Download - Power Poin Edited

Transcript
  • Dampak Keberadaan Mangrove Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Di Desa Perancak,Kecamatan Jembrana Propinsi Bali

    Siprianus MindipkoNRP. 4307517979Di Bawah Bimbingan;Dr.Drs.Rauf Achmad SuE,M.SiIbu Mira Maulita,S.Pi,MMPROGRAM DIPLOMA 4PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRANJURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERAIRANSEKOLAH TINGGI PERIKANANJAKARTA2010

  • Latar BelakangEkosistem mangrove adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan diantara makhluk hidup itu sendiri, terdapat pada wilayah pesisir, terpengaruh pasang surut air laut dan didominasi oleh spesies pohon atau semak yang khas dan mampu tumbuh dalam perairan asin/payau.

  • TujuanTujuan dari praktek integrasi ini adalah;

    1. Untuk kengetahui komunitas lingkungan hutan mangrove di Desa Perancak,kecamatan Jembara, Propinsi Bali. 2. Untuk mengetahui keberadaan mangrove Terhadap masyarakat di Desa Perancak, Propinsi Bali. 3. Untuk mengetahui cara melindungi hutan mangrove di Deasa Perancak, Kecamatan Jembarana,Propinsi Bali.

  • Batasan MasalahMengetahui terhadap komunitas mangrove di tinjau dari jenis-jenisnya, (Di), (Rdi), (Fi), (Rfi), (Ci), (Rci).Mengetahui adanya pemanfaatan hutan mangrove dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat desa Perancak kecamatan Jembrana Propinsi Bali.Upaya masyarakat dan pemerintah dalam melindungi hutan mangrove di desa perancak Kecamatan Jembrana Propinsi Bali.

  • Rhizhopora mucronataAvicennia lanataBriguiera gymnorrhizaSonneratia albaXylocarpus granatumCeriops tagal

  • 3. metodologiWaktu dan tempatWaktu praktek integrasi pada tanggal 3 mei-3juli 2010.Lokasi praktek berada di Bali yang secara administratif berada di Desa Perancak Kecamatan Jembrana Propinsi Bali. Batasan Wilayah praktek berada pada dua desa, yaitu Desa Perancak dan Desa Budeng.

  • Alat dan Bahan

    NoNama AlatSpesifikasi alatFungsiJumlah1MeteranBahan plastik panjang 100m, 50m.Mengukur batang dan transek22GPS-Mengetahui titik transek13Alat tlia1 setMengambil data14Kantung plastik1 SetMengambil sampel daun an buah15Kamera-Dokumentasi1

  • Jenis Data Yang di PerlukanData yang di perlukan dalampraktek di kelompokan menjadi kelompok jenis data yaitu;Data PrimerData Sekunder

  • rumus yang digunakan dalam perhitungan kerapatan mangrove yang meliputi jenis relatif.

    Frekuensi suatu jenis FR = ___________________________x 100 %

    Jumlah frekuensi semua jenis Jumlah pohon suatu jenisKR________________________________ x 100 %

    Jumlah pohon semua jenis

    Luas penutup pada suatu jenisDR= ________________________________. x 100 %

    Luas penutupan semua jenis

  • Hasil dan PembahasanBalai Riset dan Observasi Kelautan (BROK) berlokasi di Perancak, Jembrana, Bali. Pemilihan lokasi ini sebagai center of excellent kelautan Idonesia karena letak geografis yang berada di tengah Indonesia dan memiliki lahan yang luas sehingga memungkinkan ketersediaan lahan apabila pembangunan fisik terus berlanjut.Kondisi alam yang masih terjaga dan berdekatan dengan muara dan laut (Samudera Hindia) menjadikan lokasi ini cocok sebagai marine station atau marine research institute. Selain itu lokasi ini memiliki nilai historis yang tinggi karena dikenal sebagai tempat pertama kali berlabuhnya Majapahit dan sebagai jalur penyebaran agama Islam di Pulau Bali oleh masyarakat Melayu Malaysia

  • No.Nama SpesiesStasiun1234561Rhizhophora mucronata 2Bruguiera gymnorrhiza3Avicennia lanata4Sonneratia alba5Ceriops tagal6Xylocarpus granatum

  • Zonasi mangrove yang di Estuari Perancak dari perairan menuju ke arah daratan adalah zona depan (dekat perairan) didominasi oleh Avicennia lanata, dan sonneratia alba,.Di zona tengah didapatkan campuran jenis Rhizhopora mucronata, Ceriops tagal dan Bruguiera gymnorrhiza.serta beberapa mangrove ikutan Seperti; Ambung (Derris trifoliata), Basang siap (Finlaysonia maritima), Betata pantai (Ipomoea pes-caprae), Gegambo (Passiflora foetida), Pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis) Sarnai (Wedelia biflora) dan Gelang laut (Sesuvium portulacastrum).Dari hasil integrasi di lapangan, di peroleh kisaran kerapatan jenis setiap stasiunnya baik itu untuk tingkat pohon, anakan ataupun semai. Selain itu, kisaran kerapatan total mangrove juga dapat di peroleh dengan cara menjumlahkan semua jenis yang terdapat pada setiap plotnya.

  • Stasiun 1 terdiri dari 6 jenis mangrove, yaitu Rhizhophora mucronata, Avicennia lanata, Sonneratia alba, Ceriops tagal, Bruguiera gimnorrisha, Xylocarpus granatium. Kerpatan jenis yang paling besar pada stasiun ini adalah Pada jenis Rhizhophora mucronnata. Pada stasiun ini, kisaran kerapatan total semua jenis mangrove adalah 2345 ind/ 100 m2 untuk tingkat pohon, 1232 ind/ m2 untuk tingat anakan, dan 9,1563 ind/ 1 m2 untuk tingkat semai.Stasiun 5 dan 6 masing masing terdiri dari 1 jenis mangrove yaitu stasiun 5 terdiri dari Ceriops tagal terdapat di plot 1 dan 3 yaitu tingkat semai,sadagkan tingat pohon dan anakan tidak di temukan di stasiun 5,sedangkan stasiun 6 juga terdiri dari 1 jenis mangrove yaitu Xylocarpus granatum yang terdapat hanya stasiun 6 plot 1 dan 2 yaitu tingkat pohon,juga tidak terdapat tingat semai dan anakan di stasiun 6.

  • NojenisJumlah pohonKerapatan Jenis Pohon (ind/m2)Jumlah dalam Plot. Frekuensi jenis (m2/ha1Rhizhophora mucronata 5440,05754422,72Avicennia lanata 2260,1412269,4163Soneratia alba 98 9,791984,0834Xylocarpus granatum 11,04110,0415Bruguiera gymnorrhiza 1280,0131285,3336Ceriops tagal 353,645571,458Jumlah 103314,688105043,031

  • Tabel di atas menunjukan bahwa jenis Rhizhopora mucronata mempunyai jumlah pohon sebesar 544 yang paling dominan,maka di ikuti dengan jumlah Avicennia lanata, dengan jumlah kerapatan sebesar 226 juga di ikuti dengan dengan jumlah kerapatan jenis Bruguiera gymnorrhiza sebesar 128, juga di ikuti dengan jumlah Sonneratia alba sebesar 94, demikian pula di ikuti jumlah kerapatan jenis Ceriops tagal dengan jumlah 35, dan di ikuti juga dengan jumlah kerapatan jenis Xylocarpus granatum sebesar 1 pohon yang terdapat di Estuari perancak,jembrana Bali.Rhizophora mucronata mempunyai jumlah jenis yang paling dominan dalam jumlah kerapatan yang sangat cocok tumbu di area Estuari perancak Jembrana Bali, karena estuari perancak yang mempunya tanah campur berupa lumpur pasir yang subur.

  • NoJenis MangroveJumlahRDIRFIRCIIVi1Rhizhophora mucronata 54452,7152,7140,88146,32Sonneratia alba 989,499,4915,5234,53Bruguiera gimnorrhiza 12812,4012,4017,5842,384Avicennia lanata 226 21,8921,8925,8169,595Xylocarpus granatum 10,090,090,0900,276Ceriops tagal 353,393,390,0956,87 Jumlah 1032100%100%100%299,91

  • Tabel di atas menunjukan bahwa jumlah 6 jenis tingkat pohon yang paling dominan adalah jenis bakau hitam (Rhizhophora mucronata) dengan jumlah Nilai Indeks penting sebesar 146,3 %. jenis pedada (Sonneratia alba) dengan jumlah nilai indeks penting sebesar 34,5%. (Bruguiera gimnorrhiza) dengan jumlah nilai indeks penting sebesar 42,38 %. jenis api-api (Avicennia lanata) dengan jumah nilai Indeks penting sebesar 69,59 %. jenis (Xylocarpus granatum) dengan jumlah nilai indeks penting sebesar 0,27 %. jenis (Ceriops tagal) dengan jumlah Nilai Indeks Penting sebesar 6,87 %. Berdasarkan Indeks Nilai Penting jenis Rhizhophora mucronata di temukan di semua jenis plot dalam satu transek 4 (empat) plot yang terdiri dari 6 transek/ stasiun itupun yang terbesar di hutan atau pesisir sungai Perancak,dapat di lihat dalam gambar 6.

  • Chart1

    146.3

    34.5

    42.38

    69.59

    0.27

    6.87

    Column1

    Sheet1

    Column1

    Rhizphora spp146.3

    Sonneratia spp34.5

    Bruguiera spp42.38

    Avicennia spp69.59

    Xylocarpus granatum0.27

    Ceriops tagal6.87

    Sheet1

  • Dari hasil gambar di atas menunjukan bahwa relatif jenis tingkat pohon yang di dominasi oleh jenis Bakau hitam(Rhizhophora mucronata) 146,3 %, dan di ikuti dengan jenis pedada (Sonneratia alba) 34,5 %, demikian pula di ikuti juga dengan jenis pertut (Bruguera gymnorrhiza) 42,38 %, serta di ikuti juga dengan jenis Api-api (Avicennia lanata) 69,59 %, dan di ikuti juga dengan jenis Tegar (Ceriops tagal) 6,87 %, dan di ikuti juga dengan jenis Nyirih ( Xylocarpus granatum) 0,27 %. Dari gambar tersebut dapat di simpulkan bahwa untuk tingkat pohon Bakau hitam (Rhizhopora mucronata) mempunyai potensi yang sangat besar di area vegetasi hutan mangrove di Estuari Perancak, Jembrana Bali.

  • BiotaBiota yang dapat di temukan di hutan mangrove dapat diketahui dengan pengamatan langsung ke lapangan/ lokasi praktek di Desa Perancak hingga yang di temukan adalah; Burung, Kepiting bakau, ular, Biawak, Ketam, dan Cacing.

  • suhu

    No.TransekSuhu1128 2227 3325 445 5527 6628 7721 8825 9927101028111128 121222 131320 141427 151524 161629 171725 181826 191927 202028 212126 222228 232328 242419

  • Manfaat dan Kerusakan MangroveMangrove mempunyai kecenderungan membentuk kerapatan dan keragaman struktur tegakan yang berperan penting sebagai perangkap endapan dan perlindungan terhadap erosi pantai. Maka hasil pengamatan terhadap ekosistem dan wawancara secara langsung oleh masyarakat setempat/ perancak secara individu tentang ekosistem Mangrove yang tumbuh di Estuari perancak.Ekosistem mangrove yang ada di desa Perancak jembrana,menurut warga setempat bahwa sebagian besar hutan mangrove dapat di manfaatkan sebagai bahan kayu bakar dan bahan bangunan terutama kayunya.

  • Chart1

    8.2

    3.2

    Sales

    Sheet1

    Sales

    Kayu bakar8.2

    Bahan bangunan3.2

    To resize chart data range, drag lower right corner of range.

  • KesimpulanEstuari, Perancak yang di dominasi oleh 6 jenis mangrove yaitu bakau (Rhizhophora mucronata.), Lindur (Bruguiera gymnorrhiza.), apiapi (Avicennia lanata.), Pedada (Sonneratia alba.), tingi (Ceriops tagal.), dan (Xylocarpus granatum). Secara umum nilai kerapatan spesies yang paling besar nilainya pada tingat pohon dan semai adalah pada jenis (Rhizhophora mucronata). Sedangkan pada fase anakan adalah jenis(Ceriops tagal.).Dengan adanya masyarakat Perancak memiliki ekosistem mangrove yang berada di Desa Perancak Kecamatan Jembrana Propinsi Bali. Salah satu ekosistem utama di wilayah pesisir dan lautan adalah ekosistem hutan mangrove. Dari sekitar banyaknya jumlah penduduk sebagian besar masyarakat Jembrana mata pencariannya adalah Nelayan yaitu berupa Pemancing-pemancing tambak/ kali dengan metode yang di pakai adalah pancing

  • Saran1. Perlu adanya praktek yang lanjut terhadap ekosistem mangrove yang ada di dalam analisis lahan maupun daya dukung terhadap ekosistem mangrove yang akan di dapatkan potensi keseluruhan jenis ekosistem mangrove.2. Kegiatan yang paling dapat di lakukan di Estuari Perancak yang di harapkkan dalam pelaksanaan menggunakan metode penanaman yang benar, dan juga dapat meningkatkan kestabilan seluru ekosistem mangrove yang dapat di tanam oleh masyarakat Brock-Seacorm sendiri.3. Ekosistem mangrove yang suda dapat di tanam oleh kariawan Seacrom dapat di lihat dan di jaga lebih evisien dalam mengembangkan ekosistem yang mau berkembang dalam penanaman tersebut.


Top Related