ebis japanese bribes
TRANSCRIPT
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
1/32
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
2/32
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Etika
Etika berasal dari kata dalam bahasa Yunani Ethos yang jamaknya (ta etha), berarti
adat istiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang
maupun pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik,
aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke
orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain. Pengertian etika sendiri
adalah moralitas. Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak Mores) berarti adat istiadat
atau kebiasaan. Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai
tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah
diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola
perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah
kebiasaan
Menurut Baron (2003), yang dimaksud dengan etika bisnis adalah aplikasi dari
prinsip-prinsip etika yang diterapkan sehubungan munculnya masalah masalah dalam bisnis.
Dalimunthe (2004) berpendapat bahwa etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan
main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus diingat dalam praktek bisnis
sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika
bisnis sangat penting mengingat dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya.
Keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis
tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan hukum sebagai
pemasok, pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain. Sim (2003) dalam bukunya Ethics and
Corporate Social Responsibility Why Giants Fall, menyebutkan: Ethics is a philosophical
term derived from the Greek word ethos, meaning character or custom. This definition is
germane to effective leadership in organizations in that it connotes an organization code
conveying moral integrity and consistent values in service to the public. Jadi disini definisi
Etika adalah merujuk pada kata etos, yang artinya kebiasaan atau karakter. Dalam
pendefinisian etika, hal ini berhubungan erat kepada konsep efektivitas kepemimpinan dalam
organisasi, dan merujuk pada suatu pengkodean dalam organisasi dimana dalam
menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai konsisten kepada orang banyak/masyarakat.
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
3/32
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
4/32
Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1) Pengendalian Diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidakmemperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping itu, pelaku bisnis
sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang atau memakan pihak lain
dengan menggunakan keuntungan tersebut. Walau keuntungan yang diperoleh merupakan
hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi
masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang etik.
2) Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam
bentuk uang dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya
sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat
harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan
kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup
keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus
mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap
masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab sosial bisa dalam bentuk kepedulian terhadapmasyarakat di sekitarnya, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan, pemberian latihan
keterampilan, dll.
3) Mempertahankan Jati Diri
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
Namun demikian bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi,
tetapi informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi
golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi
informasi dan teknologi.
4) Menciptakan Persaingan yang Sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi
persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat jalinan
yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan
perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
5/32
perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-
kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
5) Menerapkan Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapiperlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang.Berdasarkan ini jelas pelaku
bisnis dituntut tidak meng-ekspoitasi lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal
mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat
sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.
6) Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi
lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang
dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan negara.
7) Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh)
karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan katabelece dari koneksi
serta melakukan kongkalikong dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk
mengadakan kolusi serta memberikan komisi kepada pihak yang terkait.
8) Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan Pengusaha
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang kondusif harus ada sikap saling percaya (trust)
antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah, sehingga pengusaha
lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan
mapan. Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat
sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untukberkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.
9) Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap
orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya
semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada oknum, baik pengusaha sendiri
maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan kecurangan demi kepentingan pribadi,
jelas semua konsep etika bisnis itu akan gugur satu semi satu.
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
6/32
10) Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa memiliki
terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis. Jika
etika ini telah dimiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatu ketentraman dan
kenyamanan dalam berbisnis.
11) Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi
Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika
bisnis tersebut, seperti proteksi terhadap pengusaha lemah. Kebutuhan tenaga dunia bisnis
yang bermoral dan beretika saat sekarang ini sudah dirasakan dan sangat diharapkan
semua pihak apalagi dengan semakin pesatnya perkembangan globalisasi dimuka bumi ini.Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis serta kesadaran semua pihak untuk
melaksanakannya, kita yakin jurang itu akan dapat diatasi.
Etika sebagai Filsafat Moral
Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai
pegangan siap pakai. Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai:
a) Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai
manusiab) Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral
yang umum diterima
Etika sebagai Sebuah Ilmu
Etika sebagai sebuah ilmu yang terutama menitikberatkan refleksi kritis dan rasional.
a) Mempersoalkan apakah nilai dan norma moral tertentu memang harus dilaksanakan
dalam situasi konkret terutama yang dihadapi seseorang, atau
b) Etika mempersoalkan apakah suatu tindakan yang kelihatan bertentangan dengan nilaidan norma moral tertentu harus dianggap sebagai tindakan yang tidak etis dan karena
itu dikutuk atau justru sebaliknya
c) Apakah dalam situasi konkret yang saya hadapi saya memang harus bertindak sesuai
dengan norma yang ada dalam masyarakatku ataukah justru sebaliknya saya dapat
dibenarkan untuk bertindak sebaliknya yang bahkan melawan nilai dan norma moral
tertentu.
d) Etika sebagai Ilmu menuntut orang untuk berperilaku moral secara kritis dan rasional.
e) Dengan menggunakan bahasa Nietzcshe, etika sebagai ilmu menghimbau orang untuk
memiliki moralitas tuan dan bukan moralitas hamba
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
7/32
f) Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak
secara otonom dan bukan secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia
untuk bertindak secara bebas tetapi dapat dipertanggungjawabkan.
Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh perusahaan oleh
perusahaan untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar
baku yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai
standar kerja atau operasi perusahaan. Menurut De George Prinsip yang paling pokok yang
berlaku universal, khususnya dalam dunia bisnis, adalah prinsip integritas pribadi atau
integritas moral.
2. Norma
Norma memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara
baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan
tindakan kita. Beberapa macam norma :
Norma Khusus
adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus,
misalnya aturan olah raga, aturan pendidikan dan lain-lain
Norma Umum
sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan
bersifat universal.
Norma Sopan santun
adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan
sehari-hari. Etika tidak sama dengan Etiket. Etiket hanya menyangkut perilaku
lahiriah yang menyangkut sopan santun atau tata karma
Norma Hukum
adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena
dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat.
Norma Moral
yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma moral
ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku
manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.
Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral dari norma umum lainnya
(kendati dalam kaitan dengan norma hukum ciri-ciri ini bisa tumpang tindih) :
a) Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai atau yang dianggap
mempunyai konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan, kebaikan dan kehidupan
manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok.
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
8/32
b) Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh keputusan penguasa tertentu.
Norma moral dan juga norma hukum merupakan ekspresi, cermin dan harapan
masyarakat mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Berbeda dengan norma
hukum, norma moral tidak dikodifikasikan, tidak ditetapkan atau diubah oleh
pemerintah. Ia lebih merupakan hukum tak tertulis dalam hati setiap anggota
masyarakat, yang karena itu mengikat semua anggota dari dalam dirinya sendiri
c) Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus tertentu, yang oleh
beberapa filsuf moral disebut sebagai perasaan moral (moral sense)
3. Etos Bisnis
Etos Bisnis adalah Suatu kebiasaan atau budaya moral menyangkut kegiatan bisnis
yang dianut dalam suatu perusahaan dari satu generasi ke generasi yang lain. Inti etos ini
adalah pembudayaan atau pembiasaan penghayatan akan nilai, norma atau prinsip moral
tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang sekaligus juga
membedakannya dari perusahaan lain. Berkembang tidaknya sebuah etos bisnis dalam
sebuah perusahaan sangat ditentukan pula oleh gaya kepemimpinan dalam perusahaan
tersebut. Menurut De George ada tiga pandangan yang umum dianut, yaitu:
(a) Bahwa norma etis berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain
(b) Bahwa norma sendirilah yang paling benar dan tepat
(c) Immoralitas naif
4. Teori Etika
a. Etika Teleologi
Berasal dari kata dalam bahasa Yunani, telos = tujuan, Mengukur baik buruknya suatu
tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu. Dua aliran etika
teleologi :
1. Egoisme EtisInti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya
bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
2. Utilitarianisme
Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti bermanfaat. Menurut teori ini suatu
perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut
bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Teori ini
cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, karena cukup dekat dengan Cost-Benefit
Analysis. Manfaat yang dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung sama seperti kita
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
9/32
menghitung untung dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks bisnis
Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :
a) Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
b) Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)
b. Etika Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban.
Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :
(1) Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan
kewajiban
(2) Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu
melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk
melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah
dinilai baik
(3) Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari
tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal
(4) Bagi Kant, Hukum Moral ini dianggapnya sbg perintah tak bersyarat (imperatif
kategoris), yg berarti hukum moral ini berlaku bagi semua orang pada segala situasi
dan tempat.
(5) Perintah Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan kalau orang menghendaki
akibatnya, atau kalau akibat dari tindakan itu mrpk hal yg diinginkan dan dikehendakioleh orang tsb.
(6) Perintah Tak Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan begitu saja tanpa syarat
apapun, yaitu tanpa mengharapkan akibatnya, atau tanpa mempedulikan apakah
akibatnya tercapai dan berguna bagi orang tsb atau tidak.
c. Teori Hak
1. Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang
paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau
perilaku.
2. Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan
kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama.
3. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama.
Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
d. Teori Keutamaan (Virtue)
Memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan
tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
10/32
sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia
untuk bertingkah laku baik secara moral.
Contoh keutamaan :
a. Kebijaksanaan
b. Keadilan
c. Suka bekerja keras
d. Hidup yang baik
e. Keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan bisa disebut : kejujuran,
fairness, kepercayaan dan keuletan. Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu sama
lain dan kadang-kadang malah ada tumpang tindih di antaranya.
f. Fairness : kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan
dengan wajar dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat
dalam suatu transaksi.
g. Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer dan karyawan sejauh mereka mewakili
perusahaan, adalah : Keramahan, Loyalitas, Kehormatan dan Rasa malu.
h. Keramahan merupakan inti kehidupan bisnis, keramahan itu hakiki untuk setiap
hubungan antar manusia, hubungan bisnis tidak terkecuali.
i. Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja semata-mata untuk mendapat gaji,
tetapi mempunyai juga komitmen yang tulus dengan perusahaan.
j. Kehormatan adalah keutamaan yang membuat karyawan menjadi peka terhadap suka
dan duka serta sukses dan kegagalan perusahaan.k. Rasa malu membuat karyawan solider dengan kesalahan perusahaan
Dilema moral yang terjadi pada masa sekarang menunjukkan bahwa masalah etika
juga meliputi kehidupan bisnis. Perusahaan dituntut untuk menetapkan patokan etika yangdapat diserap oleh masyarakat dalam pengambilan keputusannya. Sedangkan di pihak lain,
banyak masyarakat menganggap etika itu hanya demi kepentingan perusahaan sendiri.
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
11/32
Tantangan yang dihadapi serta kesadaran akan keterbatasan perusahaan dalam
memperkirakan dan mengendalikan setiap keputusannya membuat perusahaan semakin
sadar tentang tantangan etika yang harus dihadapi.
Inovasi, Perubahan, dan Lapangan kerja
Aspek bisnis yang paling menimbulkan pertanyaan menyangkut etika adalah inovasi
dan perubahan. Sering terjadi tekanan untuk berubah membuat perusahaan atau
masyarakat tidak mempunyai pilihan lain. Perusahaan harus menanam modal pada mesin
dan pabrik baru yang biasanya menimbulkan masalah karena ketidakcocokan antara
keahlian tenaga kerja yang dimiliki dan yang dibutuhkan oleh teknologi baru. Sedangkan
perusahaan yang mencoba menolak perubahan teknologi biasanya menghadapi ancaman
yang cukup besar sehingga memperkuat alasan perlunya melakukan perubahan.
Keuntungan ekonomis dari inovasi dan perubahan biasanya digunakan sebagai pembenaran
yang utama. Sayangnya biaya sosial dari perubahan jarang dibayar oleh para promotor
inovasi. Biaya tersebut berupa hilangnya pekerjaan, perubahan dalam masyarakat,
perekonomian, dan lingkungan. Biaya-biaya ini tak mudah diukur. Tantangan sosial yang
paling mendasar berasal dari masyarakat yang berdiri di luar proses. Dampak teknologi baru
bukan mustahil tak dapat diprediksi. Kewaspadaan dan keterbukaan yang
berkesinambungan merupakan tindakan yang penting dalam usaha perusahaan memenuhi
kewajibannya.
Dampak inovasi dan perubahan terhadap tenaga kerja menimbulkan banyak masalah
dibanding aspek pembangunan lainnya. Banyak pegawai menganggap inovasi mengecilkan
kemampuan mereka. Hal ini mengubah kondisi pekerjaan serta sangat mengurangi
kepuasan kerja. Perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk
menyediakan lapangan kerja dan menciptakan tenaga kerja yang mampu bekerja dalam
masa perubahan. Termasuk di dalamnya adalah mendukung, melatih, dan mengadakan
sumber daya untuk menjamin orang-orang yang belum bekerja memiliki keahlian dan dapat
bersaing untuk menghadapi dan mempercepat perubahan.
Pasar dan Pemasaran
Monopoli adalah contoh yang paling ekstrem dari distorsi dalam pasar. Ada banyak
alasan untuk melakukan konsentrasi industri, misal, meningkatkan kemampuan
berkompetisi, memudahkan permodalan, hingga semboyan yang terkuat adalah yang
menang. Penyalahgunaan kekuatan pasar melalui monopoli merupakan perhatian klasik
terhadap bagaimana pasar dan pemasaran dilaksanakan. Kecenderungan untukberkonsentrasi dan kekuatan nyata dari perusahaan raksasa harus dilihat secara hati-hati.
Banyak kritik diajukan pada aspek pemasaran, misal, penyalahgunaan kekuatan pembeli,
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
12/32
promosi barang yang berbahaya, menyatakan nilai yang masih diragukan, atau
penyalahgunaan spesifik lain, seperti iklan yang berdampak buruk bagi anak-anak.
Diperlukan kelompok penekan untuk mengkritik tingkah laku perusahaan. Negara pun dapat
menentukan persyaratan dan standar.
Good Corporate Governance (GCG)
Good Corporate Governance Good Corporate Governance pada dasarnya
merupakan suatu sistem (input, proses, output) dan seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan (stakeholders) terutama dalam arti
sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi
tercapainya tujuan perusahaan. Good Corporate Gorvernance dimasukkan untuk mengatur
hubungan-hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalaha-kesalahan signifikan dalam
strategi perusahaan dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapatdi perbaiki dengan segera.
Pengertian ini dikutip dari buku Good Corporate Governance pada badan usaha
manufaktur, perbankan dan jasa keuangan lainnya (2008:36) Rogers W O Okot Uma dari
commonwealth secertariat london (ndraha 2003:629) mendefinisikan Good Governance
sebagai, compressing the prossesing and structure guides political and sosial economic
relationship, with patricular reference to commitment to democratic values, norms and honest
business atau mempersingkat proses struktur yang mengatur hubungan ekonomi, sosial
dan politis dengan acuan tertentu untuk memenuhi nilai-nilai demokratis, norma-norma dan
bisnis yang sehat.
Tim GCG BPKP mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai suatu
komitmen, aturan main serta praktik penyelenggaraan bisnis secara sehat dan beretika.
Dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor: Kep-117/M-Mbu/2002 tentang
penerapan praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dijelaskan bahwa, Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan
oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan
guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka penjang dengan memperhatikan
stakeholder lainnya berlandaskan peraturan,perundangan dan etika. Dari pengertian diatas
terdapat berapa hal penting yang terkandung dalam Good Corporate Governance, antara
lain adalah:
1. Efektivitas yang bersumber dari budaya perusahaan, etika, nilai, sistem, proses
bisnis, kebijakan dan struktur organisasi perusahaan yang bertujuan untuk
mendukung dan mendorong pengembangan perusahaan, pengelolaan sumber
daya dan resiko secara lebih efektif dan efisien, pertanggungjawaban perusahaan
kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
13/32
2. Seperangkat prinsip, kebijakan manajemen perusahaan yang diterapkan bagi
terwujudnya operasional perusahaan yang efisien
Unsur kepengurusan adalah bagian penting dari agenda kebijaksanaan perusahaan
karena merupakan kewajiban yang nyata dalam bertanggungjawab terhadap barang dan
dana orang lain. Perusahaan wajib melaksanakan pengurusan manajemen dengan tekun
atas semua harta yang dipertanggungjawabkan pada pemberi tugas. Tugas terutama berada
pada pundak direksi yang diharapkan bertindak loyal, dapat dipercaya, serta ahli dalam
menjalankan tugasnya. Mereka tidak boleh menyalahgunakan posisinya. Mereka
bertanggung jawab pada perusahaan juga undang-undang. Dalam hal ini auditing
memegang peranan penting dalam mempertahankan stabilitas antara kebutuhan manajer
untuk menjalankan tugasnya dan hak pemegang saham untuk mengetahui apa yang sedang
dikerjakan para manajer. Perdebatan mengenai gaji direksi terjadi karena adanya
ketidakadilan dalam proses penentuannya, ruang gerak yang dimungkinkan bagi direksi,
kurang jelasnya hubungan antara kinerja organisasi dan penggajian, paket-paket tambahan
tersembunyi dan kelemahan dalam pengawasan. Tampaknya gaji para direksi meningkat,
sementara tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata cenderung menurun, dan nilai saham
berfluktuasi. Hal ini menimbulkan kritik dan kesadaran untuk menyoroti kenaikan gaji para
eksekutif senior. Informasi dan pembatasan eksternal merupakan unsur penting dalam
upaya menyelesaikan penyalahgunaan yang terjadi.
Tantangan Multinasional
Sering terjadi, perusahaan internasional mengambil tindakan yang tak dapat diterima
secara lokal. Banyak pertanyaan mendasar bagi perusahaan multinasional, seperti
kemungkinan masuknya nilai moral budaya ke budaya masyarakat lain, atau kemungkinan
perusahaan mengkesploitasi lubang-lubang perundang-undangan dalam sebuah negara
demi kepentingan mereka. Dalam prakteknya, perusahaan internasional mempengaruhi
perkembangan ekonomi sosial masyarakat suatu negara. Mereka dapat mensukseskan
aspirasi negara atau justru malah membuat frustasi dengan menghambat tujuan nasional.
Hal ini meningkatkan kewajiban bagi perorangan maupun industri untuk melaksanakan
aturan kode etik secara internal maupun eksternal.
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
14/32
BAB II
ANALISIS KASUS
Pada era 1970-an produsen pesawat terbang Amerika Serikat, Lockheed, terlibat
dalam sejumlah kasus suap, ketika mengusahakan memasarkan beberapa pesawatnya.
Suatu kasus berlangsung di Italia, yang melibatkan presiden Giovanni Leone, dan dua
perdana menteri, Aldo Moro dan Mariano Rumor. Kasus lain terjadi di Belanda. Pada
kesempatan menjual 138 pesawat tempur F-104 Starfighter, Lockheed menyalurkan hadiah
sebesar $ 1.1 juta kepada Pangeran Bernard, suami ratu Yuliana. Dan ada beberapa kasus
lain lagi. Di kemudian hari Lockheed mengakui bahwa sejak tahun 1970 ia telah membuat
pembayaran khusus yang bernilai $ 202 juta di lima belas negara. Setelah ketahuan,
semua kasus ini menimbulkan reaksi cukup hebat, baik di Negara tempat kejadian maupun
di Amerika Serikat tempat produksi Amerika Serikat. Tetapi skandal Lockheed yang paling
banyak menarik perhatian terjadi di Jepang.
Logo Perusahaan Lockheed periode 1970an
F-104G Starfighter
Bulan Agustus 1972, Carl Kotchian, Presiden Lockheed dari 1967 sampai 1975,
terbang ke Tokyo untuk merundingkan penjualan pesawat penumpang yang baru, L-1011
Tristar, kepada maskapai penerbangan ALL Nippon Airways (ANA). Pada saat itu Lockheed
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
15/32
berada dalam kesulitan finansial yang besar. Setelah mengalami beberapa kegagalan
dengan produksi pesawat-pesawat lain, Lockheed mendekati kebangkrutan. Ia hanya bisa
diselamatkan dengan suntikan dana sebesar $ 250 juta dari pemerintah federal pada tahun
1971. Jadi, keberhasilan misi Kotchian di Jepang sangat penting untuk masa depan
Lockheed1.
Pabrik Lockheed
Ada tiga perusahaan besar yang ikut tender ini. McDonald Douglas, lewat perusahaan
Mitsui, menawarkan DC-10; Boeing, lewat perusahaan Nissho Iwai, menjual seri 747; dan
Lockheed, lewat perusahaan Marubeni, mengajukan TriStar. Di dalam persaingan ini,
Lockheed menjadi kuda hitam. Melihat peluang yang sangat tipis, Marubeni mengusulkan
upaya rahasia. Lockheed setuju. Mereka lalu minta saran Yoshio Kodama (agen rahasia
Lockheed yang membantu penjualan peralatan militer ke Jepang) . Kodama mengusulkan
agar Lockheed-Marubeni menjalin kontak dengan Kenji Osano (staf Perdana Menteri
Jepang, Kakuei Tanaka). Dengan imbalan $200,000 sebagai konsultan, Osano memberi
kesempatan kepada Marubeni untuk bertemu langsung dengan Presdir ANA, Tokuji
Wakasa.
Mr. A. Carl Kotchian, Presiden Direktur Lockheed pada era1970an
1http://purnawankristanto.multiply.com/journal/item/335/inilah_Skandal_Lockhead
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
16/32
Untuk jasa ini, Marubeni bermaksud memberikan uang ucapan terimakasih sebesar
500 juta yen atau sekitar $7.53 juta kepada Tanaka. Hiyama, presdir Marubeni, mengutus
Toshiharu Okubo (Direktur Manajer) menemui A.C. Kotchian, presdir Lockheed untuk
membicarakan hadiah ini. Kotchian setuju dengan rencana ini. 23 Agustus 1972, Hiyama
menemui Tanaka dan menawarkan 500 juta yen sebagai jasa jika Tanaka bersedia
mendorong ANA untuk membeli TriStars. Tanaka setuju. Dia lalu berbicara dengan Wakasa,
presdir ANA. Sementara, Osano (asisten Tanaka) berusaha meyakinkan wakil presdir ANA,
Watanabe. Seluruhnya Lockheed membayar $ 12.5 juta sebagai uang suap dalam menjual
21 pesawat Tristar.
Lockheed L-1101 Tristar
Dua bulan kemudian, ANA mengumumkan bahwa Lockheed memenangkan kontrak
pengadaan pesawat ini. Konspirasi tingkat tinggi ini dijalin dengan begitu rapi. Namun
serapat-rapatnya orang membungkus bangkai, akhirnya tercium juga. Senat Amerika
mencium bau tidak sedap ini. Mereka melakukan investigasi yang menghasilkan pengakuan
Kotchian mengenai praktik bisnis yang kotor ini. Skandal ini lalu diekspos besar-besaran
oleh media massa, sehinga memaksa Kakuei Tanaka mengundurkan diri. Sedangkan di
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
17/32
Amerika, presiden komisaris Lockheed, Daniel Haughton mengundurkan diri. Orang-orang
yang terlibat dalam skandal ini diseret ke muka pengadilan.
Setelah kasus ini dilaporkan dalam pers internasional, reaksinya menjadi sangat hebat,
baik di Amerika Serikat maupun di Jepang. Tanaka ditahan dan diperiksa, sedangkan semua
pejabat yang terlibat kehilangan jabatannya. Meski dinyatakan tertutup, gedung pengadilan
distrik Tokyo masih saja dibanjiri para wartawan pada saat sidang kasus ini digelar. Mereka
menunggu peluang untuk bisa menjepret Kakuei Tanaka yang hari Rabu itu tampil sebagai
tertuduh utama sidang skandal Lockheed. Dalam tempo 6 jam Jaksa Penuntut Umum
membacakan 560 halaman berkas tuduhan yang diakhiri dengan tuntutan 5 tahun hukuman
penjara bagi Tanaka. Ia juga diwajibkan mengembalikan 500 juta yen yakni jumlah yang
dituduhkan diterima olehnya dari Lockheed Corp. lewat agen Marubeni, manakala ia masih
menjabat perdana menteri (1972-1974).
Atas semua tuduhan itu, Tanaka lewat pengacaranya menyatakan diri "tidak bersalah."
Pernyataan yang sama tiap kali diulang sejak sidang pertama skandal Lockheed, 27 Januari
1977. Dalam tempo 6 bulan berlangsung 184 sidang yang masih akan dilanjutkan Mei dan
Juni, sedangkan vonis dijatuhkan dalam Oktober kelak. Selagi sidang pekan lalu
berlangsung sebanyak 20.000 orang melancarkan demonstrasi, menuntut Tanaka
mengundurkan diri dari keanggotaan di Diet (Majlis Rendah Jepang). Malam sebelumnya
ada beberapa kelompok berarak membawa lampion bertuliskan "Tahan Kakuei", menelusuri
jalan-jalan besar di Tokyo. Tidak lupa mereka lewat di depan rumah Tanaka.
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
18/32
Gambar 1.1 : Proses Tender Pesawat Penumpang ANA yang dimenangkan oleh Lockheed
Lockheed
$ 12.5 juta (21 Pesawat Tristra)
Tender Pesawat Penumpang
All Nippon Airways (ANA)
Carl Kotchian, Presiden Lockheed
Tiga perusahaan besar yang ikut tender:
McDonald Douglas, lewat perusahaan Mitsui,
menawarkan DC-10;
Boeing, lewat perusahaan Nissho Iwai,
menjual seri 747; dan
Lockheed, lewat perusahaan Marubeni,
mengajukan TriStar
Yoshio Kodama
(agen rahasia Lockheed)
Kenji Osano
(staf PM Jepang, Kakuei Tanaka)
Tokuji Wakasa
(Presdir ANA)
Toshiharu Okubo
(Direktur Manajer Marubeni)
Hiyama
(presdir Marubeni)
Kakuei Tanaka(PM Jepang)
Watanabe
(Wakil Presdir ANA)
Memenangkan kontrak pada Tender pengadaan pesawat ANA
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
19/32
Demonstrasi anti-Tanaka bahkan meluas ke-33 prefektur di seluruh Jepang, tidak
terkecuali Niigata di Utara, yang merupakan basis kekuatan politik Tanaka. Diorganisasi oleh
pihak oposisi (Partai Sosialis), demonstrasi itu diduga bisa memperlemah pengaruh Tanaka.
Proses hukum, dari penyidikan sampai pengadilan, cukup lama2. Baru pada 1985 Tanaka
dijatuhi hukuman empat tahun penjara. Ia mengajukan banding, dan sampai ia meninggal
pada 1993, setelah terkena stroke di awal 1990, belum juga ada keputusan banding dari
Mahkamah Agung3. Di Amerika Serikat kasus suap Lockheed ini menjadi salah satu skandal
bisnis paling menggemparkan yang dikenal dalam sejarah Amerika dan diperiksa oleh
instansi kehakiman Amerika sampai detail-detail terkecilnya. Carl Kotchian tidak ada pilihan
lain daripada mengundurkan diri sebagai presiden perusahaan Lockheed.
Walaupun mendapat liputan paling luas dalam media massa Amerika dan
internasional, kasus Lockheed ini bukan satu-satunya kasus suap yang terjadi di Amerika
waktu itu. Menurut sebuah laporan, antara 1974 dan 1976 sekurang-kurangnya 435
perusahaan Amerika diketahui terlibat dalam pembayaran tidak regular kepada pejabat-
pejabat atau partai-partai politik di luar negeri. Dalam arti tertentu, Lockheed dijadikan
kambing hitam saja, dalam menentang suatu praktek yang tidak terbatas pada satu dua
perusahaan saja. Sebagai tanggapan atas kasus-kasus suap serupa itu DPR Amerika
Serikat merancang undang-undang yang disebut Foreign Corrupt Practices Act dan
ditangani oleh Presiden Jimmy Carter pada tahun 1977. Dalam undang-undang ini
perusahaan Amerika dilarang untuk membayar bribes sebagai usaha memasarkanproduknya di luar negeri. Perusahaan yang melanggar bisa dikenakan denda sampai $ 1
Juta dan pejabat perusahaan yang terlibat diancam kurungan sampai 5 tahun dan/atau
didenda sampai $ 10.000 .
Dengan demikian perbuatan seperti yang dilakukan pimpinan Lockheed menjadi
sesuatu yang illegal. Dalam pembelaannya Carl Kotchian masih sempat menekankan bahwa
dengan perilakunya di jepang ia tidak melanggar hukum Amerika. Hal itu untuk sebagian
memang benar, namun sesudah undang-undang ini mulai diberlakukan, tidak lagi dapat
dikatakan demikian. Dengan adanya undang-undang ini praktek-praktek yang sebelumnya
tidak dilarang secara resmi, menjadi sesuatu yang illegal dank arena itu mendapat status
yang jelas.
Akan tetapi, hal itu tidak berarti bahwa undang-undang anti-suap ini diterima dengan
antusias oleh dunia usaha Amerika. Pada kenyataannya undang-undang ini menemui
banyak kritik. Terutama dua keberatan yang sering dikemukakan, yaitu :
1. Melalui undang-undang ini Amerika serikat mempraktekan semacam imperialism etis.
Maksudnya, undang-undang ini memberi kesan seolah-olah tata nilai Amerika berlaku
2 http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1983/02/05/LN/mbm.19830205.LN43622.id.html3
http://sihiteezra.wordpress.com/2010/11/29/jepang-dari-korupsi-ke-korupsi/
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
20/32
di mana-mana dan mau dipaksakan di seluruh dunia. Padahal, praktek-praktek etis di
luar negeri bisa berbeda-beda. Karena itukeberatan ini tegaskanperusahaan yang
ingin sukses harus menyesuaikan diri dengan keadaan setempat. Dalam
pembelaannya Carl Kotchian juga menyinggung pikiran ini, bila ia menandaskan : Dari
pengalaman saya di bidang penjualan internasional, saya tahu kalau kita ingin agar
produk kita berhasil atas jasanya sendiri, kita harus mengikuti sistem yang sedang
berjalam. Akan tetapi, keberatan ini sulit untuk dipertahankan. Tidak ada Negara yang
menerima uang suap sebagai cara normal untuk menjalankan bisnis. Hal itu sudah
tampak karena praktek suap selalu dilakukan dengan sembunyi-sembunyi. Hal itu
tampak paling jelas dengan reaksi keras masyarakat Jepang pada ketika seluk-
beluknya kasus itu mulai diketahui. Dan tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa di
negara lain reaksinya akan lain, karena praktek suap bertentangan dengan hakikat
bisnis itu sendiri.
2. Undang-undang anti-suap itu merugikan bisnis Amerika, karena melemahkan daya
saingnya.
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
21/32
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
Kejadian memalukan seperti yang dialami Lockheed mendorong para pakar psikologi,
sosiologi, filsafat dan menajemen bisnis untuk mengkaji dan memperbaiki citra dunia bisnis.
Bisnis bukan semata-mata berorientasi mengumpulkan materi dan keuntungan finansial,
melainkan juga harus memerhatikan etika dan moralitas.
ARTI PENTING ETIKA BISNIS
Perilaku Etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.
Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua perspektif baik lingkup makro ataupun
mikro.
1. Perspektif Makro
Pertumbuhan suatu negara tergantung pada efektivitas dan efisiensi sistem pasar
dalam mengalokasikan barang dan jasa. Beberapa kondisi yang diperlukan supaya sistem
dapat bekerja secara efektif dan efisien adalah:
a. Adanya hak memiliki dan mengelola properti swasta
b. Adanya kebebasan memilih dalam perdagangan barang dan jasa
c. Adanya ketersediaan informasi yang akurat berkaitan dengan barang dan jasa
Jika salah satu subsistem dalam sistem pasar ini melakukan perilaku yang tidak etis, maka
hal ini akan mempengaruhi keseimbangan sistem dan mengambat pertumbuhan sistem
secara makro. Contoh-contoh perilaku tidak etis pada perspektif makro adalah:
a. Penyogokan atau suap: Yaitu memberikan sesuatu yang berharga dengan tujuan
mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban publik. Suap
dimaksudkan untuk memanipulasi seseorang dengan membeli pengaruh. Pembelian itu
dapat dilakukan baik dengan membayarkan sejumlah uang atau barang, maupun
pembayaran kembali setelah deal terlaksana.
b. Tindakan pemaksaan: Merupakan tekanan, pembatasan, dorongan dengan paksa
menggunakan jabatan atau ancaman untuk memaksakan kehendak. Tindakan
pemaksaan ini misalnya berupa ancaman untuk mempersulit kenaikan jabatan,
pemecatan, atau penolakan terhadap seseorang.
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
22/32
c. Informasi palsu (Deceptive information): Yaitu memberikan informasi yang tidak jujur
untuk mengelabuhi atau menutupi sesuatu yang tidak benar.
d. Pencurian dan penggelapan: Tidak hanya di bidang politik dan militer, di dalam bidang
bisnis pun sudah ada kegiatan spionase. Fei Ye, (37 th), and Ming Zhong, (36 th)
ditangkap polisi Amerika dengan tuduhan telah mencuri rancangan microchip dan
rahasia perusahaan dari perusahaan komputer Sun Microsystems Inc., NEC Electronics
Corp., Transmeta Corp. dan Trident Microsystems Inc. Mereka ditangkap di airport San
Fransisco saat akan terbang ke negeri Cina.
e. Perlakukan diskriminatif, yaitu perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orang-orang
tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis kelamin, kewarganegaraan, atau agama.
2. Perspektif Mikro
Dalam lingkup mikro perilaku etis identik dengan kepercayaan atau trust. Dalam
lingkup mikro terdapat rantai relasi dimana pemasok (supplier), perusahaan, konsumen,
karyawan saling berhubungan dalam kegiatan bisnis yang saling mempengaruhi. Tiap mata
rantai di dalam relasi harus selalu menjaga etika sehingga kepercayaan yang mendasari
hubungan bisnis dapat terjaga dengan baik. Bagaimana perilaku etis dapat berperan dalam
menciptakan keberlangsungan usaha? Sebagian besar perusahaan berusaha menciptakan
adanya repetitive purchase(pembelian berulang) yang dilakukan konsumen. Hal ini hanya
dapat terjadi jika konsumen merasakan kepuasan dalam mengkonsumsi produk tersebut.
Perilaku tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan dapat mencederai kepuasaan ini.
Dalam kaitannya dengan dalam relasi bisnis, setiap perusahaan ingin bekerja sama
dengan perusahaan yang dapat dipercaya. Kepercayaan ini ada di dalam reputasi
perusahaan yang tidak diciptakan dalam sekejap. Perilaku etis merupakan salah satu
komponen utama dalam membangun reputasi perusahaan.
Dalam hubungan dengan pihak perbankan, banyak perbankan yang memasukkan
komponen etika bisnis dalam mempertimbangkan pengesahan permohonan kredit. Pihakperbankan lebih yakin dalam mengabulkan pinjaman terhadap perusahaan yang telah
melaksanakan prinsip-prinsip Corporate Social Responsibility.
Dalam skala global, telah merebak kesadaran baru bahwa selain memiliki hak-hak
sebagai konsumen, mereka juga memiliki kewajiban. Mereka menyadari bahwa perilaku
konsumsi mereka dapat berpengaruh terhadap ketidak-adilan dan kerusakan lingkungan. Itu
sebabnya, lapisan masyarakat yang terdidik mulai selektif di dalam mengkonsumsi suatu
barang/jasa. Mereka tidak akan membeli barang yang diproduksi oleh perusahaan yangmembalak hutan. Mereka menolak produk dari pabrik yang tidak memberi upah yang layak
kepada buruhnya.
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
23/32
Sedangkan secara internal, penerapan etika juga dapat meningkatkan kinerja dan loyalitas
karyawan terhadap perusahaan. Menurut penelitian Erni Rusyani (dosen Fak. Ekonomi
Unpas Bandung) perusahaan yang tidak perduli pada etika bisnis, maka kelangsungan hidup
perusahaan itu akan terganggu dan akan berdampak pula pada kinerja keuangannya. Hal ini
terjadi akibat pihak manajemen dan karyawan yang cenderung mencari keuntungan semata
sehingga terjadi penyimpangan norma-norma etis. Segala kompetensi, keterampilan,
keahlian, potensi, dan modal lainnya ditujukan sepenuhnya untuk memenangkan kompetisi
yang tidak sehat ini.
Di dalam tingkat kompetisi yang sangat tinggi, perusahaan yang dapat bertahan adalah
perusahaan yang inovatif, proaktif, dan berani dalam mengambil risiko. Hal ini hanya dapat
terjadi jika perusahaan itu memiliki budaya kerja yang suportif. Salah satu syaratnya adalah
adanya etika perusahaan.
MENEGAKKAN ETIKA BISNIS
Pengertian etika harus dibedakan dengan etiket. Etiket berasal dari bahasa
Prancis etiquetteyang berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama menusia.
Sementara itu etika, berasal dari bahasa Latin, berarti falsafah moral dan merupakan cara
hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila, dan agama. Berikut ini beberapa
pendapat para ahli tentang etika:
Etika merupakan bagian dari filsafat. Sebagai ilmu, etika mencari keterangan (benar) yang
sedalam-dalamnya. Sebagai tugas tertentu bagi etika, ia mencari ukuran baik-buruk bagi
tingkah laku manusia . . .memang apa yang tertemukan oleh etika mungkin menjadi
pedoman seseorang, tetapi tujuan etika bukanlah untuk memberi pedoman, melainkan untuk
tahu.(Prof. Ir. Poedjawiyatna, Etika, Filsafat Tingkah Laku)
Etika bukan suatu sumber tambahan bagi ajaran moral melainkan merupakan filsafat atau
pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan padangan-pandangan moral (FranzMagnis Suseno)
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi
maupun sebagai kelompok. (A. Sonny Keraf)
Etika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh
yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika disebut pula akhlak dan disebut pula
moral. (Drs.Sudarsono)
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
24/32
Dengan membaca pendapat-pendapat di atas, kita mengetahui bahwa ada banyak
pengertian tentang etika. Yang penting bagi pelaku bisnis adalah bagaimana menempatkan
etika pada kedudukan yang pantas dalam kegiatan bisnis. Tugas pelaku bisnis adalah
berorientasi pada norma-norma moral. Dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari dia
berusaha selalu berada dalam kerangka etis, yaitu tidak merugikan siapa pun secara moral.
Tolok ukur dalam etika bisnis adalah standar moral. Seorang pengusaha yang beretika
selalu mempertimbangkan standar moral dalam mengambil keputusan: apakah keputusanku
ini dinilai baik atau buruk oleh masyarakat? Apakah keputusanku berdampak baik atau
buruk kepada orang lain? Apakah keputusanku ini melanggar hukum atau tidak? Ada dua
prinsip yang dapat digunakan sebagai acuan dimensi etis dalam pengambilan keputusan
yaitu :
1. Prinsip Konsequentialis: Konsep etika ini berfokus pada konsekuensi dari
pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang. Ini artinya, penilaian apakah sebuah
keputusan dapat dikatakan etis atau tidak, itu tergantung pada konsekuensi (dampak) dari
keputusan tersebut. Misalnya, keputusan mengalirkan lumpur panas ke laut. Penilaian etis
atas keputusan ini diukur dari dampaknya terhadap kerusakan lingkungan dan kerugian
masyarakat.
2. Prinsip Non-Konsekuentialis: Konsep etika ini mendasarkan penilaian pada
rangkaian peraturan yang digunakan sebagai petunjuk/panduan pengambilan keputusan.
Penilaian etis lebih didasarkan pada alasan, bukan pada akibatnya. Ada dua prinsip utama
di dalam konsep ini, yaitu:
a. Prinsip Hak: Menjamin hak asasi manusia. Hak ini berhubungan dengan kewajiban
untuk tidak saling melanggar hak orang lain.
b. Prinsip Keadilan: Keadilan biasanya terkait dengan isu hak, kejujuran,dan kesamaan.
Prinsip keadilan dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
(1). Keadilan distributif. Keadilan yang sifatnya menyeimbangkan alokasi benefitdan
beban antar anggota kelompok. Benefitterdiri dari pendapatan, pekerjaan,
kesejahteraan, pendidikan dan waktu luang. Beban terdiri dari tugas kerja, pajak dan
kewajiban sosial.
(2). Keadilan retributif. Keadilan yang terkait dengan retribution(ganti rugi) dan hukuman
atas kesalahan tindakan. Seseorang harus bertanggungjawab atas dampak negatif atas
tindakan yang dilakukannya (kecuali jika tindakan tersebut dilakukan atas paksaan pihak
lain.)
(3). Keadilan kompensatoris. Keadilan yang terkait dengan kompensasi bagi pihak yang
dirugikan. Kompensasi yang diterima dapat berupa perlakuan medis, pelayanan dan
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
25/32
barang penebus kerugian. Masalah terjadi apabila kompensasi tidak dapat menebus
kerugian, misalnya kehilangan nyawa manusia.
10 PRINSIP PENERAPAN ETIKA BISNIS
Dalam ranah ilmu filsafat, kajian etika berusaha menjawab secara kritis terhadappertanyaan: mengapa sebuah perbuatan ini dinilai baik atau buruk? Namun dalam dunia
bisnis secara praktis, kita harus mengoperasionalkan etika bisnis sehingga dapat diterapkan
dalam pekerjaan sehari-hari. Berikut ini adalah 10 Prinsip di dalam menerapkan Etika Bisnis
yang positif:
1. Etika Bisnis itu dibangun berdasarkan etika pribadi: Tidak ada perbedaan yang tegas
antara etika bisnis dengan etika pribadi. Kita dapat merumuskan etika bisnis berdasarkan
moralitas dan nilai-nilai yang kita yakini sebagai kebenaran.
2. Etika Bisnis itu berdasarkan padafairness. Apakah kedua pihak yang melakukan
negosiasi telah bertindak dengan jujur? Apakah setiap konsumen diperlakukan dengan adil?
Apakah setiap karyawan diberi kesempatan yang sama? Jika ya, maka etika bisnis telah
diterapkan.
3. Etika Bisnis itu membutuhkan integritas. Integritas merujuk pada keutuhan pribadi,
kepercayaan dan konsistensi. Bisnis yang etis memperlakukan orang dengan hormat, jujur
dan berintegritas. Mereka menepati janji dan melaksanakan komitmen.
4. Etika Bisnis itu membutuhkan kejujuran. Bukan jamannya lagi bagi perusahaan untuk
mengelabuhi pihak lain dan menyembunyika cacat produk. Jaman sekarang adalah era
kejujuran. Pengusaha harus jujur mengakui keterbatasan yang dimiliki oleh produknya.
5. Etika Bisnis itu harus dapat dipercayai. Jika perusahaan Anda terbilang baru, sedang
tergoncang atau mengalami kerugian, maka secara etis Anda harus mengatakan dengan
terbuka kepada klien atau stake-holder Anda.
6. Etika Bisnis itu membutuhkan perencanaan bisnis. Sebuah perusahaan yang beretika
dibangun di atas realitas sekarang, visi atas masa depan dan perannya di dalam lingkungan.
Etika bisnis tidak hidup di dalam ruang hampa. Semakin jelas rencana sebuah perusahaan
tentang pertumbuhan, stabilitas, keuntungan dan pelayanan, maka semakin kuat komitmen
perusahaan tersebut terhadap praktik bisnis.
7. Etika Bisnis itu diterapkan secara internal dan eksternal. Bisnis yang beretikamemperlakukan setiap konsumen dan karyawannya dengan bermartabat dan adil. Etika juga
diterapkan di dalam ruang rapat direksi, ruang negosiasi, di dalam menepati janji, dalam
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
26/32
memenuhi kewajiban terhadap karyawan, buruh, pemasok, pemodal dll. Singkatnya, ruang
lingkup etika bisnis itu universal.
8. Etika Bisnis itu membutuhkan keuntungan. Bisnis yang beretika adalah bisnis yang
dikelola dengan baik, memiliki sistem kendali internal dan bertumbuh. Etika adalah
berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa
depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah
perusahaan yang beretika.
9. Etika Bisnis itu berdasarkan nilai. Perusahaan yang beretika harus merumuskan
standar nilai secara tertulis. Rumusan ini bersifat spesifik, tetapi berlaku secara umum. Etika
menyangkut norma, nilai dan harapan yang ideal. Meski begitu, perumusannya harus jelas
dan dapat dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari.
10. Etika Bisnis itu dimulai dari pimpinan. Ada pepatah, Pembusukan ikan dimulai dari
kepalanya. Kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap corak lembaga. Perilaku seorang
pemimpin yang beretika akan menjadi teladan bagi anak buahnya.
Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan
sebuah harga yang tidak dapat ditawar lagi. Seorang konsumen yang tidak puas, rata-rata
akan mengeluh kepada 16 orang di sekitarnya. Dalam zaman informasi seperti ini, baik-
buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan masif. Memperlakukankaryawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara etis, adil dan jujur
adalah satu-satunya cara supaya kita dapat bertahan di dalam dunia bisnis sekarang.
1. Dampak kasus Lockheed pada struktur pasar
Kasus Lockheed ini berdampak langsung terhadap struktur pasar di Amerika
Serikat pada masanya. Pemerintah Amerika Serikat dengan Foreign Corrupt
Practices Art / undang-undang anti-suap nya menjadi pisau bermata dua. Beberapa
perusahaan AS menganggap ini adalah kerugian dalam bersaing. Dan hal ini
dianggap sebagai pembayaran perantara. Sebagian mengetahui sebagai uang cepat
dan hal ini dilakukan untuk mengamankan kontrak yang belum aman atau membayar
untuk mendapatkan perlakuan istimewa dari pemerintah setempat tetapi tidak
mendapatkan hak tersebut di negara lain. Ketika menyalurkan pembayaran, masalah
etika masih menjadi hal yang gelap. Di banyak negara, pembayaran terhadap
pejabat pemerintah sudah menjadi bagian hidup sehari hari. Beberapa
berpendapat tidak berinvestasi karena tidak mau membayar suap mengacuhkanbahwa investasi bisa meningkatkan standart ekonomi dengan menambah
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
27/32
pendapatan dan menambah lapangan kerja. Dari hal tersebut, memberi suap
meskipun salah mungkin adalah hal yang harus dibayar untuk mendapatkan sesuatu
yang lebih baik. Beberapa langkah ekonomi ini dinilai dapat menembus regulasi tidak
praktis pada negara berkembang sehingga dapat membantu korupsi untuk tumbuh.
Teori ekonomi ini membuat beberapa negara merubah batas mekanisme pasar,korupsi dalam pasar gelap, penyelundupan dan pembayaran rahasia pada para
birokrat untuk mempercepat usaha sehingga menambah kesejahteraan. Pendapat
seperti ini digunakan untuk membujuk kongres AS untuk menerima pembayaran dari
Foreign Corrupt Prctices Act.
Sebaliknya, pakar ekonomi lain mengatakan bahwa korupsi mengurangi
pendapatan dari investasi bisnis dan membuat pertumbuahn ekonomi rendah. Di
negara dimana korupsi menjadi hal biasa, birokrat yang tidak produktif yangmenginginkan pembayaran lain untuk memberi izin mengalihkan keuntungan bisnis.
Pengurangan keuntungan ini memperlambat tingkat pertumbuhan ekonomi.
Di Jepang sendiri, kasus Tanaka menerima suap dari Lockheed membuat Jepang
kehilangan stabilitas politiknya, kehilangan kepercayaan masyarakat menjadi
kemunduran dari sebuah pemerintahan suatu negara karena dianggap tidak
menjalankan pemerintahan dengan baik. Stabilitas dan suasana hati di suatu Negara
mempengaruhi tindakan pemerintah dalam mengambil tindakan yang mungkin
memiliki dampak penting terhadap kelangsungan hidup melakukan bisnis di Negara
tersebut. Suatu gerakan politik bisa mengubah sikap yang berlaku terhadap
perusahaan-perusahaan asing dan menghasilkan peraturan baru.
2. Termasuk apakah tindakan Lockheed? Penyuapan atau pemerasan?
Pembayaran yang dilakukan oleh Lockheed terhadap kemenangan tender pesawat
penumpang ANA di Jepang merupakan bentuk dari penyuapan yang dilakukan Lockheed
untuk, dalam kaitannya dengan hadiah yang diterima atau diberikan kepada PM Jepang
dan pejabat terkait untuk mempengaruhi (pemberian atau hadiah yang diterima atau
diberikan dengan maksud jahat untuk mempengaruhi atau korup) hasil dari keputusan tender
pesawat penumpang ANA. Asas timbal balik atau resiprositas adalah norma dasar yang
dianut setiap kebudayaan di sepanjang masa. Lazimnya, penerima hadiah merasa berutang
pada pemberi. Menolak hadiah, atau menerimanya tapi kemudian tidak membalas, dianggap
sebagai sikap permusuhan. Namun, memberi hadiah kepada pejabat juga dinilai negatif,
yaitu sebagai upaya menjilat, menjalin hubungan, atau mempengaruhi. Seorang penguasa
yang menerima sogokan dan tidak membalasnya dengan jasa dianggap tidak bijaksana,
tidak adil.
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
28/32
3. Apakah Mr. A. Carl Kotchian melakukan tindakan yang benar dari sudut pandang
moral?
Dilihat dari sudut pandang ekonomi dan bisnis, melihat kondisi perusahaan yang carut-
marut dan berada dalam ambang kebangkrutan, maka tindakan yang dilakukan oleh Carl
Kotchian dapat dikategorikan tepat bahkan sempurna, karena dengan mendapatkan nilai
kontrak dari Jepang, plus nilai kontrak lanjutan yang lebih besar, perusahaan dapat
terselamatkan bahkan mampu untuk berkembang lebih jauh. Karyawan dapat terselamatkan
dari pengangguran, lebih banyak proyek mengalir ke perusahaan, kas masuk lebih besar
daripada kas keluar, para stakeholder pun senang, perusahaan mencapai tujuannya
sekaligus mampu berkembang ke arah yang diinginkan. Mr. A. Carl Kotchian dapat menjadi
pahlawan. Namun itu semua jika dilihat hanya lewat satu sisi saja.
Secara moral, apa yang dilakukan oleh Mr. A. Carl Kotchian tetap bukanlah sesuatu
yang dapat didiamkan, dibenarkan, maupun diperbolehkan apapun alasannya. Misi untuk
menyelamatkan pegawai dapat menjadi sebuah pembenaran sekaligus fakta untuk
keputusan melakukan perbuatan melanggar hukum. Siapa yang bisa tahu akan muncul
Kotchian-Kotchian lain yang melakukan hal serupa di masa yang akan datang. Semakin
banyak pula kerusakan moral yang terjadi, hingga akhirnya kita melupakan siapa diri kita
sebenarnya, dan melandaskan semuanya hanya demi keuntungan semata, pribadi maupun
kelompok. Kita menjadi tidak peka, tidak berpikir panjang akan dampak perbuatan kita
terhadap kelompok lain.
4. Jelaskan corporate culture dari Lockheed dan hubungkan dengan tindakan dari
Mr. A. Carl Kotchian, serta jelaskan perubahan nilai dan strategi Lockheed di
masa yang akan datang!
Corporate culture perusahaan dapat menjadi salah satu patokan hendak kea rah mana
sebuah perusahaan ingin berkembang. Jika di masa lampau, perbuatan suap Lockheed
telah menjadi sesuatu yang biasa, lain halnya dengan sekarang. Pada era 1970-an, banyakperusahaan aviasi Amerika yang berlomba untuk memenangkan tender-tender untuk proyek-
proyek penerbangan baik sipil maupun militer. Proyek-proyek ini bernilai miliaran dollar
hingga membuat banyak perusahaan berjuang untuk menang dengan cara yang tidak
semestinya. Skandal suap Lockheed merupakan salah satu skandal terbesar yang terkuak.
Diketahui bahwa praktek tersebut telah berlangsung sejak era 1950an. Kesemua itu
didukung oleh visi dan misi perusahaan untuk menjadi yang terbaik, dan yang menjadi
permasalahan adalah dengan menghalalkan segala cara.
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
29/32
Berikut adalah visi dan misi perusahaan (Oktober 2008):
Dan Etika bisnis terbaru perusahaan:
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
30/32
Perubahan paling kentara yang terlihat jelas pada Lockheed adalah perubahan pada
visi, misi, dan business ethics mereka. Lockheed sendiri mengalami perubahan ini sejak
bergabung dengan perusahaan elektronik asal Italia yang berbasis di AS, Martin Marietta,
untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan. Penggabungan ini membuahkan hasil
yang dapat dilihat sampai sekarang, Lockheed Martin merupakan perusahaan kontraktor
militer terbesar untuk USAF (United States Air Force). Dengan mengandalkan pada
pedoman etis dan tuntunan hukum yang jelas, Lockheed Martin mampu berkembang lebih
jauh.
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
31/32
KESIMPULAN
Kasus Lockheed telah menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi industri
penerbangan di Amerika Serikat. Peristiwa ini juga mampu membuka mata pemerintah ASuntuk merevisi dan mengeluarkan peraturan perundangan yang baru yang berhubungan
dengan etika dalam berbisnis, antitrust, dan GCG. Namun semua ini akan menjadi sia-sia
apabila tidak didukung oleh usaha nyata dari para pelaku bisnis sendiri. Dan hebatnya,
semua menyetujui bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang salah dan sebaiknya tidak
dilakukan lagi di masa yang akan datang. Prinsip itu pun dipegang oleh Lockheed dan
perusahaan-perusahaan ternama lainnya sampai sekarang.
Hal ini justru menjadi sebuah kontradiksi di Indonesia, dimana suap sendiri telahmenjadi hal yang lumrah, biasa, tidak menjadi suatu masalah. Bias atau grey area yang ada
pun menjadi semakin abu, sulit untuk ditelaah, benar atau salahnya. Pemberian uang tanda
terima kasih, balas jasa, maupun sekedar imbalan tambahan menjadi alasan-alasan yang
dapat menjadi sebuah pembenaran maupun fakta benar-benar adanya yang menjadi dilema
moral yang luar biasa di masyarakat. Hal ini mengaburkan pandangan orang mengenai apa
yang benar dan apa yang salah. Diperlukan pikiran yang dingin, jernih, dan pandangan yang
tepat untuk menafsirkan grey area tersebut. Semua kembali pada hati nurani masing-masing
individu. Pada masa sekarang, suara hati yang emas menjadi hal yang sangat berharga dansangat sulit untuk ditemukan.
-
8/6/2019 EBIS Japanese Bribes
32/32
DAFTAR PUSTAKA
Bartono, P.H., SE. Today Business Ethics. 2005. Elex Media Komputindo, Jakarta
Catoera, Philip R and Graham, John L .2007. Pemasaran Internasional. Jakarta :
Salemba Empat
Franz Magnis Suseno. Etika. 1991. Kanisius. Yogyakarta
Sony Keraf, A. Pragmatisme. 1987. Kanisius. Yogyakarta
http://en.wikipedia.org
http://www.crimelibrary.com
http://www.crn.com
http://www.lockheedmartin.com
http://www.nofieiman.com
http://www.philiphumbert.com
http://www.pikiran-rakyat.com
http://www.republika.co.id
http://www.transparansi.or.id