Transcript
Page 1: Perforasi Gaster Ali

Alifiyan Fithriyana10310030

PERFORASI GASTER

Pembimbing :dr. Ilham Budiono,Sp.B

Page 2: Perforasi Gaster Ali

PENDAHULUANPerforasi gaster merupakan perforasi

gastroduodenal umum, yang sering disebabkan oleh karena komplikasi ulkus peptikum (ulkus gaster dan ulkus duodenum)

Page 3: Perforasi Gaster Ali

ANATOMYLambung merupakan bagian sistem

gastrointestinal yang terletak di antara esofagus dan duodenum.

o Cardia.o Funduso Bodyo Pyloric part

Page 4: Perforasi Gaster Ali

Tiga perempat proksimal yang terdiri dari fundus dan korpus, berfungsi sebagai penampung makanan yang ditelan serta tempat produksi asam lambung dan pepsin.

Lapisan dinding gaster, mulai dari mukosa, submukosa, muskularis dan serosa

Page 5: Perforasi Gaster Ali

Peredaran darah sangat kaya dan berasal dari empat jurusan dengan pembuluh darah besar di pinggir kurvatura mayor dan minor serta dalam dinding lambung.

Di belakang dan tepi madial duodenumditemukan arteri besar (a.gastroduodenalis)Perdarahan hebat bisa terjadi karena erosi dinding arteri itu pada tukak peptik lambung atau duodenum.

Page 6: Perforasi Gaster Ali

Vena dari lambung duodenum bermuara ke vena porta. Saluran limf dari lambung semuanya akan berakhir di

kelenjar paraaorta Impuls nyeri dihantarkan melalui serabut eferen saraf

simpatis. Serabut parasimpatis berasal dari n.vagus dan mengurus

sel parietal di fundus dan korpus lambung

Page 7: Perforasi Gaster Ali

FISIOLOGIFungsi utama lambung

- Penerima makanan dan minuman fundus dan korpus

-Penghancur dikerjakan oleh antrum

Motilitas Fungsi ini diatur oleh n.vagus

Cairan lambung 500-1500 ml/hari ( lendir, pepsinogen, faktor intrinsik dan elektrolit, terutama larutan HCl.)

Page 8: Perforasi Gaster Ali

PERFORASI GASTERPada orang dewasa, perforasi ulkus peptik

adalah penyebab umum dari morbiditas dan mortalitas akut abdomen.

Ulkus duodenum 2-3 kali lebih sering dari

perforasi ulkus gaster.

Satu pertiga perforasi gaster berkaitan dengan karsinoma gaster

Page 9: Perforasi Gaster Ali

Perforasi gaster oleh karena perforasi ulkus peptikum lebih banyak dijumpai pada laki-laki (3-4 kali) dengan peak insiden antara usia 50-70 tahun. Lokasi ulkus atau perforasi tersering ditemukan pada daerah antrum kurvatura minor.

Page 10: Perforasi Gaster Ali

Type I gastric ulcer biasanya sekresi asam normal/ menurun.

Type II gastric ulcer dihubungkan dengan ulkus deodenum

Type III gastric ulcer prepyloric ulcer disease. (type II and type III gastric ulcers sekresi asam normal/meningkat).

Type IV gastric ulcers terjadi pada GE junction (sekresi asam normal/ menurun )

Type V gastric ulcersdi akibatkan oleh pemakaian obat dan dapat terjadi di semua bagian dari gaster

Page 11: Perforasi Gaster Ali

ETIOLOGIPerforasi non-trauma:

- akibat volvulus gaster karena overdistensi dan iskemia

- spontan pasa bayi baru lahir yang terimplikasi syok dan stress ulcer.- Ingesti aspirin, anti inflamasi non

steroid, dan steroid - Adanya faktor predisposisi :

termasuk ulkus peptik- Perforasi oleh malignansi

intraabdomen atau limfoma

Page 12: Perforasi Gaster Ali

- infeksi intraabdomen, peritonitis, dan sepsis.

• Perforasi trauma (tajam atau tumpul)- trauma iatrogenik setelah

pemasangan pipa nasogastrik saat endoskopi.- Luka penetrasi ke dada bagian bawah

atau abdomen (misalnya tusukan pisau)- Trauma tumpul pada gaster- Benda asing (misalnya jarum pentul)

Page 13: Perforasi Gaster Ali

PATOFISIOLOGIDalam keadaan normal, lambung relatif

bersih dari bakteri dan mikroorganisme lain karena kadar asam intraluminalnya yang tinggi.

Kebanyakan orang yang mengalami trauma abdominal memiliki fungsi gaster normal dan tidak berada dalam resiko kontaminasi bakteri setelah perforasi gaster.

Page 14: Perforasi Gaster Ali

Sebelumnya sudah memiliki masalah gaster beresiko terhadap kontaminasi peritoneal dengan perforasi gaster.

Kebocoran cairan asam lambung ke rongga peritoneal sering berakibat peritonitis kimia yang berat.

Page 15: Perforasi Gaster Ali

Jika kebocoran tidak ditutup dan partikel makanan mencapai rongga peritoneal peritonitis kimia peritonitis bakterial.

Pasien mungkin bebas gejala untuk beberapa jam antara peritonitis kimia awal sampai peritonitis bakterial kemudian.

Page 16: Perforasi Gaster Ali

Adanya bakteri di rongga peritoneal merangsang influks sel-sel inflamasi akut.

Omentum dan organ dalam cenderung untuk melokalisasi tempat inflamasi, membentuk flegmon (ini biasanya terjadi pada perforasi usus besar).

Page 17: Perforasi Gaster Ali

Hipoksia memfasilitasi pertumbuhan bakteri anaerob dan menyebabkan pelemahan aktivitas bakterisid dari granulosit peningkatan aktivitas fagosit granulosit, degradasi sel, hipertonisitas cairan membentuk abses.

Jika tidak diterapi bakteremia, sepsis , kegagalan multi organ, dan syok.

Page 18: Perforasi Gaster Ali

TANDA DAN GEJALAPerforasi gaster akan menyebabkan peritonitis

akut.

Nyeri ini timbul mendadak, terutama dirasakan di daerah epigastrium karena rangsang peritoneum oleh asam lambung.

Cairan lambung akan mengalir ke parakolika kanan, menimbulkan nyeri perut kanan bawah, kemudian menyebar ke seluruh perut menimbulkan nyeri seluruh perut.

Page 19: Perforasi Gaster Ali

Pada awal perforasi, belum ada infeksi bakteria, fase ini disebut fase peritonitis kimia.

Adanya nyeri di bahu menunjukkan adanya rangsangan peritoneum di permukaan bawah diafragma

Reaksi peritoneum pengenceran zat asam yang merangsang mengurangi keluhan untuk sementara sampai kemudian terjadi peritonitis bakteria

Page 20: Perforasi Gaster Ali

Rangsangan peritoneum menimbulkan nyeri tekan dan defans muskuler.

Pekak hati bisa hilang karena adanya udara bebas di bawah diafragma.

Peristaltis usus menurun sampai menghilang akibat kelumpuhan sementara usus.

Page 21: Perforasi Gaster Ali

Bila telah terjadi peritonitis bakteria, suhu badan penderita akan naik dan terjadi takikardia, hipotensi, dan penderita tampak letargik karena syok toksik

Rangsangan peritoneum menimbulkan nyeri pada setiap gerakan yang menyebabkan pergeseran peritoneum dengan peritoneum.

Page 22: Perforasi Gaster Ali

Nyeri subjektif dirasakan waktu penderita bergerak, seperti berjalan, bernapas, menggerakkan badan, batuk, dan mengejan.

Nyeri objektif berupa nyeri ketika digerakkan seperti pada saat palpasi, tekanan dilepaskan, colok dubur, tes psoas, dan tes obturator.

Page 23: Perforasi Gaster Ali

PEMERIKSAAN PENUNJANGPada pemeriksaan laboratorium,

leukositosis baru dijumpai apabila telah terjadi peritonitis bakterial, dan kadang tidak dijumpai pada pasien usia lanjut.

Pemeriksaan kimia darah seperti fungsi hati dan ginjal, serum elektrolit dan asam basa adanya komplikasi sistemik seperti gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa serta gangguan fungsi organ (MOF)

Page 24: Perforasi Gaster Ali

Pemeriksaan penunjang radiologis antara lain foto polos abdomen tiga posisi ( BOF, LLD, setengah duduk), USG dan CT scan abdomen.

Pada foto polos abdomen akan memperlihatkan gambaran udara bebas subdiafragma (namun pada 30% kasus tidak dijumpai gambaran free-air);

Page 25: Perforasi Gaster Ali

ultrasonografi dapat mendeteksi lokasi perforasi dan pengumpulan gas di dalam rongga peritoneum

CT scan abdomen secara lebih detail memperlihatkan lokasi organ yang terkena dan jenis kelainan yang terjadi

Page 26: Perforasi Gaster Ali

TERAPI Manajemen utama pada perforasi gaster

adalah pembedahan yang bersifat urgensi.

Sebelum tindakan pembedahan dilakukan beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memperbaiki keadaan umum penderita antara lain :

Koreksi gangguan kesembangan cairan dan elektrolit untuk mengurangi resiko sepsis.

 

Page 27: Perforasi Gaster Ali

Pemberian antibiotika sistemik spektrum luas (bakteri aerob, anaerob dan gram-negatif) untuk eradikasi kuman dan mengurangi komplikasi postoperatif.

Dekompresi intestinal dengan pemasangan nasogastric tube (pengosongan lambung dan mencegah muntah) dan urine kateter (pengosongan buli-buli dan monitoring produksi urine).

Pemasangan dan monitoring central venous pressure (CVP) selama resusitasi cairan.

Pemberian analgetika.

Puasa.

Page 28: Perforasi Gaster Ali

Tujuan pembedahan pada perforasi gaster : mengatasi masalah anatomi (lubang perforasi) menghilangkan penyebab peritonitis dan

membersihkan rongga peritoneum dari cairan atau eksudat yang berasal dari saluran cerna.

Tehnik pembedahan yang sering dilakukan eksisi lubang perforasi, primer hecting dan memperkuat jahitan dengan penutupan omentum (omental patch atau Graham-Steele Closure).

Page 29: Perforasi Gaster Ali

Intraoperatif dilakukan pemasangan flow care dekompresi dan sonde feeding.

Kurang lebih ¾ pasien dengan riwayat ulkus peptikum yang berat atau gejala-gejala ulkus yang persisten setelah operasi pembedahan definitif ulkus ( vagotomi sel parietal, vagotomi trunkus dan piloroplasti).

Page 30: Perforasi Gaster Ali

LAPAROSCOPYTerapi perforasi ulkus peptic dengan

menggunakan a patch of biodegradable material like a "stamp" diluar dari gaster .

Laparoscopic surgery menjadi pilihan pada management of perforated peptic ulcer keuntungannya less pain, a short hospital stay, and an early return to normal activity

Laparoscopic aman, nyaman, dan dengan morbidity dan mortality lebih kecil dibandingkan dengan conventional open technique.

Page 31: Perforasi Gaster Ali

PROGNOSISApabila tindakan operasi dan pemberian

antibiotik berspektrum luas cepat dilakukan maka prognosisnya dubia ad bonam.

Sedangkan bila diagnosis, tindakan, dan pemberian antibiotik terlambat dilakukan maka prognosisnya menjadi dubia ad malam.

Hasil terapi meningkat dengan diagnosis dan penatalaksanaan dini.

Page 32: Perforasi Gaster Ali

Faktor-faktor berikut akan meningkatkan resiko kematian :• Usia lanjut• Adanya penyakit yang mendasari sebelumnya• Malnutrisi• Timbulnya komplikasi

Page 33: Perforasi Gaster Ali

KESIMPULAN

EtiologiGejala dan tanda klinisDiagnosisTerapi; pembedahan emergensi

Page 34: Perforasi Gaster Ali

DAFTAR PUSTAKA

Pieter, John, editor : Sjamsuhidajat,R. dan De Jong, Wim, Bab 31 : Lambung dan Duodenum, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2, EGC : Jakarta, 2004. Hal. 541-59.

Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid 2, editor : Mansjoer, Arif., Suprohalta., Wardhani, Wahyu Ika., Setiowulan, Wiwiek., Fakultas Kedokteran UI, Media Aesculapius, Jakarta : 2000

Sylvia A.Price, Lorraine M. Wilson, Patofisiologi Konsep Klinis proses-proses penyakit volume 1, Edisi 6, EGC : Jakarta, 2006

http://www.medcyclopaedia.com/library/topics/volume_vii/g/gastric_rupture Gharehbaghy, Manizheh M., Rafeey, Mandana., Acute Gastric Perforation in Neonatal Period, available from www.medicaljournal-ias.org/14_2/Gharehbaghy.pdf

Sofić, Amela., Bešlić, Šerif., Linceder, Lidija., Vrcić, Dunja., Early radiological diagnostics of gastrointestinal perforation


Top Related