Download - Suspect Tetanus
KASUS 72
DEFINISITetanus adalah kelainan neurologik, yang ditandai oleh peningkatan tonus dan spasme otot, yang disebabkan oleh tetanospasmin, suatu toksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani.
ETIOLOGI
Etiologi
Clostridium tetaniClostridium tetani ada 2 bentuk:
1. Vegetatif : basil gram positif, obligat anaerob
2. Spora : tahan terhadap panas, resisten terhadap berbagai desinfektan dan dapat hidup bertahun-tahun
Spora tumbuh saat bersentuhan dengan luka eksotoksin Tetanospasmin (Tetanus toksin)
PATOFISIOLOGIClostridium tetani masuk ketubuh melalui LUKA
Dalam kondisi anaerob spora berkembang Toksin diproduksi (TETANOSPASMIN)
menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui peredaran darah dan sistem limpa, lalu beraktivitas pada tempat-tempat tertentu seperti pusat sistem saraf
termasuk otak
memblok pelepasan dari neurotransmiter sehingga terjadi kontraksi otot yang tidak terkontrol
Akibat dari tetanus adalah rigid paralysis (kehilangan kemampuan untuk bergerak) pada voluntary muscles (otot yang geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjaw karena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan
wajah
MANIFESTASI KLINIK
Trismus dan kaku rahang
Disfagia
Sukar membuka mulut
Ekspresi khas risus sardonikus
Spasme
Kesukaran pernapasan
TERAPI
Antibiotik
Antitoksin
Pengendalian spasme otot
Perawatan pernapasan
Mengendalikan kehilangan cairan dan nutrisi
Perawatan luka
STRATEGI S-O-A-P
SUBJECTIVE
• Nama : Ny. SM• Umur : 80 th• Status pasien : Jamkesmas• Tgl MRS : 20 Maret 2010 jam 10.00• Tgl KRS : 29 Maret 2010• Keterangan : pasien rujukan dari RSU
Wlingi dengan diagnosa suspect tetanus
• Riwayat penyakit : DM (-), HT(-)• Riwayat keluarga/social : -• Riwayat pengobatan : -• Riwayat alergi : -
Keluhan Pasien• 10 hari sebelum MRS, jari tengah kanan
pasien nyeri dan bengkak setelah tertusuk duri saat cantengan.
• Pasien mengeluh sulit menelan dan leher terasa kaku.
• Sehari sebelum MRS (19 Maret 2010) mengalami kejang sebanyak 1x selama ± 20 menit.
• Tidak mengeluhkan mual dan pusing, namun suhu tubuh meningkat.
OBJECTIVE
Data Klinik Pasien
Data Klinik
Nilai Normal
Tanggal (2010)
20/03 21/03 22/03 23/03 24/03 25/03 26/03 27/03 28/03 29/03
Kondisi umum
lemah lemah cukup cukup lemah lemah cukup cukup cukup cukup
Nadi 80-100x/min
92 88 92 80 80 80 80 88 84 80
Suhu 36-370 C 37 36,5 37 37 36,5 36 36,2 36,5 36 36,2
TD 90/50 90/60 100/60 90/50 110/60 110/60 100/60 140/80 130/80 130/80
RR 20-24x/min
28 27 26 28 20 20 20 20 22 21
GCS 4-5-6 4-5-6 4-5-6 4-5-6 4-5-6 4-5-6 4-5-6 4-5-6 4-5-6 4-5-6 4-5-6
Kesadaran cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm
NGT + + + + + + +
Napas sesak spontan spontan spontan spontan spontan spontan spontan spontan spontan
Kaku badan & leher
++ ++ ++ ++ ++ + + +
Sulit menelan & buka mulut
+ +
Akral hangat
+ + + + + + + + +
mobilisasi dibantu dibantu dibantu dibantu dibantu dibantu dibantu dibantu dibantu mandiri
Data Laboratorium PasienData
LaboratoriumNilai Normal Tanggal (2010)
17/ 03 (RSU Wlingi )
20/03
WBC 3.500-10.000/µl 13.500 6.100
RBC 1.366.000
Hb 11,0-16,5 g/dl 10,3 10,7
Hct 35-50% 32,0 33,4
PLT 150.000-390.000/µl 223.000 94.000
SGOT 11-41 µ/l 23
SGPT 10-41 µ/l 24
Ureum 10-50 mg/dl 25
Creatinin 0,7-1,5 mg/dl 0,84
Na 136-145 mmol/l 136 133
K 3,5-5,0 mmol/l 3,86 3,24
Cl 98-106 mmol/l 107,5 105
GDA <200 mg/dl 98
Inisial Diagnosis- Dx. MRS : Suspect tetanus- Dx. Masalah akhir : Moderate tetanus
Form Pemberian TerapiTerapi Rute Dosis Tanggal Pemberian Obat
20/3 21/3 22/3 23/3 24/3 25/3 26/3 27/3 28/3 29/3
02 NC 2-4 lpm V
RL:D5% IVFD Lifeline V V V V V V V
Tetagam iv bolus
3000 IU v
Metronidazole Iv 3x500 mg
V V V V V V V V V
Diazepam iv drip 0,8 mg/jam
V V V V V V
MgSO4 iv bolus
5g V
MgSO4 Iv drip 30g V V V V V V V V V
Rantin Iv 2x50 mg V V V V V V V V V
B1/B12 po 1x1 tab v
ASSESMENTProblem Medik SO yang terkait Terapi Analisis DRP
MODERATE
TETANUS
Antitoksin Tetagam 3000 IU Rute pemberian im
WBC Metronidazole 500mg
Sesak Oksigen 2-4 lpm
Kaku badan dan leher
Diazepam 0,8 mg Dosis 5-10mg/3-4 jam
MgSO4 5gMgSO4 30g
Dosis
KU : Lemah, Na , K
IVFD RL : D5% 2:2
Nutrisi , Hb , Hct , PLT
Vitamin B1/B12 Diberikan hari I 1 amp/hari (iv)
Mengurangi sekresi as.lambung
Rantin 50mg
PLAN
MONITORING EFEK SAMPING OBAT
Metronidazole Mual, pusing
Diazepam Mengantuk, Pusing
MgSO4 Mengantuk, diare, hipokalsemia
Rantin Mengantuk, pusing, anemia
REKOMENDASI TERAPI ALASAN
Kalsium glukonas Manajemen toksisitas magnesium pada pemberian magnesium sulfat 1-2g/hari
H202 + NaCl 0,9% + Iodine Membersihkan luka 1-2 jam setelah pemberian antibiotik dan antitoksin
INTERAKSI OBAT ALASAN
Ranitidine + Diazepam Dapat menurunkan efek dari diazepam pemberian obat diberi selang waktu 1-2 jam
Diazepam + grapefruit juice Efek diazepam akan meningkat dan onset tertunda selama pemberian terapi diazepam, grapefruit juice tidak diberikan
ThankYou^_^
Sumber : Penelitian Pemakaian MgSO4 iv untuk Penanganan Tetanus di ICU, 2007
MgSO4
Sumber : Jurnal kedokteran, 2007
Kalsium glukonas
Sumber : Penelitian Pemakaian MgSO4 iv untuk Penanganan Tetanus di ICU, 2007
Perawatan luka
• Tujuan dibuat robekan luka adalah agar mempermudah pembersihan kotoran didalam luka tusuk. Setelah membuat robekan, siramlah dengan larutan H202, biasanya akan timbul buih, gosoklah dengan kuat, benar-benar digosok, sampai benar-benar bersih tak tertinggal bekas karat yang menempel ataupun kotoran yang masih tersisa. Ingat! Gosok dengan kuat, baru setelah benar-benar bersih, bilas luka dengan menggunakan larutan NaCl 0,9% tekan-tekan sekitar luka hingga berdarah, tujuannya adalah untuk menghilangkan cairan H2O2 serta membersihkan luka. Langkah terakhir adalah sterilkan luka dengan cara menyiram dengan cairan IODINE (Betadhine).
Metronidazole
Sumber: Guideline tetanus 2011