Download - uas promkes
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Konjaningrat (1990) dalam Effendy (1998), masyarakat
adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain
saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh
suaut identias bersama.
Menurut Effendy (1998), ciri-ciri masyarakat yaitu adanya interaksi
diantara sesam anggota masyarakat, menempati wilayah dengan batas-batas
tertentu, saling tergantung satu dengan laiinya, memiliki adat istiadat
tertentu/kebudayaan, serta memiliki identitas bersama.
Interkasi didalam masyarakat terjadi interaksi sosial yang merupakan
hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara
perseorangan, antara kelompok-kelompok maupun antara perseorangan
dengan kelompok, untuk terjadinya interaksi sosail harus memiliki dua
syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi. Wilayah tertentu dalam suatu
kelompok masyarakat menempati suatu wilayah tertentu menurut suatu
keadaan geografis sebagai tempat tinggal komunitasnya, baik dalam ruang
lingkup yang kecil RT/RW, desa kelurahan, kecamatan, kabupaten, propinsi
dan bahkan negara. Anggota masyarakat yang hidup pada suatu wilayah
tertentu saling tergantung satu dengan lainnya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Tiap-tiap anggota masyarakat mempunyai keterampilan sesuai
dengan kemampuan dan profesi masing-masing. Mereka hidup saling
melengkapi saling memenuhi agar tetap berhasol dalam kehidupannya
(Effendy,1998)
Adat istiadat dan kebudayaan diciptakan untuk mengatur tatanan
kehidupan bermasyrakat, yang mencangkup bidan yang sangat luas diantara
tata cara berinteraksi anatara kelompok-kelompok yang ada di masyarakat,
apakah itu dalam perkawinan, keseniaan, mata pencaharian, sistem
1 | P r o m o s i K e s e h a t a n
kekerabatan dan sebagainya. Suati kelompok masyarakat m emiliki identitas
yang dapat dikenali oleh anggota masyarakat lainnya, halini pentimg untuk
meopang kehidupan dalam bermasyarakat yang lebih luas. Identitas
kelompok dapat berupa lambang-lambang bahasa, pakaian, simbol-simbol
tertentu dari perumahan, benda-benda tertentu seperti alat pertanian, mata
uang, senjata taja, dan kepercayaan (Effendy, 1998).
Jarang suatu masalah komunitas diselesaikan dengan menggunakan
satu metode atau solusi saja. Alih-alih, suatu pendekatan
multikomponenpaling bermanfaat dalam menemukan jawaban bagi
persoalan kesehatan masayarakat. Oleh karena itu, pendidik kesehatan dapat
menggunakan pendekatan komunikasi kesehatan untuk mendukung
berbagai metode (Bensley, 2008).
Kita sering menghadapi berbagai macam masalah, namun kita sering
kurang tau masalah yang seharusnya menjadi prioritas utama dan harus
segera diselesaikan. Sebelum kita mencari pemecahan dari suatu masalah,
kita harus mencari penyebab utama serta penyebab lain dari masalah
sehingga dapat menyusun rencana kegiatan yang lebih spesifik dan mampu
menyelesaikan masalah.
Menetapkan prioritas dari sekian banyak masalah kesehatan di
masyarakat saat ini merupakan tugas yang penting dan semakin sulit.
Manager kesehatan masyarakat sering dihadapkan pada masalah yang
semakin menekan dengan sumber daya yang semakin terbatas. Metode
untuk menetapkan prioritas secara adil, masuk akal, dan mudah dihitung
merupakan perangkat manajemen yang penting.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi masalah yang ada di Desa “X” pada tahun 2015
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifkasi masalah yang ada di desa “X” tahun 2015
2. Mengkaji prioritas masalah yang ada di desa “X” tahun 2015
2 | P r o m o s i K e s e h a t a n
3. Memberikan Perencaan dari masalahyang di temukan di desa “X”
pada tahun 2015
1.3 Manfaat
1.3.1 Institusi Pendidikan
Kegiatan belajar lapangan digunakan sebagai parameter evaluasi
peningkatan dan keberhasilan belajar mahasiswa selama kegiatan
akademik
1.3.2 Tenaga Kesehatan
Data dalam laporan ini menunjukan status kesehatan masyarakat di
wilayah setempat dapat digunakan sebagai kajian untuk kegiatan dalam
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dan dapat bekerjasama
dengan institusi dalam rangka mengurangi masalah kesehatan
1.3.3 Masyarakat
Meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan perilaku hidup bersih dan
sehat dalam kehidupan sehari-hari
1.3.4 Penulis
Manfaat bagi penulisa yaitu sebagai pengalaman belajar dimana
mahasiswa mendapatkan selama kuliah di kelas serta memperoleh
pengetahuan dan keterampilan dalam menagani masalah kesehatan
yang ada di masyarakat.
3 | P r o m o s i K e s e h a t a n
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Masyarakat
2.1.1 Definisi Masyarakat
Menurut Konjaningrat (1990) dalam Effendy (1998),
masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau
dengan istilah lain saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat
kontinyu dan terikat oleh suaut identias bersama.
Menurut Sordjono Soekanto (1982), masyarakat atau komunitas
menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di suatu
wilayah (dalam arti geografi) dengan batas-batas tertentu, dimana
yang menjadi dsarnya adalah intekasi yang lebih besar dari anggota-
anggotanya, dibandingkan dengan penduduk di luar batas wilayahnya
(Effendy (1998).
Menurut Mac Iaver (1957), masyarakat adalah
sekolmpokmanusia yang mendiami teritorial tertentu dan adanya sifat-
sifat yang saling tergantung, adanya pembagian kerja dan kebudayaan
bersama(Effendy, 1998).
Menurut Linton (1936), masyarakat merupakan sekolmpok
manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga
dapat mengorganisir diri dan berpikir tentang dirinya sebagaisatu
kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu (Effedy, 1998).
2.1.2 Ciri-Ciri Masyarakat
Dari berbagai pengertian diatas maka dapat disimpulkam bahwa
masyaraka itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Interkasi diantara sesam anggota masyarakat
2. Menempati eilayah dengan batas tertentu
3. Saling tergantung satu dengan laiinya
4. Memiliki adat istiadat tertentu
5. Memiliki identitas bersama
4 | P r o m o s i K e s e h a t a n
2.1.3 Ciri-Ciri Masyarakat Indonesia
Menurut Effendy (1998), ciri-ciri masyarakat Indonesia dilihat
dari struktur dan kebudayaan masayrakat Indonesia dibagi dalam 3
kategori dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Masayarakat Desa
a. Hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat
b. Hubungan didsarkan kepada adat istiadar yang kuat sebgai
organisasi sosial
c. Percaya kepada kekautan-kekautan gaib
d. Tingkat buta huruf relatif tinggi
e. Berlaku hukum tidak tertulis yang intinya diketahui dan
dipahami oleh setiap orang
f. Tidak ada lembaga pendidikan khusus dibidang teknologi dan
keterampilan diwariskan oleh orang tua lagsung kepada
keturunannya
g. Sistem ekonomi sebagian besar ditunjukan untuk memnuhi
kebutuhan kelaurfa dan sebgaian kecil dijual dipsarkan untuk
memnuhi kebuthan lainnya, dan unag berperan sangat terbatas
h. Semagat gotong royong dalam bidan sosial dan ekonomi sangat
kuat.
2. Masyarakat Madya
a. Adat istiadat masih dihormati, dan sikap mayarakat mulai
tebuka dari pengaruh luar.
b. Timbul rasionalitas pada cara berfikir sehingga kepercayaan
terhadap kekuatan-kekuatan gaib mulai berkurang dan akan
timbul kembali apabila telah kehabisan akal
c. Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat terutama
pendidikan dasar dan menegah
d. Tingkat buta huruf sudah mulai menurun
e. Ekonomi masyarakat lebih banyak mengaran kepada produksi
pasaran, sehingga menimbulkan deferensiasi dalam struktur
5 | P r o m o s i K e s e h a t a n
masyarakat karenanay uang semakin kemingkat
penggunaannya.
f. Gotong royong tradisional tinggal untuk keperluan sosail
dikalangan keluarga dan tetangga. Dan kegiata-kegiatan umum
lainnya didasarkan upah.
g. Hubungan keluarga masih dihormati, dan sikap masyarakat
mulai terbuka dari pengaruh luar.
3. Mayarakat Modern
a. Hubungan antar mansusia disarkan atas kepentingan-
kepentingan pribadi
b. Hubungan antar masyarakat dialkukan secara terbuka dalam
suasan saling pengaruh mempengaruhi
c. Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap manfaat ilmu
pengetahian dan teknologi sebagai untuk menigkatkan
kesejahteraan masyarakat
d. Stara masayarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian
yang dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga-lembaga
ketermpilsn dankejurauan
e. Tingkat pendidikan fromal tinggi dan merata
f. Hukum yang belaku adalah hukum tertulis yang komples
g. Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar yang disarkan atas
penggunaan uang atau alat pembayaran lainnya.
2.1.4 Ciri-Ciri Masyarakt Sehat
Menurut Effendy (1998), ciri-ciri masyarakat sehata adalah
sebagai berikut :
1. Peningkatan kemapuan masyarakat untuk hidup sehat
2. Mengatasi msalah kesehatan sederhana melalui upaya
peningkatan pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan teruatama untuk ibudan anak
3. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan teruatama penyediaan
sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfatkan oleh
masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup.
6 | P r o m o s i K e s e h a t a n
4. Peningkatan status gizi mayarakatberkaitan dengan peningkatan
status sosial ekonomi masyarakat
5. Penuruna angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan
penyakit
2.1.5 Indikator Ciri Masyarakat Sehat
Mnurut WHO beberapa indikator dari masyarakt sehat adalah :
1. Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat,
meliputi :
a. Indikator komrehensif
Angka kematian kasar menurun
Rsaio angka mortalitas proposional rendah
Umurharapan hidup meningkat
b. Indikator spesifik
Angaka kematian ibu dan anak menurun
Angka kematian karena penyakit menular menurun
Angka kelahiran menurun
2. Indikator pekayana kesehatan
a. Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk
seimban
b. Distibusi tenaga kesehatan merata
c. Informasi lengkap tentang julamh tempat tidur di
rumah sakit, fasilitas kesehatan lain dan sebgainya
d. Informasi tentang jumlah saran peayanan kesehatan
diataranta ruamh sakit, puskemas, rumah besalin dan
sbegainya.
2.1.6 Masalah-Masalah Kesehatan dalam Masyarakat Indonesia
Menueut Effendy (1998), Masalah-Masalah Kesehatan dalam
Masyarakat Indonesia :
1. Jenis masalah
a. Tingginya angka pertumbuhan pendidik
b. Tingginya angka kematian ibu dan anak
c. Tingginya angka kesakitan karena penyakit menular
7 | P r o m o s i K e s e h a t a n
d. Menigkatnya angka kesakitan penyakit menular
e. Masalah kesehatan lingkungan
2. Penyebab Masalah
a. Faktor sosail ekonomi
Tingkat pendidikan msayarakat sebagian besar masih
rendah
Tingkat sosial ekonomi (penhasilan sebgaian masih
rendah
Kurangnya kesadarasn dalam pemilihan kesehatan
b. Gaya hidup dan periaku masyarakat
Masih banykanya kebiusaan masyarakat yang merugikan
kesehatan
Adat istiadat yang tidak menunjangh pengkatan
kesehatan
c. Lingkungan masyarakat
Kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan
Kurangnya sebgaian besar rasa tnaggung jawab
masyarakat dalam bidan kesehatan
d. Yang berkaitan dengan sistem pelayanan kesehatan
Cakupan kesehatan yang belum menyeluruh
Sarana dan prsaran belum dapat menujang peayanan
kesehatan menallaui puskesmas
Upaya pekayanankesehatan sebgaian masih berorintasi
pada kuratif.
2.2 Tahapan Dalam Mengidentifkasi Masalah
Menueut Effendy (1998), tahapan proses kegiatan dalam
mengidentifkasimsalah :
1. Pengkajian
a. Data umum
Lokasi daerah binaan
8 | P r o m o s i K e s e h a t a n
Keadaan geografi
Luas wilayah
Pola demografi
b. Data khusus
1)Data Klutural
* tingkat pendidikan
*pekerjaan
*tingkat sosial ekonomi
2) Data Kesehatan (cakupan pelayanan kesehatan)
*Kesehatan ibu dan anak
*Keadaan gizi masyarakat
* Keluarga berencana
*imunisasi
* penyakit-penaykit yang diderita
3)Kaeadaan kesehatan lingkungan
*Perumahan
*sumber air bersih
*tempat pemguangan samaph
*pembuangan air kotor
*jamban
2. Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, kegiatab selanjutnya adalah
pengolahan data, dengan langkah-langkah sebgaai berikut :
1. klasifikasi/kategorisasi data
2. perhitungan prosentasi cakupan menggunakan telly
3. tabulasi data
4. interpretasi data
3 Analisa Data
Analisa data adalah kemapuan untuk menkaitkan data dan
menghubungan data dengan kemampuan kgonitif yang dimiliki
sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi
9 | P r o m o s i K e s e h a t a n
oleh masyarakat apakah itu maslah keperatan ataupun masalah
yang dihadapi oleh masyarakat.
4 Perumusan Masalah
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan
dankeperawatan yang dihadapi oleh masyarakat. Dan semua
masalah tersbut tidak mungkin dpat diatasi seklagus.oleh kaena itu
diperlukan prioritas masalah
5 Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas msalah perawatan dan kesehatan
masyarakat perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai
kriteria diantanya adalah:
1) Perhatian masyarakat
2) Prevelensi
3) Berat ringannya maslah
4) Lemungkinan masalah dapat diatasi
5) Tersedianya sumber daya masyarakat
6) Aspek politik
Cara menentukan prioritas masalah komunitas dapat
menggunakan rumus dengan menghitung berdasarkan nilai skor
akhir tertinggi yang dijadikan masalah prioritas.
Rumus Perhitungan : Skor X Bobot
Skor tertinggi
Tabel 2.1
Perhitungan Scoring Masalah Prioritas
No KRITERIA SKOR BOBOT PENGHIT
UNGAN
SKOR
AKHIR
PEMBE
NARAN
10 | P r o m o s i K e s e h a t a n
1 Sifat Masalah
1. Actual
2. Resiko
3. Potensial
[3]
[2]
[1]
[3]
2 Kemungkinan
masalah dapat
diubah
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat
[2]
[1]
[0]
[1]
3 Potensial masalah
dapat dicegah
1. Tinggi
2. Cukup
3. Rendah
[3]
[2]
[1]
[2]
4 Menonjolnya
masalah
1. Masalah
berat harus
segera
diatasi
2. Masalah ada
tetapi tidak
perlu segera
diatasi
3. Masalah
tidak
dirasakan
keluarga
[2]
[1]
[0]
[1]
11 | P r o m o s i K e s e h a t a n
6 Perencanaan
Perencanaan asuhan perawatan kesehatan masyarakat disusun
berdsarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan.
Rencana keperawan yang disusun harus mencangkup :
1) Merumusakan tujuankeperawtan yang akan dicapai
2) Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
3) Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
7 Merumusakan tujuan
Kriteria rumusan tujuan :
1) Berfokus kepada masyarakat
2) Jelas dan singkat
3) Dapat diukur dan diobeservasi
4) Relaistik
5) Waktu relatif dibatasi (jengka pendek, mengah, dan
panjang)
6) Meibatkan peran serta masyarakat
8. Rencana Tindakan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Langkah-langfkah dalam perencanaan perawtan kesehatan
masyarakat :
1) Identifikasi amternatif tindakan keperawatan
2) Tetapkan teknik dan prsur yang akan digunakan
3) Libatkan peran serta masyarakat dalam menyusn
perencanaan (musyawah masayrak desa, lokakarya mini)
4) Pertimbnagkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang
tersedia
5) Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi
kebutuhan yang sangat disarakan masyarakat
6) Mengarah kepada tujuan yang aka ndicapai
7) Tindakan harus bersifa relaistis
12 | P r o m o s i K e s e h a t a n
8) Disusun secara berurutan.
9. Kriteria dalam perencanaan
1) memakai kata kerja yang tepat
2) dapat dimodifikasi
3) Bersifat spesifik
a. Siapa yang akan melakukan
b. Apa yang akan dilakukan
c. Dimana dilakukan
d. Kepan dilakukan
e. Bagaimana melakukan
f. Frekuensi melakukan
13 | P r o m o s i K e s e h a t a n
BAB III
METODOLOGI
3.1 Jenis dan Rancangan
Jenis dan rancagan dalam survey ini bersifat deskriptif dengan
menggunakan desain crossectional.
3.2 Populasi
Populasi yang digunakan dalam PBL ini adalah warga RT 01, RT
02, RT 03 di wilayah RW 02 Kelurahan Kangungan , Kecamatan
Serang, Kota Serang, Propinsi Banten.
3.3 Sampel/Responden
Seluruh warga RT 01, RT 02, RT 03 di wilayah RW 02 yang
bersedia menjadi responden saat dilakukan survey pendataan kesehatan
masyarakat.
3.4 Lokasi
Lokasi pendataan dilakukan di RT 01, RT 02, RT 03 di wilayah
RW 02, Kelurahan Kangungan, Kecamatan Serang, Kota Serang
Propinsi Banten
3.5 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data menggunakan metode wawancara
terpimpin dengan kuesioner
3.6 Instrument Pengumpulan Data
Intrumen yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan
format survey kesehatan masyarakat dan format perliaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) dari puskesmas.
3.7 Analisa Data
Analisa data dengan menggunakan analisis univariat yaitu
dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian sehingga dihasilkan
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.
14 | P r o m o s i K e s e h a t a n
Rumus : P = f/n x 100
Keterangan :P : Presentase f : Frekuensi tiap kategori
n : Jumlah sampel
BAB IV
HASIL
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Rekapitulasi Data
Nama Desa: Desa Kangungan RW : 02
Kelurahan : Kangungan RT : 01-03
Kota : Serang Kecamatan : Serang
Propinsi : Banten
A. Keadaan Geografi
1. Batas Wilayah
Utara :Kecamatan Kasemen
Barat :Desa Dranggong
Selatan :Kelurahan Lontar
Timur :Keluharan kota baru
2. Tofografi : Dataran Rendah
3. Jarak dari desa ke :
Puskesmas : ± 2500 m
Praktik Nakes Swasta : ±1000 m
RS Swasta : ±1500 m
RSU Pemerintah : ± 1000 m
B. Keadaan Demografi
1. Jumlah RT : 3 RT yaitu RT 01 sampai 03
2. Jumlah RW : 1 RW yaitu RW 02
15 | P r o m o s i K e s e h a t a n
3. Jumlah Kepala Keluarga : 151 KK
4.1.2 Peta Wilayah
Meliputi pemetaan wilyah RW 02 yang terdiri RT 01 sampai RT 03
4.2 Hasil Analisa Prioritas Masalah
Prioritas Masalah
Masalah : PUS tidak pernah melakukan IVA dan PAP Smear
No KRITERIA SKOR BOBO
T
PENGHIT
UNGAN
SKOR
AKHIR
PEMBENAR
AN
1 Sifat Masalah
(IVA /Pap Smear )
1. Actual
2. Resiko
3. Potensial
[3]
[2]
[1]
[3]
1 x 3
3
1 Pemeriksaan
IVA / Pap
Smear dapat
mendeteksi
kanker serviks
2 Kemungkinan
masalah dapat
diubah
4. Mudah
5. Sebagian
6. Tidak dapat
[2]
[1]
[0]
[1]
1 x 1
2
½ Mayoritas
ibu-ibu
kurang
informasi dari
petugas
kesehatan
tentang
IVA/PAP
Smear
3 Potensial masalah
dapat dicegah
4. Tinggi [3] [2]
2 x 2
3
4/3 Fasilitas
untuk
pemeriksaan
IVA / Pap 16 | P r o m o s i K e s e h a t a n
5. Cukup
6. Rendah
[2]
[1]
Smear
4 Menonjolnya
masalah
4. Masalah
berat harus
segera
diatasi
5. Masalah ada
tetapi tidak
perlu segera
diatasi
6. Masalah
tidak
dirasakan
keluarga
[2]
[1]
[0]
[1]
2 x 2
2
1 Pemberian
informasidan
pengetahuan
tentang
IVA /PAP
Smear
TOTAL 3 5
6
Prioritas Masalah
Masalah : PUS tidak pernah melakukan SADARI
No KRITERIA SKOR BOBO
T
PENGHIT
UNGAN
SKOR
AKHIR
PEMBENAR
AN
1 Sifat Masalah
(SADARI)
1. Actual
2. Resiko
3. Potensial
[3]
[2]
[1]
[3]
2 x 3
3
2 Pemeriksaan
SADARI
dapat
mendeteksi
kanker
17 | P r o m o s i K e s e h a t a n
payudara
2 Kemungkinan
masalah dapat
diubah
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat
[2]
[1]
[0]
[1]
2 x 1
2
1 Mayoritas
ibu-ibu
kurang
informasi dari
petugas
tentang
kesehatan
SADARI
3 Potensial masalah
dapat dicegah
1. Tinggi
2. Cukup
3. Rendah
[3]
[2]
[1]
[2]
2 x 2
3
4/3 Fasilitas
untuk
pemeriksaan
SADARI
4 Menonjolnya
masalah
1. Masalah
berat harus
segera
diatasi
2. Masalah ada
tetapi tidak
perlu segera
diatasi
3. Masalah
tidak
dirasakan
keluarga
[2]
[1]
[0]
[1]
3 x 1
2
3/2 Pemberian
informasi dan
pengetahuan
tentang
SADARI
TOTAL 5 5
6
18 | P r o m o s i K e s e h a t a n
Prioritas Masalah
Masalah : Pengetahuan Ibu Tentang Batasan Pemberian ASI
No KRITERIA SKOR BOBO
T
PENGHIT
UNGAN
SKOR
AKHIR
PEMBENAR
AN
1 Sifat Masalah
(Batasan Pemberian
ASI)
1. Actual
2. Resiko
3. Potensial
[3]
[2]
[1]
[3]
2 x 3
3
2 Batasan
pemberian
ASI penting
untuk
kebutuhan
nutrisi bayi
2 Kemungkinan
masalah dapat
diubah
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat
[2]
[1]
[0]
[1]
2 x 1
2
1 Mayoritas
ibu-ibu tidak
mengetahui
informasi
dari petugas
kesehatan
tentang
batasan
pemberian
ASI
3 Potensial masalah
dapat dicegah
1. Tinggi
2. Cukup
3. Rendah
[3]
[2]
[1]
[2]
3 x 2
3
2 Fasilitas
untuk
informasi
tidak ibu
ketahui
4 Menonjolnya
masalah
0 0 Pemberian
informasi
19 | P r o m o s i K e s e h a t a n
1. Masalah
berat harus
segera
diatasi
2. Masalah ada
tetapi tidak
perlu segera
diatasi
3. Masalah
tidak
dirasakan
keluarga
[2]
[1]
[0]
[1] dan
pengetahuan
tentang
batasan
pemberian
ASI
TOTAL 5
Prioritas Masalah
Masalah : Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Lengkap
No KRITERIA SKOR BOBO
T
PENGHIT
UNGAN
SKOR
AKHIR
PEMBENAR
AN
1 Sifat Masalah
(Imunisasi Dasar
Lengkap)
1. Actual
2. Resiko
3. Potensial
[3]
[2]
[1]
[3]
1 x 3
3
1 Pentingnya
Imunisasi
Lengkap
2 Kemungkinan
masalah dapat
diubah
1. Mudah [2] [1]
1 x 1
2
½ Kurang
informasi
tentang
imunisasi
20 | P r o m o s i K e s e h a t a n
2. Sebagian
3. Tidak dapat
[1]
[0]
lengkap
3 Potensial masalah
dapat dicegah
1. Tinggi
2. Cukup
3. Rendah
[3]
[2]
[1]
[2]
3 x 2
3
2 Fasilitas
kesehatan
dekat dengan
desa
4 Menonjolnya
masalah
1. Masalah
berat harus
segera
diatasi
2. Masalah ada
tetapi tidak
perlu segera
diatasi
3. Masalah
tidak
dirasakan
keluarga
[2]
[1]
[0]
[1]
0 0 Ibu-ibu tidak
mengetahui
tentang
imuniasi dasar
lengkap
TOTAL 3 ½
Prioritas Masalah
Masalah : Kebiasaan merokok anggota keluarga
No KRITERIA SKOR BOBO
T
PENGHIT
UNGAN
SKOR
AKHIR
PEMBENAR
AN
21 | P r o m o s i K e s e h a t a n
1 Sifat Masalah
1. Actual
2. Resiko
3. Potensial
[3]
[2]
[1]
[3]
2 x 3
3
2 Melakukan
penyuluhan
tentang
kekurangan
dan
efeksamping
dari merokok
2 Kemungkinan
masalah dapat
diubah
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat
[2]
[1]
[0]
[1]
2 x 1
2
1 Menjelaskan
kerugian
merokok
3 Potensial masalah
dapat dicegah
1. Tinggi
2. Cukup
3. Rendah
[3]
[2]
[1]
[2]
2 x 2
3
4/3 Masyarakat
mengerti
tentang
penjelasan
tentang
kerugian
merokok
4 Menonjolnya
masalah
1. Masalah
berat harus
segera
diatasi
2. Masalah ada
tetapi tidak
perlu segera
diatasi
3. Masalah
tidak
[2]
[1]
[0]
[1]
2 x 1
2
1 Dengan
memberitahu
pencegahan
seperti
mengurangi
merokok dan
makanan
seperti
permen untuk
pengganti
merokok
22 | P r o m o s i K e s e h a t a n
dirasakan
keluarga
TOTAL 4 4/3
Prioritas Masalah
Masalah : Pengetahuan Ibu Kurang terhadap tujuan pemberian ASI
No KRITERIA SKOR BOBO
T
PENGHIT
UNGAN
SKOR
AKHIR
PEMBENAR
AN
1 Sifat Masalah
1. Actual
2. Resiko
3. Potensial
[3]
[2]
[1]
[3]
2 x 3
3
2 Tujuan
pemberian
ASI penting
untuk
kebutuhan
nutrisi bayi
2 Kemungkinan
masalah dapat
diubah
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat
[2]
[1]
[0]
[1]
2 x 1
2
1 Mayoritas
ibu-ibu tidak
mengetahui
informasi dari
petugas
kesehatan
tentang tujuan
pemberian
ASI
3 Potensial masalah
dapat dicegah
1. Tinggi
2. Cukup
3. Rendah
[3]
[2]
[1]
[2]
3 x 2
3
2 Fasilitas
untuk
informasi
tidak ibu
ketahui
4 Menonjolnya
masalah
1. Masalah [2] [1]
0 0 Pemberian
informasi dan
pengetahuan
23 | P r o m o s i K e s e h a t a n
berat harus
segera
diatasi
2. Masalah ada
tetapi tidak
perlu segera
diatasi
3. Masalah
tidak
dirasakan
keluarga
[1]
[0]
tentang tujuan
pemberian
ASI
TOTAL 5
Prioritas Masalah
Masalah : Pengetahuan Lansia tentang PAP SMEAR / IVA
No KRITERIA SKOR BOBO
T
PENGHIT
UNGAN
SKOR
AKHIR
PEMBENAR
AN
1 Sifat Masalah
1. Actual
2. Resiko
3. Potensial
[3]
[2]
[1]
[3]
1 x 3
3
1
2 Kemungkinan
masalah dapat
diubah
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat
[2]
[1]
[0]
[1]
1 x 1
2
½
24 | P r o m o s i K e s e h a t a n
3 Potensial masalah
dapat dicegah
1. Tinggi
2. Cukup
3. Rendah
[3]
[2]
[1]
[2]
3 x 2
3
2
4 Menonjolnya
masalah
1. Masalah
berat harus
segera
diatasi
2. Masalah ada
tetapi tidak
perlu segera
diatasi
3. Masalah
tidak
dirasakan
keluarga
[2]
[1]
[0]
[1]
0 0
TOTAL 3 1/2
Prioritas Masalah
Masalah : Keikutsertaan Dalam Posyandu
No KRITERIA SKOR BOBO
T
PENGHIT
UNGAN
SKOR
AKHIR
PEMBENAR
AN
1 Sifat Masalah
1. Actual
2. Resiko
[3]
Kegiatan
posyandu
sangat
25 | P r o m o s i K e s e h a t a n
3. Potensial
[2]
[1]
[1] 3/3 X 1 1
berpengaruh
terhadap
pemantauan
status gizi dari
pada bayi dan
balita
2 Kemungkinan
masalah dapat
diubah
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak
dapat
[3]
[2]
[1] [3]
2/4 X 3 1,5
Masalah
belum
dianggap
besar oleh
masyarakat
3 Potensial masalah
dapat dicegah
1. Tinggi
2. Cukup
3. Rendah
[3]
[2]
[1] [3]
2/3 X 3 2,6
Masyarakat
sudah banyak
mendapatkan
informasi
tentang sarana
pelayanan
kesehatan lain
untuk
melakukan
pemantauan
status gizi
anaknya
4 Menonjolnya
masalah
1. Masalah
berat harus
segera
diatasi
[3]
[2] [1] 2/3 X 1 0,6
Bila ada
informasi
yang lebih
menarik
tentang
pelayanan
26 | P r o m o s i K e s e h a t a n
2. Masalah ada
tetapi tidak
perlu segera
diatasi
3. Masalah
tidak
dirasakan
keluarga
[1] yang bisa
didapat
diposyandu,
masyarakat
bisa tertarik
untuk datang
ke posyandu
TOTAL 3 1/2
Prioritas Masalah
Masalah : Pengetahuan WUS tentang Diare
No KRITERIA SKOR BOBOT PENGHIT
UNGAN
SKOR
AKHIR
PEMBENARA
N
1 Sifat Masalah
1. Actual
2. Resiko
3. Potensial
[3]
[2]
[1]
[1] 3/3 X 1 1
Pentingnya
pengetahuan dan
tata laksana
diare dalam
keluarga
27 | P r o m o s i K e s e h a t a n
2 Kemungkinan
masalah dapat diubah
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat
[3]
[2]
[1]
[3]
3/4 X 3 1/5
Seluruh anggota
keluarga
memahami
pencegahan
diare
3 Potensial masalah
dapat dicegah
1. Tinggi
2. Cukup
3. Rendah
[3]
[2]
[1]
[0]
[3]
3/3 X3 3
Melakukan
pencegahan
diare dengan
menerapkan
PHBS
4 Menonjolnya
masalah
1. Masalah
berat harus
segera diatasi
2. Masalah ada
tetapi tidak
perlu segera
diatasi
3. Masalah
tidak
dirasakan
keluarga
[3]
[2]
[1]
[1] 3/3 X 1 1
Memberikan
informasi
kepada kelg
tentang
pencegahan
diare di tingkat
keluarga
TOTAL 3 1/2
4.2.3 Daftar Masalah
28 | P r o m o s i K e s e h a t a n
Tabel MAsalah
No
No
Masalah Presentase
1 PUS tidak pernah melakukan Pap Smear
/IVA
96,3%
2 PUS tidak pernah melakukan SADARI 96,3%
3 Ibu tidak tahu tentang batasan
Pemberian Asi
83,3%
4 Pengetahuan ibu tentang pemberian
imunisasi lengkap ( tidak tahu)
76,5%
5 Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga 66,7%
6 Kurang nya pengetahuan ibu tentang
tujuan pemberian ASI
76,5%
7 Pengetahuan Lansia tentang PAP
SMEAR / IVA
100%
8 Partisaipasi Keikutsertaan Dalam
Kegiatan Posyandu
62%
9 Kurangnya pengetahuan tentang
Pertolongan Persalinan
63%
10 Kurangnya pengetahuan tentang PHBS 46%
29 | P r o m o s i K e s e h a t a n
4.2.4 Perencanaan
Tabel Perencanaan
No Masalah Tujuan Sasaran Jenis
Kegiatan
Tempat Tangg
al
1 96,3% PUS
tidak
melakukan
PAP Smear /
IVA
Meningkatkan
kemampuan PUS
dalam deteksi dini
kanker serviks
PUS Penyuluhan Balai
Desa
2 96,3% PUS
tidak
melakukan
SADARI
Meningkatkan
kemampuan PUS
dalam deteksi dini
kanker payudara
PUS Penyuluhan Balai
Desa
3 83,3% Ibu
tidak tahu
tentang
batasana ASI
Meningkatkan
pengetahuan ibu
tentang batasan asi
PUS Penyuluhan Balai
Desa
4 76,5% ibu
tidak tahu
pengetahuan
ibu tentang
imunisasi
dasar lengkap
Meningkatkan
pengetahuan ibu
tentang imunisasi
dasar lengkap
PUS Penyuluhan Balai
Desa
5 66,7%
anggota
keluarga
merokok
Meningkatkan
pengetahuan
keluarga tentang
bahaya merokok
Bapak-
Bapak
dan
remaja
putra
Penyuluhan Balai
Desa
6 76,5%
Ibu tudak
mengetahui
Meningkatkan
pengetahuan ibu
tentang tujuan
WUS Penyuluhan Balai
Desa
30 | P r o m o s i K e s e h a t a n
tentang
pemberian
ASI eksklusif
pemberian ASI
secara eksklusif
7 100% Lansia
tidak
mengetahui
PAP
SMEAR/IVA
Meingkatnkan
Pengetahuan Lansia
tentang PAP
SMEAR / IVA
Lansia Penyuluhan Balai
Desa
8 62% Ibu tidak
membawa
anaknya ke
posyandu
Mengajak Ibu-ibu
yang mempunyai
Balita membawa
anaknya ke
Posyandu agar
berpartisaipasi
dalam Kegiatan
Posyandu
Ibu
yang
memili
ki
balita
Melaksanakan
Posyandu
rutin
Balai
Desa
9 63% Bersalin
di Paraji
memotivasi ibu
agar bersalin di
tenaga kesehatan
WUS Penyuluhan Balai
Desa
10 46%
Kurangnya
pengetahuan
tentng PHBS
Meningkatkan
pengetahuan
tentang PHBS
WUS,
PUS,
Lansia,
Remaja
Penyuluhan Balai
Desa
BAB V
PENUTUP31 | P r o m o s i K e s e h a t a n
5.1 Kesimpulan
Pemetaan diwilayah dibuat berdasarkan lokasi dan batas-batas
wilayah desa kangungan di RW 02 mulai dari RT 01-03. Data yang didaptkan
adalah data terbaru di Desa yaitu terdapat 151 KK.
Prioritas masalah yang ada disetiap RT berbeda-beda. Data yang
sudah dianalisa dibuat scoring untuk menentukan masalah prioritas setiap RT,
yang berhubungan dengan masalah kesehatan masyarakat.
Dari 10 masalah kesehatan yang ada dimasuarakat, penulis hanya
memberikan rekomendasi atau perencanaan saja kepada pihak instansi
kesehatan wilayah setempat. Penulis tidak melakukan intervensi kepada
masyarakat, sehingga penulis hanya melihat permasalah yang ada di wilayah
yang penulis kaji.
5.2 Saran
5.2.1 Tenaga Kesehatan
Melakukan tindak lanjut perencanaan penulis yang sudah dikaji
oleh penulis berdasarkan masalah yang ada di desa tersebut.
5.2.2 Masyarakat
Dapat melakukan kegiatan yang sudah dilakukan secara rutin
dan dapat melakukan kegiatan utnuk mempertahankan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
32 | P r o m o s i K e s e h a t a n
Bensley, Robert J. 2008. Metode Pendidikan Kesehatan Masyarakat, Ed.2.
Jakarta:EGC
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta:EGC
33 | P r o m o s i K e s e h a t a n