POLA DAN KADAR KETAJAMAN ARGUMEN
PARAGRAF-PARAGRAF ARGUMENTASI
BAGIAN PEMBAHASAN ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI
BIDANG EKONOMI TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh:
Nadya Bela Pratiwi Jati Suwito
NIM: 121224077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
POLA DAN KADAR KETAJAMAN ARGUMEN
PARAGRAF-PARAGRAF ARGUMENTASI
BAGIAN PEMBAHASAN ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI
BIDANG EKONOMI TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh:
Nadya Bela Pratiwi Jati Suwito
NIM: 121224077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Allah SWT yang tidak henti-henti melimpahkan kasih-Nya
Orangtua tercinta, Suwito dan Sri Sasmita Djati,
Kakak kandungku, Rama Nugraha Jati Suwito
Saya sendiri, Nadya Bela Pratiwi Jati Suwito
Para sahabat dan teman-teman seperjuangan PBSI angkatan 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 5-6)
“ Life is not a problem to be solved, but a reality to be experienced” (Soren
kierkegaard)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan di
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 Agustus 2016
Penulis
Nadya Bela Pratiwi Jati Suwito
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Nadya Bela Pratiwi Jati Suwito Nomor Mahasiswa : 121224077
Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:
POLA DAN KADAR KETAJAMAN ARGUMEN
PARAGRAF-PARAGRAF ARGUMENTASI
BAGIAN PEMBAHASAN ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI
BIDANG EKONOMI TAHUN 2013
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta, 30 Agustus 2016 Yang menyatakan,
Nadya Bela Pratiwi Jati Suwito
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK Pratiwi J.S., Nadya Bela. 2016. Pola dan Kadar Ketajaman Argumen Paragraf-
Paragraf Argumentasi Bagian Pembahasan Artikel Jurnal
Terakreditasi Bidang Ekonomi Tahun 2013.Skripsi. Yogyakarta: PBSI,
FKIP, USD.
Penelitian ini mengangkat masalah mengenai pola dan kadar ketajaman argumen paragraf-paragraf argumentasi yang terdapat dalam bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi. Tujuan penelitian ini, yaitu mengidentifikasi pola-pola argumen paragraf argumentasi, mengidentifikasi pola argumen paragraf argumentasi yang paling dominan, serta memaparkan kadar ketajaman argumen paragraf argumentasi jurnal terakreditasi bidang ekonomi.
Penelitian ini dianalisis menggunakan teori Toulmin, dkk. (1979) yang mengungkapkan bahwa sebuah argumen terdiri dari beberapa elemen, yaitu: (1) Claim (C), (2) Grounds (G), (3) Warrants (W), (4) Backing (B), (5) Modal Qualifiers (M), dan (6) Rebuttal (R). Hasil identifikasi elemen-elemen tersebut membentuk berbagai kemungkinan pola argumen paragraf argumentasi. Sebuah paragraf argumentasi dikatakan sempurna apabila memuat keenam elemen tersebut. Setiap kehadiran elemen tersebut diukur kadar ketajaman argumen paragraf-paragraf argumentasi di dalam pembahasan artikel. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik telaah dokumen. Data di dalam penelitian ini adalah paragraf-paragraf argumentasi yang disajikan dalam pola-pola tertentu dalam bagian pembahasan artikel jurnal. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu artikel-artikel jurnal terakreditasi bidang ekonomi.
Berdasarkan hasil analisis pola dan kadar ketajaman argumen paragraf-paragraf argumentasi bagian pembahasan artikel-artikel dalam satu edisi jurnal, ditemukan 63 argumen, yaitu dengan rincian 1) 46 argumen pola G-C, 2) 9 argumen pola G-W-C, dan 3) 8 argumen pola G-W-B-C. Pada artikel-artikel tersebut ditemukan pula 6 pola argumen. Pola dua elemen dengan pola dasar G-C meliputi pola G-C dan C-G. Pola tiga elemen dengan pola dasar G-W-C meliputi pola G-C-W, G-W-C. Pola empat elemen dengan pola dasar G-W-B-C meliputi pola G-W-B-C dan C-G-B-W. Dari lima artikel yang terdapat di dalam jurnal, telah diidentifikasi bahwa sebanyak 46 paragraf argumentasi menggunakan pola argumen G-C. Artinya, pola argumen tersebut adalah pola argumen yang mendominasi di dalam artikel-artikel bagian pembahasan jurnal. Kadar ketajaman argumen paragraf-paragraf argumentasi dalam pembahasan jurnal tahun 2013 memiliki tiga kategori, yaitu: (1) Lemah, (2) Cukup, dan (3) Kuat. Penilaian ini diukur dengan melihat kelengkapan elemen-elemen argumen Toulmin.
Kata Kunci: Pola argumen, paragraf argumentasi, kadar ketajaman argumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Pratiwi J.S., Nadya Bela. 2016. Pattern and Degree of Argument Acuity
Argumentative Paragraphs of Discussion’s Article Accredited Journal
in Economic on 2013. Undergraduate Thesis . Yogyakarta: PBSI,
FKIP,USD.
This research analyzes the problem in pattern and the degree of argument
acuity in argumentative paragraphs taken from article of discussion in accredited journal of economic field in 2013. This research aims to indentify the argument patterns in argumentative paragraphs, identify the most dominant argument pattern appear and also elaborate the degree of argument acuity in the argumentative paragraph taken from accredited journal of economic.
This research is conducted using the theory of Toulmin (1979). This theory elaborates that argumentative paragraphs consist of some elements such as (1) Claim (C), (2) Grounds (G), (3) Warrants (W), (4) Backing (B), (5) Modal qualifiers (M), and (6) Rebuttal (R). The result of these elements forms many possibilities of argument patterns. A good argumentative paragraph must have these six elements. Descriptive qualitative approach is used in this research. The data in this research is taken from the argumentative paragraphs which are presented in specific patterns in the article of discussion. The source of date in this research is taken from accredited journal of economic field. The result found that there are 63 arguments; 1) 46 argument patterns G-C, 2) 9 argument patterns of G-W-C, and 3) 8 argument patterns of G-W-B-C. It is also found 6 argument patterns in the article from one journal edition. There are two patterns of G-C including the pattern of G-C and C-G.Three basic patterns of G-W-C including the patterns of G-C-W, G-W-C. Also four basic patterns of G-W-B-C including the patterns of G-W-B-C and C-G-B-W. Based on five articles which taken from the journal it is found that 46 argumentative paragraphs apply the pattern of G-C. It means that this pattern is the dominant pattern in the article. Moreover, the degree of argument acuity consists of three categories which are (1) weak, (2) enough and (3) strong. This research is measured based on the completeness of Toulmin’s elements of argument. Keywords: Argument patterns, argumentative paragraph, degree of acuity.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kasih-Nya kepada penulis selama menyusun penelitian berjudul
“Pola dan Kadar Ketajaman Argumen Paragraf-Paragraf Argumentasi Bagian
Pembahasan Artikel Jurnal Terakreditasi Bidang Ekonomi Tahun 2013”. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana Program
Pendidikan Bahasa Satra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan, doa,
dukungan, motivasi, arahan, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesar-bersarnya kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia dan selaku dosen pembimbing yang selalu memberi
masukan dan arahan kepada penulis dengan penuh kesabaran dari awal
penulisan skripsi hingga selesai.
3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. selaku Wakil Ketua Progam Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan selaku dosen penguji yang
memberikan masukan dan arahan kepada penulis dengan penuh kesabaran.
4. Drs. Concilianus Laos Mbato, M.A., Ed.D. selaku triangulator yang
memvalidasi hasil analisis dengan penuh ketelitian.
5. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,
Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membekali penulis
dengan berbagai kompetensi yang berguna, serta menanamkan nilai-nilai
kebaikan.
6. Robertus Marsidiq, selaku karyawan sekretariat Program Studi Pendidikan
Sastra Indonesia yang memberikan berbagai pelayanan administratif kepada
penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Kedua orangtua saya, Suwito dan Sri Sasmita Djati yang selalu memberi
dukungan, doa, semangat, dan motivasi terhadap saya.
8. Kakak kandung saya, Rama Nugraha Jati Suwito yang memberi motivasi agar
saya dapat menyelesaikan skripsi dengan baik dan benar.
9. Keluarga besar saya, Nenek Juminah, Ike Dewi, Fida, Yuher Keneddy, Bude
Tyas, Bude Niken, Om Arif, Om Iyes, Tante Titik yang telah memberikan
semangat, dorongan, motivasi, serta doa agar penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan lancar.
10. Para sahabat terkasih, Dania Yosepha Tamara, Alfiyatun Nasiroh, Setia Ratna
Dewi, Eva Tri Rusdyaningtyas, Sofia Rosalia, Ariyani Putri, Rina Dwi
Jaelani. Terima kasih atas dukungan, motivasi, doa, bantuan dan segala
kebaikan yang telah diberikan kepada saya.
11. Teman-Teman PPL SMA GAMA, Albeta, Fransisca, Denok, Dian, Eka,
Metina, Otami, Nik, Yani,Mega, Sri, dan Suster yang telah memberikan
dukungan dan motivasi tiada henti kepada penulis.
12. Teman-teman Goonjing, Puspita, Amy, Annisa Putri, Ara, Aya, Erwin,
Annisa, Dona, Kikoy, Sasi, Selly, Ade, Yoan, Ratri, Cacay. Terima kasih atas
dukungan, hiburan, motivasi, dan kesabarannya selama empat tahun ini sejak
2012.
13. Teman-teman Mrs. Simple, Thata, Sesilia, Riri, Fenny, Dian, Memey, Shela,
Ismi, Unyl, Ibonk, Siska Dahayu, Valen, dan Dexti. Terima kasih atas doa
dan dukungannya kepada saya.
14. Idola saya sejak SMA hingga sekarang, Super Junior, Big Bang, 2NE1, EXO
(OT 12), BTS, Montsa X, Winner sebagai sumber semangat dalam
penyelesaian skripsi.
15. Teman-teman kos Kutilang 13, Febby, Ririn, Christin, Adela, dan Ria yang
selalu mendukung penulis menjadi yang terbaik dan sukses.
16. Teman-teman seperjuangan PBSI angkatan 2012 yang telah menjadi keluarga
selama penulis mengemban pendidikan strata satu.
17. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah
meluangkan waktunya untuk membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Penulis menyadari terdapat banyak sekali kekurangan di dalam penulisan
skripsi ini. Namun, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk
berbagai pihak.
Nadya Bela Pratiwi Jati Suwito
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv
MOTTO ................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
1.5 Batasan Istilah ................................................................................... 4
1.6 Sistematika Penyajian ....................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 7
2.1 Penelitian yang Relevan .................................................................... 7
2.2 Kajian Teori ...................................................................................... 10
2.2.1 Paragraf Argumentasi..................................................................... 10
2.2.2 Argumen ......................................................................................... 11
2.2.3 Elemen Argumen Toulmin ............................................................. 12
2.2.4 Pola Argumen Menurut Toulmin ................................................... 15
2.2.4.1 Pola Argumen G-C ...................................................................... 16
2.2.4.2 Pola Argumen G-C-W................................................................. 17
2.2.4.3 Pola Argumen G-B-W-C............................................................. 18
2.2.4.4 Pola Argumen G-B-W-M-C ........................................................ 20
2.2.4.5 Pola Argumen G-B-W-R-M-C .................................................... 22
2.2.5 Kadar Ketajaman Argumen............................................................ 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 27
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 27
3.2 Data dan Sumber Data ...................................................................... 28
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 28
3.4 Instrumen Penelitian.......................................................................... 29
3.5 Teknik Analisis Data ......................................................................... 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3.6 Triangulasi......................................................................................... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 32
4.1 Deskripsi Data ................................................................................... 32
4.2 Hasil Analisis dan Pembahasan ........................................................ 32
4.2.1 Pola Dua Elemen dan Kadar Ketajamannya .................................. 33
4.2.1.1 Pola G-C dan C-G ....................................................................... 33
4.2.1.2 Kadar Ketajaman Pola Dua Elemen ........................................... 45
4.2.2 Pola Tiga Elemen dan Kadar Ketajamannya ................................. 46
4.2.2.1 Pola G-C-W dan G-W-C ............................................................. 46
4.2.2.2 Kadar Ketajaman Pola Tiga Elemen ........................................... 53
4.2.3 Pola Empat Elemen dan Kadar Ketajamannya .............................. 54
4.2.3.1 Pola G-W-B-C dan C-G-B-W ..................................................... 54
4.2.3.2 Kadar Ketajaman Pola Empat Elemen ........................................ 61
4.3 Pola Argumen yang Dominan ........................................................... 62
BAB V PENUTUP ................................................................................. 63
5.1 Simpulan ........................................................................................... 63
5.2 Saran .................................................................................................. 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 66
LAMPIRAN ........................................................................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I merupakan bab pendahuluan yang di dalamnya akan dikaji enam hal, yaitu
(1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan masalah, (4) manfaat
penelitian, (5) batasan istilah, dan (6) sistematika penyajian. Keenam hal tersebut akan
dijelaskan satu persatu dalam subbab di bawah ini.
1.1 Latar Belakang
Jurnal merupakan tuntutan wajib bagi para peneliti untuk menunjukkan
eksistensinya dalam bidang keahlian tertentu. Hasil tulisan para peneliti yang tercantum
pada jurnal ini akan disebar luaskan bagi kaum akademi untuk menambah wawasan
tentang suatu ilmu tertentu. Di sisi yang berbeda, menulis sebuah karangan ilmiah
seperti artikel pada jurnal juga dapat dikatakan berdimensi universal. Dimensi
keuniversalan itu maksudnya, karya ilmiah itu baik format maupun esensinya diterima
dan dipahami secara sama oleh masyarakat ilmiah yang berada di seluruh dunia
(Rahardi, 2010: 138).
Penelitian ini memilih jurnal ekonomi terbitan tahun 2013, yaitu jurnal bidang sosial
ekonomi tahun 2013 volume 14 yang terbit bulan Juli. Alasan memilih jurnal tersebut
adalah jurnal sudah terakreditasi oleh Dikti dan artikel-artikel di dalamnya ditulis oleh
para penulis dan peneliti dari seluruh Indonesia dan memuat hasil penelitian dan/atau
kajian analisis-kritis di bidang Ekonomi dan studi pembangunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Selain pemilihan jurnal bertema ekonomi, ada alasan lain memutuskan untuk
memilih jurnal ekonomi yang terakreditasi, yaitu mudah didapat dan mengacu pada
ekonomi secara umum dan tidak secara khusus seperti akuntansi, manajemen, atau
bisnis. Jurnal yang dipilih harus terakreditasi, karena jurnal terakreditasi sudah terjamin
kualitasnya dari segi format, isi, dan hasil-hasil penelitian yang disampaikan dalam
artikel. Selain itu, dari beberapa jurnal ekonomi terakreditasi, penelitian ini memilih
jurnal dari universitas negeri besar, karena lembaga tersebut merupakan lembaga besar
yang berkualitas bagus dan disaksikan kinerjanya dalam dunia akademi dan
pemerintahan.
Jurnal yang peneliti pilih ini nantinya akan diteliti pada bagian pembahasan,
khususnya meneliti pola dan kadar ketajaman argumen yang banyak ditemukan di
bagian pembahasan. Bagian pembahasan pada artikel di dalam jurnal mempunyai
paragraf-paragraf argumentasi hasil dari penelitian para peneliti setelah mencari fakta-
fakta yang mendukung argumennya. Pola dan kadar ketajaman argumen akan diukur
sesuai teori Toulmin, baik tidaknya argumen tersebut akan diketahui setelah mendalami
argumen bagian pembahasan dan mencari pola apa yang dipakai pada argumen bagian
pembahasan.
Pembahasan yang dalam tentunya menggunakan argumen yang baik. Argumen yang
baik dapat meyakinkan pembaca mengenai hal yang ditemukan atau masalah yang
dianalisis. Selain dapat meyakinkan pembaca, argumen juga harus dapat dipahami
pembaca dengan mudah. Argumen juga harus dapat menunjukkan alasan dan bukti juga
contoh yang dapat mendukung analisis masalahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Argumen pada artikel karya ilmiah memiliki pola dan model argumen yang sangat
beragam. Pola dan model argumen yang digunakan untuk menulis artikel dalam jurnal
ini dapat menunjukkan kedalaman dan ketajaman serta kualitas dari artikel-artikel
dalam terbitan berkala ini. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas tentang
macam-macam pola dan kadar ketajaman argumen dan argumen yang akan dibahas
terdapat pada paragraf-paragraf argumentasi artikel bagian pembahasan di jurnal
terakreditasi bidang ekonomi tahun 2013.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka berikut ini rumusan masalah dalam
penelitian ini :
1) Bagaimanakah pola argumen pada paragraf-paragraf argumentasi artikel bagian
pembahasan jurnal bidang ekonomi tahun 2013 ?
2) Apa pola argumen yang dominan pada paragraf-paragraf argumentasi artikel bagian
pembahasan pada jurnal bidang ekonomi tahun 2013 ?
3) Bagaimanakah kadar argumen pada paragraf-paragraf argumentasi artikel bagian
pembahasan jurnal bidang ekonomi tahun 2013 ?
1.3 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan masalah penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Mendeskripsikan pola argumen pada paragraf-paragraf argumentasi artikel bagian
pembahasan jurnal bidang ekonomi tahun 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2) Mengidentifikasi pola argumen yang dominan pada paragraf-paragraf argumentasi
artikel bagian pembahasan jurnal bidang ekonomi tahun 2013
3) Mendeskripsikan kadar argumen pada paragraf-paragraf argumentasi artikel bagian
pembahasan jurnal bidang ekonomi tahun 2013.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat penelitian sebagai berikut:
1) Manfaat Teoretis
Manfat penelitian ini menambah dan memberikan masukan secara teori terhadap
para peneliti yang ingin membuat artikel-artikel ilmiah sesuai bidang ahli tertentu.
2) Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh para dosen atau kaum akademis sebagai
pedoman untuk memperbaikai kualitas dalam menganalisis atau memberikan argumen
pada bagian pembahasan artikel ilmiah yang dimuat dalam sebuah jurnal khususnya
jurnal pada bidang ekonomi.
1.5 Batasan Istilah
Agar mempunyai konsep yang sama dalam berbagai istilah yang digunakan dalam
penelitian ini, penulis memberikan batasan istilah. Adapun batasan istilah yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi pembuktian atau pembahasan atas
pendapat penulis tentang suatu hal. Dalam paragraf argumentasi, penulis berusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
meyakinkan pembaca dengan menyertakan bukti, contoh, atau alasan (Wijayanti, dkk.,
2013: 122).
2) Argumen
Argumen adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai apa yang
diinginkan oleh penulis atau pembicara. Melalui argumen penulis berusaha
merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga ia mampu menunjukan apakah
suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau tidak (Keraf, 1991: 3).
3) Pola Argumen
Pola argumen yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan pola argumen
berdasarkan elemen-elemen argumen menurut Toulmin, dkk. (1979: 25) yaitu 1)
pernyataan posisi, 2) data atau fakta, 3) jaminan, 4) dukungan, 5) modalitas, dan 6)
pengecualian.
4) Bagian Pembahasan Artikel
Bagian pembahasan ini berisi teori-teori, analisis, hasil analisis, dan interpretasi
mengenai topik penelitian. Bagian ini menjawab pertanyaan pada rumusan masalah.
5) Jurnal Terakreditasi
Jurnal terakreditasi adalah jurnal yang telah dibuktikan kualitasnya baik mengenai
isi, data, dan hasil penelitian yang mempunyai pengaruh dalam kehidupan nyata oleh
Dikti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.6 Sistematika Penyajian
Penyajian hasil penelitian ini terdiri atas lima bab. Bab I merupakan bab
pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II merupakan bab landasan
teori yang berisi penelitian yang relevan dan kajian teori. Bab III merupakan bab
metodologi penelitian. Bab ini berisi mengenai jenis penelitian, sumber data penelitian,
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknis analisis data, dan triangulasi
data. Bab IV adalah bab hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini berisi hasil anaisis
data dan pembahasan. Bab V merupakan bab penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan
saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II merupakan bab landasan teori, di dalamnya akan dikaji dua hal, yaitu
1) penelitian yang relevan dan 2) kajian teori. Kedua hal tersebut akan dijelaskan
satu per satu dalam subbab di bawah ini.
2.1 Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan untuk membantu penelitian ini ada dua, yaitu
penelitian yang pertama dilakukan oleh Setiyaningsih, dkk. (2015), dengan
penelitian yang berjudul “Pola Berpikir Deduktif Pada Argumen Bagian
Pembahasan Artikel Ilmiah Jurnal Terakreditasi Bidang Humaniora”. Penelitian
tersebut membahas tentang argumen di bagian pembahasan artikel ilmiah.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian dari Setiyaningsih, dkk., adalah
tentang pola-pola argumen bagian pembahasan artikel ilmiah dalam jurnal bidang
humaniora berstatus terakreditasi. Tujuan penulisan ini adalah untuk memetakan
pola-pola argumen bagian pembahasan artikel ilmiah dalam jurnal-jurnal nasional
terakreditasi. Data dikumpulkan dengan metode simak. Metode analisis data yang
digunakan adalah metode distribusional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pola argumen yang menerapkan model berpikir deduksi ternyata sangat dominan.
Dominasi model berpikir tersebut disebabkan oleh banyak hal, misalnya pola
budaya pikir masyarakat, daya kritis penulis dalam berpikir ilmiah, rendahnya
budaya ilmiah penulis, dan kurangnya strategi penulis dalam pengembangan
model berpikir deduksi. Dalam upaya meningkatkan partisipasi ilmiah masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Indonesia, model berpikir logika Toulmin yang berfokus pada pola berpikir
induksi perlu digelorakan.
Penelitian kedua dilakukan oleh Susanti (2016) mahasiswa PBSI Universitas
Sanata Dharma lulusan tahun 2016 yang berjudul “Pola dan Kadar Ketajaman
Argumen pada Bagian Pembahasan Artikel Jurnal Terakreditasi Bidang
Akuntansi” penelitian tersebut membahas tentang pola dan kadar argumen bagian
pembahasan jurnal.
Permasalahan yang dibahas penelitian dari Susanti (2016) adalah tentang pola
dan kadar ketajaman argumen bagian pembahasan jurnal akuntasi terakreditasi
tahun 2014. Tujuan penulisan ini adalah untuk memaparkan pola dan kadar
ketajaman argumen pada bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi.
Penelitian ini menggunakan kerangka berpikir Toulmin, dkk. (1979: 25) yang
menyatakan bahwa argumen terdiri dari enak elemen, yaitu (1) pernyataan posisi
(claim), (2) data/fakta (ground), (3) jaminan (warrant), (4) dukungan (backing),
(5) modalitas (modal qualifiers), dan (6) pengecualian (possible rebuttals).
Elemen-elemen argumen tersebut digunakan untuk melihat pola argumen dan juga
untuk mengembangkan I-Rubric: Toulmin’s Argument Assignment Rubric yang
digunakan untuk mengukur kadar ketajaman argumen.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini
yaitu wacana secara keseluruhan yang mengandung pola dan kadar ketajaman
argumen pada bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi. Sumber data
penelitian ini, yaitu Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Universitas
Indonesia tahun 2014 terdiri dari tiga edisi dengan 14 artikel, sedangkan Jurnal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Akuntansi dan Keuangan Indonesia Universitas Indonesia tahun 2014 terdiri dari
satu edisi dengan 6 artikel. Berdasarkan hasil analisis data, peneliti menemukan 2
pola dasar argumen yang digunakan pada bagian pembahasan artikel jurnal
terakreditasi, yaitu (1) pola G-W-C dan (2) G-W-C-B. Pola dasar argumen G-W-
C memiliki variasi pola argumen, yaitu: (1) G-W-C dan (2) G-C-W. Adapun, pola
dasar argumen G-W-C-B memiliki variasi pola argumen, yaitu: (1) G-W-C-B dan
(2) G-W-B-C, (3) G-C-W-B, (4) G-C-B-W, (5) G-B-W-C, (6) G-B-C-W, dan (7)
C-B-G-W. Selanjutnya, kadar ketajaman argumen pada bagian pembahasan
artikel jurnal berdasarkan kelengkapan elemen-elemen argumen dan berdasarkan
ada atau tidaknya elemen dasar argumen (Claim) dinilai memiliki kadar
ketajaman argumen yang cukup kuat dan kuat.
Penelitian yang dilakukan sekarang ini membahas permasalahan yang hampir
sama dengan dua penelitian sebelumnya. Penelitian ini memiliki perbedaan, jika
Setiyaningsih, dkk. (2015) meneliti tentang pola berpikir deduksi pada argumen
bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi, maka penelitian sekarang ini akan
membahas tentang pola dan kadar argumen paragraf-paragraf argumentasi bagian
pembahasan artikel jurnal terakreditasi bidang ekonomi. Jadi, penelitian ini akan
melanjutkan penelitian terdahulu dengan memetakan pola argumen paragraf-
paragraf argumentasi bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi bidang
ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2.2 Kajian Teori
Kajian teori yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu kajian mengenai
pengertian paragraf argumentasi, argumen, elemen-elemen argumen, pola-pola
argumen, dan kadar ketajaman argumen. Keempat kajian tersebut akan dijabarkan
satu per satu di bawah ini.
2.2.1 Paragraf Argumentasi
Sebuah artikel terdiri dari beberapa bagian, diantaranya adalah pendahuluan,
rumusan masalah, tujuan penulisan, kajian teori, metode penelitian, pembahasan
dan kesimpulan. Pembahasan sebuah artikel terdapat beberapa paragraf
argumentasi dari penulis. Oleh karena itu, perlu diketahui pengertian dari paragraf
argumentasi dan perlu dijelaskan satu per satu tentang pengertian paragraf dan
argumentasi, kemudian disimpulkan mengenai pengertian paragraf argumentasi.
Paragraf adalah serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk membentuk
sebuah gagasan (ide). Dalam hirarki kebahasaan, paragraf merupakan satuan yang
lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Paragraf juga dapat disebut wacana mini
(Wijayanti, dkk, 2013: 97).
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan
akhirnya bertindak sesuai apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.
Melalui argumentasi penulis berusaha merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa,
sehingga ia mampu menunjukan apakah suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu
benar atau tidak (Keraf, 1991: 3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Paragraf argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat, konsepsi,
atau opini tertulis kepada pembaca. Untuk meyakinkan pembaca bahwa yang
disampaikan itu benar, penulis menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan
yang sulit dibantah (Nasucha, dkk., 2009: 50).
Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang berisi pembuktian atau
pembahasan atas pendapat penulis tentang suatu hal. Dalam paragraf argumentasi
penulis berusaha meyakinkan pembaca dengan menyertakan bukti, contoh, atau
alasan (Wijayanti, dkk., 2013: 122).
2.2.2 Argumen
Berbicara mengenai bagian pembahasan artikel ilmiah pasti akan
ditemukan argumen-argumen penulis tentang hasil penelitiannya. Sebelum
membahas lebih jauh mengenai pola dan kadar argumen, kita harus paham
mengenai pengertian argumen terlebih dahulu dari beberapa ahli.
Istilah argumen diturunkan dari verba to argue (Ing) yang artinya
membuktikan atau menyampaikan alasan (Nasucha, dkk, 2009: 50). Argumen
menurut http://kbbi.web.id/argumen (diakses tanggal 4 Juli 2016) adalah alasan
yang dapat dipakai untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian,
atau gagasan. Pengertian argumen menurut Toulmin, dkk, (1979: 13) adalah
rangkaian pernyataan posisi dan alasan yang saling terkait, yang di antara
keduanya terbangun konten dan kekuatan posisi di mana pembicara tertentu
berpendapat.
Kesimpulan yang didapat dari pendapat para ahli di atas adalah argumen
merupakan hasil pemikiran seorang peneliti atas penemuan-penemuan yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
ditemukannya untuk mempengaruhi pembaca. Argumen atau pendapat biasanya
merupakan kebenaran dan sulit untuk dibantah, karena menyertakan alasan, bukti,
dan contoh yang akurat.
2.2.3 Elemen Argumen Toulmin
Toulmin mengatakan argumen yang baik terdiri dari enam elemen. Elemen-
elemen argumen menurut Toulmin, dkk., (1979: 25-27), yaitu 1)
Claims/Pernyataan posisi, 2) Grounds/Data atau Fakta, 3) Warrant/Jaminan, 4)
Backing/Pendukung, 5) Modal Qualifiers/Modalitas, dan 6) Rebuttals/Sanggahan
atau Pengecualian.
1) Claims/Pernyataan posisi
Menurut Toulmin pernyataan posisi merupakan pernyataan yang
menentukan posisi atau pendirian (menolak atau menyetujui) penulis/peneliti
tentang argumennya dalam sebuah pendapat. Oleh karena itu pernyataan posisi ini
merupakan elemen pokok argumen.
2) Grounds/Data atau Fakta
Toulmin menjelaskan bahwa data atau fakta ini mendukung terbentuknya
pernyataan posisi yang telah dibuat berdasarkan pengamatan hasil percobaan,
pengetahuan umum, data statistik, data yang selaras dengan pendapat, dan
pendapat seseorang atau ahli.
3) Warrant/Jaminan
Toulmin menjelaskan bahwa jaminan adalah jembatan pernyataan yang
berisi tentang sesuatu yang dapat dipercaya untuk mendukung data atau fakta,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
sehingga pernyataan posisi seseorang dapat dipertahankan dan data atau fakta
tidak hanya sebuah penjelasan yang berhubungan tanpa ada sesuatu di dalamnya.
4) Backing/Pendukung
Toulmin menjelaskan bahwa pendukung adalah hal-hal yang dapat
membantu jaminan untuk menguatkan pernyataan posisi penulis, pendukung
biasanya memastikan mengenai aturan, hukum, bahan, dan prinsip supaya
pernyataan posisi dapat dipercaya oleh pembaca.
5) Modal Qualifiers/Modalitas
Toulmin menjelaskan bahwa tidak semua argumen mendukung pernyataan
posisi atau kesimpulannya dengan tingkat kepercayaan yang sama. Toulmin, dkk.
(1979: 70-71) mengatakan bahwa setiap argumen memiliki kualitas yang pasti
dengan menggunakan istilah untuk menentukan kekuatan atau kelemahan,
kondisi, dan/atau batasan-batasan dengan pernyataan posisi yang bagus. Kita
memiliki sebuah persamaan kumpulan bahasa percakapan kata keterangan dan
frasa kata keterangan yang biasa dipakai untuk menandai modalitas tersebut—
sebagai modalitas atau kata sifat. Fungsinya adalah untuk mengindikasi jenis
kekuatan yang masuk akal untuk menjadi hiasan pernyataan posisi sebagai dasar
hubungan pada data/fakta, jaminan, dan pendukung. kata keterangan dan frasa
keterangan tersebut adalah semestinya, pastinya, agaknya, dari semua
kemungkinan, sejauh bukti membuktikan, dari semua yang dapat kita ceritakan,
dapat diyakinkan, mungkin, dan rupanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
6) Rebuttals/Sanggahan atau Pengecualian
Peneliti dihadapkan oleh salah satu argumen langka yang menjadi tahap
utama dari data atau fakta ke pernyataan posisi adalah sebagai “ kepastian” atau
“kemungkinan”, peneliti seharusnya juga harus tau bahwa dibalik keadaan
argumen yang sekarang mungkin akan menjatuhkannya.
Ketika membuat argumen, peneliti perlu memikirkan hal apa yang
biasanya dapat menjatuhkan argumen yang dibuatnya, dan kemungkinan apa yang
dapat digunakan untuk menentang argumen yang dibuatnya. Kemungkinan-
kemungkinan tersebut, perlu dihadirkan faktor atau situasi yang dapat dijadikan
sebagai pengecualian. Pengecualian ini dapat melemahkan atau menguatkan
pernyataan posisi.
Keenam bagian di atas selanjutnya disebut dengan model argumen Toulmin.
Model argumen ini dapat digunakan untuk menganalisis sebuah argumen dan
bagaimana argumen itu bekerja. Model ini juga dapat menjadi dasar untuk
menentukan struktur dari argumen.
Berikut adalah contoh-contoh kutipan dari keenam elemen argumen (Rani,
2006: 40-41):
No Elemen Argumen Contoh Kutipan Elemen Argumen 1. Claims/ Pernyataan
Penulis Kemampuan berpikir kritis mahasiswa S1 dapat ditingkatkan, antara lain dengan memberikan latihan secara intensif dalam menyusun argumen.
2. Grounds/ fakta atau data
Makalah mahasiswa S1 menunjukkan kelemahan penalaran. Makalah-makalah mahasiswa S1 mengandung argumen-argumen yang rancu.
3. Warrant/ Dasar pembenaran atau jaminan
Berpikir kritis ditandai oleh kemampuan menggunakan bahasa secara jelas dan tepat. Berpikir kritis ini tampak pada skipsi dan makalah mahasiswa S1 yang ditulis dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
penalaran baik. 4. Backing/Dukungan Penelitian Teopilus membuktikan bahwa ada
hubungan yang positif antara kemampuan akademik mahasiswa dalam matakuliah logika dengan kemampuan akademik mahasiswa dalam matakuliah mengarang.
5. Modals/Modalitas Dengan demikian, dapat dipastikan pelatihan dapat meningkatkan kualitas argumen.
6. Rebuttals/Sanggahan Namun, jika tersapat faktor-faktor di luar, seperti keterbatasan fisik, kelemahan atau kelampatan berpikir ada pada diri mahasiswa maka usaha meningkatkan kualitas berpikir kritis akan terganggu.
2.2.4 Pola Argumen menurut Toulmin
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008: 1088) pola berarti
bentuk atau struktur yang tetap. Menurut pengertian pola tersebut dapat diartikan
bahwa pola argumen adalah bentuk atau struktur yang memuat elemen-elemen
argumen. Pola argumen dapat digambarkan melalui sebuah bagan atau gambar
tertentu untuk menjelaskan bagian-bagian argumen pada sebuat wacana argumen.
Supaya lebih jelas, berikut ini adalah jenis-jenis pola argumen menurut Toulmin
(1979: 35-78).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2.2.4.1 Pola Argumen G-C
Pola argumen G-C terdiri dari dua elemen dasar argumen, yaitu claims dan
grounds, dan di bawah ini pola G-C apabila digambarkan dalam sebuah bagan.
Berikut ini contoh pola argumen yang mempunyai dua elemen dasar
argumen (Rani, 2006: 40-41).
Pola argumen di atas terdiri dari elemen data atau fakta (grounds) dan
pernyataan posisi (claims). Cara mengidentifikasi pernyataan posisi dan data atau
fakta adalah dengan pernyataan seperti “apa yang menjadi pernyataan posisi
penulis?”, dan “apa bukti atau dasar yang mendukung pernyataan posisi?”.
Pertanyaan-pertanyaan itulah yang dapat mengidentifikasi claims dan grounds dan
dapat dijawab dengan claims dan grounds seperti yang ada pada dalam bagan di
atas.
Grounds
Makalah mahasiswa S1
menunjukkan kelemahan
penalaran. Makalah-
makalah mahasiswa S1
mengandung argumen-
argumen yang rancu.
Claims
Kemampuan berpikir
kritis mahasiswa S1
dapat ditingkatkan,
antara lain dengan
memberikan latihan
secara intensif dalam
menyusun argumen.
G
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2.2.4.2 Pola Argumen G-W-C
Pola argumen G-W-C terdiri dari tiga elemen dasar argumen, yaitu grounds,
warrant, dan claims, dan di bawah ini pola G-W-C apabila digambarkan dalam
sebuah bagan.
Berikut ini contoh pola argumen yang mempunyai tiga elemen dasar
argumen (Rani, 2006: 40-41).
Grounds
Makalah mahasiswa S1
menunjukkan kelemahan
penalaran. Makalah-
makalah mahasiswa S1
mengandung argumen-
argumen yang rancu.
Warrant
Berpikir kritis ditandai
oleh kemampuan
menggunakan bahasa
secara jelas dan tepat.
Berpikir kritis ini tampak
pada skripsi dan makalah
mahasiswa S1 yang ditulis
dengan penalaran baik.
Claims
Kemampuan berpikir
kritis mahasiswa S1
dapat ditingkatkan,
antara lain dengan
memberikan latihan
secara intensif dalam
menyusun argumen.
W
G C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Pola argumen di atas terdiri dari elemen data atau fakta (grounds),
pernyataan posisi (claims), dan jaminan (warrant). Cara mengidentifikasi
pernyataan posisi adalah dengan pernyataan seperti “apa yang menjadi pernyataan
posisi penulis?”, cara mengidentifikasi data atau fakta adalah dengan pertanyaan
seperti “ apa bukti atau dasar yang mendukung pernyataan posisi?”, dan cara
mengidentifikasi jaminan adalah dengan pertanyaan seperti “apa jaminan yang
menguatkan pernyataan posisi dan menghubungkan pernyataan posisi dengan data
atau fakta?”. Pertanyaan-pertanyaan itulah yang dapat mengidentifikasi claims,
grounds, dan warrant dan dapat dijawab dengan claims, grounds, dan warrant
seperti yang ada pada dalam bagan di atas.
2.2.4.3 Pola Argumen G-B-W-C
Pola argumen G-B-W-C terdiri dari empat elemen dasar argumen, yaitu
grounds, warrant, backing, dan claims, dan berikut ini pola G-B-W-C apabila
digambarkan dalam sebuah bagan.
W
G C
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Berikut ini contoh pola argumen yang mempunyai empat elemen dasar
argumen (Rani, 2006: 40-41).
Grounds
Makalah mahasiswa S1
menunjukkan kelemahan
penalaran. Makalah-
makalah mahasiswa S1
mengandung argumen-
argumen yang rancu.
Warrant
Berpikir kritis ditandai
oleh kemampuan
menggunakan bahasa
secara jelas dan tepat.
Berpikir kritis ini tampak
pada skripsi dan makalah
mahasiswa S1 yang ditulis
dengan penalaran baik.
Claims
Kemampuan berpikir
kritis mahasiswa S1
dapat ditingkatkan,
antara lain dengan
memberikan latihan
secara intensif dalam
menyusun argumen.
Backing
Penelitian Teopilus membuktikan bahwa ada hubungan
yang positif antara kemampuan akademik mahasiswa
dalam matakuliah logika dengan kemampuan akademik
mahasiswa dalam matakuliah mengarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Pola argumen di atas terdiri dari elemen data atau fakta (grounds),
pernyataan posisi (claims), jaminan (warrant), dan dukungan (backing). Cara
mengidentifikasi pernyataan posisi adalah dengan pernyataan seperti “apa yang
menjadi pernyataan posisi penulis?”, cara mengidentifikasi data atau fakta adalah
dengan pertanyaan seperti “apa bukti atau dasar yang mendukung pernyataan
posisi?”, cara mengidentifikasi jaminan adalah dengan pertanyaan seperti “apa
jaminan yang menguatkan pernyataan posisi dan menghubungkan pernyataan
posisi dengan data atau fakta?”, dan cara mengidentifikasi dukungan adalah
dengan pertanyaan seperti “apa yang melatarbelakangi jaminan?”. Pertanyaan-
pertanyaan itulah yang dapat mengidentifikasi claims, grounds, warrant, dan
backing dan dapat dijawab dengan claims, grounds, warrant, dan backing seperti
yang ada pada dalam bagan di atas.
2.2.4.4 Pola Argumen G-B-W-M-C
Pola argumen G-B-W-M-C terdiri dari empat elemen dasar argumen, yaitu
grounds, warrant, backing, claims, dan modals, dan berikut ini pola G-B-W-M-C
apabila digambarkan dalam sebuah bagan.
B
W
G
M
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Berikut ini contoh pola argumen yang mempunyai lima elemen dasar
argumen (Rani, 2006: 40-41).
Backing
Penelitian Teopilus membuktikan bahwa ada hubungan
yang positif antara kemampuan akademik mahasiswa
dalam matakuliah logika dengan kemampuan akademik
mahasiswa dalam matakuliah mengarang.
Grounds
Makalah mahasiswa S1
menunjukkan kelemahan
penalaran. Makalah-
makalah mahasiswa S1
mengandung argumen-
argumen yang rancu.
Warrant
Berpikir kritis ditandai
oleh kemampuan
menggunakan bahasa
secara jelas dan tepat.
Berpikir kritis ini tampak
pada skripsi dan makalah
mahasiswa S1 yang ditulis
dengan penalaran baik.
Claims
Kemampuan berpikir
kritis mahasiswa S1
dapat ditingkatkan,
antara lain dengan
memberikan latihan
secara intensif dalam
menyusun argumen.
Modals
Dengan demikian, dapat
dipastikan pelatihan
dapat meningkatkan
kualitas argumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Pola argumen di atas terdiri dari elemen data atau fakta (grounds),
pernyataan posisi (claims), jaminan (warrant), dukungan (backing), dan modalitas
(modals). Cara mengidentifikasi pernyataan posisi adalah dengan pernyataan
seperti “apa yang menjadi pernyataan posisi penulis ?”, cara mengidentifikasi data
atau fakta adalah dengan pertanyaan seperti “apa bukti atau dasar yang
mendukung pernyataan posisi ?”, cara mengidentifikasi jaminan adalah dengan
pertanyaan seperti “apa jaminan yang menguatkan pernyataan posisi dan
menghubungkan pernyataan posisi dengan data atau fakta?”, cara
mengidentifikasi dukungan adalah dengan pertanyaan seperti “apa yang
melatarbelakangi jaminan?”, dan cara mengidentifikasi modalitas adalah dengan
pertanyaan seperti “adakah penanda yang menunjukkan derajat kepastian
pernyataan posisi?”. Pertanyaan-pertanyaan itulah yang dapat mengidentifikasi
claims, grounds, warrant, backing, dan modals yang dapat dijawab dengan
claims, grounds, warrant, backing, dan modals seperti yang ada pada dalam
bagan di atas.
2.2.4.5 Pola Argumen G-B-W-R-M-C
Pola argumen G-B-W-R-M-C terdiri dari empat elemen dasar argumen,
yaitu grounds, warrant, backing, claims, modals, dan rebuttals, dan berikut ini
pola G-B-W-R-M-C apabila digambarkan dalam sebuah bagan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Berikut ini contoh pola argumen yang mempunyai enam elemen dasar
argumen (Rani, 2006: 40-41).
R
B
W
C
M
G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Backing
Penelitian Teopilus membuktikan bahwa ada hubungan
yang positif antara kemampuan akademik mahasiswa
dalam matakuliah logika dengan kemampuan akademik
mahasiswa dalam matakuliah mengarang.
Grounds
Makalah mahasiswa S1
menunjukkan kelemahan penalaran.
Makalah-makalah mahasiswa S1
mengandung argumen-argumen yang
rancu.
Warrant
Berpikir kritis ditandai oleh kemampuan menggunakan
bahasa secara jelas dan tepat. Berpikir kritis ini tampak
pada skripsi dan makalah mahasiswa S1 yang ditulis
dengan penalaran baik.
Claims
Kemampuan berpikir kritis
mahasiswa S1 dapat
ditingkatkan, antara lain
dengan memberikan latihan
secara intensif dalam
menyusun argumen.
Modals
Dengan demikian, dapat dipastikan
pelatihan dapat meningkatkan
kualitas argumen.
Rebuttals
Namun, jika tersapat faktor-faktor di luar, seperti keterbatasan
fisik, kelemahan atau kelampatan berpikir ada pada diri
mahasiswa maka usaha meningkatkan kualitas berpikir kritis
akan terganggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Pola argumen di atas terdiri dari elemen data atau fakta (grounds),
pernyataan posisi (claims), jaminan (warrant), dukungan (backing), dan modalitas
(modals). Cara mengidentifikasi pernyataan posisi adalah dengan pernyataan
seperti “apa yang menjadi pernyataan posisi penulis?”, cara mengidentifikasi data
atau fakta adalah dengan pertanyaan seperti “apa bukti atau dasar yang
mendukung pernyataan posisi?”, cara mengidentifikasi jaminan adalah dengan
pertanyaan seperti “apa jaminan yang menguatkan pernyataan posisi dan
menghubungkan pernyataan posisi dengan data atau fakta?”, cara
mengidentifikasi dukungan adalah dengan pertanyaan seperti “apa yang
melatarbelakangi jaminan?”, cara mengidentifikasi modalitas adalah dengan
pertanyaan seperti “adakah penanda yang menunjukkan derajat kepastian
pernyataan posisi?”, dan cara mengidentifikasi sanggahan adalah dengan
pertanyaan seperti “adakah kondisi yang berupa kemungkinan sanggahan atau
pengecualian?”. Pertanyaan-pertanyaan itulah yang dapat membantu peneliti
mengidentifikasi claims, grounds, warrant, backing, dan modals yang dapat
dijawab dengan claims, grounds, warrant, backing, dan modals seperti yang ada
pada dalam bagan di atas.
2.2.5 Kadar Ketajaman Argumen
Kadar ketajaman argumen dapat dilihat dari kelengkapan elemen-elemen
argumen. Kesempurnaan sebuah argumen diukur dari kelengkapan elemen-
elemen argumennya, semakin lengkap elemennya maka argumen tersebut semakin
sempurna dan sebaliknya semakin kurang elemen-elemen argumenya maka
argumen tersebut semakin lemah atau tidak sempurna. Pada dasarnya, kekuatan
argumen terletak pada kemampuan penutur dalam mengemukakan tiga prinsip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
pokok, yaitu apa yang disebut pernyataan, alasan, dan pembenaran. Ketiga elemen
tersebut biasa disebut sebagai elemen pokok argumen (Rani, 2006: 40).
Tabel 1. Kadar Ketajaman Argumen Berdasarkan Kelengkapan Elemen-
Elemen Argumen
No. Komponen-komponen Argumen Toulmin Kategori
C G W B M R
1. √ Sangat
Lemah
2. √ √ Lemah
3. √ √ √ Cukup
4. √ √ √ √ Kuat
5.
√ √ √ √ √
Sangat Kuat √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab III merupakan bab Metodologi Penelitian, di dalamnya akan dikaji enam
hal, yaitu 1) jenis penelitian, 2) data dan sumber data, 3) teknik pengumpulan
data, 4) instrumen penelitian, 5) teknik analisis data dan 6) triangulasi data.
Keenam hal tersebut akan dijelaskan satu per satu dalam subbab di bawah ini.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
mencoba memahami fenomena dalam setting dan konteks naturalnya (bukan di
dalam laboratorium) di mana peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi
fenomena yang diamati (Leedy & Armond, 2005; Patton, 2001; Saunders,dkk.,
2007, dalam Sarosa, 2012: 7). Penelitian jenis ini membantu pembaca untuk
memahami pola argumen apa saja yang dipakai oleh para penulis artikel di dalam
jurnal bidang ekonomi terakreditasi tahun 2013 dan mengetahui sebesar apa kadar
argumen yang terdapat pada bagian pembahasan di artikel jurnal bidang ekonomi
tahun 2013.
Deskriptif menurut Hasan (2002: 22) artinya melukiskan variabel demi
variabel, satu demi satu. Metode deskriptif (Hasan, 2002: 22) bertujuan untuk
mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada,
mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang
berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi, menentukan apa yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman
mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Kesimpulannya, penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan
dengan menjelaskan, menggambarkan, dan mekukiskan suatu keadaan atau
fenomena dalam dunia aslinya (bukan di laboratorium) dan melaporkan segala
kejadian yang terjadi sesuai keadaan tanpa dimanipulasi. Hasil penelitian ini
adalah sebuah laporan penelitian.
3.2 Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini merupakan paragraf-paragraf argumentasi pada
artikel bagian pembahasan dalam jurnal bidang ekonomi. Sumber data dalam
penelitin ini adalah artikel-artikel pada jurnal terakreditasi bidang ekonomi yaitu
Jurnal Ekonomi Pembangunan Indonesia (JEPI) Universitas Indonesia tahun
2013.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Secara umum, dalam penelitian deskriptif kualitatif alat pengumpulan data
yang paling sering digunakan adalah wawancara (termasuk focus group
discussion), pengamatan lapangan (termasuk pengamatan partisipatif), dan telaah
dokumen (Sarosa, 2012: 37). Penelitian pada skripsi ini menggunakan teknik
telaah dokumen. Telaah dokumen atau teknik dokumentasi adalah informasi yang
berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun perorangan
(Hamidi, 2004: 72). Menurut Hasan (2002: 87) studi dokumentasi adalah teknik
pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, namun
melalui dokumen. Dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan dokumen
lainnya. Di dalam penelitian ini dokumen yang digunakan berupa jurnal
terakreditasi, yaitu JEPI tahun 2013.
Adapun langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti,
yaitu 1) Pemesanan jurnal terakreditasi pada lembaga atau organisasi tertentu, 2)
membaca, mencermati, dan menganalisis elemen-elemen argumen dan pola
argumen paragraf-paragraf argumentasi pada artikel bagian pembahasan dalam
jurnal bidang sosial ekonomi, 3) membuat rangkuman tentang pola argumen
paragraf-paragraf argumentasi yang diidentifikasi pada artikel bagian pembahasan
jurnal bidang sosial ekonomi, 4) mengidentifikasi kadar ketajaman argumen
berdasarkan kelengkapan elemen-elemen argumen, dan 5) memberi kode data
yang berisi pola dan kadar ketajaman argumen pada bagian pembahasan.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah. Instrumen penilaian dalam penelitian ini adalah tabel triangulasi hasil
analisis data yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu elemen-elemen, pola, dan
kadar ketajaman argumen.
3.5 Teknik Analisis Data
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang akan dijelaskan secara
deskriptif dengan sumber data, yaitu jurnal JEPI tahun 2013. Analisis data
menurut Patton (1980: 268, dalam Moleong (1989: 112)), adalah proses mengatur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan
uraian dasar. Menurut definisi tersebut dapat memberi gambaran betapa
pentingnya analisis data dari segi tujuan penelitian. Prinsip pokok penelitian
kualitatif adalah menemukan teori dari data yang dianalisis. Oleh karena itu
analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah proses mengumpulkan
data dan menyusun secara baik data-data yang didapatkan melalui dokumentasi
serta berbagai bahan lain yang tentunya berkaitan dengan pola dan kadar argumen
paragraf-paragraf argumentasi pada artikel bagian pembahasan jurnal JEPI 2013.
3.6 Triangulasi
Maleong (2006: 330) mengatakan bahwa triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Triangulasi
data dilakukan untuk me-recheck temuan dengan jalan membandingkannya
dengan berbagai sumber, metode, atau teori.
Triangulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi penyidik.
Triangulasi penyidik adalah triangulasi yang dilakukan dengan cara
memanfaatkan peneliti lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat
kepercayaan data (Maleong, 2006: 331). Peneliti meminta kesediaan Bapak
Drs.Concilianus Laos Mbato, M.A., Ed.D, dosen Progam Studi Pendidikan
Bahasa Inggris, untuk menjadi triangulator. Peneliti mempercayai triangulator
karena pengalaman dan kompetensinya.
Hasil analisis data yang diperiksa oleh triangulator telah diperiksa setengah
dari keseluruhan data yang berjumlah 63 data. Data yang telah diperiksa menjadi
acuan peneliti untuk memeriksa sisa data yang belum diperiksa. Setengah data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
yang telah diperika dimasukan pada bagian pembahsan sebagai bukti hasil analisis
pola-pola argumen dan kadar ketajaman argumen paragraf-paragraf argumentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Di dalam bab hasil penelitian dan pembahasan akan dikaji tiga hal, yaitu (1)
deskripsi data, (2) hasil analisis data dan pembahasan, dan (3) pola argumen yang
dominan. Ketiga hal tersebut akan dibahas satu per satu di bawah ini.
4.1 Deskripsi Data
Data penelitian ini berupa paragraf-paragraf argumentasi pada artikel bagian
pembahasan jurnal bidang ekonomi yang mengandung pola dan kadar ketajaman
argumen yang terdiri dari lima artikel di dalamnya. Dari lima artikel yang
dianalisis, terdapat 63 argumen, yaitu 1) 46 argumen pola G-C, 2) 9 argumen pola
G-W-C, dan 3) 8 argumen pola G-W-B-C.
Tahap selanjutnya adalah menentukan kadar ketajaman argumen berdasarkan
kelengkapan elemen-elemen argumen. Berdasarkan elemen-elemen argumen,
didapatkan ketajaman argumen meliputi kategori: 1) sangat lemah, 2) lemah, 3)
cukup, 4) kuat, 5) sangat kuat.
Setelah membahas tentang pola argumen dan kadar ketajaman argumen
paragraf-paragraf argumentasi pada artikel bagian pembahasan dari jurnal JEPI
2013, menentukan pola argumen yang paling dominan dari 63 argumen yang telah
ditemukan. Pola dominan ini nantinya menentukan bahwa jurnal ekonomi JEPI
2013 menggunakan pola dominan tersebut.
4.2 Hasil Analisis dan Pembahasan
Hasil analisis ini peneliti menjelaskan pola dan kadar ketajaman argumen
pada bagian pembahasan hasil penelitian artikel jurnal terakreditasi JEPI 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Hasil analisis dan pembahasan diklasifikasikan berdasarkan pola argumen yang
terdapat pada bagian pembahasan hasil penelitian. Pola argumen digambarkan ke
dalam bentuk bagan-bagan. Fungsi bagan selain untuk menunjukkan pola, juga
menunjukkan hubungan antar elemen argumen. Bagan memperlihatan fungsi
setiap elemen yang saling berhubungan satu sama lain. Pada bagan diberikan
penomoran untuk menandai urutan kemunculan elemen argumen.
4.2.1 Pola Dua Elemen dan Kadar Ketajamannya
Pengelompokan ini berdasarkan pola argumen yang terdiri atas dua elemen
yaitu claims dan grounds. Pola C-G merupakan pola dasar pada argumen yang
terdiri atas dua dasar elemen. Dua dasar elemen tersebut, jika berada pada sebuah
tulisan—dalam hal ini bagian pembahasan artikel—dapat disebut sebuah
argumen. Hal ini berkaitan dengan, pernyataan posisi penulis tentang hal yang
dibahasnya dan menunjukkan bukti-bukti atau data-data yang dapat mendukung
pernyataan posisisnya. Berikut ini merupakan pola dan kadar ketajaman argumen
dua elemen dasar berdasarkan urutan letak claims dan grounds.
4.2.1.1 Pola G-C dan C-G
Argumen-argumen berikut ini terdiri atas dua elemen dasar argumen,
yaitu claims (pernyataan posisi) dan grounds (data atau fakta). Argumen pada
pembahasan dalam artikel-artikel jurnal JEPI 2013 berikut adalah penjelasannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
C
G
Bagan 1. Pola Argumen G-C
Bagan di atas hanya terdiri dari dua elemen, yaitu elemen data atau fakta
(grounds) dan pernyataan posisi (claims). Cara mengidentifikasi elemen
pernyataan posisi dapat diajukan pertanyaan seperti “apa yang menjadi pernyataan
posisi penulis?” dan jawabannya adalah “PDRB yang lebih besar akan
menurunkan DAU, sebaliknya jumlah PNS yang lebih banyak akan meningkatkan
DAU”.
Selanjutnya adalah menentukan data atau fakta (grounds), yaitu dengan
mengajukan pertanyaan seperti “ apa bukti atau dasar yang mendukung
pernyataan posisi?” dan jawabannya adalah “Penerimaan pajak daerah dan bagi
hasil pajak dipengaruhi oleh PDRB sektor-sektor nonpertanian. Sedangkan, DAU
antara lain dipengaruhi oleh PDRB dan jumlah pegawai negeri sipil (PNS)”.
Berdasarkan bagan di atas dapat dijelaskan bahwa data atau fakta (grounds)
ditampilkan terlebih dahulu, kemudian penulis memberi pernyataan posisi
(claims) yang diletakkan setelah menjelaskan apa saja data atau faktanya
(grounds). Sesuai dengan pendapat Toulmin,dkk. (1979: 46), yang menyatakan
Penerimaan pajak daerah dan
bagi hasil pajak dipengaruhi oleh
PDRB sektor-sektor
nonpertanian. Sedangkan, DAU
antara lain dipengaruhi oleh
PDRB dan jumlah pegawai
negeri sipil (PNS).
PDRB yang lebih besar
akan menurunkan DAU,
sebaliknya jumlah PNS
yang lebih banyak akan
meningkatkan DAU.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
bahwa data atau fakta (grounds) sebagai dasar yang mendukung sebuah
pernyataan posisi (claims).
C
G
Bagan 2. Pola Argumen G-C
Bagan di atas hanya terdiri dari dua elemen, yaitu elemen data atau fakta
(grounds) dan pernyataan posisi (claims). Cara mengidentifikasi elemen
pernyataan posisi dapat diajukan pertanyaan seperti “apa yang menjadi pernyataan
posisi penulis?” dan jawabannya adalah “Artinya, peningkatan upah riil akan
meningkatkan daya beli penduduk sehingga pengeluaran untuk konsumsi
meningkat. Sebaliknya, laju inflansi provinsi menurunkan rata-rata pengeluaran
per kapita”.
Selanjutnya adalah menentukan data atau fakta (grounds), yaitu dengan
mengajukan pertanyaan seperti “apa bukti atau dasar yang mendukung pernyataan
Hasil estimasi persamaan-
persamaan upah tenaga kerja pada
tabel 5 menunjukkan PDRB
sektoral secara positif signifikan
memengaruhi rata-rata upah riil
tenaga kerja sektoral selain
pengaruh upah minimum provinsi
(UMP) dan rata-rata lama sekolah
(MYS). Rata-rata upah riil tenaga
kerja sektoral secara signifikan
positif memengaruhi rata-rata
pengeluaran per kapita per bulan
di semua kelompok rumah tangga
(Tabel 6).
Artinya, peningkatan
upah riil akan
meningkatkan daya beli
penduduk sehingga
pengeluaran untuk
konsumsi meningkat.
Sebaliknya, laju inflansi
provinsi menurunkan
rata-rata pengeluaran per
kapita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
posisi?” dan jawabannya adalah “Hasil estimasi persamaan-persamaan upah
tenaga kerja pada tabel 5 menunjukkan PDRB sektoral secara positif signifikan
memengaruhi rata-rata upah riil tenaga kerja sektoral selain pengaruh upah
minimum provinsi (UMP) dan rata-rata lama sekolah (MYS). Rata-rata upah riil
tenaga kerja sektoral secara signifikan positif memengaruhi rata-rata
pengeluaran per kapita per bulan di semua kelompok rumah tangga (Tabel 6)”
Berdasarkan bagan di atas dapat dijelaskan bahwa data atau fakta (grounds)
ditampilkan terlebih dahulu, kemudian penulis memberi pernyataan posisi
(claims) yang diletakkan setelah menjelaskan apa saja data atau faktanya
(grounds). Sesuai dengan pendapat Toulmin,dkk. (1979: 46), yang menyatakan
bahwa data atau fakta (grounds) sebagai dasar yang mendukung sebuah
pernyataan posisi (claims).
G C
Bagan 3. Pola Argumen G-C
Bagan di atas hanya terdiri dari dua elemen, yaitu elemen data atau fakta
(grounds) dan pernyataan posisi (claims). Cara mengidentifikasi elemen
Pada studi ini dilakukan simulasi
kebijakan ex ante forecasting
berupa simulasi dinamik dasar
periode historis tahun 2006-2011.
Validasi model dilakukan dengan
perangkat lunak Statistical
Analysis System/Econometrics
and Time Series Analysis
(SAS/ETS) versi 9.3.1
menggunakan prosedur SIMNLIN
dan metode solusi NEWTON.
Berdasarkan beberapa kriteria
statistik seperti Root Mean
Squares Error (RMSE), Root
Mean Squares Persentage Error
(RMSPE), dan Theil’s Inequality
Coefficient (U) (Pindyck dan
Rubinfeld, 1991) hasil validasi
menunjukkan nilai prediksi setiap
variabel endogen relatif tidak
menyimpang dari nilai aktualnya
sehingga model dapat digunakan
sebagai alat simulasi alternatif
kebijakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pernyataan posisi dapat diajukan pertanyaan seperti “apa yang menjadi pernyataan
posisi penulis?” dan jawabannya adalah “Berdasarkan beberapa kriteria statistik
seperti Root Mean Squares Error (RMSE), Root Mean Squares Persentage Error
(RMSPE), dan Theil’s Inequality Coefficient (U) (Pindyck dan Rubinfeld, 1991)
hasil validasi menunjukkan nilai prediksi setiap variabel endogen relatif tidak
menyimpang dari nilai aktualnya sehingga model dapat digunakan sebagai alat
simulasi alternatif kebijakan.”.
Pernyataan posisi (claims) sudah ditemukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan data atau fakta (grounds), yaitu dengan mengajukan pertanyaan
seperti “apa bukti atau dasar yang mendukung pernyataan posisi?” dan
jawabannya adalah “Pada studi ini dilakukan simulasi kebijakan ex ante
forecasting berupa simulasi dinamik dasar periode historis tahun 2006-2011.
Validasi model dilakukan dengan perangkat lunak Statistical Analysis
System/Econometrics and Time Series Analysis (SAS/ETS) versi 9.3.1
menggunakan prosedur SIMNLIN dan metode solusi NEWTON”.
Berdasarkan bagan di atas dapat dijelaskan bahwa data atau fakta (grounds)
ditampilkan terlebih dahulu, kemudian penulis memberi pernyataan posisi
(claims) yang diletakkan setelah menjelaskan apa saja data atau faktanya
(grounds). Sesuai dengan pendapat Toulmin,dkk. (1979: 46), yang menyatakan
bahwa data atau fakta (grounds) sebagai dasar yang mendukung sebuah
pernyataan posisi (claims).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
C
G
Bagan 4. Pola Argumen G-C
Bagan di atas hanya terdiri dari dua elemen, yaitu elemen data atau fakta
(grounds) dan pernyataan posisi (claims). Cara mengidentifikasi elemen
pernyataan posisi dapat diajukan pertanyaan seperti “apa yang menjadi pernyataan
posisi penulis?” dan jawabannya adalah “Dengan hipotesis peningkatan kapasitas
fiskal berdampak positif dibandingkan peningkatan transfer fiskal, maka cukup
relevan melakukan simulasi peningkatan pajak daerah, bagi hasil, dan DAU
masing-masing 20%, 10%, dan 5%.”.
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi data atau fakta (grounds), yaitu
dengan mengajukan pertanyaan seperti “apa bukti atau dasar yang mendukung
Simulasi kebijakan historis
dinamik dilakukan dengan
mengubah instrumen fiskal
pajak daerah, bagi hasil pajak,
dan DAU secara tunggal (single
polaicy) dan kombinasi (mix
polaicy) dalam empat skenario
kebijakan. Besaran perubahan
ditentukan dengan
mempertimbangkan rata-rata
perubahan aktual tahun 2005-
2011 (dalam presentase dan
nominal) dan tujuan studi.
Perubahan nominal dijadikan
bahan pertimbangan agar
dampak kapasitas fiskal dan
transfer fiskal dapat terbanding.
Data studi menunjukkan
penerimaan pajak daerah, bagi
hasil pajak, dan DAU rata-rata
meningkat 14%, 4%, dan 10%.
Dengan hipotesis peningkatan
kapasitas fiskal berdampak
positif dibandingkan
peningkatan transfer fiskal,
maka cukup relevan melakukan
simulasi peningkatan pajak
daerah, bagi hasil, dan DAU
masing-masing 20%, 10%, dan
5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pernyataan posisi?” dan jawabannya adalah “Simulasi kebijakan historis dinamik
dilakukan dengan mengubah instrumen fiskal pajak daerah, bagi hasil pajak, dan
DAU secara tunggal (single polaicy) dan kombinasi (mix polaicy) dalam empat
skenario kebijakan. Besaran perubahan ditentukan dengan mempertimbangkan
rata-rata perubahan aktual tahun 2005-2011 (dalam presentase dan nominal)
dan tujuan studi. Perubahan nominal dijadikan bahan pertimbangan agar
dampak kapasitas fiskal dan transfer fiskal dapat terbanding. Data studi
menunjukkan penerimaan pajak daerah, bagi hasil pajak, dan DAU rata-rata
meningkat 14%, 4%, dan 10%”.
Berdasarkan bagan di atas dapat dijelaskan bahwa data atau fakta (grounds)
ditampilkan terlebih dahulu, kemudian penulis memberi pernyataan posisi
(claims) yang diletakkan setelah menjelaskan apa saja data atau faktanya
(grounds). Sesuai dengan pendapat Toulmin,dkk. (1979: 46), yang menyatakan
bahwa data atau fakta (grounds) sebagai dasar yang mendukung sebuah
pernyataan posisi (claims).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C
G
Bagan 5. Pola Argumen C-G
Bagan di atas hanya terdiri dari dua elemen, yaitu elemen data atau fakta
(grounds) dan pernyataan posisi (claims). Cara mengidentifikasi elemen
pernyataan posisi dapat diajukan pertanyaan seperti “apa yang menjadi pernyataan
posisi penulis?” dan jawabannya adalah “Dampak masing-masing skenario
simulasi kebijakan yang disajikan pada Tabel 8 dianalisis menggunakan 22
variabel endogen yang dianggap mampu menggambarkan kondisi kemiskinan di
setiap kelompok rumah tangga, kinerja perekonomian daerah, dan kinerja fiskal
daerah”.
Pernyataan posisi (claims) sudah ditemukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan data atau fakta (grounds), yaitu dengan mengajukan pertanyaan
seperti “apa bukti atau dasar yang mendukung pernyataan posisi?” dan
Dampak masing-masing
skenario simulasi kebijakan
yang disajikan pada Tabel 8
dianalisis menggunakan 22
variabel endogen yang
dianggap mampu
menggambarkan kondisi
kemiskinan di setiap kelompok
rumah tangga, kinerja
perekonomian daerah, dan
kinerja fiskal daerah.
Analisis hasil dirinci sebagai
berikut:
S1: Pajak daerah naik 20% (nilai
nominal setara S3 (kenaikan
DAU 5%))
S2: Pajak daerah naik 20% dan
bagi hasil pajak naik 10%
(nilai nominal setara S4
(kenaikan DAU 5% dan
bagi hasil pajak 10%)))
S3: Dana Alokasi Umum naik
5%
S4: Dana Alokasi Umum naik
5% dan bagi hasil pajak
naik 10%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
jawabannya adalah “Analisis hasil dirinci sebagai berikut: S1: Pajak daerah naik
20% (nilai nominal setara S3 (kenaikan DAU 5%)) S2: Pajak daerah naik 20%
dan bagi hasil pajak naik 10% (nilai nominal setara S4 (kenaikan DAU 5% dan
bagi hasil pajak 10%))) S3: Dana Alokasi Umum naik 5% S4: Dana Alokasi
Umum naik 5% dan bagi hasil pajak naik 10%”.
Berdasarkan bagan di atas dapat dijelaskan bahwa pernyataan posisi (claims)
ditampilkan terlebih dahulu, kemudian penulis memberi data atau fakta (grounds)
yang diletakkan setelah menuliskan pernyataan posisi (claims). Hal tersebut sesuai
dengan bagan argumen yang dijelaskan oleh Toulmin,dkk., yaitu C-G.
C G
Bagan 6. Pola Argumen C-G
Bagan di atas hanya terdiri dari dua elemen, yaitu elemen data atau fakta
(grounds) dan pernyataan posisi (claims). Cara mengidentifikasi elemen
pernyataan posisi dapat diajukan pertanyaan seperti “apa yang menjadi pernyataan
Besarnya biaya tetap yang
dikeluarkan ini, tidak
dipengaruhi oleh
perubahan input maupun
output yang dihasilkan
pada usaha peternakan.
Biaya tetap yang
dikeluarkan oleh usaha
peternakan sapi perah
hanya terdiri dari dua
bagian, yaitu biaya
listrik dan telepon yang
dikeluarkan secara rutin
setiap bulannya. Total
biaya tetap yang
dikeluarkan sebesar
Rp544.900.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
posisi penulis?” dan jawabannya adalah “Besarnya biaya tetap yang dikeluarkan
ini, tidak dipengaruhi oleh perubahan input maupun output yang dihasilkan pada
usaha peternakan”.
Pernyataan posisi (claims) sudah ditemukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan data atau fakta (grounds), yaitu dengan mengajukan pertanyaan
seperti “apa bukti atau dasar yang mendukung pernyataan posisi?” dan
jawabannya adalah “Biaya tetap yang dikeluarkan oleh usaha peternakan sapi
perah hanya terdiri dari dua bagian, yaitu biaya listrik dan telepon yang
dikeluarkan secara rutin setiap bulannya. Total biaya tetap yang dikeluarkan
sebesar Rp544.900”.
Berdasarkan bagan di atas dapat dijelaskan bahwa pernyataan posisi (claims)
ditampilkan terlebih dahulu, kemudian penulis memberi data atau fakta (grounds)
yang diletakkan setelah menuliskan pernyataan posisi (claims). Hal tersebut sesuai
dengan bagan argumen yang dijelaskan oleh Toulmin,dkk., yaitu CG.
C
G
Bagan 7. Pola Argumen C-G
Biaya selanjutnya yang dikeluarkan
pada usaha peternakan sapi perah
adalah biaya variabel. Biaya ini
dipengaruhi oleh jalannya proses
produksi, yakni berkaitan dengan
jumlah input yang digunakan
sertajumlah output yang dihasilkan.
Komponen yang
termasuk ke dalam
biaya variabel adalah
biaya untuk pakan,
mentega, saringan susu,
biaya pembelian
saringan susu, sapu,
sikat, ember plastik, dan
tenaga kerja (Tabel 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Bagan di atas hanya terdiri dari dua elemen, yaitu elemen data atau fakta
(grounds) dan pernyataan posisi (claims). Cara mengidentifikasi elemen
pernyataan posisi dapat diajukan pertanyaan seperti “apa yang menjadi pernyataan
posisi penulis?” dan jawabannya adalah “Biaya selanjutnya yang dikeluarkan
pada usaha peternakan sapi perah adalah biaya variabel. Biaya ini dipengaruhi
oleh jalannya proses produksi, yakni berkaitan dengan jumlah input yang
digunakan sertajumlah output yang dihasilkan”.
Pernyataan posisi (claims) sudah ditemukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan data atau fakta (grounds), yaitu dengan mengajukan pertanyaan
seperti “apa bukti atau dasar yang mendukung pernyataan posisi?” dan
jawabannya adalah “Komponen yang termasuk ke dalam biaya variabel adalah
biaya untuk pakan, mentega, saringan susu, biaya pembelian saringan susu, sapu,
sikat, ember plastik, dan tenaga kerja (Tabel 2)”.
Berdasarkan bagan di atas dapat dijelaskan bahwa pernyataan posisi (claims)
ditampilkan terlebih dahulu, kemudian penulis memberi data atau fakta (grounds)
yang diletakkan setelah menuliskan pernyataan posisi (claims). Hal tersebut sesuai
dengan bagan argumen yang dijelaskan oleh Toulmin,dkk., yaitu C-G.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
C G
Bagan 8. Pola Argumen C-G
Bagan di atas hanya terdiri dari dua elemen, yaitu elemen data atau fakta
(grounds) dan pernyataan posisi (claims). Cara mengidentifikasi elemen
pernyataan posisi dapat diajukan pertanyaan seperti “apa yang menjadi pernyataan
posisi penulis?” dan jawabannya adalah “Manfaat yang diperoleh usaha
peternakan sapi perah merupakan seluruh kondisi yang mendorong tercapainya
suatu tujuan usaha, yakni memperoleh keuntungan. Yang termasuk dalam
manfaat ini adalah nilai produksi total, yakni dalam usaha peternakan sapi perah
yang dijalankan menghasilkan output produksi utama susu segar”.
Pernyataan posisi (claims) sudah ditemukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan data atau fakta (grounds), yaitu dengan mengajukan pertanyaan
seperti “apa bukti atau dasar yang mendukung pernyataan posisi?” dan
jawabannya adalah “Susu segar yang dihasilkan pada tahun pertama berjumlah
Manfaat yang diperoleh usaha
peternakan sapi perah merupakan
seluruh kondisi yang mendorong
tercapainya suatu tujuan usaha,
yakni memperoleh keuntungan.
Yang termasuk dalam manfaat ini
adalah nilai produksi total, yakni
dalam usaha peternakan sapi perah
yang dijalankan menghasilkan
output produksi utama susu segar.
Susu segar yang
dihasilkan pada tahun
pertama berjumlah
10.287,14 liter. Susu
segar yang dihasilkan
oleh para peternak
dipasarkan oleh
Koperasi Peternak Sapi
Bandung Utara
(KPSBU) dengan harga
jual rata-rata Rp3.500
per liter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
10.287,14 liter. Susu segar yang dihasilkan oleh para peternak dipasarkan oleh
Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) dengan harga jual rata-rata
Rp3.500 per liter”.
Berdasarkan bagan di atas dapat dijelaskan bahwa pernyataan posisi (claims)
ditampilkan terlebih dahulu, kemudian penulis memberi data atau fakta (grounds)
yang diletakkan setelah menuliskan pernyataan posisi (claims). Hal tersebut sesuai
dengan bagan argumen yang dijelaskan oleh Toulmin,dkk., yaitu C-G.
Setelah menemukan dan menentukan elemen argumen, dapat digambarkan
pola argumen seperti pada 8 bagan di atas. Pola argumen pada 4 bagan pertama
merupakan pola argumen yang menyajikan grounds (data atau fakta) terlebih
dahulu. Pada 4 bagan selanjutnya merupakan pola argumen yang menyajikan
claims (pernyataan posisi) terlebih dahulu. Meskipun dari 8 sampel argumen yang
disajikan di atas urutan claims dan grounds tidak tetap, hal itu tidak menjadi
masalah, karena paling utama pada argumen yaitu fungsi elemen bukan
urutannya.
4.2.1.2 Kadar Ketajaman Pola Dua Elemen
Kadar ketajaman argumen dapat dilihat dari kelengkapan elemen-elemen
argumennya. Kesempurnaan sebuah argumen diukur dari kelengkapan elemen-
elemen argumen, semakin lengkap elemennya maka argumen tersebut semakin
sempurna dan begitu pula sebaliknya. Pada dasarnya kekuatan argumen terletak
pada kemampuan penutur dalam mengemukakan tiga prinsip pokok, yaitu apa
yang disebut pernyataan (claims), alasan (grounds), dan pembenaran (warrant).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Ketiga elemen tersebut biasa disebut sebagai elemen pokok/dasar argumen (Rani,
2006: 40).
Data-data di atas hanya terdiri atas elemen Claims (pernyataan posisi) dan
grounds (data atau fakta). Kadar ketajaman argumen data-data di atas termasuk
kategori lemah. Berdasarkan rubrik penilaian kadar ketajaman argumen
kelengkapan elemen-elemen argumen yang terdapat pada tabel 1, dapat dilihat
kategori lemah ini hanya terdiri atas dua elemen.
4.2.2 Pola Tiga Elemen dan Kadar Ketajamannya
Pengelompokan ini berdasarkan pola argumen yang terdiri atas tiga elemen
yaitu claims, grounds, dan warrant. Pola C-G-W merupakan pola dasar pada
argumen yang terdiri atas tiga dasar elemen. tiga dasar elemen tersebut, jika
berada pada sebuah tulisan—dalam hal ini bagian pembahasan artikel—dapat
disebut sebuah argumen. Hal ini berkaitan dengan, pernyataan posisi penulis
tentang hal yang dibahasnya, menunjukkan bukti-bukti atau data-data yang dapat
mendukung pernyataan posisisnya, dan memeriksa apakah data atau fakta yang
diberikan memberikan dukungan untuk pernyataan posisi. Berikut ini merupakan
pola dan kadar ketajaman argumen tiga elemen dasar berdasarkan urutan letak
claims, grounds, dan warrant.
4.2.2.1 Pola G-C-W dan G-W-C
Argumen-argumen berikut ini terdiri atas tiga elemen dasar argumen, yaitu
claims (pernyataan posisi), grounds (data atau fakta), dan warrant (jaminan).
Argumen pada pembahasan dalam artikel-artikel jurnal JEPI 2013 berikut adalah
penjelasannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
W
C
G
Bagan 9. Pola Argumen G-C-W
Bagan di atas hanya terdiri dari tiga elemen, yaitu elemen data atau fakta
(grounds), pernyataan posisi (claims), dan jaminan (warrant). Cara
mengidentifikasi elemen pernyataan posisi dapat diajukan pertanyaan seperti “apa
yang menjadi pernyataan posisi penulis?” dan jawabannya adalah “Artinya,
formula penghitungan Dn temuan DAU lebih mengutamakan alokasi dasar
daripada kebutuhan fiskan daerah”.
Pernyataan posisi (claims) sudah ditemukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan data atau fakta (grounds), yaitu dengan mengajukan pertanyaan
seperti “apa bukti atau dasar yang mendukung pernyataan posisi?” dan
jawabannya adalah “Akan tetapi, perubahan DAU yang sangat responsif terhadap
perubahan jumlah PNS dengan elastisitas jangka pendek 0,90 dan jangka
Akan tetapi, perubahan
DAU yang sangat
responsif terhadap
perubahan jumlah PNS
dengan elastisitas jangka
pendek 0,90 dan jangka
panjang 1,00
mengindikasikan besaran
DAU lebih dipengaruhi
oleh belanja rutin untuk
administrasi pemerintahan
daerah.
Artinya, formula
penghitungan Dn temuan
DAU lebih
mengutamakan alokasi
dasar daripada kebutuhan
fiskan daerah.
Hal ini sesuai dengan
temuan World Bank
(2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
panjang 1,00 mengindikasikan besaran DAU lebih dipengaruhi oleh belanja rutin
untuk administrasi pemerintahan daerah”.
Data atau fakta (grounds) dan pernyataan posisi (claims) ditemukan, maka
tahap selanjutnya adalah menghubungkannya menggunakan sebuah jaminan
(warrant). Jaminan (warrant) ditentukan melalui sebuah pertanyaan, yaitu “apa
jaminan yang menguatkan claim dan menghubungkan claim dengan grounds?”
dan jawabannya adalah “Hal ini sesuai dengan temuan World Bank (2007)”.
Bagan di atas adalah pola argumen G-C-W. Sesuai dengan pendapat
Toulmin,dkk. (1979) ada lima pola argumen yang digunakan. Pola argumen yang
digunakan seperti pada bagan di atas terdiri dari data atau fakta (grounds),
pernyataan posisi (claims), kemudian sebagai jembatan yang menghubungkan
data atau fakta (grounds) dengan pernyataan posisi (claims) adalah jaminan
(warrant).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
W
C
G
Bagan 10. Pola Argumen G-W-C
Bagan di atas hanya terdiri dari tiga elemen, yaitu elemen data atau fakta
(grounds), pernyataan posisi (claims), dan jaminan (warrant). Cara
Estimasi persamaan-
persamaan belanja daerah
yang menunjukkan
elastisitas belanja industri
dan belanja berdagangan
terhadap DAU yang lebih
besar daripada kapasitas
fiskal
mengidentifikasikan
adanya fenomena
Iflypaper effectI (tabel 4).
Sebaliknya, nilai
koefisien estimasi dan
elastisitas belanja
pertanian, belanja
kehutanan, dan belanja
infrastruktur terhadap
kapasitas fiskal lebih
besar daripada DAU.
Artinya, dalam strategi
pengentasan kemiskinan
melalui bidang-bidang
pertanian dan
infrastruktur sesuai
rekomendasi Balisacan Iet
alI (2003) dan OECD
(2006a; 2006b; 2009a;
2009b),
Pemerintah daerah lebih
bergantung pada
penerimaan kapasitas
fiskal daripada transfer
DAU. Sedangkan,
penerimaan DAU lebih
diutamakan untuk bidang-
bidang industri dan
perdagangan yang tidak
termasuk strategi pro-
poor growth.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
mengidentifikasi elemen pernyataan posisi dapat diajukan pertanyaan seperti “apa
yang menjadi pernyataan posisi penulis?” dan jawabannya adalah “Pemerintah
daerah lebih bergantung pada penerimaan kapasitas fiskal daripada transfer
DAU. Sedangkan, penerimaan DAU lebih diutamakan untuk bidang-bidang
industri dan perdagangan yang tidak termasuk strategi pro-poor growth”.
Pernyataan posisi (claims) sudah ditemukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan data atau fakta (grounds), yaitu dengan mengajukan pertanyaan
seperti “apa bukti atau dasar yang mendukung pernyataan posisi?” dan
jawabannya adalah “Estimasi persamaan-persamaan belanja daerah yang
menunjukkan elastisitas belanja industri dan belanja berdagangan terhadap DAU
yang lebih besar daripada kapasitas fiskal mengidentifikasikan adanya fenomena
Iflypaper effectI (tabel 4). Sebaliknya, nilai koefisien estimasi dan elastisitas
belanja pertanian, belanja kehutanan, dan belanja infrastruktur terhadap
kapasitas fiskal lebih besar daripada DAU”.
Data atau fakta (grounds) dan pernyataan posisi (claims) ditemukan, maka
tahap selanjutnya adalah menghubungkannya menggunakan sebuah jaminan
(warrant). Jaminan (warrant) ditentukan melalui sebuah pertanyaan, yaitu “ apa
jaminan yang menguatkan claim dan menghubungkan claim dengan grounds?”
dan jawabannya adalah “Artinya, dalam strategi pengentasan kemiskinan melalui
bidang-bidang pertanian dan infrastruktur sesuai rekomendasi Balisacan Iet alI
(2003) dan OECD (2006a; 2006b; 2009a; 2009b),”.
Bagan di atas adalah pola argumen G-C-W. Sesuai dengan pendapat
Toulmin,dkk. (1979) ada lima pola argumen yang digunakan. Pola argumen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
digunakan seperti pada bagan di atas terdiri dari data atau fakta (grounds),
pernyataan posisi (claims), kemudian sebagai jembatan yang menghubungkan
data atau fakta (grounds) dengan pernyataan posisi (claims) adalah jaminan
(warrant).
W
G
C
Bagan 11. Pola Argumen G-C-W
Bagan di atas hanya terdiri dari tiga elemen, yaitu elemen data atau fakta
(grounds), pernyataan posisi (claims), dan jaminan (warrant). Cara
mengidentifikasi elemen pernyataan posisi dapat diajukan pertanyaan seperti “apa
Secara teoritis, simulasi
kebijakan bertujuan untuk
menganalisis dampak
alternatif kebiajakan
melalui skenario
kebijakan dengan cara
mengubah nilai variabel
atau instrumen
kebijakannya.
Oleh karena itu, proses
simulasi merupakan
proses penutupan prediksi
nilai-nilai variabel
endogen dengan cara
subtitusi hasil estimasi
koefisien regresi variabel
penjelas dan nilai-nilai
aktualnya ke dalam model
regresi yang berkaitan
dengan variabel endogen
dalam proses ramalan
(forecasting).
Tujuan simulasi atau
peramalan tersebut dapat
dibedakan menurut
horison waktu, yaitu ex
post forecasting, ex ante
forecasting, dan
backcasting (Pindyck dan
Rubinfeld, 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
yang menjadi pernyataan posisi penulis?” dan jawabannya adalah “Oleh karena
itu, proses simulasi merupakan proses penutupan prediksi nilai-nilai variabel
endogen dengan cara subtitusi hasil estimasi koefisien regresi variabel penjelas
dan nilai-nilai aktualnya ke dalam model regresi yang berkaitan dengan variabel
endogen dalam proses ramalan (forecasting)”.
Pernyataan posisi (claims) sudah ditemukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan data atau fakta (grounds), yaitu dengan mengajukan pertanyaan
seperti “apa bukti atau dasar yang mendukung pernyataan posisi?” dan
jawabannya adalah “Secara teoritis, simulasi kebijakan bertujuan untuk
menganalisis dampak alternatif kebiajakan melalui skenario kebijakan dengan
cara mengubah nilai variabel atau instrumen kebijakannya”.
Data atau fakta (grounds) dan pernyataan posisi (claims) ditemukan, maka
tahap selanjutnya adalah menghubungkannya menggunakan sebuah jaminan
(warrant). Jaminan (warrant) ditentukan melalui sebuah pertanyaan, yaitu “ apa
jaminan yang menguatkan claim dan menghubungkan claim dengan grounds?”
dan jawabannya adalah “Tujuan simulasi atau peramalan tersebut dapat
dibedakan menurut horison waktu, yaitu ex post forecasting, ex ante forecasting,
dan backcasting (Pindyck dan Rubinfeld, 1991)”.
Bagan di atas adalah pola argumen G-C-W. Sesuai dengan pendapat
Toulmin,dkk. (1979) ada lima pola argumen yang digunakan. Pola argumen yang
digunakan seperti pada bagan di atas terdiri dari data atau fakta (grounds),
pernyataan posisi (claims), kemudian sebagai jembatan yang menghubungkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
data atau fakta (grounds) dengan pernyataan posisi (claims) adalah jaminan
(warrant).
Setelah menemukan dan menentukan elemen argumen, dapat digambarkan
pola argumen seperti pada 3 bagan di atas. Pola argumen pada bagan 9 dan 11
merupakan pola argumen yang menyajikan grounds (data atau fakta) terlebih
dahulu. Pada bagan 10 merupakan pola argumen yang menyajikan claims
(pernyataan posisi) terlebih dahulu. Meskipun dari tiga sampel argumen yang
disajikan di atas urutan claims dan grounds tidak tetap, hal itu tidak menjadi
masalah, karena paling utama pada argumen yaitu fungsi elemen bukan
urutannya.
4.2.2.2 Kadar Ketajaman Pola Tiga Elemen
Kadar ketajaman argumen dapat dilihat dari kelengkapan elemen-elemen
argumennya. Kesempurnaan sebuah argumen diukur dari kelengkapan elemen-
elemen argumen, semakin lengkap elemennya maka argumen tersebut semakin
sempurna dan begitu pula sebaliknya. Pada dasarnya kekuatan argumen terletak
pada kemampuan penutur dalam mengemukakan tiga prinsip pokok, yaitu apa
yang disebut pernyataan (claims), alasan (grounds), dan pembenaran (warrant).
Ketiga elemen tersebut biasa disebut sebagai elemen pokok/dasar argumen (Rani,
2006: 40).
Data-data di atas hanya terdiri atas elemen Claims (pernyataan posisi),
grounds (data atau fakta), dan warrant (jaminan). Kadar ketajaman argumen data-
data di atas termasuk kategori cukup. Berdasarkan rubrik penilaian kadar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
ketajaman argumen kelengkapan elemen-elemen argumen yang terdapat pada
tabel 1, dapat dilihat kategori cukup kuat ini hanya terdiri atas tiga elemen.
4.2.3 Pola Empat Elemen dan Kadar Ketajamannya
Pengelompokan ini berdasarkan pola argumen yang terdiri atas empat
elemen yaitu claims, grounds, warrant, dan backing. Pola C-G-W-B merupakan
pola dasar pada argumen yang terdiri atas empat elemen. Empat elemen tersebut,
jika berada pada sebuah tulisan—dalam hal ini bagian pembahasan artikel—dapat
disebut sebuah argumen. Hal ini berkaitan dengan, pernyataan posisi penulis
tentang hal yang dibahasnya, menunjukkan bukti-bukti atau data-data yang dapat
mendukung pernyataan posisisnya, memeriksa apakah data atau fakta yang
diberikan memberikan dukungan untuk pernyataan posisi, dan membutuhkan
elemen dukungan untuk memperkuat pernyataan posisi. Berikut ini merupakan
pola dan kadar ketajaman argumen empat elemen dasar berdasarkan urutan letak
claims, grounds, warrant, dan backing.
4.2.3.1 Pola G-W-B-C dan C-G-B-W
Argumen-argumen berikut ini terdiri atas empat elemen dasar argumen,
yaitu claims (pernyataan posisi), grounds (data atau fakta), warrant (jaminan),
dan backing (dukungan). Argumen pada pembahasan dalam artikel-artikel jurnal
JEPI 2013 berikut adalah penjelasannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
W (2)
C (4)
G (1) B (3)
Bagan 12. Pola Argumen G-W-B-C
Bagan di atas hanya terdiri dari empat elemen, yaitu elemen data atau fakta
(grounds), pernyataan posisi (claims), jaminan (warrant), dan dukungan
(backing). Cara mengidentifikasi elemen pernyataan posisi dapat diajukan
pertanyaan seperti “apa yang menjadi pernyataan posisi penulis?” dan jawabannya
adalah “Perbandingan antara biaya yang dihemat oleh peternak dengan
pendapatan rumah tangga ialah sebesar 7% per tahunnya. Melakukan
penghematan sebesar 7% ini artinya para peternak telah mengurangi kotoran
ternak sapi yang dibuang ke Sungai Cikapundung”..
Nilai pengeluaran
usaha ternak
sebelum
menggunakan
biogas lebih tinggi
dibandingkan
pengeluaran usaha
ternak setelah
menggunakan
biogas dikarenakan
setelah
memanfaatkan
biogas, peternak
tidak perlu membeli
gas elpiji atau kayu
bakar dalam jumlah
banyak dikarenakan
sudah tersedianya
biogas dari hasil
limbah ternak sapi
perah untuk bahan
bakar.
Pendapatan para
peternak pun menjadi
meningkat setelah
adanya
pengembangan
biogas, yaitu sebesar
Rp20.764.800 per
tahun.
Perbandingan antara biaya
yang dihemat oleh peternak
dengan pendapatan rumah
tangga ialah sebesar 7% per
tahunnya. Melakukan
penghematan sebesar 7% ini
artinya para peternak telah
mengurangi kotoran ternak
sapi yang dibuang ke Sungai
Cikapundung.
Hal ini diperoleh dari
informasi para
peternak, di mana
rata-rata pendapatan
per bulan para
peternak setelah
memanfaatkan biogas
adalah Rp1.730.400.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pernyataan posisi (claims) sudah ditemukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan data atau fakta (grounds), yaitu dengan mengajukan pertanyaan
seperti “apa bukti atau dasar yang mendukung pernyataan posisi?” dan
jawabannya adalah “Nilai pengeluaran usaha ternak sebelum menggunakan
biogas lebih tinggi dibandingkan pengeluaran usaha ternak setelah menggunakan
biogas dikarenakan setelah memanfaatkan biogas, peternak tidak perlu membeli
gas elpiji atau kayu bakar dalam jumlah banyak dikarenakan sudah tersedianya
biogas dari hasil limbah ternak sapi perah untuk bahan bakar”.
Data atau fakta (grounds) dan pernyataan posisi (claims) ditemukan, maka
tahap selanjutnya adalah menghubungkannya menggunakan sebuah jaminan
(warrant). Jaminan (warrant) ditentukan melalui sebuah pertanyaan, yaitu “apa
jaminan yang menguatkan claim dan menghubungkan claim dengan grounds?”
dan jawabannya adalah “Pendapatan para peternak pun menjadi meningkat
setelah adanya pengembangan biogas, yaitu sebesar Rp20.764.800 per tahun”.
Sebuah jaminan (warrant) akan menjadi kuat ketika disertai dukungan
(backing). Dan untuk menentukan sebuah dukungan (backing) diajukan sebuah
pertanyaan “apa yang melatarbelakangi warrant ?”, dan jawabannya adalah “Hal
ini diperoleh dari informasi para peternak, di mana rata-rata pendapatan per
bulan para peternak setelah memanfaatkan biogas adalah Rp1.730.400”.
Bagan di atas adalah pola argumen G-W-B-C. Sesuai dengan pendapat
Toulmin,dkk. (1979) ada lima pola argumen yang digunakan. Pola argumen yang
digunakan seperti pada bagan di atas terdiri dari data atau fakta (grounds),
pernyataan posisi (claims), kemudian sebagai jembatan yang menghubungkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
data atau fakta (grounds) dengan pernyataan posisi (claims) adalah jaminan
(warrant), dan dukungan (backing) sebagai pendukung dari jaminan (warrant).
W (4)
C (1)
G (2)
B (3)
Bagan 13. Pola Argumen C-G-B-W
Bagan di atas hanya terdiri dari empat elemen, yaitu elemen data atau fakta
(grounds), pernyataan posisi (claims), jaminan (warrant), dan dukungan
(backing). Cara mengidentifikasi elemen pernyataan posisi dapat diajukan
pertanyaan seperti “apa yang menjadi pernyataan posisi penulis?” dan jawabannya
adalah “Harga bahan baku rotan memang terbukti lebih rendah saat dilarangnya
ekspor bahan baku rotan dibandingkan dengan pada saat pembebasan ekspor”.
Pernyataan posisi (claims) sudah ditemukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan data atau fakta (grounds), yaitu dengan mengajukan pertanyaan
Pembebasan ekspor
bahan baku rotan
pada tahun 1998
mulai memengaruhi
volume ekspor
bahan baku rotan
pada tahun 2000
atau dua tahun
setelah kebijakan
tersebut
diberlakukan. Pada
saat itu, harga rotan
mentah mencapai
Rp550 per kilogram
pada tahun 2000.
Banyak tersedianya bahan
baku rotan pada periode
dilarangnya ekspor bahan
baku rotan di dalam negeri
mendorong harga bahan
baku tetap rendah yang
dapat dijangkau oleh
pengusaha barang jadi rotan.
Harga bahan baku
rotan memang
terbukti lebih
rendah saat
dilarangnya
ekspor bahan
baku rotan
dibandingkan
dengan pada saat
pembebasan
ekspor.
Harga ini jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan harga
rotan mentah pada saat ekspor
bahan baku rotan dilarang
yaitu hanya sebesar Rp250 per
kilogram pada tahun 1997
(Erwansyah, 1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
seperti “apa bukti atau dasar yang mendukung pernyataan posisi?” dan
jawabannya adalah “Pembebasan ekspor bahan baku rotan pada tahun 1998
mulai memengaruhi volume ekspor bahan baku rotan pada tahun 2000 atau dua
tahun setelah kebijakan tersebut diberlakukan. Pada saat itu, harga rotan mentah
mencapai Rp550 per kilogram pada tahun 2000”.
Data atau fakta (grounds) dan pernyataan posisi (claims) ditemukan, maka
tahap selanjutnya adalah menghubungkannya menggunakan sebuah jaminan
(warrant). Jaminan (warrant) ditentukan melalui sebuah pertanyaan, yaitu “apa
jaminan yang menguatkan claim dan menghubungkan claim dengan grounds?”
dan jawabannya adalah “Banyak tersedianya bahan baku rotan pada periode
dilarangnya ekspor bahan baku rotan di dalam negeri mendorong harga bahan
baku tetap rendah yang dapat dijangkau oleh pengusaha barang jadi rotan”.
Sebuah jaminan (warrant) akan menjadi kuat ketika disertai dukungan
(backing). Untuk menentukan sebuah dukungan (backing) diajukan sebuah
pertanyaan “apa yang melatarbelakangi warrant ?”, dan jawabannya adalah
“Harga ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga rotan mentah pada saat
ekspor bahan baku rotan dilarang yaitu hanya sebesar Rp250 per kilogram pada
tahun 1997 (Erwansyah, 1999)”.
Bagan di atas adalah pola argumen G-W-B-C. Sesuai dengan pendapat
Toulmin,dkk. (1979) ada lima pola argumen yang digunakan. Pola argumen yang
digunakan seperti pada bagan di atas terdiri dari data atau fakta (grounds),
pernyataan posisi (claims), kemudian sebagai jembatan yang menghubungkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
data atau fakta (grounds) dengan pernyataan posisi (claims) adalah jaminan
(warrant), dan dukungan (backing) sebagai pendukung dari jaminan (warrant).
W (4)
C(1)
G (2)
B (3)
Bagan 14. Pola Argumen C-G-B-W
Bagan di atas hanya terdiri dari empat elemen, yaitu elemen data atau fakta
(grounds), pernyataan posisi (claims), jaminan (warrant), dan dukungan
(backing). Cara mengidentifikasi elemen pernyataan posisi dapat diajukan
pertanyaan seperti “apa yang menjadi pernyataan posisi penulis?” dan jawabannya
adalah “Dengan demikian, perusahaan pengelolaan bahan jadi rotan memang
mengalami biaya yang lebih rendah ketika diberlakukan pelarangan ekspor
bahan baku rotan”.
Ketika diberlakukan
larangan ekspor
bahan baku rotan,
lebih rendahnya
harga dan
peningkatan
pasokan bahan baku
bagi perusahaan
pengolahan barang
jadi rotan– baik
sedang maupun
besar–
meningkatkan
probabilitas atau
kemampuan
bertahan perusahaan
di dalam industri.
Sebaliknya, jika ekspor bahan
baku rotan dibuka, kemampuan
bertahan perusahaan barang
jadi rotan akan menurun sebab
perusahaan barang jadi rotan
memang memiliki kelemahan
dalam mengatasi permasalahan
ketersediaan bahan baku.
Dengan demikian,
perusahaan
pengelolaan bahan
jadi rotan memang
mengalami biaya
yang lebih rendah
ketika diberlakukan
pelarangan ekspor
bahan baku rotan.
Pramudiarto (2006)
menyebutkan dalam studinya
bahwa rata-rata perusahaan di
dalam industri barang jadi rotan
tidak memiliki mitra pemasok
bahan baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Pernyataan posisi (claims) sudah ditemukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan data atau fakta (grounds), yaitu dengan mengajukan pertanyaan
seperti “apa bukti atau dasar yang mendukung pernyataan posisi?” dan
jawabannya adalah “Ketika diberlakukan larangan ekspor bahan baku rotan,
lebih rendahnya harga dan peningkatan pasokan bahan baku bagi perusahaan
pengolahan barang jadi rotan– baik sedang maupun besar– meningkatkan
probabilitas atau kemampuan bertahan perusahaan di dalam industri”.
Data atau fakta (grounds) dan pernyataan posisi (claims) ditemukan, maka
tahap selanjutnya adalah menghubungkannya menggunakan sebuah jaminan
(warrant). Jaminan (warrant) ditentukan melalui sebuah pertanyaan, yaitu “ apa
jaminan yang menguatkan claim dan menghubungkan claim dengan grounds?”
dan jawabannya adalah “Sebaliknya, jika ekspor bahan baku rotan dibuka,
kemampuan bertahan perusahaan barang jadi rotan akan menurun sebab
perusahaan barang jadi rotan memang memiliki kelemahan dalam mengatasi
permasalahan ketersediaan bahan baku”.
Sebuah jaminan (warrant) akan menjadi kuat ketika disertai dukungan
(backing). Dan untuk menentukan sebuah dukungan (backing) diajukan sebuah
pertanyaan “apa yang melatarbelakangi warrant ?”, dan jawabannya adalah
“Pramudiarto (2006) menyebutkan dalam studinya bahwa rata-rata perusahaan
di dalam industri barang jadi rotan tidak memiliki mitra pemasok bahan baku”.
Bagan di atas adalah pola argumen G-W-B-C. Sesuai dengan pendapat
Toulmin,dkk. (1979) ada lima pola argumen yang digunakan. Pola argumen yang
digunakan seperti pada bagan di atas terdiri dari data atau fakta (grounds),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
pernyataan posisi (claims), kemudian sebagai jembatan yang menghubungkan
data atau fakta (grounds) dengan pernyataan posisi (claims) adalah jaminan
(warrant), dan dukungan (backing) sebagai pendukung dari jaminan (warrant).
Setelah menemukan dan menentukan elemen argumen, dapat digambarkan
pola argumen seperti pada 3 bagan di atas. Pola argumen pada bagan 12
merupakan pola argumen yang menyajikan grounds (data atau fakta) terlebih
dahulu. Pada bagan 13 dan 14 merupakan pola argumen yang menyajikan claims
(pernyataan posisi) terlebih dahulu. Meskipun dari tiga sampel argumen yang
disajikan di atas urutan claims dan grounds tidak tetap, hal itu tidak menjadi
masalah, karena paling utama pada argumen yaitu fungsi elemen bukan
urutannya.
4.2.3.2 Kadar Ketajaman Pola Empat Elemen
Kadar ketajaman argumen dapat dilihat dari kelengkapan elemen-elemen
argumennya. Kesempurnaan sebuah argumen diukur dari kelengkapan elemen-
elemen argumen, semakin lengkap elemennya maka argumen tersebut semakin
sempurna dan begitu pula sebaliknya. Pada dasarnya kekuatan argumen terletak
pada kemampuan penutur dalam mengemukakan tiga prinsip pokok, yaitu apa
yang disebut pernyataan (claims), alasan (grounds), dan pembenaran (warrant).
Ketiga elemen tersebut biasa disebut sebagai elemen pokok/dasar argumen (Rani,
2006: 40).
Data-data di atas hanya terdiri atas elemen Claims (pernyataan posisi),
grounds (data atau fakta), warrant (jaminan), dan backing (pendukung). Kadar
ketajaman argumen data-data di atas termasuk kategori kuat. Berdasarkan rubrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
penilaian kadar ketajaman argumen kelengkapan elemen-elemen argumen yang
terdapat pada tabel 1, dapat dilihat kategori kuat ini terdiri atas empat elemen.
4.3 Pola Argumen yang Dominan
Pola argumen yang terdapat dalam bagian pembahasan artikel JEPI 2013
telah ditemukan sejumlah 63 pola argumen yang terdiri dari 3 macam pola dasar
argumen. Pola argumen tersebut dikelompokan menjadi pola G-C, G-W-C, dan
G-W-B-C. Pada pola G-C terdapat 46 pola argumen dalam JEPI 2013, kemudian
pola G-W-C terdapat 9 pola argumen, dan pola G-W-C-B hanya terdapat
sebanyak 8 pola argumen.
Berdasarkan rincian jumlah pola-pola argumen yang ditemukan dalam artikel
bagian pembahasan JEPI 2013, dapat disimpulkan bahwa pola G-C adalah pola
yang paling banyak dipilih oleh penulis artikel sebagai rancangan dalam menulis
sebuah argumen bagian pembahasan. Sedangkan, pola G-W-C digunakan apabila
data dan pernyataan posisi membutuhkan jaminan yang kuat agar pernyataan
posisinya kuat. Terakhir adalah pola G-W-C-B merupakan susunan elemen
argumen yang kuat dibandingkan dengan pola G-C dan G-W-C, namun pola ini
hanya digunakan sebanyak 8 kali oleh penulis.
Dominasi pola G-C yang terdapat pada JEPI tahun 2013 ini dapat menjadi
bahan pertimbangan bagi para peneliti, apabila akan menulis sebuah artikel ilmiah
disarankan untuk menerapkan pola argumen yang sempurna setelah membaca
penelitian ini yang berjudul “Pola dan Kadar Ketajaman Argumen Paragraf-
Paragraf Argumentasi Bagian Pembahasan Artikel Jurnal Terakreditasi Bidang
Ekonomi Tahun 2013“.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB V
PENUTUP
Di dalam bab ini, dikaji dua hal, yaitu (1) simpulan dan (2) saran. Simpulan
berisi rangkuman atas keseluruhan penelitian ini, sedangkan saran meliputi hal-hal
yang kiranya perlu diperhatikan oleh (1) perguruan tinggi, (2) dosen atau kaum
akademisi, dan (3) peneliti lain.
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap pola dan kadar ketajaman argumen
paragraf argumentasi pada bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi JEPI
2013, ditemukan pola argumen berikut: 1) G-C, 2) C-G, 3) G-C-W, 4) G-W-C, 4)
G-W-B-C, dan 5) C-G-B-W. Berdasarkan pola argumen paragraf argumentasi
yang diidentifikasi, dapat ditentukan kadar ketajaman argumen paragraf
argumentasi. Kadar ketajaman argumen paragraf argumentasi dilihat berdasarkan
kelengkapan elemen-elemen argumen.
Kadar ketajaman argumen paragraf argumentasi pada artikel bagian
pembahasan dalam jurnal terakreditasi bidang ekonomi yang diukur berdasarkan
kelengkapan elemen-elemen argumen meliputi kategori: 1) lemah, 2) cukup, dan
3) kuat. Kadar ketajaman argumen paragraf argumentasi pada artikel bagian
pembahasan dalam jurnal terakreditasi bidang ekonomi dominan pada kategori
lemah.
Pola argumen yang mendominasi pada artikel bagian pembahasan dalam
jurnal terakreditasi bidang ekonomi adalah pola G-C. Pola G-C memiliki jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
46 pola dari 63 total pola argumen yang ditemukan. Dua pola lainnya hanya
memiliki 8 dan 9 pola yang ditemukan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil temuan peneliti, ada beberapa saran yang diharapkan
berguna bagi pihak-pihak terkait. Saran ditujukan untuk 1) perguruan tinggi, 2)
dosen atau kaum akademisi, dan 3) peneliti lain. Berikut merupakan saran yang
diharapkan berguna bagi tiga pihak yang telah disebutkan di atas.
1) Bagi Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi dalam setahun biasanya mengeluarkan jurnal dalam
beberapa edisi, kualitas jurnal yang diterbitkan terlebih jurnal yang berstatus
terakreditasi harus diperhatikan kualitasnya. Oleh karena itu, hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kualitas sebuah artikel ilmiah
yang dipublikasikan dalam bentuk jurnal.
2) Bagi Para Dosen atau Kaum Akademisi
Dosen atau akademisi sebaiknya harus memahami pentingnya pola dan
kadar ketajaman argumen ketika membuat sebuah tulisan. Agar tulisan tersebut
memiliki kualitas yang bagus. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan masukan untuk memperkaya pola-pola argumen yang dapat digunakan oleh
para dosen atau kaum akademisi dalam memberikan argumen pada sebuah artikel
ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk jurnal khususnya jurnal pada ekonomi.
3) Bagi Peneliti Lain
Pembahasan dalam penelitian ini hanya sebatas pada pola, kadar ketajaman
dan pola argumen yang dominan pada bagian pembahasan artikel jurnal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
terakreditasi JEPI 2013. Oleh karena itu, penelitian-penelitian yang berupa pola
dan kadar ketajaman argumen diharapkan dapat menyetujui bidang ilmu yang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
DAFTAR PUSTAKA
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis, Pembuatan Proposal, dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Bogor: Ghalia Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, Vol. 14, Nomor
1, Juli 2013. Depok: Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Keraf, Gorys. 1991. Argumen dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Moleong, Lexy. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya. ____________. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasucha, Yakub, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Surakarta: Media Perkasa. Rahardi, Kunjana. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga. Rani, Abdul. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian.
Malang: Bayumedia Publishing. Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar. Jakarta: PT. Indeks. Setiyaningsih, dkk.. 2015. Pola Pikir Deduktif pada Argumen Bagian Pembahasan
Artikel Ilmiah Jurnal Terakreditasi Bidang Humaniora. Prosiding Seminar Nasional dan Launching Adobsi.
Susanti, Marta. 2016. “Pola dan Kadar Ketajaman Argumen pada Bagian Pembahasan
Artikel Jurnal Terakreditasi: JAM STIE YKPN dan JAKI UI Tahun 2014”. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Wibowo, Wahyu. 2013. Menulis Artikel Ilmiah yang Komunikatif. Jakarta: Bumi
Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Wijayanti, Sri Hapsari, dkk. 2013. Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
http://kbbi.web.id/argumen, diakses tanggal 4 Juli 2016 pukul 15.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
LEGENDA
Berikut ini merupakan legenda yang berisi keterangan pengguanaan singkatan dan pengertian elemen-elemen argumen, agar triangulator dapat dengan
mudah memvalidasi data.
No. Singkatan Pengertian
1. C (Claim/ Pernyataan
Posisi)
Pernyataan yang berisi pendapat atau posisi seseorang pada suatu persoalan.
2. G (Ground/ Data atau
Fakta)
Data dan Fakta dari pemberian pernyataan posisi yang digunakan untuk memperkuat pernyataan posisi.
3. W (Warrant/ Jaminan) Jembatan yang menghubungkan pernyataan posisi yang diberikan dengan data atau fakta yang ada.
Jaminan (hasil penelitian, pendapat pakar) ini memperlihatkan hubungan pernyataan posisi dengan fakta
atau data yang menjadi dasar pemberian pernyataan posisi.
4. B (Backing/ Pendukung) Hal-hal yang dapat mendukung jaminan (hasil penelitian, pendapat pakar) agar pernyataan posisi semakin
kuat.
5. R
(Rebuttals/Pengecualian)
Lingkungan atau kondisi yang dapat digunakan untuk memperkuat argumen ketika pernyataan posisi
mendapat sanggaha atau penolakan.
6. M (Modals
Qualifiers/Modalitas)
Penanda yang menunjukkan derajat kepastian sebuah pernyataan posisi. Penanda ini berupa keterangan
modalitas seperti mungkin, pasti, tentu,harusnya,agaknya, kiranya,rupanya,kemungkinannya, sejauh bukti
yang ada, sangat mungkin, mungkin sekali, dan masuk akal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
RUBRIK PENILAIAN
POLA DAN KADAR KETAJAMAN ARGUMEN
Di bawah ini merupakan tabel yang digunakan sebagai penentu kadar ketajaman argumen sesuai dengan kelengkapan elemen-elemen argumen.
No. Komponen-komponen Argumen Toulmin Kategori
C G W B M R
1. √ Sangat
Lemah
2. √ √ Lemah
3. √ √ √ Cukup
4. √ √ √ √ Kuat
5.
√ √ √ √ √ Sangat
Kuat √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
TRIANGULASI DATA
Berikut ini adalah hasil analisis data penelitian Pola dan Kadar Argumen pada Bagian Pembahasan Jurnal Terakreditasi Bidang Ekonomi yang perlu
divalidasi oleh ahli atau pakar. Berilah tanda centang (√) pada kolom ya atau tidak yang menggambarkan penelitian Anda terhadap hasil analisis
elemen-elemen argumen, serta berilah catatan pada kolom keterangan yang dapat membantu keberhasilan hasil analisis elemen-elemen argumen.
A. Pola-pola Argumen
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
1. Analisis Hasil Estimasi (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 14 Paragraf 1
3. PDRB yang lebih besar akan menurunkan DAU, sebaliknya jumlah PNS yang lebih banyak akan meningkatkan DAU.
1. Penerimaan pajak daerah dan bagi hasil pajak dipengaruhi oleh PDRB sektor-sektor nonpertanian. 2. Sedangkan, DAU antara lain dipengaruhi oleh PDRB dan jumlah pegawai negeri sipil (PNS).
G C √
2. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 14 Paragraf 1
2. Artinya, formula penghitungan Dn temuan DAU lebih
1. Akan tetapi, perubahan DAU yang sangat responsif terhadap perubahan jumlah
3. Hal ini sesuai dengan temuan World Bank (2007).
G WC √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
mengutamakan alokasi dasar daripada kebutuhan fiskan daerah.
PNS dengan elastisitas jangka pendek 0,90 dan jangka panjang 1,00 mengindikasikan besaran DAU lebih dipengaruhi oleh belanja rutin untuk administrasi pemerintahan daerah.
3. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 14 Paragraf 2
4. Pemerintah daerah lebih bergantung pada penerimaan kapasitas fiskal daripada transfer DAU. Sedangkan, penerimaan DAU lebih diutamakan untuk bidang-bidang industri dan perdagangan yang tidak termasuk strategi pro-poor growth.
1. Estimasi persamaan-persamaan belanja daerah yang menunjukkan elastisitas belanja industri dan belanja berdagangan terhadap DAU yang lebih besar daripada kapasitas fiskal mengidentifikasikan adanya fenomena Iflypaper effectI (tabel 4). 2. Sebaliknya, nilai koefisien estimasi dan elastisitas
3. Artinya, dalam strategi pengentasan kemiskinan melalui bidang-bidang pertanian dan infrastruktur sesuai rekomendasi Balisacan Iet alI (2003) dan OECD (2006a; 2006b; 2009a; 2009b),
G WC √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
belanja pertanian, belanja kehutanan, dan belanja infrastruktur terhadap kapasitas fiskal lebih besar daripada DAU.
4. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 14 Paragraf 3
3. Artinya, peningkatan upah riil akan meningkatkan daya beli penduduk sehingga pengeluaran untuk konsumsi meningkat. Sebaliknya, laju inflansi provinsi menurunkan rata-rata pengeluaran per kapita.
1. Hasil estimasi persamaan-persamaan upah tenaga kerja pada tabel 5 menunjukkan PDRB sektoral secara positif signifikan memengaruhi rata-rata upah riil tenaga kerja sektoral selain pengaruh upah minimum provinsi (UMP) dan rata-rata lama sekolah (MYS). 2. Rata-rata upah riil tenaga kerja sektoral secara signifikan positif memengaruhi rata-rata pengeluaran per kapita per bulan
G C √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
di semua kelompok rumah tangga (Tabel 6).
5. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal 15 Paragraf 3
4. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perubahan tingkat kemiskinan lebih responsif terhadap perubahan pengeluaran per kapita yang dipengaruhi oleh upah riil.
1.Rata-rata pengeluaran per kapita secara signifikan negatif memengaruhi tingkat kemiskinan dalam ukuran Headcount index di setiap kelompok rumah tangga (Tabel 7). 2. Meskipun pengaruh indeks Gini tidak signifikan, tetapi ada indikasi penurunan ketimpangan pendapatan akan menurunkan angka kemiskinan.
3. Hasil estimasi juga menunjukkan perubahan headcount Index di ketiga sektor sangat elastis terhadap perubahan pengeluaran per kapita.
5. Indikator pengeluaran per kapita dari hasil survei rumah tangga banyak digunakan pada studi-studi terdahulu terkait kemiskinan antara lain Miranti (2010) serta Ravallion dan Chen (1997) dengan alasan pengeluaran per kapita lebih mencerminkan kesejahteraan daripada pendapatan meskipun berasal dari
GWBC √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
sumber data yang sama (Ravallion, 1995).
6. Analisis Hasil Simulasi (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 15 Paragraf 1
2. Oleh karena itu, proses simulasi merupakan proses penutupan prediksi nilai-nilai variabel endogen dengan cara subtitusi hasil estimasi koefisien regresi variabel penjelas dan nilai-nilai aktualnya ke dalam model regresi yang berkaitan dengan variabel endogen dalam proses ramalan (forecasting).
1.Secara teoritis, simulasi kebijakan bertujuan untuk menganalisis dampak alternatif kebiajakan melalui skenario kebijakan dengan cara mengubah nilai variabel atau instrumen kebijakannya.
3. Tujuan simulasi atau peramalan tersebut dapat dibedakan menurut horison waktu, yaitu ex post forecasting, ex ante forecasting, dan backcasting (Pindyck dan Rubinfeld, 1991).
GWC √
7. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 16 Paragraf 1
3) Berdasarkan beberapa kriteria statistik seperti Root Mean Squares Error
1) Pada studi ini dilakukan simulasi kebijakan ex ante forecasting berupa simulasi dinamik
GC √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
(RMSE), Root Mean Squares Persentage Error (RMSPE), dan Theil’s Inequality Coefficient (U) (Pindyck dan Rubinfeld, 1991) hasil validasi menunjukkan nilai prediksi setiap variabel endogen relatif tidak menyimpang dari nilai aktualnya sehingga model dapat digunakan sebagai alat simulasi alternatif kebijakan.
dasar periode historis tahun 2006-2011. 2) Validasi model dilakukan dengan perangkat lunak Statistical Analysis System/Econometrics and Time Series Analysis (SAS/ETS) versi 9.3.1 menggunakan prosedur SIMNLIN dan metode solusi NEWTON.
8. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 16-17 Paragraf 2
5) Dengan hipotesis peningkatan kapasitas fiskal berdampak positif dibandingkan peningkatan transfer fiskal,
1) Simulasi kebijakan historis dinamik dilakukan dengan mengubah instrumen fiskal pajak daerah, bagi hasil pajak, dan DAU secara tunggal
GC √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
maka cukup relevan melakukan simulasi peningkatan pajak daerah, bagi hasil, dan DAU masing-masing 20%, 10%, dan 5%.
(single policy) dan kombinasi (mix policy) dalam empat skenario kebijakan. 2) Besaran perubahan ditentukan dengan mempertimbangkan rata-rata perubahan aktual tahun 2005-2011 (dalam presentase dan nominal) dan tujuan studi. 3) Perubahan nominal dijadikan bahan pertimbangan agar dampak kapasitas fiskal dan transfer fiskal dapat terbanding. 4) Data studi menunjukkan penerimaan pajak daerah, bagi hasil pajak, dan DAU rata-rata meningkat 14%, 4%, dan 10%.
9. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 17-20
1) Dampak masing-masing skenario simulasi
2) Analisis hasil dirinci sebagai berikut:
GC √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
Paragraf 3 kebijakan yang disajikan pada Tabel 8 dianalisis menggunakan 22 variabel endogen yang dianggap mampu menggambarkan kondisi kemiskinan di setiap kelompok rumah tangga, kinerja perekonomian daerah, dan kinerja fiskal daerah.
S1: Pajak daerah naik 20% (nilai nominal setara S3 (kenaikan DAU 5%))
S2: Pajak daerah naik 20% dan bagi hasil pajak naik 10% (nilai nominal setara S4 (kenaikan DAU 5% dan bagi hasil pajak 10%)))
S3: Dana Alokasi Umum naik 5%
S4: Dana Alokasi Umum naik 5% dan bagi hasil pajak naik 10%
10. Analisis Finansial
Usaha Peternakan Sapi Perah (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 32 – 33 Paragraf 1 - 2
5) Hal ini dipengaruhi oleh nilai awal barang investasi, umur teknis, dan nilai sisa barang tersebut.
1) Besarnya biaya investasi yang dikeluarkan pada tahun pertama sebesar Rp104.170.500. Rincian biaya investasi yang
G C √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
dikeluarkan oleh usaha pertenakan sapi perah dapat dilihat pada tabel 1. 2) Barang-barang investasi yang telah habis umur teknisnya akan mengalami pergantian, yang disebut biaya re-investasi. 3) Biaya re-investasi ini dikeluarkan tepat setelah secara teknis dari barang investasi sudah tidak optimal untuk digunakan. 4) Penyusutan dari setiap barang investasi memiliki nilai yang berbeda.
11. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 33 Paragraf 3
1) Besarnya biaya tetap yang dikeluarkan ini, tidak dipengaruhi oleh perubahan input maupun output yang
2) Biaya tetap yang dikeluarkan oleh usaha peternakan sapi perah hanya terdiri dari dua bagian, yaitu biaya listrik dan telepon
G C √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
dihasilkan pada usaha peternakan.
yang dikeluarkan secara rutin setiap bulannya. Total biaya tetap yang dikeluarkan sebesar Rp544.900.
12. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 33 Paragraf 4
1) Biaya selanjutnya yang dikeluarkan pada usaha peternakan sapi perah adalah biaya variabel. Biaya ini dipengaruhi oleh jalannya proses produksi, yakni berkaitan dengan jumlah input yang digunakan sertajumlah output yang dihasilkan.
2) Komponen yang termasuk ke dalam biaya variabel adalah biaya untuk pakan, mentega, saringan susu, biaya pembelian saringan susu, sapu, sikat, ember plastik, dan tenaga kerja (Tabel 2).
G C √
13. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 33 Paragraf 5
1) Manfaat yang diperoleh usaha peternakan sapi perah merupakan seluruh kondisi yang mendorong tercapainya suatu tujuan usaha,
2) Susu segar yang dihasilkan pada tahun pertama berjumlah 10.287,14 liter. 3) Susu segar yang dihasilkan oleh para peternak dipasarkan oleh
G C √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
yakni memperoleh keuntungan. Yang termasuk dalam manfaat ini adalah nilai produksi total, yakni dalam usaha peternakan sapi perah yang dijalankan menghasilkan output produksi utama susu segar.
Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) dengan harga jual rata-rata Rp3.500 per liter.
14. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 33 Paragraf 6
1) Output selanjutnya yang dihasilkan oleh usaha peternakan adalah pedet, yakni anak sapi.
2) Penerimaan yang diperoleh peternak dari penjualan pedet setiap tahun sebesar Rp12.000.000. 3) Selain pedet yang diperjualbelikan oleh peternak, sapi dewasa yang sudah tidak dapat memproduksi susu secara optimal atau yang disebut apkir, juga diperjualbelikan.
G C √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
15. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 34 Paragraf 8
3) Hal ini disebabkan tahun terakhir umur teknis dari sapi laktasi. Sehingga, pada tahun tersebut, sapi laktasi yang telah apkir akan dijual.
1) Total nilai sisa yang diperoleh peternak pada tahun ke-15 adalah sebesar Rp51.199.333. 2) Pada perhitungan cash flow nilai sisa dari sapi laktasi tidak dimasukkan ke dalam total keseluruhan nilai sisa, melainkan masuk ke dalam penerimaan dari penjualan sapi laktasi apkir.
G C √
16. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 34 Paragraf 9
2) Nilai tersebut lebih besar dari 0, sehingga berdasarkan kriteria N PV, usaha peternakan sapi perah layak untuk dijalankan.
1) Nilai N PV yang diperoleh sebesar Rp128.246.936, yang menunjukkan bahwa manfaat bersih atau keuntungan yang diperoleh peternakan sapi perah selama 15 tahun dengan tingkat diskonto 5,75% sebesar Rp128.246.936.
G C √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
17. Analisis Finansial dalam Integrasi Usaha Peternakan Sapi Perah dan Usaha Pengembangan Biogas (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 35 Paragraf 1
4) Untuk itu perlu dianalisis lebih lanjut kelayakan dari usaha peternakan sapi perah yang memanfaatkan limbah ternak untuk menghasilkan biogas.
1) Rangkaian kapasitas PTL BPPT yang dilaksanakan melalui progam PKPP Ristek yaitu diseminasi teknologi biogas dilakukan melalui pembangunan unit percontohan pengolahan limbah kotoran hewan menjadi biogas. 2) Usaha peternakan sapi perah yang terdapat di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang mendapatkan bantuan dari BPPT yang bertujuan untuk mengurangi pembuangan limbah ternak ke dalam aliran sungai.
3) Dengan adanya bantuan tersebut, usaha peternakan sapi perah pun memiliki manfaat tambahan serta biaya invertasi baru yang dikeluarkan.
GWC √
18. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 35 Paragraf 2 - 3
1) Pengolahan limbah ternak, walaupun memerlukan biaya
2) Komponen biaya dan manfaat pada usaha peternakan dengan pemanfaatan
G C √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
yang besar namun memberikan manfaat berupa biogas yang dihasilkan dan penghematan bahan bakar, sehingga masyarakat di Desa Suntenjaya tidak perlu lagi menggunakan bahan bakar gas atau kayu bakar untuk memasak.
limbah sebagian besar sama dengan komponen biaya dan manfaat pada usaha peternakan tanpa pemanfaatan limbah, namun terdapat beberapa perbedaan, yakni terdapat penambahan pada komponen biaya investasi, yaitu biaya untuk reaktor biogas, kompor biogas, dan pipa paralon. 2) Dalam menjalankan usahanya, peternak mendapatkan bantuan berupa reakor biogas dan kompor biogas. 3) Dalam menjalankan usaha ternak sapi perah dengan pengembangan biogas, peternak membutuhkan reaktor biogas, kompor biogas, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
pipa paralon. 4) Reaktor biogas yang digunakan di Desa Suntenjaya berkapasitas 6m³. 5) Selain reaktor biogas, juga dibutuhkan kompor biogas dalam integrasi usaha peternakan sapi perah dan usaha pengembangan biogas, sedangkan untuk mengalirkan kotoran biogas menuju kompor diperlakukan pipa paralon.
19. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 35 Paragraf 4
1) Komponen pertama yang dianalis adalah biaya. Dalam menjalankan usahanya, peternak membutuhkan biaya untuk reakor
2) Biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan dalam integrasi usaha peternakan sapi perah dan usaha pengembangan biogas untuk menghasilkan
4) Hal ini disebabkan seluruh nilai dari barang investasi telah tergunakan seluruhnya selama umur usaha.
GWC √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
biogas, kompor biogas, dan pipa paralon.
biogas sama dengan komponen biaya yang dikeluarkan pada usaha peternakan sapi perah tanpa biogas. 3) Komponen biaya selanjutnya adalah biaya penyusutan dan nilai sisa dari barang yang diinvestasikan, kompor biogas memiliki salvage value sebesar Rp25.000.
20. (JEPI/Vol.14/No1/Juli
2013/27-42) Hal. 35 Paragraf 5
1) Maka dari itu, penerimaan dari produksi biogas dihitung dengan mengonversikan jumlah biogas yang dihasilkan dengan gas elpiji.
2) Sebelum adanya pengembangan biogas di Desa Suntenjaya, setiap bulannya para responden mengeluarkan Rp119.520 untuk membeli gas elpiji, atau Rp1.434.240 setiap tahunnya. 3) Setalah adanya
G C √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
pengembangan biogas yang diperkenalkan oleh BPPT, masyarakat di Desa Suntenjaya dapat menghemat sebesar Rp1.406.160 per tahunnya.
21. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 36 Paragraf 7
4) Sehingga, dapat disimpulkan bahwa usaha peternakan sapi perah dengan adanya pengembangan biogas layak untuk dijalankan.
1) Pada perhitungan PP didapatkan bahwa waktu pengembalian dari investasi yang ditanamkan adalah selama 5 tahun 10 bulan. 2) PP dalam studi ini memiliki periode yang lebih kecil dibandingkan dari umur usaha peternakan sapi perah dengan pemanfaatan biogas, yakni selama 15 tahun. 3) Pada tahun ke-5 bulan ke-10 usaha peternakan sapi perah dengan pengembangan
G C √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
biogas ini telah dapat mengembalikan investasi yang ditanamkan.
22. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 36 Paragraf 8
1) Proyek pengembangan biogas ini lebih menguntungkan dari usaha peternakan sapi perah saja, meskipun hasil dari N PV, PP, I RR, dan NET B/C tidak jauh berbeda, namun tujuan dari proyek pengembangan biogas ini lebih ke arah lingkungan untuk menghindari kerugian lingkungan yang terjadi.
2) Pendapatan yang tidak jauh berbeda ini karena pemanfaatan yang belum optimal oleh para peternak. 3) Dari kapasitas 6m³ reaktor biogas di Desa Suntenjaya setiap harinya, para peternak hanya memasukkan 10-40 kg kotoran ternak sapi.
G C √
23. Analisis Sensitivitas Integrasi usaha Peternakan Sapi
5) Tingkat suku bungan juga merupakan
1) Analisis sensitivitas pada integrasi usaha
3) Konsentrat sangan dibutuhkan
4) Apabila tidak ada konsentrat,
GWBC √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
Perah dan Usaha Pengembangan Biogas (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 37 Paragraf 1
komponen yang dapat berubah setiap tahunnya sehingga perlu dilakukan analisis sensitivitas pada perubahan tingkat suku bunga berupa penurunan suku bunga menjadi 4% dan kenaikan suku bunga menjadi 6%.
ternak sapi perah dan usaha pengembangan biogas dapat dilihat dari peningkatan harga konsentrat sebesar 10%. 2) Analisis sensitivitas terhadap kenaikan konsentrat perlu dilakukan oleh usaha ternak sapi perah dengan pengembangan biogas karena konsentrat merupakan komponen penting dalam kegiatan usaha ini.
untuk keperluan pakan ternak.
kotoran ternak yang dihasilkan oleh ternak akan menurun karena berkurangnya pakan yang diterima sapi.
24. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 37 Paragraf 2
2) Berdasarkan hasil dari kriteria investasi yang didapatkan, usaha peternakan sapi perah dengan pengembangan biogas tetap layak untuk dilanjutkan
1) Peningkatan harga konsentrat sebesar 10% membuat NPV yang didapatkan menjadi Rp121.713.833, IRR sebesar 17%, NET B/C 1,69 dan PP selama 5 tahun 11
G C √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
walaupun mengalami peningkatan harga konsentrat sebesar 10%.
bulan.
25. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 37 Paragraf 3
4) Perubahan tingkat suku bunga dan meningkatnya harga konsentrat sebesar 10% pada integrasi usaha ternak sapi perah dengan pengembangan biogas masih layak untuk dilanjutkan karena semua kriteria memenuhi syarat.
1) Ketika tingkat suku bungan diturunkan menjadi 4% dan harga konsentrat meningkat 10% didapatkan nilai N VP sebesar Rp145.997.584, IRR meningkat menjadi 17%, NET B/C diperoleh sebesar 1,85 dan PP selama 5 tahun 10 bulan. 2) Apabila terjadi perubahan skenario berupa peningkatan tingkat suku bunga menjadi 6% dan meningkatnya harga konsentrat 10% maka nilai N PV, IRR, NET B/C, dan PP pun masih layak.
G C √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
3) Nilai N PV menurun menjadi Rp118.441.256, lalu pada IRR sebesar 17%, nilai NET B/C yang diperoleh menjadi 1,67, dan PP menjadi 7 tahun 11 bulan. 5) Rincian perhitungan analisis sensitivitas dapat dilihat di Tabel 5.
26. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 39 Paragraf 6
4) Perbandingan antara biaya yang dihemat oleh peternak dengan pendapatan rumah tangga ialah sebesar 7% per tahunnya. 5) Melakukan penghematan sebesar 7% ini artinya para peternak telah mengurangi kotoran ternak sapi yang dibuang ke Sungai
1) Nilai pengeluaran usaha ternak sebelum menggunakan biogas lebih tinggi dibandingkan pengeluaran usaha ternak setelah menggunakan biogas dikarenakan setelah memanfaatkan biogas, peternak tidak perlu membeli gas elpiji atau kayu bakar dalam jumlah banyak dikarenakan sudah tersedianya
2) Pendapatan para peternak pun menjadi meningkat setelah adanya pengembangan biogas, yaitu sebesar Rp20.764.800 per tahun.
3) Hal ini diperoleh dari informasi para peternak, di mana rata-rata pendapatan per bulan para peternak setelah memanfaatkan biogas adalah Rp1.730.400.
GWBC √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
Cikapundung.
biogas dari hasil limbah ternak sapi perah untuk bahan bakar.
27. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/43-62) Hal. 54 Paragraf 3
1) Harga bahan baku rotan memang terbukti lebih rendah saat dilarangnya ekspor bahan baku rotan dibandingkan dengan pada saat pembebasan ekspor.
2) Pembebasan ekspor bahan baku rotan pada tahun 1998 mulai memengaruhi volume ekspor bahan baku rotan pada tahun 2000 atau dua tahun setelah kebijakan tersebut diberlakukan. 3) Pada saat itu, harga rotan mentah mencapai Rp550 per kilogram pada tahun 2000.
5) Banyak tersedianya bahan baku rotan pada periode dilarangnya ekspor bahan baku rotan di dalam negeri mendorong harga bahan baku tetap rendah yang dapat dijangkau oleh pengusaha barang jadi rotan.
4) Harga ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga rotan mentah pada saat ekspor bahan baku rotan dilarang yaitu hanya sebesar Rp250 per kilogram pada tahun 1997 (Erwansyah, 1999).
GWBC √
28. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/43-62) Hal. 54 Paragraf 3-4
1) Dengan demikian, perusahaan pengelolaan bahan jadi rotan memang
2) Ketika diberlakukan larangan ekspor bahan baku rotan, lebih rendahnya harga dan
3) Sebaliknya, jika ekspor bahan baku rotan dibuka, kemampuan bertahan
4)Pramudiaro (2006) menyebutkan dalam studinya bahwa rata-
GWBC √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No
Argumen
Elemen-elemen Argumen
Pola Argumen
Penilaian Ket.
C G W B R M Ya Tidak
mengalami biaya yang lebih rendah ketika diberlakukan pelarangan ekspor bahan baku rotan.
peningkatan pasokan bahan baku bagi perusahaan pengolahan barang jadi rotan– baik sedang maupun besar– meningkatkan probabilitas atau kemampuan bertahan perusahaan di dalam industri.
perusahaan barang jadi rotan akan menurun sebab perusahaan barang jadi rotan memang memiliki kelemahan dalam mengatasi permasalahan ketersediaan bahan baku.
rata perusahaan di dalam industri barang jadi rotan tidak memiliki mitra pemasok bahan baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Berikut ini adalah hasil analisis data penelitian Pola dan Kadar Argumen pada Bagian Pembahasan Jurnal Terakreditasi Bidang Ekonomi yang
perlu divalidasi oleh ahli atau pakar. Berilah tanda centang (√) pada kolom ya atau tidak yang menggambarkan penelitian Anda terhadap hasil
analisis elemen-elemen argumen, serta berilah catatan pada kolom keterangan yang dapat membantu keberhasilan hasil analisis elemen-elemen
argumen.
B. Kadar Ketajaman Argumen
No
Kode Data
Pola Argumen
Komponen-komponen Argumen Toulmin
Kategori
Triangulator
Keterangan
C G W B M R Ya Tidak
1. Analisis Hasil Estimasi (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 14 Paragraf 1
G C √ √ Lemah √
2. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 14 Paragraf 1
G WC √ √ √ Cukup √
3. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 14 Paragraf 2
G WC √ √ √ Cukup √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
No
Kode Data
Pola Argumen
Komponen-komponen Argumen Toulmin
Kategori
Triangulator
Keterangan
C G W B M R Ya Tidak
4. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 14 Paragraf 3
G C √ √ Lemah √
5. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal 15 Paragraf 3
GWBC √ √ √ √ Kuat √
6. Analisis Hasil Simulasi (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 15 Paragraf 1
GWC √ √ √ Cukup √
7. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 16 Paragraf 1
G C √ √ Lemah √
8. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 16-17 Paragraf 2
GC √ √ Lemah √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No
Kode Data
Pola Argumen
Komponen-komponen Argumen Toulmin
Kategori
Triangulator
Keterangan
C G W B M R Ya Tidak
9. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/1-26) Hal. 17-20 Paragraf 3
GC √ √ Lemah √
10. Analisis Finansial Usaha Peternakan Sapi Perah (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 32 – 33 Paragraf 1 - 2
G C √ √ Lemah √
11. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 33 Paragraf 3
G C √ √ Lemah √
12. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 33 Paragraf 4
G C √ √ Lemah √
13. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 33 Paragraf 5
G C √ √ Lemah √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No
Kode Data
Pola Argumen
Komponen-komponen Argumen Toulmin
Kategori
Triangulator
Keterangan
C G W B M R Ya Tidak
14. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 33 Paragraf 6
G C √ √ Lemah √
15. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 34 Paragraf 8
G C √ √ Lemah √
16. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 34 Paragraf 9
G C √ √ Lemah √
17. Analisis Finansial dalam Integrasi Usaha Peternakan Sapi Perah dan Usaha Pengembangan Biogas (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 35 Paragraf 1
GWC √ √ √ Cukup √
18. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 35 Paragraf 2 - 3
G C √ √ Lemah √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No
Kode Data
Pola Argumen
Komponen-komponen Argumen Toulmin
Kategori
Triangulator
Keterangan
C G W B M R Ya Tidak
19. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 35 Paragraf 4
GWC √ √ √ Cukup √
20. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 35 Paragraf 5
G C √ √ Lemah √
21. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 36 Paragraf 7
G C √ √ Lemah √
22. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 36 Paragraf 8
G C √ √ Lemah √
23. Analisis Sensitivitas Integrasi usaha Peternakan Sapi Perah dan Usaha Pengembangan Biogas (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 37 Paragraf 1
GWBC √ √ √ √ Kuat √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
No
Kode Data
Pola Argumen
Komponen-komponen Argumen Toulmin
Kategori
Triangulator
Keterangan
C G W B M R Ya Tidak
24. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 37 Paragraf 2
GC √ √ Lemah √
25. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 37 Paragraf 3
G C √ √ Lemah √
26. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/27-42) Hal. 39 Paragraf 6
GWBC √ √ √ √ Kuat √
27. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/43-62) Hal. 54 Paragraf 3
GWBC √ √ √ √ Kuat √
28. (JEPI/Vol.14/No1/Juli 2013/43-62) Hal. 54 Paragraf 3-4
GWBC √ √ √ √ Kuat √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI