja bu-kanlah hal yang mudah, akan tetapi butuh waktu yang panjang. Dimulai dari taman kanak-kanan hingga kuliah di perguruan tinggi. Seorang anak remaja akan berhubungan langsung dengan guru atau para dosen selama belasan hingga pu-luhan tahun lamanya. (KM10/yoe)

SAMPANG - Sejumlah tempat wisata di wilayah Kecamatan Sampang pada liburan akhir tahun ini, sudah mulai dibanjiri pengunjung, Ahad kemarin (23/12). Beberapa lokasi wisata yang mulai ramai dipadati pengunjung, an-tara lain, Pemandian Nur Cahaya Indah, dan Pantai Wisata Camplong.

Pantauan Kabar Madura, di lokasi wisata dan pemandian, hingga sore hari masih tampak ramai, setiap titik pemandian maupun kolam renang maupun di jalan sekitar objek wisata Cipanas ramai oleh pengunjung dan kendaraan roda dua dan empat.

Salah seorang pengelola kawasan objek wisata Pemandian Nur Cahaya Indah, Matjuri mengatakan ramainya pengunjung sudah menjadi kewajaran bila liburan datang. “Kalau liburan, di sini pasti mulai ramai mas. Ada yang dari kota maupun luar kota,” ujarnya, kemarin (23/12).

Ditambahkannya, dalam seharinya

omzet pemasukan dari kolam renang tersebut tidak dapat diperkirakan berapa besarannya. Hal ini dikatakan karena kolam pemandiannya masih terbilang baru dan kebanyakan pengunjung be-rasal dari pelajar yang sedang liburan.

Yuli, salah satu warga Jalan Bahagia, Kecamatan Sampang mengatakan dalam liburan akhir tahun ini, sengaja bersama keluarga yang lain memilih tidak keluar kota. Hanya berwisata dan pergi ke kolam pemandian yang ada di areal perkotaan saja.

“Khusus tahun ini mas, saya milih ke kolam pemandian saja,” ujarnya kepada Kabar Madura usai berenang di Pemandian Nur Cahaya Indah, ke-marin (23/12).

Sebaliknya, kawasan wisata Gua Lebar yang berlokasi di Jl Pahlawan, Dusun Babaran, Kelurahan Rongtengah, Ahad kemarin (23/12), tak terlihat ramai pen-gunjung. Gua Lebar ini yang biasanya dipadati pengunjung, namun pada

liburan panjang kali ini hanya terlihat beberapa muda-mudi di beberapa sudut gazebo yang tersedia di tempat itu.

Minimnya pengunjung wisata Gua lebar ini juga mempengaruhi pendapa-tan pedagang warung yang sudah bertahun-tahun berjualan di sekitar lokasi tersebut. Ramla, 40, misalnya, ibu penjual rujak ini sudah beberapa tahun jualan di lokasi tersebut juga merasakan akibat minimnya pengun-jung lokasi wisata tersebut.

Ramlah mengaku pendapatannya berkurang padahal dirinya sudah berbelanja cukup banyak mengantisi-pasi banyaknya pengunjung pada libur panjang kali ini. Dikatakannya, pada liburan beberapa waktu lalu pendapa-tan hasil jualan tiap harinya bisa men-capai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu, saat ini hingga siang hari belum ada yang berminat membeli rujaknya

“Banyak yang cuma duduk-duduk saja tidak ada yang minat beli rujak, ini

kan sudah siang belum ada yang beli juga padahal liburan,” katanya kepada Kabar Madura.

Masih menurut Ramlah, biasanya tidak hanya muda-mudi pada saat liburan tapi juga banyak pengunjung datang ber-sama keluarganya. Sementara itu salah satu pengunjung bernama Nurhalimah yang datang dari Pamekasan bersama sejumlah kawannya tampak kecewa usai masuk area gua tersebut. Sebab menurutnya, tidak ada yang menarik di dalam goa, hanya bongkahan batu bekas galian dan tidak terawat.

Menurut Nurhalimah tempat wisata ini terkesan kotor dan tidak terawat, bahkan dia mengaku tidak bisa masuk ke dalam area gua karena tidak ada fasilitas yang menghubungkan pintu gua dan area dalam gua. “Di dalam-nya seperti jurang, tidak ada jalan masuknya hanya bambu kecil dan berbahaya jadi saya takut yang masuk,” katanya. (KM10/waw/yoe)

CAMPLONG-Seiring cuaca yang tidak menentu, hujan di-iringi angin kencang pada dini hari yang melanda pesisir se-latan Madura, beberapa hari belakangan, berdampak pada aktivitas nelayan tradisional. Sep-erti halnya nelayan Desa Dharma Camplong, Kacamatan Camplong terpaksa tidak melaut.

Diakui Pendik, 40, salah satu ne-layan desa tersebut, para nelayan terpaksa cuma memarkirkan perahunya di dermaga lantaran khawatir untuk melaut dengan cuaca yang tidak bersahabat. “Sudah sekitar seminggu ini kami memang tidak melaut karena be-lakangan ini hujan disertai angin. Jadi semua nelayan takut untuk melaut,” kata Pendik saat ditemui Kabar Madura Minggu (23/12).

Pendik melanjutkan, mereka bisa saja untuk melaut, namun dengan keterbatasan alat-alat keselamatan yang mereka miliki, maka risikonya jadi lebih besar. Karena itu, dia dan rekan-rekan-nya tidak ingin mengambil risiko.

“Bisa saja pergi melaut tapi ya itu tadi, harus waspada terus per-cuma juga kalau nanti kita melaut tapi pendapatan pun tidak tentu lebih baik nunggu,” tambahnya.

Menurut Pendik, faktor lain yang menjadi penghambat ke-giatan mereka dalam melaut adalah faktor air yang seringkali pasang surut. “Air ini kadang ka-lau siang pasang, tapi kalau su-dah malam menjelang dini hari

surut lagi, jadi kalau pun melaut itu mesti jauh untuk dapat ikan,” terangnya.

Akibatnya, dengan diparkir-kannya perahu di dermaga dan tidak melaut, para nelayan tidak mendapatkan penghasilan dan hanya mengisi waktu luang untuk menunggu angin kembali normal dengan hanya mengecek kondisi perahu masing-masing.

“Kalau biasanya dengan cuaca yang bagus pendapatan kita dalam satu kali melaut perhari

itu bisa mencapai Rp 15 ribu sampai Rp 150 ribu, tapi kalau sekarang, tidak ada pemasukan sama sekali.”

Selain memeriksa kondisi pera-hunya beberapa nelayan setempat memilih memperbaiki jaring-nya yang sudah rusak, mereka melakukan secara gotong royong. “Daripada nganggur kita gotong royong perbaiki jaring yang sudah banyak yang rusak karena selama ini tidak sempat mengurus jar-ing,” tandasnya. (waw/yoe)

Cuaca Tidak Menentu, Nelayan Pilih Perbaiki Jaring

Kolam Pemandian Ramai, Gua Lebar Sepi

DALPENANG-Sejumlah pelajar yang saat ini tercatat sebagai siswa di Sekolah Luar Bisaa (SLB) Dalpenang, Sam-pang, mengisi hari libur mere-ka dengan berolahraga. Meski tak setangkas siswa sekolah pada umumnya, namun mer-eka terlihat sangat semangat, sekalipun kesulitan mengikuti gerakan yang dicontohkan instruktur sekaligus guru di SLB tersebut.

Dengan dipandu seorang guru melalui berbagai ger-akan, sejumlah pelajar SLB penyandang tuna rungu, tuna grahita, dan tuna daksa terse-but dengan tekun mencoba mengikuti gerakan yang dia-jarkan guru mereka, yakni, bergerak sambil melempar dan menangkap bola.

Nikmah, guru di SLB itu, mengatakan, tambahan pe-lajaran olahraga itu diberi-kan untuk melatih gerakan motorik mereka. Juga untuk melatih konsentrasi.

“Kadang kadang mereka sulit menerima tugas jadi kita coba dengan melatih gerakan menangkap bola, banyak dari mereka yang sudah besar ke-sulitan menangkap bola,” tu-turnya kepada Kabar Madura, Minggu (23/12).

Sebelumnya pihak sekolah kesulitan mencari kegiatan belajar, yang dapat diprak-tekan oleh para siswa di luar jam belajar. “Mudah-muda-han dengan latihan seperti ini motoriknya bisa terbantu” ujar Nikmah.

Namun ternyata bukan perkara mudah bagi sejumlah siswa itu, mengingat menang-kap bola dengan tepat membu-tuhkan kecepatan dan ketang-kasan. Meski demikian mer-eka terlihat tetap semangat. “ Ya saya cuma berharap anak-anak bisa tetap memanfaatkan potensinya yang masih tersisa, kita kan tidak bisa mengukur potensi anak-anak ini,” lanjut Nikmah. (waw/yoe)

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

TAK MUDAH: Butuh ketelatenan dan kesabaran ekstra guna mendidik anak-anak berkebutuhan khusus ini. Walaupun materi pelajaran yang diberikan cukup sederhana.

Lempar-Tangkap Bola, Melatih Motorik

SAMPANG-Barang-barang rongsokan seperti plastik, kertas, tembaga, dan seb-againya banyak melimpah di sekitar kita. Hal tersebut tanpa disadari menjadi sebuah pelu-ang bisnis yang tidak hanya menggiurkan, tetapi juga akan mendatangkan keuntungan lumayan.

Meski terkesan jorok, namun perputaran uang dalam bis-nis ini lebih cepat dibanding usaha-usaha lainnya. Barang-barang rongsokan yang me-miliki harga jual tinggi antara lain besi rongsokan, kemu-dian plastik/koran bekas. Dari usaha ini, sedikitnya 45 orang pengangguran terserap dan dapat mempunyai pekerjaan.

Untuk besi rongsokan me-mang susah untuk didapat, berbeda dengan kertas/koran bekas yang dapat dengan mudah ditemukan di rumah-rumah ataupun perkantoran. Bisnis ini bagi kebanyakan orang dikatakan bisnis “pemu-lung”, namun hasil dari bisnis ini bisa disejajarkan dengan usaha-usaha lainnya yang lebih mentereng.

Menurut seorang koordina-tor pengepul barang bekas, Matjari, 49, warga Barisan Blok K No 7, yang selama ini membuka usahanya di kawasan jalan Jaksa Agung Suprapto, Sampang, untuk membuka usaha ini diperlu-kan kerja keras, semangat, dan positif thinking.

Karena jika tidak, maka pelu-ang bisa diambil pihak lain yang juga menggeluti usaha sejenis. “Karena usaha ini bergulir terus. Setiap hari ada saja barang baru yang datang untuk dibeli dari pengepul.

Jadi, persaingan juga ketat,” imbuhnya tanpa mau menye-butkan berapa keuntungan yang diperolehnya setiap bu-lan dari usahanya itu.

Dijelaskannya, untuk men-jadi pengepul barang bekas memang memerlukan tekad dan berani malu, karena ti-dak sedikit pula orang yang ragu dan merasa jorok den-gan usaha semacam itu. Hal pertama yang harus dilaku-kan adalah memiliki tempat penampungan.

Kemudian setelah itu hanya perlu mencari informasi ten-tang harga beli dan jual ba-rang-barang bekas di wilayah tersebut, cari yang paling murah harga belinya. “Harus dengan tekad dan tidak malu agar usaha kita bisa jadi men-guntungkan,” jelasnya.

Terkait usahanya tersebut, Matjari mengatakan, sejak ta-hun 1999 usaha tersebut mulai dirintis. Di mana setiap barang bekas dari para pemulung seperti kardus dihargai Rp 1.400 per kilogram dan untuk botol Aqua bekas dihargai Rp 4 ribu per kilogram. “Itu sudah dalam keadaan bersih. Kalau gelas minuman itu kotor, har-ganya menurun mas,” ulasnya kembali.

Sebagai pengepul barang bekas, dirinya merasa san-gat bangga dapat mengajak masyarakat yang masih terbi-lang pengangguran, sehingga dapat mempunyai penghasi-lan lewat usahanya.

Karena, secara tidak langsung, dapat mengurangi angka pen-gangguran di sekitarnya. “Den-gan usaha ini, sedikitnya 45 orang tenaga kerja terserap di sini,” ungkapnya. (KM10/yoe)

Belum Dibebani Target PendapatanSAMPANG-PDAM Trunojoyo Sampang

pada realisasi tahun 2012 ini menyumbang-kan hasil usahanya untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Sampang hanya sebesar Rp 86 juta. Sebagai perusahaan daerah yang bertitel BUMD (badan Usaha Milik Daerah) angka itu tentu terbilang sangat kecil. Tapi sampai saat ini BUMD itu, belum diwajibkan setor PAD kepada pemerintah kabupaten.

Hal itu diungkapkan Muwardi, Kepala Dis-pendaloka (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset) Sampang. Menurutnya, PDAM sampai saat ini tidak diwajibkan menyerahkan PAD kepada daerah lantaran perusahaan ini merupakan kebutuhan hajat hidup orang banyak, yakni air.

“PDAM belum diwajibkan menyerahkan hasil usahanya untuk PAD Sampang karena berhubungan dengan hajat hidup orang banyak,” katanya kepada Kabar Madura, Minggu kemarin (23/12). “Perusahaan daerah ini tidak bersifat profit tapi lebih ke sosial, jadi tidak dibebankan menyerahkan PAD,” lanjut Murwadi.

Di bagian lain, PDAM Trunojoyo Sampang belum juga membenahi manajemennya, sekalipun sudah berakali-kali mendapat protes dari pelanggannya. Namun Mu-wadi berkilah, peningkatan pelayanan PDAM itu juga tergantung kinerja Dinas PU Cipta Karya Sampang, yang mempunyai kewenangan dalam mengurusi berbagai proyek infrastrukturnya.

“Sebenarnya kalau dalam hal infra-strukturnya ada pihak yang terkait yakni PU Cipta Karya” katanya. “PDAM hanya bertugas dalam hal pelayanan kepada ma-syarakat, jadi masih bisa dikatakan belum bisa mencapai target yang ditentukan,” pungkasnya. (waw/yoe)

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

PILIH AMAN: Melaut dalam kondisi cuaca seperti sekarang, berisiko tinggi. Terlebih tak ditunjang dengan alat-alat keselamatan yang memadai.

PDAM

Serap Puluhan Tenaga Kerja

KM/ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

REKREASI SEGAR: Liburan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dengan berenang di kolam pemandian.

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

TAK MENARIK: Kawasan wisata Gua Lebar yang berlokasi di Jl Pahlawan, Dusun Babaran, Kelurahan Rongtengah ini, sepi pengunjung di saat liburan.

Page 4: Edisi 24 Desember 2012

PAMEKASAN-Operasi Lilin 2012 untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2013, di Pemaksan, kemarin (23/12) sudah mulai berlangsung. Para aparat ke-polisian yang diapelsiagakan, beberapa waktu lalu, sudah menempati pos sesuai tugas-nya masing-masing.

Di sekitar area Arek Lan-cor, terlihat sudah stand by berjaga di pos pengamanan dekat monumen yang kerap dijadikan masyarakat seb-agai tempat rekreasi itu.

“Dalam menjaga kondusi-fitas Tahun Baru (2013) dan Natal, kami libatkan berbagai unsur untuk pengamanan,” ujar Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman, saat dihubungi Kabar Madura beberapa waktu lalu.

Dalam Operasi Lilin 2012

itu, pihak Kepolisian memang melibatkan berbagai unsur petugas keamanan, termasuk TNI, Satpol PP dan pihak-pi-hak lainnya yang kiranya bisa membantu dalam pengamanan Tahun Baru 2013 dan Natal.

Termasuk dari pihak rumah sakit juga dilibatkan dalam gelaran Operasi Lilin itu, sebab semuanya termasuk Rumah Sakit dinilai perlu untuk membantu dalam men-jaga pengamanan menjelang akhir tahun 2012 ini.

“Dari berbagai unsur dili-batkan, termasuk dari pihak rumah sakit, karena tenaga mereka sangta diperlukan. Karena ketika nanti ada yang umpanya kecelakaan, lang-sung ada dari pihak Rumah Sakit yang sudah ada di la-pangan,” ucap petugas salah seorang petugas yang ada di

Pos penjagaan Operasi Lilin kepada Kabar Madura, Min-ggu (23/12) kemarin.

Terlihat pula, petugas yang

berjaga-jaga di depan pintu masuk gereja yang ada di Jl Trunojoyo kemarin (23/12). Di Pamekasan, ada tujuh

gereja yang menjadi tempat ibadah sekitar 2.040 umat Kristiani, saaat misa Natal, besok (25/12). (ong/yoe)

BANYAK petani garam di Pamekasan yang menyeru-kan keberatan, akan ren-cana pencabutan program dana Pugar (Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat). Salah satunya adalah Slaman, petani garam asal Desa Lembung, Kecamatan Galis

Dia mengaku, sangat ke-beratan program dana itu dihentikan. Sebab, selain membatu meringankan beban petani garam yang mayoritas orang miskin, Pugar juga dianggap mampu meningkat-kan ekonomi rakyat, terutama warga Pamekasan.

Manfaat lain denga adanya Pugar, yang paling dirasakan oleh petani garam yang nota-bene rakyat kecil berpendidi-kan rendah, adalah pening-katan ilmu dan pengetahuan. Lambat tapi pasti, merka sudah mulai terdidik dan bisa mengerti banyak hal yang yang berkaitan dengan industri garam.

“Kalau sampai Pugar itu ti-dak diteruskan, akan banyak masyarakat petani garam yang akan dirugikan, termasuk di dalam nilai pendidikan yang bersinggungan langsung dengan petani garam, yang semuanya kurang menge-nyam dunia pendidikan,” ujar Slaman, saat ditemui Kabar Madura, Jumat lalu (21/12).

Salah satu tambahan ilmu dan pengetahuan yang telah benar-benar dirasakan petani garam Pamekasan adalah, kemampuan dalam men-galkulasi pembukuan antar kelompok. Mereka juga bisa mengerti dunia pembukuan karena seringkali datang ke bank untuk masalah keuan-gan dan lain sebagainya.

Selain itu, pendidikan yang di dapat adalah bisa bela-jar dari berbagai peralatan yang didapat dari kucuran dana Pugar itu sendiri, juga

banyak mengetahui istilah-istilah yang didapatkan dari Pugar, dan sedikit banyak mengerti dunia tekhnologi peralatan garam.

“Seperti halnya geo mem-bran, yang bisa mempercepat produksi garam ketika masuk musim penghujan. Dan selain itu, bisa tahu, kalau air dari nigarin (ekstrak air laut yang mengandung mineral mikro, dan sangat dibutuhkan oleh tubuh) yang dihasilkan dari geo membran bisa dijadikan obat,” tandas H Mukandar, tokoh masyarakat petani ga-ram kepada Kabar Madura, Jumat pekan lalu (21/12).

Kedua orang yang selalu bersinggungan dengan dunia garam itu juga mengungkap-kan, dengan adanya program dana Pugar tersebut, para pet-ani garam seolah berada dalam gemblengan “sekolah rakyat”. Gambaran itu menunjukkan, begitu berharganya Pugar bagi petani garam, jika dilihat dari aspek pendidikannya.

“Kalau boleh saya mengis-tilahkan, petani garam tidak jauh beda dengan sedang bersekolah di “sekolah raky-at” dengan adanya program Pugar itu pak. Jadi sangat ti-dak terima sekali kalau Pugar harus dicabut.”(ong/yoe)

SENIN 24 Desember 20124

Email Redaksi: [email protected]

KM/FATHOR RAHMAN

SLAMANPetani Garam Asal

Galis

Petani Garam Ajak RembukanSangsikan Pernyataan Wakil Rakyat, Pugar Tak DicabutPAMEKASAN-Petani ga-

ram di Pamekasan masih menyangsikan pernyataan Ketua Komisi B DPRD Hus-nan Ahmadi, bahwa tidak ada rekomendasi DPRD se-tempat kepada Pemerintah supaya untuk menghenti-kan program dana Pugar (Pemberdayaan Usaha Ga-ram Rakyat).

Sebelumnya memang bere-dar kabar, rombongan wakil rakyat dari Pamekasan yang dipimpin Husnan Ahmadi, berkunjung ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Konon, salah satu agenda kunjungan itu, adalah men-gusulkan kepada Pemerin-tah Pusat supaya menghen-tikan kucuran dana Pugar.

Guna memperjelas berita tersebut, pihak petani men-ginginkan rembuk bersama, antara petani garam dan de-wan. Karena bagaimanapun juga, menurut H Mukandar, tokoh masyarakat petani garam, pihak dewan perlu tahu realitas yang ada di lapangan.

“Kalau perlu, pihak petani

garam dan pihak pemerintah bertemu untuk membahas masalah ini. Karena ketika petani mendengar program Pugar akan dicabut, bukan hanya kecewa yang dira-sakan petani, tapi lebih dari itu,” ucap tokoh yang cukup vokal membela masyarakat petani garam itu.

Imbuhnya, pihak petani garam menginginkan untuk sekadar membahas bersama tentang keadaan yang se-benarnya di bawah. Biar antara pihak petani garam dan pemerintah sama-sama mengetahui permasalahan yang sebenarnya.

“Ya biar sama-sama tahu, pihak pemerintah tahu ke-inginan dan kemelaratan petani garam, kalau (Pugar) sampai betul-betul dicabut. Dan pihak petani garam pun tahu (sikap) sebenarnya di pihak pemerintah, meskipun sudah ada pernyataan tidak ada pencabutan,” katanya.

Lebih lanjut Mukandar berujar, petani garam se-lama ini sangat menggan-tungkan nasibnya pada pro-gram dana Pugar tersebut, karena selama ini Pugar merupakan salah satu sa-rana yang mampu memberi-kan manfaat yang sangat baik bagi petani garam.

Seperti alat sarana yang telah diberikan oleh Pugar

dan bantuan lainnya. Karena sejak adanya program Pugar, petani lebih bisa meningkat-kan kualitas dan kuantitas hasil olahan garamnya. Ru-panya, baru sejak tahun 2010 dua tahun yang silam petani garam bisa menikmati pro-gram Pugar yang diberikan oleh pemerintah.

“Kalau tanpa Pugar, petani garam mau kemana pak. Sama sekali tidak akan jelas arahnya,” tandas Mukandar, saat berbincang dengan Kabar Madura. “Sebab may-oritas petani garam rakyat miskin yang kebanyakan hanya menjadi buruh saja, kalau Pugar diputus. Maka akan menimbulkan banyak hal yang merugikan petani garam,” imbuhnya.

Di bagian lain, Ketua Komi-si B DPRD Pamekasan, Hus-nan Ahmadi sudah menegas-kan, pihaknya sama sekali tidak merekomendasikan pencabutan program ban-tuan Pugar, hanya sekadar mengusulkan agar program tersebut dievaluasi.

“Karena selama ini Pugar dinilai kurang tepat sasaran, sehingga dari segi kuantitas dan kualitas masih tetap kurang maksimal. Alasan itulah yang membuat pihak kami memerlukan evaluasi agar Pugar tidak sia-sia,” tandasnya. (ong/yoe)

KM/FATHOR RAHMAN

BUTUH DUKUNGAN: Petani garam yang ada di Pamekasan masih menggantungkan nasibnya pada program Pugar. Karena itu mereka menjerit keras, saat ada kabar program itu dicabut.

Sarat Unsur Pendidikan

PAMEKASAN-Sebuah mobil terguling dan terbakar, kemarin (23/12), di Dusun Sumber Bulu Anom, Desa Klompang Timur, Kecamatan Pakong. Diduga, mobil itu celaka lantaran mengangkut barang melebihi kapasitasnya.

Saksi mata mengatakan, mobil pikup Mitsubishi L300 bernopol M 9270 VA itu, semula terlihat melaju dengan kecepatan sedang, dari arah utara, atau dari arah Kecamatan Kadur menuju ke daerah Pakong.

Ketika melewati jalan menanjak dan menikung sekaligus, mobil bermuatan kayu jati itu berjalan tersendat-sendat sampai akhirnya mesinnya mati. Padahal posisi mo-bil masih ada di tengah tanjakan. Akibatnya, mobil itu pun mundur dengan sendirinya, mengikuti gaya gravitasi Bumi.

Parahnya lagi, sang sopir tampak kesulitan mengontrol kemudi, se-hingga mobil berjalan tak terkendali mengarah ke jurang di tepi barat jalan, sampai akhirnya terguling ke dalam jurang dan terbakar.

“Untungnya ada pohon bambu

yang bisa menahan mobil itu ke-tika terguling, sehingga mobil tidak sampai jatuh ke jurang yang lebih dalam,” ujar Siti Toyyibah salah satu saksi mata kejadian itu, kepada kabar Madura, Minggu (23/12) kemarin.

Perempuan berusia 27 tahun, warga sekitar TKP (tempat kejadi-an perkara) itu, menambahkan, pada saat terjadi kecelakaan sang sopir hanya sendirian, karena yang ikut menumpang sudah turun duluan karena sudah di-perkirakan muatan mobil tersebut terlalu berat untuk menempuh tanjakan yang tajam tersebut.

“Tiga orang tersebut sempat men-dorong mobil yang sudah ada tanda-tanda tidak berjalan, namun karena mesinnya mati, mobil itu langsung berjalan mundur dan terguling. Untungnya yang tiga orang tersebut cepat menghindar sehingga tidak tergilas mobil tersebut,” imbuh Ah-madi, saksi mata lain kecelakaan itu, kepada Kabar Madura.

Beruntung, sopir sekaligus pemi-lik mobil tersebut, yang diketahui bernama Hasan, warga Klompang

Timur, selamat dari mobil yang naas itu. Lelaki berusia 50 tahun tersebut hanya mengalami luka ringan pada keningnya terkena serpihan kaca mobil, namun sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pakong.

“Sopirnya keluar lewa kaca depan mobil yang sudah pecah terlebih dahulu, sehingga dia (sopir,red) selamat dari maut ketika mobilnya terbakar karena bahan bakarnya tumpah,” tambah Ahmadi.

Pasalnya, Hasan masih dalam keadaan sadar sehingga dia cepat-cepat keluar dari dalam mobilnya lewat depan mobilnya yang ka-canya sudah pecah untuk meny-elamatkan diri, karena pada saat itu keadaan mobil sudah nyungsep.

Penyebab kebakaran mobil yang menysul beberapa menit kemu-dian, setelah sang sopir meny-elamatkan diri, masih diselediki. Tapi, diduga kuat kebakaran itu karena bahan bakarnya tumpah kemudian mengenai percikan api dari salah satu kabel yang korsleting, sehingga membakar mobil tersebut. (ong/yoe)

Over Kapasitas, Mobil Terguling dan Terbakar

KM/FATHOR RAHMAN

NAAS: Bangkai mobil yang terguling dan terbakar, Minggu (23/12), di Kecamatan Pakong karena beban bawaan terlalu berat, sedang dievakuasi dari TKP.

KM/FATHOR RAHMAN

BERJAGA-JAGA: Sejumlah petugas dari kepolisian Polres Pamekasan menempati pos penjagaan yang telah dibangun.

Operasi Lilin Mulai Berlangsung

Tim Disnak Siap Tanggulangi Flu BurungPAMEKASAN-Kabar ten-

tang wabah serangan virus H5N1 (virus influenza A subtipe H5N1) alias flu bu-rung, yang mulai merebak di wilayah Jawa Timur, mem-buat para peternak unggas di Pamekasan ketar-ketir. Karena itu, mereka mulai meningkatkan kewaspadaan.

“Kalau saya sudah mewaspa-dai sejak awal, karena sekarang memang musimnya ketika su-dah masuk musim penghujan. Sebab bagaimana pun juga, ketika di musim penghujan saat ini, semua peternak kha-watir. Tapi mudah-mudahan semua unggas bisa selamat dari serangan virus tersebut,” ujar Muhlis, peternak ayam

petelur, kepada Kabar Madura, Minggu (23/12) kemarin.

Rupanya, para peternak

sudah mewaspadai virus tersebut, karena sudah bisa diprediksi sejak awal bahwa,

serangan akan meningkat saat memasuki musim pen-ghujan seperti saat ini. Virus tersebut akan datang meny-erang sewaktu-waktu.

Menurut staf kesehatan he-wan, Dinas Peternakan (Dis-nak) Pamekasan, Fathul Qorib, Disnak sudah mengantisipasi serangan virus flu burung ke-tika memasuki musim penghu-jan. Disnak sudah menyiapkan segala sesuatu yang diperlu-kan untuk menanggulangi penyebaran virus tersebut.

“ P i h a k k a m i s u d a h melakuakan kordinasi dan sudah membentuk pengawas di setiap kecamatan di Kabu-paten Pamekasan. Jadi kalau ada tanda-tanda ada unggas

yang terkena virus flu burung akan melapor kepada pihak kami,” ungkap Fathul Qorib, kepada Kabar Madura, Min-ggu (23/12) kemarin.

Dan Disnak juga sudah mewanti-wanti kepada petu-gas yang menyebar di se-tiap keamatan untuk segera melapor kepada pihaknya jika sudah ada gejala yang mengarah kepada flu burung agar antisipasi dan penyeba-rannya cepat diatasi.

“Laporan itu harus harus dilaporkan oleh pengawas sebelum 24 jam kalau sudah ada tanda-tanda unggas yang terkena flu burung, biar penanganannya tidak ter-lambat,” katanya.(ong/yoe)

KM/FATHOR RAHMAN

RENTAN WABAH: Pemilik dan peternak unggas harus meningkatkan kewaspadaan terhadap rawannya penyakit fl u burung, saat ini.

Page 5: Edisi 24 Desember 2012

Sudah Menyebar di 91 Desa, Kecamatan Kota Terbanyak

SUMENEP-Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumenep terus mengintai korban. Hingga saat ini jumlah korban serangan virus yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti itu, mencapai 264 orang. Meskipun belum ada yang meninggal dunia, namun jumlah korban yang mencapai angka ratusan itu, su-dah membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep segera men-gambil langkah preventif.

Informasi yang dihimpun Kabar Madura, pada tahun 2012, jumlah korban DBD yang meninggal dunia men-capai 5 orang. Satu di anta-ranya berasal dari Kecamatan Batang-Batang, 3 orang dari Kecamatan Kota Sumenep, dan satu yang lainnya berasal dari Kecamatan Manding

Sampai saat ini, penyakit DBD sudah menyebar di 91 desa atau mencapai 27,41 persen dari 332 desa yang ada di wilayah Sumenep. Sedang-kan jumlah korban yang paling banyak terdapat di Kecamatan Kota sebanyak 95 orang, se-luruh desa Kecamatan Kota terdapat korban DBD.

Sedangkan peringkat kedua ujumlah korban terbanyak, adalah Kecamatan Saronggi dengan jumlah korban 31 orang yang menyebar di 12 desa, dari 14 desa yang ada. Kemudian urutan ketiga jum-lah DBD terbanyak, adalah Ke-

camatan Bluto, yang mencapai 23 orang. Di Kecamatan Bluto, penyakit tersebut menyebar di 11 desa dari 20 desa yang ada.

Untuk mencegah meluas-nya penyakit yang berpotensi membawa maut itu, Dinkes Sumenep gencar melak-sanakan kegiatan fogging meskipun cara tersebut bukan satu-satunya dalam member-antas penyakit DBD.

Programer DBD Dinas Kes-ehatan Sumenep, Busahemi, menyampaikan bahwa ada

satu cara yang efektif dan ef-esien untuk dilaksanakan oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya DBD, yaitu dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

”Tentunya dengan tiga hal, menguras, menutup dan mengu-bur atau memberi ikan pada tem-pat penampungan air,” terang Busahemi, Minggu (23/12).

Agar tidak meluas, sosial-isasi tentang penyakit DBD terhadap masyarakat san-gat dibutuhkan, mengingat

banyaknya masyarakat yang belum paham terkait penyakit tersebut. dan selama ini hal tersebut menurut pengakuan Busahemi, pihaknya telah melakukan penyuluhan terha-dap masyarakat.

” Salah satunya kami telah melakukan keguatan PSN di Bantuan seara fisik,” ungkapnya.

Namun meski penyakit yang menyebabkan kematian ini trus mengintai, hal-hal yang dilakukan oleh Dinkes sep-erti fogging sangat terbatas.

Karena, menurut keterangan Busahemi, fogging dilakukan berdasarkan skala prioritas atau berdasarakan kriteria yang telah ditetapkan.

“Untuk melakukan fogging ada semacam kriteria, misal-nya karena meninggal, karena ada kasus lain tanpa sebab yang jelas di rumah penderita DBD dan yang lainnya, tapi kalau cuma satu penderita, masyarakat masih bisa dian-jurkan dengan PSN,” pung-kasnya. (rei/yoe)

524 Desember 2012SENIN

Email Redaksi: [email protected]

P R O Y E K M A N G K R A K

KM/ AHMAD AINOL HORRI

TINDAKAN PREVENTIF: Dinas Kesehatan Sumenep kembali menggencarkan fogging di lingkungan pemukiman warga Desa Bangkal Sumenep, Minggu (23/12).

DBD Terus Mengintai Korban

SUMENEP-Komitmen Ke-NU-an Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai politik yang berhaluan Aswaja (ahlus sunnah wal jamaah) rupanya cukup besar. Perhatian terhadap lancarnya kegiatan Nahdlatul Ulama (NU) dalam melak-sanakan tugas keagamaan di-buktikan dengan memberikan bantuan operasional berupa 1 unit mobil Avanza.

Penyerahan bantuan tersebut berlangsung di Masjid Fati-mah, Kebunan, Kecamatan Kota. Dalam sambutannya, Ketua DPC PKB KH A Busyro Karim menegaskan, NU dan PKB tidak terpisahkan dan ti-dak akan pernah ada yang bisa memisahkan diri.

“Visi kita sama, hati kita sama, pola pikir kita sama, ideologi kita sama, tinggal mari kita bersama-sama berbuat yang terbaik untuk umat,” kata Bupati Sumenep itu, Minggu, (23/12).

Dalam kegiatan itu, turut Had-ir Rois Syuriah PCNU Sumenep KH Ahmad Basyir Abdullah Sajjad, dan Ketua MWC NU Kota Sumenep Taufikurrah-man Syakur, Wakil Rois PCNU Sumenep KH M Taufiqurrah-man FM, seluruh pengurus ranting NU Kota Sumenep, dan tokoh masyarakat setempat.

Ketua PCNU Sumenep A Pan-dji Taufiq mengaku bangga

dan sangat bahagia. Sebab pemberian bantuan operasional tersebut tidak diambilkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

”PCNU bangga dan salut atas perhatian bupati sekal-igus ketua PKB pada NU, ini nyaris tidak pernah terjadi pada periode-periode sebel-umnya,” ungkap Pandji saat memberikan sambutan.

Di lain pihak Sekretaris DPC PKB Sumenep, Bahrul Ulum menegaskan, bantuan opera-sional berupa mobil itu merua-pkan bentuk kepedulian PKB Terhadap NU. Tujuannya tidak lain agar NU dengan mudah menjalankan gerakan Keumatan dan keagamaan.

“Bantuan semacam ini, tidak lain untuk memudahkan saja. Sebab, wahabisasi di daerah Sumenep sekarang sudah makin melebar,” tuturnya.

Bahrul berharap bantuan terse-but bisa bermanfaat tidak hanya untuk pengurus NU tetapi juga bermanfaat untuk umat. Sebab, pemberian itu tidak lain agar kerja-kerja ke-NU-an bisa berja-lan dengan baik.

”Prinsip yang paling men-dasar, bantuan ini untuk ke-baikan warga NU. Kalau NU bekerja dengan baik, warganya kan juga akan ikut senang,” pungkasnya. (aqu/yoe/adv)

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

SUMRINGAH: Dari kiri ke kanan, K Pandji Taufi k (Ketua PCNU NU), KH A Busyro Karim (Bupati sekaligus Ketua DPC PKB Sumenep), dan Bahrul Ulum (Sekretaris DPC PKB Sumenep) saat penyerahan bantuan secara simbolis.

PKB Sumbangkan Avanza Kepada NUSUMENEP-Gerakan pe-

nyelamatan budaya rupanya kian meluas. Tidak hanya politisi, budayawan, dan birokrasi yang saat ini ber-kumpul di Kongres Kebudy-aan Madura II. Keprihatinan dan terhadap akan hilangnya budaya lokal Madura juga datang dari kaum muda.

Para generasi muda Mad-ura aktivis penulis blog (bloger) , siang kemarin (23/12) berkumpul di Ta-man Adi Pura Sumenep mulai sekitar pukul 10.00. Tak kurang dari 33 bloger hadir di acara itu. Mereka

berdiskusi tentang budaya Madura.

Diskusi budaya yang di hadiri M Faizi itu, terlihat menarik. Meski suasana cukup ramai dengan suara lalu lintas kendaraan serta pengunjung taman, namun peserta diskusi tidak hirau dan tetap fokus pada tema pembicaraan. Hingga ke-giatan itu berakhir sekitar pukul 11.30.

Wahyu Alam, ketua panitia temu bloger se-Madura itu, mengatakan, ”kami ingin, menduniakan budaya Mad-ura melalui blog.” (aqu/yoe)

Berikhtiar Lewat Blog Menduniakan Madura

KM/WAHYU ALAM FOR KM

BUDAYAKAN INTELEKTUALITAS: Para bloger Se-Madura berkumpul di Taman Adipura Sumenep, berdiskusi tentang budaya Madura bersama K M Faizi (mengenakan sarung).

Kaum minoritas seringkali ditin-das, dimarjinalkan, dan mendapat perilaku tak layak dari lingkungan sekitarnya. Namun di Sumenep, pemeluk agama Katolik justru tetap merasa aman damai hidup berdampingan dengan agama

lain. Mengapa?

ACH. QUSYAIRI NURULLAH, Sumenep

GEREJA Maria Katolik Maria Gungung Karmil, di Desa Pa-bian, Kecamatan Kota, Minggu siang (23/12) kemarin terlihat sepi. Hanya ada dua orang yang berada di luar. Dilihat dari ke-jauhan tampak seperti tidak ada kegiatan apa-apa di rumah Gem-bala yang megah itu. Namun, saat perempuan kecil membuka pintu, suara-suara orang yang sedang

bernyanyi dan menyejukkan hati mulai terdengar.

Ya di ruangan itulah mereka berkumpul. Bernyanyi bersama, dengan doa-doa yang dilagukan. Anak-anak dan pemuda-pemudi Katolik, para biarawati, serta pengurus gereja yang lainnya. ”Suster Gertrodis sedang menga-jari nyanyian untuk Tuhan,” kata penjaga setempat dengan santun.

Yohannes Legiyo, salah seorang pengabdi setia di gereja itu me-nuturkan, latihan nyanyi tersebut sudah satu bulan lamanya. Ada 11 lagu-lagu yang dipelajari oleh anak-anak Katolik itu. Lagu-lagu pujian atas Tuhan, dan lagu-lagu perdamaian, persaudaraan, dan kecintaan teradahap kemanusian. ”Pada dasarnya itu bukanlah nyanyian, tapi doa-doa yang di-lagukan,” tuturnya.

Ada dua lagu yang sangat is-timewa, yang harus dinyanyikan dalam perayaan Natal nanti. Lagu pertama, nyanyian tentang

ketuhanan yang berjudul Malam Kudus. Nyanyian itu tidak lain, menceritakan tentang kisah kela-hiran Yesus sebagai penebus dosa umat manusia. Lagu kedua adalah Bapa Kami, sebuah lagu tentang

kemanusiaan.”Kata kami yang terdapat dalam

doa yang dilagukan itu, bukan hanya kami penganut Katolik, tetapi semua manusia. Jadi dalam Natal nanti, saat membacakan doa

itu, kami tidak hanya meminta keselamatan untuk kami sendiri, tetapi untuk agama yang lain juga,” kata Yohannes.

Selain itu, Yohannes mengatakan dalam perayaan Natal nantinya, dia tidak hanya akan memanjat-kan doa-doa itu. Doa-Doa yang diucapkan melalui lagu-lagu itu, akan langsung dimanifestasikan dalam bentuk nyata.

Selain mempersiapkan pohon Natal, latihan lagu-lagu, dan per-siapan aksesoris lainnya, dia juga akan memberikan bantuan sosial kepada orang yang tidak mampu.

”Kami juga akan memberikan bantuan berupa uang dan sembako kepada warga sekitar yang tidak mampu. Tidak lain, ini merupakan wujud kepedulian kami kepada sesa-ma. Sebab, Yesus masih tetap berdoa ke kapada Allah agar mereka yang menyakitinya diampuni,” tuturnya.

Sikap menghargai sesama, me-nyantuni mereka yang tidak mampu. Menolong siapapun yang

butuh ditolong. Sikap itulah yang terus dikembangkan oleh para penganut agama Katolik. Sebab itu dia terus merasa aman dan nyaman tanpa tekanan.

”Seperti dalam bahasa agama Anda, alhamdulillah di sini kami aman,” Jawab Yohannes saat ditanya tentang hidup jadi kaum minoritas.

Kepedulian yang tinggi terhadap kemanusiaan, itu rupanya ditun-jukkan pula oleh Edy Rusmanto. Saat keluar dari rumah ibadah, dia mengaku sudah terbiasa bergaul dengan non-Muslim. Bahkan dia juga merayakan ibadah Idul Fitri yang merupakan hari besar Islam.

”Meski beda agama, saya tetap bermain ke rumah saudara saya yang Muslim di daerah Blutoh. Masih saling membantu setiap ada kesusahan. Sebab, persoa-lan agama wilayah keyakinan. Hubungan manusia tak boleh putus karena itu,” aku Edy saat ditemui selesai latihan. (yoe)

Menjelang Perayaan Natal di Sumenep

Saling Toleran: Alhamdulillah di Sini Kami Aman

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

SYAHDU: Biarawati Gertodis melatih pemuda-pemudi Katolik menyanyikan lagu-lagu Natal, Ahad (23/12) kemarin, untuk merayakan kelahiran Yesus, besok (25/12).

Mahasiswa Minta Pemerintah TegasSUMENEP-Jumlah pekerjaan proyek

yang masih belum selesai dan terancam putus kontrak tidak sedikit. Hingga saat ini, dari seluruh pekerjaan infrastruktur yang didanai ABPD perubahan 2012 itu, ada 33 paket yang belum selesai digarap.

Pekerjaan proyek yang terkatung-katung akan merugikan masyarakat maupun pemerintah sehingga menurut Ahmad Danial, aktivis PMII Sumenep, pemerintah harus tegas dalam menyikapi kontraktor yang tidak serius melak-sanakan pekerjaannya,

“Karena masih banyak yang belum sele-sai, pihak terkait itu harus tegas memutus kontrak dan memberikan sanksi,” kata mahasiswa INSTIKA Guluk-Guluk itu kepada Kabar Madura, Minggu (23/12).

Aktivis gerakan kemahasiswaan yang sering mengawal APBD itu menyarank-an, sanksi yang diberikan kepada kon-traktor juga harus tegas, agar pekerjaan proyek tahun depan tidak seperti tahun sekarang. “Kenapa pekerjaan proyek yang ada ini selalu molor, apakah karena selama ini pemerintah tidak te-gas memberikan sanksi? ” ungkapnya dengan nada kecewa.

Sementara berdasarkan informasi dari ketua Komisi C DPRD Sumenep Abd Ha-mid Ali Munir mengungkapkan, beberapa waktu lalu, ada 33 proyek dinas pekerjaan umum (PU) yang tidak mungkin disele-saikan, tahun ini. Masing-masing, ada 14 paket di Dinas PU Cipta Karya, 15 paket milik Dinas PU Bina Marga, dan 4 paket di bawah kewenangan Dinas PU Pengairan.

Ahmad meminta, pekerjaan proyek terse-but segera diselesaikan agar masyarakat tidak dirugikan. ”Kami mendesak agar semuanya cepat selesai,” tegasnya, sing-kat beberpa waktu yang lalu.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pembanguan fisik yang dilakukan di waktu yang sempit maka muncul pe-nilaian penyelesaiannya kejar tayang atau terburu-buru yang berdampak pada kualitasnya. (rei/yoe)

Page 6: Edisi 24 Desember 2012
Page 7: Edisi 24 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

SENIN 24 Desember 2012 7

TUHAN sembilan senti (rokok) kadang bisa membuat otak kita cerdik dan ulet untuk melakukan sesuatu. Namun dokter menyatakan bahwa rokok mempunyai penyakit yang mematikan (kanker) dan menganjurkan kepada perokok agar tidak merokok kembali. Tetapi jika semua masyarakat Indonesia tidak merokok, apa masih ada pabrik rokok yang mau membeli tembakau kita?

faiz.agung.sindara_B.7, +6282335541781

MESKI hari ibu telah lewat, bukanlah PMU tak dapat doa restu lagi, kapanpun dan di manapun, kasih sayang ibu pada anaknya bagaikan kasih sayang pendukung pada PMU yang ingin mewarnai tanah Maduranya, semangat selalu dapatkan terus bubung tetap juara 1, dan bersatu.

O2nk Jokow? Pmk, d gluk2 sm3nep, +6282334114866.

KAMI mewakili fans berat P-MU, mengusulkan gimana kalau salah satu bagian kostum diberi lambang sape kerap. Karena Madura ini kan sudah terkenal dengan sape kerapnya. Mungkin ini saja dari kami, sekian mator sakalangkong. Spirit terus P-MU, aku selalu mendukungmu, ingat optimis untuk mengharumkan nama baik pulau Madura ini.

bOm_bOm’17@hAp_hAp.com in teras kub@’s songennep, +6285732889236

AYO P-MU tunjukan kekuatan “sapeh kerap” taklukan semua lawanmu (I Love You 4efer P-MU)

FARID si tahanan penjara suci, +6287850508151

P-MU sikat habis semua lawanmu, kami percaya, laskar P-UM bisa. Hajar trus... kami dari Tapay Comonity Pamekasan, selalu ada di sampingmu dan selalu mendoakan bisa berprestasi di ISL. Berjuanglah demi masyarakat madura, ISL Kami Datang!

Joe Tapay (Tampil Apa Adanya), +62817613237.

P-MU maju terus je’ sampe’ kala, engkok yakin P-MU bisa diperhitungkan di kasta ISL. Terjang lawan sikat kabbie moso, salam settong dere. Salam K_c0nk mania

0ir K_c0nk m0k0ng, +6285230525 885 BAGAIMANAPUN caranya P-MU harus bisa bertahan di

ISL. Jangan buat kehormatan madura ternodai hanya karna pudarnya semangat tanding para punggawanya. Di sini semua lapisan pendukung selalu siap berada di garda terdepan dalam doa kemenangan. Amin....

Dayat Ghaduer Asli, +6282331119697

AYO... P-MU maju terus pantang mundur. Rawe-rawe rantas malang-malang putung. Sekarang waktunya menang!!!

Abil Parteker Pamekasan, +6285330234566

ALHAMDULLILLAH, sekarang buktikan P-MU bisa ber-prestasi di kasta tertinggi ISL (Indonesia Super League)

+6287851114693

KAMPUS adalah ladang intelektu-al bagi semua insan yang terjerumus di dalamnya, baik mahasiswa, dosen, karyawan bahkan guru besar pun akan saling berinteraksi dan berbagi pengalaman satu sama lain. Hal ini dianggap penting dan bisa dikatakan dengan ladang intelektual, bahkan bisa dikata pusat ilmu pengetahuan.

Ada beberapa hal yang patut men-jadi perhatian bagi semua orang yang mempunyai aktifitas dalam dunia kampus, yakni perihal admin-strasi bagi karyawan, makalah, skrip-si dan karya lainnya bagi mahasiswa dan juga karya ilmiah yang sering ditulis dan diterbitkan oleh dosen yang bisa saja dijadikan panduan bagi mahasiswa dan dijadikan bahan pustaka bagi semua civitas akademik di kampus masing-masing.

Perhatian yang harus dan patut menjadi koreksi adalah sistematika penulisan pada beberapa hal di atas. Yakni budaya copy dan paste (copas) yang dikenal dengan budaya plagiat. Karena semua orang bisa saja mem-praktikkan budaya ini, tanpa harus melihat jabatan dan kedudukan.

Ada banyak cerita terkait budaya kurang terpuji ini –bahkan bisa dikatakan riskan, mulai dari karya dosen yang tidak sesuai dengan matakuliah yang diajarnya untuk di-jadikan panduan, sampai kebodohan dosen yang selalu lupa isi kandungan buku karangan sendiri yang terlanjur dijadikan pedoman dalam matakuliah

yang diampu. Hal ini nyata dan perlu dicuri-gai tentang eksistensi kedosenan dosen yang menjadi dosen pada matakuliah yang bisa amburadul, dan pada akhirnya merugikan ma-hasiswa.

Perlu ingat pepatah, jika gurunya kencing berdiri maka anak didi-kanya pun akan kenc-ing sambil berlari. Jika dosen hanya memperak-tikkan plagiat maka ma-hasiswa akan menjadi plagiarisme. Lagi-lagi ini adalah hal nyata dan perlu diantisipasi, bukan anti sepasi.

Dalam kampus jika mahasiswa me-langgar kode etik akan mendapatkan punismen dari kampus dan akan disidang di ruang sidang, dengan mengurangi beberapa SKS yang telah diperoleh dengan susah payah.

Entah apakah yang akan terjadi jika plagiat ini dicantumkan dalam kode etik untuk mahasiswa, pas-tilah ratusan atau bahkan ribuan SKS yang akan dihapus dari KHS mahasiswa.

Plagiarisme sebenarnya sudah dila-rang dan telah diundangkan. Semua orang yang biasa membeli buku, kaset ataupun yang berbentuk karya lain-nya sebenar nya sudah pernah mem-baca undang-undang ini. Tapi entah mengapa mereka masih tetap nekat

mempraktikkan budaya kurang terpuji ini.

Bagi pelanggar dike-nakan sanksi paling se-dikit Rp 500 ribu sampai Rp 100 juta, dengan kurungan yang telah ditentukan.

Dalam budaya ini, pen-ulis akui bahwa semua mahasiswa hampir 70 persen mempraktikkan budaya ini. Entah sejak kapan cerita seperti ini menjadi hal yang wajar. Apakah semua dosen

sekarang saat menempuh pendidi-kan tinggi juga pernah memprak-tikkan ataupun hanya mendengar budaya ini? Entahlah!

Banyak mahasiswa yang men-gakui pernah memperaktikkan plagiat dalam keadaan terpaksa, dan juga dikarenakan kekurangan bahan pustaka. Ada sebagian lagi mengatakan bahwa terpaksa melak-sanakan copas karena kurangpaham pada penyampaian dosen yang terlalu njelimet, yang akhirnya ter-paksa menjadi insan plagiat.

Alat yang biasa dijadikan praktik adalah internet. Karena internet mudah diakses dan praktis. Jadi jangan pernah tercengang ketika mahasiswa selalu menggunakan fasilitas Wifi kampus dengan laptop berada di pangkuannya. Bisa saja dia mempunyai rencana copas di

samping menggunakan layanan jaringan sosial. Begitu juga dengan dosen yang tiba-tiba menerbitkan buku untuk digunakan sebagai ba-han ajar matakuliah, bisa saja karya berbentuk buku yang dikarang oleh dosen telah ada atau bahkan ban-yak yang sama isinya.

Praktisi plagiat yang bergen-tayangan di kampus akan semakin banyak hingga mencapai angka 100 persen, dan akan semakin membeludak yang akhirnya kelak akan menjadi sarjana dengan title bidang kuliah yang telah menjadi pilihannya tanpa ada kualitas yang mengiringi.

Hal ini juga harus menjadi per-hatian bagi instansi yang bersang-kutan. Karena jika dibiarkan akan berdampak pada masyarakat dan juga kualitas lulusan, dengan cara meningkatkan minat baca dan tulis mahasiswa yang diselingi dengan diskusi, jika dibutuhkan libatkan para dosen dalam diskusi tersebut.

Selanjutnya, minat baca dan menu-lis ini akan optimal apabila bahan pustaka pribadi mahasiswa khususnya dan kampus pada umumnya semakin banyak dan berkualitas. Baru setelah itu dengan sendirinya mahasiswa akan mempunyai minat, minimal mengun-jungi perpustakaan kampus.

*)Peserta di Sekolah Alternatif Miftahul Ulum dan Mahasiswa

STAIN Pamekasan

PROBLEMATIKA yang terjadi di lingkungan pendidikan Islam adalah lembaga pendidikan Islam belum mampu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan sesuai dengan perkembangan zaman. Baik dalam aspek manaje-rial operasional maupun kegiatan pembelajarannya dipandang belum mampu menjadi tauladan dan per-contohan yang mampu merubah peradaban umat dan bangsa, yang nantinya melahirkan tatanan kehidu-pan sosial kemasyarakatan yang rel-evan dengan tuntutan dunia global.

Pendidikan Islam masih dipa-hami sebagai transformasi keilmuan yang hanya berkutat pada ritual keagamaan saja. Sementara Islam se-bagai agama universal (rahmatan lil alamin) mengajarkan dimensi yang utuh, integral dan komprehensif. Mengakomodir persoalan duniawi dan ukhrawi, keseimbangan antara kehidupan hari ini dan kehidupan di hari esok.

Maka kemudian, hal ini menjadi koreksi bersama bagi kita selaku pemerhati pendidikan untuk menata kembali dan mereformulasi pendidi-kan Islam yang bersifat holistik yang sesuai dengan tuntutan dunia global. Tentunya hal ini membutuhkan ad-anya koordinasi dan keseragaman visi antara beberapa elemen mulai dari Perguruan Tinggi sebagai pe-rumus ide dan gagasan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penentu kebi-jakan dan partisipasi pengguna di lapangan (masyarakat) di lingkungan pendidikan Islam.

Selain dari itu, pengembangan program studi umum pada pendi-dikan Islam dalam hal ini STAIN Pamekasan, adalah menjadi suatu keharusan, karena tuntutan zaman dan perkembangan arus globalisasi. Selain itu juga faktor geografis yang berdekatan dengan perguruan tinggi umum (Unira) yang secara kelem-bagaan harus menjadi insprirasi tersendiri untuk meningkatkan daya saing dan kompetisi yang sehat dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusianya (maha-siswa). Baik secara kualitas maupun kuantitas.

Selain dari pada itu, sejatinya ada kesadaran dari para pengelola pergu-ruan tinggi Islam bahwa tidak semua alumni perguruan tinggi ingin men-jadi seorang ulama, ustadz maupun da’i. Tetapi mereka tetap memposisi-kan dirinya sebagai rakyat biasa yang ingin mengasah diri, meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan lainnya dalam rangka menatap masa depan yang lebih cerah (persaingan dalam dunia kerja).

Revitalisasi secara etimologis adalah, proses atau cara dan perbua-tan untuk menghidupkan suatu hal yang sebelumnya kurang terberday-akan. Adapun secara terminologis, sebagaimana menurut Muhaimin dalam bukunya, Pemikiran dan Aktu-alisasi Pengembangan Pendidikan Is-lam, revitalisasi adalah usaha-usaha untuk menjadikan sesuatu menjadi penting dan urgen, dan keberadaan-nya sangat diharapkan oleh semua kalangan (masyarakat).

Landasan Pengembangan Program Studi Umum di STAIN Pamekasan pengembangan program studi umum di pendidikan tinggi Islam khususnya STAIN Pamekasan setidaknya dilan-dasi tiga aspek. Yaitu: landasan nor-

matif-teologis, landasan filosofis dan landasan historis.

Landasan pertama adalah landasan norma-tif-teologis, Alquran dan hadits sebagai landasan normatif Islam mengan-jurkan kepada peme-luknya untuk senan-tiasa mencari ilmu dan menempuh pendidikan sepanjang hayat/seu-mur hidup. Ajaran terse-but mengimbau kepada setiap kaum muslim untuk senantiasa mempelajari serta mengamalkan ajaran dan nilai-nilai Islam dalam segala aspek kehidupan. Serta memberikan kebebasan men-empuh kehidupannya sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya sepanjang tidak bertentangan den-gan landasan normatif Islam.

Sebagaimana terdapat dalam QS. Al-Baqarah: 208 yang artinya bahwa “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam se-cara keseluruhannya, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata”. Dapat dipahami bahwa, orang Islam yang kaffah senan-tiasa berorientasi pada peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaaan. yang berarti mengikuti apa yang di-anjurkan dalam Alquran dan hadits, dan mengikuti aturan-aturan atau hukum-hukum Allah (sunnatullah).

Adapun sikap orang muslim yang mencerminkan sikap ketaqwaan antara lain adalah: senantiasa mem-baca dan memahami ajaran dan nilai-nilai mendasar yang tertuang dalam Alquran dan hadits. Berusaha menghayati dan memposisikan diri sebagai pemikir, penalar dan peng-kaji. Sikap dan dedikasi yang tinggi dalam rangka menegakkan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil alamin. Senantiasa membaca dan memahami fenomena alam, sosial, budaya dan fenomina lainnya. Senantiasa mem-bangun kualitas diri sesuai dengan panggilan jiwa, karakter dan pola pikir kita masing-masing.

Berdasarkan landasan normatif-teologis inilah, menuntut adanya upaya pengembangan program studi umum yang nantinya tidak hanya terbatas pada bidang-bidang agama yang normatif saja. Tetapi juga mem-pelajari bidang-bidang sains, sosial dan humaniora.

Landasan kedua adalah landasan filosofis, jika paradigma pendidi-kan Islam adalah sebagai upaya pengembangan pandangan hidup islami yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, maka pendi-dikan Islam di tuntut merubah kara-kter dan pola pikir yang sebelumnya hanya meliputi kajian teosentris saja. Pendidikan Islam juga perlu melaku-kan terobosan yang kajiannya bersifat antroposentris. Sehingga penemuan iptek lewat studi, penelitian dan eksprimen serta pemanfaatannya merupakan realisasi dari pengabdian dan misi kekhalifahan kepada Allah SWT di dunia dalam rangka mencari ridha-Nya di kehidupan akhirat.

Secara ontologis, ilmu pengetahuan tidak hanya mengajarkan sesuatu “yang ada” (existence) tetapi juga mengajarkan sesuatu “yang akan ada” (will exist). mempergunakan sesuatu yang yang bersifat hakiki dan universal menjadi suatu hal yang transendental. Sehingga ma-

nusia memiliki kon-sepsi pemikiran bahwa pendidikan Islam tidak hanya lahir pada masa lalu yang hanya bersifat sejarah. Tetapi senan-tiasa relevan pada masa sekarang dan yang akan datang, dalam rangka memperbaiki tatanan kehidupan manusia yang lebih baik.

Dalam konteks epis-timologis, bahwa yang bersifat vertikal meru-pakan ajaran dan hu-

kum Tuhan yang menjadi sumber dan rujukan, sentral/pusat konsultasi hamba-Nya dalam semua aspek kehidupan. Sementara yang bersi-fat horizontal, merupakan konsep, pendapat dan teori dan temuan penelitian dari orang lain yang ke-beradaannya sejajar dan menjadi sharring ideas. Yang nantinya dapat dikonsultasikan dan dibandingkan dengan hukum Ilahi. Baik yang menyangkut sesuatu “yang ada” (existence) maupun sesuatu “yang akan ada” (will exist).

Dalam konteks aksiologis, peman-faatan pendidikan Islam tidak hanya menekankan pada penguasaan ilmu agama Islam yang menjadi ciri khas perguruan tinggi Islam. Tetapi juga menekankan pada problematika kehidupan masyarakat yang terjadi pada saat ini. Sehingga pendidikan Islam mampu menawarkan konsep dan solusi alternatif dalam kehidupan sosial masyarakat.

Landasan ketiga adalah landasan historis, secara garis besar sejarah Islam dapat dibagi dalam tiga peri-ode. Yaitu: periode klasik, masa kejayaan, keemasan dan kemajuan umat Islam (650-1250 M), periode pertengahan masa kemunduran umat Islam (1250-1800 M) dan periode modern masa kebangkitan dunia Islam (1800-sekarang).

Dengan menyimak landasan his-toris tersebut, maka pengembangan program studi umum berusaha dan berikhtiar meraih kembali kejayaan Islam yang hilang, dan menjawab tuntutan masyarakat di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang sangat komplek.

Dari uraian di atas, bahwa pengem-bangan jurusan/program studi umum di perguruan tinggi Islam khususnya STAIN Pamekasan pada dasarnya dapat dipertanggungjawabkan se-cara normatif-teologis, filosofis dan historis. Maka kemudian, sangatlah berbeda orientasi dan tujuan dari pengembangan program studi umum yang ada di STAIN Pamekasan sep-erti Tadris Bahasa Inggris (TBI) ke-tika dibandingkan dengan program studi umum yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi umum seperti jurusan Bahasa Inggris di Universitas Madura (Unira).

Sebagai bagian dari aspirasi alumni yang pernah dibesarkan di STAIN Pamekasan, sejatinya STAIN Pame-kasan peka dan tanggap terhadap tuntutan kebutuhan masyarakat. Hal ini memang tidak semudah menulis artikel ini. Pihak pengelola menelaah dan menganalisis kembali hal-hal yang berkaitan dengan pemetaan dan pembidangan universitas, institut dan sekolah tinggi.

Sebagaimana penjelasan atas Un-dang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

yang menyatakan bahwa; “Univer-sitas menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi dalam sejumlah ilmu penge-tahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat meny-elenggarakan pendidikan profesi. Sementara institut menyelenggara-kan pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi dalam sekelompok ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Sekolah tinggi menyeleng-garakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi dalam ling-kup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyeleng-garakan pendidikan profesi.

Keputusan dan kebijakan pemer-intah yang telah ditetapkan ini nam-paknya menjadi polemik dikalangan pengelola IAIN dan STAIN yang sudah terlanjur membuka program studi umum karena menyangkut payung hukum dan yuridis konsti-tusional yang masih mengambang dan belum dijadikan acuan yang konsisten dalam pengembangan pro-gram studi umum. Namun demikian, pembidangan ilmu agama Islam yang diperbincangkan sejak 2003 sebagai pengembangan terhadap pembidangan ilmu agama Islam produk lama, rupanya telah meng-hasilkan rumusan yang jelas dengan dikeluarkannya peraturan Menteri Agama RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Penetapan Pembidangan Ilmu dan Gelar Akademik di ling-kungan perguruan tinggi agama. Sehingga kemudian peraturan ini dipandang mampu merespon dan mengantisipasi tuntutan kebutuhan masyarakat yang sangat kompleks, di samping tuntutan dan tantangan perkembangan Iptek serta informasi globalisasi dan gejala modernisasi yang harus dihadapi.

Maka kemudian, menjadi suatu keniscayaan bagi STAIN Pamekasan untuk melakukan inovasi dan gaga-san baru dengan cara penguatan kelembagaan melalui pengemban-gan program studi umum dalam rangka memenuhi tuntutan zaman, arus globalisasi dan merespon kebu-tuhan masyarakat Madura pada um-umnya, dan masyarakat Pamekasan pada khususnya. Karena bagaimana-pun masyarakat masih memiliki ke-percayaan untuk menempuh studi di STAIN Pamekasan dengan orientasi bahwa dengan dibukanya program studi umum, maka terjadilah integra-si sains dan agama yang merupakan warisan intelektual umat Islam yang tidak dapat terpisahkan.

Lebih dari itu pula, dengan pengem-bangan jurusan itulah setidaknya STAIN Pamekasan mengambil ibrah dan meneladani apa yang telah di praktikkan oleh UIN Syarif Hi-dayatullah Jakarta dengan konsep “integrasi ilmu”, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan konsep “po-hon ilmu”, UIN Sunan Kalijaga den-gan konsep “kereta pedati” dan IAIN Sunan Ampel dengan konsep “twin tower”. Hal itu merupakan bagian dari konsep dan paradigma yang di-tawarkan oleh perguruan tinggi Islam akan kekayaan khazanah keilmuan dalam rangka kemajuan pendidikan tinggi Islam.

*)Alumni STAIN Pamekasan Ta-hun 2007, Dosen Tetap STAI NATA

Sampang

Revitalisasi Pengembangan Program Studi Umum di STAIN Pamekasan

Plagiarisme dan Kampus

Oleh:MOH. WARDI

Oleh:MUHSINUDDIN

ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELA YANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI,

KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA? Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke: Kabar Madura.

Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS) atau via email:[email protected],

[email protected]

Page 8: Edisi 24 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

SENIN 24 Desember 20128BANOM NU

KM/HAIRUL ANAM

KURANG SATU: Para calon peserta Pemilukada Pamekasan berpose bersama usai kampanye damai di Gedung DPRD Pamekasan, Minggu (23/12). Sayangnya, calon wakil bupati dari calon bupati Al Anwari, Holil, tidak bisa hadir karena sakit.

Kesejahteraan Rakyat yang UtamaJanji Tiga Paslon Cabup-Cawabup Pamekasan

PAMEKASAN-Visi dan misi ketiga pasangan calon (paslon) peserta Pemilukada Kabupat-en Pamekasan dihembuskan, Minggu (23/12). Itu, disampai-kannya pada kampanye per-dana, yang digelar di Gedung DPRD Pamekasan.

Ketiga paslon tersebut ialah Al Anwari-Holil (AHO) dengan nomor urut satu, Kholilurrah-man-Masduki (KOMPAK) no-mor urut dua, dan nomor urut tiga adalah Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI).

Ket iga paslon tersebut

bertekad menjadikan rakyat Pamekasan hidup sejahtera, aman, damai , dan taraf hidupnya meningkat. Hal itu diteguhkan di hadapan hadi-rin yang terdiri dari seluruh anggota DRPD Pamekasan, seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan, KPU, Panwaskab, Kapolres dan Dan-dim 0826 Pamekasan.

Khusus calon bupati (cabup) Al Anwari, terlihat sendirian. Wakilnya, Holil, tidak hadir. ”Sebelumnya, saya mohon maaf karena wakil saya ber-halangan. Tidak bisa hadir guna menyampaikan visi dan misi AHO. Beliau sakit,” tegas Al Anwari mengawali kampanyenya.

Al Anwari bertekad maju sebagai calon orang nomor

satu di Pamekasan, dinyatakan karena ingin menggali potensi tiap-tiap kecamatan yang sela-ma ini belum tergarap. Begitu juga, tanaman tembakau yang sebelumnya menjadi tanaman favorit dan kini mulai terpuruk, akan dicarikan tanaman pili-han lain yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual tinggi.

”Kalau musim kemarau, Pa-mekasan selalu dilanda keker-ingan. Kami akan petakan di mana daerah yang kering itu untuk dikirimi air dan membuat sumur bor, serta membangun waduk dan tadah hujan,” kata alumnus Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, ini.

Setelah menyampaikan visi dan misi selama lima menit, KOMPAK menggantikan-

nya. Kholilurrahman tampil menjelaskan visi dan mis-inya. Dikatakan, KOMPAK menguatkan diri untuk men-ciptakan Pamekasan yang agamis, aman, perekonomian meningkat dengan ridho Allah.

Menurut Kholilurrahman, dirinya ingin membebaskan pedagang kecil dari retribusi, agar perekonomian mereka meningkat dan membebaskan biaya pendidikan baik negeri atau swasta dari tingkat SD hingga SMA.

”Kita punya potensi dari berbagai sektor unggulan yang akan kita gali dan kem-bangkan. Bukan hanya untuk tingkat Jawa Timur, tapi juga internasional. Termasuk pon-tensi ilmu pengetahuan,” kata Kholilurrahman.

Sedangkan paslon ASRI menjelaskan, untuk mewu-judkan masyarakat Pamekasan yang cerdas dan sejahtera, ia akan mengalokasikan dana tiap desa dan memperhatikan honor guru tidak tetap (GTT), termasuk guru madrasah, guru ngaji, minimal sama dengan besaran upah minimum kerja (UMK) Pamekasan.

Dikatakan Achmad Syafii, untuk mengatasi kekurangan air di musim kemarau, pi-haknya akan mengalokasikan dana talangan sebesar Rp 10 miliar, buat pengadaan mobil tangki, pipanisasi di daerah rawan air.

Usai menyampaikan visi dan misi, ketiga pasangan calon ber-salaman dan berpelukan, selan-jutnya foto bersama. (anm/ed)

GP Ansor Acuhkan Fatwa MUI

SUMENEP-Fatwa Majelis Ulama Indo-nesia (MUI) yang melarang umat muslim mengucapkan selamat hari Natal kepada pemeluk agama Nasrani, mendapat ban-tahan serius kader muda NU (nahdlatul ulama) Sumenep. Gerakan Pemuda Ansor Kota Sumekar menilai fatwa tersebut ter-lalu berlebihan.

Pernyataan tersebut disampaikan lang-sung Muhri Zain, Ketua GP Ansor Sumenep. Dia mengatakan, tidak ada yang salah bagi siapapun bila memberi selamat Natal bagi warga Nasrani. ”La-rangan mengucapkan selamat Natal seperti yang difatwakan MUI saya nilai terlalu berlebihan,” kata Muhri Zain.

Seperti difatwakan MUI pada 19 De-sember 2012 lalu, dinyatakan bahwa pengucapan selamat Natal kepada umat Nasrani lebih baik tidak dilakukan. La-rangan tersebut sudah tercantum dalam Fatwa MUI tahun 1981. Dalam teks itu, umat muslim diharamkan mengikuti ritual dan ucapan selamat Natal pada umat Nas-rani tetap dianggap tidak benar.

Atas dasar itu, Muhri menegaskan ucapan Natal tidak berarti mengimani akidah mereka. Ucapan Natal tidak lain merupakan toleransi dan penghormatan kepada umat Nasrani yang sedang meray-akan hari besar tersebut. ”Bagi saya itu tidak jadi persoalan,” tegasnya.

Menurut Muhri, larangan MUI terhadap umat muslim yang untuk sekadar men-gucapkan Natal tersebut sudah melang-gar undang-undang yang mengusung semangat kebhinnekaan. ”Itu sudah jelas melanggar Undang-Undang 45. Sudah menghilangkan sikap toleransi antar-umat beragama dalam konteks kehidupan berbangsa. Wah gak bener itu,” pungkas-nya. (aqu/ed)

PAMEKASAN-Dengan penuh kewibawaan tinggi, calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-caw-abup) Kholilurrahman-Masduki (KOMPAK) menyampaikan visi dan misinya dalam kampanye per-dana di Gedung DPRD Pamekasan, Minggu (23/12).

Dalam kesempatan itu, pasangan KOMPAK menyampaikan visi dan misinya yang disimak secara khid-mat oleh hadirin. Visinya adalah ter-wujudnya Pamekasan yang agamis, berdaya, sejahtera, dan berkeadilan menuju ridla Allah SWT.

Kholilurrahman menjelaskan secara detil berkenaan dengan visinya tersebut. Yakni, “agamis” maksudnya ialah perilaku kehidu-pan yang senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius. Sedangkan “berdaya” mengarah pada kemam-puan untuk tumbuh dan berkem-bang sejajar dengan pihak lain.

”Adapun yang dimaksud “se-jahtera” ialah terpenuhinya kebu-tuhan dasar masyarakat di bidang

pendidikan, kesehatan, sosial eko-nomi dan terjaminnya rasa aman. Sedangkan “berkeadilan” ini be-rarti menempatkan sesuatu pada tempatnya secara proporsional,” tegas Kholilurrahman.

Sedangkan “Menuju Ridlo Allah SWT”, tambahnya, ialah terwujud-nya tatanan kehidupan masyarakat menuju Baldatun Toyyibatun Wa Robbun Ghafur.

Guna mewujudkan visi pem-bangunan daerah tersebut, maka dijabarkan dalam misi sebagai berikut:

Pertama, meningkatkan kualitas keimanan, ketaqwaan, akhlak dan moral masyarakat dengan kewa-jiban menjalankan syariat agama bagi pemeluknya, serta menjaga norma-norma keagamaan, sosial dan budaya.

”Kedua dan ketiga ialah mening-katkan kualitas sumber daya manu-sia serta meningkatkan aksebilitas dan kualitas pendidikan,” ujarnya.

Selanjutnya ialah dengan menin-

gkatkan aksebilitas dan kualitas kesehatan. Juga, meningkatkan upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan kesenjangan sosial ke arah terciptanya kesejahteraan dan keadilan sosial, (dan memacu perbaikan iklim kewirausahaan).

Selain itu, misi KOMPAK adalah mewujudkan ketenteraman dan ketertiban serta menegakkan su-premasi hukum dan Hak Asasi Ma-nusia. Disusul kemudian dengan berupaya mewujudkan reformasi birokrasi ke arah terciptanya apara-tur yang profesional, bebas KKN, dan melayani publik.

”Terpenting pula adalah mem-berdayakan masyarakat untuk meningkatkan peran aktif dalam pembangunan daerah. Kemudian, meningkatkan pertumbuhan eko-nomi melalui pengembangan po-tensi daerah, pengembangan jiwa kewirausahaan dan (perbaikan iklim kewirausahaan ) serta perbai-kan dan perluasan infrastruktur,” tukasnya. (anm/ed/adv)

KM/HAIRUL ANAM

LANJUTKAN: Pasangan KOMPAK tampil mencerahkan dengan seragam serba putih dalam kampanye perdana di Gedung DPRD Pamekasan, Minggu (23/12).

KOMPAK Teguhkan Visi dan Misi

PAMEKASAN-Tumbang. Be-gitulah nasib baliho pasan-gan Kholilurrahman-Masduki (KOMPAK). Saat kampanye perdana, baliho pasangan calon bupati dan wakil bupati ini, ditimpa sial. Pasalnya, Muham-mad Hari, Satgas Pelangi Tim Pemenangan KOMPAK, di-hadapkan pada perilaku Ketua Tempat Pemungutan Suara (TPS) 5 Dusun Lanpoan Laok, Batumarmar, berinisial K, me-numbangkan baliho KOMPAK yang sudah ditegakkan di du-sun tersebut.

Karena tak mau dipermaink-an, Hari langsung melaporkan adanya tindakan perusakan baliho Paslon KOMPAK yang terjadi Sabtu (22/12) malam sebelumnya itu.

”Kami tidak terima. Baliho KOMPAK yang berukuran 2 x 3 meter tersebut dirobohkan pria yang tidak bertanggung jawab tersebut. Saya sebagai bagian dari Tim Kemenangan KOMPAK merasa terpukul atas tindakan tersebut.”

Untuk itu, pihaknya menekan agar Panitia Pengawas Kabu-paten (Panwas) Pemilukada Pa-mekasan bisa bertindakan tegas ata shal tersebut. Sehingga ulah K, tegas Hari, harus dituntaskan secara hukum yang berlaku. Agar kejadian serupa tidak me-lebar ke wilayah lain.

”Sungguh aneh sekali, ketua TPS mestinya bisa bersikap ne-tral dan tidak berpihak kepada kandidat manapun. Karena

mendukung ke salah satu kan-didat itu sudah pelanggaran. Apalagi, berbuat arogan sep-erti ini,” terang Hari sembari menyatakan bahwa pihaknya sudah melayangkan surat lapo-ran ke Panwaskab.

Pihaknya juga berharap Pan-waskab proaktif bekerja di lapangan guna mengantisipasi terjadinya perusakan baliho kandidat.

”Bahkan, pelaku mengeluar-kan celurit saat menurunkan baliho. Celurit tersebut digu-nakan untuk mengancam H Abdurrahman, pemilik lahan yang ditempati baliho KOM-PAK,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua Pan-waskab Pamekasan, Zaini, tidak bisa dikonfirmasi oleh wartawan Kabar Madura. Pasalnya, Zaini masih dihadapkan pada banyak pekerjaan kaitannya dengan proses atau tahapan Pemilukada.

Ketua Tim Pemenangan KOM-PAK, Chairil Utama, berharap agar Panwaskab bisa menyika-pi dan merespon laporan itu. ”Pelanggaran Pemilu ini kalau dibiarkan, akan banyak terjadi. Kami tidak akan melakukan sesuatu yang meresahkan. Kami tidak menginginkan dan men-ginstruksikan ke bawah, agar pendukung KOMPAK tidak melakukan hal-hal yang bersifat pelanggaran,” terangnya.

Dikatakan, baliho KOMPAK di perkotaan juga banyak yang di-rusak. Chairil Utama menekank-an, Panwaskab harus unjuk gigi.

”Jika dibiarkan, ini preseden bu-ruk. Jangan sampai membiarkan pelanggaran,” tegasnya.

Kalau memang pelanggaran itu menyangkut pidana, pi-haknya meminta kepada Pan-waskab agar proses tersebut dilanjutkan ke kepolisian.

”Pendukung diharapkan tidak reaktif reaksional. Kita serah-kan dulu kepada pihak hukum. Pendukung KOMPAK wajar marah, tetapi saya berharap tidak menanggapi secara reaktif terlebih dahulu. Di perkotaan, baliho KOMPAK ada yang di-robek, dan ada yang ditempeli paslon lain. Marilah sama-sama menghormati semua paslon yang saat ini melakukan kam-panye,” tukasnya.

Secara terpisah, Ketua Tim Pemenangan Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI), KH Ah-mad Nawawi Thaha, men-egaskan bahwa pihaknya tidak tahu menahu terkait perusakan baliho KOMPAK tersebut.

”Satu hal yang pasti, kami se-bagai Tim ASRI selalu mengin-struksikan kepada para pendu-kung kami untuk memelihara ke-asrian Pemilukada ini,” ujarnya.

Ditambahkan Ahmad Nawawi, ASRI tidak akan melakukan pe-rusakan sebagaimana ditimpa baliho KOMPAK. Menurutnya, pasangan ASRI beserta tim-nya, selalu berlandaskan pada aturan yang berlaku. ”Kami paham hukum. Dan, kami juga taat pada hukum yang berlaku,” pungkasnya. (anm/ed)

Kampanye Perdana, Baliho Kompak Tumbang

MENGENASKAN: Karena ulah orang tak bertanggung jawab, baliho KOMPAK roboh di Dusun Lanpoan Laok, Batumarmar, Pamekasan.

KM/AHMADUR RUSDI

KM/DOK

MUHRI ZAINMUHRI ZAINKetua GP Ansor SumenepKetua GP Ansor Sumenep

Page 9: Edisi 24 Desember 2012

SURABAYA-Keinginan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur untuk berkoalisai dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tampaknya menghadapi ha-langan. Pengurus PKB Jawa Timur terkesan enggan menanggapi ajakan koalisi untuk mengusung salah satu bakal calon gubernur Jawa Timur dan wakilnya.

Sekretaris Dewan Pimpinan Wilyah (DPW) PKB Jawa Timur, Thoriqul Haq, men-gatakan bahwa partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar tersebut dengan tegas meno-lak ajakan koalisi PKS dalam pemilukada Jawa Timur 2013.

Menurut Thoriq, PKB su-dah menjatuhkan pilihannya untuk berkoalisi dengan

Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan untuk mengusung bacagub. Dit-ambah adanya syarat terten-tu yang diberikan PKB dalam menjalin koalisi antarpartai untuk mengusung bacagub.

Ia menambahkan, peno-lakan PKB untuk berkoalisi dengan PKS semata-mata karena hasil survei internal PKS yang menempatkan in-cumbent Soekarwo sebagai bacagub. Pintu koalisi dengan PKS masih dimungkinkan ter-buka, tambah Thoriq, dengan catatan PKS mau mengikuti aturan dan kebijakan PKB.

Seperti diketahui, keingi-nan PKS Jawa Timur un-tuk berkoalisi dengan PKB berdasarkan hasil survei internal yang melibatkan

4.193 kader di seluruh Jawa Timur. Dalam survei terse-but, PKB meraih angka ter-tinggi dibanding partai lain.

Hasil survey tersebut me-nyebut perolehan suara PKB mencapai 25,99 persen, dii-kuti Partai Demokrat (16,27 persen), Partai Golkar (12,66 persen), PPP (11,89 persen), PAN (11,67 persen) dan PDIP (10,07 persen).

Untuk bacagub, ada enam nama pilihan kader PKS yang disurvei. Soekarwo memperoleh suara tertinggi dengan 37 persen, dikuntit Saifullah Yusuf (26 persen), Dahlan Iskan (25 persen), Khofifah Indar Parawansa (8 persen), Tri Rismaharini (8 persen), dan Untung S Radjab (5 persen). (rr)

Email Redaksi: [email protected]

SENIN 24 Desember 20129

WWW.PKBJATIM.COM

THORIQUL HAQSekretaris DPW PKB

Jawa Timur

SUMENEP-Kebudayaan yang di-miliki masyarakat Madura sangat banyak. Salah satu yang sangat dikenal masyarakat luar adalah budaya pekerja keras. Di samping itu, masih banyak kebudayaan non pertunjukan yang menjadi jati diri masyarakat Madura.

Hal itu terungkap dari komentar ma-hasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Silvi Asna. Menurutnya, kebudayaan yang sangat melekat di masyarakat Madura sebagai pekerja keras, sehingga ia tertarik untuk be-lajar budaya Madura.

”Orang Madura itu dikenal pekerja keras, ulet, surviv, tidak melihat iden-titas pekerjaan,” kata Silvi kepada Kabar Madura, Minggu (23/12).

Selain itu, orang Madura juga diakui terkenal sebagai masyarakat yang selalu berbagi, memilki persaudaraan yang kuat, ramah dan selalu ingin tahu. Sehingga ia mengaku mudah kenal dengan orang Madura. ”Ketika ada di satu daerah, kita kenal orang-orang Mad-ura. Mereka kayak saudara banget. Padahal mereka baru kenal,” cerita maha-siswi jurusan Ekonomi ini.

Kebudayaan itulah yang menjadikan Silvi bersama rombongan tarinya mengi-kuti Kongres Kebudyaan Madura II. Padahal menu-rut pengakuannya, ia hanya melihat KKM II di media elektronik. Namun seman-gat untuk tahu Madura membuatnya hadir di arena kongres.

”Ki ta tahu bahwa Mad-ura adalah d a e r a h y a n g k a y a budaya. Namun

di samping itu, perekonomian dan pendidikan masyarakatnya rendah. Sehingga kita ingin tahu seberapa kuatkah kultur yang ada di Madura,” terangnya.

Selain tertarik, ia mengaku juga in-gin belajar lebih mendalam terkait ke-budayaan Madura. Karena dinilainya berbeda dengan budaya masyarakat lain. ”Apakah keunggulan yang di-miliki Madura kita ingin tahu. Orang asli Madura terlihat ketika berbahasa Madura. Tapi ketika ngomong Jawa, kita belum tahu Jawa mana. Identitas-nya tidak jelas. Apakah Jawa Timur atau Jawa Barat,” ungkapnya.

Setelah hadir di tengah-tengah kegiatan KKM II, ia juga mendapat kesan kesetaraan. Menurutnya, itu berbeda dengan masyarakat kota lain yang sangat individualis. ”Jadi kita semuanya sama, mahasiswa petani,

cendikiawan, semuanya sama. Berbeda dengan

di Jakarta dan kota lain. Kita tidak mau duduk satu meja tidak mau tidur di hotel y a n g s a m a . Tapi di sini beda, seperti dengan Bapak D. Zawawi im-ron, kita bisa ngobrol dan kopi bersama. Itu hal yang luar biasa bagi saya,” terangnya. (rei/ed)

Madura Dikenal Pekerja Keras

gga ia mengaku mudahgan orang Madura. a di satu daerah, rang-orang Mad-a kayak saudara dahal mereka ” cerita maha-n Ekonomi ini.an itulah yang Silvi bersama tarinya mengi-es Kebudyaan Padahal menu-

uannya, ia hanya KM II di media Namun seman-tahu Madura ya hadir dires.hu -

sama. Berbeda dengan di Jakarta dan kota

lain. Kita tidak mau duduk satu meja tidak mau tidur di hotel y a n g s a m a . Tapi di sini beda, sepertidengan Bapak D. Zawawi im-ron, kita bisa ngobrol dankopi bersama. Itu hal yang luar biasa bagi saya,”terangnya. (rei/ed)

KM/ AHMAD AINOL HORRI

SILVI ASNA

PKB Abaikan Ajakan Koalisi PKS

PWNU Komit Khittah 1926Tolak Politik Praktis Dukung Cagub Jawa TimurSURABAYA-Tidak mau di-

katakan mengabaikan keputusan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) tahun 1982 di Situbondo, yang

memutuskan NU tidak boleh lagi terlibat politik pratis atau kembali ke khittah 1926, Pen-gurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur melalui ketuanya, KH Muttawakil Alallah, menegaskan hingga saat NU tidak pernah terlibat dalam politik prak-tis, utamanya dukung mendukung cagub Jatim 2013.

Muttawakil mengatakan, Ormas

yang dipimpinnya tidak pernah terlibat dalam politik praktis, bahkan tidak pernah menye-butkan salah satu nama cagub. ”Secara organisatoris formal, NU tidak pernah membuat statement tentang ketentuan nama mau-pun keterlibatan dalam politik praktis,” ujarnya beberapa waktu lalu seperti dikutip dari www.radjawarta.com.

Ia menjelaskan, pengurus NU di Jawa Timur tidak pernah keluar dari Khittah NU. Namun, apa yang dilakukan selama ini adalah bukan khittah pasif tapi khittah produktif. ”Praktik yang dilakukan oleh NU adalah politik kebangsan. Artinya, politik itu tidak keluar dari khittah NU,” tegasnya.

Ia menambahkan, khit tah produktif adalah mengakomodasi

semua aspirasi politik kemudian disalurkan sesuai dengan alurnya. ”Itulah pemahaman khittah yang benar. Karenanya, bila ada yang menuduh NU terlibat politik prak-tis, tidak tepat. Posisi NU di sini hanya mendoakan dan meretui,” jelas Mutawakkil.

Seperti yang terkabar di be-berapa media massa menjelang Pilgub Jatim, NU disebut akan

mendukung dua nama, yakni Khofifah Indar Parawansah (Ketua Muslimat NU) dan Saifullah Yu-suf (Ketua PBNU).

Namun hanya satu nama yang akan dipilih sebagai representasi warga NU. Bahkan, PWNU akan melakukan penggalangan suara dari sejumlah partai politik un-tuk mengusung calon gubernur dari kader NU. (rr)

WWW.DAKTA.COM

BAKAL CALON GUBERNUR: Salain Syaifullah Yusuf, nama Khofi fah Indar Parawansa dikabarkan didukung PWNU Jawa Timur untuk maju dalam pemilihan gubernur Jawa Timur 2013.

Page 10: Edisi 24 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

SENIN 24 Desember 201210

PERNIK

Ul-DaulUL-DAUL merupakan musik kombinasi

antari tong-tong dan peralatan nelayan. Musik Ul-Daul ini lahir di daerah pesisir. Dalam Parade KKM II kemarin, musik ini ditampilkan dengan membawa kereta yang dihias aneka ukiran khas Madura. Terlihat bermacam ukiran khas pulau Madura.

Saronen MUSIK Saronen merupakan salah satu

kesenian khas Madura untuk mengiringi Kerapan Sapi dan Sape Sonok. Di daerah tertentu di Sumenep, digunakan untuk mengiringi Tan-Pangantanan atau anak yang hendak disunat. Pada parade KKM II, kesenian dimaksud ikut ambil bagian untuk mengiringi penari.

Dayang dan PrajuritDAYANG merupakan pengiring ped-

amping Raja di keraton. Sedangkan Pra-jurit adalah pasukan dari kerajaan yang selalu siap membela kerajaan dan rajanya. Kabupaten Sumenep pernah dipimpin 35 raja. Dalam Parade KKM II, terlihat para dayang dan prajurit ikut ambil bagian untuk memeriahkan dan melestarikan kebudayaan Madura.

Kebudayaan Tionghoa BARONGSAI, salah satu kesenian yang

biasa diperagakan oleh etnis Tionghoa ikut ambil bagian dalam arak-arakan bu-daya Madura dalam rangkaian kegiatan KKM II. Di Sumenep sendiri, kebudayaan Tionghoa memiliki pengaruh besar. Salah satunya dapat dibuktikan seni arsitektur Masjid Agung Sumenep.

FOTO-FOTO : BUSRI THAHA & TABRI S. MUNIR

Mien A. Rifai: Kreativitas Mereka Tidak Boleh Dibatasi!

SUMENEP-Pada hari tera-khir gelaran Kongres Kebu-dayaan Madura (KKM) II di Sumenep kemarin (23/12), terdapat sejumlah peserta yang menampilkan aneka desain baju dengan bahan dasar batik Madura. Desain baju tersebut sangat jauh beda dengan baju khas Madura yang dulunya biasa dengan model tebba’an.

Sebagaimana disampaikan Fahrurrozi, baju adalah salah satu identitas dalam meng-gambarkan kebudayaan. ”De-sain baju tersebut sebenarnya bukan asli berasal dari budaya Madura. Sudah ada berbagai sentuhan desain modernisme,” jelas pria yang juga menjadi peserta pawai tersebut.

Kendati sudah mengalami sentuhan desain, sebagaimana disampaikan Fahrur -biasa dia disapa, ada ciri khas yang tetap dipertahankan dari desain baju tersebut. Yakni bahan dasarnya batik Madura.

Atas banyaknya desain baju

yang ditampilkan tersebut, Prof Mien A. Rifai, mengaku bangga dengan dinamisnya desain aneka baju tersebut. ”Budaya memang tidak boleh stagnan, harus dinamis menye-suaikan dengan perkemban-gan zaman,” jelas Mien Ahmad Rifai, nama lengkap pensiunan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bidang Tak-sonomi Tumbuhan.

Peneliti yang dilahirkan di Sumenep, 1 Januari 1940 ini mengungkapkan, budaya -ter-masuk budaya Madura, akan terus mengalami perubahan ses-uai dengan perkembangan rasa

senang sang pelaku budaya. ”Bagi orang lain luar Madura,

rasa senang yang mereka alami akan terlihat tidak in-dah di mata orang lain. Se-mentara rasa senang setiap kelompok masyarakat akan menyesuaikan dengan zaman-nya. Makanya, budaya tetap dinamis dan tak boleh dibata-si,” jelas tokoh yang ahli dalam bidang taksonomi tersebut.

Tak heran, atas perubuhan desain baju serta aneka ke-senian lainnya yang men-jadi bagian dari kebudayaan Madura yang terus mengalami perubahan, dianggapnya se-

bagai bagian dari perubahan rasa senang tersebut.

Salah satu perubahan rasa senang warga Madura terha-dap kesenian, menurut Mien A. Rifai seperti kerapan sapi yang mengalami pengem-bangan dengan adanya sape sonok.

”Bahkan kerapan sapi juga menginspirasi adanya kera-pan hewan lainnya. Seperti kerapan kambing dan kelinci. Itu semua menyangkut rasa senang yang pada akhirnya menjadi kesenian dan men-jadi bagian dari budaya,” ulasnya. (bri/ed)

Perspektif Keindahan Madura Dinamis

Edi Setiawan: Jangan Takut untuk Bersikap Tatak

SUMENEP-Tatak, istilah yang biasa digunakan oleh orang Madura yang memiliki jiwa ksatria. lebih gampang-nya, berani berbuat sesuai dengan nilai-nilai kebenaran yang dianutnya, serta berani berkorban seutuhnya untuk membela kebenaran.

Tatak bagi Edi Setiawan, salah satu budayawan Madura asal Sumenep, adalah bu-daya Madura dan melekat kuat di perilaku orang Mad-ura. Demikian disampaikan olehnya kepada Mahfud MD, yang kebetulan menjadi pem-bicara pada gelaran Kongres

Kebudayaan Madura (KKM) II kemarin.

”Saat ini budaya tatak orang Madura sepertinya hilang digantikan dengan budaya pengecut. Secara khusus saya minta kepada Pak Mahfud agar bersikap tatak hingga saat ini,” ujar pria yang pernah menjuarai lomba foto interna-sional tersebut.

Menurutnya, tatak adalah budaya orang Madura yang teguh pada pendirian dan tak kenal menyerah dalam melak-sanakan sesuatu. Termasuk dalam bertindak.

Ketika ditemui usai keg-iatan, Edi menyampaikan jika terdapat strata sikap orang Madura yang hampir memiliki kesamaan dengan tatak. Yakni Bhengal, Angko, dan Nekat. Bagi Edi Setiawan yang biasa dipanggil Om Edi tersebut,

bhengal memiliki pengertian tindakan seseorang yang han-ya berani mengambil risiko jika dirinya harus menjadi korban.

”Berani menerima risiko yang akan didapatnya tidak lantas dikatakan tatak, orang bhengal itu belum tentu tujuannya un-tuk kebenaran yang diyakinin-ya. Seperti bhengal ka babajah

(berani terhadap sesuatu yang berbahaya, Red),” jelas Edi.

Sementara angko menurut-nya adalah sikap yang egois dengan mengagungkan dir-inya yang paling superior. Sehingga menganggap orang lain lebih lemah darinya.

”Kalau nekat semua orang sudah tahu, yakni berbuat ses-uatu dengan tanpa memper-timbangkan dampak setelahn-ya. Seperti sudah tahu tem-bok tidak bisa dijebol dengan hanya bermodalkan ditendang malah tetap memaksa, itu sama dengan nekat,” jelasnya men-coba menguraikannya.

Budaya tatak yang dimaksud Edi tersebut biasanya lebih me-lekat kepada pemimpin atau orang yang didaulat sebagai pimpinan suatu kelompok. Sayangnya, menurutnya, sikap tatak yang sejatinya mengand-

ung sikap kenegarawanan saat ini sepertinya mulai tergerus dengan cara-cara baru.

”Banyak modus yang meng-gerus budaya tatak saat ini, seperti suap maupun korupsi,” pungkas pria yang sering men-jadi jujugan budayawan luar Madura tersebut.

Sementara, Mahfud MD yang saat ini menjabat seb-agai ketua Mahkamah Konsti-tusi menjelaskan, budaya tatak orang Madura harus kembali ditanamkan dalam menghadapi global consesneas yang saat ini mau tak mau harus dihadapi. Diakuinya, budaya tatak saat ini memang sangat sulit ditemui dari perilaku orang Madura.

”Malah yang lebih banyak yang saat ini saya dapatkan adalah nekat atau bhengal,” jelas mantan Dosen Hukum UII Jogjakarta tersebut. (bri/ed)

Madhureh Punya Budaya Tatak

Batik Madura hanya Coklat, Hitam dan BiruSUMENEP-Batik Madura

memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh batik-batik lain dari luar Madura. Namun, seiring berkembangnya za-man, batik Madura juga men-galami penyesuaian dengan kebutuhan. Jika tidak berani berubah untuk berkembang, batik Madura dipastikan tergi-las oleh batik-batik baru.

Budayawan Nasional asal Ke-camatan Batang-Batang, Kabu-paten Sumenep, D. Zawawi Im-ron memberi apresiasi terhadap perkembangan batik Madura yang tidak hanya terpaku ter-hadap warna coklat, hitam dan biru. Tetapi, batik Madura saat ini dianggapnya telah mampu bersaing dengan batik-batik lain dari luar Madura.

”Kita sudah banyak tahu ten-tang batik Madura yang terus berkembang sedemikian rupa.

Kalau dahulu, batik Madura warnanya hanya coklat, hi-tam dan biru. Tetapi saat ini warnanya sudah beraneka ragam,” ujar D. Zawawi Imron ketika mengunjungi stand Ba-tik Madura di arena kongres.

Menurutnya, batik Madura hasil kreasi dari para kreator batik dan para pemikir buday-awan telah mampu berkem-bang hingga mampu bersaing dengan batik-batik dari luar Madura. Batik Madura, lan-jutnya, tidak hanya menjadi batik untuk kebutuhan ter-tentu saja, tetapi juga untuk kebutuhan lain.

”Batik Madura sudah mampu mengarungi waktu dan mem-berikan jawaban terhadap kebutuhan-kebutuhan manu-sia-manusia modern. Sekarang itu, batik Madura bukan hanya menjadi samper dan sarong,

tapi batik Madura sudah men-jadi baju dan juga bisa menjadi selendang, sudah bisa dijadi-kan pakaian pasangan suami istri,” terangnya.

Dia menjelaskan, perkem-bangan yang cukup signifi-kan tersebut terjadi karena

telah dilakukan pembatik dan pemikir batik di Madura. Pe-mikiran tersebut adalah untuk memenuhi semua kebutuhan manusia-manusia modern. Hal tersebut terjadi karena sudah melakukan dialog untuk men-jawab tantangan yang telah

dilakukan oleh budayawan-budayawan Madura.

”Dengan perkembangan ini, menunjukkan bawah imanji-nasi budawayan Madura su-dah mampu untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan manusia modern,” pungkasnya. (bus/ed)

KM/TABRI S. MUNIR

EDI SETIAWANBudayawan

FOTO-FOTO: KM/TABRI S. MUNIR

MODERN: Aneka kreasi desain pakaian berbahan dasar kain batik Madura diperagakan sejumlah model dalam acara penutupan KKM II yang digelar di Sumenep kemarin (23/12)

LESTARIKAN BUDAYA : D. Zawawi Imron ketika mengunjungi salah satu stand batik di lokasi pembukaan KKM II di Sumenep.

KM / BUSRI THAHA

KM/ AHMAD AINOL HORRI

PETINGGI SUMENEPPARA petinggi Kabupaten Sumenep juga

ikut memeriahkan Karnaval Budaya Mad-ura sebagai penutup KKM II. Diantaranya, Bupati A. Busyro Karim (tiga dari kanan), Wakil Bupati Soengkono Sidik (kanan) dan Sekkab Moh. Saleh (tiga dari kiri).

Page 11: Edisi 24 Desember 2012

LAMONGAN-Keberangkatan K-Conk Ma-nia ke Stadion Surajaya Lamongan disambut hangat oleh suporter tuan rumah Lamongan Asli alias LA Mania. Bahkan K-Conk Mania yang mengusung misi memberi dukungan penuh bagi Perseba Super di Piala Gubernur Jawa Timur diberikan tempat khusus di dalam stadion.

” K a m i s a n g a t senang dengan sam-butan yang diberikan LA Mania. Bahkan Ketua Umum LA Mania terlihat tidak canggung untuk ber-kumpul atau seke-dar berfoto bersama kawan-kawan K-Conk Mania,” ungkap Yu-nus Mansur, Ketua Forum Korwil K-Conk Mania, kemarin.

Dalam pertandin-gan yang berkesu-dahan dengan skor imbang 0-0 tersebut, kedua suporter ma-sih memperlihatkan keakrabannya. Se-lain karena banyak anggota LA Mania yang juga berdarah Madura, faktor slo-gan keduanya yang a n t i p e r m u s u h a n , menjadikan jalinan kedua suporter beda kasta tersebut kian karib.

”Memang tidak ada suporter manapun yang mau mencari musuh. Kita datang ke stadion dengan tujuan yang sama, yaitu mendukung klub kebanggan kita masing-masing. Kalah atau menang itu kita harus terima dengan la-pang dada,” imbuh Yunus. (bai/rr)

Email Redaksi: [email protected]

SENIN 24 Desember 2012 11

K-CONK

Dinilai Terlalu Bermain Individu dan EgoisPAMEKASAN-Kendati

Persepam Madura United (P-MU) berhasil memetik kemenangan dalam tiga laga uji coba terakhirnya, sejum-lah suporter mempertan-yakan profesionalisme dua pemain asing Laskar Sape Kerap. Kritikan tersebut diarahkan kepada Stephen Mennoh dan Osas Marvel-ous Ikpefua Saha yang di-anggap kurang memberikan kontribusi terhadap tim.

Hal tersebut dikatakan Koordinator Lapangan Tare-tan Mania, Erwin, yang me-nyoroti dalam tiga laga terse-but terlalu bermain egois dalam menjalin kerjasama dengan pemain lainnya. Menurut Erwin, keduanya cenderung bermain sendiri dengan tidak mengindahkan pemain lain yang sebena-rnya memiliki posisi lebih menguntungkan.

”Setiap kali bola berada di kaki Mennoh, dia se-lalu memaksakan diri untuk mengirim bola kepada Osas. Padahal ada pemain lain yang berdiri bebas tanpa pengawalan lawan. Osas sendiri penampilannya an-gin-anginan jauh dari perfor-ma sebagai striker berkelas yang layak dibayar mahal,” ujar Erwin sambil mencoba menganilisisnya jalannya pertandingan uji coba P-MU melawan Batam FC, Sabtu (22/12) kemarin lusa.

Kritikan Erwin diamini care-taker pelatih P-MU, Jamrawi Jambak, yang memimpin Firly Apriansyah dan kawan-kawan dalam laga kemarin.

Menurutnya dua pemain as-ing yang diturunkannya ke-marin memang jauh berada di bawah performa aslinya.

”Melihat kondisi permain-an kemarin, makanya kami tim pelatih menarik keluar Mennoh untuk digantikan Khoirul Mashuda. Dia terli-hat tampil di bawah performa aslinya,” jelas Jamrawi ke-tika ditemui Kabar Madura usai pertandingan.

Dalam dua laga uji se-belumnya, kedua pemain tersebut memang terlihat tidak mau mengirimkan bola ke pemain lainnya, akibatnya jalannya pertand-ingan sering terlihat sangat individual ketika bola yang sedang dikendalikan Men-noch dipaksakan menuju Osas Saha.

Sebaliknya, selama tiga pertandingan tersebut, Osas sering tampil angin-angi-nan dan belum sekalipun mencetak gol. ”Osas di tiga pertandingan uji coba tera-khir memang tampil sangat jelek. Bisa jadi karena dia sedang offday,” ujar Manajer P-MU, Achsanul Qosasi.

Kebuntuan Osas dalam menjebol gawang lawan hingga pertandingan uji coba terakhir menjadikan sejumlah suporter P-MU yang berada di tribun timur terus menagih janji Osas agar mencetak gol.

Teriakan suporter tersebut terus bergemuruh ketika babak kedua pertandingan. ”Osas Saha.. Osas Saha…. Mana golmu?” demikian teriakan suporter yang terus menerus didengungkan. Sayangnya, kendati teriakan terus mengalir, hingga usai pertandingan Osas masih belum sekalipun mencetak gol. (bri/rr)

Pertanyakan Kinerja Osas dan Mennoh

MANDUL: Osas kembali gagal menciptakan gol saat P-MU berhadapan dengan Batam FC pada laga uji coba di Stadion Ahmad Yani Sumenep, Sabtu (22/12).

KM/TABRI S MUNIR

BANGKALAN-Tidak lama lagi P-MU akan menjalani debut per-dananya di Indonesia Super League (ISL) pada Januari mendatang. Segala persiapan sudah hampir rampung dilakukan, dari pembentukan tim, sponsorship, hingga koordinasi terkait dukungan yang akan diberikan bagi Osas Saha dan kawan-kawan.

Salah satu yang tidak kalah penting adalah pelayanan terhadap pengge-mar P-MU, khususnya penyediaan atribut resmi. Banyaknya permintaan untuk menyediakan atribut resmi tim menjadi alasan manajemen untuk membuka kantor cabang PT Pojur Madura United di Bangkalan.

Manajemen PT Pojur Madura United telah mengontrak sebuah ruko di de-pan Stadion Gelora Bangkalan yang akan dijadikan sebagai kantor cabang PT Pojur Madura United. ”Karena hampir seluruh laga home kita di ISL digelar di Bangkalan, maka kita juga perlu untuk membuka cabang PT Po-jur Madura United di sini (Bangkalan, red),” terang Direktur Utama PT Pojur Madura United, Achsanul Qosasi.

Rencananya dalam beberapa hari mendatang ruko tersebut akan mulai direnovasi sesuai dengan desain inte-rior yang akan digunakan. ”Saya sudah menunjuk seorang kolega di Bangka-lan untuk pengerjaannya. Besok (hari ini, red) sudah mulai dimodifikasi,” terang Achsanul kepada Kabar Madura sembari menambahkan jika dalam beberapa pekan mendatang proses renovasi tersebut bisa dirampungkan.

Selain berfungsi sebagai kantor cabang PT. Pojur Madura United di Bangkalan, ruko yang terletak di depan SGB tersebut juga akan digu-nakan untuk membuka gerai mer-chandise P-MU. ”Ruko ini terdiri dari dua lantai. Lantai atas akan dipakai

untuk kantor PT Pojur Madura United, sementara lantai bawah untuk penjua-lan merchandise. Dengan begitu kita bisa memiliki pusat atribut yang dike-lola secara resmi,” tandas Achsanul.

Menurut informasi yang beredar, manajemen PT Pojur Madura United

mengontrak ruko tersebut untuk tiga tahun ke depan. Hal tersebut men-jadi sinyal bahwa dalam 2-3 tahun mendatang P-MU masih berencana menggunakan SGB sebagai home base sambil menunggu rampungnya pem-bangunan Stadion Pamekasan. (bai/rr)

JAKARTA-PSSI melalui anggota Komite Eksekutif (Exco) Sihar Sitorus, men-gungkapkan bahwa tim nasional Indonesia U-23 yang dipersiapkan untuk SEA Games 2013 Myanmar berada di bawah kendali dan pengelolaan PSSI.

Pernyataan Sihar tersebut sekaligus menolak pernyata-an Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indone-sia (KONI), Tono Suratman, yang menyatakan bahwa tim nasional Indonesia U-23 dibentuk oleh KONI sebagai pengendali Satuan Pelaksa-na Program Indonesia Emas

(Satlak Prima).”Pada pertemuan dengan

petinggi-petinggi FIFA di Tokyo, FIFA mengakui PSSI sebagai satu-satunya organ-isasi pengelola sepakbola di Indonesia. Lantas mengapa KONI mau mengambil alih pengelolaan Timnas Indo-nesia. Bukannya Ini malah akan menambah kisruh dan melabrak aturan,” ujarnya yang dilansir dari www.tribunnews.com.

Sihar menegaskan, tim na-sional Indonesia U-23 yang dipersiapkan untuk SEA Games 2013 berada di bawah pengelolaan PSSI. ”Penge-lolaan timnas proyeksi SEA Games 2013 tetap berada di bawah PSSI. Begitu juga dengan penunjukkan pela-tih dan pemilihan pemain-pemainnya,” tuturnya.

Sebelumnya KONI Pusat menunjuk Rahmad Dar-mawan untuk melatih tim nasional Indonesia U-23. Koordinator cabang-cabang olahraga di Indonesia itu su-dah mengantongi 33 nama pemain yang dipersiapkan untuk mengikuti pelatnas SEA Games.

Sihar ditunjuk oleh PSSI sebagai ketua Komite Ad-Hoc tim nasional yang meru-pakan pengganti Badan Tim Nasional (BTN). Ia dibantu Bob Hippy, Halim Mahfudz dan Bernard Limbong.

Komite Ad-Hoc dibentuk karena prestasi tim nasional Indonesia terus mengalami kemunduran dan harapan-nya dibentuk komite ini supaya manajemen tim na-sional lebih transparan dan objektif. (rr)

Januari, Kantor PT P-MU Bangkalan SiapJanuari, Kantor PT P-MU Bangkalan Siap

KM/DOK

SUPPORTING P-MU: Kantor Pojur Bangkalan yang terletak di depan Stadion Gelora Bangkalan siap beroperasi pada awal Januari mendatang.

KM/IST

BERSAUDARA: LA Mania memberikan sambutan hangat kepada K-Conk Mania yang datang langsung ke Lamongan untuk memberikan dukungan kepada Perseba Super.

Disambut Baik LA Mania

Kami sangat senang dengan sambutan yang

diberikan LA Mania. Bahkan Ketua Umum

LA Mania terlihat tidak canggung untuk

berkumpul atau sekedar berfoto bersama

kawan-kawan K-Conk Mania.”

YUNUS MANSURKetua Forum Korwil

K-Conk Mania

KENANGAN 2011: Skuad tim nasional Indonesia U-23 berhasil menembus fi nal SEA Games 2011 di Jakarta sebelum kisruh melanda otoritas sepakbola nasional.

Tetap di Bawah Kendali PSSI

WWW.TRIBUNNEWS.COM

Page 12: Edisi 24 Desember 2012

DARI 21 pemain yang telah resmi dikontrak oleh manajemen P-MU, hanya Kwon Jun yang memiliki karak-ter sebagai penguasa umpan panjang, yakni umpan crosing ke sayap kanan dan sayap kiri yang sama baiknya, ter-masuk umpan panjang ke lini depan.

Sementara pemain lain lebih identik dengan pemain yang memiliki naluri memainkan bola dengan umpan-ump-an pendek dengan satu dua sentuhan saja. Terutama pemain di lini tengah yang cenderung bertipe sebagai pe-main dengan gaya pendek merapat.

Direkrutnya karakter pemain yang secara naluri cenderung memainkan umpan-umpan pendek diakui Achsanul sebagai bagian dari upaya membentuk karakter tim P-MU yang memiliki ciri khas Madura, yakni keras dan cepat.

”Karakter dari P-MU nantinya adalah permainan menyerang dengan cepat melalui bola-bola pendek. Daniel Roekito selaku pelatih yang ditetapkan miliki visi yang sama dengan kami untuk memben-tuk karakter tim yang cepat dan keras dengan bola-bola pendek,” ujarnya.

Karakter tersebut, menurut Achsa-nul, masih belum terbentuk secara utuh. Kendati demikian diakuinya jika

P-MU saat ini sudah memiliki embrio untuk memainkan bola cepat dengan umpan-umpan pendek.

Sementara itu, pelatih P-MU, Daniel Roekito yang secara definitif akan mulai bekerja pada 27 Desember mendatang juga mengaku pembena-han untuk membentuk karakter tim yang berorientasi menyerang dengan memainkan bola-bola pendek erat hubungannya dengan jalinan ker-jasama antarlini.

”Pembenahan utama adalah jalinan komunikasi antarlini untuk kemudian memadukan kerjasama tim secara keseluruhan. Jika ini sudah terben-tuk, maka karakter sebagai tim yang menyerang dengan memainkan bola-bola pendek dan cepat akan gampang tersaji nantinya,” ujar Daniel.

Diakuinya, materi pemain yang saat ini dimiliki P-MU sangat mungkin memainkan permainan cepat dengan bola-bola pendek terutama setelah

melihat komposisi pemain sayap yang saat ini diemban oleh Michael Orah, Khusnul Yuli, Khokok Roniarto dan M. Hussen sebagai bek sayap, serta Rossy Noprihanus dan Issac Djober sebagai pemain sayap tengah atau winger.

”Pemain-pemain tersebut memiliki sprint cepat serta mampu menjaga bola tetap dalam penguasaan. Ken-dati demikian, harus ditambah satu lagi pemain untuk posisi tersebut,” jelas Daniel. (bri/rr)

Email Redaksi: [email protected]

SENIN 24 Desember 201212

KOMPET IS I

Untuk Lengkapi Skuad P-MU Musim Ini

SUMENEP-Usai sudah rangkaian uji coba Persepam Madura United (P-MU) sepanjang tahun 2012. Selesainya program uji coba tahun ini sekaligus sebagai akhir proses seleksi pemain yang akan berbaju loreng merah putih, kostum kebang-gaan P-MU.

Meski demikian, Manajer P-MU Achsanul Qosasi, menjelaskan jika skuad asuhannya masih membu-tuhkan tiga pemain lagi untuk me-lengkapi daftar pemain yang akan

didaftarkan ke PT Liga Indonesia selaku operator Indonesia Super League (ISL).

Achsanul mengatakan penamba-han tiga pemain tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pelatih kepala P-MU, Daniel Roekito. Sejauh ini manajemen sudah mengikat 21 pemain yang telah resmi menan-datangani kontrak untuk berseragam Laskar Sape Kerap musim ini.

Dari 21 pemain tersebut, terdapat empat pemain asing, masing-mas-ing: Stephen Mennoh (Liberia), Osas Marvelous Ikpefua Saha (Nigeria), Muhammadou Tassio Bako (Kame-run) dan Kwon Jun (Korea Selatan).

Sementara untuk pemain lokal, Achsanul mengatakan jika seluruh pemain sudah resmi berbaju P-MU kecuali tiga pemain lokal kelahiran Madura yang hingga kini masih berstatus magang, yakni M. Rivai, Rudi Rega, dan Dedi ‘Gentak’ Kur-niawan. ”Khusus tiga pemain asal Madura saat ini sementara berstatus magang. Tapi mereka akan segera menandatangani kontrak sebagai pemain P-MU jika menunjukkan perkembangan signifikan,” jelas Achsanul.

Sementara M. Ervan Hidayatul-lah resmi dikontrak karena mampu menunjukkan performa terbaiknya

selama masa seleksi dan uji coba. Ervan menjadi satu-satunya pemain asli Madura yang resmi memperkuat P-MU musim ini. ”Status Ervan adalah pemain yang kami kontrak,” tandas Achsanul.

Daniel Roekito yang ditunjuk seb-agai pelatih kepala P-MU memiliki tugas untuk melengkapi skuad P-MU hingga genap menjadi 24 pemain. Kekurangan tiga pemain tersebut menurut Daniel akan diisi dua orang pemain lokal yang berpo-sisi sebagai striker dan winger, serta satu pemain asing Asia yang sangat dimungkinkan berposisi sebagai winger atau striker. (bri/rr)

KM/TABRI S MUNIR

RESMI MILIK P-MU: Stephen Mennoh, Osas Marvelous Ikpefua Saha, Muhammadou Tassio Bako, dan Kwon Jun menjadi pemain asing di skuad P-MU musim ini setelah menandatangani kontrak dengan manajemen.

Tiga Pemain Lagi !

KM/TABRI S MUNIR

Menyerang dengan Bola-Bola Pendek

KERAS DAN CEPAT: Michael Orah menjadi salah satu pemain yang diandalkan pelatih untuk menyayat serangan P-MU dari sisi sayap.

KM/DOK

INI KANDANG KAMI : Manajemen P-MU terus berupaya melobi PT LI agar ada empat pertandingan home P-MU yang bisa digelar di Stadion Ahmad Yani Sumenep.

Lobi PT LI Soal HomeKENDATI sudah diputus oleh PT LI jika

Stadion A Yani Sumenep tidak memung-kinkan untuk menjadi kandang P-MU dalam mengarungi ISL, upaya manajemen Laskar Sape Kerap untuk tetap memberikan kepuasan kepada penggila bola di Sumenep terus dilakukan.

”Saat ini kami memang sedang gencar melobi PT LI agar ada sebagian pertandin-gan P-MU yang bisa digelar di Sumenep. Setidaknya kami berharap ada empat per-tandingan home,” ungkap Manajer P-MU, Achsanul Qosasi.

Sebagaimana jadwal pertandingan yang telah dirilis oleh PT LI, pada putaran per-tama ISL, P-MU mendapatkan jatah home sebanyak delapan pertandingan sedang sembilan sisanya harus dilakoninya di kan-dang lawan. Sementara pada putaran kedua, terdapat sembilan pertandingan home serta delapan pertandingan di kandang lawan.

Terkait dengan jadwal pertandingan terse-but, Achsanul mengaku jika P-MU pada laga-laga awal harus melakoni pertand-ingan berat, yakni bertandang ke Stadion Surajaya, kandang Persela Lamongan yang dilanjutkan dengan tur Papua menghadapi Persipura Jayaura dan Persiwa Wamena.

Mengingat dua wilayah tersebut sangat jauh, Achsanul mengaku jika pihaknya juga sedang mengupayakan agar jadwal pertand-ingan bisa direvisi. Perubahan tersebut erat kaitannya dengan jara tempuh yang harus dilalui di Papua.

”Setidaknya usai menghadapi Persipura kemudian melawat ke Persidafon, karena dua wilayah tersebut lebih berdekatan. (bri/rr)

LAMONGAN-Perseba Super sukses mencuri satu poin pada laga perdana grup A Turnamen Piala Gubernur Jawa Timur setelah menahan imbang tuan rumah Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (23/12).

Bertindak sebagai tim tamu, anak asuh pelatih Nus yadera tidak menunjukkan sebagai tim Divisi Utama yang berada satu level di bawah tuan rumah yang menghuni kasta ISL meski tanpa diperkuat pemain bintangnya, Danilo Fernando.

Memulai laga dengan tem-po sedang, barisan tengah Perseba Super yang dikom-ando Victor da Silva, berha-sil mengimbangi lini tengah Persela Lamongan. Bahkan pada pertengahan babak I, Germain Bationo sempat mem-buat shooting ke arah gawang Persela yang dijaga Khoirul Huda.

Di babak kedua, permainan Perseba Super justru terlihat lebih berkembang. Beberapa tusukan yang dilakukan anak asuh Nus Yadera membahay-

akan gawang Persela. Peran Han Sang Min dan Ro-

man Golian yang berdiri sejajar sebagai palang pintu Persela rupanya masih terlalu kuat un-tuk ditembus oleh penyerang-penyerang Perseba Super. Skor 0-0 bertahan hingga pertandingan berakhir.

Hasil ini tentu saja membuat suporter LA Mania kecewa. Menurut mereka, sebagai tim tuan rumah, Persela se-harusnya bisa memanfaatkan momentum untuk memenangi laga di partai pembuka.

Bahkan suporter tuan rumah menuding bahwa kepemimpi-nan pelatih Gomes de Oliviera menjadi biang keladi kegaga-lan tersebut. Pelatih asal Brasil tersebut dinilai gagal mengi-kuti jejak Miroslav janu yang musim lalu berhasil membawa Persela finis di peringkat 4 ISL.

”Gaya permainan yang diter-apkan Gomes sangat monoton sehingga serangan Persela mudah diantisipasi lawan,” kritik Vananda, salah atu LA Mania.

Nus Yadera mengaku puas

dengan hasil yang diraih tim asuhannya kemarin sore. Pria asal Maluku tersebut memberi-kan apresiasi terhadap moti-vasi yang ditunjukkan Laskar Suramadu untuk meladeni perlawanan tim tuan rumah.

”Saya bersyukur anak-anak bermain dengan motivasi tinggi. Mudah-mudahan di laga kedua melawan Deltras, Rabu (26/12) mendatang, kita bisa mempertahankan kekompakan tim dan meraih kemenangan,” ujar Nus Yadera. (bai/rr)

Perseba Super Curi Poin Perdana

STEPHEN MENNOHSTEPHEN MENNOH OSAS SAHAOSAS SAHA TASSIO BAKOTASSIO BAKO KWON JUNKWON JUN

1. Galih Firmansyah.2. Firmansyah 3. Alfonsius Kelvan4. Mohammadou Tassio Bako (asing non-Asia)5. Khusnul Yuli 6. Fachrudin 7. Firly Apriansyah 8. Khokok Roniarto9. Michael Orah10. Denny Rumba11. M. Hussen12. Kwon Jun (asing Asia)13. Anton Samba14. Khoirul Mashuda15. Issac Djober16. Rossy Noprihanis17. Stephen Mennoch (asing non-Asia)18. M. Ervan Hidayatullah19. Sudirman20. Indriyanto Nugroho21. Osas Marvelous Ikpefua Saha (asing non-Asia)

DAFTAR PEMAIN YANG SUDAH DIKONTRAK