Download - Maya Lapsus
-
7/25/2019 Maya Lapsus
1/24
Lab / SMF Ilmu Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
RSUD Abdul a!ab S"a!ranie Samarinda
#lasenta $revia
Disusun ole!%
Annisa Ichsani Tamaya1010015005
#embimbing%
dr. Prima Deri Pella T., Sp.OG
Dibawakan Dalam Rangka &ugas Ke$aniteraan Klinik
Laboratorium Ilmu Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
RSUD A'' S"a!ranie Samarinda
-
7/25/2019 Maya Lapsus
2/24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan ektopik terganggu (KET) merupakan salah satu
B. Tujuan
Tujuann dibuatnya laporan kasus ini adalah:
1. Sebagai
BAB II
LAPORAN KASUS
Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan pada hari !" #anuari !"1$ pukul %."" &'TA di
ruang aar *K +S,- Abdul &ahab S#ahranie Samarinda.
Anamnesis:
'dentitas pasien:
ama : y. S
,mur : /0 Tahun
Agama : 'slam
2endidikan : SA
2ekerjaan : '+T
Suku : 3ugis
Alamat : #l. artadinata 4andil
asuk +umah Sakit : 4ari Selasa15 januari !"1$ pukul !!./" ita
'dentitas suami:
-
7/25/2019 Maya Lapsus
3/24
ama : Tn. S
,mur : /$ tahun
Agama : 'slam
2endidikan : S-
2ekerjaan : Sasta
Suku : 3ugis
Alamat : #l. artadinata 4andil
Keluhan utama:
Keluar darah dari jalan lahir
+iayat 2enyakit Sekarang:
2asien mengeluhkan keluar darah dari jalan lahir sejak 1 minggu hari sebelum masuk rumah
sakit. Aalnya perut terasa mulas lalu diikuti dengan keluar darah dari jalan lahir berupa flek6
flek namun sekitar ! hari terakhir darah yang keluar semakin banyakyaitu sekitar $6%
pembalut anita dalam 1 hari. -arah yang keluar berupa darah yang berarna merah segar
sampai kehitaman dan kadang disertai gumpalan6gumpalan darah berarna hitam.
Sebelumnya pasien pernah diraat di rumah sakit dua kali karena keluhan keluar darah dari
jalan lahir yaitu saat kehamilan usia / bulan dan $ bulan namun darah yang keluar saat itu
tidak sebanyak darah yang keluar saat ini. pada saat usia kehamilan / bulan perdarahan yang
terjadi hanya sebanyak 16! pembalut anita per hari. Saat itu pasien di ,S7 dan hasilnya
normal. pasien diminta dokter untuk istirahat dan diraat di +S selama 1 minggu kemudian
perdarahan berhenti sehingga kehamilan dapat dilanjutkan. Saat usia kehamilan $ bulan
pasien mengalami perdarahan dari jalan lahir lagi.darah yang keluar Saat itu darah yang keuar
dari jalan lahir lebih banyak yaitu sekitar 8 pembalut anita per hari. 2asien kembali di
,S7 dan hasilnya dinyatakan ari6ari berada dibagian baah +ahim menutupi seluruh jalan
lahir. 2asien kembali diistirahatkan di +S selama ! minggu dan diberikan obat6obatan untuk
mepertahankan kehamilannya. amun ! minggu setelah keluar dari +S pasien mengalami
perdarahan dari jalan lahir lagi yang lebih banyak dari sebelumnya sehingga pasien langsung
dibaa ke ke '7- +S,- A&S. Tidak ada air6air yang keluar. +iayat berhubungan dengan
suami 0 minggu yang lalu. Trauma (6).
-
7/25/2019 Maya Lapsus
4/24
+iayat 2enyakit -ahulu:
2asien tidak sedang 9 memiliki riayat penyakit hipertensi diabetes mellitus
hepatitis jantung ginjal asma T3 dan penyakit lain yang kronis serta penyakit serupa
sebelumnya.
+iayat 2enyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang sedang 9 memiliki riayat penyakit hipertensi
diabetes mellitus hepatitis jantung ginjal asma T3 dan penyakit lain yang kronis dan
riayat kista atau tumor lainnya.
+iayat 4aid:
6 enar;he usia 1! tahun
6 Siklus teratur setiap !% hari
6
-
7/25/2019 Maya Lapsus
5/24
Kontrasepsi:
2asien mengaku menggunakan alat kontrasepsi suntik 1 bulan selama 1 bulan
2emeriksaan fisik:
1. 3erat badan : 88 kg tinggi badan 10" ;m
!. Keadaan ,mum : sakit sedang
/. Kesadaran : Komposmentis 7S : E0*8$
0. Tanda ?ital:
Tekanan darah : 1!"95" mm4g
@rekuensi nadi : %% 9menit
@rekuensi napas : !" 9menit
Suhu : /$8B
8. Status generalis:
Kepala : normo;hepali
ata : konjungti?a anemis (696) ikterik (696)
Telinga9hidung9tenggorokan : tidak ditemukan kelainan
-
7/25/2019 Maya Lapsus
6/24
-
7/25/2019 Maya Lapsus
7/24
bser?asi di +uangan
Tanggal >bser?asi 2lanning
15919!"1$
(!!.0" ita)
2eraatan
4ari ke61
enerima pasien baru dari '7- dan
melakukan anamnesis dan pemeriksaan
fisik
KU: sakit sedang
Keluhan : keluar perdarahan dari jalan
lahir sejak ! hari yang lalu. 4asil ,S7
saat kehamilan $ bulan plasenta berda di
bagian baah rahim
424T : !"9=9!"18
T2 : !=9/9!"1$
Pemerikaan !iik " O#tetri :
Kesadaran : komposmentis
Tanda *ital:
T-: 1!"95" mm4g : %% 9menit kuat
angjat
++ : !" 9menit T: /$8B
Kepala : konjunti?a anemis (DHD)
'nspeksi
Abdomen membesar arah memanjang
linea nigra hiperpigmentasi striae
albi;ans (D) sikatriks (D).
-
7/25/2019 Maya Lapsus
8/24
++ : !" 9menit T: /$8B
Kepala : konjunti?a anemis (DHD)
'nspeksi
Abdomen membesar arah memanjanglinea nigra hiperpigmentasi striae
albi;ans (D) sikatriks (D). perasi :
1. Informed concent
!. enerangkan kepada pasien tentang tindakan operasi yang dilakukan : garis besar
prosedur tindakan tujuan dan manfaat tindakan (elahirkan bayi dan memotong saluran
indung telur untuk menghentikan fungsi reproduksi)
/.2asien dipuasakanLAPORAN OPERASI Bangal : 1K Nmr : %,.%2.)3
-
7/25/2019 Maya Lapsus
9/24
Nama : N4. SN Umur : 25 tahun
ama Ahli 3edah: dr. 2rima -eri 2ella T Sp. >7 2embedahan : 3esar
#enis Anestesi : Anestesi Spinalama Ahli Anestesi : dr. @ernanta 3 Sp. An
-iagnosis 2re >peratif : 782/A1 gra?id !=6!% minggu D perdarahan antepartum et ;ausa
susp.plasenta pre?ia D 3ekas S 1 $ tahun yang lalu a9i letak sungsang.-iagnosis 2ost >peratif : 2artus premature D plasenta pre?ia totalis
ama 9 a;am >perasi : Se;tio ;aesarea D >&
Tanggal : %&6(6%&()#am ulai : 5.18 ita perasi : 1 jam
#am Selesai : 1".18 ita
perasi :
1. emberi 'nformed onsent
!. 2asien diposisikan supine dan dilakukan general anestesi
/. -ilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah abdomen dan sekitarnya
0.
-
7/25/2019 Maya Lapsus
10/24
'nstruksi 2ost >perasi :
6 'njeksi efotaime 1 gr9 % jam i?
6 'njeksi Antrain9 ampul 9 % jam i?
6 'njeksi +anitidin9 ampul9 % jam i?
6 2rofenid Supp ''9 1! jam rektal
6 'nfus @udrolit !% tetes 9 menit
-okumentasi :
-
7/25/2019 Maya Lapsus
11/24
!ll7 U* Pera7atan Paien Pt O*erai $i Ruang 8a7ar
Tanggal !ll7 U* Pt O*erai Tera*i Pt O*erai
!" januari
!"1$
(1!./" ita)
1"./"
1".08
11.""
11.18
11.08
Paien eleai *erai $an $i #er9ai $i Ruang
8a7ar Nia
KU : 2asien tampak lemah
Kea$aran: komposmentis
Keluhan : 2asien mengeluh pusing nyeri pada luka
post op
Pemerikaan !iik
T-11"9=" mm4g : %! 9i kuat angkat regular ++:
!" 9i T : /$% o
Anemis (696) L afas ?esikuler (DDD9DDD)L Suara
jantung S1S! +egulerL 3ising usus (6)
perasi : Tertutup ?erban
3A3 : 3elum ada hari ini
3AK : ,rin output : !"" ;;9!jam
O#er9ai % jam Pt O*erai :
KU: 2asien tampak lemah L Keluhan: yeri luka
post opL T- 11"9=" mm4g : %0 9i kuat angkat
regular ++ !" 9i T: /$/o ,T /"" ;; Anemis
(696)
KU: 2asien tampak lemah L Keluhan: yeri luka
post opL T- 11"9=" mm4g : %% 9i kuat angkat
regular ++ !" 9i T: /$/o anemis (696)
KU: 2asien tampak lemah L Keluhan: yeri luka post
opL T- 1!"9=" mm4g : =% 9i kuat angkat regular
++ !"9i T: /$0o anemis (696)
KU: 2asien tampak lemah L Keluhan: yeri luka post
opL T- 1!"9%" mm4g :=0 9i kuat angkat regular
++ !" 9i T:
/$0o
anemis (696)
6 'njeksi efotaime 1 gr9 % jam
i?
6 'njeksi Antrain9 ampul 9 % jam
i?
6 'njeksi +anitidin9 ampul9 % jam
i?
6 2rofenid Supp ''9 1! jam rektal
6 'nfus @udrolit !% tetes 9 menit
ek 4b post operasi
-
7/25/2019 Maya Lapsus
12/24
1!.18
1%.""
KU: 2asien tampak lema L Keluhan: yeri luka post
opL T- 11"9%" mm4g : =" 9i kuat angkat regular
++ 1% 9i T: /$0o anemis (696)
KU: 2asien tampak lemah L Keluhan: yeri luka
post opL T- 1!"9%" mm4g : $% 9i kuat angkat
regular ++ 1% 9i T: /$0o
anemis (696)
*emerikaan Darah Lengka*
4b 11/ gr9dl
4;t /0
&3 1%.$"" 9mm/
2lt 100.""" 9 mm/
KU: 3aik L Keluhan: yeri luka post opL
T- 1!"9%" mm4g : %" 9i kuat angkat regular ++
!" 9i T: /$$o ,T : 08" ;;9= jam anemis (696)
3ising ,sus : (D) normal
ulai mobilisasi miring kiri
dan miring kanan.
Sudah boleh minum sedikit6
sedikit diet ;air susu.
!1919!"1$
("$./" ita)
2ost >perasi 4ari ke61
Kea$aan umum : 3aik
Keluhan : yeri luka post op (D) kembung (6)
menurun 3A3 (6) flatus (D)
Pemerikaan !iik
Kesadaran : Komposmentis
Tanda *ital : Tekanan darah : 1""9=" mm4g
@rekuensi nadi : %% 9menit
@rekuensi napas : 1$ 9menit
Suhu : /=8B
anemis (696) napas ?esikuler (DDD9DDD)L suara jantung
S1S! tunggal regularL 3, (D)L
-
7/25/2019 Maya Lapsus
13/24
Keluhan : yeri luka post op (D) menurun sudah bisa
berjalan ke kamar mandi 3AK (D) 3A3 (D)
Kesadaran : Komposmentis
Tanda *ital : Tekanan darah : 11"9=" mm4g
@rekuensi nadi : %" 9menit
@rekuensi napas : !" 9menit
Suhu : /$%B
anemis (696) napas ?esikuler (DDD9DDD)L suara jantung
S1S! tunggal regularL 3, (D)L
-
7/25/2019 Maya Lapsus
14/24
B. E*i$emilgi
2lasenta pre?ia lebih banyak terjadi pada kehamilan dengan paritas tinggi dan sering terjadi
pada usia di atas /" tahun. ,terus yang ;a;at juga dapat meningkatkan angka kejadian
plasenta pre?ia. 2ada beberapa +umah Sakit ,mum 2emerintah dilaporkan angka kejadian
plasenta pre?ia berkisar 1= sampai dengan !5 . Sedangkan di negara maju angka
kejadiannya lebih rendah yaitu kurang dari 1 yang mungkin disebabkan oleh berkurangnya
anita yang hamil dengan paritas tinggi. -engan meluasnya penggunaan ultrasonografi
dalam obstetri yang memungkinkan dekteksi lebih dini maka insiden plasenta pre?ia dapat
lebih tinggi 1.
;. !aktr Reik
2enyebab blastokista berimplantasi didaerah segmen baah +ahim masih belum diketahui
se;ara pasti. ,ngkin hal ini dapat terjadi se;ara kebetulan atau dengan latar belakang lain.
Teori lain adalah ?askularisasi desidua yang tidak memadai mungkin sebagai akibat dari
proses radang atau atropi. @aktor resiko terjadinya plasenta pre?ia yang dapat dipandang
berperan dalam proses peradangan dan kejadian atropi di endometrium yaitu paritas tinggi
usia lanjut ;a;at +ahim misalnya bekas bedah sesar kerokan dan miomektomi.1!
2ada perempuan perokok insidensi plasenta pre?ia lebih tinggi ! kali lipat.
4ipoksemia akibat karbon monoksida hasil pembakaran rokok menyebabkan plasenta
menjadi hipertropi sebagai upaya kompensasi. 2lasenta yang terlalu besar seperti pada
kehamilan ganda dan eritroblastosis fetalis bias menyebabkan pertumbuhan plasenta melebar
ke segmen baah +ahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh >stium ,teri 'nternum.1
D. Patiilgi
2erdarahan antepartum yang disebabkan oleh plasenta pre?ia umumnya terjadi pada triulan
ketiga karena saat itu segmen baah uterus lebih mengalami perubahan berkaitan dengan
semakin tuanya kehamilan segmen baah uterus akan semakin melebar dan ser?iks mulai
membuka. 4al ini terjadi karena plasenta yang berimplantasi dibaah segmen +ahim akan
mengalami laserasi akibat pelepasan pada desidua. 2ada tempat laserasi itu akan terjadiperdarahan yang bersal dari sirkulasi maternal yaitu dari ruang inter?illus plasenta1.
-
7/25/2019 Maya Lapsus
15/24
-arah yang keluar berarna merah segar sumber perdarahan dari plasenta pre?ia ini ialah
sinus uterus yang robek karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan
sinus marginalis dari plasenta. 2erdarahannnya tak dapat dihindarkan karena
ketidakmampuan serabut otot segmen baah uterus untuk berkontraksi menghentikan
perdarahan tersebut tidak sama dengan serabut otot uterus menghentikan perdarahan pada
kala ''' pada plasenta yang letaknya normal. Semakin rendah letak plasenta maka semakin
dini perdarahan yang terjadi. >leh karena itu perdarahan pada plasenta pre?ia totalis akan
terjadi lebih dini daripada plasenta letak rendah yang mungkin baru berdarah setelah
persalinan mulai1.
2erdarahn dpat terjadi mulai dari kehamilan dibaah /" minggu tetapi lebih dari 8" kasus
perdarahan mulai terjadi pada usia kehamilan /0 minggu ke atas. Karena tempat perdarahan
terletak dekat dengan ostium uteri internum maka perdarahanmudah mengalir ke luar +ahim
dan tidak membentuk hematoma retroplasenta yang mampu merusak jaringan lebih luas dan
melepaskan thromboplastin ke dalam sirkulasi maternal sehingga koagulopati sangat jarang
terjadi pada plasenta pre?ia1.
4al lain yang perlu diperhatikan adalah dinding segmen baah +ahim yang tipis mudah
diin?asi oleh pertumbuhan ?ili dari trofoblas akibatnya plasenta melekat lebih kuat pada
dinding uterus sehingga lebih sering terjadi plasenta akreta dan plasenta inkreta bahkan
plasenta prekreta yang pertumbuhan ?ilinya bisa sampai menembus ke buli6buli dan re;tum
yang bersamaan dengan terjadinya plasenta pre?ia. Segmen baah +ahim dan ser?iks yang
rapuh mudah robek karena kurangnya elemen otot yang terdapat disana. Kedua kondisi ini
berpotensi meningkatkan kejadian perdarahan pas;a persalinan pada plasenta pre?ia yaitu
ketika kala ''' karena plasenta sukar dilepas dengan sempurna (retensio plasenta) atau
setelah plasenta lepas karena segmen baah +ahim tidak mampu berkontraksi dengan baik1.
E. /am#aran Klini
iri yang menonjol dari plasenta pre?ia adalah perdarahan uterus yang keluar melalui ?agina
tanpa disertai dengan adanya nyeri. 2erdarahan biasanya terjadi diatas akhir trimester kedua.
2erdarahan pertama berlangsung tidak banyak dan dapat berhenti sendiri. amun perdarahan
dapat kembali terjadi tanpa sebab yang jelas setelah beberapa aktu kemudian. -an saat
perdarahan berulang biasanya perdarahan yang terjadi lebih banyak dan bahkan sampai
mengalir.
-
7/25/2019 Maya Lapsus
16/24
Karena letak plasenta pada plasenta pre?ia berada pada bagian baah maka pada palpasi
abdomen sering teraba bagian terbaah janin masih tinggi diatas simfisis dengan letak janin
tidak dalam letak memanjang. 2ada plasenta pre?ia ini tidak ditemui nyeri maupun tegang
pada perut ibu saat dilakukan palpasi. 2alpasi abdomen tidak membuat ibu hamil merasa
nyeri dan perut tidak tegang 1!.
!. Klaiikai
3erdasarkan terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada aktu tertentu.
(-%-2
Plaenta *re9ia ttalibila seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta.
Plaenta *re9ia *arialibila sebagian pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta.
Plaenta *re9ia marginalibila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan.
-
7/25/2019 Maya Lapsus
17/24
Plaenta letak ren$ahbila plasenta yang letaknya abnormal di segmen baah uterus akan
tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir. 2inggir plasenta kira6kira / atau 0 ;m
diatas pinggir pembukaan sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir.
/. Diagni
Sifat perdarahan
2erdarahan tanpa alasan dan tanpa nyeri merupakan gejala utama dan pertama dari
plasenta pre?ia. 2erdarahan dapat terjadi selagi penderita tidur atau bekerja biasa. 2erdarahan
pertama biasanya tidak banyak akan tetapi perdarahan berikutnya hampir selalu lebih
banyak daripada sebelumnya apalagi kalau sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan dalam.
2ada kehamilan !" minggu dapat terjadi perdarahan karena sejak itu segmen baah uterus
telah terbentuk dan mulai melebar serta menipis. -engan bertambah tuanya kehamilan
segmen6segmen uterus akan lebih melebar lagi dan ser?iks mulai membuka. Apabila
plasenta tumbuh pada segmen baah uterus pelebaran segmen baah uterus dan pembukaan
ser?iks tidak dapat diikuti oleh plasenta yang melekat di situ tanpa terlepasnya sebagian
-
7/25/2019 Maya Lapsus
18/24
plasenta dari dinding uterus. Pada saat itu mulailah terjadi perdarahan. -arahnya berarna
merah segar.(-%-2-5
-iagnosis ditegakkan dengan adanya gejala M gejala klinis dan beberapa pemeriksaan :
Anamnesis
2erdarahan dari jalan lahir pada kehamilan setelah !" minggu tanpa rasa nyeri tanpa
alasan berulang dengan ?olume lebih banyak daripada sebelumnya terutama pada
multigra?ida. 3anyaknya perdarahan tidak dapat dinilai dari anamnesis melainkan dari
pemeriksaan hematokrit.(-%-2
2emeriksaan luar
a. 'nspeksi(-%-2
6 -apat dilihat perdarahan yang keluar per?aginam: banyak sedikit dan darah beku
6 3ila berdarah banyak ibu tampak pu;at9 anemis.
b. 2alpasi(-%-2
6 3agian terbaah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul apabila presentasi
kepala biasanya kepala masih terapung diatas pintu atas panggul atau mengolak ke
samping dan sukar didorong ke dalam pintu atas panggul.
6 Tidak jarang terdapat kelainan letak seperti letak lintang atau letak sungsang.
6 #anin sering belum ;ukup bulan jadi fundus uteri masih rendah.
6 Tidak terdapat nyeri tekan uterus uterus tidak tegang dan tidak iritabel
;. Auskultasi(-%-2
6 -enyut jantung janin biasanya normal
2emeriksaan 'nspekulo
2emeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari ostium
uteri eksternum atau dari kelainan ser?iks dan ?agina. Apabila perdarahan berasal dari ostium
uteri eksternum adanya plasenta pre?ia harus di;urigai. (-%-2
-
7/25/2019 Maya Lapsus
19/24
2emeriksaan letak plasenta tidak langsung
2emeriksaan ultrasonografi merupakan ;ara yang paling tepat untuk menegakkan
diagnosis definitif tidak menimbulkan bahaya radiasi bagi ibu dan janin. 2emeriksaan
,S7 rutin pada kehamilan 1%6!" minggu dengan plasenta letak6rendah tidak dianjurkan
ke;uali terjadi perdarahan berulang. 2emeriksaan ,S7 rutin untuk kehamilan dengan
plasenta pre?ia partial atau total dianjurkan setelah /! minggu alaupun saat itu tidak
terjadi perdarahan.
USG yang menunjukkan adanya plasenta previa totalis
P = plasenta ; = janin ; ! = cairan amnion ; " = #andung kemih ; $% = $ervi%
2emeriksaan letak plasenta se;ara langsung
-iagnosis plasenta pre?ia dahulunya jarang ditegakkan melalui pemeriksaan klinis
ke;uali jari tangan pemeriksa dimasukkan leat ser?iks dan jaringan plasenta teraba.
(-easa ini dengan adanya pemeriksaan ,S7 pemeriksaan tersebut tidak lagi dilakukan).
Pemerikaan er9ik ema
-
7/25/2019 Maya Lapsus
20/24
eki earea egera- karena *emerikaan er9ik 4ang *aling hati=hati *un $a*at
menim#ulkan *er$arahan he#at 1!/.
H. Tera*i
Terapi Ekspektatif
Tujuan supaya janin tidak terlahir prematur dan upaya diagnosis dilakukan se;ara non in?asi.
Syarat terapi ekspektatif :1/8
Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti
3elum ada tanda inpartu
Keadaan umum ibu ;ukup baik (kadar 4b dan tanda6tanda ?ital dalam
batas normal
#anin masih hidup
6 +aat inap tirah baring obser?asi tanda ?ital dan berikan antibiotik profilaksis.
6 Apabila berhubungan dengan trauma monitoring sekurang6kurangnya 1!6!0 jam untuk
menyingkirkan kemungkinan solutio plasenta.
6 2emeriksaan ,S7 untuk menentukan implantasi plasenta usia kehamilanletak dan
presentasi janin.
6 2erbaiki anemia dengan pemberian Sulfas ferosus atau @erous fumarat peroral $" mg
selama 1 bulan.
6 2astikan sarana untuk melakukan tranfusi
6 'ika *er$arahan #erhentidan aktu untuk men;apai /= minggu masih lama pasien
dapat diraat jalan (ke;uali rumah pasien di luar kota atau diperlukan aktu N ! jam
untuk men;apai rumah sakit) dengan pesan segera kembali ke rumah sakit jika terjadi
perdarahan.
6'ika *er$arahan #erulang pertimbangkan manfaat dan resiko ibu dan janin untukmendapatkan penanganan lebih lanjut.
Terapi Aktif (tindakan segera)
+en;anakan terminasi kehamilan jika:1/8
#anin matur
#anin mati atau menderita anomali atau keadaan yang mengurangi kelangsungan
hidupnya (misalnya anensefali)
&anita hamil diatas !! minggu dengan perdarahan per?aginam yang aktif dan banyak
harus segera ditatalaksanakan se;ara aktif tanpa memandang maturitas janin.
-
7/25/2019 Maya Lapsus
21/24
,ntuk pasien dengan perdarahan aktif dan gangguan hemodinamik tindakan segera
yang harus dilakukan adalah terminasi kehamilan dan penggantian ;airan tubuh.
Selama persiapan proses terminasi kehamilan dilakukan: 1/8
+esusitasi ;airan dengan saline atau ringer laktat ! jalur jarumbesar (1$7 1%7)
2ersiapkan 0 labu darah yang sesuai golongan darah pasien
>bser?asi keadaan janin
3erikan >! murni untuk semua pasien dengan hi*teni (konsumsi
>! pada kehamilan meningkat hingga !" dan janin sangat rentan terhadap hipoksia)
ara menyelesaikan persalinan dengan plasenta pre?ia
@aktor6faktor yang menentukan sikap atau tindakan persalinan mana yang akan dipilih adalah
:1/8
#enis plasenta pre?ia
2erdarahan: banyak atau sedikit tapi berulang6ulang
Keadaan umum ibu hamil
Keadaan janin: hidup gaat janin atau meninggal
2embukaan jalan lahir
2aritas atau jumlah anak hidup
@asilitas penolong dan rumah sakit.
Setelah memperhatikan fa;tor6faktor diatas ada ! pilihan persalinan yaitu: 1/8$
Peralinan *er9aginam>bertujuan agar bagian terbaah janin menekan plasenta dan
bagian plasenta yang berdarah selama persalinan berlangsung sehingga perdarahan
berhenti.
ara yang terpilih adalah peme;ahan selaput ketuban (Amniotomi). 'ndikasi amniotomi
pada plasenta pre?ia:1/8
2lasenta pre?ia lateralis atau marginalis atau letak rendah bila telah ada
pembukaan
2ada primigra?ida dengan plasenta pre?ia lateralis atau marginalis dengan
pembukaan 0 ;m atau lebih
2lasenta pre?ia lateralis9marginalis dengan janin yang telah meninggal.
-
7/25/2019 Maya Lapsus
22/24
Seki eariaL bertujuan untuk se;epatnya mengangkat sumber perdarahan dengan
demikian memberikan kesempatan kepada uterus untuk berkontraksi menghentikan
perdarahnnya dan untuk menghindarkan perlukaan ser?iks dan segmen baah uterus yang
rapuh apabila dilangsungkan persalinan per?aginam.1/8
'ndikasi seksio ;aesaria pada plasenta pre?ia:1/
Semua plasenta pre?ia totalis janin hidup atau meninggalL semua plasenta pre?ia
partialis plasenta pre?ia marginalis posterior karena perdarahan yang sulit dikontrol
dengan ;ara6;ara yang ada.
Semua plasenta pre?ia dengan perdarahan yang banyak dan tidak berhenti dengan
tindakan6tindakan yang ada
2lasenta pre?ia dengan panggul sempit letak lintang.
I. Prgni
Karena dahulu penanganan relatif bersifat konser?atif maka mortalitas dan
morbiditas ibu dan bayi tinggi mortalitas ibu men;apai %61" dan mortalitas janin 8"6%"./
Sekarang penanganan relatif bersifat operatif dini maka angka kematian dan
kesakitan ibu dan perinatal jauh menurun. Kematian maternal menjadi "168 terutama
disebabkan perdarahan infeksi emboli udara dan trauma karena tindakan. Kematianperinatal juga turun menjadi =6!8 terutama disebabkan oleh prematuritas asfiksia prolaps
funikuli dan persalinan buatan (tindakan)./
'. Km*likai
Ada beberapa komplikasi utama yang dapat terjadi pada ibu hamil yang menderita plasenta
pre?ia diantaranya adalah 1!$:
1. 2ergerakan segmen baah uterus terjadi se;ara ritmik maka pelepasan plasenta dari
tempat melekatnya diuterus dapat berulang dan semakin banyak sehingga perdarahanyang terjadi tidak dapat di;egah mengakibatkan pasien menjadi anemia sampai syok.
!. karena segmen baah +ahim ini tipis maka jaringan trofoblas palasenta mudah
mengin?asi menerobos kedalam myometrium bahkan sampai perimetrium dan
menyebabkan terjadinya plasenta akreta bahkan sampai plasentra inkreta atau plasenta
prekreta. Komplikasi ini lebih sering terjadi pada uterus yang pernah seksio sesarea.
-ilaporkan plasenta kareta terjadi 1"6/8 pada pasien seksio sesarea 1 kali. -an naik
menjadi $"6$8 bila telah seksio sesarea / kali.
/. Ser?iks dan segmen baah +ahim yang rapuh dan mengandung banyak pembuluh darah
sangat berpotensial untuk robek. >leh karena itu harus hati6hati pada semua tindakan
manual pada tempat ini misalnya aktu mengeluarkan anak melalui insisi pada segmenbaah +ahim ataupun aktu mengeluarkan plasenta dengan tangan pada retensio
-
7/25/2019 Maya Lapsus
23/24
plasenta. #ika terjadi perdarahan yang tidak terkendali maka dapat dilakukan penjahitan
segmen baah +ahim ligase ateri uterine ligase ateri o?arika pemasangan tampon atau
ligase arteri hipogastrika. amun jika tindakan6tindakan tersebut tidak berhasil maka
harus dilakukan histerektomi total.
0. Kelainan letak anak pada plasenta pre?ia lebih sering terjadi.
8. Kelahiran premature dan gaat janin sering terjadi pada tindakan terminasi kehamilan
yang belum aterm pada plasenta pre?ia.
BAB I1
PE8BAHASAN
-
7/25/2019 Maya Lapsus
24/24
A. Keim*ulan
DA!TAR PUSTAKA
1. &iknjosastro 4 Saifuddin A.3 +a;himhadhi T. 2erdarahan -alam Kehamilan bstetri;s !/rd ed 2renti;e 4all 'nternational 'n;. Appleton and