Transcript
Page 1: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan berkat dan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesikan tugas referat yang berjudul

“Fisiologi Kehamilan dan Pengawasan pada Wanita Hamil” ini. Adapun penulisan

referat dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas kepaniteraan klinik Ilmu

Penyakit Kebidanan dan Kandungan di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang

periode 9 Februari-17 April 2015.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Kukung ,

Sp.OG selaku pembimbing yang telah membantu dan memberikan bimbingan dalam

penyusunan referat ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak

yang turut serta membantu penyusunan referat ini yang tidak mungkin diselesaikan

tepat waktu jika tidak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.

Demikian kata pengantar ini penulis sampaikan. Untuk segala kekurangan

dalam referat ini, penulis memohon maaf dan juga mengharapka kritik dan saran yang

bersifat membangun bagi perbaikan referat ini. Terimakasih

Karawang, Juli 2015

(Penulis)

1

Page 2: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………….. 1

Daftar isi……………………………………………………………… 2

BAB I PENDAHULUAN………………………………………… 3

BAB II FISIOLOGI KEHAMILAN……………………………...... 4

Pembuahan, Implantasi dan Perkembangan Plasenta……… 5

Perkembangan Embrio dan Janin………………………….. 8

Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Kehamilan……….. 12

BAB III PENGAWASAN PADA WANITA HAMIL…………....... 20

Definisi…………………………………………………….. 20

Tujuan……………………………………………………… 20

Pelayanan Antenatal……………………………………….. 21

Standart Pelayanan………………………………………… 25

Fungsi ANC……………………………………………….. 28

Jadwal Kunjungan…………………………………………. 38

BAB IV KESIMPULAN……………………………………………. 41

Daftar Pustaka………………………………………………………… 42

2

Page 3: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

BAB I

PENDAHULUAN

Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan

didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan

dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga

lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10

bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga

trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15

minggu (minggu ke-1 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28

hingga 40).1

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting bagi seorang wanita

terutama bagi wanita yang telah berkeluarga dan mengharapkan kehadiran seorang

anak. Namun kehamilan pertama merupakan saat dimana seorang wanita mengalami

perubahan yang sangat signifikan baik dari segi fisik seperti perut yang membuncit

dan payudara membesar ataupun dari segi psikologisnya seperti lebih sensitif, ingin

perhatian yang lebih dari orang-orang disekitarnya, atau bahkan mengalami gangguan

body image karena perubahan fisik yang dialaminya. Perubahan-perubahan tersebut

tidak jarang menimbulkan syok terutama pada wanita yang baru pertama mengalami

kehamilan (primigravida), meskipun terkadang pada wanita yang telah hamil lebih dari

satu (multigravida) pun sering terjadi namun segera dapat diatasi karena telah

memiliki pengalaman pada saat hamil sebelumnya.

Tingkat kekhawatiran akan kesehatan janin, proses persalinan atau kecacatan

yang dialami sang bayi pada primigravida mungkin akan lebih besar dibanding yang

dirasakan oleh multigravida. Bertolak dari perbedaan-perbedaan tersebut tim penyusun

tertarik untuk membahas mengenai fisiologi kehamilan dan proses mendiagnosis suatu

kehamilan itu sendiri. Untuk terjadi kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,

pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi.

3

Page 4: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

BAB II

FISIOLOGI KEHAMILAN

Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel

sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40

minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. 2

A. Pembuahan, Implantasi dan Perkembangan Plasenta

Pembuahan

Pembuahan (Konsepsi) adalah merupakan awal dari kehamilan,

Didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah ovum dan spermatozoa, yang

menandai yang biasanya berlangsung di ampula tuba. Pembuahan meliputi

penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi sperma dan ovum, diakhiri dengan

fusi materi genetik. Sperma melewati korona radiate dan zona pelusida yaitu

lapisan yang menutupi dan mencegah ovum mengalami fertilisasi lebih dari satu

sperma. Suatu molekul komplemen khusus di permukaan kepala sperma

kemudian mengikat ZP3 glikoprotein di zona pelusida. Pengikatan ini memicu

akrosom melepaskan enzim yang membantu sperma menembus zona pelusida. 2

Gambar 1. Proses pembuahan

Apabila sebuah sperma berhasil menembus membran yang mengelilingi

ovum, baik sperma maupun ovum akan berada di dalam membran yang tidak

dapat lagi ditembus oleh sperma lain. Hal ini disebut reaksi zona. Sperma

membesar dan menjadi pronukleus pria, sedangkan ekornya berdegenerasi.

4

Page 5: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

Nukleus menyatu dan kromosom bergabung sehingga dicapai jumlah yang diploid

yakni 46. Dengan demikian, konsepsi berlangsung dan terbentuklah zigot. Karna

telur yang difertilisasi membelah dengan cepat sedangkan ukurannya tidak

bertambah maka terbentuklah sel kecil yang disebut blastomer yang terbentuk

pada setiap pembelahan. Morula terdiri dari 16 sel berupa satu bola sel padat yang

dihasilkan dalam 3 hari. Morula masih dikelilingi oleh lapisan pelindung zona

pelusida. Cairan masuk ke dalam zona pelusida dan menyusup ke dalam ruang

unterseluler diantara blastomer, lalu kemudian terbentuk pula blastosis.

Pembentukan ini menandai diferensiasi utama pertama embrio. Massa padat sel

bagian dalam berkembang menjadi embrio dan membrane embrio, yang disebut

amnion. 2

Nidasi

Pada hari ke-4 hasil konsepsi mencapai stadium blastula disebut

blastokista dengan bagian luarnya adalah trofoblas dan bagian dalam disebut

massa inner cell. Massa inner cell ini berkembang menjadi janin manakala

trofoblas menjadi placenta. Sejak trofoblas dibentuk, produksi hormone human

chorionic gonadotropin (hCG) dimulai. Produksi hormone ini meningkat sampai

kurang lebih hari ke-60 dan kemudian turun lagi. Antara 7 sampai 10 hari setelah

konsepsi, trofoblas menyekresi enzim yang membantunya membenamkan diri ke

dalam endometrium sampai seluruh bagian blastosis tertutup. Trofoblas ini sendiri

mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan endometrium.

Nidasi diatur oleh proses antara trofoblas yang mempunyai kemampuan invasi

yang kuat manakala endometrium mengontrol invasi trofoblas dengan

menyekresikan inhibitor cytokines dan protease. Blasokisata dengan bagian

mengandung massa inner cell aktif mudah masuk ke dalam lapisan desidua dan

luka desidua kemudian menutup kembali. Luka yang kadang-kadang terjadi pada

lapisan desidua ini sewaktu nidasi disebut tanda Hartman. Umumnya nidasi terjadi

pada dinding anterior atau posterior uterus, dekat pada fundus uteri. Proses inilah

yang disebut implantasi.2

5

Page 6: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

Pembentukan Plasenta

Struktur Plasenta

Plasenta merupakan organ penting bagi janin, karena sebagai alat

pertukaran zat antara ibu dan bayi atau sebaliknya. Plasenta berbentuk bundar atau

hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal ± 2,5 cm, berat rata-rata 500

gram. Umumnya plasenta terbentuk sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi.

Plasenta terletak di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas

kearah fundus uteri, dikarenakan alasan fisiologis, permukaan bagian atas korpus

uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk

berimplementasi. Plasenta berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu villi

koriales atau jonjot chorion dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal

dari desidua basalis. 2

Gambar 2. Struktur plasenta

Dalam 2 minggu pertama perkembangan hasil konsepsi, trofoblas invasive

telah melakukan penetrasi ke pembuluh darah endometrium. Terbentuklah sinus

intertrofoblastik yaitu ruangan-ruangan yang berisi darah maternal. Pertumbuhan

ini berjalan terus, sehingga timbul ruangan interviler di mana vili korialis seolah-

olah terapung-apung di antara ruangan-ruangan tersebut sampai terbentuknya

plasenta. 2

Tiga minggu pasca fertilisasi sirkulasi darah janin dapat diidentifikasi dan

6

Page 7: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

dimulai pembentukan vili korialis. Sirkulasi darah janin ini berakhir di lengkung

kapilar (capillary loops) di dalam vili korialis yang ruang intervilinya dipenuhi

darah maternal yang dipasok oleh arteri spiralis dan dikeluarkan melalui vena

uterine. Vili korialis ini bertumbuh menjadi plasenta. Darah ibu dan janin

dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion yang dinamakan

plasenta hemokorial. 2

Plasenta mempunyai dua permukaan ,yaitu permukaan fetal dan maternal.

Permukaan fetal adalah permukaan yang menghadap ke janin, warnanya keputih-

putihan dan licin. Hal ini disebabkan karena permukaan fetal tertutup

oleh amnion, di bawah tampak pembuluh-pembuluh darah.

Permukaan maternal adalah permukaan yang menghadap dinding rahim, berwarna

merah dan terbagi oleh celah-celah yang berasal dari jaringan ibu. Jumlah celah

pada plasenta dibagi menjadi 16-20 kotiledon. 2

Penampang plasenta terbagi menjadi dua bagian yang terbentuk oleh

jaringan anak dan jaringan ibu. Bagian yang terdiri dari

jaringan anak disebut membrana chorii, yang dibentuk oleh amnion, pembuluh

darah janin, korion dan villi. Bagian dari jaringan ibu disebut piring desidua atau

piring basal yang terdiri dari desidua compacta dan desidua spongiosa. 2

Fungsi Plasenta

1. Nutrisi: tempat pertukaran zat dan pengambilan

bahan nutrisi untuk tumbuh kembang janin

2. Respirasi: memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin

3. Ekskresi: mengeluarkan sisa metabolisme janin

4. Endokrin: sebagai penghasil hormon-hormon kehamilan seperti HCG,

HPL, esterogen, progesteron

5. Imunologi: menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin

6. Farmakologi: menyalurkan obat-obatan yang diperlukan janin, diberikan

melalui ibu

7. Proteksi: barier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat toksik

7

Page 8: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

B. Perkembangan Embrio dan Janin

Perkembangan intrauterin dibagi dalam tiga tahap yakni : ovum, embrio

dan janin. Tahap ovum berlangsung sejak konsepsi sampai hari ke 14. Pada

periode ini terjadi replikasi seluler, pembentukan blastosis, perkembangan awal

selaput embrio lapisan germinal primer.Tahap embrio berlangsung dari hari ke 15

sampai sekitar 8 minggu setelah konsepsi atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm,

dari puncak kepala sampai bokong.3

Gambar3. Embriologi janin

Usia kehamilan 4 minggu

Tampak luar : badan fleksi membentuk huruf C, terdapat bakal lengan

dan tungkai, kepala pada sudut kanan badan. Ukuran puncak kepala 0,4 cm

sampai 0, 5 cm dengan berat 0,4 gram. Perut berada pada garis tengah dan

berbentuk fusiform, hati jelas terluhat, esofagus pendek, usus halus berupa

tabung pendek. Pada sistem muskulo semua somit telah ada. Jantung

terbentuk, terlihat dua serambi, mulai berdenyut, terbentuk lengkung aorta

dan vena utama. Bakal paru dan ureter pun telah muncul. Lengkungan otak

8

Page 9: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

tengah jelas terlihat, tidak terdapat otak belakang atau lengkungan servikal

dan alur saraf pun menutup. Mata dan telinga muncul sebagai pembuluh optik

dan atosis. Parit genital muncul pada minggu kelima.

Usia kehamilan 8 minggu

Badan mulai terbentuk, hidung rata, mata jauh terpisah, jari sudah

terbentuk, kepala mulai terangkat, ekor hampir hilang, mata, telinga hidung

dan mulut dapat dikenali. Ukuran puncak kepala ke bokong 2,5 sampai 3 cm

dengan berat 2 gram. Mula – mula terlihat adanya osifikasi penulangan,

oksiput, mandibula, dan humerus, janin dapat sedikit bergerak, otot badan,

anggota gerak, dan kepala sudah dapat dilihat dengan jelas. Pembuluh darah

utama sudah hampir selsai dibentuk, darah banyak mengandung sel darah

merah berinti. Pembentukan rongga pleura, dan pericardial, percabangan

bronkiolus, lubang hidung tertutup sumbatan epitel. Tubulus sekretori dini

berdiferensiasi, kandung kemih-uretra memisahkan diri dari rectum. Korteks

serebri mulai membentuk sel khas, diferensiasi korteks serebri, meningens,

foramen ventrikel, sirkulasi cairan serobrospinal, medulla spinalis meluas

sepanjang tulang belakang. Fleksus koroid primordial terbentuk, ventrikel

relative besar dibandingkan korteks, perkembangan terus berlanjut, mata

saling mendekat dengan cepat dan terbentuk telinga dalam. Belum dapat

dibedakan jenis kelaminnya, namun mulai berdiferensiasi.

Usia kehamilan 12 minggu

Kuku terbentuk menyerupai manusia, kepala tegak tapi besarnya tidak

sebanding, kulit merah muda dan lembut. Ukuran puncak kepala ke bokong 6

sampai 9 cm dan berat 19 gram. Empedu disekresi, penyatuan langit-langit

selesai, usus halus terpisah dari medulla spinalis dan mulai menempati tempat

yang khusus. Beberapa tulang mulai dibentuk, osifikasi meluas, lengkung

servikal dan sacral bagian bawah dan tubuh mulai menjadi tulang, lapisan

otot polos mulai terdapat di rongga visera. Pembentukan darah di sumsum

tulang, paru – paru mendapatkan bentuk yang tetap dan muncul pita suara.

Ginjal dapat mensekresi urin, kandung kemih menggembung seperti kantung.

Konfigurasi structural otak secara garis besar telah selesai, medulla spinalis

9

Page 10: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

menunjukkan pembesaran di daerah servikal dan lumbar, terbentuk foramen

ventrikel keempat dan janin mulai mengisap jari. Mulai ada bakal pengecap

yang pertama, karakteristik dan organisasi mata mulai terjadi. Jenis kelamin

dapat dikenali, organ seks internal dan eksternal semakin spesifik.

Usia kehamilan 16 minggu

Kepala masih dominan, wajah menyerupai manusia pada pemeriksaan

kasar, mata, telinga dan hidung mulai menyerupai bentuk sebenarnya.

Perbandingan lengan kaki sesuai, muncul rambut kepala. Ukuran puncak

kepala ke bokong 11,5 cm dengan berat 100 gram. Mekonium di dalam usus,

mulai menyekresi beberapa enzim dan anus terbuka. Kebayakan tulang dapat

dibedakan di seluruh tubuh, muncul rongga sendi, pergerakan otot dapat di

deteksi. Otot jantung berkrmbang dengan baik, pembentukan darah secara

aktif di limpa. Serabut elastic muncul pada paru – paru, muncul bronkiolus

terminalis dan respiratorius. Ginjal menempati tempat yang tetap mulai

menyerupai bentuk dan fungsi yang khas. Lobus – lobus serebri terbentuk,

serebelum mulai menonjol. Organ perasa berdiferensiasi. Testis dalam posisi

turun ke dalam skorotum, dan pada janin wanita terlihat vagina mulai

membuka.

Usia kehamilan 20 minggu

Verniks kaseosa dan lanugo muncul, tungkai sangat bertambah panjang

dan mulai terlihat kelejar sebasea. Ukuran puncak kepala ke bokong 16

sampai 18,5 cm dengan berat 300 gram. Kolon asenden dapat dikenali.

Sternum mengalami osifikasi, gerakan janin cukup kuat untuk dirasakan oleh

ibu. Lubang hidung terbuka kembali, gerakan primitive mirip pernapasan

dimulai. Secara kasar otak terbentuk, mielinisasi medulla spinalis dimulai dan

berakhir pada tingkat S1. Hidung dan telinga membentuk tulang.

Usia kehamilan 24 minggu

Tubuh menjadi langsing. Kulit menjadi merah dan berkeriput, terdapat

verniks kaseosa, pembentukan kelenjar keringat. Ukuran puncak kepala ke

bokong 23 cm dengan berat 600 gram. Pembentukan darah meningkat dalam

susmsum tulang tapi berkurang di hati. Terdapat duktus dan sakus alveolaris,

10

Page 11: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

lesitin mulai muncul pada cairan amnion pada minggu ke 26 hingga ke 27.

Korteks serebri dilapisi secara khas, proliferasi neuron pada korteks serebri

berakhir. Telinga mulai berfungsi. Testis dalam proses turun ke skorotum.

Usia kehamilan 28 minggu

Badan langsing, keriput berkurang dan berwarna merah. Ukuran puncak

kepala ke bokong 27 cm dengan berat 1100 gram. Talus dan tulang tumit

menjalani osifikasi, gerkana lemah dan cepat, tonus minimum. Lesitin

terbentuk pada permukaan alveolus. Tampak visura serebralis, pembentukan

lipatan otak dengan cepat, siklus tidur bangun yang tidak tetap. Kelopak mata

terbuka kembali, lapisan retina selsai dibentuk, dapat menerima cahaya, pupil

dapat bereaksi pada cahaya.

Usia kehamilan 32 minggu

Lemak subkutan mulai terkumpul, tampak lebih bulat, kulit merah muda

dan licin, mulai mengambil posisi persalinan. Panjangnya 31 cm dengan berat

2100 gram. Falang medial keempat mengalami penulangan, terlihat

primordial gigi permanen, dapat menengok ke samping. Mulai sadar pada

suara diluar tubuh ibu. Testis turun kedalam skrotum.

Usia kehamilan 36 minggu

Kulit merah muda, tubuh bulat. Panjang 35 cm dengan berat antara 2200

– 2900 gram. Gerakan mulai pasti dan dapat bertahan, tonus cukup kuat,

dapat membalik dan mengangkat kepala. Pembentukan nefron baru berhenti.

Siklus bangun ke tidur menetap.

Usia kehamilan 40 minggu

Kulit halus dan berwarna merah muda, rambut sedang hingga banyak,

tampak tulang rawan hidung dan cuping hidung. Panjangnya 40 cm dengan

berat 3200 gram. Gerakan aktif dan bertahan, tonus baik, dapat mengangkat

kepala. Percabangan paru hanya selesai 2/3. Mielinisasi otak dimulai, siklus

tidur-bangun teratur, emnangis bila lapar dan tidak nyaman, reflex mengisap

kuat. Pada wanita labia mayora telah berkembang dengan baik.

C. Perubahan Anatomi dan Fisiologi dalam Kehamilan

11

Page 12: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

Selama 279 hari kehamilan rata-rata, fisiologi ibu mengalami perubahan

nyata untuk menunjang perkembangan janin dan untuk mempersiapkan ibu

menjalani persalinan dan laktasi. Perubahan dimulai pada fase luteal siklus haid,

sebelum pembuahan dan implantasi, seiring dengan dimulainya sekresi

progesteron dari korpus luteum. Apabila pembuahan berhasil, kadar progesteron

dan estrogen meningkat secara progresif. Bersama-sama mereka mengendalikan

banyak perubahan pada fisiologi ibu selama kehamilan. 1

i. Perubahan Sistem Reproduksi

Uterus

Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi

konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron

berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.

Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :

a) tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)

b) kehamilan 8 minggu : telur bebek

c) kehamilan 12 minggu : telur angsa

d) kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat

e) kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat

f) kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat

g) kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid

h) kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid

i) 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid

Istmus uteri merupakan bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit

ditentukan, pada kehamilan trimester I menjadi memanjang dan lebih kuat.

Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus, dan pada

kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus.

Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal

sehingga berbahaya jika lemah, dapat terjadi rupture dan mengancam nyawa

janin dan nyawa ibu. Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat

12

Page 13: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron (tanda Hegar), warna

menjadi livide / kebiruan. Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan

memberikan gejala keputihan. 1,4 elbert

Vagina/ vulva

Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna

merah kebiruan (tanda Chadwick). 1,4

Ovarium

Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama

fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium

tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru,

tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi. 1,4

Payudara

Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan

interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya

somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel

asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,

laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang,

terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama

daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar

dan menonjol. 1

ii. Perubahan Sistem Sirkulasi

Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap

menitnya (cardiac output, curah jantung) meningkat sampai 30-50%.

Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu dan mencapai

puncaknya pada kehamilan 16-28 minggu.  1

Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan frekuensi denyut jantung dan

volume sekuncup. Denyut jantung meningkat dari 70 denyut permenit sebelum

hamil menjadi 78 denyut permenit saat usia kehamilan 20 minggu dengan

puncaknya 85 denyut permenit pada akhir kehamilan. Volume sekuncup

meningkat dari 64 mL sampai 70mL pada pertengahan kehamilan tetapi pada

13

Page 14: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

akhir kehamilan volume sekuncup berkurang sedangkan peningkatan curah

jantung dipertahankan oleh peningkatan frekuensi denyut jantung.4

Ketika melakukan aktivitas/olah raga, maka curah jantung, denyut jantung

dan laju pernafasan pada wanita hamil lebih tinggi dibandingkan dengan

wanita yang tidak sedang hamil. Selama trimester kedua biasanya tekanan

darah menurun tetapi akan kembali normal pada trimester ketiga. 1

Volume plasma akan meningkat kira-kira 40-45%. Eritropotein ginjal akan

meningkatkan jumlah sel darah merah sebanyak 20-30 %, tetapi tidak

sebanding dengan peningkatan volume plasma sehingga akan mengakibatkan

hemodilusi dan penurunan konsentrasi hemoglobin dari 15 g/dl menjadi 12,5

g/dl.Volume darah akan kembali seperti semula pada 2-6 minggu setelah

persalinan. 1

iii. Perubahan Sistem Perkemihan

Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang

volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi

pada kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini

aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar). 1

Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan

menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan,

karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba

untuk berbaring/ tidur. 1

Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi

pada wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari

rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan

aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah

jantung. 1

iv. Perubahan Sistem Pernafasan

Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya

pembentukan hormon progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari

14

Page 15: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena

memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan untuk janin. Lingkar dada

wanita hamil agak membesar. Lapisan saluran pernafasan menerima lebih

banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti).

Kadang hidung dan tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat

kongesti ini.5

v. Perubahan Sistem Pencernaan

Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian

bawah sehingga terjadi sembelit (konstipasi). Sembelit semakin berat karena

gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron.1

Wanita hamil sering mengalami heartburn (rasa panas di dada) dan

sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di

dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah

yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan. 1

Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika sebelumnya

menderita ulkus gastrikum biasanya akan membaik karena asam lambung yang

dihasilkan lebih sedikit. 5

vi. Perubahan Sistem Metabolisme

Metabolisme secara harafiah berarti perubahan, digunakan untuk menyebut

semua transformasi kimiawi dan energi yang terjadi di dalam tubuh.

Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu wanita

hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat.1

Metabolisme yang terjadi selama kehamilan

Basal Metabolic Rate

Pada wanita hamil basal metabolic rate, ( BMR ) meninggi hingga 15-

20 %, terutama pada trimester akhir.Sistem endokrin juga meninggi dan

tampak lebih jelas kelenjaer gondoknya (grandula tireoidea).

Asam Alkali

15

Page 16: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

Keseimbangan asam alkali ( acic-base balance ) sedikit mengalami

perubahan konsentrasi alkali :

a. Wanita tidak hamil : 155 mEq/liter

b. Wanita hamil : 145 mEq/liter

c. Natrium serum : turun dari 142 menjadi 135 mEq/liter

d. Bikarbonat plasma : turun dari 25 menjadi 22 mEq/liter

Metabolisme Protein

Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada kehamilan untuk

perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta

untuk persiapan laktasi. Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita

hamil memperoleh cukup protein selama hamil. Diperkirakan 1gram

protein setiap kilogram berat badan dapat memenuhi kebutuhan sehari-

hari. Pada pemeriksaan plasma protein ditemukan adanya penurunan

pada fraksi albumin dan pula sedikit penurunan gamma globulin.

Perubahan- perubahan dalam plasma protein ini dalam satu minggu

postpartum kembali kepada keadaan sebelum adanya kehamilan.

Metabolisme Hidrat Arang

Seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering

kencing dan kadang kala di jumpai glukosuria yang mengingatkan kita

pada DM. Dalam kehamilan, pengaruh kelenjar endokrim agak terasa,

seperti somatomamotropin, plasma insulin dan hormon-hormon adrenal

-17-ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus di perhatikan sungguh-

sungguh hasil GTT oral dan GTT intravena.

Metabolisme Lemak

Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolestrol meningkat sampai 350

mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin mempunyai

peranan dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak

lainnya terdapat dibadan, perut, paha dan lengan.

Metabolisme Mineral

16

Page 17: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

1. Kalsium : Dibutuhkan rata-rata 1.5 gram sehari sedangkan untuk

pembentukan tulang-tulang terutama dalam trimesrer trakhir

dibutuhkan 30-40 gram.

2. Fosfor : Dibutuhkan rata-rata 2 gram/hari

3. Zat Besi : Dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg

/atau 30-50 mg sehari.

4. Air : Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.

Kenaikan Berat Badan

Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6.5-16.5 kg. Kenaikan berat

badan yang terlalu banyak di temukan pada pre-eklamsi dan eklamsi.

Kenaikan berat badan wanita hamil di sebabkan oleh :

1. Janin, uri, air ketuban, uterus

2. Payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi

air.

3. Kalori : Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan

laktasi. Kalori yang di butuhkan untuk ini terutama diperoleh

dari pembakaran zat arang, khususnya sesudah kehamilan lima

bulan keatas. Namun, bila dibutuhkan dipakai lemak ibu untuk

mendapatakan tambahan kalori.

Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus

mengandung banyak protein di Indonesia masih banyak dijumpai

penderita defisiensi zat besi dan vitamin B oleh karena itu wanita hamil

harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi mineral dan vitamin.

vii. Perubahan Sistem Muskuloskeletal

Berat uterus gravid mengubah pusat gravitasi wanita dengan mengubah

sudut inklinasi pintu atas panggul terhadap bidang horizontal. Spina lumbalis

dalam keadaan normal konveks secara anterior, tetapi lengkung ini semakin

nyata oleh kombinasi efek progesteron, relaksin, dan berat uterus pada diskus

antarvertebra. Lordosis spinalis yang terjadi mengompensasi pergeseran pusat

gravitasi. Pada akhir kehamilan, banyak wanita mengambil postur tipikal

17

Page 18: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

ketika mereka berdiri dan berjalan dengan punggung melengkung dan bahu

ditahan ke belakang. Lordosis bertambah dalam oleh postur tubuh yang kurang

baik, kegemukan, gangguan tulang, tuberkulosis, dan penggunaan sepatu

berhak tinggi. 1

Estrogen dan relaksin memengaruhi komposisi tulang rawan dan jaringan

ikat sendi panggul, yang melunak sebagai persiapan untuk persalinan. Simfisis

pubis dan sendi sakroiliaka menjadi lebih lentur dan mobile sehingga panggul

menjadi lebih lebar yang menyebabkan gerakan tidak stabil dan gerakan seperti

bebek saat berjalan. Dengan demikian, wanita hamil mungkin mengalami

ketegangan ligamenfum atau otot dan rasa tidak nyaman atau nyeri. Insiden

nyeri punggung meningkat terutama setelah bulan ke-5. Sebagianwanita

mungkin mengalami nyeri punggung yang parah, sering memuncak pada

malam hari. Kadang-kadang pada akhir kehamilan simfisis pubis terpisah.

Keadaan ini, yang disebut sebagai diastasis, dapat menyebabkan wanita hamil

merasa sangat tidak nyaman saat berjalan atau saat kedua tungkai bawahnya

diabduksikan. Punggung bawah juga terpengaruh oleh perubahan payudara,

peregangan ligamentum rotundum, dan penurunan tonus otot abdomen. 1

Pada trimester ketiga, tekanan oleh uterus dapat menyebabkan peregangan

atau penekanan saraf dan pembuluh darah yang menimbulkan rasa baal dan

kesemutan di ekstremitas. Kram tungkai bawah, terutama otot betis dan paha,

sering terjadi pada paruh kedua kehamilan. Kram tersebut mungkinberkaitan

dengan metabolisme kalsium/fosfor dan peningkatan iritabilitas

neuromuskulus. Peningkatan kadar fosfat diperkirakan menjadi penyebab dan

penurunan asupan susu sering memberi manfaat. Sekitar 10% wanita hamil

mengalami restless leg syndrome 10-20 menit setelah tidur; penyebabnya tidak

diketahui, tetapi mungkin berkaitan dengan anemia

viii. Perubahan Sistem Hormonal

Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh. Plasenta

menghasilkan sejumlah hormon untuk membantu tubuh dalam

18

Page 19: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

mempertahankan kehamilan. Hormon utama yang dihasilkan oleh plasenta

adalah HCG, yang berperan mencegah ovulasi dan merangsang pembentukan

estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk mempertahankan kehamilan. 1

Plasenta juga menghasilkan hormon yan gmenyebabkan kelenjar tiroid

menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut

jantung yang cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi), keringat berlebihan dan

perubahan suasana hati; selain itu juga bisa terjadi pembesaran kelenjar tiroid.

Tetapi hipertiroidisme (overaktivitas kelenjar tiroid) hanya terjadi pada kurang

dari 1% kehamilan. 1

Plasenta juga menghasilkan melanocyte-stimulating hormone yang

menyebabkan kulit berwarna lebih gelap dan hormon yang menyebabkan

peningkatan kadar hormon adrenal di dalam darah. Peningkatan kadar hormon

in kemungkinan menyebabkan tanda peregangan berwarna merah muda pada

kulit perut. 1

Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan oleh

pankreas. Karena itu penderita diabetes yang sedang hamil bisa mengalami

gejala diabetes yang lebih buruk. 1

BAB III

PENGAWASAN WANITA HAMIL

DEFINISI

Pengawasan wanita hamil atau asuhan antenatal adalah upaya preventif

program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan

neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.

Esensi yang diuraikan oleh American Academy of Pediatrics dan American

College of Obstetricians and Gynecologists (2007) sebagai “Suatu program perawatan

antepartum paripurna yang melibatkan pendekatan terpadu terhadap perawatan medis

19

Page 20: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

dan dukungan psikososial yang secara optimal dimulai sebelum konsepsi dan berlanjut

sepanjang periode antepartum”.

Yang diharapkan pada Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan

kepada ibu hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi

juga pengawasan dan penjagaan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga

mendapatkan ibu dan anak yang sehat. Antenatal care meliputi:

1. Antenatal Care (ANC) adalah Pengawasan sebelum persalinan

terutamaditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janindalam rahim.

2. Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,

edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu

proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.

TUJUAN

Tujuan dilakukannya antenatal care adalah :

1. Membangun rasa saling percaya antar klien dan petugas kesehatan

2. Mengupayan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang

dikandungnya

3. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya

4. Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan resiko tinggi serta penyulit-

penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas

5. Memberikan pendidikan dan nasihat-nasihat kesehatan yang diperlukan dalam

menjaga kualitas kehamilan, persalinan, nifas, laktasi, merawat bayi dan

keluarga berencana

6. Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan

membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya

(menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan anak)

7. Menyiapkan fisik dan mental ibu dengan sebaik-baiknya serta menyelamatkan

ibu dan anak selama masa kehamilan, persalinan dan nifas guna tetap sehat dan

normal postpartus

Target yang harus dicapai dalam antenatal care adalah :

20

Page 21: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

1. Wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang-kurangnya harus sama

sehatnya atau lebih sehat.

2. Adanya kelainan fisik atau psikologik harus ditemukan dan diobati secara dini.

3. Wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi dilahirkan dengan kondisi sehat

fisik maupun mental.

PELAYANAN ANTENATAL

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dijelaskan pada Antenatal Care, antara

lain :

1. Makanan (diet) ibu hamil harus mendapat perhatian terutama mengenai jumlah

kalori dan protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.

Jumlah kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil setiap harinya adalah 2.500 kalori.

Pengetahuan berbagai jenis makanan yang dapat memberikan kecukupan kalori

tersebut sebaiknya dapat dijelaskan secara rinci dan bahasa yang dimengerti oleh

ibu hamil dan keluarganya. Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabkan

obesitas dan hal ini merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya preeklampsia.

Jumlah pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10-12 kg selama hamil.

- Protein (obstetri fisiologi)

Jumlah protein yang diperlukan ibu hamil adalah 85 gram per hari.Jumlah ini

lebih banyak dari kebutuhan protein wanita tidak hamil, karena pada wanita

hamil metabolisme bertambah untuk pertumbuhan janin, pertumbuhan rahim,

pertumbuhan buah dada, dan untuk pertambahan volume darah.Sumber protein

dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan) atau hewani (ikan,

ayam, keju, telur).Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran premature,

anemia, dan edema.

- Kalsium

Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari.Kalsium dibutuhkan

untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka.

Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju, yogurt, dan kalsium

karbonat. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau

osteomalasia pada ibu.

21

Page 22: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

- Zat besi

Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan oksigenasi

jaringan yang diperoleh dari pengikatan dan penghantaran oksigen melalui

hemoglobin di sel-sel darah merah.Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin

yang normal, diperlukan asupan zat besi pada ibu hamil dengan jumlah 30

mg/hari terutama setekah trimester kedua.Zat besi yang diberikan dapat berupa

ferrosus gluconate, ferrosus fumarate, atau ferrosus sulphate.Kekurangan zat

besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi.

- Vitamin (obstetri fisiologi)

Pada binatang percobaan kekurangan vitamin dapat menimbulkan kelainan

bawaan dan abortus.Pada manusia pengaruh tersebut belum terbuktitetapi

bagaimanapun vitamin perlu untuk mencapai kesehatan yang optimal.

i. Vitamin A diperlukan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap infeksi.

ii. Vitamin B complex terdiri dari vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), asam

nicotin dan vitamin B6. Vitamin B1 adalah vitamin anti neuritis. Asam

nikotin bersifat anti pellagra. Sedangkan jika keurangan B2 menyebabkan

cheilosis. Ada kemungkinan bahwa kekurangan vitamin B complex dapat

menyebabkan perdarahan pada bayi, menambah kemungkinan perdarahan

post partum, dan atrofi dari ovaria.

iii. Vitamin C penting sekali untuk pertumbuhan janin.

iv. Vitamin D bersifat anti architis.

v. Vitamin E penting untuk reproduksi dan pertumbuhan embrio.

- Asam folat

Sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi pematangan sel. Jumlah

asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogram per

hari.Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada

ibu hamil.

- Air (obstetri fisiologi)

22

Page 23: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

Wanita hamil harus minum cukup banyak air kira-kira 6-8 gelas sehari. Air

menambah keringat dan juga pengeluaran racun dari usus dan ginjal.

Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus dan

pendarahan pasca persalinan.Jika makan makanan berlebihan karena beranggapan

untuk porsi dua orang dapat menyebabkan komplikasi seperti gemuk, pre-

ekslamsia, janin besar dan sebagainya.

2. Merokok, bayi dari ibu-ibu yang merokok mempunyai berat badan lebih kecil,

sehingga ibu hamil sangat tidak diperbolehkan untuk merokok.

3. Obat - obatan, untuk ibu hamil, pemakaian obat-obatan selama kehamilan

terutama pada triwulan I perlu dipertanyakan mana yang lebih besar manfaatnya

dibandingkan bahaya terhadap janin.

4. Ibu hamil boleh melakukan pekerjaannya sehari-hari di rumah, kantor, atau

pabrik. Asalkan semua pekerjaannya bersifat ringan. Kelelahan harus dicegah

dengan cara diselingi istirahat. Di Indonesia wanita hamil diberi cuti hamol

selama 3 bulan, 1,5 bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudahnya. Tidak ada

gunanya wanita hamil berbaring terus-menerus seperti orang sakit, karena istirahat

yang lama akan melemahkan otot dan memberikan waktu untuk berfikir yang

bukan-bukan. Istirahat yang diperlukan adalah 8 jam pada malam hari dan 1 jam

pada siang hari.

5. Perawatan tubuh dan pakaian

Wanita hamil harus menggunakan pakaian yang longgar, bersih dan tidak ada

ikatan yang ketat pada daerah perut. Kebersihan tubuh harus terjaga selama

kehamilan. Perubahan anatomik pada perut, area genitalia/ lipat paha, dan

payudara menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah

terinvasi oleh mikroorganisme. Sebaiknya gunakan pancuran atau gayung saat

mandi, tidak dianjurkan berendam dalam bathtub dan melakukan vaginal touché.

Gunakan pakaian yang longgar, bersih, dan nyaman dan hindarkan sepatu berhak

tinggi dan alas kaki keras (tidak elastis) serta korset penahan perut. Lakukan gerak

tubuh ringan, misalnya berjalan kaki, terutama pada pagi hari.Jangan melakukan

pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang menimbulkan

23

Page 24: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

kelelahan fisik yang berlebihan. Beristirahat cukup, minimal 8 jam pada malam

hari dan 2 jam di siang hari. Ibu tidak dianjurkan melakukan kebiasaan merokok

selama hamil harena dapat menyebabkan vasopasme yang berakibat anoksia janin,

berat badan lahir rendah (BBLR), prematuritas, kelainan congenital, dan solusio

plasenta.

Perawatan Payudara

Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera

berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan payudara untuk

mengeluarjan sekresi dan membuka duktus dan sinus laktiferus, sebaiknya

dilakukan secara hati-hati san benar karena pengurutan yang salah dapat

menimbulkan kontraksi pada rahim. Membasahi areola dan puting susu secara

lembut dapat mencegah retak dan lecet. Untuk sekresi yang mongering pada puting

susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol.

Karena payudara menegang, sensitive, dan menjadi lebih berat, maka gunakan

penopang payudara yang sesuai (brassiere).

Perawatan Gigi

Paling tidak dibutuhkan dua kali pemeriksaan gigi selam kehamilan, yaitu pada

trimester pdertama dan ketiga. Penjadwalan pada trimester pertam dikaitkan

dengan hiperemesis dan ptialisme (produksi air liur yang berlebihan) sehingga

kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga.Pada trimester ketiga terkait dengan

adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui

apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil.Dianjurkan untuk

selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap

terjadinya caries dan gingivitis.

6. Buang air besar, pada wanita hamil kemungkinan mengalami obstipasi karena

kurang gerak badan, peristaltik usus kurang karena pengaruh hormon, dan tekanan

rektum oleh kepala. Akibat obstipasipanggu berisi penuh oleh usus yang berisi

24

Page 25: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

feces dan uterus yang membesar, maka hal tersebut dapat menimbulkan

bendungan di dalam panggul.Bendungan ini memudahkan timbulnya haemorroid

dan pyelitis.Pencegahannya ialah dengan minum banyak air, gerak badan yang

cukup, makan yang banyak mengandung serat seperti sayur dan buah.

7. Coitus, pada wanita yang mudah keguguran sebaiknya tidak melakukan coitus

pada hamil muda. Jika ingin melakukan coitus pada hamil muda, harus dilakukan

secara hati-hati. Coitus pada akhir kehamilan juga lebih baik dihindarkan, karena

kadang-kadang menimbulkan infeksi pada persalinan dan nifas serta dapat

memecahkan ketuban pada multipara. Selain itu sperma mengandung

prostaglandin yang dapat menimbulkan kontraksi uterus.

8. Kesehatan jiwa, karena ketenangan jiwa sangatlah penting dalam menghadapi

persalinan sehingga bukan saja dianjurkan untuk melakukan latihan-latihan fisik

tetapi juga latihan kejiwaan.

STANDARD PELAYANAN

Dalam melaksanakan pelayanan Antenatal Care, ada tujuh standar pelayanan

yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal dengan 7 T,

yaitu :

1. Timbang berat badan

Bagaimana menghindari tingginya tingkat masa tumbuh pada trimester pertama,

atau menghindari berat badan melonjak tinggi pada saat hamil? Jawabannya adalah

gaya hidup sehat, yakni beraktivitas fisik secara proporsional dan makan makanan

sehat. Dengan pola ini, maka mereka yang sudah terlanjur mengalami penambahan

berat badan tinggi masih memiliki harapan untuk melahirkan secara normal sesuai

dengan hitungan masa kehamilan dan bebas dari kemungkinan komplikasi.Berat badan

dalam trimester ke III tak boleh bertambah lebih dari 1 kg seminggu atau 3 kg

sebulan.Penambahan yang lebih dari batas-batas tersebut diatas disebabkan oleh

penimbunan (retensi) air dan disebut pra edema.

Taksiran berat janin dapat ditentukan berdasarkan rumus Johnson

Toshack.Perhitungan penting sebagai pertimbangan memutuskan rencana persalinan

secara spontan. Rumus tersebut adalah :

25

Page 26: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

Taksiran Berat Janin (TBJ) = (Tinggi fundus uteri (dalam cm) - N) x 155

Dengan interpretasi hasil :

N = 11 bila kepala masih berada di bawah spina ischiadika

N = 12 bila kepala masih berada di atas spina ischiadika

N = 13 bila kepala belum lewat PAP

2. Mengukur Tekanan darah, untuk mengetahui apakah ada hipertensi atau tidak.

Karena hipertensi dapat menimbulkan preeklampsia, solusio plasenta, IUGR,

IUFD dan lainnya.

3. Ukur Tinggi fundus uteri (TFU)

Gambar1. Tinggi fundus uteri dan taksiran usia kehamilan

a. Mengukur tinggi fundus uteri adalah untuk memantau tumbuh kembang janin.

b. Untuk mengetahui usia kehamilan.

c. Pada kehamilan diatas 20 minggu fundus uteri diukur dengan pita ukur (cm).

d. Jika usia kehamilan kurang dari 20 minggu menggunakan petunjuk-

petunjuk badan.

Umur Kehamilan

Tinggi Fundus Uteri

12 minggu 3 jari di atas simpisis16 minggu ½ simpisis-pusat20 minggu 3 jari di bawah pusat24 minggu Setinggi pusat28 minggu 3jari di atas pusat

26

Page 27: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus36 minggu 3 jari di bawah prosessus xifoideus40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus

4. Pemberian imunisasi TT lengkap

a. TT1 dapat diberikan pada kunjungan ANC pertama.

b. TT2 diberikan 4 minggu setelah TT1, lama perlindungan 3 tahun.

c. TT3 diberikan 6 bulan setelah TT2, lama perlindungan 5 tahun.

d. TT4 diberikan 1 tahun setelah TT3, lama perlindungan 10 tahun.

e. TT5 diberikan 1 tahun setelah TT4, lama perlindungan 25 tahun / seumur

hidup.

5. Pemberian Tablet Fe

a. Tablet Fe dapat diberikan setelah rasa mual hilang.

b. Pemberian minimal 90 tablet selama kehamilan.

c. Tablet Fe tidak boleh diminum bersama kopi atau teh.

d. Tablet Fe bisa diberikan secara bersamaan dengan vitamin C.

6. Tes terhadap penyakit menular seksual.

7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

FUNGSI ANC

Untuk dapat mendeteksi sedini mungkin segala kelainan yang terdapat pada

ibu dan janinnya, dilakukan pemeriksaan fisik diagnostik mulai dari anamnesa yang

teliti sampai dapat ditegakkan diagnosa diferensial dan diagnosa sementara beserta

prognosisnya, sehingga dapat memilah apakah ibu ini dan janinnya tergolong

Kehamilan Resiko Tinggi / non Kehamilan Resiko Tinggi dan apakah perlu segera

dirawat untuk pertolongan selanjutnya, sehingga didapatkan hasil ibu dan anak sehat

fisik serta mental yang optimal.

a. Anamnesa

Anamnesa dimulai dari anamnesa pribadi seperti nama, umur, pendidikan,

suku/ bangsa, pendapatan perbulan, alamat, baik ibu maupun suaminya. Dari

anamnesa pribadi dapat diambil sesuatu mengenai nilai sosial, budaya, ekonomi,

agama dan lingkungannya, yang dapat mempengaruhi kondisi ibu dan keluarganya.

27

Page 28: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

Umur penting, karena ikut menentukan prognosa kehamilan.Kalau umur terlalu lanjut

atau terlalu muda maka persalinan lebih banyak resikonya.

Kondisi lingkungan seta kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan, misalnya

tempat tinggal (daerah kumuh/miskin), kita dapat memprediksi apakah ibu ini

tergolong Kehamilan Resiko Tinggi non Kehamilan Resiko Tinggi.

Anamnesa keluhan utama yang dirasakan saat ini dan keluhan tambahan

ditanyakan jenis dan sifat gangguan yang dirasakan serta lamanya mengalami

gangguan tersebut, kemudian ditelaah anamnese utama tersebut lebih rinci. Juga

dianamnese mengenai riwayat hamil muda, apakah ada pening, mual, muntah,

hipersalivasi (emesis gravidarum) dan hiperemesis gravidarum.

Riwayat hamil yang sekarang, apakah ada mual, muntah, hipersalivasi,

bagaimana dengan nafsu makan, miksi ( kencing ), defekasi ( BAB ), tidur, apakah ada

trauma abdomen (perut), Bila mulai merasa pergerakan anak, kalau kehamilan masih

muda adakah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan, kalau kehamilan sudah tua

adakah bengkak di kaki atau muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang, dll.

Edema dalam kehamilan dapat disebabkan oleh toxaemia gravidarum atau oleh

tekanan rahim yang membesar pada vena-vena dalam panggul yang mengalirkan darah

dari kaki, tetapi juga oleh defisiensi vitamin B1, hipoproteinemia, dan penyakit

jantung.

Anamnesa mengenai riwayat persalinan sebelumnya dan bagaimana proses

persalinannya, apakah spontan atau operatif obstetri, apakah pernah abortus, partus

immaturus, prematurus sebelumnya. Kemudian apakah anaknya masih hidup sampai

sekarang, atau meninggal disebabkan penyakit apa, apakah pernah melahirkan anak

kembar, kelainan kongenital (cacat bawaan), dan lain-lain, sehingga kita dapat

menyimpulkan apakah ibu tergolong dalam Bad Obstetrics History (BOH) / riwayat

obstetri yang jelek.

Anamnesa mengenai haid, menarche, teratur atau tidak, siklus, banyaknya,

lamanya, apakah ada dismenorea, fluor albus, pruritus vulvae ( gatal pada

kemaluan ),usia kehamilan, kapan hari pertama haid terakhir, sehingga kita dapat

menentukan taksiran tanggal persalinannya (TTP). Bila hari pertama haid terakhir

28

Page 29: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tanggal persalinan memakai rumus Naegele

:

TTP = hari+7 , bulan -3 , tahun + 1 HT

Anamnesa mengenai penyakit-penyakit yang pernah diderita sebelum dan

selama hamil ini Apakah pernah DM, Tifus, Hepatitis, HIV, Sifilis, Herpes Genitalia

Rubella, sakit Jantung, sakit Paru, sakit Ginjal, sakit Tiroid, Anemia, apakah ibu ini

perokok, alkoholism dan obat-obatan terutama narkoba, dan lain-lain.

b. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Status Present (kondisi saat ini): Keadaan umum Kesadaran,

keadaan emosional, gizi, nadi, TD, Pernafasan, Cyanose, Dyspnoe, suhu, anemis,

turgor, berat badan,tinggi badan.Bila ada tanda-tanda kedaruratan, maka ibu segera

dikirim ke ruang rawat inap untuk penanganan selanjutnya.

Pemeriksaan status lokalis : kepala, muka, cloasma gravidarum, mulut, gigi

(apakah

ada caries), tonsil/faring (apakah ada tonsilitis/faringitis), hal ini perlu diperhatikan

karena merupakan infeksi fokal yang dapat menyebabkan gangguan pada ibu hamil

dan janinnya yang lebih serius, pemeriksaan mata, kuping, hidung, rambut, kelenjar

tiroid, dan lain-lain.

Pada pemeriksaan inspeksi abdomen diperiksa bentuk dan ukuran abdomen,

varises, jaringan parut, gerakan janin dan lain-lain. Selain itu juga perlu dilakukan

pemeriksaan palpasi dimana diminta berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit

lebih tinggi dengan memakai bantal. Pemeriksa berdiri di sebelahkanan ibu hamil.

Dengan sikap hormat lakukanlah palpasi bimanual terutama pada pemeriksaan perut

dan payudara. Palpasi abdomen dilakukan untuk menentukan besar dan konsistensi

rahim (tinggi fundus), bagian-bagian janin, letak dan presentasi, gerakan janin, sejauh

mana bagian terbawah bayi masuk pintu atas panggul, dan kontraksi Rahim Braxton-

Hicks dan hiss.Palpasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

1. Knebel

29

Page 30: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

Palpasi dilakukan guna menentukan letak kepala dengan cara bagian bawah

dipegang dan fundus uteri digerakkan ke kiri dan kanan.Jika gerakan bagian

bawah negatif, maka artinya kepala.Bila positif, artinya bokong.

2. Budin

Palpasi dilakukan guna menentukan letak punggung anak dengan cara tangan

kiri menekan fundus uteri ke bawah, akan dirasakan bagian mana yang

memberi tahanan besar.

3. Leopold

Pemeriksaan presentasi dan posisi janin : Pasien diminta mengosongkan

kandung kemih dan kemudian diminta untuk berbaring telentang dengan lutut

semifleksi.

LEOPOLD I

- Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita, dan melihat ke arah muka

penderita

- Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri.

- Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan dan

tentukan konsistensi uterus

- Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau kepala

atau kosong).Sifat kepala ialah keras, bundar, dan melenting, sifat bokong

ialah lunak, kurang bundar, dan kurang melenting, pada letak lintang fundus

uteri kosong.

30

Page 31: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

Gambar 2. Palpasi Leopold I

LEOPOLD II

- Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping

kiri dan

- kanan umbilikus.

- Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi

denyut jantung

- janin nantinya.

- Tentukan bagian-bagian kecil janin, pada letak lintang tentukan ketak

kepala janin.

Gambar 3. Palpasi Leopold II

31

Page 32: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

LEOPOLD III

- Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat

menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien

- Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan

untuk menentukan bagian terbawah janin

- Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah

sudah mengalami engagement atau belum.

Gambar 4. Palpasi Leopold III

LEOPOLD IV

- Pemeriksa merubah posisinya sehingga menghadap ke arah kaki pasien.

- Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah

janin.

- Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas

panggul, dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.

- Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari

kepala yang masih teraba dari luar dan :

a. Kedua tangan itu convergent, hanya bagian kecil dari kepala turun ke

dalam rongga.

b. Jika kedua tangan itu sejajar, maka separuh dari kepala masuk ke dalam

rongga panggul.

32

Page 33: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

c. Jika kedua tangan divergent, maka bagian terbesar dari kepala masuk ke

dalam rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah melewati

pintu atas panggul.

Gambar 5. Palpasi Leopold IV

Kalau pada kepala yang telah masuk ke dalam p.a.p kita masukkan tangan ke

dalam rongga panggul maka satu tangan akan lebih jauh masuk, sedangkan

tangan satunya tertahan oleh tonjolan kepala. Tonjolan kepala pada fleksi

disebabkan oleh daerah dahi, sedangkan pada letak defleksi oleh belakang

kepala.Kalau tonjolan kepala bertentangan dengan bagian kecil, maka anak

dalam letak defleksi.Leopold IV tidak dilakukan, kalau kepala masih tinggi.

Palpasi secara Leopold yang lengkap ini, baru dapat dilakukan kalau janin

sudah cukup besar kira-kira dari bulan VI ke atas.

Sebelum bulan ke VI biasanya bagian-bagian anak belum jelas, jadi kepala

belum dapat ditentukan begitu pula punggung anak.Sebelum bulan ke VI

cukuplah untuk menentukan apakah ada benda (janin) yang melenting ke

seluruhannya di dalam rahim (ballottement in toto).Ballottement di dalam

rahim boleh dianggap tanda kehamilan pasti.Sebelum bulan ke III uterus tak

dapat diraba dari luar dan untuk mencari perubahan dalam besarnya,

bentuknya, dan konsistensinya dilakukan toucher atau pemeriksaan dalam.

Selain palpasi juga diperlukan pemeriksaan auskultasi.Pemeriksaan melalui

auskultasi digunakan untuk mendengar denyut jantung janin. Alat yang digunakan

33

Page 34: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

adalah stetoskop monokuler yang dapat mendengar denyut jantung janin pada pada

usia kehamilan 18-20 minggu ke atas. Dengan adanya denyut jantung janin dapat

memastikan adanya kehamilan, janin hidup serta letak janin di dalam uterus.Suara

auskultasi yang berasal dari janin dapat berupa, denyut jantung janin, gerakan janin

dan bising tali pusat. Sedangkan suara yang berasal dari ibu dapat berupa, denyut

aorta, bising uterus, bising usus.

Cara menghitung denyut jantung janin :

Dihitung dalam 5 detik dan dilakukan sampai 3 kali. Hasilnya dijumlah dan

dikalikan 4.

Denyut jantung normal : 120-152 kali/menit

Daerah yang terjelas guna mendengarkan denyut jantung janin disebut

punctum maksimum. Ketika mendengarkan denyut jantung janin, perhatikan

frekuensi dan irama.

Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh pada genitalia eksterna dan bila

perlu dapat pula dilakukan pemeriksaan dalam untuk kasus-kasus tertentuyang tidak

memiliki kontra indikasi seperti dugaan plasenta previa untuk mengetahui keadaan

panggul dan turunnya bagian bawah anak, apakah dalam keadaan inpartu, dan lain

sebagainya.

Pemeriksaan dalam biasanya dilakukan pada pemeriksaan pertama pada hamil

muda dan sekali lagi pada kehamilan ± 8 bulan untuk menentukan keadaan panggul.

Fungsi pemeriksaan dalam adalah :

1. Menentukan bagian terbawah janin.

2. Kalau bagian yang terbawah adalah kepala dapat ditentukan posisi uuk,

uub, dagu, hidung, orbita dan mulut.

3. Kalau letak sungsang dapat teraba anus, sacrum dan tuber ischii.

4. Menentukan pembukaan serviks.

5. Mengevaluasi keadaan vagina, serviksa dan panggul.

Indikasi pemeriksaan dalam :

1. Jika pemeriksaan luar, kedudukan janin tidak dapat ditentukan.

34

Page 35: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

2. Jika ada sangkaan kesempitan panggul atau CPD.

3. Jika persalinan tidak maju.

4. Untuk menentukan nilai pelvis :

Pendataran serviks.

Pembukaan serviks.

Konsistensi serviks.

Turunnya bagian terbawah janin menurut hodge.

Kondisi panggul sangatlah penting, terutama pada primigravida. Hal tersebut

dikarenakan panggul belum pernah teruji dalam proses persalinan. Sebaliknya, pada

multigravida, anamnesa mengenai persalinan sebelumnya dapat memberikan

gambaran mengenai kondisi panggul.

Seorang multipara yang sudah beberapa kali melahirkan anak aterm serta

spontan, dapat disimpulkan memilki panggul yang cukup luas.Walaupun begitu dalam

keadaan tertentu pada beberapa multipara, dapat terjadi penyempitan jalan lahir yang

disebabkan oleh tumor tulang (osteoma, osteofibroma) yang berasal dari daerah

panggul ataupun yang berasal dari daerah jaringan lunak disekitar jalan lahir.

Ciri-ciri panggul sempit :

1. Pada primigravida kepala belum turun pada bulan terakhir.

2. Pada multipara jika dalam anamnesis, proses persalinan yang terdahulu sukar

(riwayat obstetrik jelek).

3. Jika terdapat kelainan letak pada hamil tua.

4. Jika tubuh ibu menunjukkan kelainan seperti kifosis, skoliosis ataupun

kelainan pada tulang-tulang ekstremitas.

5. Jika ukuran luar sempit

35

Page 36: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

Pemeriksaan dan pengukuran panggul biasanya dilakukan dengan toucher guna

menentukan luasnya jalan lahir. Pemeriksaan ini hanya dilakukan sekali selama masa

kehamilan. Biasanya terjadi pada bulan kedelapan. Hal-hal yang perlu dinilai dalam

pemeriksaan ini adalah :

Gambar 6. Pemeriksaan Panggul

1. Conjugata diagonalis.

2. Apakah linea innominata teraba seluruhnya atau hanya sebagian.

3. Keadaan sacrum apakah konkaf dalam arah atas bawah dan dari kiri ke kanan.

4. Keadaan dinding samping panggul apakah lurus atau konvergen.

5. Apakah spina ischiadicae menonjol.

6. Keadaan os pubis : adakah exostose.

7. Keadaan arcus pubis.

36

Page 37: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

Gambar 7. Bidang Hodge

Bidang-bidang Hodge ini dipelajari untuk menentukan sampai manakah bagian

terendah janin turun dalam panggul pada persalinan.

• Hodge 1 : Bidang yang dibentuk sejajar dengan pintu atas panggul antara

bagian atas symphysis dan promotorium.

• Hodge 2 : sejajar dengan H 1 terletak setinggi bagian bawah symphysis.

• Hodge 3 : sejajar dengan H 1 dan H 2 terletak setinggi spina ischiadica.

• Hodge 4 : sejajar dengan H 1, H 2, dan H 3 terletak setinggi os coccygis.

c. Pemeriksaan penunjang

Laboratorium (darah, urin, feses) rutin, bila ada indikasi, kita dapat melakukan

pemeriksaan skrining untuk Sifilis, Triponema Pallidum, VDRL, HIV.Fetal

anomalies dengan amniosintesis, Urine terutama diperiksa atas glukosa, zat putih

telur, dan sedimen. Adanya glukosa dalam urine orang hamil harus dianggap

sebagai gejala penyakit diabetes kecuali kalau kita dapat membuktikan bahwa hal-

hal lain yang menyebabkannya. Pada akhir kehamilan dan dalam nifas reaksi

reduksi dapat menjadi positif oleh adanya laktosa dalam urine.Zat putih telur

positif dalam urine pada nefritis, toxaemia gravidarum, dan radang dari saluran

kencing.

37

Page 38: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

Darah perlu ditentukan Hb 3 bulan sekali karena pada orang hamil sering

timbul anemia karena defisiensi Fe. Selanjutnya perlu diperiksa reaksi serologis

(WR), golongan darah, dan kadar gula darah. Golongan darah ditentukan supaya

kita cepat dapat mencarikan darah yang cocok jika penderita

memerlukannya.Feses diperiksa atas telur-telur cacing.

USG (dapat mengetahui kelainan kongenital, jumlah air ketuban, posisi anak,

keadaan plasenta, dan lain-lain).Skrining untuk infeksi saluran kencing dan

penyakit hubungan seksual. Pemeriksaan radiologi, kardiotokografi, amnioskopi,

dan pemeriksaan penunjang lain.

Dari seluruh pemeriksaan diatas, dapat dibuat kesimpulan untuk menegakkan

diagnosa.Kehamilannya normal atau tidak.Kemudian dapat melakukan

penyaringan pasien apakah termasuk golongan Kehamilan Resiko Tinggi atau

normal, atau perlu segera rawat inap atas indikasi ibu dan anak.Hal tersebut

penting agar kita dapat mendeteksi kelainan sedini mungkin.

Pada ibu hamil pemeriksaan antenatal memegang peranan penting dalam

perjalanan kehamilan dan persalinannya. Ibu hamil yang tidak memeriksakan

kehamilannya pada tenaga medis akan mengalami resiko kematian 3-7 kali

dibandingkan dengan ibu yang memeriksakan kehamilannya.

JADWAL KUNJUNGAN

Pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan sedini mungkin ialah segera setelah

seorang wanita merasakan diri hamil, supaya dokter atau bidan mempunyai waktu

yang cukup banyak untuk mengobati atau memperbaiki keadaan-keadaan yang kurang

memuaskan.

a. Jadwal melakukan pemeriksaan Antenatal Care sebanyak 12 - 13 kali selama

kehamilan. Di negara berkembang pemeriksaan Antenatal Care dilakukan

sebanyak 4 kali sudah cukup sebagai kasus tercatat.

1) Pemeriksaan pertama dilaksanakan segera setelah diketahui terlambat

haidnya satu bulan.

2) Pemeriksaan ulang setiap dua minggu sampai umur kehamilan delapan

bulan.

38

Page 39: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

3) Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah umur kehamilan delapan bulan

sampai terjadinya persalinan.

b. Kunjungan Antenatal Care sebaiknya dilakukan 4 kali selama kehamilan yaitu

trimester pertama 1 kali, trimester kedua 1 kali dan trimester ketiga 2 kali.

c. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan atau

bila janin tidak bergerak lebih dari 12 jam.

d. Pada kehamilan tanpa penyulit jadwal kunjungan cukup 4 kali selama

kehamilan. Kunjungan pertama dilakukan 1 kali hingga usia kehamilan 28

minggu, lalu 1 kali kunjungan selama kehamilan 28-36 minggu, dan 2 kali

kunjungan pada usia kehamilan diatas 36 minggu. Tetapi bila kehamilan

dengan resiko tinggi atau dengan penyulit perhatian dan jadwal kunjungan

harus lebih sering.

Dari kunjungan satu ke kunjungan berikutnya sebaiknya dilakukan pencatatan:

Keluhan yang dirasakan ibu hamil

Hasil pemeriksaan setiap kunjungan

Umum

- Tekanan darah

- Respirasi

- Nadi

- Temperatur tubuh

Abdomen

- Tinggi fundus uteri

- Letak janin (setelah 34 minggu)

- Presentasi janin

- Denyut jantung janin

Pemeriksaan tambahan

- Proteinuria

- Glukosuria

- Keton

Menilai kesejahteraan janin

39

Page 40: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

Untuk menilai kesejahteraan janin pada kehamilan resiko tinggi dapat

dilakukan berbagai jenis pemeriksaan atau pengumpulan informasi, baik yang

diperoleh dari ibu hamil maupun pemeriksaan oleh petugas

kesehatan.Pemeriksaan yang memerlukan peralatan canggih umumnya

dilakukan alat pencatat denyut jantung janin (kardiotokografi) dan

ultrasonografi yang disebut dengan pemeriksaan profil biofisik janin

(biophysic profile).

Berbagai jenis pemeriksaan tersebut adalah:

- Pengukuran tinggi fundus uteri terutama usia kehamialn >29 minggu yang

akan disesuaikan dengan usia kehamilan saat pemeriksaan dilakukan.

Tinggi fundus yang normal sama dengan usia kehamilan.

- Gerakan menendang atau tendangan janin (10 gerakan/12 jam)

- Gerakan janin

- Gerakan janin yang menghilang dalam waktu 48 jam dikaitkan dengan

hipoksia berat atau janin meningggal

- Denyut jantung janin

- Ultrasonografi

Bila usia kehamilan memasuki 34 minggu, selainpemeriksaan diatas, juga

dilakukan pemeriksaan tentang:

- Penilaian besar janin, letak dan presentasi

- Penilaian luas panggul

40

Page 41: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

BAB IV

KESIMPULAN

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting bagi seorang wanita

terutama bagi wanita yang telah berkeluarga dan mengharapkan kehadiran seorang

anak. Namun bahkah kita bahwa saat hamil pertama merupakan saat dimana seorang

wanita mengalami perubahan yang sangat signifikan baik dari segi fisik seperti perut

yang membuncit dan payudara membesar ataupun dari segi psikologisnya seperti lebih

sensitif, ingin perhatian yang lebih dari orang-orang disekitarnya, atau bahkan

mengalami gangguan body image karena perubahan fisik yang dialaminya.

Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel

sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40

minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Selama 279 hari

kehamilan rata-rata, fisiologi ibu mengalami perubahan nyata untuk menunjang

perkembangan janin dan untuk mempersiapkan ibu menjalani persalinan dan laktasi.

Perubahan dimulai pada fase luteal siklus haid, sebelum pembuahan dan implantasi,

seiring dengan dimulainya sekresi progesteron dari korpus luteum. Apabila

pembuahan berhasil, kadar progesteron dan estrogen meningkat secara progresif.

Bersama-sama mereka mengendalikan banyak perubahan pada fisiologi ibu selama

kehamilan.

Pengawasan wanita hamil atau asuhan antenatal adalah upaya preventif

program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan

neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.

Esensi yang diuraikan oleh American Academy of Pediatrics dan American

College of Obstetricians and Gynecologists (2007) sebagai “Suatu program perawatan

antepartum paripurna yang melibatkan pendekatan terpadu terhadap perawatan medis

dan dukungan psikososial yang secara optimal dimulai sebelum konsepsi dan berlanjut

sepanjang periode antepartum”.

41

Page 42: Referat Obsgyn Karawang Ayesha Dan Brili

DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo S, Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.

Yayasan bina pustaka, Jakarta. 2009

2. Sherwood L., Human Physiology From Cells To Systems, 6th Edition, Thompson

Brooks/Cole, 2007.

3. Hanafiah M. Perkembangan janin. Available at: www.usu.ac.id. Acesed on : 23rd

March 2015.

4. Hanretty KP. Fisiologi pada kehamilan. In : Santoso IB. Ilustrasi Obstetri.

Jakarta;2014.p.23-30

5. Cunningham FG, Gant NF,Laveno JK, Gauth JC,Gilstrap LC,Wenstron KD.

Maternal Physiology.Williams Obstetrics.23rd Edition. Mcgrawhill Medical

Publishing Division.New York 2005:121-50.

42


Top Related