Transcript
Page 1: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

44

Lampiran

Page 2: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

45

Lampiran RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER

(RPPB)

Nama Sekolah : SMA Harapan Bangsa Temanggung

MataPelajaran : Sejarah

Tingkat Pendidikan : SMA

Kelas / Semester : X / II

Tahun Pelajaran : 2012 / 2013

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

(SIKLUS I)

1. Standar Kompetensi

Menganalisis peradaban Indonesia dan Dunia.

2. Kompetensi Dasar

Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia.

3. Materi Pokok

a. Masa berburu dan meramu

4. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu:

a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa

berburu dan meramu.

b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu.

c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan.

d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan.

5. Indikator

a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa

berburu dan meramu.

b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu.

c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan.

d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan.

Page 3: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

46

6. Pendidikan Karakter yang diharapkan

a. Cinta Kebudayaan bangsa Indonesia

Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

menginformasikan keadaan pada saat itu.

b. Rasa ingin tahu

Bertanya atau membaca sumber diluar buku teks.

Bertanya contoh-contoh peninggalan berupa rekaman tertulis yang masih ada di

lingkungan sekitar.

7. Metode Pembelajaran

a. Metode Ceramah Bervariasi

b. Metode tanya jawab

c. Penilaian hasil belajar

8. Strategi Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah bervariasi, setelah selesai penyampaian

materi baru pemutaran film dilakukan sampai selesai dan setelah itu pembelajaran ditutup.

9. Media dan Sumber Belajar

Buku “Sejarah untuk SMA kelas X”.

Silabus Sejarah Kelas X SMA Harapan Bangsa.

Internet.

Lembar Diskusi.

Film.

LCD.

Gambar-gambar peninggalan masa berburu dan meramu serta masa peralihan

(Sumber Benda).

Page 4: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

47

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER

(RPPB)

Nama Sekolah : SMA Harapan Bangsa Temanggung

MataPelajaran : Sejarah

Tingkat Pendidikan : SMA

Kelas / Semester : X / II

Tahun Pelajaran : 2012 / 2013

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

(SIKLUS II)

1. Standar Kompetensi

Menganalisis peradaban Indonesia dan Dunia.

2. Kompetensi Dasar

Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia.

3. Materi Pokok

Masa berburu dan meramu

4. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu:

a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa

berburu dan meramu.

b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu.

c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan.

d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan.

5. Indikator

a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa

berburu dan meramu.

b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu.

c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan.

d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan.

Page 5: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

48

6. Pendidikan Karakter yang diharapkan

a. Cinta Kebudayaan bangsa Indonesia

Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

menginformasikan keadaan pada saat itu.

b. Rasa ingin tahu

Bertanya atau membaca sumber diluar buku teks.

Bertanya contoh-contoh peninggalan berupa rekaman tertulis yang masih ada di

lingkungan sekitar.

7. Metode Pembelajaran

a. Metode Ceramah Bervariasi

b. Metode tanya jawab

c. Penilaian hasil belajar

8. Strategi Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah bervariasi, setelah selesai penyampaian

materi baru pemutaran film dilakukan sampai selesai dan setelah itu pembelajaran ditutup.

9. Media dan Sumber Belajar

Buku “Sejarah untuk SMA kelas X”.

Silabus Sejarah Kelas X SMA Harapan Bangsa.

Internet

Lembar Diskusi

Film

LCD

Gambar-gambar peninggalan masa berburu dan meramu serta masa peralihan

(Sumber Benda).

Page 6: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

49

Gambaran Kegiatan Siklus I

Isi Alokasi

Waktu

Kegiatan Sumber belajar

Pendahuluan

5’ Guru membuka pelajaran dengan salam

pembuka, setelah itu mengabsen siswa,

sambil menginstruksikan kegiatan yang akan

dilakukan.

Buku paket

sejarah (fokus),

internet

Kegiatan Inti

75’ Guru melengkapi penjelasan sebelum siswa

membuat soal yang akan diberikan,setelah itu

guru memberikan pengajaran mengenai:

D. CIRI-CIRI SOSIAL, BUDAYA,

EKONOMI, DAN KEPERCAYAAN

MASYARAKAT PADA

MASA BERBURU (Food Gathering)

dan MASYARAKAT PERTANIAN

(Food Producing)

1. Sosial Budaya dan Ekonomi -Tahap berburu dan meramu (Palaeilitik)

Aktivitas ini telah ada semenjak manusia

muncul di permukaan bumi, mereka tinggal

mengambil makanan

secara langsung dari alam dengan cara

mengumpulkan makanan (food gathering)

dan hidup

berkelompok dan berpindah-pindah

- Berburu tingkat lanjut ( Epi-Paleolitik)

kelompok manusia sudah mulai menetap

di gua-gua atau dirumah panggung, atau

menetap di suatu

tempat karena itulah mereka mulai

menciptakan peralatan untuk rumah tangga

dan berburu, namun

mereka masih nomaden (semi sedenter)

- Periode Bercocok Tanam ( Farming

Period)

ditandai dengan tradisi neolitikum,

penggunaan alat yang sudah dihaluskan

dengan bentuk yang semakin

baik dadalam jumlah yang banyak. Hal ini

disebabkan karena mereka sudah hidup

menetap dan tinggal di

desa-desa, menetapnya pendduduk di

suatu tempat menyebabkan perubahan pola

Buku paket

sejarah (fokus),

internet

Page 7: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

50

hidup dari food gathering menjadi food

producing.

2. Sistem Kepercayaan Masyarakat awal Indonesia diperkirakan

sudah memiliki religi tau agama, menurut

mereka agama merupakan keyakinan

kepada sejumlah kekuatan yang ada di luar

atau lebih tinggi dari manusia. kekuatan-

kekuatan dimaksud bisa berupa roh nenek

moyang, makhluk halus yang menghuni

gunung, batu besar, pohon, binatang, atau

makhluk yang tidak berwujudyang

mengusai suatu daerah.

Kepercayaan terhadap makhluk-makhluk

halus tersebut dikenal dengan nama

Animisme, yang berbeda dengan

Dinamisme yaitu suatu kepercayaan bahwa

setiap benda memiliki kekuatan luar biasa

dan keajaiban.

Kegiatan religi pada prakteknya

memerlukan suatu alat yang dianggap suci

dalam bentuk simbol yang didiyakini

memiliki kekuatan gaib dan dapat

mempersatukan mereka yang disebut

Totem (lambang kelompok ).

Selain fenomena alam, religi dapat muncul

dari adanya magic, contohnya magic yang

muncul pada saat dukun melakukan

pengobatan terhadap warganya yang sakit.

jadi kesimpulannya, timbulnya religi dalam

kehidupan masyarakat primitif, merupakan

suatu penyelarasan hubungan antara

manusia dengan alam dan sebagai

pengawas tingkah laku manusia dalam

bentuk norma dan nilai, karena setiap

bentuk pelanggaran akan mendatangkan

bencana bagi kehifupan manusia, dengan

demikian manusia akan dan harus menjaga

keselarasan hidup dengan alam.

Pengertian Masa Pra Aksara Masa Pra Aksara di Indonesia

a. Zaman batu Zaman batu menunjuk pada suatu periode

di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat

Page 8: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

51

dari batu, meskipun ada juga alat-alat

tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang.

Tetapi, pada zaman ini secara dominan alat-

alat yang digunakan terbuat dari batu. Dari

alat-alat peninggalan zaman batu tersebut,

maka zaman batu dibedakan lagi menjadi

tiga periode sebagai berikut.

1) Zaman batu tua (Palaeolithikum)

Zaman batu tua merupakan suatu masa di

mana hasil buatan alat-alat dari batunya

masih kasar dan belum diasah sehingga

bentuknya masih sederhana. Misalnya,

kapak genggam. Hasil kebudayaan

Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah

Pacitan dan Ngandong Jawa Timur.

2) Zaman batu madya (Mesolithikum)

Zaman batu madya merupakan masa

peralihan di mana cara pembuatan alat-alat

kehidupannya lebih baik dan lebih halus

dari zaman batu tua. Misalnya,

pebble/kapak Sumatera.

3) Zaman batu muda (Neolithikum)

Zaman batu muda merupakan suatu masa di

mana alat-alat kehidupan manusia dibuat

dari batu yang sudah dihaluskan, serta

bentuknya lebih sempurna dari zaman

sebelumnya. Misalnya, kapak persegi dan

kapak lonjong.

b. Zaman logam Dengan dimulainya zaman logam, bukan

berarti ber- akhirnya zaman batu, karena

pada zaman logampun alat-alat dari batu

terus berkembang bahkan sampai sekarang.

Sesungguhnya, nama zaman logam

hanyalah untuk menyatakan bahwa pada

zaman tersebut alat-alat dari logam telah

dikenal dan digunakan secara dominan.

Perkembangan zaman logam di Indo- nesia

berbeda dengan yang ada di Eropa, karena

zaman logam di Eropa mengalami tiga

pembagian zaman, yaitu zaman tembaga,

zaman perunggu, dan zaman besi.

Sedangkan di Indonesia khususnya dan

Asia Tenggara umumnya tidak mengalami

zaman tembaga tetapi langsung memasuki

Page 9: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

52

zaman perunggu dan besi secara

bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih

dominan adalah alat-alat dari perunggu

sehingga zaman logam disebut juga dengan

zaman perungggu.Pembabakan zaman pra

aksara berdasarkan ciri kehidupan

mayarakat Zaman pra aksara di Indonesia

berdasarkan ciri kehidupan masyarakat,

dibagi dalam empat babak, yaitu masa

berburu dan mengumpulkan makanan

tingkat sederhana, masa berburu dan

mengumpulkan makanan tingkat lanjut,

masa bercocok tanam, dan masa

perundagian.

Masa berburu dan mengumpulkan

makanan tingkat sederhana Pada masa ini, kehidupan manusia hanya

terpusat pada upaya mempertahankan diri

di tengah-tengah alam yang penuh

tantangan, dengan kemampuannya yang

masih sangat terbatas. Kegiatan pokoknya

adalah berburu dan mengumpulkan

makanan, dengan peralatan dari batu, kayu,

dan tulang. Kehidupan manusia masih

sangat tergantung pada alam lingkungan

sekitarnya.

Kegiatan Akhir

10’ Guru bersama dengan siswa membuat

kesimpulan mengenai pembelajaran yang

telah dilakukan

Buku paket

sejarah (fokus),

internet

Evaluation : Terlampir

Page 10: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

53

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER

(RPPB)

Nama Sekolah : SMA Harapan Bangsa Temanggung

MataPelajaran : Sejarah

Tingkat Pendidikan : SMA

Kelas / Semester : X / II

Tahun Pelajaran : 2012 / 2013

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

(SIKLUS II)

1. Standar Kompetensi

Menganalisis peradaban Indonesia dan Dunia.

2. Kompetensi Dasar

Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia.

3. Materi Pokok

Masa berburu dan meramu

4. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu:

a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa

berburu dan meramu.

b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu.

c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan.

d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan.

5. Indikator

a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa

berburu dan meramu.

b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu.

c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan.

d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan.

Page 11: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

54

6. Pendidikan Karakter yang diharapkan

b. Cinta Kebudayaan bangsa Indonesia

Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

menginformasikan keadaan pada saat itu.

c. Rasa ingin tahu

Bertanya atau membaca sumber diluar buku teks.

Bertanya contoh-contoh peninggalan berupa rekaman tertulis yang masih ada di

lingkungan sekitar.

7. Metode Pembelajaran

a. Metode Ceramah Bervariasi

b. Metode tanya jawab

c. Penilaian hasil belajar

8. Strategi Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah bervariasi, setelah selesai penyampaian

materi baru pemutaran film dilakukan sampai selesai dan setelah itu pembelajaran ditutup.

9. Media dan Sumber Belajar

Buku “Sejarah untuk SMA kelas X”.

Silabus Sejarah Kelas X SMA Harapan Bangsa.

Internet

Film

LCD

Gambar-gambar peninggalan masa berburu dan meramu serta masa peralihan

(Sumber Benda).

Page 12: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

55

Gambaran Kegiatan Siklus II

Isi Alokasi

Waktu

Kegiatan Sumber belajar

Pendahuluan

5’ Guru membuka pelajaran dengan salam

pembuka, setelah itu mengabsen siswa,

sambil menginstruksikan kegiatan yang akan

dilakukan.

Buku paket

sejarah (fokus),

internet

Kegiatan Inti

75’ Guru melengkapi penjelasan sebelum siswa

membuat soal yang akan diberikan,setelah itu

guru memberikan pengajaran mengenai:

D. CIRI-CIRI SOSIAL, BUDAYA,

EKONOMI, DAN KEPERCAYAAN

MASYARAKAT PADA

MASA BERBURU (Food Gathering)

dan MASYARAKAT PERTANIAN

(Food Producing)

1. Sosial Budaya dan Ekonomi -Tahap berburu dan meramu (Palaeilitik)

Aktivitas ini telah ada semenjak manusia

muncul di permukaan bumi, mereka tinggal

mengambil makanan

secara langsung dari alam dengan cara

mengumpulkan makanan (food gathering)

dan hidup

berkelompok dan berpindah-pindah

- Berburu tingkat lanjut ( Epi-Paleolitik)

kelompok manusia sudah mulai menetap

di gua-gua atau dirumah panggung, atau

menetap di suatu

tempat karena itulah mereka mulai

menciptakan peralatan untuk rumah tangga

dan berburu, namun

mereka masih nomaden (semi sedenter)

- Periode Bercocok Tanam ( Farming

Period)

ditandai dengan tradisi neolitikum,

penggunaan alat yang sudah dihaluskan

dengan bentuk yang semakin

baik dadalam jumlah yang banyak. Hal ini

disebabkan karena mereka sudah hidup

menetap dan tinggal di

desa-desa, menetapnya pendduduk di

suatu tempat menyebabkan perubahan pola

Buku paket

sejarah (fokus),

internet

Page 13: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

56

hidup dari food gathering menjadi food

producing.

2. Sistem Kepercayaan Masyarakat awal Indonesia diperkirakan

sudah memiliki religi tau agama, menurut

mereka agama merupakan keyakinan

kepada sejumlah kekuatan yang ada di luar

atau lebih tinggi dari manusia. kekuatan-

kekuatan dimaksud bisa berupa roh nenek

moyang, makhluk halus yang menghuni

gunung, batu besar, pohon, binatang, atau

makhluk yang tidak berwujudyang

mengusai suatu daerah.

Kepercayaan terhadap makhluk-makhluk

halus tersebut dikenal dengan nama

Animisme, yang berbeda dengan

Dinamisme yaitu suatu kepercayaan bahwa

setiap benda memiliki kekuatan luar biasa

dan keajaiban.

Kegiatan religi pada prakteknya

memerlukan suatu alat yang dianggap suci

dalam bentuk simbol yang didiyakini

memiliki kekuatan gaib dan dapat

mempersatukan mereka yang disebut

Totem (lambang kelompok ).

Selain fenomena alam, religi dapat muncul

dari adanya magic, contohnya magic yang

muncul pada saat dukun melakukan

pengobatan terhadap warganya yang sakit.

jadi kesimpulannya, timbulnya religi dalam

kehidupan masyarakat primitif, merupakan

suatu penyelarasan hubungan antara

manusia dengan alam dan sebagai

pengawas tingkah laku manusia dalam

bentuk norma dan nilai, karena setiap

bentuk pelanggaran akan mendatangkan

bencana bagi kehifupan manusia, dengan

demikian manusia akan dan harus menjaga

keselarasan hidup dengan alam.

Pengertian Masa Pra Aksara Masa Pra Aksara di Indonesia

a. Zaman batu Zaman batu menunjuk pada suatu periode

di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat

Page 14: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

57

dari batu, meskipun ada juga alat-alat

tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang.

Tetapi, pada zaman ini secara dominan alat-

alat yang digunakan terbuat dari batu. Dari

alat-alat peninggalan zaman batu tersebut,

maka zaman batu dibedakan lagi menjadi

tiga periode sebagai berikut.

1) Zaman batu tua (Palaeolithikum)

Zaman batu tua merupakan suatu masa di

mana hasil buatan alat-alat dari batunya

masih kasar dan belum diasah sehingga

bentuknya masih sederhana. Misalnya,

kapak genggam. Hasil kebudayaan

Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah

Pacitan dan Ngandong Jawa Timur.

2) Zaman batu madya (Mesolithikum)

Zaman batu madya merupakan masa

peralihan di mana cara pembuatan alat-alat

kehidupannya lebih baik dan lebih halus

dari zaman batu tua. Misalnya,

pebble/kapak Sumatera.

3) Zaman batu muda (Neolithikum)

Zaman batu muda merupakan suatu masa di

mana alat-alat kehidupan manusia dibuat

dari batu yang sudah dihaluskan, serta

bentuknya lebih sempurna dari zaman

sebelumnya. Misalnya, kapak persegi dan

kapak lonjong.

b. Zaman logam Dengan dimulainya zaman logam, bukan

berarti ber- akhirnya zaman batu, karena

pada zaman logampun alat-alat dari batu

terus berkembang bahkan sampai sekarang.

Sesungguhnya, nama zaman logam

hanyalah untuk menyatakan bahwa pada

zaman tersebut alat-alat dari logam telah

dikenal dan digunakan secara dominan.

Perkembangan zaman logam di Indo- nesia

berbeda dengan yang ada di Eropa, karena

zaman logam di Eropa mengalami tiga

pembagian zaman, yaitu zaman tembaga,

zaman perunggu, dan zaman besi.

Sedangkan di Indonesia khususnya dan

Asia Tenggara umumnya tidak mengalami

zaman tembaga tetapi langsung memasuki

Page 15: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

58

zaman perunggu dan besi secara

bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih

dominan adalah alat-alat dari perunggu

sehingga zaman logam disebut juga dengan

zaman perungggu.Pembabakan zaman pra

aksara berdasarkan ciri kehidupan

mayarakat Zaman pra aksara di Indonesia

berdasarkan ciri kehidupan masyarakat,

dibagi dalam empat babak, yaitu masa

berburu dan mengumpulkan makanan

tingkat sederhana, masa berburu dan

mengumpulkan makanan tingkat lanjut,

masa bercocok tanam, dan masa

perundagian.

Masa berburu dan mengumpulkan

makanan tingkat sederhana Pada masa ini, kehidupan manusia hanya

terpusat pada upaya mempertahankan diri

di tengah-tengah alam yang penuh

tantangan, dengan kemampuannya yang

masih sangat terbatas. Kegiatan pokoknya

adalah berburu dan mengumpulkan

makanan, dengan peralatan dari batu, kayu,

dan tulang. Kehidupan manusia masih

sangat tergantung pada alam lingkungan

sekitarnya.

Kegiatan Akhir

10’ Guru bersama dengan siswa membuat

kesimpulan mengenai pembelajaran yang

telah dilakukan

Buku paket

sejarah (fokus),

internet

Evaluation : Terlampir

Page 16: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

59

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER

(RPPB)

Nama Sekolah : SMA Harapan Bangsa Temanggung

MataPelajaran : Sejarah

Tingkat Pendidikan : SMA

Kelas / Semester : X / II

Tahun Pelajaran : 2012 / 2013

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

(SIKLUS III)

1. Standar Kompetensi

Menganalisis peradaban Indonesia dan Dunia.

2. Kompetensi Dasar

Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia.

3. Materi Pokok

Masa berburu dan meramu

1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu:

a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa

berburu dan meramu.

b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu.

c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan.

d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan.

2. Indikator

a. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi masyarakat prasejarah pada masa

berburu dan meramu.

b. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu.

c. Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, budaya dan ekonomi pada masa peralihan.

d. Menjelaskan sistem kepercayaan masyarakat prasejarah pada masa peralihan.

3. Pendidikan Karakter yang diharapkan

Page 17: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

60

d. Cinta Kebudayaan bangsa Indonesia

Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

menginformasikan keadaan pada saat itu.

e. Rasa ingin tahu

Bertanya atau membaca sumber diluar buku teks.

Bertanya contoh-contoh peninggalan berupa rekaman tertulis yang masih ada di

lingkungan sekitar.

4. Metode Pembelajaran

d. Metode Ceramah Bervariasi

e. Metode tanya jawab

f. Penilaian hasil belajar

5. Strategi Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah bervariasi, setelah selesai penyampaian

materi baru pemutaran film dilakukan sampai selesai dan setelah itu pembelajaran ditutup.

6. Media dan Sumber Belajar

Buku “Sejarah untuk SMA kelas X”.

Silabus Sejarah Kelas X SMA Harapan Bangsa.

Internet

Lembar Diskusi

Film

LCD

Gambar-gambar peninggalan masa berburu dan meramu serta masa peralihan

(Sumber Benda).

Page 18: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

61

Gambaran Kegiatan Siklus III

Isi Alokasi

Waktu

Kegiatan Sumber belajar

Pendahuluan

5’ Guru membuka pelajaran dengan salam

pembuka, setelah itu mengabsen siswa,

sambil menginstruksikan kegiatan yang akan

dilakukan.

Buku paket

sejarah (fokus),

internet

Kegiatan Inti

75’ Guru melengkapi penjelasan sebelum siswa

membuat soal yang akan diberikan,setelah itu

guru memberikan pengajaran mengenai:

D. CIRI-CIRI SOSIAL, BUDAYA,

EKONOMI, DAN KEPERCAYAAN

MASYARAKAT PADA

MASA BERBURU (Food Gathering)

dan MASYARAKAT PERTANIAN

(Food Producing)

1. Sosial Budaya dan Ekonomi -Tahap berburu dan meramu (Palaeilitik)

Aktivitas ini telah ada semenjak manusia

muncul di permukaan bumi, mereka tinggal

mengambil makanan

secara langsung dari alam dengan cara

mengumpulkan makanan (food gathering)

dan hidup

berkelompok dan berpindah-pindah

- Berburu tingkat lanjut ( Epi-Paleolitik)

kelompok manusia sudah mulai menetap

di gua-gua atau dirumah panggung, atau

menetap di suatu

tempat karena itulah mereka mulai

menciptakan peralatan untuk rumah tangga

dan berburu, namun

mereka masih nomaden (semi sedenter)

- Periode Bercocok Tanam ( Farming

Period)

ditandai dengan tradisi neolitikum,

penggunaan alat yang sudah dihaluskan

dengan bentuk yang semakin

baik dadalam jumlah yang banyak. Hal ini

disebabkan karena mereka sudah hidup

menetap dan tinggal di

desa-desa, menetapnya pendduduk di

suatu tempat menyebabkan perubahan pola

Buku paket

sejarah (fokus),

internet

Page 19: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

62

hidup dari food gathering menjadi food

producing.

2. Sistem Kepercayaan Masyarakat awal Indonesia diperkirakan

sudah memiliki religi tau agama, menurut

mereka agama merupakan keyakinan

kepada sejumlah kekuatan yang ada di luar

atau lebih tinggi dari manusia. kekuatan-

kekuatan dimaksud bisa berupa roh nenek

moyang, makhluk halus yang menghuni

gunung, batu besar, pohon, binatang, atau

makhluk yang tidak berwujudyang

mengusai suatu daerah.

Kepercayaan terhadap makhluk-makhluk

halus tersebut dikenal dengan nama

Animisme, yang berbeda dengan

Dinamisme yaitu suatu kepercayaan bahwa

setiap benda memiliki kekuatan luar biasa

dan keajaiban.

Kegiatan religi pada prakteknya

memerlukan suatu alat yang dianggap suci

dalam bentuk simbol yang didiyakini

memiliki kekuatan gaib dan dapat

mempersatukan mereka yang disebut

Totem (lambang kelompok ).

Selain fenomena alam, religi dapat muncul

dari adanya magic, contohnya magic yang

muncul pada saat dukun melakukan

pengobatan terhadap warganya yang sakit.

jadi kesimpulannya, timbulnya religi dalam

kehidupan masyarakat primitif, merupakan

suatu penyelarasan hubungan antara

manusia dengan alam dan sebagai

pengawas tingkah laku manusia dalam

bentuk norma dan nilai, karena setiap

bentuk pelanggaran akan mendatangkan

bencana bagi kehifupan manusia, dengan

demikian manusia akan dan harus menjaga

keselarasan hidup dengan alam.

Pengertian Masa Pra Aksara Masa Pra Aksara di Indonesia

a. Zaman batu Zaman batu menunjuk pada suatu periode

di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat

Page 20: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

63

dari batu, meskipun ada juga alat-alat

tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang.

Tetapi, pada zaman ini secara dominan alat-

alat yang digunakan terbuat dari batu. Dari

alat-alat peninggalan zaman batu tersebut,

maka zaman batu dibedakan lagi menjadi

tiga periode sebagai berikut.

1) Zaman batu tua (Palaeolithikum)

Zaman batu tua merupakan suatu masa di

mana hasil buatan alat-alat dari batunya

masih kasar dan belum diasah sehingga

bentuknya masih sederhana. Misalnya,

kapak genggam. Hasil kebudayaan

Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah

Pacitan dan Ngandong Jawa Timur.

2) Zaman batu madya (Mesolithikum)

Zaman batu madya merupakan masa

peralihan di mana cara pembuatan alat-alat

kehidupannya lebih baik dan lebih halus

dari zaman batu tua. Misalnya,

pebble/kapak Sumatera.

3) Zaman batu muda (Neolithikum)

Zaman batu muda merupakan suatu masa di

mana alat-alat kehidupan manusia dibuat

dari batu yang sudah dihaluskan, serta

bentuknya lebih sempurna dari zaman

sebelumnya. Misalnya, kapak persegi dan

kapak lonjong.

b. Zaman logam Dengan dimulainya zaman logam, bukan

berarti ber- akhirnya zaman batu, karena

pada zaman logampun alat-alat dari batu

terus berkembang bahkan sampai sekarang.

Sesungguhnya, nama zaman logam

hanyalah untuk menyatakan bahwa pada

zaman tersebut alat-alat dari logam telah

dikenal dan digunakan secara dominan.

Perkembangan zaman logam di Indo- nesia

berbeda dengan yang ada di Eropa, karena

zaman logam di Eropa mengalami tiga

pembagian zaman, yaitu zaman tembaga,

zaman perunggu, dan zaman besi.

Sedangkan di Indonesia khususnya dan

Asia Tenggara umumnya tidak mengalami

zaman tembaga tetapi langsung memasuki

Page 21: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

64

zaman perunggu dan besi secara

bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih

dominan adalah alat-alat dari perunggu

sehingga zaman logam disebut juga dengan

zaman perungggu.Pembabakan zaman pra

aksara berdasarkan ciri kehidupan

mayarakat Zaman pra aksara di Indonesia

berdasarkan ciri kehidupan masyarakat,

dibagi dalam empat babak, yaitu masa

berburu dan mengumpulkan makanan

tingkat sederhana, masa berburu dan

mengumpulkan makanan tingkat lanjut,

masa bercocok tanam, dan masa

perundagian.

Masa berburu dan mengumpulkan

makanan tingkat sederhana Pada masa ini, kehidupan manusia hanya

terpusat pada upaya mempertahankan diri

di tengah-tengah alam yang penuh

tantangan, dengan kemampuannya yang

masih sangat terbatas. Kegiatan pokoknya

adalah berburu dan mengumpulkan

makanan, dengan peralatan dari batu, kayu,

dan tulang. Kehidupan manusia masih

sangat tergantung pada alam lingkungan

sekitarnya.

Kegiatan Akhir

10’ Guru bersama dengan siswa membuat

kesimpulan mengenai pembelajaran yang

telah dilakukan

Buku paket

sejarah (fokus),

internet

Evaluation : Terlampir

Page 22: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

65

Lampiran Soal

Siklus II

A. Kerjakan soal di bawah ini dengan menyilang pada setiap jawaban yang anda

anggap benar!

1. Istilah zoon politicon menunjukkan bahwa manusia purba hidup secara...

a. Individu

b. Tidak teratur

c. Berkelompok

d. Alamiah

2. Kebutuhan yang ingin dicapai manusia dibagi menjadi 2 yaitu…

a. Material dan spiritual

b. Duniawi dan badani

c. Duniawi dan spiritual

d. Material dan badani

3. Manakah di bawah ini yang merupakan tingkat kelompok yang benar…

a. Family-trible-nation-universal-join family

b. Nation-trible-join family-universal-family

c. Universal-family-join family-trible-nation

d. Family-join family-trible-nation-universal

4. Yang merupakan kebutuhan material adalah…

a. Membaca firman Tuhan

b. Berpuasa

c. Rumah

d. Berdoa

Page 23: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

66

5. Istilah lain dari persekutuan patembayan adalah…

a. Gesselschaft

b. Geimenschaft

c. Familyschaft

d. Nationschaft

6. Dalam tingkat mata pencaharian pada jaman purba ada berapa bagian yang dijabarkan…

a. 5

b. 7

c. 9

d. 6

7. Dalam tingkat mata pencaharian manakah yang menjadi urutan pertama dan juga hal

yang utama …

a. Berburu dan meramu

b. Berladang

c. Beternak

d. Bersawah

8. Istilah food gathering berarti…

a. Mencari makanan

b. Memproduksi makanan

c. Mengolah makanan

d. Mengumpulkan makanan

Page 24: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

67

9. Istilah food producing berarti…

a. Mencari makanan

b. Memproduksi makanan

c. Mengolah makanan

d. Mengumpulkan makanan

10. Masyarakat paguyuban disebut juga masyarakat…

a. Gesselschaft

b. Geimenschaft

c. Familyschaft

d. Nationschaft

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan lengkap!

1. Jelaskan berserta dengan contoh maksud dari berundagi!

2. Jelaskan berserta dengan contoh maksud dari berburu dan meramu !

3. Sebutkan (3) tujuan manusia berkelompok secara garis besar dari pemahaman yang anda

pahami!

4. Jelaskan berserta dengan contoh maksud dari berladang!

Page 25: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

68

Kunci Jawaban

A. Pilihan Ganda

1. c

2. a

3. d

4. c

5. a

6. b

7. a

8. d

9. b

10. b

B. Isian

1. Berundagi adalah masa dimana manusia purba melakukan pekerjaan sambilan,

sehingga masa ini disebut masa selingan. Contoh: menata hasil panen kemarin,

membuat alat-alat dari batu sementara menunggu panen tiba.

2. Berburu dan Meramu adalah masa dimana manusia purba hanya terfokus pada

mencari dan mengumpulkan makanan. Contoh: setelah berburu hasil buruan sebagian

dimakan dan sebagian disimpan.

3. a.Melindungi diri dari bencana alam, misal gunung meletus, longsor dsb.

b.Melindungi diri dari serangan musuh atau kelompok lain, dan juga serangan dari

binatang buas.

c.Bersama mencapai tujuan yang diinginkan kelompok itu.

Page 26: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

69

4. Berladang adalah masa dimana penghidupan manusia purba sebagian besar berpusat

pada hasil ladang. Pada masa ini tanaman yang ditanam adalah palawija. Contoh:

jagung, umbi-umbian.

Page 27: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

70

Siklus III

A. Kerjakan soal di bawah ini dengan menyilang pada setiap jawaban yang anda anggap

benar!

1. Zaman prasejarah dibagi menjadi 2 yaitu..

a. Batu dan modern

b. Batu dan logam

c. Batu dan kuno

d. Kuno dan modern

2. Zaman batu terdiri atas jaman di bawah ini, kecuali…

a. Paleolitikum

b. Megalithikum

c. Perunggu

d. Mesolitikum

3. Yang merupakan salah satu cirri zaman paleolitikum adalah…

a. Alat-alat masih kasar

b. Alat sudah diasah

c. Alat sudah dihias

d. Alat masih jelek

4. Food gathering adalah salah satu pola hidup manusia purba yang terdapat dalam zaman…

a. Paleolitikum

b. Megalithikum

c. Perunggu

d. Mesolitikum

Page 28: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

71

5. Arti dari kedua istilah kyoken moddinger dan abris sous roche adalah…

a. Sampah dapur dan gua tempat tinggal

b. Gua tempat tinggal dan sampah dapur

c. Gua dan kerang besar

d. Sampah dapur dan kerang besar

6. Kapak yang berfungsi sebagai penetak adalah kapak…

a. Pebble

b. Chopper

c. Flakes

d. Hachecourt

7. Kebudayaan meglemosian adalah kebudayaan yang terdapat di Negara…

a. Italia

b. Perancis

c. Denmark

d. Rusia

8. Dalam zaman purba, terdapat 2 sistem kepercayaan kuno yang dianut manusia purba

yaitu…

a. Totemisme dan animism

b. Animisme dan dinamisme

c. Totemisme dan dinamisme

d. Ateisme dan totemisme

Page 29: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

72

9. Kebudayaan bachson hoabinh adalah kebudayaan yang sebagian besar hasil kebudayaan-

nya terbuat dari…

a. Logam

b. Perunggu

c. Tanah

d. Batu

10. Dalam zaman megalitikum ada berapakah hasil kebudayaan yang utama…

a. 7

b. 6

c. 9

d. 5

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan lengkap!

1. Jelaskan masing-masing dengan poin perbedaan yang signifikan, utama, dan penting dari

masing-masing hasil kebudayaan megalithikum!

a. Menhir

b. Waruga

c. Punden berundak

d. Kubur batu

e. Sarkofagus

Page 30: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

73

Jawaban

A. Pilihan Ganda

1. b

2. c

3. a

4. a

5. a

6. a

7. c

8. b

9. b

10. b

B. Isian

1. a.Menhir adalah tugu batu tegak. Menhir berasal dari kata Men: Tegak, Hir: Tegak. Batu ini

digunakan untuk media penyembahan dan juga media pengikat korban persembahan.

b.Waruga adalah kubur batu yang terdapat tutup diatasnya. Tutup ini terbuat dari batu dan

terdapat ukiran tentang penggambaran seseorang. Tetapi waruga pasti digunakan untuk

mengubur seseorang yang sangat penting. Misalnya kepala suku.

c.Punden berundak adalah kubur batu yang mempunyai tugu untuk penyembahan yang

bentuknya seperti piramida, dan terletak diatas. Jalan ke kubur itu naik tangga yang panjang,

maka disebut punden berundak.

Page 31: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

74

d.Kubur batu adalah kubur yang digali di dalam tanah dengan batu sebagai sisi-sisinya yang

mempunyai bentuk bangun balok, kubur ini biasanya dipakai untuk menguburkan orang

biasa.

e.Sarkofagus adalah keranda yang terbuat dari batu, fungsinya juga untuk menguburkan

orang. Sarkofagus pasti digunakan untuk menguburkan orang penting, atau orang terhormat.

Page 32: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

75

VISI dan MISI SMA HARAPAN BANGSA

1. Visi Sekolah

Visi Sekolah : “Mewujudkan manusia beriman, bertaqwa, berbudipekerti luhur dan

unggul dalam berprestasi”

2. Misi Sekolah

Untuk mewujudkan visi, sekolah memiliki misi, sebagai berikut:

a. Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar secara efektif dan efisien berdasarkan

Kurikulum yang berlaku.

b. Peningkatan Iman dan Taqwa (IMTAQ), kepada seluruh keluarga SMA Harapan

Bangsa melalui pelajaran Pendidikan Agama, dan mata pelajaran lainnya.

c. Penanaman dan aplikasi nilai-nilai budi pekerti dan nilai-nilai luhur bangsa baik di

sekolah, di rumah maupun di masyarakat.

d. Meningkatkan sarana prasarana, tenaga pendidikan dan kependidikan sesuai dengan

Standar Pelayanan Minimal (SPM), agar mampu melaksanakan fungsi dan peranannya

guna memenuhi standar yang ditentukan.

e. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama yang baik dengan semua stake holder yang

ada.

f. Menyiapkan peserta didik untuk siap berkompetisi di era global.

g. Memberi kesempatan peserta didik seluas-luasnya, untuk meningkatkan kemampuan

potensi dan bakatnya seoptimal mungkin melalui kegiatan Intra dan Ekstra Kurikuler.

h. Menciptakan iklim yang kondusif untuk terlaksananya Tugas Pokok dan Fungsi dari

masing-masing komponen sekolah (Kepala Sekolah, Guru, Tata Usaha, Laboran,

Pustakawan, Karyawan dan Siswa) SMA Harapan Bangsa.

i. Melaksanakan segala ketentuan yang mengatur operasional sekolah, baik tata tertib

Kepegawaian maupun Kesiswaan.

3. Tujuan

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu

kepada tujuan umum pendidikan.

Page 33: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

76

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut meliputi :

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan

kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan

semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak

mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan

dan kemampuan peserta didik

Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat,

kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik peserta didik secara

optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman

karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman

tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi

pengembangan daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Pengembangan kurikulum harus memperhatikan keseimbangan tuntutan

pembangunan daerah dan nasional.

5. Tuntutan dunia kerja

Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik

memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan

kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang

yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan

dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Page 34: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

77

7. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat

beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah.

8. Dinamika perkembangan global

Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global

dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan

nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya

masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.

11. Kesetaraan Jender

Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong

tumbuh kembangnya kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri

khas satuan pendidikan.

Tujuan SMA Harapan Bangsa :

1. Mepersiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, Tuhan Yang

Maha Esa dan berakhlak mulia

2. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian, cerdas,

berkualitas dan berprestasi dalam bidang olahraga dan seni.

Page 35: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

78

3. Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi informasi dan

komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara mandiri.

4. Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi

dengan lingkungan dan mengembangkan sikap sportifitas.

5. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu

bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan terjun ke

masyarat.

Page 36: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

79

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG

DINAS PENDIDIKAN

YAYASAN PUTRA DESA

SMA HARAPAN BANGSA KALORAN Alamat : Dsn.Porot, Ds.Getas, Kec.Kaloran,

Kab.Temanggung Kode Pos 56282

IDENTITAS SEKOLAH

SMA HARAPAN BANGSA KALORAN

1. Nama Sekolah : SMA Harapan Bangsa

Alamat : Jl. Gunung Payung Km. 2, Kaloran-Temanggung 56282

Desa : Getas

Kecamatan : Kaloran

Kabupaten : Temanggung

Provinsi : Jawa Tengah

No. Telp / HP : 081 325 090 205 , 081 390 398 600

2. Nomor Statistik :

Sekolah (NSS)

3. Program Keahlian : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

4. Tahun didirikan : 2008

Berdasarkan

Surat Ijin Operasional dari : Ka. Dinas Pendidikan Kab. Temanggung

Nomor : 421/1127/2009

Tanggal : 15 Mei 2009

5. Nama Yayasan : Putra Desa

Alamat Yayasan : Porot, RT 05 RW 06, Getas-Kaloran-Temanggung

& No. Telp : 081 390 398 600 , 081 390 701 821

6. Kepala Sekolah

Nama : Agus Prasetyo, S.Pd

SK yang Mengangkat : Ketua Yayasan Putra Desa

Tanggal : 1 Juli 2009

Page 37: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

80

Susunan Komite sekolah

No. NAMA JABATAN KEDUDUKAN DALAM

KOMITE

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Poniman

Filimon

Tri Silowati

Dahlan

Jumeno

Sumistiyo

Rahyo

Mulyono

Tokoh Masyarakat

Tokoh Masyarakat

Pengurus SMA

Kadus

Tokoh Masyarakat

Wali murid

Wali murid

Perangkat Dusun

Ketua I

Sekretaris I

Bendahara I

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Page 38: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

81

STRUKTUR KEPENGURUSAN

SMA HARAPAN BANGSA

POROT-GETAS-KALORAN-TEMANGGUNG

PELINDUNG : TUHAN YESUS KRISTUS

PENASEHAT : Pdt. Semaun (Gembala GSJA Porot)

Dwiyanto (Kepala Desa Getas)

Dahlan (Kepala Dusun Porot)

Ketua Yayasan Putra Desa : Pdt. Yulius Suramin

Sekretaris : Pdt. Bangun Widodo

Bendahara : Pdt. Elisa Sumpeno

Kepala Sekolah : Agus Prasetyo, S.Pd

Wakil Kepala Sekolah : -

Kesiswaan : Pdt. Rudiman, S.Th

Kurikulum : Markus Sri Mulyono, S.Pd

Sarpras : Pdt. Ngadiyono, S.Th

Humas : Waludi

Tata Usaha : Zuliyus

Tri Silowati

Bendahara : Heni Sri Sumaryati, S.PAK

Page 39: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

82

SEKOLAH MENENGAH ATAS

HARAPAN BANGSA

Porot, Getas, Kaloran, Temanggung

DAFTAR GURU DAN STAF

A. Guru

1. Agus Prasetyo, S.Pd

2. Yulius Suramin

3. Dwiyono Lusiawan, S.Pd

4. Harno, S.Pd

5. Drs. Toto Gunardi

6. Ngadiyono, S.Th

7. Khosim Raharjo, S.Pd

8. Markus, S.Pd

9. Siamin Matius, S.Pak

10. Rudiman, S.Th

11. Nugrahanto, AMK

12. Giyarti, S.Pd

13. Endang, S.Pd

14. Antonius Bayu Aji

15. Sibarani

B. Staf

1. Tri Silowati ( TU )

2. Natanael Nugroho ( TU )

3. Yoram Budi Widodo ( Penjaga )

4. Dahlan ( Penjaga )

Page 40: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

83

Foto-Foto

Siklus II

Page 41: “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7479/8/T1_152009014... · Peduli dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang mampu

84

Siklus III


Top Related