Download - stick walker

Transcript
  • i

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    Stick Walker, Inovasi Baby Walker sebagai Sarana Batita untuk Belajar

    Berjalan yang Menyehatkan Guna Meningkatkan Proses Belajar Berjalan

    Batita dan Ergonomi bagi Orang Tua

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM-GAGASAN TERTULIS

    Diusulkan oleh:

    Arita Rochma Nilasari (6611040016) Angkatan 2011

    Dewi Ari Cahyanti (6611040035) Angkatan 2011

    Dian Wahyu Dinata (6611040045) Angkatan 2011

    Yulika Purnamasari (6612040034) Angkatan 2012

    POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

    SURABAYA

    2014

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

    LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

    RINGKASAN ....................................................................................................... v

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang ...................................................................................................... 1

    Tujuan ................................................................................................................... 2

    Manfaat ................................................................................................................. 2

    RUMUSAN GAGASAN

    Kondisi Pendukung Gagasan ................................................................................ 3

    Solusi yang Pernah Ditawarkan ............................................................................ 4

    Gagasan Baru yang Ditawarkan ............................................................................ 6

    Pihak-pihak yang Dapat Mengimplementasikan .................................................. 8

    Langkah-Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan ................................... 8

    KESIMPULAN

    Inti Gagasan .......................................................................................................... 10

    Teknik Implementasi Gagasan .............................................................................. 10

    Prediksi Keberhasilan Gagasan ............................................................................. 10

  • DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    Lampiran I. Biodata Ketua dan Anggota

    Lampiran II. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

    Lampiran III. Surat Pernyataan Ketua Tim

  • RINGKASAN

    Salah satu kesibukan orang tua adalah mengurus anak. Usia Golden Age

    adalah masa dimana seorang anak sebagai peniru yang paling baik. Menurut

    spesialis anak Dr. Juke, orang tua perlu memperhatikan bayi dalam masa-masa

    penting yang tidak dapat diulang, yang disebut Golden Age. Masa golden age

    berkisar antara 0-2 tahun, 0-3 tahun, atau 0-5 tahun. Pada masa ini kemampuan

    otak anak untuk menyerap informasi sangat tinggi. Di masa ini orang tua dituntut

    untuk dapat mendidik dan mengoptimalkan kecerdasan anak secara intelektual,

    emosionanal, dan spiritual. Usia tersebut merupakan waktu yang ideal bagi anak

    untuk memprlajari berbagai keterampilan. (Dr. Juke R. Siregar, MPd, 2014, Halo

    Balita, Golden Age atau Masa Keemasan Keemasan, Jakarta).

    Oleh karena itu, para orang tua harus memberikan pendidikan dini baik

    secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya saat batita mulai belajar

    berbicara dan berjalan. Proses mengajarkan cara berjalan pada batita adalah hal

    yang menyenangkan namun banyak menyita waktu dan energi. Postur batita yang

    lebih pendek dari pada orang tua mereka akan memaksa para orang tua untuk

    membungkukkan badannya untuk mengajari anak mereka berjalan. Dan riset

    membuktikan bahwa membungkukkan badan dalam waktu yang lama dan

    berulang-ulang akan menyebabkan orang tua mengalami sakit pada bagian

    pinggang, atau bahkan mengalami pengeroposan tulang (osteoporosis). Oleh

    karena itu, perusahan manufaktur mendesain alat bantu belajar berjalan bayi yang

    disebut baby walker.

    Permasalahan yang ditimbulkan oleh kelemahan baby walker membuat

    perlu adanya penyempurnaan desain, maka dari itu penulis mendesain alat yang

    bernama stick walker. Stick walker didesain agar kaki batita tidak jinjit saat berjalan. Posisi kaki yang jinjit akan mengganggu pertumbuhan kaki anak. Desain

    alat ini mempunyai dudukan yang terbuat dari busa tipis yang berfungsi sebagai

    penopang batita. Dudukan pada stick walker juga mempunyai sabuk pengaman

    (belt) untuk mengantisipasi kecelakaan yang terjadi saat batita aktif berjalan. Stick

    walker mempunyai empat roda yang bisa berputar 360 derajat, dan dilengkapi

    dengan pengunci roda. Pengunci pada roda berfungsi saat orang tua meninggalkan

    anaknya untuk sementara waktu.

    Stick walker memiliki tongkat (stick) yang bisa dipanjang pendekkan

    sesuai dengan posisi orang tua berdiri. Sehingga saat orang tua ingin mengajari

    anak mereka berjalan tidak perlu membungkukkan badan. Hal ini dimaksudkan

    untuk mengurangi keluhan para orang tua yang mengalami sakit pinggang saat

    mengajari anak mereka berjalan. Selain lebih unggul dibandingkan baby walker,

    stick walker juga didesain dengan memperhatikan efisiensi. Yaitu produk ini

    dapat dilipat sedemikian rupa sehingga dapat dibawa kemana-mana, di dalam

    kendaraan, dan efisiensi tempat untuk menyimpanan.

  • 1

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Dewasa ini banyak orang tua yang menggunakan program Keluarga

    Berencana (KB) sebagai bentuk penekanan jumlah penduduk di Indonesia.

    Para orang tua masa kini lebih dapat mengatur kehamilan, khususnya untuk

    kelahiran bayi. Tapi sangat jarang dari orang tua yang memikirkan tentang

    bagaimana proses anak mereka tumbuh dari kecil hingga besar, bayi hingga

    dewasa, dan dari merangkak hingga berjalan. Namun jika diamati, proses

    pertumbuhan anak lebih menyulitkan dan banyak menyita waktu. Terlebih

    bagi orang tua yang mempunyai pekerjaan di luar rumah.

    Di era globalisasi seperti sekarang, tidak jarang orang tua yang

    menggunakan jasa pengasuh bayi. Tidak dapat dipungkiri bahwa mengasuh

    seorang bayi lebih sulit dari pada mengasuh satu kelas anak sekolah dasar.

    Pada usia bayi di bawah tiga tahun (batita) adalah masa dimana seorang anak

    sebagai peniru yang paling baik. Oleh karena itu, peran orang tua harus

    berhati-hati dalam memperkenalkan lingkungan yang baik bagi batita. Para

    orang tua disarankan memberikan pendidikan dini baik secara langsung

    maupun tidak langsung. Misalnya saat batita mulai belajar berbicara dan

    berjalan. Jadi penggunaan jasa pengasuh bayi kurang disarankan untuk

    pertumbuhan cara berfikir anak.

    Menurut spesialis anak Dr. Juke, orang tua perlu memperhatikan bayi

    dalam masa-masa penting yang tidak dapat diulang, yang disebut Golden Age.

    Masa golden age berkisar antara 0-2 tahun, 0-3 tahun, atau 0-5 tahun. Pada

    masa ini kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat tinggi. Di

    masa ini orang tua dituntut untuk dapat mendidik dan mengoptimalkan

    kecerdasan anak secara intelektual, emosionanal, dan spiritual. Usia tersebut

    merupakan waktu yang ideal bagi anak untuk memprlajari berbagai

    keterampilan. (Dr. Juke R. Siregar, MPd, 2014, Halo Balita, Golden Age atau

    Masa Keemasan Keemasan, Jakarta)

    Proses mengajarkan cara berjalan pada batita adalah hal yang

    menyenangkan namun banyak menyita waktu dan energi. Postur batita yang

  • 2

    lebih pendek dari pada orang tua mereka akan memaksa para orang tua

    membungkukkan badannya untuk mengajari anak mereka berjalan. Menurut

    penelitian dengan bertambahnya usia manusia maka mereka akan mempunyai

    tulang yang rawan akan kekeroposan. Maka dari itu posisi membungkukkan

    badan dalam waktu yang lama dan berulang-ulang akan menyebabkan orang

    tua mengalami sakit pada bagian pinggang, atau bahkan mengalami

    pengeroposan tulang (osteoporosis). Sementara daya tangkap otak anak akan

    maksimal saat orang-orang di sekitarnya melakukan secara berulang-ulang.

    2. Tujuan

    Tujuan pembuatan desain produk ini adalah:

    a. Mengimplemantasikan desain baru menjadi desain produk yang ramah

    lingkungan dan bermanfaat, khususnya untuk pasangan yang

    mempunyai batita

    b. Membuat sebuah inovasi baru tentang baby walker guna mengatasi

    keluhan para orang tua saat mengajari anak mereka berjalan

    c. Membuat desain produk yang menyehatkan bagi batita, dengan

    memperhatikan nilai estetika produk

    d. Menginformasikan kepada masyarakat tentang kelebihan desain produk,

    sehingga kecelakaan akibat baby walker dapat diminimalisir

    3. Manfaat

    Manfaat pembuatan produk ini adalah:

    a. Memunculkan kreatifitas mahasiswa dalam hal desain produk sebagai

    penyempurnaan baby walker

    b. Terbentuknya terobosan baru untuk mengurangi angka terjadinya

    osteoporosis pada orang tua

    c. Memberikan ruang bagi manula agar dapat mengajari cucu mereka

    berjalan

  • 3

    RUMUSAN GAGASAN

    Stick Walker, inovasi baby walker sebagai sarana batita untuk belajar berjalan

    yang menyehatkan guna meningkatkan proses belajar berjalan batita dan

    ergonomi bagi orang tua.

    1. Kondisi Pendukung Gagasan

    Keselamatan batita dalam masa belajar berjalan adalah hal yang

    paling dicemaskan. Peran orang tua dalam fase belajar berjalan bagi batita

    sangat penting. Posisi membungkukkan badan dalam waktu yang lama dan

    diulang-ulang adalah cara yang tidak ergonomi dalam proses mengajari batita

    berjalan. Tidak hanya seorang ibu, bahkan nenek atau kakek si anak juga ingin

    mengajari mereka cara berjalan. Menurut penelitian ahli medis, kondisi seperti

    tersebut di atas adalah kondisi yang tidak disarankan pada manula. (Dr. Karel

    A. L, Staa, MD, 2014, Parents Indonesia, Jakarta)

    Ada beberapa fakta yang ditemukan oleh The American Academy of

    Pediatrics (AAP) tentang bahaya penggunaan baby wallker:

    - Hampir 15.000 kecelakaan yang terjadi pada batita setiap tahunnya yang

    disebabkan oleh penggunaan baby walker sebagai alat bantu berdiri. Bahkan

    lebih dari 35 bayi meninggal sejak tahun 1973 akibat kecelakaan yang

    disebabkan oleh baby walker.

    - Batita yang sedang berada dalam baby walker-nya bisa tertimpa

    benda akibat dorongan baby walker, bahkan baby walker bisa membuat batita

    dengan mudah meluncur mendekati barang berbahaya (seperti kompor,kolam,

    atau api). Kecelakaan baby walker yang paling sering terjadi adalah baby

    walker dari tangga, yang membuat batita terguling jatuh dengan posisi kepala

    di bawah. (American Academy of Pediatrics, 1993, Bahaya Menggunakan

    Baby Walker, Amerika)

    Dari faktor-faktor yang disebutkan di atas, maka dapat disarankan

    untuk membuat atau menciptakan inovasi baru dalam penyempurnaan

    rancangan baby walker menjadi alat yang ergonomis yaitu mencakup

    efektifitas, keamanan, kesehatan, kenyamanan, dan efisien bagi batita maupun

    orang tua

  • 4

    2. Solusi yang Pernah Ditawarkan

    Untuk membantu orang tua dalam mengontrol anak mereka, maka

    perusahaan manufaktur membuat desain kursi berjalan yang mempunyai roda

    (baby walker). Baby walker adalah alat yang digunakan batita yang belum

    bisa berjalan. Si anak akan duduk di tengah kursi, dan kursi akan berjalan

    saat anak menggerakkan badannya. Terdapat kain penyangga pada tempat

    duduk baby walker. Sebenarnya kain tersebut akan menghambat proses anak

    untuk menegakkan kakinya untuk berdiri. Meski kursi terlihat berjalan, jika

    kita amati si anak tidak sedang berjalan melainkan hanya duduk dan

    menggerakkan tubuhnya. Hal ini menyebabkan lamanya kaki anak untuk

    berlatih berdiri, dan membiasakan anak untuk berjalan jinjit. Beberapa ahli

    juga berpendapat, penggunaan baby walker dari sisi medis sebenarnya tidak

    cukup bermanfaat. Baby walker cenderung merugikan karena aktivitas

    motorik yang terjadi saat batita menggunakan baby walker hanya melibatkan

    sebagian serabut motorik otot betis saja. Padahal untuk berjalan dengan benar

    fungsi otot paha dan otot pinggul juga perlu di latih.

    Gambar 1. Posisi jinjit pada baby walker tidak menyehatkan

    (bittenonce.hubpage.com)

    Pada kenyataannya baby walker dianggap memiliki banyak

    kelemahan, baik untuk batita maupun orang tua. Orang tua akan sulit

    mengontrol anak yang menggunakan baby walker, karena adanya roda yang

    bergerak bebas tanpa pengunci pada baby walker mengakibatkan batita

  • 5

    meluncur bebas sehingga seringkali orang tua lengah dan berakibat terjadi

    kecelakaan pada anak.

    Selain ditinjau dari sisi medis, baby walker juga tidak ergonomi bagi

    orang tua. Posisi baby walker yang rendah menyebabkan orang tua sering

    membungkukkan badan untuk mengontrol anak mereka. Dan hal ini akan

    dilakukan para orang tua secara berulang-ulang, sehingga banyak para orang

    tua yang mengeluhkan rasa sakit pada pinggang ketika sedang melatih anak

    mereka berjalan.

    Dr. Karel spesialis anak dari rumah sakit Pondok Indah Jakarta

    mengatakan bahwa setidaknya ada dua hal yang perlu disorot dalam

    memutuskan apakah orang tua akan menggunakan baby walker atau tidak.

    Pertama adalah hal keamanan, dan kedua adalah hal perkembangan motorik

    anak. (Dr. Karel A. L, Staa, MD, 2014, Parents Indonesia, Jakarta)

    Gambar 2. perkembangan baby walker:

    orang tua tetap membungkukkan badan

    (moonwalkbabywalker.blogspot.com)

  • 6

    3. Gagasan Baru yang Ditawarkan

    Permasalahan yang ditimbulkan oleh kelemahan-kelemahan dari baby

    walker, sehingga perlu adanya penyempurnaan desain sebagai alat bantu

    belajar berjalan batita yang memperhatikan beberapa aspek bagi batita ataupun

    orang tua dan manula. Maka dari itu kami mendesain alat yang bernama stick

    walker yang digunakan sebagai alat belajar berjalan bayi sebagai

    penyempurna dari baby walker.

    Stick walker didesain khusus untuk batita yang sedang belajar

    berjalan. Alat ini mempunyai dudukan yang terbuat dari busa tipis yang

    berfungsi sebagai penopang batita saat mereka belajar berjalan. Dudukan pada

    stick walker juga mempunyai sabuk pengaman (belt) untuk mengantisipasi

    kecelakaan yang terjadi saat batita aktif belajar berjalan. Sehingga ketika kaki

    si anak tidak terlalu kuat untuk tegak, maka batita tidak akan jatuh tersungkur

    melainkan akan tersangga oleh belt pada dudukan tersebut. Stick walker

    didesain mempunyai empat roda yang bisa berputar 360 derajat, dan

    dilengkapi dengan pengunci roda. Pengunci roda berfungsi ketika orang tua

    meninggalkan anaknya, stick walker lebih aman karena roda tidak akan bisa

    bergerak.

    Selain memperhatikan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan

    batita, stick walker juga memperhatikan keergonomian bagi orang tua. Maka

    dari itu stick walker didesain mempunyai tongkat (stick) yang bisa dipanjang

    pendekkan sesuai dengan posisi orang tua berdiri. Sehingga saat orang tua

    ingin mengajari anak mereka berjalan tidak perlu membungkukkan badan

    dalam waktu yang lama. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi keluhan para

    orang tua yang mengalami sakit pinggang saat mengajari anak mereka

    berjalan.

  • 7

    Gambar 3. Desain gagasan stick walker yang ditawarkan

  • 8

    4. Pihak-pihak yang Dapat Mengimplementasikan

    Gagasan ini dapat terwujud dengan kontribusi pihak-pihak terkait.

    Peran dari pihak swasta yang bergerak dalam usaha pengembangan produk

    inovasi baru akan sangat membantu dalam hal penyediaan dana dan

    pengkoordinasian implementasi yang akan dilakukan pada produk stick

    walker.

    Mahasiswa merupakan pihak yang membantu dalam melakukan

    penelitian terhadap desain produk stick walker. Diharapkan dari penelitian

    yang ditemukan dapat mengurangi dampak-dampak negatif yang ada dalam

    alat bantu berjalan anak, dan mampu menyempurnakannya.

    Selain Mahasiswa, Pemerintah merupakan pihak yang berperan

    penting, yaitu sebagai konsultan penyampaian desain produk kepada

    masyarakat khususnya orang tua yang mempunyai batita. Pemerintah yang

    dimaksuud adalah pos pelayanan kesehatan ibu dan anak, puskesmas,

    posyandu, dan sebagainya.

    Masyarakat juga mempunyai peran dalam pemasaran desain produk

    ini. Tanpa adanya kesadaran masyarakat tentang aspek ergonomi, rasa nyaman

    dan aman terhadap batita, produk ini juga tidak akan bisa dipasarkan.

    5. Langkah-langkah Strategis yang Harus Dilakukan Sehingga Ide Tercapai

    - Pemilihan bahan baku

    Bahan baku yang digunakan untuk desain stick walker adalah

    komponen-komponen yang berkualitas dan ekonomis, serta dengan

    mempertimbangkan kesehatan batita dan ramah lingkungan.

    Bahan yang digunakan sebagai bahan baku membuat stick walker

    adalah aluminium. Karena aluminium membunyai sifat yang ringan

    sehingga tidak membuat batita merasa berat saat belajar berjalan

    menggunakan stick walker. Kelebihan bahan aluminium dibandingkan

    dengan produk yang sudah pernah ditawarkan yaitu dengan menggunakan

    bahan plastik adalah bahan aluminium lebih kuat untuk menahan batita

    pada posisi berdiri.

  • 9

    - Desain produk

    Stick walker di desain sebagai produk yang berkualitas dan

    berestetika bagi orang tua dan batita. Produk stick walker juga di desain

    sedemikian rupa supaya menarik minat beli konsumen.

    Stick walker di desain khusus untuk bayi yang mulai belajar

    berjalan. Posisi dudukan stick walker membuat batita akan terus berusaha

    untuk berdiri serta tidak membiasakan batita untuk berdiri dengan berjinjit.

    Posisi tersebut akan mebuat batita lebih cepat berjalan dibandingan dengan

    alat baby walker yang sudah pernah ditawarkan.

    Desain roda pada stick walker dibuat dengan rotasi 360 derajat,

    dengan tujuan agar batita bisa berjalan tidak hanya ke depan dan belakang

    melainkan juga ke kanan dan ke kiri. Terdapat pengunci pada roda putar.

    Hal ini difungsikan untuk menghentikan roda saat batita berhenti berjalan,

    jadi orang tua tidak akan khawatir dengan bahaya roda baby walker yang

    bisa meluncur kapan saja.

    Disamping itu, stick walker mempunyai pegangan yang bisa diatur

    ketinggiannya untuk memudahkan orang tua dalam mengontrol anaknya

    yang sedang belajar berjalan. Stick Walker juga di desain dengan

    mempertimbangkan keergonomian bagi orang tua supaya orang tua tidak

    membungkuk saat mengajari anak mereka berjalan.

    Alat stick walker didesain tongkat dengan memanjang dengan

    tujuan mudah dilipat, sehingga mudah disimpan dan dibawa di dalam

    kendaraan. Desain alat ini difungsikan sebagai alat belajar berjalan bagi

    batita, oleh karena itu alat ini disarankan untuk batita yang berusia kurang

    dari 1 tahun sampai 1,5 tahun.

    - Lokasi pemasaran produk

    Produk stick walker dipasarkan pada lokasi yang menjual peralatan

    bayi. Misalnya baby shop, spa baby, pos pelayanan kesehatan bayi, dan

    sebagainya.

    - Mencari referensi mitra untuk memasarkan produk

  • 10

    Perlu adanya referensi mitra yang berfungsi sebagai parter dalam

    kerjasama untuk pembuatan dan pemasaran produk stick walker.

    KESIMPULAN

    1. Inti Gagasan

    Desain produk stick walker adalah upaya penyempurnaan baby

    walker guna mengurangi dampak negatif baby walker yang

    mempertimbangkan beberapa aspek yang telah diteliti oleh pakar di

    bidangnya. Perbedaan desain stick walker dengan baby walker adalah pada

    desain dudukan alat dan tongkat (stick) untuk pegangan bagi orang tua.

    Sehingga alat yang di desain sedemikian rupa dapat mengurangi keluhan para

    orang tua yang mengeluhkan sakit pinggang saat ,membungkukkan badan

    mereka berulang-ulang dalam waktu yang lama untuk mengajari anak atau

    cucu mereka belajar berjalan. Selain itu, dudukan pada stick walker yang

    terbuat dari busa tipis membuat bayi akan merasa nyaman duduk ataupun pada

    saat posisi berdiri di dalam stick walker Dan diharapkan dengan adanya

    produk ini, permasalahan penduduk Indonesia khususnya orang tua dan batita

    akan teratasi.

    2. Teknik Implementasi Gagasan

    Dalam pengimplementasian desain produk ini, diperlukan peran serta

    berbagai kalangan. Dari pihak swasta sebagai sumber dana, mahasiswa

    sebagai peneliti awal produk, pemerintah sebagai distribusi informasi, serta

    tidak kalah pentingnya yaitu peran masyarakat untuk sadar akan kesehatan

    batita dan keergonomian bagi orang tua yang memiliki batita yang sedang

    belajar berjalan.

    3. Prediksi Keberhasilan Gagasan

    Gagasan desain produk yang penulis tawarkan adalah gagasan yang

    dapat diimplementasikan oleh semua kalangan masyarakat, karena bahan baku

    yang digunakan adalah bahan yang ekonomis. Alat ini di desain menggunakan

  • 11

    bahan pilihan yang ramah lingkungan dan tidak berat, sehingga batita merasa

    nyaman saat belajar berdiri. Dudukan pada stick walker juga dibuat empuk

    dari bahan busa untuk menyangga batita saat belajar berdiri dan berjalan

    Gagasan desain produk ini mudah didapatkan, karena pendistribusian

    produk sangat terjangkau. Stick walker dapat digunakan pada batita yang

    berlajar berjalan yang disarankan pada batita yang berumur 1 tahun sampai 1,5

    tahun demi menjaga kemampuan berjalan batita. Posisi pegangan stick walker

    yang tinggi dan dapat diatur, membantu orang tua untuk tetap menegakkan

    badan tanpa harus membungkukkan badan saat mengajari anak mereka

    berjalan.

    Oleh karena itu penulis yakkin bahwa gagasan desain produk stick

    walker akan berhasil untuk diimplementasikan kepada masyarakat. Karena

    selain komponen-komponen produk yang mendukung, produk ini dapat dilipat

    sedemikian rupa sehingga dapat dibawa kemana-mana, di dalam kendaraan,

    dan efisiensi tempat untuk menyimpan.

  • 12

    DAFTAR PUSTAKA

    Dr. Juke R. Siregar, MPd, 2014, Halo Balita, Golden Age atau Masa Keemasan,

    Jakarta.

    Dr. Karel A. L, Staa, MD, 2014, Parents Indonesia, Bahaya Menggunakan Baby

    Walker, Jakarta.

    American Academy of Pediatrics, 1993, Bahaya Menggunakan Baby Walker,

    Amerika

    Dr. Ika Fitriana, 2007, bayikita.wordpress.com, Bolehkah Menggunakan Baby

    Walker?, Jakarta

    Smith AG, Bowman MJ, Luria JW, Shilds BJ, 1997, Pediatrics Vol.100 No.2,

    Baby Walker-related injuries continue despite warning labels and public

    education, Amerika

    Child Accident Prevention Trust, 2004, www. capt.org.uk, Baby Walker

    Factsheet, Inggris

    Emel Seran, 2010, Chemistry for Peace Not for War, Manfaat dan Kelebihan

    Aluminium, Nusa Tenggara Timur

    Lucy Kellaway, 2014, ft.com, For Priviliged Professionals at Least, Working Life

    is Better Than It Has Ever Been, Inggris

    Herawati Sahan, 2011, Kompasiana, Mereka adalah Peniru yang Baik, Lombok

    Carbin, Charles B,A., 1980, A Texbootk of Motor Development , Iowa: Win. C

    Brown Company Publishers, Inggris

    Dirjen Olahraga Depdiknas, 2002, Model Pengembangan Motorik Anak

    Prasekolah, Jakarta

  • 13

  • 14

  • 15

  • 16

  • 17

    LAMPIRAN II. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

    No Nama / NRP Program Studi Bidang

    Ilmu Uraian Tugas

    1 Arita Rochma Nilasari

    (6611040016)

    Teknik

    Desain &

    Manufaktur

    Sains

    Teknik

    Sebagai ketua

    pencetus ide dan

    gagasan

    2 Dewi Ari Cahyanti

    (6611040035)

    Teknik

    Desain &

    Manufaktur

    Sains

    Teknik

    Sebagai anggota

    dan sketch

    desain produk

    yang dirancang

    3 Dian Wahyu Dinata

    (6611040045)

    Teknik

    Desain &

    Manufaktur

    Sains

    Teknik

    Sebagai anggota

    dan peneliti

    kekinian alat

    yang akan

    didesain

    4

    Yulika Purnamasari

    (6612040034)

    Teknik

    Desain &

    Manufaktur

    Sains

    Teknik

    Sebagai anggota

    dan

    pengembangan

    kegunaan

    produk di

    masyarakat

  • 18


Top Related