Download - Ppt Osteoartritis Fix

8/10/2019 Ppt Osteoartritis Fix

1/50

OSTEOARTRITIS

KELOMPOK 3 :

1. VIA ANGGRAINI

2. APRIDINATA

3. MARTINA TANDRI

4. FITRIA ROSARI5. ANINDITA DWI GEOVANI

6. INDRA WIJAYA

7. FADILAH SANDI

8. NUR AFRIYANI


2/50


3/50

Epidemiologi

Osteoarthritis

Lebih banyakwanita daripada priaPerson

Rata-rata pada usia45 tahun ke atasTime

Cina India ASIndonesiaPlace


4/50

ASAL USUL OSTEOARTRITIS

Penyakit ini lebih banyak pada perempuan dari pada laki-

laki dan terutama ditemukan pada orang-orang yang

berusia lebih dari 45 tahun.

Penyakit ini pernah dianggap sebagai suatu prosespenuaan normal, namun insiden bertambah dengan

meningkat usia (Carter MA, 2006).

Penderita osteoatritis meningkat sesuai bertambahnyausia. Diperkirakan terdapat 12,1% dari populasi Amerika

Serikat (hampir 21 juta orang Amerika) yang berusia 25

tahun ke atas menderita osteoatritis.


5/50

Terdapat 7 faktor Osteoartritis yaitu:

FAKTOR-FAKTOR

OSTEOARTRITIS

1.Usia

Merupakan determinan utama pada osteoarthritis (DewiSK,2009).

Osteoartritis lebih sering diderita oleh usia lanjut,meskipun orang yang lebih muda juga dapat menderita

hal yang sama.

Pada individu yang berusia 45-65 tahun terdapat 30%kasus osteoarthritis dan pada usia di atas 80 tahun

terdapat lebih dari 80% kasus (Shiddiqui 2008; Stitik,2006).


6/50

2. Jenis

Kelamin

Pada wanita, sendi yang sering osteoarthritis

adalah sendi interphangeal distal, sendiinterphangeal proksimal, sendi carpometacarpal

pertama, sendi metatarsophalangeal, pinggul(pada usia 55-64 tahun), dan lutut (pada usia 65-

74 tahun).

pada pria yang berusia 65-74 tahun, pinggul danlutut lebih sering terkena osteoarthritis dari pada

wanita (SIstik,2006) (Dewi SK, 2009).

FAKTOR-FAKTOR

OSTEOARTRITIS


7/50

3. Sukubangsa

Prevelansi dan pola terkenanya sendi padaosteoarthritis nampaknya terdapat perbedaan di

antara masing-masing suku bangsa.

Misalnya osteoarthritis paha lebih jarang diantara

orang-orang kulit hitam dan Asia dari padaKaukasia.

Osteoarthritis lebih seringdijumpai pada orang-orang

Amerika asli (indian) dari padaorang kulit putih. Hal ini mungkinberkaitan dengan perbedaan cara

hidup maupun perbedaan padafrekuensi kelainan kongenital danpertumbuhan (Soeroso J, et all,

2007).

Hal ini mungkinberkaitandengan

perbedaan carahidup maupun

perbedaan padafrekuensikelainan

kongenital danpertumbuhan

(Soeroso J, etall, 2007).

FAKTOR-FAKTOR

OSTEOARTRITIS


8/50

4.Genetika

Faktor herediter (keturunan) juga berperanpada timbulnya osteoarthritis,

Misalnya pada ibu dari seorang wanitadengan osteoarthritis pada sendi-sendiinterphalanx distal (nodus Heberden)

terdapat 2 kali lebih sering osteoarthritis

pada sendi-sendi tersebut, dan anak-anakperempuannya cenderung mempunyai 3 kalilebih sering, dari pada ibu dan anak

perempuan-perempuan dari wanita tanpaosteoarthritis tersebut.

FAKTOR-FAKTOR

OSTEOARTRITIS


9/50

5. Obesitasdan

penyakitmetabolik

Berat badan yang berlebihanberkaitan denganmeningkatnya resiko untuk timbulnya osteoarthritis baik

pada wanita maupun pada pria.

Kegemukan ternyata tak hanya berkaitan denganosteoatritis pada sendi yang mengganggu beban, tapi

juga dengan osteoatritis sendi lain (tangan atassternoklabvikula).

jadi selain faktor mekanis yang berperan (karenameningkatnya beban mekanis), diduga tedapat faktor lain

(metabolik) yang berperan pada timbulnya kaitantersebut.

Peran faktor metabolik dan hormonal ada kaitan antaraosteoarthritis dengan penyakit jantung koroner, diabetes

mellitus dan hipertensi. Pasien-pasien osteoarthritisternyata mempunyai resiko penyakit jantung koroner danhipertensi yang lebih tinggi dari pada orang-orang tanpa

osteoarthritis

FAKTOR-FAKTOR

OSTEOARTRITIS


10/50

6. Riwayattrauma

sebelumny

a

Trauma pada suatu sendi yang terjadisebelumnya, biasanya mengakibatkan

jejas atau malformasi sendi yang akanmeningkatkan resiko terjadinyaosteoarthritis.

Trauma berpengaruh terhadap kartilagoartikuler, ligament, atau menikus yangmenyebabkan abnormal dan memicu

terjadinya degenerasi premature(Shiddiqui, 2008).

FAKTOR-FAKTOR

OSTEOARTRITIS


11/50

7.Pekerjaa

n

Osteoarthritis lebih sering terjadipada mereka yang pekerjaannyamemberikan tekanan pada sendi-

sendi tertentu. Jenis perkejaan jugamempengaruhi sendi mana yangcenderung terkena osteoarthritis.

Sebagai contoh pada tukang jahit,osteoarthritis lebih sering terjadi di

daerah lutut sedangkan pada buruhbangunan sering terjadi di daerah

pinggang (Dewi SK, 2009).

FAKTOR-FAKTOR

OSTEOARTRITIS


12/50

8. Kelainanpertumbuha

n

Kelainan kongenital danpertumbuhan paha (misalnyapenyakit perthes dan dislokasi

kongenital paha) telah dikaitkandengan timbulnya osteoarthritis

paha pada usia muda.

FAKTOR-FAKTOR

OSTEOARTRITIS


13/50

9.Faktor-faktor

lain

Timbulnya kepadatan tulangdikatakan dapat meningkatkan resiko

timbulnya osteoarthritis.

Hal ini mungkin timbul karena tulang yang lebih padat(keras) tak membantu mengurangi benturan bebanyang diterima oleh tulang rawan sendi. Akibatnyatulang rawan sendi menjadi lebih mudah robek.

Faktor ini berperan pada lebih tingginya osteoarthritispada orang gemuk dan pelari (umumnya mempunyaitulang yang lebih padat) dan kaitan negatif antaraosteoporosis dan osteoarthritis.

FAKTOR-FAKTOR

OSTEOARTRITIS


14/50

KLASIFIKASI

OSTEOARTRITIS

2. Osteoartritis sekunder :

adalah osteoartritis yang didasarikelainan endokrin, inflamasi,

metabolik, pertumbuhan, makrodan mikro, imobilisasi yang terlalulama (Soeroso J, et all,2007) sertaterjadi sebagai konsekuensi daribeberapa penyakit lain, seperti

gout (Price, et all, 2005).

1. Osteoartritis primer :

disebut idiopatik yaituosteoatritis yang tidak

diketahui penyebab pastinyadan tidak ada hubungannyadengan penyakit sistemik

maupun proses perubahanlokal pada sendi


15/50

Patofisiologi

Osteoarthritis adalah radang sendi akibat ausnya

tulang persendian karena sering dipakai (sering

memikul beban tubuh); kerusakan rawan sendi

disertai tulang baru; kandungan cairan sinovialdalam kartilago akan menurun sehingga

proteoglikan juga menurun. Karena efek

pelindung proteoglikan menurun, jaringan

kolagen pada kartilago akan mengalamidegradasi dan kemudian kembali mengalami

degenerasi.


16/50


17/50

Pada akhirnya rawan sendi menjadi aus,

rusak dan menimbulkan gejala-gejala

osteoartritis seperti nyeri sendi, kaku dan

deformitas.

Melihat adanya proses kerusakan dan

proses perbaikan yang sekaligus terjadi,

maka osteoartritis dapat dianggapsebagai kegagalan sendi yang progressif


18/50


19/50

Patogenesis

Tulang rawan


20/50

Sekilas tentang Tulang

rawanLetak

Fungsi

Sifat

komponen


21/50

Perbedaan


22/50


23/50


24/50

Morfologi

1. perubahan struktural, pembesaran dan

disorganisasi kondrosit di bagian superfisial

tulang rawan sendi + perubahan matriks

kartilaginosa, fibrilasi


25/50

2. Erosi dan eburnation


26/50

3. joint mice dan Cairan

sinovium bocor


27/50

4. Sklerosis


28/50


29/50


30/50

Gambaran klinis

Umum (

Simptom/Tanda

Tes laboratorium

Tes Radiologi (rontgen)

G b kli i


31/50

Gambaran klinisUmumnya berupa nyeri sendi, terutama apabila sendi bergerak atau

menanggung beban. Nyeri tumpul ini berkurang bila pasien beristirahat,

dan bertambah bila sendi digerakkan atau bila memikul beban tubuh.Kekakuan sendi dapat disebabkan oleh artritis reumatoid yang terjadi lebih

lama.

SUMBER NYERI Spasme otot atau tekanan padasaraf di daerah sendi yang

terganggu

GAMBARAN lainnyaketerbatasan dalam gerakanterutama tidak dapat berekstensi

penuh, nyeri tekan lokal,

pembesaran tulang di sekitar

sendi,

sedikit efusi sendi, dan krepitasi.

Pada tangan, pembesaran tulang sendi interfalang distal (Nodus Heberden ) sering

dijumpai, sedangkan pembesaran tulang sendi interfalang proksimal (Nodus Bauchard).

lebih jarang ditemukan.

Spurperubahan neuromuscular, seperti nyeri, kekakuan, dan keterbatasan gerak

Perubahan yang khasterjadi

tulangbelakang

Tangan


32/50

Simptom

Nyeri Sendi sering terjadi di tangan, kaki,panggul.

Ringan. Nyeri sendijika digerakkan dan

hilang jika diistirahatkan

Berat Nyeri baik digerakkan maupundidiistirahatkan

Kekakuan sendi diatasi denganpergerakan, berulang saat istirahat.


33/50

Tanda

Kekakuan sendi dengan / tanpa pembesaran

Adanya krepitus (bunyi)

Pergerakan terbatas

Tingkat akhir , menyebabkan kelainan bentuk

sendi.


34/50

Tes laboratorium

Belum ada Tes spesifik

Tidak ada pemeriksaan darah khusus ,

tetapi faktor reumatoid bisa ditemukandalam serum, karena faktor ini meningkat

secara normal pada peningkatan usia.

Laju endap darah eritrosit mungkin akan

sedikit meningkat apabila ada sinovitis

yang luas.


35/50

Tes radiologiMorfologi osteoartritis, Ruang sendi sempit karena rawan sendi

menyusut, pada tingkat sedang terjadi osteofit.

Radiogram khusus dapat membantu untuk mengevaluasi osteoartritis

Struktur sendi abnormal


36/50

Pengobatan

Penanganan dilakukan untuk tujuan :

Mengontrol nyeri

Memperbaiki fungsi sendiMempertahankan berat badan normal

Mencapai gaya hidup yang sehat


37/50

1. Terapi non farmakologis

Edukasi

Kompres

Menjaga berat badan ideal

Diet yang seimbang

Perubahan gaya hidup

Olahraga

bEDAH


38/50


39/50

3. Terapi bedah

Artroskopi: menggunakan alat kecil yang dimasukanke dalam rongga sendi untuk membersihkan tulang

rawan yang rusak

Sinovektomi: operasi untuk mengatasi jaringan sendi

yang mengalami peradangan

Osteotomi: operasi yang dilakukan terhadap salah

satu bagian tulang sehingga posisi dan letaknya

menjadi lebih baik dan mengurangi rasa nyeri pasien.

Penggantian sendi: operasi menggantikan sendi yang

rusak dengan sendi baru yang terbuat dari bahan

metal.

arma o og a


40/50

arma o og atradisional

1. Kunyit dan temulawak

Keampuhan temulawak mengusir peradangan pasien

osteoarthritis dibuktikan oleh dr Nyoma Kertia SPPD-KR,

spesialis reumatologi dan penyakit dalam. Pada 1997, ia

melakukan uji klinis terhadap 22 orang pasien osteoarthritislutut usia di atas 50 tahun. Dosisnya 15 mg corcominoid

dicampur 200 mg minyak asiri temulawak di berikan dua kali

sehari selama dua minggu.

2 Ekstrak tanaman rosa canica


41/50

2. Ekstrak tanaman rosa canica

salah satu tanaman obat yang tumbuh di dataran Eropa dan

telah lama diyakini mampu membantu mengatasi keluhan-keluhan yang dialami pasien OA. Galaktolipid yangterkandung di dalam ekstrak Rosa caninaini terbuktimenghambat migrasi sel darah putih ke dalam sendisehingga dapat mengurangi terjadinya proses

antiperadangandan kerusakan sendi.Dari berbagai penelitian yang telah dilakukukan,

penggunaan jangka panjang ekstrak Rosa caninaterbuktimampu mengurangi keluhan nyeri dan memperbaiki

kualitas hidup pasien OA. Memang bila dibandingkanOAINS, efek anti nyeri dari ekstrak Rosa caninaini lebihlambat, efeknya baru terlihat setelah penggunaan selama 3minggu. Namun, berbeda dengan OAINS, terapi denganekstrak Rosa canina ini tidak menimbulkan efek samping

perdarahan lambung maupun kerusakan ginjal/hati, bahkansetelah 4 min u dosisn a da at dikuran i an di erlukan

Pencegahan (menjaga


42/50

Pencegahan (menjagapola hidup (makan cukup

isitirahat cukupMenjaga berat badanMelakukan jenis olahraga yang tidak banyakmenggunakan persendian atau yang menyebabkan

terjadinya perlukaan sendi.

Aktivitas olahraga hendaknya disesuaikan dengan umur.

Tubuh harus sering digerakkan. Tubuh yang tidak

digerakkan akan mengundang osteoporosis.

Menghindari perlukaan pada persendiaan

Meminum obat-obatan suplemen sendi (atas anjuran

dokter)

Mengkonsumsi makanan sehat

Memilih alas kaki yang tepat dan nyaman

Lakukan relaksasi dengan berbagai teknik.

Hindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan


43/50

KASUS- KASUS PADA

OSTEOARTRITIS


44/50

Seorang wanita 55 tahun bernama Munaroh

pergi ke rumah sakit dengan keluhan ; rasa

sakit dan nyeri di bagian punggung ke bawahdan bagian lutut kirinya. Terkadang sakit

kepala dan pusing, serta sulit menurunkan

berat badan. Jarang berolahraga, merasa

kaku selama


45/50

Metode

SOAP

Subjective

Objective

Assessment

Plan


46/50

Subjective

Keluhan utama pasien

Rasa sakit dan nyeri di bagian punggung ke bawahdan bagian lutut kirinya membengkak.

Tidak ada riwayat alergi pada pasien.

Review of System : muka pucat, terlihat capek,HEENT pucat pasi dan moon facies.

Riwayat pengobatan : parasetamol 2x500 mg POQID (quater in die ) jika perlu untuk nyeri sendinyadan tablet Calcium carbonat chewable 500 mg BID.

Objective


47/50

ObjectiveBP = 128/84 mmHg (normal = 120/80 mmHg)

HR = 70 x/menit (normal =80-100x/ menit)

RR = 20x/menit (normal = 13-18x/menit)

T = 37,3 C (normal =36,5-37,5oC)

BB = 75kg

TB = 152 cm

Rheumatoid factor (RF)= 1: 55 titer (normal = kurang dari 1:80 titer)

Pemeriksaan DXA (Scan dual energy X-ray absorptiometry)= T score -2,5 SD

CRP = positif (normal : negatif)

ANA = negative (normal : negative atau kurang dari 20unit)

Sinar X = penurunan progresif massa kartilago sendi sebagaipenyempitan rongga sendi dan ditemukan osteofit.

Pemeriksaan radiologis = tampak gambaran osteofit pada genu sinistra.


48/50

Plan

Mengatasi gejala penyakit.

Mengurangi progresivitas penyakit.

Meningkatkan keadaan fisik dan psikis pasien.

Mengurangi resiko morbiditas dan mortalitas.

Osteoartistis

Assessment


49/50

Penatalaksanaan

Terapi

Osteoartritis

Terapi Non Farmakologis

Menu yang seimbang

Membatasi konsumsi

minuman yang dapat

menurunkan densitas tulang

Mengompres

Istirahat yang cukupEdukasi pasien tentang

penyakit

Terapi Farmakologis

Asetaminofen

Aspirin

Injeksi Hyaluronat

Capsaicin


50/50

Download - Ppt Osteoartritis Fix

Top Related