Upaya Mempercepat Penyerapan Anggaran Infrastruktur dengan
Kontrak Tahun Jamak (Multiyears Contract)
A. Pendahuluan
Penyerapan anggaran yang baik dan sesuai rencana akan mempengaruhi capaian pembangunan
nasional. Tahun anggaran 2015 ditemui adanya penyerapan anggaran yang semakin rendah.
Penyerapan realisasi belanja produktif investasi semester I tahun anggaran 2015 baru mencapai
11,0% atau sekitar Rp30,2 triliun target APBN-P 2015. Realisasi anggaran Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan rakyat (PUPR)1 hingga Agustus 2015 ini baru mencapai 22,49 persen dari
target penyerapan anggaran sebesar 93 persen akhir tahun 2015 dengan pagu anggaran sebesar
Rp118,5 triliun. Kecenderungan penurunan penyerapan anggaran yang terjadi harus segera
diperbaiki agar tidak menghambat pelaksanaan pembangunan.
B. Faktor Penyebab Keterlambatan Penyerapan Anggaran Infrastruktur
Perubahan Nomenklatur kementerian menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat dan belum disahkannya Daftar Isian Perencanaan Anggaran (DIPA) sampai bulan april 2015
menyebabkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat hanya bisa membelanjakan
anggaran rutin seperti pembayaran gaji karyawan dan belanja kebutuhan gedung2 namun
untuk proses lelang proyek berjalan sesuai target yakni untuk proyek single year pada Mei 2015.
C. Upaya Mempercepat Anggaran Infrastruktur dengan Kontrak Tahun Jamak
(Multiyears Contract)
Kontrak Tahun Jamak menurut Peraturan Presiden No. 4 tahun 2015 adalah : “kontrak yang
pelaksanaan pekerjaannya membebani dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih
dari 1 (satu) Tahun Anggaran”
Kontrak Tahun Jamak merupakan Kontrak yang pelaksanaan pekerjaannya untuk masa lebih dari 1
(satu) Tahun Anggaran atas beban , yang dilakukan setelah mendapatkan persetujuan:
a. Menteri Keuangan untuk kegiatan yang nilainya diatas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah);
b. Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan untuk kegiatan yang nilai kontraknya sampai
dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) bagi kegiatan tertentu dan
c. Pada pemerintah daerah disetujui oleh Kepala Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.
d. Dikecualikan dari ketentuan, untuk Kontrak Tahun Jamak yang sebagian atau seluruhnya
dibiayai dari Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN).
Untuk mendorong penyerapan anggaran Pemerintah menyempurnakan regulasi, khususnya terkait
tata cara revisi anggaran tahun 2014 yang memberi kewenangan lebih besar kepada Kuasa Pengguna
Anggaran dan Pengguna Anggaran dalam menyelesaikan revisi anggaran dan tata cara penerbitan
1 http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/657692-penyerapan-rendah--ini-cara-menteri-basuki-genjot-anggaran 2 http://sinarharapan.co/news/read/150424083/serapan-anggaran-infrastruktur-rendah-nbsp-
ijin Kontrak Tahun Jamak (multiyears contract) yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor
157/PMK.02/2013 tentang Tata Cara Pengajuan Persetujuan Kontrak Tahun Jamak (Multiyears
Contract) Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mulai berlaku 14 November 2013 bersamaan
dengan dicabutnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 194/PMK.02/2011 tentang Tata Cara
Pengajuan Persetujuan Kontrak Tahun Jamak (Multi Years Contract) dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
Sistem anggaran Kontrak Tahun Jamak (Multiyears Contract) dapat diterapkan untuk proyek-proyek
tertentu. Sistem anggaran dengan kontrak Tahun Jamak (Multiyears Contract) dinilai dapat
meningkatkan penyerapan belanja modal, terutama belanja proyek infrastruktur jangka panjang
karena tidak perlu melakukan tender ulang untuk proyek yang sama pada tahun anggaran
berikutnya. Realisasi pengerjaan Kontrak Tahun Jamak (Multiyears Contract) juga lebih cepat karena
pengerjaannya dilakukan selama tujuh hari dalam seminggu dengan minimal dua shift.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2015 mempunyai 14.703
proyek3 kontrak Tahun Jamak (MultiYears Contract) untuk proyek infrastruktur yang tidak bisa
diselesaikan dalam satu tahun. Sistem anggaran kontrak Tahun jamak (multiyears contract)
berpotensi mempercepat penyerapan anggaran, karena pada tahun kedua dan ketiga anggaran tidak
perlu lelang untuk proyek sama dalam batas pagu yang tersedia. Kontrak Tahun Jamak (Multiyears
Contract) itu lebih efektif karena tidak perlu lelang terus tiap tahun. Proses Kontrak Tahun jamak
(Multiyears Contract) adalah Lelang dilakukan di tahun pertama tapi harus ada izin Kontrak Tahun
Jamak (Multiyears Contract), proses pengerjaan tidak akan terganggu dan tidak perlu menunggu
persetujuan Kementerian Keuangan walaupun ada pergantian tahun anggaran proyek.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)4 pada tahun anggaran 2016
Pemerintah akan mempercepat proses lelang menjadi bulan September tahun 2015 supaya proses
administrasi bisa selesai pada akhir tahun. Untuk mempercepat anggaran dan realisasi infrastruktur
keselurahan proses lelang tahun 2016 sebesar 30% dilakukan dengan Kontrak Tahun Jamak
(Multiyears Contract) sedangkan sisanya 70% merupakan single year contract. (MS)
3 http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/657692-penyerapan-rendah--ini-cara-menteri-basuki-genjot-anggaran 4 http://hprpdailynews.com/2015/08/10/tahun-anggaran-2016-september-pupr-lelang-proyek-infrastruktur-rp-14-