Transcript
Page 1: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Refleksi kasus

Identitas • Nama : Tn. Totok• Umur : 51th• Alamat : bugangan dalam C

93• Status perkawinan : menikah • Pekerjaan : POLRI

Page 2: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Anamnesis

• Autoanamnesis, senin, 2 juni 2014 pukul 17.45 WIB• Keluhan utama : telinga kiri terasa penuh• Rps:

sejak pagi hari bangun tidur. Malam hari sebelumnya, pasien telat makan dan merasa seperti masuk angin. Keluhan hanya pada telinga sebelah kiri, terus menerus dan tidak berkurang dengan istirahat. telinga sebelah kiri terasa sakit saat pasien ganti baju (saat telinga tersentuh), gatal pada telinga kiri (+), pendengaran berkurang (-), sekret (-).

Page 3: Ppt Jurnal Tht Refleksi

RPD • Sakit yang sama : diakui• Hipertensi : disangkal• Sinusitis: disangkal• DM : disangkal• Alergi : disangkal

RPK

• Sakit yang sama : disangkal• DM : disangkal• Hipertensi : disangkal• Alergi : disangkal

Riwayat pribadi sosial ekonomiPasien sering membersihkan kotoran telinga menggunakan cotton

bud dan biaya pengobatan ditanggung BPJS.

Page 4: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Pemeriksaan fisik

Status generalis• Keadaan umum: tampak

sakit ringan• Kesadaran : compos mentis• Tanda vital : t.d.l.• Status gizi : kesan gizi

normal

• Kulit : d.b.n. (sianosis -)• Mata : d.b.n.• Kepala dan leher :• Kepala : kesan mesochepal• Wajah : simetris• Leher : t.d.l.• Thoraks : t.d.l.• Abdomen : t.d.l.• Ekstremitas : t.d.l

Page 5: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Status lokalis “telinga”

Page 6: Ppt Jurnal Tht Refleksi
Page 7: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Hidung dan sinus paranasal

•Rinoskopi posterior (t.d.l.)•Orofaring dan mulut (t.d.l)

b) Rinoskopi anterior (t.d.l.)

Tenggorok

LeherAnterior Inspeksi : tidak tampak pembesaran kelenjar getah beningPalpasi : t.d.l.Posterior inspeksi : t.d.l.

Palpasi : t.d.l

Pemeriksaan khusus : (t.d.l)Tes pendengaran :?Tes keseimbangan : ?

Page 8: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Resume • Laki-laki 51 tahun : keluhan aurikula sinistra terasa

penuh dan dirasakan sejak pagi hari. Nyeri dirasakan terus menerus meskipun sudah istirahat. Otalgia sinistra (+), pruritus aurikula sinistra (+).

• Satu bulan sebelumnya pernah mengalami keluhan yang sama dan sudah berobat di Sp. THT dan keluhan yang dirasakan mereda. Pasien sering membersihkan telinga menggunakan cotton bud sampai CAE berdarah dan terkelupas.

• Pemeriksaan status lokalis : aurikula sinistra terdapat skuama (jamur) pada CAE, dan membran timpani tampak hiperemis.

Page 9: Ppt Jurnal Tht Refleksi
Page 10: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Initial plan

• Ip.Dx : otomicosis aurikula sinistraS : pendengaran berkurang ?

Sering berenang?O : pemeriksaan jamur (KOH)

• Ip.Mx : perbaikan klinis pasien• Ip.Tx : pembersihan telinga dengan alkohol

Nystatin salep• Ip. Ex :

– Menjelaskan penyakit pasien– menjelaskan etiologi penyakit pasien– Menjelaskan upaya preventif penyakit pasien– Menjelaskan komplikasi penyakit pasien

• Prognosis • Qou ad vitan : dubia ad bonam• Quo ad sanam : dubia ad bonam• Quo ad fungsionam : dubia ad bonam

Page 11: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Efektivitas povidone iodine 7,5 % dibandingkan dengan clotrimazole 1% dengan lignokain dalam

pengobatan otomicosis.“Effectiveness of 7.5 Percent Povidone Iodine in

Comparison to 1 Percent Clotrimazole with Lignocaine in the Treatment of Otomycosis”

Page 12: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Pendahuluan

Otitis eksterna jamur (otomicosis) sering tropis.Diseluruh dunia terdapat kira-kira 5-25% dari total kasus otitis eksterna.

Tujuan : telah banyak digunakan obat topical anti jamur dalam pengobatan otomikosis, namun belum ada literatur yang mengevaluasi fungsi yodium sebagai anti jamur dalam pengobatan otomicosis.

Studi dilakukan mengevaluasi anti jamur yang dimiliki oleh povidone iodine dan dapat digunakan sebagai alternative yang lebih murah dalam pengobatan otomicosis.

Page 13: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Bahan dan Metode studi dengan metode prospectif single blind yang diacak secara case-control yang dilakukan selama 12 bulan

izin penelitian institusional diperoleh sebelum dimulainya penelitian dan informasi persetujuan diperoleh secara subjective.

pasien yang didiagnosis otomicosis rentang usia 15-70 tahun dilibatkan dalam penelitian ini. Lalu dibagi dalam kelompok usia 15-30 tahun, 31-50 tahun dan 51-70 tahun

eksklusi otitis media supuratif, pasca operasi mastoidektomi, otitis eksterna yang ganas, DM tidak terkontrol, memakai alat bantu dengar dan mereka yang menjalani kemoterapi maupun post kemoterapi.

Page 14: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Metode alokasi penyembunyian

pasien rawat jalan dengan keluhan gejala-gatal pada telinga, sensasi tersumbat pada telinga, tinnitus

maupun tuli adalah yang dievaluasi

Setelah diamati dengan cermat, pasien dikirim ke ruang

perawatan THT untuk biaya administrasi oleh perawat

dengan otoskop dan diagnosis otomicosis. berdasarkan RPD, dan pada pemeriksaan ditemukan

hifa , spora maupun endapan pada CAE.

memenuhi kriteria peneliti utama

memeriksa kembali pasien dengan mikroskop (karl zeiss) 250mm lensa objektif dan mencatat temuan

termasuk ditemukannya debris

Peneliti utama, staf perawat dan pasien tidak menyadari jenis obat yang diberikan

Obat diberikan dalam tempat tertutup oleh staf perawat

Semua obat diberikan secara serial yang telah dilakukan

pengacakan dengan menggunakan komputer

Debris dikeluarkan dgn suction lalu dikirim untuk pmx smear jamur tabung reaksi yang

terdapat saline

Evaluasi MT intak/perforasi

Page 15: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Hasil

Page 16: Ppt Jurnal Tht Refleksi
Page 17: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Pemeriksaan swab telinga sebelum pengobatan

Page 18: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Setelah pengobatan

• Povidone iodine 9 dari smear jamur tumbuh pseudomonas aeruginosa isolate bakteri yang paling umum diikuti oleh enterobacter.

• clotrimazole dan lignocaine tumbuh 3 bakteri, dengan pseudomonas aeruginosa yang Membentuk isolate, paling umum diikuti oleh basil gram negatif.

setelah pengobatan 23 pasien tidak mengalami pertumbuhan jamur, 8 pasien tidak di follow up, 3 pasien masih terdapat sisa infeksi jamur; 2 (povidone iodine) dan 1 (klotrimazole).

Page 19: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Setelah pengobatan

kedua obat memiliki khasiat yang sama dalam mengatasi tanda dan gejala diatas. nilai statistic yang tidak signifikan.

Oleh karena itu merekomendasikan penelitian dengan ukuran sampel yang besar.

Page 20: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Diskusi

• Tujuan pengobatan tidak hanya untuk mengobati infeksi tetapi juga mengurangi tanda dan gejala.

• Spora banyak kekambuhan tinggi• Prinsip dasar dari pengelolaan otitis eksterna karena jamur

efektivitas aural toilet, identifikasi organisme penyebab dan menggunakan zat anti jamur yang sesuai.

• Kekambuhan pada otomikosis terdapat spora.(Penelitian): spora sub epitel tetap bertahan meskipun telah menggunakan obat tetes telinga anti jamur topical perlu penekanan yang penting tentang lamanya durasi pengobatan dan tindak lanjut.

• Penelitian kami : pemeriksaan setelah 2 minggu pengobatan, tidak ada spora yang muncul lebih menekankan pada kebersihan.

Page 21: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Diskusi • Penggunaan pengobatan ototopikala dan penerapan antiseptik

seperti gentian violet, as.borat, dsb. Tapi ototoksik (terutama perforasi membran timpani +)

• Klotrimazole antijamur (azole), otomicosis. Dikombinasikan dgn AB topikal / sediaan steroid (kesembuhan 95%)

• Tujuan melihat efektifitas povidone iodine 7,5% (otomicosis). povidone iodine mudah tersedia, efektif dlm tatalaksanan OMSK (f. predisposisi otomicosis), scr kimiawi stabil, murah dan resisten(-).

• Penggunaan tetes telinga 1x1 (penelitian sebelumnya) kesembuhan 95%

• Povidone iodine 1x1 meningkatkan kepatuhan pasien dan tidak ada satupun dari pasien tanda dan gejala dermatitis alergi (-).

Page 22: Ppt Jurnal Tht Refleksi

Kesimpulan

• Hasil penelitian mendukung penggunaan povidone iodine (pengobatan otomicosis) dapat menghindari munculnya resisten organisme.

• Penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dibutuhkan yang diperlukan untuk memberikan nilai yang signifikan secara statistic untuk mengukur obat yang lebih efektif.

• Telah banyak studi mengenai penggunaan povidone iodine pada kasus-kasus klinis yang didiagnosis otomicosis disampig pengelolaan otitis media supuratif kronis.


Top Related