Download - skrining bayi

Transcript
Page 1: skrining bayi

SKRINING PENDENGARAN PADA BAYI

Oleh:

JEANNE VIBERTYN R C111 11 344ANDI QAUTSAR SYAHREZO C111 11 003

PEMBIMBING:dr. GUNTERUS EVANS

Page 2: skrining bayi

PendahuluanGangguan pendengaran pada bayi dapat menjadi

masalah bagi perkembangan anakInsidens gangguan pendengaran pada neonatus di

Amerika berkisar antara 1-3 dari 1000 kelahiran hidup. Sedangkan US Preventive Services Task Force melaporkan bahwa prevalensi gangguan pendengaran neonatus di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) 10-20 kali lebih besar dari populasi neonatus.

Data menurut Survei Kesehatan Indera Pendengaran di tujuh propinsi tahun 1994-1996 didapatkan 0,1% penduduk menderita tuli sejak lahir

Page 3: skrining bayi

Anatomi dan Fisiologi

Page 4: skrining bayi
Page 5: skrining bayi

Respon terhadap suara

Page 6: skrining bayi

ETIOLOGIMasa pra natal

GenetikNon genetik

Masa peri natalBBLRPrematurAsfiksia

Masa post natalInfeksi

Page 7: skrining bayi

Faktor RisikoJoint Comitee on infant Hearing (2000) Untuk bayi 0-28 :

Riwayat keluarga dengan tuli sensorineural sejak lahirInfeksi masa hamilKelainan kraniofasial termasuk kelainan pada pinna dan liang telingaBerat badan lahir <1500 grHiperbilirubinemia yang memerlukan transfusiObat ototoksikMeningitis bakterialisNilai apgar 0-4 pada menit pertama; 0-6 pada menit kelimaVentilasi mekanik 5 hari atau lebih di NICU

Page 8: skrining bayi

Untuk bayi usia 29 hari-2 tahun:- Kecurigaan orang tua atau pengasuh tentang gangguan pendengaran- Riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran menetap sejak masa kanak- Keadaan yang berhubungan dengan sindroma tertentu yang diketahui memilki hubungan dengan tuli sensorineural,atau konduktif atau gangguan fungsi tuba eustachius. - Infeksi intrauterin- Hiperbilirubinemia yang memerlukan transfusi tukar, hipertensi pulmonal yang memerlukan ventilator.- Sindroma yang berhubungan dengan gangguan pendengaran yang progresif.- Adanya kelainan neurodegeneratif- Trauma kapitis- Otitis media yang menetap dan berulang disertai efusi telinga tengah minimal 3 bulan.

1 FAKTOR RESIKO : RESIKO KETULIAN 10.2X LEBIH BESAR

3 FAKTOR RESIKO : RESIKO KETULIAN 63X LEBIH BESAR

Page 9: skrining bayi

CURIGA gangguan pendengaran bila :

Usia 12 bulan belum dapat mengoceh

(babbling) atau meniru bunyi

Usia 18 bulan tidak dapat menyebut 1 kata

yang mempunyai artiUsia 24 bulan perbendaharaan kata <

10 kata Usia 30 bulan belum dapat merangkai

2 kata

Page 10: skrining bayi
Page 11: skrining bayi

Metode skriningFamily questionnaires

Behavioural measures

Physiological measures

Page 12: skrining bayi

Pemeriksaan pendengaran pada bayi dan anak harus dapat menentukan :a. Jenis gangguan pendengaran (sensorineural, konduktif, dan campuran)b. Derajat gangguan pendengaran (ringan sampai berat)c. Lokasi kelainan (telinga luar, tengah, dalam, koklea, retrokoklea)d. ambang pendengaran dengan frekuensi spesifikBaku emas (gold standard) pemeriksaan skrining pendengaran pada bayi : (1) Otoacoustic Emission(OAE) (2) Automated ABR ( BERA Otomatik)

Page 13: skrining bayi

Alur Skrining Pendengaran Bayi

Bayi baru lahir(usia >24 jam & sblm keluar RS)

OAEPass REFER

3 bulanEvaluasi otoskopi

TimpanometriDPOAEAABR

Pass REFER

Audiologic assessmentABR click + tone burst 500 Hz

dan atau ASSR

Habilitasi usia < 6 bulan

Pemantauan speech developmentPemantauan audiologi

tiap 6 bulan selama 3 tahun

TIDAK PERLU TINDAK LANJUT

FAKTORRISIKO- +

Page 14: skrining bayi

Behavioral Observation Audiometry (BOA)

Tes BOA memprovokasi respon perilaku untuk stimulus akustik dan respon gerakan tubuh, pelebaran mata, membuka mata, atau atau perubahan tingkat menghisapnya setelah diberikan stimulus. Tujuan ; membantu dalam menentukan perkembangan kemampuan audiotorik secara global.Sasaran : bayi dan neonatal kurang dari 6 bulan

Page 15: skrining bayi

Interpretasi :stimulus 60-90 dB respon terkejut (ada respon)tidak ada respon

Page 16: skrining bayi

TimpanometriBertujuan untuk menilai fungsi telinga tengah dan mengevaluasi otitis media dan gangguan telinga tengah lainnya pada bayi dan anak-anak.

Page 17: skrining bayi

Interpretasi :1) Tipe A (Normal)2) Tipe Ao (diskontinuitas tulang-tulang pendengaran)3) Tipe As (kekakuan rangkaian tulang pendengaran)4) Tipe B (cairan didalam telinga tengah)5) Tipe C (gangguan fungsi tuba eustachius)

Page 18: skrining bayi

Visual Reinforcement AudiometryMerupakan metode audiometri dengan menggunakan

nada murniMetode ini sangat spesifik untuk anak usia 6 bulan-

3tahun dengan menimbulkan respon perilaku untuk nada dengan frekuensi yang spesifik dan rangsangan lainnya.

Prinsip pemeriksaan : Pemeriksaan ini didasarkan dengan prinsip bahwa ketika seorang anak mendengar suara, ia akan mencari tahu suara apa itu. Jadi, misalnya anak mendengar suara di sisi kirinya, ia akan menoleh ke kiri. VRA dilakukan dengan menggunakan earphone atau sound-field

Page 19: skrining bayi

Bagan Ruang Pemeriksaan VRA, P1:pemeriksa 1, P2: pemeriksa 2,A:Audiometri, LS1: pengeras suara 1,LS2: pengeras suara 2, SV: stimulus Visual, M:meja, A:anak, I:ibu, JP:jendela pengamatan

Page 20: skrining bayi

Otoacoustic Emission (OAE)Otoaacoustic emission merupakan gelombang

bunyi yang berasal dari koklea yang tidak dikirimkan ke saraf pendengaran melainkan kembali menuju liang telinga.

OAE gerakan sel rambut luar koklea yang sangat kecil memproduksi energi mekanik yang diubah menjadi energi akustik sebagai respons terhadap getaran dari organ di telinga tengah.

Sel rambut luar koklea ini sangat rentan terhadap faktor eksternal (suara berlebihan), internal (bakteri, virus) dan kondisi (defek genetik)

Page 21: skrining bayi

OAE

Spontaneus OAE (SPOAE)

Evoked OAE (EOAE)

Transient Evoked OAE (TEOAE

Distortion Product OAE (DPOAE)

Page 22: skrining bayi

Alat pemeriksaan OAE Ilustrasi rangkaian alat

Page 23: skrining bayi

Auditory Brainstem Response (ABR)Pemeriksaan untuk menilai fungsi nervus VIII dan

jalur pendengaran di batang otak dengan merekam potensial listrik yang dikeluarkan sel koklea selama menempuh perjalanan mulai telinga dalam hingga nukleus tertentu di batang otak

Parameter yang dinilai berdasarkan morfologi gelombang, amplitudo dan masa laten. Hasil penilaian adalah intensitas stimulus terkecil (desibel/dB) yang masih memberikan gelombang BERA

Page 24: skrining bayi

5 gelombang BERA yang dapat dibaca: Rangsangan bunyi yang diberikan melalui head phone atau insert probe koklea (gelombang I) nukleus koklearis (gelombang II) nukleus olivarius superior (gelombang III) lemnikus lateralis (gelombang IV) kolikulus inferior (gelombang V) korteks auditorius di lobus temporalis otak

Page 25: skrining bayi

Gelombang-Gelombang BERA

Page 26: skrining bayi

Elektroda pada pemeriksaan ABR Gambaran gelombang

Page 27: skrining bayi

Thank You


Top Related