Transcript
Page 1: Pengetahuan Bahan Gelas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kaca atau gelas adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab dengan

kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi masyarakat luas banyak yang belum mengerti

tentang senyawa unik ini. Kaca atau gelas apabila dipandang dari segi fisika merupakan

zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel

penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud

padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga

partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia,

kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap, yang

dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta

berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan

golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh

keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya. Sebagaimana bahan-bahan yang

sangat banyak digunakan dalam peradaban modern, riwayat penemuan kaca tidaklah

jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini dibuat oleh

Pliny, yang menceritakan bagaimana pedagang-pedangang phoenisia purba

menemukan kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang digunakannya secara tidak

sengaja diletakkan di atas massa trona di suatu pantai. Penyatuan yang terjadi antara

pasir dan alkali menarik perhatian dan orang Mesir telah berusaha menirunya. Sejak

tahun 6000 atau 5000 sebelum Masehi, orang Mesir telah membuat permata tiruan dari

kaca dengan ketrampilan yang halus dan keindahan yang mengesankan. Kaca jendela

sudah mulai disebut-sebut sejak tahun 290. Silinder kaca jendela tiup ditemukan oleh

para pendeta pada abad ke-12. Dalam abad tengah, Venesia memegang monopoli

sebagai pusat industi kaca. Di jerman dan inggris, kaca baru mulai dibuat pada abad ke-

16. Secara keseluruhan sebelum tahun 1900, industri ini merupakan seni yang

dilengkapi oleh rumus-rumus rahasia yang dijaga ketat. Proses pembuatannyapun

bersifat empiris dan hanya berdasarkan pada pengalaman. Kaca atau gelas merupakan

materi bening dan transparan (tembus pandang) yang biasanya di hasilkan dari

campuran silikon atau bahan silikon dioksida (SiO2), yang secara kimia sama dengan

1

Page 2: Pengetahuan Bahan Gelas

kuarsa. dari segi fisika kaca dipandang sebagai zat cair yang sangat dingin. Disebut

demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti

dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan

(cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun

diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida

anorganik yang tidak mudah menguap, yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan

senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki

sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat

kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan gelas.

2. Apa saja bahan baku penyusun gelas.

3. Bagaimana sifat dari bahan gelas.

4. Apa saja jenis-jenis gelas.

5. Bagaimana proses pembuatan gelas.

6. Apa saja kelebihan dan kekurangan baha gelas.

7. Bagaimana teknik pengujian gelas.

8. Apa saja kegunaan gelas.

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi dari gelas.

2. Untuk mengetahui bahan baku penyusun gelas.

3. Untuk mengetahui sifat dari bahan gelas.

4. Untuk mengetahui jenis-jenis gelas.

5. Untuk mengetahui proses pembuatan gelas.

6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan baha gelas.

7. Untuk mengetahui teknik pengujian gelas.

8. Untuk mengetahui kegunaan gelas.

2

Page 3: Pengetahuan Bahan Gelas

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Gelas (glass) adalah hasil perkebunan (fusion) bahan anorganik setelah didinginkan

sampai kondisi kaku tanpa kristalisasi, mempunyai sifat keras dan getas serta mempunyai

bentuk pecahan seperti bentuk kerang (conchoidal), dapat tidak berwarna dan dapat

transparan sampai buram (opaque), lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan

barang kimia, dan tidak aktif, secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang

sangat halus dan kedap air.

Gelas merupakan sebuah substansi yang keras dan rapuh, serta merupakan padatan

amorf. Hal ini dikarenakan bahan–bahan pembuat gelas bersifat amorf yang mana dapat

meleleh dengan mudah. Gelas merupakan hasil penguraian senyawa–senyawa anorganik

yang mana telah mengalami pendinginan tanpa kristalisasi. Komponen utama dari gelas

adalah silika. Dalam kehidupan sehari–hari gelas digunakan sebagai cermin, insulator

panas, alat – alat laboratorium, dekorasi, dan pembatas ruang.

2.2 Bahan Baku

2.2.1 Bahan Utama

1. Pasir kuarsa

Pasir yang digunakan untuk membuat kaca haruslah kuarsa yang hampir

murni. Oleh karena itu, lokasi pabrik kaca biasanya ditentukan oleh lokasi

endapan pasir kaca.

2. Soda (Na2O)

Soda (Na2O) terutama didapat dari soda abu padat (Na2CO3). Sumber

lainnya adalah bikarbonat, kerak garam, dan natrium nitrat, berguna untuk

mengoksidasi besi dan untuk mempercepat pencairan.Sumber gamping (CaO)

yang terpenting adalah batu gamping dan gamping bakar dari dolomite (CaCO3 .

MgCO3), berguna memberikan MgO pada campuran.

3

Page 4: Pengetahuan Bahan Gelas

3. Kaca Soda Gamping (soda lime glass)

Merupakan 95 % dari semua kaca yang di hasilkan. Kaca ini di gunkan

untuk membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendelamobil, atau lain-

lain, gelas atau barang pecah belah.

2.2.2 Bahan Tambahan

1. Feldspar

Digunakan sebagai sumber Al2O3, mempunyai banyak keunggulan dibanding

produk lain, karena murah, murni, dan dapat dilebur, dan seluruhnya terdiri dari

oksida pembentuk kaca. Kandungan alminiumnya dapat menurunkan titik cair

kaca dan memperlambat terjadinya devitrifikasi.

2. Boraks

Banyak digunakan sebagai kaca optic, disamping daya fluksnya yang kuat,

boraks tidak saja bersifat menurunkan koefisien ekspansi tetapi juga

meningkatkan ketahanannya terhadap aksi kimia. Asam boraks dalam tumpak

yang memerlukan hanya sedikit alkali.

3. Kerak garam

Sebagai perawis tambahan pada kaca. Kerak garam ini diperkirakan dapat

membersihkan buih yang terbentuk dan mengganggu pada tanur tangki.

4. Kulet

Adalah kaca hancuran yang dikumpulkan dari barang-barang rusak, pecahan

beling dan berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat membantu pencairan

disamping suatu pemanfaatan limbah.

5. Blok refraktor

Digunakan sebagai refraktor pada tangki kaca. Praktek terbaru dalam

regenerator ialah menggunakan refraktori yang basa mengikat adanya debu dan

uap alkali.

6. Arsen Trioksida

Dapat pula di tambahkan untuk menghilangkan gelombang-gelombang dalam

kaca.

4

Page 5: Pengetahuan Bahan Gelas

7. Nitrat

Baik dari natrium maupun kalium di gunkan untuk mengoksidasi besi

sehingga tidak terlalu kelihatan pada kaca produk.

8. Kalium Nitrat

Digunakan pada berbagai jenis kaca meja, kaca dekorasi dan kaca optik.

2.2.3 Klasifikasi menurut Fungsinya

1. Sebagai pembentuk gelas, misal pasir silika SiO2 adalah terpenting. Fosfat

(PO4), B2O3 jarang dipergunakan dan terutama untuk gelas-gelas non silikat.

2. Untuk mengatur viskositas, misal SiO2, B2O3.

3. Untuk mengatur ekspansi, misal SiO2, B2O3.

4. Untuk meningkatkan kekerasan dan keawetan digunakan Al2O3.

5. Untuk merangsang terjadinya kristalisasi : CaO, MgO, ZnO.

6. Untuk meningkatkan density, misal PbO.

7. Untuk mengatur fluiditas keenceran dan kelarutan : Na2O, Li2O dan K2O.

8. Untuk memberi warna atau untuk menghilangkan warna misalnya seperti arsen

oksida, tembaga oksida, mangan oksida dan sebagainya.

2.2.4 Klasifikasi menurut Sifat-Sifat Oksida

1. Oksida asam, misal silika, boraks, asam borat.

2. Oksida-oksida basa, misal Natrium Sulfat, Natrium Karbonat, Kalium Karbonat,

Kalsium Karbonat, Alumunium oksida, Zink Oksida dsb.

3. Pelebur, misal Natrium nitrat, Kalium nitrat.

2.2.5 Klasifikasi menurut Sumber Bahan

1. Bahan-bahan yang diambil dari tambang/alam seperti batu kapur, feldspar,

gibsit, borat dan sebagainya.

2. Bahan-bahan buatan seperti: Natrium Karbonat, Natrium Sulfat, Cullet (beling),

oksida-oksida berwarna dan lain-lain.

5

Page 6: Pengetahuan Bahan Gelas

2.3 Sifat-sifat Gelas atau Kaca

1. Massa jenis kaca berkisar antara 2-8,1 g/cm3.

2. Kekuatan tekannya 6000-21.000 kg/cm2.

3. Kekuatan tariknya 1-300 kg/cm2. Karena kekuatan tariknya relatif kecil, maka

kaca adalah bahan yang regas. Walaupun kaca adalah substansi berongga, tetapi

tidak mempunyai titik leleh yang tegas, karena pelelehannya adalah perlahan-lahan

ketika suhu pemanasan dinaikkan.

4. Titik pelembekan kaca berkisar antara 500-1700° C. Makin sedikit kandungan SiO2

makin rendah titik pelembekan kaca. Demikian pula halnya dengan muai panjang (α),

makin banyak kadar SiO2 yang dikandungnya akan makin kecil α nya.

5. Muai panjang untuk kaca berkisar antara 5,5-150 per derajat celcius. Nilai dari angka

muai panjang adalah sangat penting bagi suatu kaca dalam hubungannya dengan

kemampuan kaca menahan perubahan suhu. Piranti dari kaca yang dipanaskan atau

didinginkan secara tiba-tiba akan meregang. Hal ini disebabkan distribusi suhu yang

tidak merata pada lapisan luarnya dan keadaan tersebut menyebabkan piranti retak.

Jika kekuatan tarik piranti kaca lebih rendah dari kekuatan tekannya, maka

pendinginan yang mendadak pada permukaannya akan lebih memungkinkan terjadinya

keretakan dibandingakan dengan pemanasan yang tiba-tiba. Kaca silika jenis Red-Hot

akan lebih aman dalam hal pendinginan atau pemanasan tiba-tiba karena kaca jenis ini

mempunyai α yang sangat rendah. Piranti kaca yang dindingnya tipis, ketahanannya

terhadap perubahan panas mendadak lebih baik dibandingkan dengan piranti kaca yang

dindingnya tebal. Hal ini karena dipengaruhi faktor kerataan pemuaian permukaan kaca

bagian luar dan dalam dinding piranti adalah tidak sama.

Kaca yang digunakan untuk suatu perangkat dan pada perangkat tersebut terdapat juga

logam, misalnya : lampu pijar dan tabung sinar katode, maka nilai α nya harus

disesuaikan, yaitu harus rendah karena selalu bekerja pada suhu yang cukup tinggi.

Dengan demikian, maka tidak terjadi keretakan di bagian kacanya pada waktu perangkat

tersebut digunakan.

Kemampuan larut kaca terhadap bahan lain akan bertambah sesuai dengan kenaikkan

suhunya. Kaca yang mempunyai kekuatan hidrolik rendah ketahanan permukaannya

pada media yang lembab adalah kecil. Kaca silika mempunyai ketahanan hidrolik paling

tinggi. Kekuatan hidrolik akan sangat berkurang jika kaca diberi alkali. Pada

6

Page 7: Pengetahuan Bahan Gelas

kenyataannya, kaca silika adalah tidak peka terhadap asam kecuali asam fluorida. Pada

pabrikasi kaca, asam fluorida digunakan untuk membuat kaca embun.

Pada umumnya kaca tidak stabil terhadap pengaruh alkali. Sifat-sifat elektris dari kaca

dipengaruhi oleh komposisi dari kaca itu sendiri. Kaca yang digunakan untuk teknik

listrik pada suhu normal diperlukan syarat-syarat antara lain : resitifitas berkisar antara

108-1017 Ω-cm, permitivitas relatif єr berkisar antara 3,8-16,2, kerugian sudut

dielektriknya 0,003-0,01, tegangan break-down 25-50 kV/mm.Kaca silika mempunyai

sifat kelistrikan yang paling baik. Pada suhu kamar, besarnya resitivitas adalah 107 Ω-

cm, єr 3,8 dan sudut dielektriknya pada 1 MHZ adalah 0,0003. Jika kaca silika

ditambahkan natrium atau kalium, maka resitivitasnya akan turun, sudut dielektriknya

naik sedikit.

Sering kali oksida logam alkali ditambahkan pada pembuatan kaca dengan maksud

agar sifat-sifat kaca menjadi lebih baik. Oksida-oksida tersebut dimasukkan ke dalam

kaca sebagai pemurnian bahan-bahan mentah. Keberadaan natrium dalam kaca adalah

lebih tidak menguntungkan dari kalium. Karena ion Na adalah sangat kecil ukurannya

dan sangat mudah bergerak di dalam medan listrik. Itulah sebabnya mengapa Na dapat

menambah konduktifitas kaca. Kaca yang mengandung oksida-oksida dua logam alkali

yang berbeda dimungkinkan mempunyai sifat isolasi yang lebih tinggi dibandingkan jika

kuantitas oksidanya hanya mengandung 1 bagian dari kuantitas oksida dua logam (efek

netralisasi atau polialkalin). Kemampuan isolasi kaca juga dapat lebih baik jika ditambah

PbO atau BaO.

Adapun beberapa sifat-sifat lain dari kaca secara umum. Sifat-sifat tersebut adalah:

1. Padatan amorf (short range order).

2. Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.

3. Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu).

4. Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s).

5. Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida. Karena

itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.

6. Efektif sebagai isolator.

7. Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.

7

Page 8: Pengetahuan Bahan Gelas

Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca secara ringkas adalah sebagai

berikut :

Na2CO3 + aSiO2 Na2O.aSiO2 + CO2

CaCO3 + bSiO2 CaO.bSiO2 + CO2

Na2SO4 + cSiO2 + C Na2O.cSiO2 + SO2 + CO

Walaupun saat ini terdapat ribuan macam formulasi kaca yang dikembangkan

dalam 30 tahun terakhir ini namun gamping, silika dan soda masih merupakan bahan

baku dari 90 persen kaca yang diproduksi di dunia.

2.4 Jenis-jenis atau Penggolongan

Secara umum, kaca komersial dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan :

1. Kaca soda gamping (soda-lime glass) merupakan 95% dari semua kaca yang

dihasilkan atau dengan kata lain, kaca jenis ini merupakan jenis kaca yang umum

digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kaca ini digunakan untuk membuat segala

macam bejana, kaca lembaran, jendela mobil dan barang pecah belah.

2. Kaca khusus. Kaca berwarna, bersalut, opal, translusen, kaca keselamatan, fitokrom,

kaca optik dan kaca keramik semuanya termasuk kaca khusus. Komposisinya

berbeda-beda tergantung pada produk akhir yang diinginkan.

3. Alkali silikat, adalah satu-satunya kaca dua komponen yang secara komersial,

penting. Untuk membuatnya, pasir dan soda dilebur bersama-sama, dan hasilnya

disebut Natrium silikat. Larutan silikat soda juga dikenal sebagai kaca larut air (water

soluble glass) banyak dipakai sebagai adhesif dalam pembuatan kotak-kotak karton

gelombang serta memberi sifat tahan api.

4. Kaca timbal (lead glass), pada kaca jenis ini digunakan oksida timbal sebagai

pengganti kalsium dalam campuran kaca cair. Kaca ini sangat penting dalam bidang

optik, karena mempunyai indeks refraksi dan dispersi yang tinggi. Kandungan

timbalnya bisa mencapai 82% (densitas 8,0, indeks bias 2,2). Kandungan timbal inilah

yang memberikan kecemerlangan pada “kaca potong” (cut glass). Kaca ini juga

digunakan dalam jumlah besar untuk membuat bola lampu, lampu reklame neon,

8

Page 9: Pengetahuan Bahan Gelas

radiotron, terutama karena kaca ini mempunyai tahanan (resistance) listrik tinggi.

Kaca ini juga cocok dipakai sebagai perisai radiasi nuklir.

5. Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui pirolisis silikon tetraklorida pada suhu

tinggi, atau dari peleburan kuarsa atau pasir murni. Secara salah kaprah, kaca ini

sering disebut kaca kuarsa (quartz glass). Kaca ini mempunyai ciri-ciri nilai ekspansi

rendah dan titik pelunakan tinggi. Karena itu, kaca ini mempunyai ketahanan termal

lebih tinggi daripada kaca lain. Kaca ini juga sangat transparan terhadap radiasi

ultraviolet. Kaca jenis inilah yang sering digunakan sebagai kuvet untuk spektrometer

UV-Visible yang harganya sekitar dua jutaan per kuvet.

6. Serat kaca (fiber glass) dibuat dari komposisi kaca khusus, yang tahan terhadap

kondisi cuaca. Kaca ini biasanya mempunyai kandungan silika sekitar 55%, dan alkali

lebih rendah.

7. Kaca borosilikat, biasanya mengandung 10-20% B2O3, 80-87% silika, dan kurang dari

10% Na2O. Kaca jenis ini mempunyai koefisien ekspansi termal rendah, lebih tahan

terhadap kejutan dan mempunyai stabilitas kimia tinggi, serta tahanan listrik tinggi.

Perabot laboratorium yang dibuat dari kaca ini dikenal dengan nama dagang pyrex.

Kaca borosilikat juga digunakan sebagai isolator tegangan tinggi, pipa lensa teleskop

seperti misalnya lensa 500 cm di Mt. Palomer (AS).

2.5 Proses Pembuatan

Prosedur pembuatan kaca dapat dibagi menjadi empat tahap utama :

1. Peleburan.

Tanur kaca dapat diklasifikasikan sebagai tanur periuk atau tanur

tangki.Tanur periuk (pot furnace) dengan kapasitas sekitar 2t atau kurang

dapat digunakan secara menguntungkan untuk memebuat kaca khusus dalam

jumlah kecil di mana tumpak air itu harus dilindungi terhadap hasil

pembakaran.Tanur ini digunakan terutama dalam pembuatan kaca optik dan

kaca seni melalui proses cetak.

9

Page 10: Pengetahuan Bahan Gelas

Gambar 11.1 Diagram alir pembuatan kaca lembaran

2. Pembentukan atau Pencetakan.

Kaca dapat dibentuk dengan mesin atau dengan cetak tangan. Faktor

penting yang harus diperhatikan dalam cetak mesin ialah bahwa rancang mesin

itu haruslah sedemikian rupa sehingga pencetakan barang kaca dapat

diselesaikan dalam tempo beberapa detik saja. Dalam waktu sangat singkat itu

kaca berubah dari zat cair viskos menjadi zat padat bening. Jenis- jenis mesin

pembentuk kaca yang umum, yaitu kaca jendela, kaca pelat, kaca apung, kaca

berkawat dan berpola, kaca tiup, botol, bola lampu, dan tabung.

10

Page 11: Pengetahuan Bahan Gelas

Gambar 11.2 Penampang tanur tangki kaca menunjukkan ruang regenerasi

3. Penyangaian.

Untuk mengurangi regangan-regangan dalam kaca, semua barang kaca

harus disangai (annealing), baik barang kaca yang dibuat dengan mesin

maupun yang dibuat dengan tangan. Penyangain menyangkut 2 macam

operasi:

a. Menahan lama kaca itu pada suatu suhu diatas suhu kritis tertentu selama

beberapa waktu yang cukup lama sehingga mengurangi regangan-

regangan dalam dengan jalan pengaliran plastis sehingga regangannya

kurang dari standar maksimun yang ditentukan.

b. Mendinginkan kaca tersebut sampai suhu kamar secara cukup perlahan

sehingga regangan yang terjadi pada dibawah batas maksimun suhu lehr

atau tungku penyangaian.

4. Penyelesaian.

Semua kaca yang sudah disangai harus mengalami operasi

penyelesaian yang relatif sederhana tetapi sangat penting. Operasi ini

menyangkut pembersihan, penggosokan, pemolesan, pemotongan, gosok-

semprot dengan pasir, pemasangan email sebagai klasifikasi kualitas, dan

pengukuran.

2.6 Kelebihan dan Kekuangan

Sebagai bahan kemasan, gelas mempunyai kelebihan dan kelemahan.

1. Kelebihan kemasan gelas adalah :

a. Kedap terhadap air, gas , bau-bauan dan mikroorganisme.

b. Inert dan tidak dapat bereaksi atau bermigrasi ke dalam bahan pangan.

c. Kecepatan pengisian hampir sama dengan kemasan kaleng.

d. Sesuai untuk produk yang mengalami pemanasan dan penutupan secara hermetis.

e. Dapat didaur ulang.

f. Dapat ditutup kembali setelah dibuka.

g. Transparan sehingga isinya dapat diperlihatkan dan dapat dihias.

h. Dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk dan warna.

11

Page 12: Pengetahuan Bahan Gelas

i. Memberikan nilai tambah bagi produk.Rigid (kaku), kuat dan dapat ditumpuk tanpa

mengalami kerusakan.

2. Kelemahan kemasan gelas :

a. Berat sehingga biaya transportasi mahal.

b. Resistensi terhadap pecah dan mempunyai thermal shock yang rendah.

c. Dimensinya bervariasi.

d. Berpotensi menimbulkan bahaya yaitu dari pecahan kaca.

2.7 Teknik Pengujian

2.7.1 Cara uji berat jenis terhadap gelas atau kaca dengan metode terapung

tenggelam (SNI 15-1573-1989)

2.7.2 Cara uji titik lunak gelas atau kaca (SNI 15-1574-1989)

2.7.3 Cara uji analisa kimia gelas soda kapur silikat (SNI 15-2173-1991)

2.8 Kegunaan

1. Pembuatan bola lampu, tabung elektronik, penyangga filament. Titik pelunakan kaca

ini tidak terlalu tinggi, muai panjangnya hendaknya dibuat mendekati muai panjang

logam maupun paduannya yang disangga. Logam yang dimaksud adalah wolfram,

molibdenum.

2. Untuk bahan dielektrik pada kapasitor. Minos adalah salah satu jenis kaca

permeabilitas relatif tinggi yaitu 7,5, sudut kerugian dielektrik (tan δ) kecil pada

frekuensi 1MHz, suhu 20oC, tan δ = 0.0009 pada frekuensi 1MHz, suhu 200oC, tan δ

= 0,0012. Kaca minos mempunyai α = 8,2 . 107 per oC. massa jenis 3,6 g/cm3.

3. Untuk membuat berbagai isolator. Misalnya isolator penyangga, isolator antena,

isolator len, dan isolator bushing. Untuk penggunaan ini, selain sifat kelistrikan yang

baik juga dituntut mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi, tahan terhadap

perubahan suhu yang mendadak, dan tahan terhadap pengaruh kimia. Jenis kaca yang

digunakan untuk keperluan ini antara lain kaca silika, pireks kalium-natrium.

4. Pelapisan logam. Salah satu jenis kaca adalah enamel (bukan enamel vernis). Enamel

dalam hal ini dapat digunakan untuk pelapisan logam atau benda lain sejenisnya, 12

Page 13: Pengetahuan Bahan Gelas

misalnya dudukan lampu, reflektor, barang-barang dekoratif yang tujuannya untuk

mendapatkan permukaan yang lebih bagus. Enamel juga dapat digunakan sebagai

isolasi listrik, yaitu untuk melapisi resistor tabung (kawat yang dililitkan pada tabung

tersebut adalah resistor, antara lain : nikrom, konstantan).

5. Fiber Optic (Serat optik) adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik

yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat

lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca

lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah

laser karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Serat optik terdiri dari 2

bagian, yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung dari core. Cladding

mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya

yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi.

6. Kaca rumah

7. Kaca mata

8. Kaca mobil

9. Peralatan rumah tangga

10. Peralatan laboratorium

13

Page 14: Pengetahuan Bahan Gelas

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gelas (glass) adalah hasil perkebunan (fusion) bahan anorganik setelah didinginkan

sampai kondisi kaku tanpa kristalisasi, mempunyai sifat keras dan getas serta mempunyai

bentuk pecahan seperti bentuk kerang (conchoidal), dapat tidak berwarna dan dapat

transparan sampai buram (opaque), lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan

barang kimia, dan tidak aktif, secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang

sangat halus dan kedap air.

Adapun beberapa sifat-sifat lain dari kaca secara umum. Sifat-sifat tersebut adalah:

1. Padatan amorf (short range order).

2. Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.

3. Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu).

4. Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s).

5. Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida. Karena

itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.

6. Efektif sebagai isolator.

7. Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.

Gelas atau kaca banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang,

seperti untuk peralatan rumah tangga rumah tangga, peralatan laboratorium, kaca optic, kaca

kendaraan, untuk membuat berbagai isolator dan lain-lain.

14

Page 15: Pengetahuan Bahan Gelas

Pertanyaan

Yuni

Berwujud pada tetapi susunannya seperti zat cair

Bagaimana proses pembuatan gelas dgn tangan

Tanty

Kecepatan pengisiian sama dengan kecepatan kacepatan kaleng

Kaca apung

Nadia

Campuran gelas sehingga menjadi bahaya

15


Top Related