Transcript

KEJANG DEMAM PADA ANAK

Malaria Tropika dengan PenyulitDisusun oleh :THYRISTER NINA ASARYA .SFAA 111 0046

Pembimbing :dr. Afrizal Noer, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK DAN REMAJA RSUD dr DORIS SYLVANUSFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA2015

1PENDAHULUANKapita Selekta Kedokteran,2014.2LAPORAN KASUSNama: An. PMUmur: 2 tahun 9 bulan/12 kgJenis Kelamin: Laki-lakiAlamat: Jl. . Rajawali VTgl MRS/pukul: 17-2-2015/23.30 WIBidentitas3..IDENTITASAyah (Kandung)Ibu (Kandung)Nama : Tn. H (38 tahun)Nama : Ny. E (38 tahun)Pendidikan : D2Pendidikan : D3Pekerjaan : PNSPekerjaan : PNSAlamat : Jl. Rajawali VAlamat : Jl. Rajawali V4anamnesisAlloanamnesis dengan orangtua kandung (ibu dan ayah) pasien pada tanggal 20 Februari 2015, pukul 15.00 WIB

Keluhan Utama : Demam berkepanjangan

Riwayat Penyakit Sekarang-Demam sejak 3 minggu SMRS-Sakit kepala, menggigil dan keringat tinggi (+)-Batuk berdahak dan pilek + 1 minggu SMRS, riw. kontak TB, riw.alergi (-)-Mencret 10 hari SMRS, frek 3x selama 2 hari sebanyak + aqua gelas. Sekarang (-)- Nafsu makan menurun-BAB/BAK nomal-Pasien lebih lama di tempat penitipan anak

5Riwayat Penyakit DahuluPasien memiliki riwayat mencret usia 2 harri, ISPA usia 2 bulan dan demam Tifoid usia 8 bulan

Riwayat Penyakit KeluargaIbu kandung pasien memiliki riw. demam Tifoid + 3 tahun lalu

..anamnesis6Riwayat Kehamilan dan PersalinanANC(+), persalinan sectio caesaria

Riwayat PerkembanganSaat ini pasien sudah dapat berjalan,berlari,belajar menulis,berbicara lancar,bermain,bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman sebaya

Riwayat ImunisasiImunisasi lengkap sesuai jadwal

Riwayat Pasien7Riwayat Pemberian MakananASI+ susu formula semau anak 0 hari 6 bulanSusu formula+ bubur saring +biskuit lembek+sari buah 7 bulan 2 tahunNasi lembek+susu formula+biskuit+buah > 2 tahun sampai sekarang

Riwayat KeluargaAyah, Ibu dan saudara pasien dalam keadaan sehat.Ibu pasien memiliki riw. demam TifoidKakak pasien memiliki riw.muntaber

..Riwayat Pasien8Riwayat Sosial LingkunganPasien tinggal dirumah bersama keluarga, tetapi lebih lama berada di tempat penitipan anakUkuran rumah beton 4x6 m, 1 kamar, 1 kamar mandiMinum menggunakan air hitachi yang direbus dahuluLingkungan sekitar rumah terdapat banyak pepohonan, rerumputan dan jalan berlubang berisi airRiw.tempat tinggal sebelumnya di perkebunan, rumah terbuat dari kayu , sekitar rumah digenangi sungai, jaraknya m diatas sungai

..Riwayat Pasien9Pemeriksaan fisikKU : TSSKES : CMBB : 12 kgTB : 89 cm

Tanda VitalTD: 110/60 mmHgN: 110 kali/menit, reguler, isi dan tegangan cukupRR: 28 kali/menit, reguler, kedalaman cukupS: 36,70 C10..pemeriksaan fisikKulitSawo matang, sianosis (-), hemangiom (-), turgor cepat kembali, kelembaban cukup, pucat (-), purpura palpable (-)

KepalaMesocephal, UUB dan UUK sudah menutup. Rambut hitam, tipis, distribusi merata, tidak mudah dicabut

11..pemeriksaan fisikMataEdema palpebra -/-, alis dan bulu mata tidak mudah tercabut, konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-, produksi air mata cukup, pupil diameter 3 mm x 3mm, reflex cahaya +/+, kornea jernih

HidungSimetris, pernapasan cuping hidung (-), epistaksis (-), sekret +/+ minimal

Telinga: Simetris, kartilago tebal, serumen +/+ minimal, nyeri (-)12..pemeriksaan fisikMulutSimetris, bibir tidak kering, gusi tidak mudah berdarah, gigi geligi normal, lidah tidak kotor, warna merah muda, Typhoid tongue (-)

TenggorokanFaring hiperemis (+), edema (-), pseudomembran (-) Tonsil T1-T1 tidak hiperemis

LeherVena jugulari teraba pulsasinya dan tekanan tidak meningkat (normal), pembesaran kelenjar leher tidak ditemukan, pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-), massa (-)13..pemeriksaan fisikThoraks : SimetrisParu Simetris, retraksi (-), ketinggalan gerak (-), pernapasan torakoabdominal, fremitus fokal normal simetris, sonor di semua lapang paru, suara napas dasar vesikuler normal +/+, rhonkhi -/-, wheezing -/-

Jantung Ictus cordis tidak terlihat, teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra.Batas kanan atas ICS II linea parasternalis dextraBatas kanan bawah ICS IV linea parasternalis dextraBatas kiri atas ICS II linea parasternalis sinistraBatas bawah ICS IV linea midclavicula sinistraSuara dasar S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)

14..pemeriksaan fisikAbdomen Datar, supel, nyeri tekan (-), hepar lien tidak teraba membesar, ginjal ballotemen (-), massa (-), timpani, asites (-), bising usus (+) normal, turgor cepat kembali

Ekstremitas AtasAkral hangat +/+, edema -/-, CRT KGB (-)Tes Mantoux/ tuberculin skin test (+) indurasi sebesar12 mmPemeriksaan penunjang foto thoraks gambaran bronkopneumonia bilateralKapita Selekta Kedokteran, 201442Tabel Scoring TBParameter0123JumlahKontak TBLaporan keluarga, endemis TB disekitar lingkungan sosial2Uji tuberkulinPositif > 10 mm 3Berat badan/keadaan giziWHO BB/TB rentang-2 SD sampai 2 SDKriteria Waterlow BB/TB 85%0Demam tanpa sebab yang jelas> 3 minggu ()1Batuk> 1 minggu()0Pembesaran kelenjar limfe koli, aksila, inguinalNormal/tidak jelas0Pembengkakan tulang/sendi panggul, lutut, falangNormal/tidak jelas0Foto rontgen thoraksKesan TB1Skor Total7Kaswandani N, 2011.43Gambar Foto Thoraks Bronkopneumonia bilateral

44pembahasanPengobatanInf. RL rehidrasiInf D5 NS keseimbangan elektrolitInj. Meropenem terapi Demam Tifoid SIRS (leukosit 29.000/uL)Inj. Artesunat terapi Malaria TropikaPrimakuin terapi Malaria TropikaIbuprofen antipiretikErdosteine mukolitikMultivitamin drop terapi anemia45..pembahasanDosis Artesunat dan Primakuin seharusnya sesuai dengan usia 1-4 tahun artesunat 1 tab, primkuin tabPemberian Meropenem dikhawatirkan resistensi seharusnya diberikan Amoxilin terlebih dahuluPreparat zat besi untuk terapi anemia pada kasus ini tidak diberikanPrognosisnya yaitu dubia ad bonam. Penyakit ini dapat terjadi kembali apabila daya tahan tubuh menurun

46..pembahasanMenurut tabel WHO BB/TB, pasien bergizi relatif baik

12 X 100 = 96%12,5

Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2010.47..pembahasan

Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2010.48..pembahasanStatus gizi: 12/1,25 x 100% = 96% relatif bergizi baikBBI menurut TB : 12,5 kg dilakukan pemantauan gizi secara berkala

Kebutuhan kalori: 80 x 12,5 = 1000 kkal/hari Protein = 10% x 1000 = 100 kal : 4 = 25 gramLemak = 20% x 1000 = 200 kal : 9 = 22 gramKarbohidrat = 70% x 1000= 700:4= 175 gram

49..pembahasanPemberian nutrisi ialah melalui per oral dengan bentuk makanan yang diberikan dapat berupa 3 x bubur lembek + lauk + sayur + tahu + tempe, 2 x snack, 1 x susu. Pada pasien ini sudah diberikan diet seperti perhitungan di atas selama 4 hari (3xsehari)50KesimpulanDiagnosis : Malaria tropika+Demam Tifoid+SIRS+Anemia+TB Paru

Pengobatan yang diberikan Artemisin dan Primakuin merupakan terapi malaria line pertama. Antibiotik Meropenem untuk terapi demam tifoid dengan SIRS, Ibuprofen sebagai antipiretik, Erdosteine untuk batukPreparat besi dan multivitamin drop untuk terapi anemianya.

51..KesimpulanTerapi OAT untuk TB Paru setelah pulang, rawat jalan.

Bisa ditambahkan Ambroxol, Pseudoephedrine HCL dan Chlorpheniramine Maleate untuk terapi pileknya

Prognosis dubia at bonam. Penyakit ini dapat terjadi kembali apabila daya tahan tubuh menurun

52DAFTAR PUSTAKA

Kapita Selekta Kedokteran. Ed.4. Jakarta: Media Aesculapius, 2014. h.728Novita L. Diagnosis dan penatalaksanaan malaria. Riau: Fakutas Kedokteran Universitas Pekanbaru, 2009. Diakses dari https://yayanakhyar.files.wordpress.com/2010/03/doctors-files_diagnosis_malaria.pdf tanggal 24 Februari 2015Putra RP. Tingkat pengetahuan masyarakat kecamatan bayah provinsi banten mengenai gejala klinis malaria. [Skripsi]. Jakarta: Fakultas Keokteran Universitas Indonesia, 2011. Diakses dari http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20332408.pdf tanggal 12 Maret 2015Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementrian kesehatan RI, 2013.p.77-79Alimudiarnis. Manifestasi klinis dan penatalaksanaan malaria berat. Padang: Subbagian Tropik Infeksi Bagian Penyakit Dalam RS M.Djamil Padang, 2009.Diakses dari https://internis.files.wordpress.com/2011/01/malaria-berat.pdf tanggal 14 Maret 2015Harijanto PN. Malaria. Dalam : Sudoyo AW, Setiyohadi B, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 5. Jakarta : Interna Publishing, 2009. p.2813-9.

53..DAFTAR PUSTAKA7. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan : Epidemiologi malaria di indonesia. Jakarta : Bakti Husada, 2011. h.48. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Konsensus penanganan malaria, 2003.9. Wijaya AM. Pola penularan malaria didaerah ekosistem pantai : wabah KLB malaria di puskesmas DTP bayah kabupaten lebak. Jakarta, 200610. Departemen Kesehatan RI. Pedoman penatalaksanaan kasus malaria di Indonesia. Jakarta, 2006. h.1-12, 15-23, 67-6811. WHO. Buku Saku : Pelayanan kesehatan anak dirumah sakit. Jakarta : WHO Indonesia, 2008. p.157-61, 167.12.Septiawan IK, Herawati S, Yasa IWPS. Pemeriksaan immunoglobulin m anti salmonella dalam diagnosis demam tifoid. Denpasar : Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar, 2007.13. Kapita Selekta Kedokteran. Ed.4 Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius, 2014. h.49-51, 180-8314. Dewi R. Sepsis pada anak : pola kuman dan uji kepekaan. [Artikel]. Jakarta : Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RS Dr.Cipto Mangunkusumo, 2011.15. Kaswandani N. Permasalahan manajemen tuberkulosis pada anak. UKK Respirologi-PP IDAI, 2011. Diakses dari http://www.slideshare.net/tikabanget/simposium-online-idai-tuberkolosis-anak tanggal 20 Maret 201516. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1995/MENKES/SK/XII/2010. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Menteri Kesehatan RI, 2010. Diakses dari http://www.slideshare.net/vindhyatripta/buku-antropometrianakduniasehatnet tanggal 11 Maret 2015

54Terimakasih55


Top Related