Transcript
  • 5/8/2015 Tulisan di Sela-Sela Kesibukan: Gasifikasi dan Likuifaksi Batubara

    http://fatchur-newames.blogspot.com/2013/11/gasifikasi-dan-likuifaksi-batubara.html 1/5

    Tulisan di Sela-Sela Kesibukan

    Beranda

    Sabtu, 09 November 2013

    Gasifikasi dan Likuifaksi Batubara

    Sebenarnya ini adalah tugas Kimia Dasar dari dosen, tapi kalo dilihat dan dibaca-baca,

    bagus juga buat tambahan pengetahuan kita, makanya aku pos ini ringkasan tentang

    pemanfaatan batubara.

    Batubara adalah salah satu bahan baku tambang yang bisa digunakan sebagai

    sumber energi setelah diolah melalui proses-proses tertentu. Batubara termasuk

    sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, seperti halnya minyak bumi. Namun

    cadangan batubara dunia tersebar merata dan sangat melimpah, terutama di negara

    Cina, Amerika Serikat, Jepang, dan Afrika Selatan. Indonesia juga termasuk negara yang

    mempunyai cadangan batubara yang cukup banyak.

    Secara umum, alasan penggunaan batubara sebagai sumber energi yang layak

    dikembangkan adalah

    1. Cadangan batubara sangat banyak dan tersebar luas diseluruh dunia, baik di negara

    maju maupun negara berkembang, termasuk Indonesia yang merupakan salah satu

    negara yang memiliki cadangan batubara yang cukup besar, yaitu sekitar 123.5 milyar

    ton (70% merupakan batubara muda dan 30% sisanya adalah batubara kualitas tinggi)

    2. Batubara dapat diperoleh dari banyak sumber di pasar dunia dengan pasokan yang

    stabil, harga yang lebih murah dibandingkan dengan minyak dan gas

    3. Batubara aman untuk ditransportasikan, disimpan, ditumpuk di sekitar tambang,

    pembangkit listrik, atau lokasi sementara, serta kualitasnya tidak banyak terpengaruh

    oleh cuaca maupun hujan.

    Berdasarkan pengolahannya, batubara dapat digolongkan sebagai sumber

    energi langsung, sumber energi tidak langsung (dengan diubah ke bentuk atau fasa lain

    dulu), dan non energi. Nah, yang akan dibahas kali ini adalah pemanfaatan batubara

    sebagai sumber energi tidak langsung, yaitu melalui gasifikasi dan likuifaksi.

    1. Gasifikasi Batubara

    Gasifikasi adalah suatu teknologi proses yang mengubah batubara dari bahan

    bakar padat menjadi bahan bakar gas. Pada proses tersebut terjadi pemecahan rantai

    karbon batubara ke bentuk unsur atau senyawa kimia lain. Batubara dipanaskan dan

    diberi oksigen di dalam reaktor sehingga menghasilkan gas batubara berupa campuran

    Ceritaku

    1. Awal Kuliahku -

    Islam

    1. Bulan Muharram -

    Seputar Materi Kuliah

    1. Gasifikasi dan Likuifaksi

    Batubara -

    h e r u b lo g

    Arsip Blog

    Fatchur Rochman

    Kalau dilihat sekilas, aku

    kelihatan pendiam, pemalu,

    dan kaku banget. Memang

    itulah kesan yang pasti akan

    ada di benak orang yang

    belum akrab sama aku.

    Bukannya aku nggak mau

    bergaul atau apa, tapi memang

    aku menikmati diamku

    daripada ngomong gak jelas

    atau sekedar basa-basi sama

    orang yang belum aku kenal

    dekat. Kalau mau ngomong

    sama aku, tinggal ajak

    ngomong aja dulu, aku pasti

    nanggepin, gak bakal pernah

    merasa keganggu kalau mau

    Tentangku

    0 More Next Blog Create Blog Sign In

  • 5/8/2015 Tulisan di Sela-Sela Kesibukan: Gasifikasi dan Likuifaksi Batubara

    http://fatchur-newames.blogspot.com/2013/11/gasifikasi-dan-likuifaksi-batubara.html 2/5

    gas-gas hidrogen, karbon monoksida, nitrogen, serta unsur gas lainnya. Gasifikasi

    batubara merupakan teknologi terbaik serta paling bersih dalam mengonversi batubara

    menjadi gas-gas yang dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik.

    Gasifikasi umumnya terdiri dari empat proses, yaitu pengeringan, pirolisis,

    oksidasi, dan reduksi. Pada proses gasifikasi, ada suatu proses yang tidak kalah penting

    yaitu proses desulfurisasi yang mana sebagai penghilang hidrogen sulfur (gas beracun).

    Proses gasifikasi memerlukan seperangkat alat reaktor yang dinamakan

    gasifier. Pada gasifier tipe Gasifikasi Unggun Tetap (Fixed Bed Gasification), kontak

    yang terjadi saat pencampuran antara gas dan padatan sangat kuat sehingga

    perbedaan zona pengeringan, pirolisis, oksidasi, dan reduksi tidak dapat dibedakan.

    Salah satu cara untuk mengetahui proses yang berlangsung pada gasifier jenis ini

    adalah dengan mengetahui rentang temperatur masing-masing proses, yaitu

    Pengeringan : T > 150 C

    Pirolisis/ Devolatilisasi : 150 < T < 550 C

    Oksidasi : 70 < T < 550 C

    Reduksi : 50 < T < 120 C

    Proses pengeringan, pirolisis, dan reduksi bersifat menyerap panas

    (endotermik), sedangkan proses oksidasi bersifat melepas panas (eksotermik). Pada

    pengeringan, kandungan air pada bahan bakar padat diuapkan oleh panas yang diserap

    dari proses oksidasi. Pada pirolisis, pemisahan volatile matters (uap air, cairan organik,

    dan gas yang tidak terkondensasi) dari arang atau padatan karbon bahan bakar juga

    menggunakan panas yang diserap dari proses oksidasi. Pembakaran mengoksidasi

    kandungan karbon dan hidrogen yang terdapat pada bahan bakar dengan reaksi

    eksotermik, sedangkan gasifikasi mereduksi hasil pembakaran menjadi gas bakar

    dengan reaksi endotermik.

    Dalam kaitannya dengan gasifikasi batubara, ada teknologi yang sekarang

    dikembangkan, yaitu IGCC (Integrated Gasification Combined Cycle). Dalam penerapan

    teknologi ini, gas hasil gasifikasi batubara mengalami proses pembersihan sulfur dan

    nitrogen. Gas yang sudah bersih ini dibakar di ruang bakar kemudian gas hasil

    pembakaran disalurkan ke dalam turbin gas untuk menggerakkan generator. Gas buang

    dari turbin gas dimanfaatkan dengan menggunakan HRSG (Heat Recovery Steam

    Generator) untuk membangkitkan uap. Uap dari HRSG digunakan untuk menggerakkan

    turbin uap yang akan menggerakkan generator.

    Kelebihan teknologi IGCC ini adalah emisi SO2, NOX, CO2 serta debu dapat

    dikurangi dengan mudah, limbah cair serta luas tanah yang dibutuhkan tidak terlalu

    banyak, produk sampingan yang dihasilkan merupakan komoditi yang mempunyai nilai

    jual, seperti sulfur dan tar.

    Efisiensi pembangkit listrik dengan menggunakan teknologi IGCC ini lebih tinggi

    5 - 10 % dibandingkan PLTU batubara konvensional. Di samping itu, Coal gasifier tidak

    mengeluarkan polutan sehingga ramah lingkungan.

    2. Likuifaksi Batubara

    Likuifaksi Batubara adalah suatu teknologi proses yang mengubah batubara

    menjadi bahan bakar cair sintetis. Batubara yang berupa padatan diubah menjadi

    diajak ngobrol sama siapapun,

    terbuka aja. Tapi ya itu, aku

    akan pasif pada awalnya.Tapi

    kalau sudah akrab, aku akan

    terkesan berbeda jauh dengan

    sebelumnya. Jadi sering

    bercanda, sering gak serius

    ngomongnya, santai, asyik

    diajak ngapain aja (asal gak

    nyimpang jauh dari norma

    agama), hehe... Tapi ini tetap

    tidak berlaku kalau sama

    cewek, biasanya aku akan

    tetap pada keadaan awalku.

    Terutama kalau aku ada

    perasaan khusus sama dia, aku

    gak akan bisa ngomong normal

    lagi, bahkan menyapa pun

    belum tentu berani, harus dia

    yang memulai dulu. Ya itulah

    sedikit tentang aku... Motto

    hidupku, melakukan apapun

    yang bermanfaat dan tidak

    melanggar berat norma-norma

    agama. Cita-citaku jelas,

    menjadi orang yang

    bermanfaat untuk orang

    banyak, apapun itu.

    Lihat profil lengkapku

  • 5/8/2015 Tulisan di Sela-Sela Kesibukan: Gasifikasi dan Likuifaksi Batubara

    http://fatchur-newames.blogspot.com/2013/11/gasifikasi-dan-likuifaksi-batubara.html 3/5

    bentuk cair dengan cara mereaksikannya dengan hidrogen pada temperatur dan

    tekanan tinggi.

    Proses likuifaksi batubara secara umum diklasifikasikan menjadi Indirect

    Liquefaction Process dan Direct Liquefaction Process.

    a. Indirect Liquefaction Process/ Indirect Coal Liquefaction (ICL)

    Prinsipnya secara sederhana yaitu mengubah batubara ke dalam bentuk gas

    terlebih dahulu untuk kemudian membentuk Syngas (campuran gas CO dan H2). Syngas

    kemudian dikondensasikan oleh katalis (proses Fischer-Tropsch) untuk menghasilkan

    produk ultra bersih yang memiliki kualitas tinggi.

    b. Direct Liquefaction Process/ direct coal liquefaction (DCL)

    Proses ini dilakukan dengan cara menghaluskan ukuran butir batubara,

    kemudian mencampur batubara ini dengan pelarut, campuran ini dinamakan slurry.

    Slurry dimasukkan ke dalam reaktor bertekanan tinggi bersama hidrogen dengan

    menggunakan pompa. Kemudian, slurry diberi tekanan 100-300 atm di dalam sebuah

    reaktor dan dipanaskan hingga suhu mencapai 400-480 C.

    Secara kimiawi, proses ini akan mengubah bentuk hidrokarbon batubara dari

    kompleks menjadi rantai panjang seperti pada minyak. Atau dengan kata lain, batubara

    terkonversi menjadi liquid melalui pemutusan ikatan C-C dan C-heteroatom secara

    termolitik atau hidrolitik (thermolytic and hydrolytic cleavage), sehingga melepaskan

    molekul-molekul CO2, H2S, NH3, dan H2O. Untuk itu rantai atau cincin aromatik

    hidrokarbonnya harus dipotong dengan cara dekomposisi panas pada temperatur tinggi

    (thermal decomposition). Setelah dipotong, masing-masing potongan pada rantai

    hidrokarbon tadi akan menjadi bebas dan sangat aktif (free-radical). Supaya radikal

    bebas itu tidak bergabung dengan radikal bebas lainnya (terjadi reaksi repolimerisasi)

    membentuk material dengan berat molekul tinggi dan insoluble, perlu adanya pengikat

    atau stabilisator, biasanya berupa gas hidrogen. Hidrogen bisa didapat melalui tiga cara,

    yaitu transfer hidrogen dari pelarut, reaksi dengan fresh hidrogen (penyusunan kembali

    terhadap hidrogen yang ada di dalam batubara), dan menggunakan katalis yang dapat

    menjembatani reaksi antara gas hidrogen dan slurry.

    Negara yang telah mengembangkan teknologi Direct Liquefaction Process

    adalah Jepang, Amerka Serikat dan Jerman. Bagi Indonesia, teknik konversi likuifaksi

    batubara secara langsung (Direct Liquefaction Process) dinilai lebih menguntungkan

    untuk saat ini. Selain prosesnya yang lebih sederhana, likuifaksi relatif lebih murah dan

    lebih bersih dibanding teknik gasifikasi. Teknik ini juga cocok untuk batubara peringkat

    rendah (lignit), yang banyak terdapat di Indonesia.

    Likuifaksi batubara memiliki sejumlah manfaat :

    a. Mengurangi ketergantungan pada impor minyak serta meningkatkan keamanan

    energi

    b. Batubara cair dapat digunakan untuk transportasi, memasak, pembangkit listrik

    stasioner, dan di industri kimia

    c. Batubara yang diturunkan adalah bahan bakar bebas sulfur, rendah partikulat, dan

    rendah oksida nitrogen

    d. Bahan bakar cair dari batubara merupakan bahan bakar olahan yang ultra bersih,

  • 5/8/2015 Tulisan di Sela-Sela Kesibukan: Gasifikasi dan Likuifaksi Batubara

    http://fatchur-newames.blogspot.com/2013/11/gasifikasi-dan-likuifaksi-batubara.html 4/5

    Diposkan oleh Fatchur Rochman di 22.02

    Label: Seputar Materi Kuliah

    dapat mengurangi risiko kesehatan dari polusi udara dalam ruangan.

    Di samping itu, terdapat efek lain penggunaan batubara cair :

    a. Meningkatkan dampak negatif dari penambangan batubara

    Penyebaran skala besar pabrik batubara cair dapat menyebabkan peningkatan

    yang signifikan dari penambangan batubara. Penambangan batubara akan memberikan

    dampak negatif yang berbahaya. Penambangan ini dapat menyebabkan limbah yang

    beracun dan bersifat asam serta akan mengontaminasi air tanah. Selain dapat

    meningkatkan efek berbahaya terhadap lingkungan, peningkatan produksi batubara

    juga dapat menimbulkan dampak negatif pada orang-orang yang tinggal dan bekerja di

    sekitar daerah penambangan.

    b. Menimbulkan efek global warming sebesar hampir dua kali lipat per gallon bahan

    bakar

    Produksi batubara cair membutuhkan batubara dan energi dalam jumlah yang

    besar. Proses ini juga dinilai tidak efisien. Faktanya, 1 ton batubara hanya dapat

    dikonversi menjadi 2-3 barel bensin. Proses konversi yang tidak efisien, sifat batubara

    yang kotor, dan kebutuhan energi dalam jumlah yang besar tersebut menyebabkan

    batubara cair menghasilkan hampir dua kali lipat emisi penyebab global warming

    dibandingkan dengan bensin biasa. Walaupun karbon yang terlepas selama produksi

    ditangkap dan disimpan, batubara cair akan tetap melepaskan 4 hingga 8 persen polusi

    global warming lebih banyak dibandingkan dengan bensin biasa.

    Referensi :

    http://stenlyroy.blogspot.com/p/proses-gasifikasi-batubara.html

    http://prezi.com/lvsd0j91t5si/pemanfaatan-batubara-gasifikasi-dan-liquifaksi

    http://rinririns.blogspot.com/2013/02/coal-to-liquid.html

    Rekomendasikan ini di Google

    Tidak ada komentar:

    Poskan Komentar

  • 5/8/2015 Tulisan di Sela-Sela Kesibukan: Gasifikasi dan Likuifaksi Batubara

    http://fatchur-newames.blogspot.com/2013/11/gasifikasi-dan-likuifaksi-batubara.html 5/5

    Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda

    Langganan: Poskan Komentar (Atom)

    Masukkan komentar Anda...

    Beri komentar sebagai: Google Account

    Publikasikan Pratinjau

    Pilih Bahasa

    Diberdayakan oleh Terjemahan

    Translate

    Template Picture Window. Gambar template oleh A330Pilot. Diberdayakan oleh Blogger.


Top Related