Transcript
Page 1: Pola produksi dan nutrisi rumput Kume (Shorgum plumosum var

Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2): 31- 40ISSN: 0852-3581©Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/

31

Pola produksi dan nutrisi rumput Kume (Shorgum plumosum var.Timorense) pada lingkungan alamiahnya

Yohana Kamlasi, Marthen L. Mullik dan Twen O. Dami Dato

Program Studi Ilmu Peternakan Program Pascasarjana Universitas Nusa Cendana

[email protected]

ABSTRACT : The purpose of the study was to know the production system and nutri-tion content of Kume grass (Shorgum plumosum var. Timorense). The study used expe-rimental method. The data were analyzed descriptively to know the production systemand nutrition content of Kume grass. Two variables namely independent variables (cut-ting age) and dependent variables (nutritive values, plant height, dry matter production,organic matter and crude protein) were analysed statistically using correlation. Thegrowth pattern of Kume grass from 14 to 112 days was polinomial. The increase of cut-ting age was followed by the increase of dry matter, organic matter, crude fiber and thedecrease of crude protein. The crude fiber also increased together with the cutting age.

Keywords:growth, production, nutrition, Kume grass

PENDAHULUANProduksi pakan bukan hanya

untuk memenuhi kuantitas dan kualitassaja, tetapi yang lebih pentingmemproduksi pakan secara ekonomis,murah, terjangkau dan kontinyu. Pakanruminansia selama ini banyak diperolehdari padang penggembalaan. Sedangkanpadang penggembalaan yang dapatmensuplai hijauan pakan berkualitassecara lestari sangat tergantung padapola manajemen jangka panjang.Ketersediaan hijauan di Indonesiasangat melimpah pada musim hujan danberkurang pada musim kemarau.

Salah satu pakan lokal yangpotensial menghasilkan hijauan dipadang savana Pulau Timor Baratadalah rumput Kume (Sorghumplumosum var. Timorense). Rumput inimampu hidup di dataran rendah dandataran tinggi. Produksinya cukuptinggi (3,37 ton/ha) pada musim hujan(Dami Dato, 1998). Rumput Kume

lebih cepat tumbuh, memiliki tunasyang banyak, umur pemotongan lebihsingkat dan produksinya tinggi sehinggatersedia melimpah pada akhir musimhujan sedangkan pada musim kemarautersedia dalam bentuk standing haysehingga ada peluang bagipemanfaatannya sebagai pakan ternakruminansia. Nilai gizi rumputditentukan oleh tinggi rendahnya kadarprotein yang terkandung didalamnya.Rumput-rumput di daerah tropismengandung protein yang rendah danserat kasar yang tinggi. Pengembangantanaman rumput lokal sebagai bahanpakan yang berkualitas sertaberkesinambungan masih merupakankendala yang dialami oleh petani karenabelum memahami manajemenpengelolaan seperti jarak tanam, carapenanaman dengan stek atau pols,kesuburan tanah, umur pemotongan danpemupukan.

Page 2: Pola produksi dan nutrisi rumput Kume (Shorgum plumosum var

J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2):31–40

32

Pemotongan merupakan salah satucara untuk mengatur fase pertumbuhantanaman. Pengaturan umur pemotonganakan berpengaruh terhadappertumbuhan kembali (regrowth)tanaman sehingga sangat penting untukdiperhatikan agar tanaman tetap dapathidup sepanjang tahun dan memberikankuantitas dan kualitas produksi yangoptimal. Umur pemotongan yangkurang tepat akan mempengaruhikualitas dan produktivitasnya. Umurpemotongan yang terlalu pendek akanmengurangi kualitas produksi bahankering akibat dari pertumbuhan fasevegetatif yang belum maksimal. Fasepertumbuhan vegetatif merupakan faseperkembangan daun dan batang sebagaihasil penimbunan proses fotosintesis(Hindartiningrum, 2010). Berdasarkanhal ini maka dilakukan penelitiantentang pola produksi dan nutrisirumput Kume (Sorghum plumosum var.Timorense) pada lingkunganalamiahnya. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pola produksi dannutrisi rumput Kume pada umurpemotongan yang berbeda.

MATERI DAN METODEPenelitian ini dilaksanakan di

kompleks Universitas Nusa CendanaKupang selama 4 bulan.

Bahan yang digunakan dalampenelitian ini adalah rumput Kumedalam bentuk pols, gunting, alatpengukur, amplop coklat, alat tulis, tasplastik, timbangan dan seperangkat alatanalisis laboratorium. Metode penelitianyang digunakan adalah eksperimen.Data seperti total, rata-rata dan trenddianalisis secara deskriptif untukmengetahui pola produksi dan nutrisirumput Kume. Analisis korelasidilakukan untuk melihat hubunganantara umur dengan proporsi daun hijau,kandungan protein kasar dan serat kasarrumput Kume. Variabel yang diamatiadalah tinggi tanaman, jumlah anakan,produksi biomasa, produksi bahankering, kandungan bahan kering,kandungan protein kasar, produksiprotein kasar dan kandungan seratkasar. Pemangkasan rumput Kumedilakukan setiap 2 minggu sekali padapetak yang berbeda sehingga terdapat 8kali pangkas selama penelitian. Setiappengukuran dilakukan pada 6 petaksebagai ulangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tinggi tanaman dan laju tumbuhrumput Kume

Rataan tinggi tanaman dan lajutumbuh rumput Kume disajikan padaTabel 1.

Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman dan laju tumbuh rumut KumePemotongan ke - Umur(hari) Tinggi tanaman (cm) Laju pertumbuhan

(cm/hari)1 14 8,88 0,632 28 18,02 0,643 42 31,53 0,754 56 45,13 0,815 70 67,39 0,966 84 114 1,367 98 157,1 1,608 112 181,1 1,62

Rata-rata 1,05

Page 3: Pola produksi dan nutrisi rumput Kume (Shorgum plumosum var

J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2):31–40

33

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bah-wa rata-rata tinggi tanaman dan lajutumbuh rumput Kume untuk setiapumur pemotongan memberikan nilaiyang meningkat seiring dengan semakintuanya tanaman walaupun terlihat lam-bat pada umur 14–28 hari. Meningkat-nya umur pemotongan diikuti denganbertambahnya tinggi tanaman dimanamakin tinggi umur tanaman akan mem-beri kesempatan tanaman untuk terustumbuh sampai mencapai titik puncaktinggi tanaman. Semakin tingginya ta-naman rumput Kume pada tiap umur

pemotongan diduga karena rumput inimampu beradaptasi dengan lingkungan.Dukungan cahaya matahari digunakanuntuk menghasilkan energi yang dibu-tuhkan dalam proses fotosintesis. Halini sesuai dengan pendapat Sawen(2012) bahwa laju pertumbuhan tana-man secara linear berhubungan dengannilai substrat hasil fotosintesis yang ter-sedia untuk pertumbuhan. Hubunganantara umur terhadap laju pertumbuhanrumput Kume dapat dilihat padaGambar 1.

Gambar 1. Hubungan antara umur dengan laju tumbuh rumput Kume

Gambar 1 menunjukkan bahwapertambahan laju tumbuh tanamanrumput Kume mulai umur 14 harisetelah tanam sampai umur 112 harisetelah tanam mengikuti polapolinomial dimana laju tumbuh rumputKume makin tinggi seiring denganumur tanaman yang makin tua.Berdasarkan Gambar 1, persamaany=0,5+0,003x+0,0005x2 mempunyainilai koefisien determinasi (R²)=0,951.Grafik tersebut memperlihatkan bahwalaju tumbuh tanaman pada umur 14-28hari berlangsung lambat kemudianmeningkat cepat pada umur 28-98 hari.Memasuki umur 98 hari cenderungmelambat sampai umur 112 hari dimanatanaman mencapai titik puncak tumbuh.

Hubungan antara umur tanaman denganlaju tumbuh tanaman menunjukkanhubungan yang positif dimana makinlama umur pemotongan, makinmeningkat pula laju tumbuhnya.

Jumlah anakan rumput Kume(Shorghum plumosum var. Timo-rense)

Jumlah anakan merupakan salahsatu bagian yang menunjukkan pertum-buhan dan perkembangan tanaman padafase vegetatif. Jumlah anakan dapat di-gunakan untuk menduga tinggi rendah-nya bobot hijauan yang dihasilkan.Anakan yang dimaksud adalah semuaindividu yang masih muda yang munculdari permukaan tanah atau pada bong-

y = 0,5 + 0,003x + 0,0005x2

R² = 0,951

00,20,40,60,8

11,21,41,61,8

2

0 20 40 60 80 100 120

Laj

u T

umbu

h (c

m/h

r)

Umur (hari)

Page 4: Pola produksi dan nutrisi rumput Kume (Shorgum plumosum var

J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2):31–40

34

kol tanaman pada suatu rumpun tana-man. Hasil penelitian menunjukkanbahwa umur 14-28 hari menghasilkanjumlah anakan per rumpun terbanyakdari pada jumlah anakan pada umur 42-112 hari padahal bila melihat kemam-

puan pembentukan anakan, terdapat ke-cenderungan kemampuan untuk meng-hasilkan jumlah anakan per rumpunyang relatif sama. Rata-rata jumlah ana-kan disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata jumlah anakan rumput KumePemotongan ke - Umur (hari) Jumlah anakan

yang hidupPertambahan jumlah

anakan1 14 3 32 28 5 23 42 5 04 56 5 05 70 5 06 84 5 07 98 5 08 112 5 0

Jumlah anakan yang hidup per rumpun 5

Hasil penelitian ini menunjuk-kan bahwa pembentukan anakan rumputmencapai jumlah maksimal (5 anakan)pada umur 28 hari. Setelah umur terse-but hingga akhir penelitian pada umur112 hari tidak terjadi pertumbuhan ataupertambahan anakan. Ini berarti bahwapembentukan anakan/pols pada rumputKume terhenti saat mencapai umur 28hari. Fenomena ini diprediksi adahubungannya dengan pertumbuhanmorfologis rumput Kume. Dugaanlainnya dikarenakan cahaya matahariyang rendah akibat curah hujan yangtinggi menyebabkan hasil fotosintesisberupa karbohidrat berjumlah sedikitdan masih digunakan untukpertumbuhan tinggi tanaman. Hasilasimilasi ini belum cukup untukmembentuk anakan. Sawen (2012)

menyatakan bahwa intensitas cahayamempengaruhi pemenuhan hasilasimilasi tumbuhan sehinggaberpengaruh terhadap pembentukananakan.

Jarak tanam juga berkaitandengan ruang tumbuh tanaman danberhubungan dengan ketersediaan unsurhara yang dibutuhkan tanaman. Jaraktanam optimal untuk pertumbuhantanaman adalah 80 cm (Sobariah, 1999).

Hubungan antara umur dan produksirumput Kume (Sorghum plumosumvar Timorense)

Rata-rata produksi rumput Kumeyang meliputi produksi bahan kering(BK), bahan organik (BO), proteinkasar (PK), lemak kasar (LK) dan seratkasar (SK) disajikan pada Tabel 3.

Page 5: Pola produksi dan nutrisi rumput Kume (Shorgum plumosum var

J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2):31–40

35

Tabel 3. Produksi bahan kering (BK), bahan organik (BO), protein kasar (PK), lemakkasar (LK) dan serat kasar (SK) rumput Kume pada berbagai tingkat umurpemotongan

Umur(hari)

Komponen Proporsikomponen (%)

Produksi (ton/ha)BK BO PK LK SK

14

Daun hijau 61,0 0,268 0,250 0,023 0,007 0,068 Batang hijau 23,0 0,109 0,101 0,010 0,003 0,033 Material kering 16,0 0,074 0,389 0,006 0,002 0,025

Total 100 0,451 0,420 0,037 0,011 0,134

28

Daun hijau 60,3 1,168 1,092 0,105 0,036 0,318 Batang hijau 21,3 0,745 0,691 0,026 0,019 0,236 Material kering 18,3 0,635 0,593 0,043 0,016 0,209

Total 100 2,550 2,378 0,164 0,069 0,781

42

Daun hijau 65,0 1,183 1,094 0,101 0,023 0,323 Batang hijau 20,0 1,360 1,271 0,072 0,027 0,471 Material kering 15,0 0,989 0,915 0,055 0,022 0,358

Total 100 3,532 3,279 0,226 0,073 1,156

56

Daun hijau 50,0 2,372 2,242 0,220 0,046 0,736 Batang hijau 37,0 1,851 1,735 0,096 0,039 0,638 Material kering 13,0 0,313 0,292 0,012 0,008 0,105

Total 100 4,536 4,259 0,290 0,100 1,497

70

Daun hijau 49,0 3,674 3,412 0,230 0,097 1,261

Batang hijau 33,0 1,089 1,012 0,051 0,023 0,392 Material kering 18,0 0,880 0,825 0,067 0,024 0,291

Total 100 5,644 5,257 0,348 0,140 1,944

84

Daun hijau 32,0 3,530 3,265 0,211 0,095 1,228

Batang hijau 38,0 2,117 1,979 0,088 0,024 0,776 Material kering 30,0 0,525 0,486 0,043 0,009 0,180

Total 100 6,172 5,731 0,379 0,157 2,174

98

Daun hijau 23,3 1,715 1,592 0,091 0,036 0,576

Batang hijau 44,3 4,202 3,968 0,22 0,104 1,557 Material kering 32,3 2,746 2,546 0,113 0,062 1,069

Total 100 8,664 8,084 0,452 0,198 3,165

112

Daun hijau 21,5 2,661 2,469 0,092 0,048 1,029

Batang hijau 49,7 5,194 4,859 0,159 0,131 2,020 Material kering 28,8 2,716 2,524 0,109 0,070 0,950

Total 100 10,561 9,831 0,229 0,243 3,858

Tabel 3 memperlihatkan bahwabesarnya rata-rata produksi bahan ker-ing rumput Kume cenderung meningkatseiring dengan semakin lamanya umurpemotongan. Umur pemotongan 112hari menghasilkan produksi bahan ker-ing tertinggi (10,561 ton/ha) disebabkanumur pemotongannya lebih lama diban-dingkan dengan umur pemotongan 14–98 hari. Semakin lama umurpemotongan akan meningkatkan

produksi bahan segar dan kandunganbahan kering. Peningkatan kedua haltersebut akan meningkatkan pulaproduksi bahan keringnya karenaproduksi bahan kering merupakan hasilkali produksi bahan segar dengankandungan bahan kering.

Peningkatan produksi bahanorganik dan protein kasar mengikutipeningkatan produksi bahan kering, jadimeskipun kandungan protein kasar

Page 6: Pola produksi dan nutrisi rumput Kume (Shorgum plumosum var

J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2):31–40

36

menurun akan tetapi karena kandunganbahan kering meningkat denganbertambahnya umur maka produksiprotein kasar masih tetap meningkat.Produksi protein kasar sangat berkaitandengan produksi daun dimana semakinbanyak produksi daun akanmenghasilkan produksi protein kasaryang semakin banyak. Seperti yangdikemukakan oleh Lugiyo (2006)bahwa protein tanaman berhubunganerat dengan aktivitas jaringan, sehinggadaun mengandung lebih banyak proteindibandingkan dengan batang.Peningkatan produksi protein kasar inidisebabkan karena adanya peningkatanproduksi bahan kering yang semakintinggi seiring dengan semakin lamanyaumur pemotongan.

Tabel 3 menunjukkan bahwaproduksi serat kasar terendah terdapatpada umur pemotongan 14 hari (0,134ton/ha) sedangkan produksi serat kasartertinggi terdapat pada umurpemotongan 112 hari (3,858 ton/ha).Peningkatan produksi serat kasardisebabkan karena terjadinya proseslignifikasi yang semakin tinggi seiringlamanya umur pemotongan sehinggakomponen serat kasar akan meningkat.Secara morfologi, terjadinya penurunankualitas hijauan terjadi karenaperubahan dalam imbangan daun danbatang. Semakin tua umur tanaman,maka pada tahap floral stem elongation,batang akan memiliki persentase yanglebih besar daripada daun. Dengandemikian dapat dijelaskan bahwa padaumur pemotongan yang lebih tua,produksi secara kuantitas akan lebih

besar, namun secara kualitas akan turunsebagai resultan dari komposisi batangterlalu tinggi yang berakibat padaturunnya palatabilitas dan kecernaanhijauan.

Komponen tanaman dan kandungannutrisi rumput Kume (Sorghumplumosum var. Timorense)

Hasil penelitian terhadapkomponen rumput Kume (daun hijau,batang hijau dan material kering)meningkat seiring dengan semakintuanya umur tanaman. Hal ini karenasemakin tua umur tanaman makacadangan makanan yang diserap olehdaun akan berkurang. Denganterbentuknya daun, batang dan anakanyang lebih banyak akan mendukungproses fotosintesis. Laju fotosintesisyang optimal didukung oleh cerahnyacahaya matahari selama pertumbuhantanaman menyebabkan fotosintat yangdihasilkan dapat maksimal, demikianpula dengan distribusi fotosintat daridaun ke seluruh bagian tanaman dapatberjalan secara optimal. Hal inimenghasilkan organ tanaman yangpadat dan berisi sehingga meningkatkanberat kering tanaman. Fotosintesis yangberjalan efektif dapat meningkatkanasimilat yang selanjutnya meningkatkanbahan kering tanaman.

Rata-rata komponen tanamandan kadungan nutrisi yang meliputibahan kering (BK), bahan organik(BO), protein kasar (PK), lemak kasar(LK) dan serat kasar (SK) rumput Kumepada penelitian ini disajikan pada Tabel4.

Page 7: Pola produksi dan nutrisi rumput Kume (Shorgum plumosum var

J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2):31–40

37

Tabel 4. Kandungan bahan kering (BK), bahan organik (BO), protein kasar (PK),lemak kasar (LK) dan serat kasar (SK) rumput Kume

Umur(hari)

Komponen Proporsikomponen (%)

Kandungan nutrisi (g/kg)BK BO PK LK SK

14

Daun hijau 61,0

171,0

935,0 86,6 19,6 253,0 Batang hijau 23,0 928,0 87,5 21,2 303,0 Material kering 16,0 934,0 75,2 25,1 334,0

Total 100 942,6 85,8 21,0 279,9

28

Daun hijau 60,4

194,0

918,0 85,1 19,5 273,0 Batang hijau 21,3 930,0 52,8 20,2 318,0 Material kering 18,3 938,0 55,5 22,5 328,0

Total 100 914,9 72,1 20,0 289,4

42

Daun hijau 65,0

199,0

928,0 92,6 26,9 273,0 Batang hijau 20,0 944,0 51,8 11,5 346,0 Material kering 15,0 929,0 37,6 18,1 362,0

Total 100 931,4 76,2 22,5 301,1

56

Daun hijau 50,0

262,0

925,0 89,7 21,2 310,0 Batang hijau 37,0 935,0 34,8 24,8 345,0 Material kering 13,0 925,0 68,5 22,4 335,0

Total 100 928,8 66,6 22,7 326,2

70

Daun hijau 49,0

266,0

929,0 62,7 22,9 343,0 Batang hijau 33,0 929,0 46,5 27,4 360,0 Material kering 18,0 937,0 75,9 22,4 330,0

Total 100 930,4 59,7 24,3 346,4

84

Daun hijau 32,0

286,7

934,0 59,8 26,3 348,0 Batang hijau 38,0 930,0 41,6 21,3 367,0 Material kering 30,0 927,0 82,9 26,9 342,0

Total 100 939,7 60,4 24,8 356,7

98

Daun hijau 23,3

306,7

945,0 53,1 25,6 336,0 Batang hijau 44,3 938,0 62,3 25,8 371,0 Material kering 32,4 934,0 41,3 24,7 389,0

Total 100 929,0 52,8 25,1 364,8

112

Daun hijau 21,5

312,0

928,0 34,7 30,5 386,0 Batang hijau 49,7 935,0 30,6 25,7 389,0 Material kering 28,8 930,0 40,0 25,4 350,0

Total 100 941,4 34,5 26,9 380,7

Berdasarkan data pada Tabel 4,kandungan bahan kering meningkatseiring dengan bertambahnya umur ta-naman, sehingga bahan kering terendah(171 g/kg) ditemukan pada umur 14 haridan bahan kering tertinggi (312 g/kg)pada umur pemotongan 112 hari. Sema-kin lama umur pemotongan (sampai 60hari) maka kandungan bahan keringnya

meningkat karena pada umur pemoton-gan yang lebih muda kandungan airrumput akan lebih banyak dibandingkandengan umur tanaman yang lebih tua.Semakin tua umur rumput, kandunganserat kasar akan semakin meningkatsehingga kandungan air semakinberkurang.

Page 8: Pola produksi dan nutrisi rumput Kume (Shorgum plumosum var

J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2):31–40

38

Kandungan bahan organik padaTabel 4 menunjukkan penurunan padaumur pemotongan 14-28 hari tetapipada umur pemotongan 70-112 harimengalami kenaikan. Penurunan inidisebabkan karena karbohidrat yangsemula digunakan untuk pertumbuhandaun, batang dan akar tanaman jugaharus mempersiapkan kebutuhankarbohidrat untuk pembentukan bunga,buah dan biji.

Sama halnya dengan kandunganbahan kering, kandungan serat kasarjuga meningkat seiring denganbertambahnya umur tanaman rumputKume. Serat kasar terendah (279,9g/kg) pada umur 14 hari dan tertinggi(380,7 g/kg) pada umur 112 hari. Umur112 hari memiliki kandungan seratkasar yang tertinggi karena umurtanaman yang semakin tua mempunyaikandungan dinding sel yang tinggi.Perbedaan kandungan serat kasar dapatterjadi karena perbedaan umurpemotongan. Umur pemotongan yanglebih lama akan mempengaruhikandungan serat kasar (semakin tinggi),sedangkan umur pemotongan yang lebihpendek akan terjadi sebaliknya.Kandungan serat kasar erathubungannya dengan umur tanaman.

Semakin tua umur tanaman semakinmeningkat kandungan serat kasarnya.

Kandungan protein kasar jugamenurun seiring dengan semakin tuaumur tanaman. Semakin tua umurtanaman maka produksi batangmeningkat tetapi produksi daunmenurun. Pada penelitian ini,kandungan protein kasar pada umur 14hari mencapai 85,8 g/kg BK danmenurun hingga pada level terendah34,5 g/kg BK pada umur pemotongan112 hari. Kondisi tersebut salah satunyadisebabkan karena bertambahnyakomponen dinding sel disertaipenurunan isi sel. Tabel 4memperlihatkan bahwa semakin tuaumur pemotongan maka kandunganprotein kasar makin menurun,sebaliknya kandungan serat kasarnyamakin tinggi. Hal ini sesuai denganpendapat Lugiyo (2006) bahwa semakinbertambah umur tanaman maka seltanaman bertambah besar, dindingselnya menebal dan terjadiperkembangan pembuluh kayu sehinggaproduksi bahan kering meningkat tetapikandungan gizinya semakin menurun.Hubungan antara umur pemotonganterhadap kandungan protein kasarrumput Kume disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Hubungan antara umur dengan kandungan protein kasar rumput Kume

y = 86,50 + 0,110x - 0,004x2

R² = 0,944

30,035,040,045,050,055,060,065,070,075,080,085,090,095,0

100,0

0 14 28 42 56 70 84 98 112

Kan

dung

an p

rote

in k

asar

(g/

kgB

K)

Umur (hari)

Page 9: Pola produksi dan nutrisi rumput Kume (Shorgum plumosum var

J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2):31–40

39

Pada Gambar 2 terlihat bahwakandungan protein kasar rumput Kumesemakin menurun seiring denganmeningkatnya umur pemotongan.Kondisi tersebut salah satunyadisebabkan karena bertambahnyakomponen dinding sel dan disertaipenurunan isi sel. Meningkatnya umurdinding sel ataupun serat kasar lebihmendominasi pada tanaman yang lebihtua. Berdasarkan Gambar 2 dapat

dinyatakan bahwa kandungan proteinkasar menurun pada umur pemotongan14-112 hari. Persamaan pada Gambar 2menunjukkan bahwa rata-ratakandungan protein kasar pada setiapumur pemotongan mengalamiperubahan sebesar 0,110 untuk x danjuga diperkirakan akan mengalamiperubahan sebesar minus 0,004 untuksetiap perubahan yang terjadi padaumur pemotongan x2.

Grafik 4. Hubungan antara umur dengan kandungan serat kasar rumput Kume

Berdasarkan Gambar 4,persamaan Y=276,3+1,103xmempunyai nilai koefisien determinasi(R²) = 0,836. Hubungan tersebutmenunjukkan hubungan yang positifantara umur tanaman dengan kandunganserat kasar tanaman dimana semakin tuaumur pemotongan, makin meningkatpula kandungan serat kasarnya.Kandungan serat kasar rumput Kumesetiap harinya akan meningkat sebesar1,103+276,3.

KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian da-

pat disimpulkan antara lain :1. Pola pertumbuhan rumput Kume

pada umur 14-28 hari berlang-sung lambat kemudian mening-kat cepat pada umur 28-98 hari

dan melambat lagi pada umur98-112 hari.

2. Pemotongan terhadap rumputKume pada fase vegetatif akanmenghasilkan nutrisi yang ba-gus, sedangkan jika dilakukanpemotongan pada fase generatifmaka akan menurunkan kualitasrumput tetapi menghasilkanproduksi biomasa yang tinggi.

SaranHasil penelitian ini menyarankan

agar melakukan penelitian lanjutan den-gan memberikan perlakuan pemupukandan tinggi pemotongan yang berbedapada rumput Kume.

DAFTAR PUSTAKADami Dato, T. O. 1998. Pengelolaan

rumput Sorghum Plumosumvar. Timorense kering dengan

y = 276,3 + 1,031xR² = 0,836

200,0225,0250,0275,0300,0325,0350,0375,0400,0425,0450,0

0 20 40 60 80 100 120

Kan

dung

an s

erat

kas

ar (

g/kg

BK

)

Umur (hari)

Page 10: Pola produksi dan nutrisi rumput Kume (Shorgum plumosum var

J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2):31–40

40

fitrat abu sekam padi (FASP)terhadap perubahan komponenserat dan kecernaannya secarain vitro. Thesis Pasca SarjanaUniversitas Padjajaran.Bandung.

Hindratiningrum, N. 2010. Produksi dankualitas hijauan rumputmeksiko pada berbagai umurpemotongan dengan dosispemupukan 200 kg/ha/tahun.Jurnal Ilmiah Inkoma, Volume21, hal. 111-122.

Lugiyo, 2006. Umur pemotonganterhadap produksi hijauanrumput Sorghum SP sebagaitanaman pakan ternak. Temu

teknis nasional tenagafungsional pertanian. Bogor.

Sawen, D. 2012. Pertumbuhan rumputgajah (Pennisetum purpureum)dan benggala (Panicummaximum) akibat perbedaanintensitas cahaya. Jurnal IlmuTernak dan Tanaman. Vol. 2hal. 17–20

Sobariah, L. 1999. Uji adaptasi danpengaruh jarak tanam terhadapsorghum manis (Sorghumbicolor (L) Moench) varietasRIO, RVG dan Cowley padalahan kering basah. Skripsi.IPB Bogor.


Top Related