Transcript

By. Yasin Wahyurianto

Sistem Integumen Sistem integumen terdiri dari : Kulit, adalah organ tubuh terbesar Organ pendukung yaitu :

Rambut Kuku Kelenjar sebasea (ekrin dan apokrin)

Kulit merupakan bagian sistem pertahanan tubuh

alami Kulit adalah organ terbesar tubuh Lapisan utama kulit : Epidermis Dermis Hipodermis

Fungsi Kulit : Menjaga kehilangan atau keseimbangan cairan dan

elektrolit Melindungi tubuh dari agen luar penyebab injuri dan infeksi yang masuk ke dalam tubuh Menjaga regulasi temperatur dan tekanan darah Organ perasa dari sentuhan, tekanan, suhu, dan nyeri Memelihara integritas permukaan tubuh dengan penggantian sel berkelanjutan dan meningkatkan regenerasi untuk penyembuhan luka Memelihara fungsi perlindungan kulit oleh ekrin dan kelenjar sebasea untuk melindungi melindungi mikroorganisme dan jamur Membantu memproduksi vitamin D Memperlambat reaksi hipersensitivitas substansi asing Mengindikasikan emosi melalui perubahan kulit

Memulai Pemeriksaan Anamnesa

Riwayat Kesehatan Pemeriksaan fisik peralatan: 1. Penggaris/meteran untuk mengukur luas luka 2. Flashlight/ lampu senter untuk menerangi luka 3. Lup/kaca pembesar untuk membantu dalam pemeriksaan luka 4. Sarung tangan disposibel untuk melindungi pemeriksa ketika malakukan pemeriksaan luka

Pemeriksaan Kulit Inspeksi : warna kulit Vaskularisasi

Keringat Edema Injuri Perlukaan/lesi pada kulit

Palpasi Kelembaban (kering, berkeringat, bersisik, berminyak) Temperatur Ketebalan Turgor

Warna dan Pigmentasi Normal : pink atau sesuai suku bangsa

Pada keadaan abnormal ditemukan : Pucat Cyanosis Jaundice Eritema VitiligoVitiligo

Cyanosis, warna kebiruan-biruan, mungkin terlihat di bawah kuku, bibir, dan mukosa mulut. Terjadi karena penurunanan ikatan oksihemoglobin, atau penurunan oksigenasi darah. Dapat disebabkan oleh penyakit paru, penyakit jantung, abnormalitas hemogolbin, atau karena udara dingin

Jaundice, warna kuning atau kehijauan. Terjadi ketika

bilirubin jaringan meningkat dan dapat pertama kali terlihat di sklera kemudian membran mukosa, dan kulit

Pallor (Pucat), penurunan warna kulit. Terjadi

karena penurunan aliran darah ke pembuluh darah superfisial atau penurunan jumlah hemoglobin dalam darah. Pucat mungkin terjadi di muka, palpebra konjunctiva, mulut dan di bawah kuku

erytema, warna kemerahan di kulit. Mungkin terjadi

secara general maupun lokal. Eritema general disebabkan karena demam, sedangkan eritema lokal disebabkan karena infeksi lokal atau terbakar matahari

Gangguan pigmentasi: Vitiligo

15

Moisture : Adlah tingkat hidrasi kulit

Kulit kering Kulit lembab dan dingin

Temperatur : Dikaji dengan dorsal tangan Normal : hangat secara keseluruhan Abnormal : hipotermi/hipertermi (bandingkan) Tekstur Palpasi tekstur kulit dengan cara menekan secara lembut dg ujung jari Normal : halus, lembut, kenyal Abnormal : bengkak, atropi

Turgor : Adalah elastisitas kulit Normal : kulit kembali ke bentuk awal stl ditarik kurang dari 3 detik Abnormal : bila lebih dari 3 detik Edema Adalah penumpukan cairan yg berlebihan dlm jar Area edema pitting edema

Turgor Kulit

Odor Normal tidak bau Adanya bau akibat bakteri atau hygiene inadekuat

Lesi Lesi primer, sekunder, dan lesi vaskuler Periksa :

Lokasi Distribusi Ukuran Warna Drainase

Lesi Kulit Primer Timbul akibat respon eksternal atau internal disekitar kulit.

Vesicle, Bulla

Lesi Kulit PrimerNodulPapula

Urtikaria

Tumor Vesikel

Bulla

Lesi Kulit SekunderTimbul akibat trauma, peny kronis atau infeksi pada lesi primer.

Lesi SekunderCrust Scale

Fissure Keloid

Lichenification

Lesi Vaskuler Lesi yang berhubungan dengan keadaan

perdarahan, ditandai warna kemerahan Hemangiomas Telangiectasias

spider angioma pada kehamilan atau penyakit hati, venous lake Petechiae Ecchymoses purpura

lesi Purpuric

Lesi Vaskuler

HEMANGIOMA

Petechiae

Ecchymosis Spider Angioma

Venous Lake

TELANGIECTASIA

Vascular Lesions: PurpuraBleeding disorder Minor trauma

Wounds Abrasion kulit terkelupas

(lecet)

Lacerations luka akibat

kekuatan benda tumpul menjuhi tubuh

Avulsions luka terkelupas yg Incisions luka sayatan Punctures luka tusuk Amputations luka di ikuti

terlepasnya sebagian anggota tubuh

Pressure Ulcers

Stage 1 Pressure Ulcer

Stage 2 Pressure Ulcer

Stage 3 Pressure Ulcer

Stage 4 Pressure Ulcer

Pemeriksaan Fisik Rambut Inspeksi dan palpasi: catat distribusi, kualitas,

kuantitas Distribusi: normal : kulit kepala, muka bagian bawah,

hidung, leher, aksila, dada anterior, punggung, bahu, lengan, kaki, gluteal, dan area pubis.

Kualitas texture: kasar, halus, lurus, keriting, sangat kusut, kuat, berkilauan, mudah rontok. Warna. Bervariasi mulai dari putih bercahaya sampai hitam. Perubahan warna dipengaruhi oleh usia, nutrisi, penyakit, dll Kuantitas: Hirsutisme: perningkatan pertumbuhan rambut. Alopecia : rambut rontok, botak

Alopecia

Scalp Lesions

Tinea Capitis37

Pemeriksaan Fisik Kuku Inspeksi Warna Tekstur Bentuk Integritas Palpasi : CRT < 2 detik

Normal Nails

39

Nail Angle

40

Clubbing

Clubbing

42

Trauma

43

Fungal Infection - onychomycosis

44

Paronychia

45

Beaus Lines

Pemeriksaan Diagnostik Prosedur Operatif Biopsi

Shave biopsy : untuk menganalisa gangguan yg trdpt pada lapisan epidermis Punch biopsy : untuk menganalisa gangguan yg trdpt pd lapisan kulit epidermis, dermis, dan sub kutan

Surgical Excision Biopsy

Untuk menganalisa lesi secara total Bila batas lesi tidak jelas dengan jaringan sekelilingnya Pada kanker yang agresif dan kanker yang kambuh

Teknik Diagnostik Terapi Usapan sitologis (Tzanks Smear) Kerokan dan Biakan jamur Woods Light Examination

Patch Test

Usapan Sitologis (Tzanks Smear) Bermanfaat untuk menganalisa cairan dan sel yang berasal dari vesikel atau bulla. Untuk mengganti pemeriksaan biopsy. Memungkinkan lesi-lesi majemuk diperiksa secara berulang-ulang. Memungkinkan konfirmasi diagnosa beberapa proses penyakit segera ditegakkan

Kerokan dan Biakan Jamur Konfirmasi segera terhadap adanya infeksi jamur pada kulit, rambut dan kuku. Daerah yang perlu dipertimbangkan dalam pemeriksaan ini adalah : kulit kepala, sudut mulut, intertriginous area (sela jari kaki, ketiak, lipatan paha dan bokong, dibawah atau diantara breast, lipatan perut) dan kuku.

Woods Light Examination Menggunakan lampu merkuri tekanan tinggi yang menghasilakan sinar UV (360 nm). Memeriksa infeksi jamur dan bakteri pada kulit superfisial. Menggambarkan derajat pigmentasi antara kulit normal dengan kulit yang lesi. Menentukan are kulit hypopigmentasi atau amelanosit.

Woods Light Examination

Patch Test Untuk menentukan substansi/zat penyebab alergi pada kulit. Patch dilengketkan selama 48 jam; lepaskan patch bila sakit, pruritus atau iritasi. Pembacaan 20 30 menit setelah patch dilepas. Penilaian hasil

(+) : Hanya eritema. (++) : Eritema dan papula. (+++) : Eritema, papula dan vesikula kecil. (++++) : Semua diatas, vesikula besar, bulla, kadang ulserasi.

PATCH TESTING


Top Related