Transcript
Page 1: Tutorial ArcGIS 10.1

TUTORIAL ARCGIS 10.1

PROGAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

|

Page 2: Tutorial ArcGIS 10.1

Dipersilahkan memperbanyak/ menambah/ menyebarkan/ melengkapisebagian atau seluruh modul ini

Tanpa izin siapapun, selama bukan untuktujuan komersil.

Kritik dan [email protected]

|

Page 3: Tutorial ArcGIS 10.1

DAFTAR ISI

Instalasi ArcGIS 10.1 Input Waypoint dari GPS ke ArcGIS Feature .SHP Citra Satelit Desain Layout Peta Membuat kontur dari data DEM Cross section Surface Volume Perbandingan Perhitungan Volume Dengan Global Mapper Arcscene : 3D Modelling

|

Page 4: Tutorial ArcGIS 10.1

INSTALASI ARCGIS 10.1

1. Buka Folder Installasi Arcgis 10.1 >> Klik Setup

2. Klik >> setup Arcgis for desktop >> Next (Untuk Windows 8, sebaiknya install .net framework 3.5

dahulu sesuai spek yang diinginkan ArcGis

|

Page 5: Tutorial ArcGIS 10.1

3. Checklist I agree the licence agreement >> Pilih Complete >> Next sampai proses instalasi selesai

4. Langkah selanjutbya adalah buka folder crack Arcgis >> Klik Licence Manager dan install>> Jangan klik Finish (Biarkan tampilan/ jangan di close)

5. Buka Folder Crack ArcGIS >> KeyGen

|

Page 6: Tutorial ArcGIS 10.1

6. Lihat Gambar, Copy License (Garis “- - - - “ jangan ikut di copy) lalu buka c: > Progam files > ArcGis >> license >> Bin. Lalu buka file service.txt dengan notepad.

7. Hapus seluruh isi content dari service.txt. Paste- tulisan keygen

8. Save as pada desktop dengan nama file yang sama.9. Copy file service.txt dari desktop menuju c: > Progam files > ArcGis >> license >> Bin.

Pilih copy and replace10. Klik Finish pada tampilan instalan license manager tadi

|

Page 7: Tutorial ArcGIS 10.1

11. Klik start/ stop license service >> re-read license >> Apply >> Ok

12. Buka Start >> All Progams >> ArcGIS >> ArcGis Administrator

|

Page 8: Tutorial ArcGIS 10.1

13. Isi dan Ketik License Manager sesuai hostname computer atau bias dilihat gambar dibawah.

14. Jika instalasi berhasil maka akan tampak tampilan di bawah ini >> Klik OK

|

Page 9: Tutorial ArcGIS 10.1

*Jika instalasi tidak berhasil, maka cukup uninstall License Manager lalu install lagi. Jika installasi gagal, mohon perhatikan dengan detail keygen yang di copy paste-kan di services.txt

INPUT WAYPOINT DARI GPS KE ARCGIS

15. Buka ArcGis 10.1 >> Arcmap

16. Klik blank map >> catalog >> klik icon folder dengan tanda plus hitam (folder connection) >> pilih

folder tempat anda menyimpan GPS (Point/rute)

|

Page 10: Tutorial ArcGIS 10.1

17. Klik search >> ketik “GPX” >> klik GPX to feature

18. Masukkan data GPS dari folder tadi, lalu setting tempat hasil output dari file yang akan di import ke ArcGIS >> Klik OK

19. Setelah point muncul pada lembar kerja, maka kita akan men-setting koordinat basis dari ArcGIS. Caranya adalah klik toolbar view >>data frame properties >> coordinat system >> Pilih basis koordinat yang anda gunakan.

20. Untuk menampilkan nama waypoint data gps, dengan cara klik kanan pada layer >> label features.

|

Page 11: Tutorial ArcGIS 10.1

MENAMBAHKAN FEATURE .SHP

Yang dimaksud dari menambahkan feature disini adalah, apabila kita akan membuat line baru atau point baru dari point data yang telah di input sebelumnya.1. Klik kanan pada folder utama (lokasi penyimpanan data) >> new >> shapefile

|

Page 12: Tutorial ArcGIS 10.1

2. Jika anda ingin membuat feature baru berupa garis, maka pilih polyline. Lalu atur system koordinat yang dipakai.

21. Setelah itu klik kanan layer Line >> Edit feature >> Start editing >> line

22. Feature line sudah bisa digunaan di worksheet.

|

Page 13: Tutorial ArcGIS 10.1

CITRA SATELIT

Citra Satelit merupakan pemotretan suatu daerah menggunakan wahana satelit yang dioperasikan dari ruang angkasa. Saat, ini citra satelit resolusi tinggi memiliki resolusi spasial 50 cm (hasil resampling), seperti citra GeoEye-1, WordView-2, WorldView-1, dan Pleiades. Keuntungan dari citra satelit, biaya secara umum jauh lebih murah dibandingkan dengan foto udara, tingkat akurasi geometrik lebih baik, meskipun tanpa menggunakan titik ikat dari lapangan (GCP).

Dalam tutorial ini, saya akan menggunakan citra satelit dari Google Satelit dengan memanfaatkan software SAS Planet untuk mengunduh citra tersebut.

1. Tentukan titik koordinat daerah yang akan di unduh citra satelit dengan SASPlanet

|

Page 14: Tutorial ArcGIS 10.1

2. Klik Selection Manager dan Drag/ Plot daerah yang ingin di download citra satelitnya. Disini saya memplot daerah Perencanaan Jalan Lintas Martapura.

3. Klik Stich, Atur settingan seperti dibawah ini: dan klik OK. Tunggu sampai proses doenload selesai. Lama waktu download citra satelit berbanding lurus dengan resolusi yang dipilih. Usahakan tempat meletakan hasil download peta adalah folder kosong.

|

Page 15: Tutorial ArcGIS 10.1

4. Simpan semua data pada 1 folder kosong tadi (Waypoint, Citra Satelit) dan beri nama Data Peta5. Buka ArcGIS >> ArcMAp >> Blank Map

6. Klik Catalog >> Folder Conection >> Pilih folder dengan nama “Data Peta”. Jika Folder tak muncul, klik kanan pada folder lalu klik refresh.

|

Page 16: Tutorial ArcGIS 10.1

7. Klik dan drag file peta tadi dengan format .jpeg ke dalam layar Arcmap.

8. Jika peta sudah Nampak di layar, maka kita akan mengatur system proyeksi dari peta tersebut.9. Klik View >> Data Frame Properties >> Coordinat system. Atur settingan koordinat sesuai data

yang akan anda pakai. Disini saya menggunakan UTM Zona 50s Datum WGS84 >> Klik OK

|

Page 17: Tutorial ArcGIS 10.1

10. Langkah selanjutnya adalah Klik and Drag Titik waypoint yang akan dimasukan ke dalam peta. Usahakan letak titik waypoint ada di atas layer Peta Citra Satelit.

DESAIN LAYOUT PETA

1. Dalam desain layout peta, yang harus diperhatikan adalah posisi dari peta tersebut, landscape atau portrait Untuk pengaturan posisi tersebut buka file >> page and print setup >> pilih sesuai kebutuhan desain, lalu klik OK.

|

Page 18: Tutorial ArcGIS 10.1

11. Tahap Selanjutnya adalah pembuatan layout peta,

12. Klik tombok bertanda merah diatas untuk melihat layout. Untuk settingan layout, klik File >> Page and Print Setup . Pilih Rotasi/ layout dan ukuran kertas sesuai dengan kebutuhan.

13. Untuk peletakan grid garis, klik toolbar view >> Data Frame Properties >> GridSetting sesuai kebutuhan, ada dua sistm koordinat yang paling banyak digunakan, yaitu system Geografis dan UTM

|

Page 19: Tutorial ArcGIS 10.1

14. Langkah selanjutnya adalah memberi kelengkapan utama dari peta itu sendiri yaitu arah utara peta, skala, legenda dan judul peta

15. Untuk Semua tools kebutuhan dari desain itu sendiri bisa buka pada toolbar “insert”

|

Page 20: Tutorial ArcGIS 10.1

16. Untuk pengaturan besar atau kecilnya penampakan layout, pengaturannya terletak pada skala peta yang terletak pada toolbar bagian atas.

17. Berikut adalah contoh peta Citra satelit

|

Page 21: Tutorial ArcGIS 10.1

MENGUBAH DATA DEM MENJADI KONTUR

1. Pada tampilan Arcgis, buka catalog, klik dan drag data DEM yang akan di ubah menjadi data feature contour ke dalam lembar kerja ArcGIS pada folder yang terkoneksi.

2. Aktifkan extensi dari 3D Spatial dan Spatial Analysis dari toolbar custumize >> extension

3. Tampilkan ekstensi keduanya dengan cara klik custumeize >> toolbar >> pilih 3D Analysis dan Spatial Analysis.

|

Page 22: Tutorial ArcGIS 10.1

4. Untuk menampilkan atau mengganti warna elevasi dari data DEM bisa diubah pada symbol ketinggian sebelah kiri.

5. Pilih dan klik create contour pada toolbar extension 3D Analysis, lalu arahkan mouse pada data DEM.

6. Ketik CTRL + Z

|

Page 23: Tutorial ArcGIS 10.1

7. Jika ingin semua data DEM menjadi contour, klik toolbar search pada sebelah kanan. Ketik “Contour” lalu enter.

8. Masukan data input dalam bentuk DEM/ Raster, data output merupakan tempat kita meletakkan hasil dari konversi tersebut. Lalu atur nilai interval kontur.

|

Page 24: Tutorial ArcGIS 10.1

CROSS SECTION

1. Aktifkan extensi dari 3D Spatial dan Spatial Analysis dari toolbar custumize >> extension

2. Tampilkan ekstensi keduanya dengan cara klik custumeize >> toolbar >> pilih 3D Analysis dan Spatial Analysis.

|

Page 25: Tutorial ArcGIS 10.1

3. Klik interpolate line pada toolbar 3D Analysis >> buat garis melintang pada tampilan data DEM, lalu double klik.

4. Klik profile graph.

|

Page 26: Tutorial ArcGIS 10.1

|

Page 27: Tutorial ArcGIS 10.1

SURFACE VOLUME

Untuk menghitung volume permukaan , peta dibuat berdasarkan masukan data raster surface,

menampilkan daerah permukaan dan volume dari material yang telah dimodifikasi dengan

penambahan atau pemindahan permukaan material.

Data data yang diperlukan yaitu:

Data Raster ( DEM. Etc) Topografi (Disposal / Open Pit)

1. Buka ArcGis lalu pilih progam Arcmap > klik Blank Map

2. Aktifkan Extension 3D Analysis dan Spatial Analysis dengan cara klik Toolbar Customize lalu pilih

|

Page 28: Tutorial ArcGIS 10.1

Extensions dan checlist.

3. Jika kedua ekstensi sudah di checklist maka akan muncul 3D Analysis dan Spatial Analysis pada

toolbox

3

4. Klik Dropdown menu 3D Spatial Analyst Tools >> Surface

|

Page 29: Tutorial ArcGIS 10.1

5. Atau dengan cara klik Searh >> Ketik Volume

4

|

Page 30: Tutorial ArcGIS 10.1

6. Lalu klik Surface Volume >> input data raster yang akan anda hitung volumenya. Disini saya akan menggunakan contoh timbunan Disposal.

Pada kolom di atas,

Input Surface : Data DEM/ Raster yang akan dihitung volume nya

Output text file : Hasil pembacaan dari perhitungan (dalam bentuk .txt)

Reference Plane : Titik pembacaan arah perhitungan

Plane Height : Titik elevasi terendah/ tertinggi sesuai arah perhitungan

Z Factor : Z factor Anda dalam satuan feet, sementara unit koordinat x,y Anda dalammeter, maka isikan Z factor nilai 0.3048

Lalu klik OK.

|

Page 31: Tutorial ArcGIS 10.1

7. Perhatikan Gambar dibawah.

Jika langkah anda berhasil, maka akan ada tanda checklis hijau di pojok kanan bawah. Hasil Perhitungan volume bisa di klik pada Output text pada toolbar sebelah kiri.

Berikut Hasil perhitungan volume dengan ArcGIS

|

Page 32: Tutorial ArcGIS 10.1

Perbandingan Perhitungan Volume Dengan Software Global Mapper

Data DEM (Digital Elevation Model) seperti misalnya DEM SRTM merupakan data raster yang selain mempunyai nilai dalam koordinat X dan Y (Longitude dan Latitude), juga memiliki nilai dalam koordinat Z yaitu berupa nilai ketinggian. Pada software Global Mapper nilai XYZ di suatu titik pada DEM SRTM dapat diubah langsung menjadi data DEM.

1. Buka Global mapper V14 >> Klik Open Your Own Data Files

2. Buka data Disposal yang akan ada hitung volumenya, disini saya memasukan dalam bentuk data X, Y, Z

|

Page 33: Tutorial ArcGIS 10.1

3. Setting Koordinat yang anda gunakan sebagai acuan posisi lokasi >> Klik OK

4. Klick meansure tools, lalu buat boundary di sekitar permukaan terluar disposal.

|

Page 34: Tutorial ArcGIS 10.1

5. Klick kanan >> Pilih Volume

6. Masukkan titik elevasi terendah dan elevasi tertinggi >> klik OK

|

Page 35: Tutorial ArcGIS 10.1

7. Berikut adalah hasil dari perhitungan volumenya

|

Page 36: Tutorial ArcGIS 10.1

3D MODELLING

Dalam pembuatan permodelan permukaan dengan arcscene, kita akan menunjukan titik atau point, garis kontur dan data surface secara bertingkat. Data yang diperlukan adalah, data kontur dlam format .dxf , surface triangulasi ataupun data dem hasil kontur tadi.

1. Buka ArcGIS >> Arcscene

2. Klik catalog yang terletak di sebelah kanan, lalu buka folder conection tempat kita menyimpan semua data yang diperlukan.

3. Pertama, kita akan memasukan data DEM terlebih dahulu ke dalam lembar kerja.

|

Page 37: Tutorial ArcGIS 10.1

4. Klik kanan pada layer >> properties >> baseheight >> atur parameter sesuai kebutuhan, atau dapat mengikuti parameter contoh dibawah. >> klik OK

5. Selanjutnya adalah memasukan data .dxf ke dalam layer baru, data dxf dalam contoh ini sudah termasuk dalam point dasar elevasi pembentuk kontur.

6. Atur base height seperti cara pertama, usahakan base height surface DEM selalu lebih tinggi.

|

Page 38: Tutorial ArcGIS 10.1

|


Top Related