Transcript
Page 1: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus

sonchifolia) TERHADAP BERAT BADAN, GLUKOSA

DARAH, SERTA KADAR KOLESTEROL TIKUS

DIABETES strain Sprague dawley YANG DIINDUKSI

DENGAN ALOKSAN

Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Oleh:

Laras Respati Ardanareswari

NIM : 1111103000098

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,
Page 3: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,
Page 4: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,
Page 5: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat kesehatan dan

limpahan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta

salam penulis haturkan kepada junjungan nabi Muhammad saw yang senantiasa kita nantikan

syafaatnya kelak di hari akhir.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,

penelitian ini akan sulit untuk diselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada:

1. Prof. DR. (hc) dr. M.K. Tadjudin, Sp. And selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter FKIK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta seluruh dosen di prodi pendidikan dokter yang

selalu membimbing serta memberikan ilmu kepada penulis selama menjalani masa

pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D, dan dr. Hari Hendarto, Sp.PD, Ph.D, FINASIM, selaku

dosen pembimbing penelitian yang telah mencurahkan waktu dan pikiran untuk selalu

membimbing, menyemangati, dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

penelitian ini.

4. Ibu Nurlaely Mida, M.Biomed, Ph.D selaku penanggungjawab (PJ) laboratorium

Animal house, ibu Zeti Haryyati selaku PJ laboratorium Biologi, Ibu Endah

Wulandari selaku PJ laboratorium Biokimia, dr. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D, dan

dr. Nurul Hiedayati, Ph.D yang telah memberikan izin atas penggunaan laboratorium

pada penelitian ini.

5. Kedua orang tua tercinta, Edi Solehulhadi dan Mimin Halimi yang selalu

mencurahkan kasih dan sayangnya, melimpahkan doa, dan semangat kepada penulis.

Untuk kedua adik penulis, Dwiaji Tantu Panggelaran dan Trijati Danang Anjampiani

yang senantiasa menyemangati penulis dalam mencari ilmu di Program Studi

Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 6: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

vi

6. Untuk Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementrian Agama RI, yang

mana tanpanya mungkin penulis tidak bisa menjalani kehidupan sebagai mahasiswa

kedokteran di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Untuk teman-teman seperjuangan, Kandang Gals and Boys: Elza Amelia Firdaus,

Norma Maulidatul Fitria, Annisatul Muqorrobin, Candra Ahmad Hanif Rasyidi, dan

Hermansyah. Terimakasih untuk semangat dan dukungan yang luar atas terlaksananya

penelitian ini.

8. Untuk Mas Arif yang senantiasa membantu dan mendukung penelitian ini, mulai dari

persiapan riset sampai selesainya penyusunan skripsi.

9. Johan Lazuardi, Salma AW, Syifa Qurratu A, dan Evi Nurul H, serta seluruh laboran

yang terlibat Bu Ayi, Mba Suryani, Mas Rachmadi, dan Mas Panji yang sangat

membantu berlangsungnya penelitian ini.

10. Kepada seluruh mahasiswa PSPD 2011 dan seluruh teman, sahabat, keluarga, serta

pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik

dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan laporan penelitian ini.

Demikian laporan penelitian ini ditulis, semoga dapat memberikan manfaat bagi

penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Ciputat, 30 Agustus 2014

Penulis

Page 7: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

vii

ABSTRAK

Laras Respati Ardanareswari. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengaruh Ekstrak Daun

Yakon (Smallanthus sonchifolia) terhadap Berat Badan, Glukosa Darah, serta Kadar Kolesterol

Tikus Diabetes strain Sprague dawley yang Diinduksi dengan Aloksan. 2014.

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa

darah dan gangguan metabolisme dari karbohidrat, protein, dan lemak yang berhubungan dengan

defisiensi atau resistensi insulin. Daun yakon (Smallanthus sonchifolia) merupakan tumbuhan yang

ditemukan di pegunungan Andes, Peru, yang digunakan dalam pengobatan tradisional. Daun yakon

diketahui mempunyai efek hipoglikemik dan dapat digunakan sebagai terapi diabetes. Penelitian

sebelumnya membuktikan bahwa pemberian ekstrak daun yakon dapat menurunkan kadar gula darah

dan kolesterol secara bermakna (p<0,05) pada tikus diabetes. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui efek dari ekstrak daun yakon dengan dosis 300 mg/kgbb secara oral selama 14 hari

terhadap berat badan, kadar glukosa darah, serta kadar kolesterol pada tikus Sprague dawley yang

diinduksi dengan aloksan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kenaikan berat badan sebesar 7,69%

pada kelompok terapi, meskipun tidak signifikan secara statistik. Kadar glukosa darah menurun secara

signifikan pada kelompok terapi sebesar 29,0%. Rerata kadar kolesterol pada kelompok terapi

sebesar 137,72 mg/dl lebih rendah dibandingkan dengan kelompok diabetes (250,92%). Hasil tersebut

signifikan secara statistik. Dapat disimpulkan bahwa daun yakon (Smallanthus sonchifolia)

mempunyai efek hipoglikemik dan mungkin hipolipidemik pada tikus diabetes strain Sprague dawley,

tetapi tidak dengan berat badan tikus.

Kata kunci: Daun yakon, glukosa darah, kolesterol, diabetes

ABSTRACT

Laras Respati Ardanareswari. Medical Education Study Program. Effect of Yacon Leaf Extract

(Smallanthus sonchifola) on Weight Body, Blood Glucose, and Cholesterol Levels Sprague

Dawley Diabetic Rats Were Induced By Alloxan. 2014.

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease characterized by elevated levels of blood glucose and

impaired metabolism of carbohydrates, proteins, and fats are associated with a deficiency or insulin

resistance. Yacon leaf (Smallanthus sonchifolia) is a native plant of Andes, Peru, used in traditional

medicine. Yacon leaf known have hypoglicemic effect and can be use for therapy of diabetes.

Previous research proved that extract of yacon leaf can decrease glucose and cholesterol plasma levels

significantly (p<0,05) in diabetes rats. This study purpose to determine the effect of yacon leaf extarct

dose 300 mg/kg b.w for 14 days on body weight, blood levels, and cholesterol levels in Sprague

dawley rats induced by alloxan. The result are increased of body weight 7,69% in therapy group, but

not significantly in statistic. There are decreased of blood glucose levels significantly in therapy group

29,0%. And average of cholesterol level in therapy group 137,72 mg/dl is the lower than the diabetes

group (250,92%). This result is significant in statistic test. This can be concluded that yacon leaf

(Smallanthus sonchifolia) has glycemic effect and possible as a hypolipidemic agent to Sprague

dawley diabetic rats that induced by alloxan, but not in body weight.

Key word: yacon leaf, blood glucose, cholesterol, diabetic

Page 8: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1. 1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1. 2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3

1. 3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3

1. 3. 1 Tujuan Umum ................................................................................... 3

1. 3. 2 Tujuan Khusus ................................................................................... 4

1. 4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4

1. 4. 1 Bagi Peneliti ...................................................................................... 4

1. 4. 2 Bagi Institusi ..................................................................................... 4

1. 4. 3 Bagi Masyarakat ................................................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 5

2. 1 Landasan Teori ........................................................................................... 5

2. 1. 1 Pankreas ............................................................................................ 5

2. 1. 2 Diabetes Mellitus (DM) .................................................................... 8

2. 1. 2. 1 Definisi ................................................................................... 8

2. 1. 2. 2 Klasifikasi .............................................................................. 8

2. 1. 3 Patofisiologi DM ............................................................................. 10

2. 1. 4 Diagnosis pada DM ......................................................................... 11

2. 1. 5 Dislipidemia pada DM .................................................................... 12

Page 9: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

ix

2. 1. 6 Komplikasi DM ............................................................................... 13

2. 1. 7 Penatalaksanaan DM ....................................................................... 15

2. 1. 8 Daun Yakon (Smallanthus Sonchifolia) .......................................... 16

2. 1. 9 Kandungan Kimia Daun Yakon (Smallanthus Sonchifolia) ........... 18

2. 2 Aloksan .................................................................................................... 19

2. 3 Kerangka Konsep ..................................................................................... 20

2. 4 Definisi Operasional ................................................................................ 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 22

3. 1 Disain Penelitian ...................................................................................... 22

3. 2 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 22

3. 2. 1 Waktu Penelitian ............................................................................. 22

3. 2. 2 Tempat Penelitian ............................................................................ 22

3. 3 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................... 22

3. 3.1 Kriteria Inklusi ................................................................................ 23

3. 4 Cara Kerja Penelitian ............................................................................... 23

3. 4. 1 Alat Penelitian ................................................................................. 23

3. 4. 2 Bahan Penelitian .............................................................................. 23

3. 4. 3 Proses Ekstraksi ............................................................................... 24

3. 4. 4 Adaptasi Hewan Sampel ................................................................. 24

3. 4. 5 Induksi Tikus dengan Aloksan ........................................................ 24

3. 4. 6 Pemberian Ekstrak Daun Yakon pada Tikus ................................... 25

3. 4. 7 Pengukuran Sampel ......................................................................... 25

3. 4. 7. 1 Glukosa Darah Tikus ............................................................ 25

3. 4. 7. 2 Berat Badan Tikus ................................................................ 25

3. 4. 7. 3 Kolestrol Darah Tikus .......................................................... 25

3. 5 Alur Penelitian ......................................................................................... 26

3. 6 Pengolahan dan Analisis Penelitian ......................................................... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 28

4. 1 Berat Badan (BB) ..................................................................................... 28

4. 2 Glukosa Darah ......................................................................................... 29

4. 3 Kolestrol ................................................................................................... 32

Page 10: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

x

4. 4 Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 34

5. 1 Kesimpulan .............................................................................................. 34

5. 2 Saran ........................................................................................................ 34

BAB VI KERJA SAMA RISET .......................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 36

LAMPIRAN .......................................................................................................... 38

Page 11: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi DM: tipe 1, tipe 2, tipe lain, dan DM gestasional................. 9

Tabel 2.2 Karakteristik Klinis Pasien dengan DM Tipe 1 dan Tipe 2 .................. 10

Tabel 2.3 Mekanisme Kerja, Efek Samping, dan Pengaruh Obat Terhadap

Penurunan A1C ................................................................................................. 16

Tabel 4.1 Perubahan BB Tikus Setiap Kelompok .............................................. 28

Tabel 4.2 Hasil Analisa BB Tikus Setiap Kelompok ......................................... 29

Tabel 4.3 Perubahan Kadar Glukosa Darah Tikus Setiap Kelompok Penelitian . 29

Tabel 4.4 Hasil Analisa Data Kadar Glukosa DarahTikus Setiap Kelompok

Penelitian .......................................................................................................... 31

Tabel 4.5 Rerata Kadar Kolesterol Darah Setiap Kelompok Penelitian ............. 32

Tabel 4.6 Hasil Analisa Data Kolesterol Setiap Kelompok Penelitian ................ 33

Page 12: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rerata BB Setiap Kelompok Penelitian ................................................... 28

Grafik 4.2 Rerata Glukosa Darah Tikus Setiap Kelompok Penelitian .................... 31

Grafik 4.2 Rerata Kolesterol Darah Tikus Setiap Kelompok Penelitian ................ 31

Page 13: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi pankreas terlihat bagian pankreas yaitu caput, corpus dan

cauda .................................................................................................................................. 5

Gambar 2.2 Tipe sel α, sel , dan sel D pada pulau Langerhans ............................... 6

Gambar 2.3 Pengaruh Insulin Terhadap Sel dan Glukosa .......................................... 8

Gambar 2.4 Langkah-Langkah Diagnosis DM .......................................................... 12

Gambar 2.5 Daun Smallanthus Sonchifolia ................................................................ 18

Gambar 7.1 Hasil Determinasi Tanaman .................................................................... 38

Gambar 7.2 Surat Keterangan Sehat Tikus ................................................................. 39

Gambar 7.3 Daun Insulin Yang Telah Dihaluskan .................................................... 42

Gambar 7.4 Penimbangan Daun Yakon ...................................................................... 42

Gambar 7.5 Pencampuran Daun Yakon Dengan Ethanol 70% ................................ 42

Gambar 7.6 Ekstrak Kering Daun Yakon ................................................................... 42

Gambar 7.7 Proses Penumbukan Ekstrak Kering ...................................................... 42

Gambar 7.8 Penimbangan Ekstrak Kering Yang Sudah Dihaluskan ...................... 42

Gambar 7.9 Sampel Penelitian ..................................................................................... 43

Gambar 7.10 Proses Adaptasi ....................................................................................... 43

Gambar 7.11 Pengukuran BB Sampel ......................................................................... 43

Gambar 7.12 Pembiusan Dengan Ether ...................................................................... 43

Gambar 7.13 Proses Pengukuran Kadar Glukosa Darah .......................................... 43

Gambar 7.14 Hasil Glukosa Darah .............................................................................. 43

Gambar 7.15 Sacrificed Dan Pengambilan Darah Vena ........................................... 44

Gambar 7.16 Sampel Darah .......................................................................................... 44

Gambar 7.17 Pengambilan Plasma Setelah Disentrifuse .......................................... 44

Gambar 7.18 Penyimpanan Plasma Dikulkas -80’C ................................................. 44

Gambar 7.19 Aloksan .................................................................................................... 44

Gambar 7.20 Pemeriksaan Kolesterol ......................................................................... 44

Gambar 7.21 Pencampuran Plasma Dengan Kit Kolesterol ..................................... 45

Gambar 7.22 Spektrofotometer .................................................................................... 45

Page 14: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Determinasi Tanaman Uji .............................................................. 38

Lampiran 2 Surat Keterangan Sehat Tikus ................................................................. 39

Lampiran 3 Data Hasil Analisi Uji Statistik ............................................................... 40

Lampiran 4 Gambar Proses Pembuatan Ekstrak ...................................................... 42

Lampiran 5 Gambar Proses Penelitian ........................................................................ 43

Lampiran 6 Cara Perhitungan ....................................................................................... 46

Lampiran 7 Riwayat Penulis ......................................................................................... 49

Page 15: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis tidak menular

dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,

kerja insulin atau keduanya yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat

dikendalikan. Kadar gula darah dengan nilai >126 mg/dl dalam keadaan puasa

dinyatakan tinggi dan menderita DM.1

DM merupakan ancaman besar bagi kesehatan masyarakat secara global di

dunia sebagai insiden yang semakin meningkat dari hari ke hari dan sekarang

muncul sebagai epidemik global yang mempengaruhi sekitar 285 juta orang di

dunia yang akan mengalami peningkatan sampai 439 juta pada tahun 2030.

International Diabetic Federation (IDF) memperkirakan di tahun 2025 sebanyak

380 juta orang di dunia menderita diabetes.1

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang banyak terdapat di Indonesia.

Pada tahun 1995, Indonesia menempati urutan tertinggi ke-7 untuk kasus diabetes,

sebagian besar merupakan diabetes tipe 2. Menurut survey yang dilakukan oleh

World Health Organization (WHO) tahun 2000 Indonesia menempati urutan ke-4

dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia setelah India, Cina, dan

Amerika Serikat dengan jumlah penderita sebesar 8,4 juta orang. Jumlah ini

diasumsikan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2030. Berdasarkan data Badan

Pusat Statistik Indonesia pada tahun 2003 prevalensi diabetes pada penduduk

diatas 20 tahun sebanyak 13,7 juta orang.2

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), jumlah

pasien diabetes rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit menempati urutan

pertama dari seluruh penyakit endokrin. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

tahun 2007, diabetes di Indonesia menempati urutan ke-6 penyakit penyebab

kematian (5,8 %) setelah stoke, tuberkulosis, hipertensi, cedera dan perinatal.

Diabetes penyebab kematian pada kelompok usia 45-54 tahun didaerah perkotaan

Page 16: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

2

menduduki peringkat ke-2 yaitu 14,7%, dan di daerah pedesaan, diabetes

menduduki peringkat ke-6 yaitu 5,8 % .2

DM akan menimbulkan komplikasi baik yang bersifat akut maupun kronik.

Komplikasi akut antara lain ketoasidosis diabetik, hiperglikemi hiperosmolar, dan

hipoglikemia. Komplikasi kronik yang menahun dapat menimbulkan

makroangiopati dan mikroangiopati. Komplikasi makroangiopati meliputi

kelainan kardiovaskuler, kelainan serebrovaskuler, dan kelainan pembuluh darah.

Komplikasi mikroangiopati meliputi retinopati dan nefropati.2

Permasalahan diatas akan bertambah besar jika tidak ada upaya pengobatan

dan pencegahan. Di zaman modern ini telah dikembangkan obat-obatan dari zat

kimia yang banyak digunakan untuk pengobatan diabetes, tetapi terdapat banyak

efek samping dan harga obat-obatan tersebut masih mahal. Pada beberapa tahun

ini, banyak yang tertarik untuk menggunakan produk alami sebagai cara untuk

melengkapi ataupun mengganti terapi diabetes. Pada kasus diabetes, penelitian

yang telah dilakukan menunjukkan bahwa banyak ekstrak tumbuhan yang efektif

untuk menurunkan kadar glukosa darah dengan efek samping yang lebih rendah

dan dengan harga yang lebih murah dibandingkan obat anti diabetik biasanya.3

Banyak tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan diabetes, salah satunya

adalah daun yakon (Smallanthus sonchifolia). Daun yakon merupakan tumbuhan

yang ditemukan di pegunungan Andes, Peru yang digunakan dalam pengobatan

tradisional diabetes.3 Di Indonesia, daun yakon jarang dibudidayakan melainkan

hanya dijadikan tanaman pagar. Tanaman ini tumbuh liar dipinggir sungai

ataupun pekarangan. Tanaman ini kurang dikenal oleh masyarakat. Kebanyakan

daun yakon ditanam dihalaman rumah keluarga yang menderita diabetes.

Tumbuhan yakon menghasilkan akar besar yang mirip dengan tanaman

kentang manis, tetapi tanaman yakon memiliki rasa yang lebih manis. Tanaman

ini tahan terhadap kondisi yang ekstrim dan dapat tumbuh alam kondisi panas dan

dingin.10

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun yakon memiliki beberapa

efek biologis antara lain : mencegah migrasi polymorphonuclear leucocyites,

immunomodulasi, antioksidan, dan efek sitoprotektor.3

Page 17: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

3

Daun yakon juga bisa digunakan untuk penatalaksaan diabetes. Daun yakon

mengandung fruktooligosakarida yang berperan untuk memodulasi sindrom

metabolik dan dislipidemia. Fruktooligosakarida juga memiliki aktivitas prebiotik.

Mekanisme prebiotik dengan mengatur metabolisme kolesterol melalui proses

assimilation yang dapat menurunkan absorbsi kolesterol di usus halus.Selain itu,

senyawa phenolic pada ekstrak daun yakon mengandung senyawa aktif yang

dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan menghambat α-glukosidase.3

Penelitian yang dilakukan oleh Silmara Baroni, et al. (2008) menunjukkan

bahwa pemberian ekstrak daun yakon dengan dosis 400 mg/kgBB secara oral

selama 14 hari dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus.3

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun yakon

terhadap kadar glukosa darah, berat badan, serta kadar lipid terutama kolesterol

darah pada tikus Sprague dawley yang diinduksi dengan aloksan dalam waktu 14

hari dengan menggunakan dosis 300 mg/kgBB.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah ekstrak daun yakon dengan dosis 300 mg/kgBB yang diberikan secara

oral dapat mempengaruri berat badan dalam jangka waktu 14 hari pada tikus

Sprague dawley yang diinduksi aloksan?

2. Apakah ekstrak daun yakon dengan dosis 300 mg/kgBB yang diberikan secara

oral dapat menurunkan kadar gula darah dalam jangka waktu 14 hari pada tikus

Sprague dawley yang diinduksi aloksan?

3. Apakah ekstrak daun yakon dengan dosis 300 mg/kgBB yang diberikan secara

oral dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam jangka waktu 14 hari pada

tikus Sprague dawley yang diinduksi aloksan?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak daun yakon (Smallanthus

sonchifolia) terhadap kadar glukosa darah, berat badan, dan kadar

kolesterol darah tikus DM.

Page 18: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

4

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui efek ekstrak daun yakon 300 mg/kgBB yang

diberikan secara oral terhadap penurunan kadar gula darah dalam

jangka waktu 14 hari pada tikus yang diinduksi aloksan.

2. Untuk mengetahui efek ekstrak daun yakon 300 mg/kgBB yang

diberikan secara oral dapat mempengaruhi berat badan dalam jangka

waktu 14 hari pada tikus yang diinduksi aloksan.

3. Untuk mengetahui efek ekstrak daun yakon 300 mg/kgBB yang

diberikan secara oral dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah dalam

jangka waktu 14 hari pada tikus yang diinduksi aloksan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

1. Mendapatkan pengalaman melakukan penelitian dengan metode

eksperimental terutama di bidang kesehatan.

2. Mendapat pengetahuan mengenai tanaman herbal yang bermanfaat di

Indonesia.

3. Sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran di

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.4.2 Bagi Institusi

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan efek ekstrak daun

yakon sebagai anti diabetes.

2. Menambah referensi penelitian di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Referensi tersebut dapat digunakan sebagai bahan untuk melakukan

penelitian lebih dalam bagi peneliti yang lain.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Sebagai informasi tambahan bagi masyarakat untuk mengatasi kadar

glukosa darah yang tinggi karena diabetes.

Page 19: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pankreas

Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari kelenjar endokrin

dan eksokrin. Pankreas berukuran 12,5 – 15 cm dan terletak dilengkung

duodenum. Pankreas terdiri dari beberapa bagian seperti terlihat pada

gambar 2.1 yaitu caput, corpus, dan cauda. 4,6

Pankreas tersusun oleh dua

jenis jaringan yaitu: (1) acini, kelenjar eksokrin yang menyekresikan

enzim pencernaan ke duodenum, dan (2) islet of Langerhans (pulau

Langerhans), kelenjar endokrin yang menyekresikan insulin dan glukagon

secara langsung kedalam darah.4,5

Gambar 2.1. Anatomi pankreas terlihat bagian pankreas yaitu caput, corpus

dan cauda

Sumber : Tortorra, 2009

Pada pankreas terdapat 1-2 juta kelompokan sel dari jaringan

endokrin yang disebut pulau Langerhans. Pulau Langerhans

memiliki

beberapa jenis sel, yaitu :

4,5,6

Page 20: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

6

Sel α, sekitar 17% dalam sel pulau Langerhans yang menyekresikan

glukagon.

Sel β, sekitar 70% dalam sel pulau Langerhans, sekresi insulin.

Sel D, sekitar 7% dalam sel pulau Langerhans, sekseri somatostatin.

Sel F, sekresi polipeptida pankreas.

Gambar 2.2 Tipe sel α, sel , dan sel D pada pulau Langerhans

Sumber : Sherwood, 2011

Insulin merupakan hormon yang disekresikan oleh sel β pulau

Langerhans. Pankreas manusia mensekresikan sekitar 30 unit insulin tiap

hari. Konsentrasi basal insulin pada orang normal yang berpuasa adalah 10

μU/ml dan akan meningkat pada keadaan setelah makan mencapai 100

μU/ml. Peningkatan konsentrasi insulin di perifer dimulai pada menit ke 8-

10 setelah makan dengan konsentrasi puncak 30-45 menit setelah makan.

Insulin terdiri dari 51 asam amino dan mengandung rantai α (21 asam

amino) dan β (30 asam amino). Kedua rantai ini dihubungkan oleh

jembatan disulfida pada posisi 6 dan 11 rantai α.4

Insulin bekerja dengan cara berikatan dengan subunit α reseptor

insulin sehingga sub unit β mengalami autofosforilasi. Selanjutnya sub unit

β memfosforilasikan substrat intra sel (IRS 1 dan IRS 2) yang akan

mengaktivasi kinase dan fosfatase. Aktivasi kinase dan fosfatase menuju

ke jalan metabolik untuk meregulasi metabolisme nutrien. Selain itu,

Page 21: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

7

fosfotidilinositol 3 kinase membantu pergerakan vesikel GLUT-4 (glucose

transporter) ke membran sel. Efek insulin terdapat pada 3 jaringan, yaitu

di hati, otot, dan jaringan adiposa. Efek insulin dihati yaitu menurunkan

glikogenolisis, meningkatkan glikogenesis, meningkatkan sintesis

trigliserida dan very low density lipoprotein (VLDL), menurukan konversi

asam lemak dan asam amino. Di otot, insulin berefek untuk meningkatkan

sintesis protein dan meningkatkan sintesis glukagon. Insulin juga berperan

dalam membantu meningkatkan penyimpanan trigliserida di hati.4,6

Gambar 2.3 Pengaruh insulin terhadap sel dan glukosa darah

Sumber : Gardner, 2007

Glukosa bersifat impermeable terhadap membran sel sehingga

glukosa memerlukan sebuah “carrier” agar bisa masuk ke dalam sel, yaitu

dengan bantuan GLUT protein. Glukosa darah yang meningkat akan

menginduksi sekresi insulin oleh sel β pankreas. Begitu juga jika kadar

asam amino dalam darah meningkat, maka akan memicu sekresi insulin.

Insulin mempunyai reseptor insulin di sel target yang menyebabkan

terbentuknya sinyal, sehingga GLUT akan berpindah ke permukaan sel dan

glukosa dapat masuk ke dalam sel. Glukosa dalam sel akan dimanfaatkan

Page 22: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

8

untuk berbagai hal, seperti menghasilkan energi, sintesis glikogen, lipid,

dan asam amino yang menyebabkan kadar glukosa dalam darah

menurun.7,8

Metabolisme protein juga dipengaruhi oleh insulin. Insulin

menurunkan kadar asam amino darah dan meningkatkan sintesis protein.

Insulin menstimulasi transpor aktif asam amino dari darah ke otot dan

jaringan, sehingga kadar asam amino turun dan tersedianya bahan untuk

membentuk protein dalam sel. Insulin meningkatkan inkorporasi asam

amino menjadi protein dalam sel dan menghambat proses penguraian

protein.6

Insulin juga mempunyai efek terhadap metabolisme lemak secara

fisiologis, antara lain menurunkan asam lemak darah dan mendorong

penyimpanan trigliserida, meningkatkan pemasukan asam lemak dari

darah ke dalam sel jaringan lemak, meningkatkan transpor glukosa ke

dalam sel jaringan lemak melalui rekruitment GLUT-4, mendorong reaksi

kimia dengan menggunakan turunan asam lemak dan glukosa untuk

sintesis trigliserida, menghambat lipolisis, dan mengurangi pembebasan

asam lemak dari jaringan lemak ke dalam darah.5,6

2.1.2 Diabetes Melitus (DM)

2.1.2.1 Definisi

Diabetes melitus didefinisikan sebagai sindrom terganggunya

metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein akibat menurunnya

sekresi insulin atau berkurangnya sensitivitas terhadap insulin.5

2.1.2.2 Klasifikasi

Terdapat 2 tipe utama DM, yaitu :

2,10

DM tipe 1, disebut juga insulin dependent diabetes mellitus

(IDDM), yang disebabkan berkurangnya sekresi insulin oleh

sel β pankreas.

DM tipe 2, disebut juga non-insulin dependent diabetes

mellitus (NIDDM), yang disebabkan oleh adanya sekresi

Page 23: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

9

insulin yang normal atau bahkan meningkat tetapi

sensitivitas sel sasaran terhadap insulin berkurang.

Klasifikasi DM berdasarkan American Diabetes Association

(ADA) terdapat pada tabel dibawah: 2,7,18

Tabel 2.1 DM dibagi menjadi tipe 1, tipe 2, tipe lain dan DM gestasional

Tipe 1 Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi absolut

Autoimun

Idiopatik

Tipe 2 Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai

defisiensi insulin relatif sampai yang dominan defek sekresi

insulin disertai resisensi insulin

Tipe lain Defek genetik fungsi sel beta

Defek genetik kerja insulin

Penyakit eksokrin pankreas

Endokrinopati

Karena obat atau zat kimia

Infeksi

Sebab imunologi yang jarang

Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM

Diabetes melitus

gestasional

Sumber : PERKENI, 2011

DM tipe 1 diakibatkan oleh adanya kerusakan sel beta

pankreas maupun akibat dari penyakit lain yang dapat

mengganggu produksi insulin.5 DM tipe 1 disebabkan oleh

adanya reaksi autoimun terhadap protein sel pulau Langerhans

pankreas. Terdapat hubungan yang kuat antara IDDM dan

penyakit autoimun endokrin yang lain, dan meningkatnya

insidensi penyakit autoimun terlihat juga dalam keluarga yang

menderita DM.9 Faktor herediter juga dapat menyebabkan

kerusakan sel beta pankreas.5

DM tipe 2 disebabkan oleh berkurangnya kepekaan sel

sasaran terhadap insulin yang dikenal sebagai resistensi insulin.

Resistensi insulin diakibatkan oleh kelainan jaras insulin yang

dapat disebabkan oleh adanya efek toksik dari akumulasi lipid di

jaringan. Resistensi insulin dapat dijadikan gambaran telah

Page 24: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

10

terjadinya sindrom metabolik. Gambaran sindrom metabolik

antara lain obesitas, resistensi insulin, hiperglikemi puasa,

abnormalitas lipid, dan hipertensi. Sindrom metabolik berdampak

utama pada kelainan kardiovaskular seperti aterosklerosis.5,14

Tabel 2.2 Karakteristik Klinis Pasien dengan DM Tipe 1 Dan Tipe 2

Gambaran Tipe 1 Tipe 2

Onset usia Biasanya kurang dari 20 tahun Lebih dari 30 tahun

Massa tubuh Rendah sampai normal Obesitas

Insulin plasma Rendah atau tidak ada Normal sampai tinggi

Glukagon plasma Tinggi, dapat disupresi Tinggi, resisten terhadap

supresor

Glukosa plasma Meningkat Meningkat

Sensitivitas insulin Normal Menurun

Terapi Insulin

Kurangi berat badan,

thiazolidinedion, metformin,

sulfonilurea, insulin

Sumber : Ozougwu, 2013

Selain itu terdapat tipe diabetes lain, yaitu diabetes melitus

gestasional (GDM) yang didefinisikan sebagai suatu toleransi

glukosa yang terjadi atau pertama kali ditemukan pada saat

hamil.1 Faktor risiko terjadinya GDM adalah usia tua, etnik,

obesitas, multiparitas, riwayat keluarga, dan riwayat GDM

terdahulu.7

2.1.3 Patofisiologi DM

Destruksi sel β pankreas dapat menyebabkan defisiensi sekresi

insulin (DM tipe 1) maupun resistensi insulin (DM tipe 2) yang akan

mengakibatkan terganggunya proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan

protein dalam tubuh.8,9

Pada pasien DM terjadi peningkatan pengeluaran glukosa hati yang

tidak terkontrol. Peningkatan produksi glukosa hati dan penurunan

metabolisme jaringan perifer menyebabkan tingginya kadar glukosa darah.

Ketika kemampuan ginjal untuk mengabsorbsi glukosa menurun, maka

akan terjadi glukosuria. Glukosa merupakan diuresis osmotik, ketika kadar

Page 25: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

11

glukosa darah tinggi dan melebihi ambang filtrasi glukosa diginjal, maka

akan terdapat glukosa di urin yang dapat menarik air dari tubulus ginjal

sehingga volume urin meningkat. Hal ini akan menyebabkan hilangnya

cairan dan elektrolit tubuh. Kehilangan cairan tersebut akan mengaktivasi

mekanisme haus sehingga pasien DM akan sering minum (polidipsi).

Adanya ketidakseimbangan kalori yang disebabkan oleh glukosuria dan

katabolisme jaringan juga akan meningkatkan rasa lapar, sehingga pasien

DM akan banyak makan (polifagia).8

Insulin berperan dalam menstimulasi penyimpanan energi makanan

dalam bentuk glikogen dalam sel hepar dan otot skeletal. Insulin

menstimulasi sel hepar untuk mensintesis dan menyimpan trigliserida di

jaringan adiposa. Pada pasien DM, mobilisasi trigliserida terjadi secara

cepat dan tidak terkontrol, sehingga akan menimbulkan tingginya asam

lemak bebas dalam darah. Hal ini akan mempengaruhi keseimbangan lipid,

sehingga dapat terjadi keadaan hiperlipidemia pada pasien DM.8

Defisiensi insulin menyebabkan peningkatan katabolisme protein.

Peningkatan kecepatan proteolisis akan menyebabkan meningkatnya

konsentrasi asam amino dalam darah. Asam amino merupakan prekursor

glikoneogenesis hati dan ginjal, sehingga jika kadar asam amino darah

tinggi, maka akan menyebabkan hiperglikemia.8

2.1.4 Diagnosis DM

Diagnosis DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa

darah. Untuk pemeriksaan glukosa dianjurkan dengan cara enzimatik

dengan bahan darah plasma vena.1

Diagnosis klinis DM dipikirkan dengan adanya keluhan khas DM

berupa poliuria, polidipsi, dan polifagia serta penurunan berat badan.

Keluhan lainnya adalah lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, dan

disfungsi ereksi pada pria, serta pruritas vulvae pada wanita. Jika terdapat

keluhan khas DM dengan pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu ≥ 200

mg/dl cukup untuk mendiagnosis DM. Hasil pemeriksaan glukosa darah

puasa ≥126 mg/dl juga digunakan untuk mendiagnosis DM.1

Page 26: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

12

Langkah-langkah diagnosis DM seperti terlihat pada gambar 2.4

dibawah ini :1

Gambar 2.4 Langkah-langkah diagnostik DM

Sumber : IPD UI, 2009

2.1.5 Dislipidemia pada DM

Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai

dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid utama dalam plasma.

Fraksi lipid utama dalam tubuh adalah peningkatan low-density lipoprotein

(LDL), peningkatan kolesterol total, peningkatan trigliserida (TG), dan

penurunan high-density lipoprotein (HDL). Dislipidemia sering ditemukan

pada resistensi insulin atau DM tipe 2, meskipun dengan gula darah

terkontrol. Dislipidemia ini diduga berhubungan dengan hiperinsulinemia.

Pada resistensi insulin terjadi peningkatan lipolisis, sehingga terjadi

peningkatan asam lemak bebas dalam plasma yang selanjutnya akan

meningkatkan uptake asam lemak bebas ke dalam liver. Selain itu terjadi

peningkatan sintesis TG de novo di liver karena insulinemia merangsang

ekspresi sterol regulation element binding protein (SREBP1c), protein ini

Page 27: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

13

berfungsi sebagai faktor transkripsi yang mengaktifasi gen yang terlibat

lipogenesis di liver. Peningkatan protein kolesterol ester transferase dan

hepatic lipase akan mengakibatkan terjadinya peningkatan very low

density lipoprotein (VLDL) yang selanjutnya menjadi small dense LDL.

Dengan meningkatnya kadal VLDL, maka katabolisme HDL juga

meningkat, sehingga HDL menjadi rendah. Beberapa mekanisme diatas

menjelaskan rendahnya HDL, tingginya TG, dan small dense LDL pada

DM tipe 2.1

2.1.6 Komplikasi DM

Jika tidak dikelola dengan baik, maka DM akan menyebabkan

terjadinya berbagai komplikasi baik yang bersifat akut maupun kronik.

Komplikasi DM dapat dibagi dalam 2 kategori mayor, yaitu : (1)

komplikasi metabolit akut, dan (2) komplikasi vaskular jangka panjang. 2,7

Komplikasi metabolit akut pada DM disebabkan oleh adanya

perubahan yang relatif akut dari kadar glukosa darah. Komplikasi

metabolit akut pada DM antaralain :7

Ketoasidosis diabetik (KAD), komplikasi akut paling serius pada

pasien DM tipe 1. Pada KAD, kadar insulin plasma sangat menurun,

terjadi hiperglikemia dan glukosuria berat, penurunan lipogenesis,

peningkatan lipolisis dan peningkatan oksidasi asam lemak bebas

disertai pembentukan benda keton yang mengakibatkan ketosis

(ketonuria dan ketonemia). Pada keadaan ini pasien DM dapat

mengalami dehidrasi dan kekurangan elektrolit yang dapat

menyebabkan hipotensi dan syok, bahkan mengalami koma.

Status hiperglikemi hiperosmolar koma nonketotik (HHNK), biasa

terjadi pada DM tipe 2. Akibat defisiensi insulin relatif, muncul

hiperglikemia (kadar glukosa >600mg/dl) tanpa ketosis dan dapat

menyebabkan dehidrasi berat dan penurunan kesadaran pada pasien.

Hipoglikemia. Jika serangan hipoglikemik berlangsung lama maka

akan menyebabkan kerusakan otak yang permanen atau bahkan

mengalami kematian.

Page 28: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

14

Komplikasi vaskular kronik dapat menimbulkan makroangiopati dan

mikroangiopati. Komplikasi makroangiopati meliputi kelainan

kardiovaskuler, kelainan serebrovaskuler, dan kelainan pembuluh darah.2

Makroangiopati memiliki gambaran histologi berupa aterosklerosis.

Gangguan biokimia akibat insufisiensi insulin dapat menyebabkan

beberapa gangguan, antara lain penimbunan sorbitol dalam intima

vaskuler, hiperlipoproteinemia, dan kelainan pembentukan darah.

Makroangiopati dapat menyebabkan penyumbatan vaskuler. Jika

mengenai arteri perifer maka akan menyebabkan insufisiensi vaskular

perifer disertai claudicatio intermitten dan gangren pada ekstremitas, serta

stroke. Jika mengenai arteri koronaria dan aorta maka akan menyebabkan

terjadinya angina dan infark miokardium.7

Mikroangiopati melibatkan lesi spesifik diabetes yang menyerang

kapiler dan arteriola retina (retinopati dibaetik), glomerulus ginjal

(nefropati diabetik), saraf perifer (neuropati diabetik), otot-otot serta

kulit.2,7

Pada retinopati diabetik proliferatif, sel perisit menghilang dan

terjadi pembentukan mikroaneurisma. Selain itu, terjadi pula hambatan

aliran pembuluh darah yang akan menghambat kapiler. Semua kelainan

tersebut akan menyebabkan kelainan mikrovaskular yaitu lokus iskemik

dan hipoksia lokal. Sel retina merespon dengan meningkatkan ekspresi

faktor pertumbuhan endotel vaskular (Vascular Endothelial Growth

Factor) yang akan memacu terjadinya neovaskularisasi pembuluh darah.1

Hal ini dapat mengakibatkan kebutaan.7

Pada nefropati diabetik, tekanan glomerular meningkat disertai

peningkatan matriks intraselular sehingga menyebabkan terjadinya

penebalan membran basal, ekspansi mesangial, dan hipertrofi glomerular.

Hal ini akan menyebabkan berkurangnya area filtrasi yang menyebabkan

terjadinya glomerulosklerosis.1

Neuropati diabetik dan katarak disebabkan oleh adanya gangguan

pada jalur poliol, dimana terjadi perubahan glukosa menjadi sorbitol dan

fruktosa akibat kekurangan insulin. Penimbunan sorbitol dalam lensa akan

Page 29: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

15

mengakibatkan terjadinya katarak dan kebutaan. Pada saraf, sorbitol dan

fruktosa akan menimbulkan neuropati akibat adanya aktivitas biokimia

yang mengganggu aktivitas metabolik sel Schwan dan menyebabkan

hilangnya akson. Sehingga kecepatan konduksi motorik akan berkurang.

Selanjutnya timbul nyeri, parastesi, berkurangnya propioseptik, muncul

kelemahan otot dan atrofi.7

2.1.7 Penatalaksanaan DM

Terdapat 4 pilar untuk penatalaksaan DM, yaitu : edukasi, terapi gizi

medis, latihan jasmani, dan intervensi farmakologis. Pengelolaan DM

dimulai dengan pengaturan makan dan latihan jasmani selama beberapa

waktu, biasanya 2-4 minggu. Jika kadar glukosa darah belum mencapai

sasaran maka diberikan intervensi farmakologis dengan obat hipoglikemik

oral dan atau suntikan insulin. Dalam keadaan dekompensasi metabolik

kronik seperti ketoasidosis, stres berat, BB turun dengan cepat dan

ketonuria maka langsung diberikan insulin.2

Empat pilar penatalaksaan DM adalah sebagai berikut : 2,17

Edukasi

Prinsip yang harus diperhatikan dalam proses edukasi pasien DM

diantaranya adalah memberikan dukungan dan nasehat positif serta

hindari terjadinya kecemasan, memberikan informasi secara

bertahap, dan melakukan diskusi program pengobatan secara terbuka

menurut keinginan pasien.

Terapi gizi medis

Prinsip pengaturan makan pada penyandang DM hampir sama

dengan makan dengan masyarakat umum, yaitu makanan yang

seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-

masing individu. Pada pasien DM perlu diperhatikan pentingnya

keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis, dan jumlah

makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun

glukosa darah atau insulin.

Latihan jasmani

Page 30: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

16

Untuk pasien DM latihan jasmani meliputi kegiatan jasmani sehari-

hari secara teratur (3-4 kali seminggu) selama ± 30 menit.

Terapi farmakologis

Diberikan bersama-sama dengan pengaturan makan dan latihan

jasmani. Terapi farmakologis tersebut dapat berupa obat oral atau

dalam bentuk suntikan. Obat hipoglikemik oral terdiri dari golongan

pemicu sekresi insulin (Sulfonilurea dan Glinid), peningkat sekresi

insulin (Metformin dan Tiazolidindion), penghambat

glukoneogenesis (Metformin), penghambat absorbsi glukosa

(inhibitor α glukosidase) dan DPP-IV inhibitor. Terapi suntikan

yang diberikan adalah insulin. Indikasi pemberian insulin antara lain

: DM tipe 1 absolut terjadi penurunan berat badan yang sangat cepat,

hiperglikemia berat disertai ketosis, dan ketoasidosis diabetik.

Tabel 2.3 Mekanisme kerja, efek samping utama, dan pengaruh

obat terhadap penurunan A1C

Cara kerja utama Efek samping utama Penurunan

A1C

Sulfonilurea Meningkatkan

sekresi insulin

BB naik,

hipoglikemia

1,5-2 %

Glinid Meningkatkan

sekresi insulin

BB naik,

hipoglikemia

?

Metformin Menekan produksi

glukosa hati &

menambah

sensitivitas

terhadap insulin

Diare, dispepsia,

asidosis laktat

1,5-2%

Penghambat

glukosidase alfa

Menghambat

absorbsi glukosa

Flatulens, tinja

lembek

0,5-1%

Tiazolidindion Menambah

sensitivitas

terhadap insulin

Edema 1,3%

Insulin Menekan produksi

glukosa hati,

stimulasi

pemanfaatan

glukosa

Hipoglikemia, BB

naik

Potensial

sampai

normal

Sumber : PERKENI, 2011

2.1.8 Daun Yakon (Smallanthus sonchifolia)

Daun yakon merupakan tumbuhan yang ditemukan di pegunungan

Andes, Peru, yang digunakan dalam pengobatan tradisional.3

Di Indonesia,

daun yakon jarang dibudidayakan melainkan hanya dijadikan tanaman

Page 31: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

17

pagar. Tanaman ini tumbuh liar dipinggir sungai ataupun pekarangan.

Tanaman ini kurang dikenal oleh masyarakat. Kebanyakan daun yakon

ditanam dihalaman rumah keluarga yang menderita diabetes.

Tumbuhan yakon menghasilkan akar besar yang mirip dengan

tanaman kentang manis, tetapi tanaman yakon memiliki rasa yang lebih

manis. Tanaman ini tahan terhadap kondisi ekstrim dan dapat tumbuh

dalam kondisi panas dan dingin.10

Secara morfologi, tumbuhan yakon merupakan tumbuhan herbal

dengan tinggi 1,5–3 m, akarnya tersusun dari 4-20 berbentuk oval. Bagian

atasnya tersusun dari daun yang lebar dan bunga yang berwarna kuning

yang tersusun teratur.3

Taksonomi daun yakon (Smallanthus sonchifolius) adalah sebagai

berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Asterales

Suku : Asteraceae

Genus : Smallanthus

Spesies : Smallanthus sonchifolius

Gambar 2.5 Daun Smallanthus sonchifolia

Page 32: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

18

2.1.9 Kandungan Kimiawi Daun Yakon (Smallanthus sonchifolia)

Beberapa penelitian membuktikan bahwa daun yakon memiliki

beberapa efek biologis antara lain: mencegah migrasi polymorphonuclear

leucocyites, immunomodulasi, antioksidan, dan efek sitoprotektor. Selain

itu penelitian menunjukkan bahwa teh yang dibuat dari daun yakon dapat

menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan konsentrasi insulin

plasma pada tikus diabetik. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa

ekstrak tanaman yakon menurunkan kadar glukosa pada kultur darah

dengan cara kerja mirip insulin.3

Daun yakon juga bisa digunakan untuk penatalaksanan diabetes.

Daun yakon mengandung β fruktooligosakarida yang berperan untuk

memodulasi sindrom metabolik dan dislipidemia. Fruktooligosakarida juga

memiliki aktivitas prebiotik. Mekanisme prebiotik daun yakon dengan

mengatur metabolisme kolesterol melalui proses assimilation yang dapat

menurunkan absorbsi kolesterol di usus halus.3

Daun yakon mengandung beberapa komponen penting senyawa

phenolic yang terdiri dari chlorogenic, dicaffeonylquinic, dan caffeic acid.

Chlorogenic dan caffeic acid selain dikenal sebagai antioksidan, juga

diidentifikasi sebagai komponen aktif dalam regulasi metabolisme

glukosa. Chlorogenic dan derivatnya merupakan kompetitif inhibitor

glukosa 6 phosphatase.11

Caffeonylquinic pada ekstrak daun yakon

mengandung senyawa aktif yang dapat menurunkan kadar glukosa darah

dengan menghambat α-glukosidase.3

Penelitian Valentova et al. (2004) menunjukkan bahwa ekstrak daun

yakon dapat menurunkan produksi glukosa di hati. Tidak hanya

meningkatkan konsentrasi plasma insulin, namun ekstrak daun yakon juga

memiliki aktifitas inhibitor glikogenolisis dan glukoneogenesis. Hal ini

menunjukkan bahwa ekstrak daun yakon memiliki efek lebih baik

dibandingkan dengan Metformin yang hanya menghambat

glukoneogenesis tetapi lemah dalam menghambat glikogenolisis. 11

Page 33: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

19

2.2 Aloksan

Salah satu metode paling potensial untuk menginduksi DM adalah dengan

menggunakan induksi aloksan, yang dikenal sebagai agen diabetogenik. Aloksan

merupakan derivat pirimidin yang teroksidasi, gabungan dari allantoin dan

oxaluric acid secara selektif merusak sel β pankreas yang menyekresikan insulin.

Mekanisme kerja aloksan meliputi inhibisi enzim glukokinase dan mengganggu

homeostasis kalsium intraseluler. Sehingga mengindikasikan terjadinya efek

hiperglikemik pada tikus yang diinduksi.12

Penggunakan lower dose aloksan (150 mg/kgbb/i.p) dapat menyebabkan

terjadinya destruksi sel β pankreas sehingga hewan yang diinduksi dapat menjadi

diabetes secara permanen, meskipun ada kemungkinan beberapa hewan dapat

mempertahankan sel β dan beregenerasi.13

Hal ini tergantung pada spesies hewan,

cara pemberian, dan status nutrisi dari hewan yang diinduksi.12

Respon glukosa darah setelah induksi aloksan terdiri dari beberapa fase,

tergantung pada perubahan konsentrasi plasma insulin, perubahan struktur sel β

dan nekrosis sel. Fase pertama terjadi pada menit pertama setelah injeksi aloksan.

Pada fase ini terjadi respon hipoglikemik yang menunjukkan adanya stimulasi

sekresi insulin yang dikonfirmasi oleh peningkatan konsentrasi insulin plasma.

Fase kedua (fase hiperglikemik) terjadi 1 jam setelah injeksi sampai terjadi

peningkatan konsentrasi glukosa darah. Keadaan ini bersamaan dengan adanya

penurunan insulin plasma. Fase ketiga (fase hipoglikemik) terjadi 4-8 jam setelah

injeksi. Peningkatan insulin plasma sebagai akibat rupturnya membran sel yang

menyebabkan hipoglikemik transisional yang berat. Pada fase ini terjadi nekrosis

sel Islet pankreas. Fase keempat (fase hiperglikemik diabetik) terjadi 24-48 jam

setelah injeksi. Pada keadaan ini terjadi degranulasi dan hilangnya integritas dari

sel β. 12

Page 34: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

20

2.3 Kerangka konsep

Defisiensi insulin atau

resistensi insulin Diabetes

mellitus

Lipid

pengeluaran glukosa

oleh hati

Karbohidrat

Protein

Mempengaruhi

metabolisme

glukosa darah

hiperglikemia

Starvation cell

Pemecahan

cadangan

energi dalam

sel

BB turun

Pergeseran netto ke

arah katabolisme

protein

kadar

kolesterol

darah

asam

lemak

darah

lipolisis

Penciutan otot

Nekrosis sel β

pankreas

Aloksan

Toxic terhadap sel

pankreas

Mengganggu

homeostasis

Ca intrasel

Inhibisi enzim

glukokinase

Ekstrak

daun

Smallanthus

sonchifolia

300mg/kgbb

fruktooligosakarida

Memodulasi

sindrom

metabolik dan

dislipidemia Senyawa

phenolic

Regulasi

metabolisme

glukosa

Page 35: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

21

2.4 Definisi operasional

No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Pengukuran Skala

Pengukuran

1. Gula Darah

Sewaktu

(GDS)

Hasil pemeriksaan

gula darah sampel

tanpa melihat waktu

terakhir sampel

makan.

Alat glukometer

dan strip (Easy

Touch)

Darah sampel

diambil dari insisi

ekor dan

dimasukkan ke

dalam strip

glukometer

kemudian dilihat

angka pada

glukometer sebagai

hasil pengukuran

kadar gula darah

sampel.

Numerik

2. Berat Badan

(BB)

Ukuran yang lazim

digunakan untuk

mengukur keadaan

gizi

Timbangan BB

(gram) (Kitchen

scale)

Sampel diletakkan

pada timbangan dan

dilihat angka pada

timbangan yang

merupakan BB

sampel.

Numerik

3. Kolesterol Lipid utama pada

kilomikron dan

VLDL

Spektrofoto-

meter (Thermo

spektronic)

Serum sampel

dicampurkan

dengan reagen

kolesterol (Sclavo)

kemudian nilai

hasilnya pada alat

spektrofotometer

Numerik

Page 36: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

22

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah desain penelitian eksperimental laboratorium.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Januari - Maret 2014.

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Animal House, laboratorium Biologi,

laboratorium Riset, laboratorium Pharmacy Drug Research (PDR),

laboratorium Farmakologi, dan laboratorium Biokimia Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, jl. Kertamukti No. 05, Pisangan, Ciputat

15419, Tangerang Selatan.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah tikus jantan

strain Sprague dawley berumur 90-120 hari, dengan berat badan rata-rata 200-

240 gram yang diperoleh dari Departemen Patologi Institut Pertanian Bogor

(IPB). Hewan percobaan tersebut telah dinyatakan sehat seperti pada Lampiran 2.

Pada penelitian ini hewan percobaan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu

kelompok I adalah kontrol normal (N), kelompok II adalah kontrol positif atau

kontrol tikus DM yang diinduksi dengan aloksan 150 mg/kgBB tanpa diberikan

terapi (D), dan kelompok III adalah tikus DM yang telah diinduksi dengan

aloksan dan diberikan terapi ekstrak daun yakon (Smallanthus sonchifolia) dosis

300 mg/kg BB (D+SS).

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Consecutive

sampling/purposive dimana semua subjek yang ditemui yang sesuai dengan

kriteria inklusi dimasukkan ke dalam penelitian sampai jumlah sampel yang

diperlukan terpenuhi.

Page 37: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

23

Jumlah sampel pada setiap kelompok penelitian ditentukan dengan rumus

Federer sebagai berikut :

n = jumlah sampel, t = jumlah kelompok

(n-1) (3-1) >15

(n-1)(2) > 15

(n-1) > 15/2

n > 15/2 + 2/2

n > 8,5 (bulatkan 9)

Berdasarkan dari perhitungan tersebut, maka jumlah sampel minimal yang

diperlukan adalah 9 tikus untuk masing-masing kelompok.

3.3.1 Kriteria Inklusi

Kelompok N : tikus Sprague dawley jantan dengan kadar glukosa darah

<200 mg/dl.

Kelompok D dan D+SS : tikus Sprague dawley jantan dengan kadar

glukosa darah <200 mg/dl.

3.4 Cara Kerja Penelitian

3.4.1 Alat Penelitian

Alat-alat yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah glukometer,

strip glukotes, kit kolesterol, vortex, centrifuge, sfektrofotometer, minor

set, tabung EDTA dan effendorf, kulkas (-80˚C), timbangan untuk

mengukur berat badan tikus (timbangan gram), oral sonde, kandang tikus,

botol minuman serta tempat makan tikus.

3.4.2 Bahan Penelitian

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daun yakon

(Smallanthus sonchifolia) sebanyak 1 kg yang diperoleh dari pusat

penjualan tanaman “Bursa Bibit” Yogyakarta . Daun yakon yang didapat

selanjutnya di determinasi di Kebun Raya Bogor. Kemudian daun yakon

tersebut di ekstraksi sendiri oleh peneliti di laboratorium Riset dan

(n-1) (t-1) > 15

Page 38: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

24

laboratorium PDR. Selanjutnya hasil ekstrak tersebut dijadikan ekstrak

kering di PAU Institut Pertanian Bogor. Didapatkan hasil sebanyak 200

gram.

Bahan-bahan kimia yang digunakan pada pembuat ekstrak pada

penelitian ini adalah ethanol 70%. Sedangkan untuk proses penelitian

secara umum bahan yang digunakan adalah larutan alloxan monohydrate

5%, D-glukosa monohidrat 5% , natrium hidroklorida 0,9%, ether, dan

reagen lipid (Sclavo).

3.4.3 Proses ekstraksi

Daun yakon yang telah dideterminasi kemudian dihaluskan menggunakan

blender di laboratorium PDR. Daun yakon yang sudah halus kemudian

dicampur dengan ethanol 70% dengan konsentrasi 10%. Larutan ethanol

dan daun yakon diaduk selama 5 jam dengan menggunakan magnetic dan

hot plate stirer di laboratorium Riset. Hasil campuran tersebut difiltrasi

dengan kertas saring untuk mendapatkan hasil ekstrak basah. Selanjutnya

ekstrak basah dikirim ke Kebun Raya Bogor sehingga diperoleh ekstrak

kering, lalu disimpan pada suhu 4oC. Ekstrak kering daun yakon dilarutkan

dengan air destilasi menggunakan vortex dilaboratorium biokimia.

3.4.4 Adaptasi Hewan Sampel

Sampel diadaptasikan di Animal house selama 21 hari. Sampel

diadaptasikan terhadap tempat tinggal barunya, pemberian makanan dan

minuman yang disamakan pada semua tikus.

3.4.5 Induksi Tikus Dengan Aloksan

Setelah proses adaptasi tikus diinduksi dengan aloksan 150 mg/kgBB

secara intraperitoneal. Kemudian diberi makanan yang cukup (ad libitum)

dan dalam waktu 72 jam pertama dalam air minumnya ditambahkan 40%

larutan D-glukosa monohidrat untuk mencegah terjadinya efek

hipoglikemia. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan 7 hari setelah

induksi. Hanya tikus dengan glukosa darah >200 mg/dl yang dikatakan

sebagai tikus DM dan digunakan pada penelitian ini.

Page 39: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

25

3.4.6 Pemberian Ekstrak Daun Yakon Pada Tikus

Setelah tikus dinyatakan DM, dilakukan pemberian ekstrak daun yakon

selama 14 hari dengan dosis 300 mg/kgBB pemberian secara oral dengan

alat sonde, satu kali dalam sehari.

3.4.7 Pengukuran Sampel

3.4.7.1 Glukosa Darah Tikus

Pengambilan darah dilakukan di laboratorium Animal House sebanyak

tiga kali, yaitu yang pertama saat sebelum pemberian ekstrak, yang

kedua setelah 7 hari pemberian ekstrak, dan yang terakhir setelah

pemberian ekstrak berakhir pada hari ke-14. Pengambilan darah

dilakukan untuk mengukur kadar glukosa darah tikus. Pengambilan

darah dilakukan dengan memotong sedikit ujung ekor tikus. Sebelum

dipotong ekornya, tikus dibius menggunakan larutan ether sampai tidak

sadarkan diri untuk mengurangi rasa sakit saat dipotong ujung ekornya.

Darah yang keluar diteteskan pada strip pengukur glukosa darah dan

diukur dengan glukometer.

3.4.7.2 Berat Badan Tikus

Untuk mendapatkan hasil perbandingan berat badan tikus sebelum dan

sesudah diberikan ekstrak, maka setelah tikus dinyatakan DM, berat

badan tikus awal diukur. Pengukuran berat badan tikus dilakukan setiap

hari sejak diberikan ekstrak daun yakon selama 14 hari di laboratorium

Animal house.

3.4.7.3 Kolesterol Darah Tikus

Setelah mendapatkan data berat badan dan glukosa darah tikus

selama 14 hari pemberian ekstrak, selanjutnya tikus akan disacrificed

dengan cara dianastesi terlebih dahulu menggunakan larutan ether

sampai mati. Setelah mati tikus dibedah dan akan dilakukan

pengambilan darah tikus dari vena cava inferior jantung, sebanyak 3cc.

Darah yang diambil dimasukan dalam tabung EDTA untuk selanjutnya

dilakukan sentrifugasi di laboratorium Biokimia. Sentrifugasi dilakukan

selama 15 menit dengan kecepatan 5000 rpm. Plasma yang didapat

Page 40: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

26

dipisahkan dan disimpan kembali ke tabung effendorf (1,5 ml) dan

disimpan dalam kulkas pada suhu -80˚C di laboratorium Farmakologi.

Selanjutnya plasma akan dicampurkan dengan kit ukur kolesterol untuk

mengetahui kadar kolesterol darah pada tikus. Pengukuran kadar

kolesterol dilakukan di laboratorium Biokimia.

Kit dalam penelitian merupakan jenis yang biasa digunakan di

laboratorium (Sclavo). Perhitungan setiap sampel dilakukan dua kali

(duplo), sehingga dapat dilihat variasi data dan ditentukan rata-ratanya.

Terdapat 24 tabung sampel kolesterol, tabung blanko serta 2

tabung standart, masing-masing dicampur dengan 600 μL reagen

kolesterol. Setelah dicampur, tabung dikocok sebentar hingga homogen,

dan dibaca dialat spektrofotometer dengan panjang gelombang 510 nm.

3.5 Alur Penelitian

Mempersiapkan alat dan bahan penelitian setelah lulus proposal

dan kaji etik

Masa adaptasi tikus selama 21 hari (hari ke-1 sampai hari ke-21)

DM : kadar glukosa darah > 200 mg/dl

Pengelompokan tikus : kelompok Normal (N), kelompok DM

tanpa terapi (D), dan kelompok DM dengan terapi ekstrak daun

Smallanthus sonchifolia (D+SS)

Mengukur kadar glukosa darah setelah induksi aloksan dengan

menggunakan glukometer pada hari ke-28, 29, 30

Induksi aloksan 150 mg/kgBB pada tikus dengan intraperitoneal

pada hari ke-21, 22, dan 23

Menimbang BB awal tikus untuk menghitung dosis aloksan pada

hari ke-21, 22, dan 23

Page 41: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

27

3.6 Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan data kadar glukosa darah, berat badan, dan kolesterol tikus

semua kelompok penelitian yang didapatkan akan diolah dengan cara

komputerisasi menggunakan SPSS versi 16.0. Oleh karena data yang diperoleh

merupakan variabel data kategorik-numerik lebih dari 2 kelompok tidak

berpasangan, maka pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji One-Way

Anova dan uji Kruskal-Wallis.19

Sacrificed dan pengambilan darah tikus sebanyak 3 cc pada hari

ke-14 pemberian ekstrak daun Smallanthus sonchifolia

Mengukur kadar glukosa darah pada hari ke-35, 36, dan 37

Pemberian ekstrak daun insulin 300 mg/kgBB pada tikus D+SS

secara oral dengan menggunakan sonde dan mengukur BB tikus

selama 14 hari

Pengukuran kadar kolesterol darah

Darah disentrifugasi untuk mengambil plasma

Mengolah dan menganalisa data penelitian

Page 42: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Berat Badan (BB)

Data berat badan yang diambil pada penelitian ini adalah jumlah rerata berat

badan pada awal penelitian (hari ke-1) hingga akhir penelitian (hari ke-14) dari

masing-masing kelompok. Data berat badan yang didapatkan selama penelitian

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Perubahan BB Tikus Setiap Kelompok Penelitian

Berat badan

Kelompok

H1

(gram)

H7

(gram)

H14

(gram)

Persentase ratio

BB (%)

N (n=4) 310 ± 57.74 285 ± 41.23 330 ± 20.00 106.45

D (n=4) 245 ± 25.17 240 ± 73.03 240 ± 32.66 97.96

D+SS (n=4) 260 ± 23.09 250 ± 38.30 280 ± 32.66 107.69

Keterangan : Data adalah mean ± Standar Deviasi

N: kelompok normal; D: kelompok DM; D+SS: kelompok DM yang diterapi ekstrak daun

Smallanthus sonchifolia.

H1, hari ke-1; H7, hari ke-7; H14, hari ke-14 pemberian ekstrak daun Smallanthus sonchifolia.

Grafik 4.1 Rerata BB Tikus Setiap Kelompok Penelitian

0

50

100

150

200

250

300

350

400

H1 H7 H14

Be

rat

Bad

an (

gram

)

Waktu Pengukuran (Hari)

N D D+Ss

Page 43: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

29

Berdasarkan Tabel 4.1 dan Grafik 4.1 diperoleh data bahwa terdapat

perbedaan BB pada masing-masing kelompok penelitian. Persentase kenaikan BB

pada kelompok D+SS (7,69%) lebih besar daripada kelompok N (6,4%).

Sedangkan kelompok D mengalami penurunan BB yaitu 2,04%.

Selanjutnya dilakukan uji analisa statistika menggunakan One-Way Anova.

Hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Hasil Analisa Data BB Setiap Kelompok Penelitian

Kelompok Berat badan (gram) p-value

N (n=4) 108.76 ± 17.18

D (n=4) 98.32 ± 13.58 0.517

D+SS (n=4) 107.74 ± 8.99

Keterangan : Data merupakan mean ± standar deviasi

N: kelompok normal; D: kelompok DM; D+SS: kelompok DM yang diterapi ekstrak kering daun

Smallanthus sonchifolia;

Nilai p-value (p>0.05) pada data Tabel 4.2 diatas menunjukkan tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antarkelompok penelitian. Hal ini berarti

bahwa ekstrak daun Smallanthus sonchifolia yang diberikan selama 14 hari

dengan dosis 300 mg/kgBB tidak mempengaruhi berat badan secara bermakna

dalam statistik antarkelompok penelitian.

4.2 Glukosa Darah

Data kadar glukosa darah yang diambil pada penelitian ini adalah jumlah

rerata kadar glukosa darah pada awal penelitian (hari ke-1), hari ke-7 dan akhir

penelitian (hari ke-14) dari masing-masing kelompok.

Data kadar glukosa darah yang didapatkan selama penelitian adalah sebagai

berikut :

Page 44: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

30

Tabel 4.3 Perubahan Kadar Glukosa Darah Tikus Setiap Kelompok Penelitian

Kelompok H1

( mg/dL)

H7

( mg/dL)

H14

(mg/dL)

Persentase (%)

N (n=4) 132.75 ± 18.02 120.75 ± 29.51 136.75 ± 13.67 3.0 (kenaikan)

D (n=4) 540.25 ± 54.63 430.00 ± 220.76 536.25 ± 84.94 0.7 (penurunan)

D+SS (n=4) 487.25 ± 137.59 407.25 ± 213.93 345.75±119.22 29.0

(penurunan)

Keterangan : Data merupakan mean ± Standar Deviasi

N: kelompok normal; D: kelompok DM; D+SS: kelompok DM yang diterapi ekstrak daun

Smallanthus sonchifolia.

H1, hari ke-1; H7, hari ke-7; H14, hari ke-14 pemberian ekstrak daun Smallanthus sonchifolia.

Grafik 4.2 Rerata Glukosa Darah Setiap Kelompok Penelitian

Dari Tabel 4.3 dan Grafik 4.2 diperoleh data terdapat penurunan kadar

glukosa darah pada kelompok D dan kelompok D+SS. Kelompok D+SS

mengalami persentase penurunan kadar glukosa darah sebesar 29,0 %, yang

berarti lebih besar dibandingkan dengan persentase penurunan pada kelompok D

(0,7%). Sedangkan kelompok N mengalami kenaikan kadar glukosa darah sebesar

3,0 %.

0

100

200

300

400

500

600

700

H1 H7 H14

Kad

ar G

luko

sa (

mg/

dl)

waktu pengukuran (hari)

N D D+SS

Page 45: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

31

Perhitungan data kadar glukosa darah penelitian dilanjutkan dengan

perhitungan statistik menggunakan uji analisa One-Way Anova. Dari uji statistik

didapatkan hasil distribusi data tidak normal dan varians data tidak sama

(Lampiran 3) sehingga perhitungan dilanjutkan dengan menggunakan uji Kruskal-

Wallis. Data kadar glukosa darah yang didapatkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil Analisa Data Kadar Glukosa Darah Tikus Setiap Kelompok

Glukosa darah Mean Rank P value

N (n=4) 2.50

D (n=4) 10.00 0.012

D+SS (n=4) 7.00

Keterangan :

N: kelompok normal; D: kelompok DM; D+SS: kelompok DM yang diterapi ekstrak kering daun

Smallanthus sonchifolia;

Dari Tabel 4.2 diatas diperoleh nilai p<0.05 yang menunjukkan adanya

perbedaan kadar glukosa darah yang signifikan antara kelompok penelitian,

sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun Smallanthus

sonchifolia selama 14 hari dengan dosis 300 mg/kgBB memberikan efek terhadap

penurunan kadar glukosa darah tikus yang diinduksi dengan aloksan. Hal ini dapat

dipengaruhi oleh kandungan senyawa phenolic yang terdapat dalam ekstrak daun

Smallanthus sonchifolia yang berperan aktif dalam regulasi metabolisme glukosa,

terutama aktifitas inhibitor glikogenolisis dan glukoneogenesis. Efek inhibisi α

glukosidase juga berperan.12

Sehingga terdapat penurunan kadar glukosa darah

pada tikus DM yang diberi ekstrak daun Smallanthus sonchifolia.

Penelitian lain menunjukkan bahwa ekstrak daun Smallanthus sonchifolia

dengan dosis 400 mg/kgBB selama 14 hari secara signifikan dapat menurunkan

kadar glukosa darah tikus DM sebesar 59%. Dalam penelitian tersebut dijelaskan

terdapat beberapa mekanisme daun yakon menurunkan konsentrasi glukosa darah,

yaitu dengan meningkatkan pelepasan insulin oleh sel β pankreas, resistensi

terhadap hormon yang dapat meningkatkan pelepasan glukosa, meningkatkan

jumlah dan sensitifitas reseptor insulin, menurunkan pelepasan degradasi insulin,

meningkatkan uptake glukosa oleh jaringan dan organ, dan menurunkan absorpsi

intestinal glukosa.3

Page 46: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

32

4.3 Kolesterol

Data kadar kolesterol total yang didapatkan pada penelitian adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.5 Rerata Kadar Kolesterol Setiap Kelompok Penelitian

Kelompok Kadar kolesterol (mg/dl)

N (n=4) 140.30 ± 13.38

D (n=4) 250.92 ± 78.32

D+SS (n=4) 137.72 ± 26.63

Keterangan : Data adalah mean ± Standar Deviasi

N: kelompok normal; D: kelompok DM; D+SS: kelompok DM yang diterapi ekstrak kering daun

Smallanthus sonchifolia.

Grafik 4.3 Rerata Kolesterol Darah Setiap Kelompok Penelitian

Dari Tabel 4.5 dan Grafik 4.3 diperoleh data rerata kadar kolesterol

kelompok D+SS dan N (masing-masing 137,72 mg/dl dan 140,30 mg/dl) masih

dalam batasan normal (<200 mg/dL). Sedangkan kelompok D memiliki rerata

kadar kolesterol tertinggi (250,92 mg/dL). Perbedaan kadar kolesterol setelah

pemberian ekstrak daun Smallanthus sonchifolia dapat terjadi karena diperkirakan

daun Smallanthus sonchifolia dapat mengatur metabolisme kolesterol. Salah satu

mekanismenya adalah dengan mengatur metabolisme kolesterol melalui proses

assimilation yang dapat menurunkan absorbsi kolesterol di usus halus.1

Selanjutnya dilakukan perhitungan statistik menggunakan uji analisa One-

Way Anova. Dari uji statistik didapatkan hasil distribusi data tidak normal dan

0

50

100

150

200

250

300

350

rerata kolesterol setiap kelompok

ko

lest

ero

l (m

g/d

l)

N

D

D+SS

Page 47: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

33

varians data tidak sama sehingga perhitungan dilanjutkan dengan menggunakan

uji Kruskal-Wallis. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Analisa Data Kolesterol Setiap Kelompok Penelitian

Kadar kolesterol Mean Rank

(mg/dl)

P value

N (n=4) 4.25

D (n=4) 10.50 0.024

D+SS (n=4) 4.75

Keterangan :

N: kelompok normal; D: kelompok DM; D+SS: kelompok DM yang diterapi ekstrak kering daun

Smallanthus sonchifolia;

Dari Tabel 4.7 didapatkan hasil nilai (p<0.05) yang menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan kadar kolesterol yang signifikan pada semua kelompok

penelitian. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kadar kolesterol pada

tikus DM dengan pemberian ekstrak daun Smallanthus sonchifolia dosis 300

mg/kgBB selama 14 hari.

4.4 Keterbatasan Penelitian

Selama penelitian berlangsung, mulai dari persiapan penelitian hingga akhir

penelitian hambatan yang didapat, antara lain:

1. Selama penelitian berlangsung banyak hewan penelitian banyak yang

mati, kemungkinan besar akibat efek aloksan, dan sulitnya memberikan

dextrose secara ad libitum.

2. Kit kolesterol terbatas dan harganya mahal.

Page 48: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

34

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun insulin

(Smallanthus sonchifolia) dengan dosis 300 mg/kgbb selama 14 hari dapat

mempengaruhi berat badan, kadar glukosa darah, dan kolesterol tikus Sprague

dawley yang diinduksi aloksan, sehingga dapat dijadikan alternatif untuk anti

diabetes. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut :

1. Terdapat kenaikan berat badan kelompok D+SS sebesar 7,69%, yang

merupakan kenaikan terbesar dibandingkan kelompok N (6,44%).

Namun hasilnya tidak signifikan secara statistik (p>0,517).

2. Terdapat penurunan kadar glukosa darah pada kelompok D+SS sebesar

29,0 %, yang merupakan persentase penurunan terbesar, meskipun belum

mencapai nilai normal. Hasil tersebut signifikan secara statistik

(p<0,012).

3. Rerata kadar kolesterol pada kelompok D+SS sebesar 137,72 mg/dl yang

berarti masih dalam batasan normal dibandingkan dengan kelompok D

(250,92%) dengan perbedaan yang signifikan secara statistik (p<0,024).

5.2 Saran

Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya:

1. Memperhatikan higienitas tempat, makanan, dan minuman hewan

penelitian agar bisa mengurangi kematian hewan penelitian.

2. Menjaga kebersihan laboratorium Animal House untuk mengurangi

resiko kesehatan pada hewan penelitian dan peneliti.

3. Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian ekstrak

daun insulin (Smallanthus sonchifolia) dengan menggunakan dosis yang

bervariasi, jumlah hewan penelitian yang lebih banyak dan waktu

penelitian yang lebih lama.

Page 49: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

35

BAB VI

KERJA SAMA RISET

Penelitian ini merupakan bagian dari kerja sama riset mahasiswa dan

kelompok riset diabetes dan regenerasi pankreas PSPD FKIK UINSH (dr. Flori

Ratnasari, Ph.D; dr. Hari Hendarto,Sp.PD, Ph.D; FINASIM)

Page 50: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

36

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta :

Interna Publishing.

2. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2011. Konsensus Pengelolaan dan

Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia.

3. Baroni, S., Suzuki-Kemmelmeier, F., Martins, S., Assef, C., Cuman,

R.K.N., Aparecida, C. 2008. Effect of crude extracts of leaves of

Smallanthus sonchifolius (yacon) on glycemia in diabetic rats. Revista

Brasileira de Ciencias Farmaceuticas, 44(3), 521-530.

4. Tortora,Gerrard, J., Derrickson, Bryan. 2009. Priciples of anatomy and

physiology 12th

edition. USA: John Wiley & Son. hal 669-673.

5. Guyton, Arthur C & Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi

11. Jakarta: EGC. hal 961-976.

6. Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem edisi 2.

Jakarta: EGC. hal 714-725.

7. Price, Sylivia, Anderson.,Wilson, Lorraine, M. 2012. Patofisiologi:

Konsep Klinis Proses-proses Penyakit vol. 2, edisi 6. Jakarta: EGC. hal

1259-1270.

8. Gardner, David, G., Shoback, Dolores. 2007. Greenpan’s Basic & Clinical

Endocrinology 8th

ed. Mc Graw Hill.

9. Ozougwu, J. C., Obimba, K. C., Belonwu, C.D., dan Unakalamba, C.B.

2013. The Pathogenesis and Pathophysiology of Type 1 and Type 2

Diabetes Mellitus. Academic journals, 4(4),46-57.

10. Rohman, Mohammad S. 2007. Patogenesis dan Terapi Sindroma

Metabolik. Jakarta : Jurnal Kardiologi Indonesia.

11. Volenta, K., Moncion, A., de Wazier, I., Ulrichova, J. 2004. The Effect of

Smallanthus sonchifolius Leaf Extracts On Rat Hepatic Metabolism. Cell

biology and toxicology. 20: 109-120.

12. Rohila, Ankur., Ali, Shahjad. 2012. Alloxan Induced Diabetes :

Mechanisms And Effects. International Journal of Research in

Pharmaceutical and Biomedical Science.

Page 51: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

37

13. Sharma, Manoj., Fernandes, J., Ahirwar, Dheeraj., Jain, Ritesh. 2008.

Hypoglicemic And Hypolipidemic Activity Of Alcohol Extract Of Citrus

Aurantium In Normal And Alloxan-Induced Diabetic Rats.

Pharmachologyonline.

14. Goodman HM. 2003. Basic Medical Endocrinology, 3rd ed. Academic

Press. San Diego.

15. Lachman, J., Fernandez E.C., Orsak, M., 2003. Yacon : (Smallanthus

sonchifolia (Poepp.et Endl) H.Robinson) chemical composition and use –

review. Czech Republic :Czech University of Agriculture in Prague, 283-

290.

16. Roselino, Mariana N., Silveira, Nadiege D., Cavalini, Daniela CU.,

Celiberto, Larissa S., Pinto, Roseli A., Vendramini, Regina C., Rossi,

Elizeu A. 2012. A Potentiaol Synbiotic Product Improves The Lipid

Profile Of Diabetic Rats. Brazil: Lipids And Health Disease, 114.

17. National Institute for Health and Clinical Excellence. 2008. Type 2

Diabetes: The Management of Type 2 Diabetes. London: NICE Clinical

Guidline. hal 8-22.

18. Kasper, Dennis L., Fauci, Anthony. S., Longo, Dan L., Braunwald,

Eugene., Hausher, Stephen L., dan Jameson, J. Larry. 2005. Harrison’s :

Principles of Internal Medicine 16th

ed. Mc Graw Hill : Medical

Publishing Divison. 2152-2153.

19. Sujianto, Agus Eko. 2009. Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. jakarta:

PT. Prestasi Pustakakarya.

Page 52: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

38

LAMPIRAN

Lampiran 1

Hasil Determinasi Tanaman Uji

Gambar 7.1 Hasil determinasi tanaman

Page 53: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

39

Lampiran 2

Surat Keterangan Sehat Tikus

Gambar 7.2 Surat Keterangan Sehat Tikus

Page 54: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

40

Lampiran 3

Data Hasil Uji Analisis Statistik

1. Uji normalitas dan varians data

GDS

Test of Normality Test of Homogenity of Varians

Kelompok Shapiro-Wilk

Sig. Sig.

N 0.484

D 0.207 0.041

D+SS 0.600

Ratio_BB

Test of Normality Test of Homogenity of Varians

Kelompok Shapiro-Wilk

Sig. Sig.

N 0.218

D 0.644 0.212

D+SS 0.085

Kolesterol

Test of Normality Test of Homogenity of Varians

Kelompok Shapiro-Wilk

Sig. Sig.

N 0.872

D 0.638 0.023

D+SS 0.898

Page 55: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

41

2. Uji statistik One-Way Anova

ANOVA

Sig.

GDS

0.000

ANOVA

Sig.

Ratio_BB

0.517

ANOVA

Sig.

Kolesterol 0.014

3. Uji Kruskall-Wallis

GDS

Kruskal-Wallis

Kelompok Mean Rank Asymp. Sig.

N 2.50

D 10.00 0.012

D+SS 7.00

Kolesterol

Kruskal-Wallis

Kelompok Mean Rank Asymp. Sig.

N 4.25

D 10.50 0.024

D+SS 4.75

Page 56: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

42

Lampiran 4

Gambar Proses Pembuatan Ekstrak

Gambar 7.3 Daun yakon yang telah

dihaluskan

Gambar 7.4 Penimbangan daun yakon

Gambar 7.5 Pencampuran daun yakon

dengan etanol 70 %

Gambar 7.6 Ekstrak kering daun yakon

Gambar 7.7 Proses penumbukan ektrak

kering

Gambar 7.8 Penimbangan ekstrak

kering yang sudah dihaluskan

Page 57: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

43

Lampiran 5

Gambar Proses Penelitian

Gambar 7.9 Sampel penelitian Gambar 7.10 Proses adaptasi

Gambar 7.11 Pengukuran BB sampel

Gambar 7.12 Pembiusan dengan ether

90%

Gambar 7.13 Proses pengukuran

glukosa darah

Gambar 7.14 Hasil glukosa darah

Page 58: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

44

( Lanjutan )

Gambar 7.15 Sacrificed dan

pengambilan darah vena

Gambar 7.16Sampel darah

Gambar 7.17 Pengambilan plasma

setelah disentrifuse

Gambar 7.18 Penyimpanan plasma

dikulkas -80’C

Gambar 7.19 Aloksan Gambar 7.20 Pemeriksaan kolesterol

Page 59: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

45

( Lanjutan )

Gambar 7.21 Pencampuran plasma

dengan kit kolesterrol

Gambar 7.22 Spektrofotometer

Page 60: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

46

Lampiran 6

Cara perhitungan

1. Induksi aloksan

Dosis aloksan yang digunakan adalah 150 mg/kgBB = 150mg /1000grBB.

Dosis untuk 20 ekor tikus dengan berat 300 gr :

20 x 300 x 150 / 1000 = 900 mg

Jadi dosis untuk 20 ekor tikus dengan berat badan 300 gr adalah 900 mg

aloksan.

Konsentrasi obat = 15 mg

0,1 ml

15 mg = 900

0,1 ml X

X = 0,1 ml x 900 = 6 ml

15

Jadi untuk dosis 900 mg aloksan diperlukan 6 ml akuades.

900 mg = 15 mg

6 ml 0,1ml

Dosis aloksan untuk 20 ekor tikus dengan berat badan 300 gr adalah:

150 mg x 300 gr = 45 mg

10 ml

Konsentrasi obat :

900 mg = 45 mg X = 6 ml x 45 mg = 0,3 ml

6 ml X 900

Jadi untuk tikus dengan BB 300 gr disuntik aloksan yang telah dilarutkan

dengan akuades sebanyak 0,3 ml.

Page 61: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

47

(Lanjutan)

2. Pemberian ekstrak

Dosis ekstrak daun insulin yang diberikan adalah 300 mg/kgBB

300 mg/1000grBB = 30 mg /100 grBB

Untuk konsentrasi obatnya adalah : 30 mg

0,1ml

Dosis ekstrak untuk 10 ekor tikus dengan rata-rata BB 300 gr adalah

sebagai berikut:

10 ekor tikus x 300 grBB x 30/100 grBB = 900 mg

Konsentrasi obat = 30 mg = 900 mg

0,1ml X

X = 0,1ml x 900 mg = 3 ml

30 mg

Jadi untuk setiap 10 ekor tikus dibutuhkan 900 mg ekstrak daun insulin

dan 3 ml akuades.

Pemberian ekstrak daun insulin :

900 mg = 300 mg = 30 mg 30 mg x 300 grBB = 90 mg

3ml 1 ml 0,1 ml 100gr

30 mg = 90 mg X = 0,3 ml

0,1 ml X

Jadi untuk tikus dengan BB 300 gr diberikan ekstrak daun insulin

sebanyak 0,3 ml.

Page 62: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

48

(Lanjutan)

3. Kolesterol

Cara perhitungan kolesterol adalah sebagai berikut :

Kolesterol = kadar kolesterol sampel x 200%

kadar kolesterol standar

sampel kolesterol dijadikan duplo = tabung 1 + tabung 2

2

Nilai rujukan normal untuk kolesterol adalah < 200 mg/dl

Standar = 0,272 + 0,373 = 0,3225

2

Page 63: PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26113...PENGARUH EKSTRAK DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolia ) TERHADAP BERAT BADAN,

49

Lampiran 7

Riwayat penulis

IDENTITAS

Nama : Laras Respati Ardanareswari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Majalengka, 27 November 1991

Agama : Islam

Alamat : Sukawana, Kertajati, Majalengka

e-Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1996-1998 : TK Al falah Sukawana

1998-2004 : MI PUI Sukawana

2004-2005 : MDPTs Raudlatul Ulum Pati

2005-2008 : MTs Raudlatul Ulum Pati

2008-2011 : MAN Raudlatul Ulum Pati

2011-sekarang : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Top Related