Download - Sindrom nefrotik

Transcript
Page 1: Sindrom nefrotik
Page 2: Sindrom nefrotik

Sindrom nefrotik adalah suatu

manefestasi dari banyak gangguan

glomerulus yang ditandai oleh

proteinuria, hipoalbuminemia, dan

edema, dan kadang-kadang

hematuria, hipertensi, dan penurunan laju

filtasi glomerulus (Speer, Kathleen

Morgan: 2007 hal 179).

Sindrom nefrotik adalah penyakit yang

Page 3: Sindrom nefrotik

Sindrom Nefrotik:

Primer(cedera ginjal)

Sekunder(penyakit sistemik )

Page 4: Sindrom nefrotik

Sekunder:• Infeksi

• Keganasan

• Penyakit jaringanpenghubung

• Efek obat dan toksin

• Lain-lain

Primer:• GN lesi minimal (GNLM)

• Glomerulosklerosis fokal(GSF)

• GN membranosa (GNMN)

• Gn membranoproliferatif(GNMP)

• GN proliferatif lain

Glomerulonefritis primer atau idiopatik merupakanpenyebab sindrom nefrotik yang paling sering

Page 5: Sindrom nefrotik

• Sembab ringan: kelopak mata bengkak

• Sembab berat: anasarka (penimbunan cairan dalam

jaringan tubuh), ascites, pembengkakan skrotum /

labia, hidrotoraks, sembab paru.

• Kadang-kadang sesak karena hidrotoraks atau

diafragma letak tinggi (ascites).

• Kadang-kadang hipertensi.

Riyadi, Sujono. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Page 6: Sindrom nefrotik
Page 7: Sindrom nefrotik

• Uji urine

• Uji darah

• Uji diagnostik (Biopsi ginjal)

Page 8: Sindrom nefrotik

• Tirah baring• Pemantauan cairan dengan mengkaji

ketidakseimbangan elektrolit, sepertihipokalemia, hiponatremia, dan hypernatremia.

• Pemberian nutrisi yang adekuat, yaitu tinggikalori, tinggi protein dan menurunkan jumlah natrium(mengurangi makanan yang mengandung tingginatrium).

• Pemberian perawatan kulit dengan memandikan anakdengan sering, serta menggunakan bantal penopanguntuk menghindari kerusakan pada daerah penonjolan

• Penatalaksanaan medis dalam pemberiankortikosteroid, diuretik, dan retriksi natrium.

Page 9: Sindrom nefrotik

• Penurunan volume intravaskular (syok hipovolemik)

• Kemampuan koagulasi yang berlebihan (trobosisvena)

• Gangguan pernafasan (yang berhubungan denganretensi cairan dan distensi abdomen)

• Kerusakan kulit (dari edema berat, penyembuhanburuk)

• Infeksi (khususnyaselulitis, peritonitis, pneumonia, dan septikemia)

• Efek samping terapi steroid yang tak diinginkan

• Gagal tumbuh dan keletihan otot (jangka panjang)

Page 10: Sindrom nefrotik
Page 11: Sindrom nefrotik

1. Kaji tanda-tanda dan gejala kelebihan volume cairan

– Edema lokal (periorbital, fasial, genitalia eksternal, abdominal)

– Asites dengan ketegangan dan mengilatnya kulitdiatas abdomen (kaji lingkar abdomen)

– Penambahan berat badan

– Penurunan haluaran urin

– Urin gelap, berbusa

– Anasarka (edema berat, merata)

– Kongesti paru, peningkatan usaha bernafas, efusipleura, edema paru

Page 12: Sindrom nefrotik

2. Kaji adanya tanda-tanda ketidakseimbangan elektrolit.– Kaji tanda-tanda hipokalemi

– Kardivaskular: aritmia, pendataran gelombang T, penurunansegmen ST, pelebaran QRS, peningkatan interval PR, iramagallop, peningkatan atau penurunan denyutjantung, hipotensi.

– Sistem saraf pusat (SSP) dan musculoskeletal: apati, mengantuk, kelemahan otot, kram otot, hiporefleksia

– Kaji tanda-tanda hiponatremi akibat penggunaan diuretik.

– SSP: apati, kelemahan, pusing, letargi, ensefalopati, kejang

– Kardiovaskular: hipotensi

– Gastrointestinal (GI): mual, kram abdomen

– Kaji tanda-tanda hipernatremi akibat hemokonsentrasi

– SSP: disorientasi, kedutan otot, letargi, iritabilitas

– GI: sangat haus, membran kering, mual, dan muntah

– Lain-lain: kulit kering dan kemerahan, peningkatansuhu, oliguria

Page 13: Sindrom nefrotik

3. Kaji adanya kehilangan protein dan status nutrisi.

– Pantau protein serum dan ekskresi protein urine

– Kaji nafsu makan dan asupan nutrisi

– Kaji tanda-tanda memanjangnya hipoalbuminemia: garis-garis putih (Muehrcke) parallel pada lunula

– Kaji adanya pucat

– Kaji iritabilitas nonspesifik, kelemahan, keletihan

Page 14: Sindrom nefrotik

4. Kaji efek samping dari pemberian obat.

– Steroid (gambaranchusing, hiperglikemia, infeksi, hipertensi, obesitas, perdarahan GI, retardasi pertumbuhan, demineralisasitulang, katarak)

– Agens pengalkilasi (leukopenia, disfungsi gonad, sterilitas)

– Diuretik (penurunan volume intravaskular, pembentukanthrombus, ketidakseimbangan elektrolit)

5. Kaji tanda-tanda penurunan fungsi kardiovaskular(hipotensi, hipertensi, syok, gagal jantungkongestif, disritmia jantung, deficit volume cairan).

– Tekanan darah (hipotensi atau hipertensi)

– Denyut dan irama jantung (takikardi, aritmia)

– Perfusi distal (nadi, pengisian kembalikapiler, suhu, warna)

– Hipertrofi ventrikel kiri (aritmia, peningkatan ukuranjantung, penurunan curah jantung)

Page 15: Sindrom nefrotik

6. Kaji tanda-tanda ketidakefektifan polapernapasan dan infeksi paru.

– Frekuensi dan pola pernapasan (takipnea, polatidak teratur)

– Penggunaan otot-otot tambahan(retraksi, mengangkat bahu) danpengembangan cuping hidung

– Perlunya duduk tegak atau peninggian kepalatempat tidur

– Bunyi nafas abnormal (bising, ronki, penurunanbunyi nafas pada lobus bawah

– Radiografi dada abnormal– Sianosis, penurunan saturasi oksigen– Asidosis respiratorik

Page 16: Sindrom nefrotik

7. Kaji tanda-tanda infeksi.– Demam– Peningkatan hitung sel darah putih– Hasil kultur positif (sekresi paru, urine, darah, atau cairan

tubuh lain)– Tanda-tanda selulisitis: pembengkakan

lokal, kemerahan, nyeri tekan– Tanda-tanda pneumonia– Tanda-tanda peritonitis: merah, nyeri tekan abdomen– Septicemia/syok septik

8. Kaji tanda-tanda kerusakan kuulit dari edema berat9. Kaji tingkat kenyamanan dan kemampuan anak untukmenoleransi aktivitas. Atasi kekhawatiran dan ketakutananak dan keluarga yang berkaitan dengan penyakit danperubahan citra tubuh.

Page 17: Sindrom nefrotik

10. Kaji respons koping anak dan keluarga terhadappenyakit.

– Kaji fungsi keluarga yang berkaitan dengan iritabilitasanak dan perubahan alam perasaan

– Kaji koping yang berkaitan dengan perubahan citratubuh dari edema berat dan pucat

– Kaji respons anak dan keluarga terhadap tirah baring dan pembatasan aktivitas

Page 18: Sindrom nefrotik

Diagnosa Keperawatan

• Kelebihan volume cairan b.d proses penyakit

• Ketidakseimbangan nutrisi: kurang darikebutuhan tubuh b.d penyakit

• Nyeri akut b.d agen cedera fisik

• Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.dhipertensi

• Resiko infeksi b.d imunosupresi

• Resiko kerusakan integritas kulit b.d edema danimobilitas

Page 19: Sindrom nefrotik

Diagnosa Keperawatan NOC NIC

Kelebihan volume

cairan b.d proses

penyakit

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 2x24 jam anak tidak

memperlihatkan tanda-tanda

kelabihan volume cairan, dengan

indikator:

1) Terbebas dari edema, efusi,

anasarka

2) Haluaran urine 1-2 ml/kg/jam.

3) Anak akan mempertahankan

keseimbangan cairan-elektrolit

dan asam-basa dalam batas yang

tepat

Pantau dan pertahankan keseimbangan cairan.

Aktivitas keperawatan:

1. Kaji status hidrasi secara sering

2. Pantau asites dengan memantau lingkar abdomen

3. Pantau area edema secara ketat, laporkan perubahan

sesuai indikasi

4. Ukur dan catat berat badan setiap hari, laporkan

perubahan sesuai indikasi

5. Catat asupan dan haluaran secara akurat

6. Berikan diuretik sesuai program dan kaji keefektifannya

7. Ganti cairan yang hilang karena adanya perpindahan

cairan intestinal

8. Pantau jenis dan kecepatan pemberian cairan untuk

menghindari kelebihan cairan dan edema serebral saat

mempertahankan volume sirkulasi yang adekuat

9. Tingkatkan tirah baring selama periode edema berat dan

periode kehilangan berat badan cepat selama diuresis

10. Lakukan pengukuran untuk mengoreksi

ketidakseimbangan elektrolit sesuai indikasi

Page 20: Sindrom nefrotik

Ketidakseimbangan

nutrisi: kurang dari

kebutuhan tubuh b.d

penyakit

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 2x24 jam anak

mengalami peningkatan

asupan nutrisi, dengan

indikator:

1. Mampu mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

2. Tidak ada tanda-tanda

malnutrisi

3. Mengkonsumsi makanan,

sekurang-kurangnya 80%

porsi makanan setiap kali

makan

4. Pertumbuhan optimal

5. Perkembangan optimal.

Beri dorongan dan dukung asupan dan status nutrisi yang sesuai.

Aktivitas keperawatan:

1. Pantau nafsu makan dan asupan nutrisi secara kontinu

2. Hitung kalori lengkap dan tapis nutrisi sesuai indikasi

3. Berikan diet tinggi kalori dan protein

4. Turunkan asupan natrium (hindari makanan yang mengandung

tinggi natrium, diet tanpa tambahan garam)

5. Hindari pembatasan garam yang berlebihan atau makanan yang

terlalu banyak mengandung protein, karena mungkin tidak

disukai anak dan/atau dapat menimbulkan masalah paradoksikal

6. Izinkan anak memilih diet sebanyak mungkin, berikan makanan

kesukaan anak sesuai yang diperbolehkan

7. Berikan makanan dalam jumlah sedikit dengan cara yang menarik

8. Berikan dukungan kepada keluarga dalam memberikan suasana

yang tenang, santai selama waktu makan (hindari makan dengan

tekanan atau kejadian yang mengganggu)

9. Pertimbangkan pemberian makan intravena, nasogastric, atau

nasojejunal jika klien tidak dapat mempertahankan status nutrisi

yang tepat

10. Lakukan kolaborasi dengan ahli nutrisi klinis sesuai indikasi

Page 21: Sindrom nefrotik

Nyeri akut b.d agen cedera

fisik

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 2x24 jam didapatkan

status tingkat kenyamanan optimal,

dengan indikator:

1. Anak akan mempertahankan

tingkat kenyamanan yang optimal

dan melakukan koping terhadap

penyakit

Pantau nyeri dan berikan tindakan

penghilang nyeri sesuai kebutuhan.

Aktivitas keperawatan:

1. Bantu anak untuk menemukan posisi

yang nyaman

2. Berikan analgesik sesuai kebutuhan

3. Gunakan metode pengurangan nyeri

nonfarmakologis bila diperlukan

4. Evaluasi kembali keefektifan tindakan

pengurangan nyeri secara kontinu

Ketidakefektifan perfusi

jaringan perifer b.d hipertensi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

2x24 jam didapatkan status perfusi

jaringan perifer normal, dengan

indikator:

1. Tekanan darah sesuai usia

2. Tidak ada sakit kepala dan kejang

3. Waktu pengisian kembali kapiler

selama 3-5 detik

1. Pantau tekanan darah anak setiap 4 jam

2. Lakukan kewaspadaan serangan kejang

berikut:

3. Beri obat-obatan antihipertensi, sesuai

program

Page 22: Sindrom nefrotik

Resiko infeksi b.d

imunosupresi

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 2x24 jam anak tidak

mengalami infeksi, dengan indikator:

1. Infeksi tidak ada

2. Suhu tubuh kurang dari 37,8oC

3. Tidak ada drainase purulent,

batuk, dan nyeri tenggorok.

1. Jangan izinkan seorang pun yang mengidap infeksi akut

untuk mengunjungi anak

2. Beri obat antibiotik, sesuai program

3. Pantau anak setiap hari untuk deteksi tanda serta gejala

infeksi, termasuk batuk, demam, hidung tersumbat,

drainase purulent, dan nyeri tenggorok.

Resiko kerusakan

integritas kulit b.d

edema dan imobilitas

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 2x24 jam anak tidak

memperlihatkan tanda atau gejala

kerusakan kulit, dengan indikator:

1. Tidak ada kemerahan

2. Tidak ada iritasi

3. Tidak ada kelelahan otot

1. Bantu anak mengubah posisi tubuhnya setiap 2 jam

2. Lakukan perawatan kulit yang tepat, termasuk mandi

harian dengan menggunakan sabun pelembab, masase,

pengubahan posisi, dan penggantian linen serta pakaian

kotor

3. Kaji kulit anak untuk melihat bukti iritasi dan kerusakan

seperti kemerahan, edema, dan abrasi, setiap 4-8 jam

4. Topang atau tinggikan area-area yang mengalami edema,

seperti lengan, tungkai, dan skrotum, dengan

menggunakan bantal atau linen tempat tidur. Gunakan

bedak untuk area ini

5. Tingkatkan jumlah aktivitas anak, seiring edema mereda

Page 23: Sindrom nefrotik

Discharge Planning • Proses penyakit: termasuk perkiraan perkembangan klinis

dan tanda-tanda kekambuhan• Pengobatan: dosis, rute, jadwal, efek samping, dan

komplikasi• Nutrisi: ikuti petunjuk diet tinggi protein, rendah garam• Pencegahan infeksi: hindari vaksinasi virus hidup dan

kondisi lain yang dapat mengarah pada infeksi saatmenerima steroid atau terapi imunosupresif dosis tinggi.

• Perawatan kulit: kaji kerusakan, cegah kerusakan• Penatalaksanaan nyeri: lakukan tindakan pengurangan

nyeri nonfarmakologis dan berikan analgesik• Aktivitas: batasi bila diperlukan , tingkatkan pengembalian

aktivitas ke normal seiring penyembuhan gejala.• Perawatan tindak lanjut: berikan sesuai indikasi


Top Related