Transcript
Page 1: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

PRAKTIKUM BIOKIMIA(EMPEDU-INDOL)

Page 2: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

EMPEDUBahan yang terpenting dalam empedu:1)Garam empedu2)Zat warna empedu

*Reaksi pattenkoffer dipakai untuk menunjukkan adanya garam empedu

*Reaksi Hay digunakan untuk menunjukkan salah satu fungsi garam empedu

*Reaksi Gmellin dipakai untuk menunjukkan adanya bilirubin.

Page 3: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

REAKSI PATTENKOFFERPRINSIPH2SO4 akan menghidrolisis sukrosa

menjadi glukosa dan fruktosa yang selanjutnya membentuk furfural. Asam empedu akan membetuk warna merah dengan furfural. Bila sukrosa terlalu banyak akan terjadi arang dan ini menyebabkan warna cokat/hitam yang sering terlihat di bawah warna merah.

Page 4: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

PROSEDURKe dalam tabung reaksi masukkan 2ml larutan empedu yang telah diencerkan 10x -> beri 1 tetes sukrosa 10% -> campur, -> kemudian tuangkan H2SO4 pekat kira-kira 2ml pelan-pelan pada dinding tabung reaksi tersebut dimiringkan. Setelah beberapa waktu akan kelihatan lingkaran yang berwarna merah

Page 5: Praktikum Biokimia Empedu-Indol
Page 6: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

HASILPada reaksi pattenkofer, terbentuk lingkaran

seperti cincin berwarna merah. Lingkaran ini menunjukkan adanya garam empedu yang bereaksi dengan furfural. Furfural ini terbentuk dari hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa yang selanjutya akan membentuk furfural. Hidrolisis ini terjadi karena penambahan H2SO4. Sedangkan lingkaran tipis berwarna kecoklatan yang terbentuk dibawah lingkaran merah merupakan hasil hidrolisis sukrosa oleh H2SO4 tadi.

Page 7: Praktikum Biokimia Empedu-Indol
Page 8: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

REAKSI HAYPRINSIPSalah satu sifat empedu yaitu dapat

menurunkan tegangan permukaan. Ini penting untuk fungsi emulsifikasi lemak dalam usus.

PROSEDURAmbillah 2 tabung reaksi yang agak besar.

Yang satu diisi dengan air dan yang lain diisi dengan larutan empedu encer, sampai kira-kira setengah tabung reaksi. Pada permukaan dari kedua cairan tersebut ditaburkan bubuk belerang dan biarkan untuk beberapa saat. Lihat perbedaannya !

Page 9: Praktikum Biokimia Empedu-Indol
Page 10: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

HASILReaksi ini digunakan untuk membuktikan

fungsi empedu yaitu menurunkan tegangan permukaan. Empedu berfungsi dalam pencernaan lemak yaitu sebagai pengemulsi lemak. Empedu atau garam empedu mengakibatkan partikel lemak yang besar menjadi leih kecil. Perubahan ini mengakibatkan tegangan yang pada awalnya terjadi akibat penyatuan partikel-partikel menjadi turun (tegangannya) karena partikel semakin longgar.

Page 11: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

Hal ini juga terjadi ketika empedu bercampur dengan air menjadi empedu encer. Pada tabung yang hanya berisi air, bubuk belerang tidak mengendap karena tegangan permukaan air tinggi, sehingga tidak dapat turun ke dasar. Sedangkan pada tabung yang berisi empedu encer, bubuk belerang dapat mengendap karena tegangan permukaannya relatif rendah karena sudah bercampur dengan empedu.

Page 12: Praktikum Biokimia Empedu-Indol
Page 13: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

REAKSI GMELLINPRINSIPOksidasi zat warna empedu (bilirubin)PROSEDURKe dalam satu tabung reaksi yang

sudah berisi 3ml empedu yang belum diencerkan (empedu pekat) -> tuangkan HNO3 pekat dengan hati-hati lewat dinding tabung. Akan terbentuk lingkaran-lingkaran dengan bermacam warna

Page 14: Praktikum Biokimia Empedu-Indol
Page 15: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

HASILReaksi gmellin menunjukkan zat warna

empedu. Pada percobaan reaksi ini dihasilkan cincin berwarna-warni yang merupakan proses dan hasil oksidasi zat warna empedu. Warna hijau yang terbentuk mengindikasikan adanya biliverdin. Sedangkan warna kuning menunjukkan adanya bilirubin, warna hijau bila dibiarkan terus-menerus dapat berubah menjadi warna kuning. Hal ini menunjukkan bahwa biliverdin masih bisa dirubah menjadi bilirubin (warna kuning).

Page 16: Praktikum Biokimia Empedu-Indol
Page 17: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

INDOLIndol adalah hasil pembusukan asam

amino triptofan oleh bakteri usus. Indol ini terserap masuk ke dalam peredaran darah dan akan mengalami proses detoksifikasi di hati dengan cara pengikatan dengan sulfat menjadi indoksil sulfat. Indoksil sulfat akan dikeluarkan melalui urine dalam bentuk indikan yaitu bentuk garam K/Na-nya. Adanya indikan dapat ditunjukkan dengan reaksi Jolles dan reaksi Obermeyer.

Page 18: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

REAKSI JOLLESPRINSIPIndoksil sulfat yang dalam urine berbentuk

sebagai garam K-nya oleh HCl diubah menjadi indoksil. Indoksil oleh FeCl3 dioksidasi menjadi indigo biru (bila oksidasi etjalan cepat) atau indigo merah (bila oksidasi berjalan lambat).

Timol (naftol) melambatan oksidasi sehingga warna yang terbentuk lebih merah.

Page 19: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

PROSEDURKe dalam tabung reaksi masukkan 5ml urine

dan 15 tetes larutan timol 5% dalam alkohol -> tabung ditutupi, dibolak-balik -> ditambah 5ml larutan FeCl3 0,3% dalam HCl 37% -> campurkan lagi dengan membolak-balik tabung -> masukkan 1ml chloroform -> tabung dibolak-balik dengan pelan sebanyak 10x.

Lapisan chloroform akan berwarna merah violet.

Page 20: Praktikum Biokimia Empedu-Indol
Page 21: Praktikum Biokimia Empedu-Indol
Page 22: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

HASILReaksi ini digunakan untuk menunjukkan

adanya indikan dalam urine. Dalam reaksi ini terbentuk lapisan yang berwara merah violet. Lapisan ini menunjukkan warna indigo merah yang terlarut dalam chloroform. Warna indigo merah menunjukkan reaksi oksidasi indoksil oleh FeCl3 berjalan lambat. Indoksil dihasilan oleh perubahan indikan dengan bantuan HCl. Indoksil selanjutnya akan teroksidasi oleh FeCl3 membentuk warna indigo.

Page 23: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

Dalam reaksi ini dihasilkan indigo merah yang berarti reaksi berjalan lambat. Lambatnya reaksi ini disebabkan oleh penambahan Timol yang memang berfungsi untuk memperlambat oksidasi indoksil dalam reaksi Jolles.

Page 24: Praktikum Biokimia Empedu-Indol
Page 25: Praktikum Biokimia Empedu-Indol

Top Related