Download - PERNAFASAN - PPOK

Transcript
  • Kronik yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara di dalam saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel, bersifat progresif, disebabkan proses inflamasi paru (Wikipedia,2007)Kombinasi 2/3 diagnosa (Bronkhitis Kronik, Empysema, Asma Bronkhial)(Enggram, 1996 ).Definisi

  • MerokokPolusiAlergiObat-obatanGenetikLingkungan KerjaTidak diketahuiEtiologi

  • Patofisiologi

  • Dada terasa beratWhezingBatuk non produktifTakhikardiTakipnea

    Manifestasi Klinis

  • KomplikasiGagal NafasGagal nafas kronikGagal nafas akut pada gagal nafas kronikInfeksi berulangCor pulmonal

  • Faal ParuSpirometri (VEP1,VEP1 Prediksi,KVP,VEP1/KVP) Uji Bronkodilator Darah Rutin (Hb, Ht, Leukosit)RadiologiPemeriksaan Diagnostik

  • EdukasiObat-obatanTerapi OksigenVentilasi MekanikNutrisiRehabilitasiPenatalaksanaan

  • Assesment

    Anamnesa-Riwayat merokok- Riwayat alergi pada keluarga- Sesak nafas memburuk saat aktivitas- Terpajan polusi/zat kimia

  • Pemeriksaan fisikInspeksi: Dispnea, retraksi otot nafas, batuk produktif, sputum putih keabuan, RR > 24Palpasi: Vocal fremitus lemah, hepar tdorong kebawah,letak diafragma rendahPerkusi: HipersonorAuskultasi: Ronchi, wheezing, ekspirasi panjang

  • Bersihan jalan nafas tidak efektif dapat berhubungan dengan: peningkatan mukusGangguan pertukaran gas dapat berhubungan dengan:Kerusakan membran alveolar kapilerPola nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi saluran nafasNursing Diagnostic

  • Nursing Care Planning

  • Gangguan pertukaran gas dapat berhubungan dengan : Kerusakan membran alveolar kapiler

    Istirahat (intervensi utama)Pemberian O2 untuk meningkatkan perbedaan konsentrasi/ tekanan oksigen antara alveoli dg kapiler Ambulasi untuk meningkatkan sirkulasi yg akan memperbaiki rasio perfusi-ventilasi Kolaborasi : antibiotik (klien radang akut parenkim paru)

  • Pola nafas tidak efektif b.d obstruksi jalan nafas

    Intervensi perubahan pola nafas :Posisi semi fowler/ fowler meningkatkan kapasitas vital paru .Perubahan posisi memberikan kesempatan semua alveoli berkembang secara optimal.Ambulasi/ exercise meningkatkan pembentukan energi untuk bernafas & CO2 yg akan merangsang pusat nafas.Intervensi spesifik :Latihan nafas dalam untuk pasien dengan pernafasan cepat & dangkal mencegah atelektasis.Latihan pursed lip breathing latihan nafas diafragma/ menggunakan incentive spirometer untuk pasien dg hambatan dalam ekspirasi/ retensi CO2.(Tindakan Dependent Perawat) Intervensi medis : Pemasangan ventilator/ respirator/IPPB klien yg mengalami kesulitan nafas akibat gangguan pada hubungan saraf otot/ gangguan sistem saraf.

  • Trigger CaseTn. A 56 tahun dirawat di ruang paru RSU Dr. Soetomo Surabaya dengan PPOK. Tn.A mengeluh sesak nafas kumat-kumatan sejak 5 tahun yang lalu dan dalam lima hari ini sesak tersebut bertambah berat. Klien minum obat dan aerosol tetapi tetap sesak. Sesak nafas pada waktu berbaring, duduk, berdiri maupun berjalan, serta batuk berdahak dengan warna putih kekuningan. Keadaan umum klien baik, tanda-tanda vital (suhu : 36,8 0C, nadi : 100 X/menit. Kuat dan teratur, tekanan darah : 100/60 mmHg, dan respirasi : 32 x/menit), terdapat bunyi nafas wheezing dan ronchi, sianosis bibir dan dasar kuku, jari tabuh, terdapat oedem pada ekstremitas bawah, distensi vena leher, sianosis perifer, kesadaran composmentis, mual/muntah, nafsu makan menurun, Klien terkesan takut akan penyakitnya, merasa terasing dan sedikit stress menghadapi tindakan yang diprogramkan.

  • Darah lengkapHb: 10,6 gr % mg/dlLeukosit: 17600LED: 100Hematokrit: 31,1Trombosit: 421PCV: 0,33Faal Hati SGOT: 29,2 U/LAlkali Phospatase: 261SGPT: 16,11 U/LAlbumin: 3,81 gr/dlFaal GinjalUreum/BUN: 12 mg/dlSerum Creatinin: 0,93 mg/dlElektrolitNatrium: 136 mmol/lKalium: 2,2 mmol/l

    Oksigen 2 Lt/mt Inj Cepotaxime 3 X 1 gr.Tab Cefrofloxacin 2 X 500 mgAtroven Nebulizer 4 x / hr.Bricasma Nebulizer 4 x / hr.Syr Antacid3 X 1 C1Tab Ranitidin2 X 1Tab Codein 3 X 10 mgInfus RL drip KCl 25 mg/24 jam

    Hasil Laboratorium Terapi


Top Related