Transcript
Page 1: PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

A.    Pendahuluan

Evolusi merupakan ilmu yang  mempelajari perubahan yang berangsur-angsur menuju

ke arah yang sesuai dengan masa dan tempat. Teori evolusi mempelajari proses perubahan

yang terjadi pada makhluk hidup. Teori evolusi merupakan suatu teori yang dinamis, selain

penting dalam biologi juga dalam perkembangan teknologi.

Biologi sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan keadaan fisik

organisme atau mkhluk hidup mengemukakan juga ide atau gagasan evolusi biologis

(biological evolution) yang mana telah mengalami evolusi pula dalam sejarah

perkembangannya. Evolusi biologis sebagaimana dikenal dewasa ini telah berbeda dengan

gagsan evolusi yang dikemukakan oleh Aristoteles, Chevalier de Lamarck, dan Charles

Robert Darwin.

Teori evolusi biologis mengemukakan bahwa hewan, tumbuhan, dan juga manusia

merupakan hasil perkembanagn evolusi dari makhluk-makhluk hidup yang berbentuk lebih

sederhana, bermula dari adanya satu atau beberapa bentuk makhluk hidup sangat sederhana

pda awal kehidupan di bumi yang secara perlahan-lahan berkembang menjadi berbagai

spesies organisme (Widodo, 1993). Terdapat sejumlah bukti tidak langsung yang tidak

lengkap dan penjelasan dari berbagai cabang biologi yang dapat digunakan untuk mendukung

gagasan evolusi.

Biologi sebagai ilmu pengetahuan alam memeilki metode induktif dalam memperoleh

kebenaran. Kebenaran evolusi yang diperoleh dari penarikan kesimpulan secara induktif ini

diterapkan berlaku umum terhadap semua organisme. Biologi sebagai ilmu pengetahuan alam

pada umumnya mewadahi hal-hal yang rasinal dengan dilengkapi bukti-bukti. Apabila

terdapat fenomena suatu peristiwa alam dapat dikemukakan gagasan yang dapat menjelaskan

fenomena tersebut dengan disertai bukti-bukti yang bisa diuji, gagasan hasil pengujian

tersebut disebut hukum. Apabila hanya terdapat bukti-bukti yang tidak langsung atau bukti-

bukti yang tidak lengkap untuk mendukung pebjelasan rasional terhadap gejala alam, maka

gagasan hasil telaahnya disebut sebagai teori. Sedangkan apabila gagasan itu sama sekali

belum disertai bukti yang diperlukan maka gagasan tersebut disebut sebgai hipotesa.

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan

genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang

berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam

suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi

Page 2: PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi,

sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang

menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan

kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.

Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah

proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi.

Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika

suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh

hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan

perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan

menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu

dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari

nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.

Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang

dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori-teori

yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati

organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19

bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu. Namun, mekanisme yang mendorong perubahan

ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On the Origin

of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam. Karya Darwin

dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah.

 Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan

Mendel, membentuk sintesis evolusi modern, yang menghubungkan satuan evolusi (gen)

dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini

mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini

telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih

menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi.

Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun

sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian,

Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti

mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang

terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik

dalam menjelaskan peristiwa evolusi.

Page 3: PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

Saat ini teori evolusi biologi tidak lagi identik dengan prototype darwinisme dan neo-

darwinisme karena adanya tambahan beberapa petunjuk. Selain itu terdapat pula bukti-bukti

tidak langsung atau penjelasan yang berasal dari beberapa cabang biologi seperti genetika,

sistematika, morfologi perbandingan, palaeontologi, embriologi, ekologi, dan sebagainya.

Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey (1893) menyatakan bahwa pada suatu saat

atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH2),

dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi

radiasi sinar kiosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut

menghasilkan zat-zat hidup. Teori evolusi Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal dengan

teori Urey.

Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan

menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami

perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Menurut Urey, terbentuknya makhluk

hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut :

a) kondisi 1 : tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan hydrogen yang

sangat banyak di atmosfer bumi

b) kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar

kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang lebih

besar,

c) kondisi 3 : terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan kimianay dapat

disamakan dengan susunan kimia virus, dan

d) kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat hidup yang terbentuk

tadi berkembang menjadi seejnis organisme (makhluk hidup yang lebih kompleks.

B.     Sejarah Perkembangan Teori Evolusi

Dalam arus globalisasi, ilmu pengetahuan semakin berkembang , teori evolusipun

berkembang sejalan dengan perubahan zaman. Pemikiran tentang teori evolusi selalu berubah

dalam kurun waktu tiga abad lebih. Menurut Widodo dkk (2003), Perubahan dasar pemikiran

yang berubah sesuai dengan kurun waktu tersebut dapat digolongkan menjadi 6 masa teori

yaitu masa teori fixisme, J.B. Lamarck, evolusi Darwin, genetika, neo-darwinian, dan evolusi

modern.

1.      Masa teori fixisme

Page 4: PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

Pada abad ke-18, para ilmuwan beranggapan bahwa suatu jenis organisme adalah

tetap dan tidak mengalami perubahan. Setiap jenis makhluk hidup atau spesies yang

sempurna adalah stabil tidak lagi mengalami perubahan.

a.       Plato (428-348 SM)

Ia membayangkan seorang pencipta yang menciptakan dunia dari kehancuran dan kemudian

menciptakan dewa-dewa yang lalu membuat manusia laki-laki. Wanita dan hewan timbul dari

reinkarnasi jiwa laki-laki. Makin cacad jiwa itu makin rendah reinkarnasinya.

b.      Aristoteles (384-322 SM)

Adalah seorang pengamat alam yang teliti dan melihat banyak bukti mengenai desain dan

tujuan. Menurut pandangan Aristoteles telah terjadi proses penyempurnaan di bumi oleh

kekuatan supernatural, kekuatan yang membimbing penyempurnaan sehingga terdapat

beraneka ragam makhluk hidup. Beliau menggolongkan semua organisme di dalam suatu

skala alam atau  nature scale yang meliputi dari organisme sederhana sampai yang kompleks,

namun demikian Beliau tidak mengemukakan postulat adanya hubunagn satu golongan

dengan golongan organisme lainnya dalam proses kejadiannya (Widodo, 1993).  Dengan kata

lain pada masa itu tidak pernah dipersoalkan mengenai hubungan kekerabatan antara satu

organisme dengan organisme lain. Organisme yang ada dianggap tidak sempurna tetapi

bergerak kearah keadaan yang lebih baik. Hal ini kadang-kadang diartikan sebagai pemikiran

evolusi, tetapi Aristoteles sangat samar-samar mengenai sifat gerakan tersebut. Mungkin

gerakan itu merupakan pendekatan yang makin cocok dengan idealis penciptaan tiap spesies

tertentu, yang pasti Aristoteles tidak merinci suatu pemikiran mengenai transmutasi spesies.

Seorang bangsa Prancis, Pierre-Louis de Maupertius pada tahun 1745 mengemukakan

bahwa beberapa bangsa mungkin mulai timbul karena menyimpang secara kebetulan dari

desain alami. pemikiran mengenai evolusi yang lebih cermat kemudian dikemukakan oleh

Denis Diderot (1746), george Louis LeClere, Comte de Buffon (1779), Erasmus Darwin

(1794).

c.       Anaximander (600-546 SM)

Beliau dapat dipandang sebagai pelopor dari ajaran desendensi (ajaran penurunan) oleh

karena ia mengajarkan bahwa kosmos itu mungkin terbebtuk dari kekacoan (chaos),

kehidupan itu timbul dari zat mati, sedangkan makluk yang tinggi tingkatannya timbul dari

makluk yang rendah tingkatannya. Akan tetapi teori ini sama sekali tidak mempunyai

pengaruh apa-apa terhadap alam pemikiran para sarjana di zaman itu dan di zaman

berikutnya. Baru setelah teori-teori evolusi ini berkembang dengan pesat, maka dalam

Page 5: PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

tulisan-tulisan sarjana itu dapat menemukan kembali petunjuk-petunjuk tentang adanya

pendapat-pendapat semacam itu.

Para ahli ilmu hewan dari abad 17 dan 18 setuju sekali akan pendapat-pendapat dari kitab

suci injil yang tertulis dalam buku genesis yang disebut dengan ”teori Penciptaan”. Salah satu

ahli yang sejalan dengan pikiran tadi adalah Carolus Linnaeus.

d.      Carolus Linnaeus (1707-1778)

Carolus Linnaeus dilahirkan tanggal 23 Mei 1707 disebuah desa kecil di Swedia, sebagai

anak seorang pendeta. Dia mula-mula juga bekerja untuk menjadi pendeta, kemudian belajar

untuk menjadi tabib, tetapi kemudian dia lebih tertarik pada tumbuh-tumbuhan dan binatang.

Pada umur 24 tahun ia sudah memberi kulaih-kuliah dan demonstrasi pada Universitas di

Uppsala. Setelah mengadakan perjalanan penyelidikan di Laplandia maka dia menikah

setelah itu pergi ke Belanda. Pada tahun 1735 ia telah lulus dari Universitas Harderwijk yang

dibubarkan dalam abad 19. Kemudian ia pergi ke Leiden dan mencetak buku ”systema

Naturae”. Dalam buku ini pembagian sistematiknya sudah dibentangkan secara skematis.

Karangan-karangannya yang terkenal adalah : Fundamenia Botanica, Classae Plantarum,

Philosophia Botanica dan Genera Plantarum, Systema Naturae, Spesies Plantarum dal lain-

lainya. Setelah mengunjungi paris, Linnaeus kembali ke Swedia untuk menjadi mahaguru di

Uppsala. Disinilah ia menjadi salah satu dari mahaguru-mahaguru yang terkenal di zaman itu,

sehingga Raja Swedia mengangkat dia menjadi seorang bangsawan.

Pada tahun 1778 dia meninggal dunia dan mewariskan perpustakaannya. Selain itu juga

mewariskan kumpulan 19.000 tanaman kering, lebih dari 3000 ekor serangga, 1500 kulit-

kulit berbagai kerang dan kulit-kulit binatang, 1500 ekor ikan, beberapa ekor burung dan

2500 minerasl. Kumpulan-kumpulan itu masih dapat dilihat digedung ”Linnean Society” di

London, sebuah perkumpulan peneliti pengetahuan alam yang memakai nama Linnaeus.

Linnaeus menyampaikan bahwa :

1. Semua tanaman dan binatang yang hidup sekarang ini dahulu dengan serentak diciptakan

diatas bumi oleh satu ciptaan saja.

2. Mereka diciptakan dalam bentuk seperti yang tampak sekarang ini.

3. Tidak pernah ada tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang lain di bumu ini kecuali

tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang hidup sampai sekarang.

Pembagian sistematika hewan menurut Linnaeus adalah sebagai berikut :

1. Binatang-binatang menyusui

2. Burung-burung

3. Ampibi-ampibi

Page 6: PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

4. Cacing-cacing

5. Serangga-serangga

Binatang-binatang menyusui ini dibagi lagi menjadi 8 golongan. Binatang yang termasuk

salah satu dari 8 golongan ini diantaranya ialah (1) Gajah ; (2) Sapi Laut; (3) Macan Loreng;

(4) Pemakan Semut; (5) Trenggiling. Pembagian ini jelas tidak didasrkan atas persamaan-

persamaan cara hidup dari binatang-binatang itu dan ia tetap tidak menyangsikan kebenaran

teori penciptaan.

e.       Cuvier (1769-1832)

Cuvier adalah anak dari seorang bangsa Prancis yang telah melarikan diri ke negeri Jerman,

ia akhirnya belajar di negeri ini. Pada tahun 1795 ia kembali ke paris. Disana ia menjadi

seorang sarjana yang terkenal. Mula-mula ia sebagai mahaguru pada Jardin des Plantes,

kemudian sebagai sekretaris dari Akedemi Pengetahuan di Paris. pada tahun 1831 ia diangkat

menjadi bangsawan yang tertinggi dari Prancis.

Ia menyampaikan bahwa sisa-sisa hewan yang telah mebatu itu adalah dari sisa hewan yang

telah mati di zaman dulu. Mammouth yang dikeluarkan dari timbunan es di Rusia dengan

utuh itupun telah diketahui oleh Cuvier.

Ilmu geologi yaitu ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan bentuk dari kulit bumi.

Lapisan-lapisan tanah (yang merupakan kulit bumi) itu menandakan berbagai periode dalam

sejarah bumi. Dari hewan-hewan yang telah mati itupun dapat ditemukan jenis-jenisnya yang

merupakan petunjuk dari berbagai periode tersebut. Berdasarkan pertimbangan ini, Cuvier

kemudian menyusun teori yang terkenal dengan Teori Catalysma. Ia beranggapan bahwa

tiap-tiap periode dalam sejarah bumi itu mungkin selalu diakhiri dengan suatu bencana yaitu

semacam kiamat. air bah yang diceritakan dalam Kitab Injil, yang memusnahkan ataupun

hampir melenyapkan semua makluk hidup. Sesudah itu oleh Tuhan mingkin menciptakan lagi

suatu tumbuhan dan hewan baru. Jadi teori Civiert ini pada hakekatnya adalah sama saja

dengan teori Linnaeus, akan tetapi penciptaan yang dimaksudnya terjadi berulang-ulang.

Cuvier menambahkan bahwa mungkin sekali lenyapnya hewan-hewan itu bukannya dimana-

mana, dengan demikian ada kemungkinan juga bahwa hewan-hewan yang diciptakan dalam

periode yang sudah lamapau dari suatu daerh tertentu, kemudian pindah menempati daerah

lain yang baru di bumi ini. Hal ini berkaitan dengan sebaran hewan atau geografi hewan.

Pendapat lain dari Cuvier yang penting adalah bahwa semua hewan dapat dianggap sebagai

suku-suku dari suatu deret yang mulai dari hewan bersel satu yang sederhana sampai tingkat

manusia. Hal ini dikenal dengan Tangga Dari Alam.

Page 7: PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

2.      Masa teori J. B. Lamarck

Pada masa teori ini para ilmuwan beranggapan bahwa evolusi makhluk hidup terjadi

sebagai suatu akibat respon makhluk hidup terhadap lingkungannya. Yang man aktivitas dan

kebiasaan yang dipengrauhi oleh lingkungan tersebut kemudian diturunkan kepada generasi

berikutnya.

Sebelum Lamarck, ahli lain yang sejalan dengan pemikiran Lamarck adalah Buffon

(1707-1788) dan Erasmus Darwin (kakek dari Charles Darwin, 1731-1802) menulis syair

yang dianggap sebagai karangan berpengetahuan yang berjudul ”Zoonomia” ia berpendapat

bahwa hewan-hewan mungkin juga timbul dari hewan-hewan lain.

Dalam teorinya, J.B. Lamarck (Jean Baptist Pierre Antoine De Monet, Chavalier De

Lamarck) (1744-1829 M) mengemukakaan bahwa suatu organisme berubah sesuai dengan

aktivitas ataupun kebiasaan sewaktu masih dan perubahan /sifat perolehan tersebut

diwariskan kepada generasi berikutnya. Aktivitas/ kebiasaan yang terjadi berulang-ulang

akan menyebabkan terjadinya perubahan fisik dan fungsinya.

Teori Lamarck ialah :

a.       Bahwa di bumi ini mula-mula timbul makluk hidup yang sederhana, yang mungkin berasal

dari benda-benda mati (dengan jalan Generatio Spontanea), akan tetapi dari makluk yang

sederhana ini kemudian dalam tempo yang panjang sekali timbulah jenis-jenis makluk yang

hidup sampai sekarang, tanpa ada penghentian jalannya kehidupan seperti yang dimaksudkan

dalam cerita kiamat dari kitab Injil ataupun teori bencana menurut Cuvier. Teori evolusi

menganggap bahwa hewan bersel satu sebagai permulaan evolusi dan menganggap manusia

sebagai akhir evo lusi.

b.      Diantara sebab-sebab yang menyelenggarakan perubahan-perubahan dan penyempurnaan

tubuh makluk hidup, Lamarck mengemukakan bahwa pentingnya mempergunakan dan tidak

mempergunakan alat tubuh tertentu. Kalau sebuah alat tubuh sering digunakan maka ia akan

tumbuh sempurna dan bila ia jarang digunakan ataupun tidak digunakan sama sekali maka ia

akan terbelakang tumbuhnya, sedang tiap-tiap perubahan yang dialami oleh individu itu

selama masa hidupnya kelak akan diturunkan kepada keturunanya, sehingga kelak sifat itu

tampak sempurna pada keterunannya.

Lamarck memberi contoh Ular adalah binatang yang mempunyai kebiasaan untuk

merangkak/merayap dengan cepat masuk ke dalam tanah, kalau mereka mau bersembunyi.

Kaki-kaki yang panjang malah merugikan untuk merangkak dan bersembunyi di dalam tanah

dan keberadaan kaki tersebut justru merintangi gerakan. Jadi kebiasaan bergerak dari

binatang itu menyebabkan lenyapnya kaki-kaki pada tubuhnya sendiri. Sedangkan jerapah

Page 8: PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

memiliki leher yang panjang karena mereka mempunyai kebiasaan hidup untuk mengambil

daun-daunan dari pohon-pohon yang tinggi. Lamarck berpendapat bahwa nenek moyang

jerapah berleher pendek. Jerapah ini cenderung menjulurkan lehernya untuk mencapai

dedaunan di pohon yang tinggi. Penjuluran yang berlangsung secar berulang-ulang ini

mengakibatkan leher jerapah menjadi panjang yang mana kemudian diwariskan kepada

keturunannya. Aktivitas yang berulang-ulang ini adalah mekanisme adaptasi, sedangkan

perubahan yang terjadi adalah suatu proses transformasi.

Disamping Cuvier dan Lamarck, pada waktu itu di Paris hidup pula seorang ahli ilmu

hewan bernama Etienne Geoffroy ST. Hilaire (1722-1844)yang mempunyai anggapan yang

sama dengan Lamarck dan Goethe. Ia berpendapat bahwa ada suatu hubungan antara hewan-

hewan yang mempunyai bentuk dasar dari tubuhnya.

3.      Masa teori evolusi Darwin

Menurut Charles Robert Darwin (1809-1882) terjadinya evolusi dikarenakan adanya

seleksi alam, sedangkan adaptasi merupakan penyebab terjadinya seleksi alam (mekanisme

seleksi alam). Jerapah yang berleher panjang berasal dair yang berlehar panjang pula,

sedangkan yang berleher pendek musnah. Faktor yang menyebabkan evolusi (mekanisme

evolusi) adalah seleksi alam.

Dalam bukunya “On The Origin of Spesies by Means of Natural Selection”, Darwin

mengeluarkan teori evolusi yang intinya dapat dibagi menjadi beberapa pokok berikut ini

1. Variasi pada tumbuhan dan hewan merupakan suatu variasi karateristik yang muncul dalam

penampakan fenotip organisasi tersebut.

2. Rasio pertambahan terjadi secara geometrik, yaitu jumlah setiap spesies relatif tetap. Hai ini

terjadi karena banyak individu yang tersingkir oleh predator, perubahan iklink dan proses

persaingan.

3. Struggle for existance (usaha yang keras untuk bertahan ) merupakan suatu usaha individu

organisme untuk bertahan hidup. Individu dengan variasi yang tidak sesuai untuk kondisi-

kondisi yang umum dialam,akan tersingkir. Adapun individu-individu dengan variasi

menguntungkan dapat melanjutkan kehidupannya dan memperbanyak diri dengan

berproduksi.

4. Menghasilkan the survival of fittest kelestarian didapat dari organisasi yang memiliki kualitas

paling sesuai dengan lingkungan. Individu=individu yang dapat hidup akan mewariskan

variasi-variasi tersebut kepada generasi berikutnya. Menurut Dawin terjadi evolusi karena

adanya seleksi alam (faktor alam yang mampu menyeksi makhluk hidup. Adaptasi

Page 9: PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

merupakan penyebab terjadinya seleksi alam (mekanisme seleksi alam). Jerapah yang

berleher panjang berasal dari yang berlehar panjang pula, sedangkan yang berleher pendek

musnah. Faktor yang menyebabkan evolusi (mekanisme evolusi) adalah seleksi alam.

Seperti yang telah diketahui  dari waktu ke waktu komponen atau faktor Lingkunagn

terus berubah. Contohnya perubahan iklim, perubahan geografis ataupun fluktuasi cadangan

makanan dan sebagainya. Dalam situasi lingkungan yang demikian, individu yang sesuai

dengan keadaan alam saja yang dapat bertahan, sedangkan yang tidak sesuai akan mati.

Terdapat keberhasilan perjuangan untuk hidup yang tidak sam antar individu,

kenyataan itu dikarenakan adanya keanekragaman individu yang memilki ciri yang berbeda

satu sama lain. Individu yang memilki ciri yang cocok dengan lingkungannya lebih berhasil

dala “perjuangan untuk hidup” . Siapa yang kuat, maka ialah yang menang atau lebih dikenal

dengan istilah survival of the fittest. Individu yang sesuai inilah yang kemudian memilki

peluang besar untuk melanjutkan keturunannya dan sekaligus melanjutkan ciri-cirinya pada

generasi mendatang. Sebaliknya, individu yang kurang sesuai dengan lingkungannya lama

kelamaan akan tersisih dari generasi ke generasi. Darwin mengartikan seluruh proses tersebut

sebagai adanya peristiwa seleksi alam yang menyebabkan individu semakain adaptif

(Widodo, dkk; 2003).

Apabila seleksi alam berlangsung terus menerus maka berpeluuang muncul kelompok

individu yang memiliki ciri-ciri yang semakin adaptif dan spesifik lingkungan tertentu.

Kelompok individu semacam ini sangat mungkin berbeda ciri morfologi, perilaku, dsb dari

kelompok individu lainnya dan merupakan tanda mulai adanya perubahan yang menuju

terbentuknya spesies baru.

Dalam teorinya, Darwin juga mengemukakan bukti-bukti yang mendukung kevalidan

teori yang diajukannya, adapun bukti tersebut adalah sebagai berikut(Abdul, :2009)

bukti utama

a. Di antara individu-individu kebanyakkan spesis,terdapat berbagai variasi dan

perubahan .Variasi ini sangat jelas di kalangan hewan ternak dan tumbuhan pertanian.

b. Dalam perjuangan hidup ,organisme (hewan atau tumbuhan) yang akan terus hidup

ialah yang paling mampu untuk mempertahankan diri atau menyesuaikan diri dengan

keadaan iklim dan lingkungan sekitarnya.

c. Mutasi dan pemencilan memain peranan yang penting untuk mewujudkan sesuatu

spesies yang baru.

Page 10: PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

d. Rekod-rekod fosil dari zaman purba yang dijumpai di lapisan geologi telah memberi

bukti bahawa evolusi telah berlaku.

bukti sampingan

a.       Persamaan yang dapat dilihat dari  "embrio" ke tahapan "fetus" antara organisme yang jelas

berbeda pada saat dewasa.

b.      dapat digolongkannya organisme dalam kelas-kelas tertentu menurut ke turunan dan tingkat

kesempurnaan.

c.       Adanya anggota-anggota (organ) yang dianggap sebagai tidak berkembang.

Meskipun teori ini banyak ditentang oleh orang awam, namun para ahli ilmu

pengetahuan di dunia semakin yakin bahwa teori evolusi menurut darwin merupakan satu-

satunya penjelasan yang paling rasional. Hanya saja pada masa itu Darwin tidak dapat

menjelaskan darimana timbulnya keanekaragaman. Gagasan evolusi Darwin ini dikenal juga

sebagai Darwinisme (Abercombie et al, 1973 dalam Widodo, 1993).

Menurut Appelbaum (1970) dalam Zuber (2009) menjelaskan bahwa pada abad 19

teori-teori evolusi ditandai oleh kemajuan baik secara implisit maupun secara eksplisit. Teori-

teori ini sangat dipengaruhi oleh kerja Darwin dalam evolusi biologis. Para teoritisi sering

kali melihat analogi sosiologis untuk organisme hidup. Teori-teori yang terdahulu bersifat

evaluatif di dalam mendefinisikan kemajuan berkenaan dengan masyarakat industri barat.

Spencer dan Durkheim telah mengembangkan sebuah model evolusi organisme yang sangat

dipengaruhi oleh pemikiran sosiologi sampai sekarang. Pada abad ke 20 teori-teori

modernisasi seperti industrialisasi di negara-negara Afrika, Asia dan Amerika Latin

merupakan pengaruh langsung dari teori evolusi yang terdahulu. Dan pengaruh langsung dari

teori-teori terdahulu juga terlihat secara jelas pada teori fungsional dan teori sistem. Akhir-

akhir ini teori-teori evolusi telah direvitalisasi dalam teori neoevolusi yang membangun

bukti-bukti antropologi dan sosiologis pada abad ke 20.

4.      Masa teori genetika

Teori genetika dapat menerangkan bagaimana persamaan dan variasi diturunkan dan

juga dapat menjelaskan dari mana keanekaragaman tersebut timbul. Hasil-hasil eksperimen

terhadap berbagai varietas Pisum sativum (kacang ercis) yang dilakukan oleh Gregor mendel

(1822-1884) yang ditemukan kembali pada tahun 1900 secara terpisah oleh Correns di

Jerman, De Vries di Belanda dan Tschermark di austria, merintis pengembangan genetika

Page 11: PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

sebagai suatu cabang biologi. Apa yang dikemukakan darwin mengenai adanya variabilitas

menjadi penting dengan bantuan genetika.

Di samping variasi individu yang dapat terjadi karena pengaruh lingkungan, genetika

menunjukkan adanya variasi genetik yang mempunyai arti teramat penting dalam

menjelaskan proses evolusi, sebab variasi genetik inilah yang menjelaskan timbulnya ciri-ciri

baru yang bisa diwariskan pada generasi berikutnya (inherited characteristic).

5.      Masa neo-darwinian

Pandangan yang mengatakan peristiwa seleksi alam bukanlah sebab utama evolusi

organik (mekanisme evolusi), tetapi hanya berperan sebagai faktor yang menentukan arah

perubahan tersebut dan juga merupakan faktor penuntun, adalah hasil pengembangan dan

penyempurnaan teori seleksi alam darwin yang kemudian dikenal dengan Neo darwinisme.

Pada periode ini, para ahli menemukan bahwa ilmu genetika sangat dibutuhkan dalam

menerangkan proses evolusi.

 Menrut Kusuma (2010) secara singkat, proses evolusi oleh seleksi alam (Neo

Darwinian) terjadi karena adanya:

a. Perubahan frekuensi gen dari satu generasi ke generasi berikutnya.

b. Perubahan dan genotype yang terakumulasi seiring berjalannya waktu.

c. Produksi varian baru melalui pada materi genetic yang diturunkan (DNA/RNA).

d. Kompetisi antar individu karena keberadaan besaran individu melebihi sumber daya

lingkungan tidak cukup untuk menyokongnya.

e. Generasi berikut mewarisi “kombinasi gen yang sukses” dari individu fertile (dan

beruntung) yang masih dapat bertahan hidup dari kompetisi

Ilmuwan yang bernama Johansen (1909) menunjukkan bahwa pwristiwa seleksi alam

tidak akan berpengaruh terhadap populasi pada berbagai generasi keturunan; populasi tidak

akan berubah karena peristiwa seleksi alam. Beberapa ahli genetika berpendapat bahwa justru

peristiwa mutasi dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa evolusi. Jadi, peristiwa seleksi

alam bukan merupakan penyebab evolusi, namun hanya sebagai faktor yang mengukuhkan 

varian-varian yang sesuai dan bukan merupakan faktor yang menjadi sebab timbulnya varian-

varian baru.

6.      Masa evolusi modern

Saat ini, ilmuwan mulai berpikir untuk mengadakan pendekatan molekuler, fisiologi,

perkembanga, dan banyak pendekatan lainnya terhadap teori evolusi. Pendekatan ini

Page 12: PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

misalnya dilakukan dengan perbandingan protein darah (DNA) antar spesies berbeda dengan

cara kromatografi atau elektroforesis.

Konsep evolusi tidak hanya dikembangkan dengan mengandalkan ilmu genetika

namun juga tinjauan tentang strktur DNA. Saat ini telaah tentang DNA mengungkapkan

bahwa ada mekanisme perubahan pada tingkat molekul DNA, sehingga membawa

pemahaman yang lebih baik pada proses perubahan organisasi makhluk hidup. Selian itu juga

ditemukan adanya gen yang tidak banyak berubah selama proses evolusi sehingga dapat

dilakukan perbandingan DNA untuk menentukan derajat persamaan antara spesies yang

berbeda. Dengan demikian, dapat ditentukan jarak kekerabatan antara suatu makhluk hidup

dengan makhluk hidup yang lainnya.

Kesimpulan

1.      Evolusi merupakan ilmu yang  mempelajari perubahan yang berangsur-angsur menuju ke

arah yang sesuai dengan masa dan tempat. Teori evolusi merupakan suatu teori yang dinamis,

selain penting dalam biologi juga dalam perkembangan teknologi.

2.      Teori evolusi biologis mengemukakan bahwa makhluk hidup  merupakan hasil

perkembanagn evolusi dari makhluk-makhluk hidup yang berbentuk lebih sederhana, yang

secara perlahan-lahan berkembang menjadi berbagai spesies organisme. Namun, saat ini teori

evolusi biologi tidak lagi identik dengan prototype darwinisme dan neo-darwinisme. Terdapat

penjelasan yang berasal dari beberapa cabang biologi seperti genetika, sistematika, morfologi

perbandingan, palaeontologi, embriologi, ekologi, dan sebagainya.

3.      Teori evolusi berkembang sejalan dengan perubahan zaman dan dapat digolongkan menjadi

6 masa teori yaitu masa teori fixisme, J.B. Lamarck, evolusi Darwin, genetika, neo-

darwinian, dan evolusi modern.

4.      Teori fixisme menyatakan bahwa suatu jenis organisme adalah tetap dan tidak mengalami

perubahan. Teori J.B. Lamarck menyatakan bahwa evolusi makhluk hidup terjadi sebagai

suatu akibat respon makhluk hidup terhadap lingkungannya. Yang kemudian diturunkan

kepada generasi berikutnya. Teori evolusi Darwinmenyatakan bahwa evolusi terjadi karena

adanya seleksi alam dan yang terkuatlah yang akan bertahan hidup. Teori genetika

menunjukkan adanya variasi genetik yang mempunyai arti teramat penting dalam

menjelaskan proses evolusi, sebab variasi genetik inilah yang menjelaskan timbulnya ciri-ciri

baru yang bisa diwariskan pada generasi berikutnya. Teori neo-darwinian merupakan teori

darwinisme yang disempurnakan dengan berkembangpesatnya ilmu genetika. Teori evolusi

Page 13: PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

modern merupakan teori yang menggunakan pendekatan molekuler, fisiologi perkembangan,

dan banyak pendekatan lainnya terhadap teori evolusi.

DAFTAR RUJUKAN

Abdul, Rosmina. 2009. Perkembangan Teori Evolusi Darwin.(online)(

http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/27/perkembangan-teori-evolusi/ diakses 20

September 2010)

Agustinus, Made Dedi. 2009. Teori Evolusi. (online)(http://www.google.co.id/search?

q=perkembangan+teori+evolusi&hl=id&ei=5hOYTLKYCNKqcaObmZ0P&start=20&sa=N

diakses 20 September 2010)

Kusuma. 2010. Evolusi. (online) (http://kusumaw07.student.ipb.ac.id/2010/06/20/teori-

evolusi-darwin/ diakses 20 September 2010)

Widodo, Umie L., Moh. Amin. 2003. Bahan Ajar Evolusi. Malang: Departemen Pendidikan Nasional.

Widodo. 1993. Teori Evolusi Biologis. Malang: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang.


Top Related