Transcript
Page 1: Makalah psikologi sosial "Agresi"

Psikologi sosial “ Agresi “

Makalah

Di susun untuk memenuhi tugas psikologi sosial

Oleh

Asifa (46112120030)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2014

Daftar isi

Page 2: Makalah psikologi sosial "Agresi"

Daftar isi………………………………………………………………2

Kata pengantar ………………………………………………………..

Bab 1 : pendahuluan ………………………………………………….3

1.1 Latar belakang …………………………………………….3

Bab 2 : pembahasan …………………………………………………..4

1.1 pengertian agresi ………………………………………….51.2 jenis-jenis agresi …………………………………………..61.3 teori-teori agresi……………………………………………71.4 pengaruh terhadap agresi ………………………………….91.5 cara mengurangi agresi …………………………………...13

Bab 3 : kesimpulan …………………………………………………...15

Daftar pustaka…………………………………………………………17

Bab 1 : Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Page 3: Makalah psikologi sosial "Agresi"

secara sepintas setiap perilaku yang merugikan atau menimbulkan korban pada

pihak orang lain dapat di sebut sebagai perilaku agresif . perilaku suami yang

tega membunuh istri dan anak-anaknya atau perilaku massa yang merusak

rumah warga sipil jelas tergolong perilaku agresif . akan tetapi , jika ada polisi

yang membuang tembakan ke atas untuk mencegah amukan massa , apakah

perbuatan itu masih tergolong agresif ? bagaimana jika peluru polisi meminta

korban jiwa ? bagaimana kalow polisi itu menembak mati teroris yang sedang

menyandra penumpang kapal terbang ?

Contoh lain , apakah dokter gigi yang mengebor gigi anda sehingga anda

kesakitan juga agresif ? bagaimana dengan ibu yang memukuli anaknya yg

bandel ? apakah kaki anda jika terinjak di bus kota yang penuh sesak , anda

marah karena menganggap yang meng-injak kaki anda itu agresif ?apalagi

kalaw anda laki-laki , sedang yang menginjak kaki anda gadis yang cantik .

apakah dia agresif ? sebaliknya , jika di bus kosong, tiba-tiba anda didekati

oleh gadis cantik yang melotot kepada anda dan tiba-tiba pula menginjak kaki

anda sambil tetap melotot kepada anda , apakah ini yang disebut agresif ?

Ternyata , perilaku agresif itu banyak ragamnya . yang lebih membuat rumit adalah

bahwa satu perilaku yang sama ( misalnya , menginjak kaki ) dapat dianggap tidak

agresif ( jika terjadi dibus yang penuh sesak )tetapi dapat juga dianggap agresif

( jika terjadi dibus yang lengang ) dengan demikian peran kognisi sangat besar

dalam menentukan apakah suatu perbuatan dianggap agresif ( jika diberi atribusi

internal ) atau tidak agresif ( dalam hal atribusi ekternal ) dengan atribusi internal

yang dimaksud adlah niat , intense , motif , atau kesegajaan untuk menyakiti atau

merugikan orang lain . dalam atribusi ekternal , perbuatan dilakukan karena

desakan situasi , tidak ada pilihan lain atau tidak sengaja ( dokter gigi misalnya ,

Page 4: Makalah psikologi sosial "Agresi"

tidak mempunyai pilihan lain dari mengebor gigi anda untuk mengobati gigi

anda ).

Dengan demikian , Apa yang dimaksud dengan agresi ?

Page 5: Makalah psikologi sosial "Agresi"

Bab 2 : Pembahasan

1.1 pengertian agresi

Istilah agresi seringkali di sama artikan dengan agresif. Agresif adalah merupakan

kata sifat dari agresi. Istilah agresif seringkali digunakan secara luas untuk

menerangkan sejumlah besar tingkah laku yang memiliki dasar motivasional yang

berbeda-beda dan sama sekali tidak mempresentasikan agresif atau tidak dapat

disebut agresif dalam pengertian yang sesungguhnya. Dengan penggunaan istilah

agresif yang simpang siur atau tidak konsisten, penguraian tingkah laku khususnya

tingkah laku yang termasuk ke dalam kategori agresif menjadi kabur, dan

karenanya menjadi sulit untuk memahami apa dan bagaimana sesungguhnya yang

disebut tingkah laku agresif atau agresi itu (Koeswara,1988).

Agresif menurut Baron (dalam Koeswara,1998) adalah tingkah laku yang

dijalankan oleh individu dengan tujuan melukai atau mencelakakan individu lain.

Myers (dalam Adriani,1985) mengatakan tingkah laku agresif adalah tingkah laku

fisik atau verbal untuk melukai orang lain. Menurut Dollar dan Miler (dalam

Sarwono, 1988) Agresi merupakan pelampiasan dari perasaan frustasi. Menurut

Berkowitz (1987), agresi merupakan suatu bentuk perilaku yang mempunyai niat

tertentu untuk melukai secara fisik atau psikologis pada diri orang lain. Murray

(dalam Hall dan Lindzey,1981) mengatakan bahwa agresi adalah suatu cara untuk

mengatasi perlawanan dengan kuat atau menghukum orang lain. Menurut Aronson

(dalam Koeswara,1988) agresi adalah tingkah laku yang dijalankan oleh individu

dengan maksud melukai atau mencelakakan individu lain dengan atau tanpa tujuan

tertentu. Murray dan Fine (dalam Sarwono, 1988) mendefinisikan agresi

sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap

induvidu lain atau terhadap objek-objek. Menurut Atkinson dkk (1981) agresi

Page 6: Makalah psikologi sosial "Agresi"

adalah tingkah laku yang diharapkan untuk merugikan orang lain, perilaku yang

dimaksud untuk melukai orang lain (baik secara fisik atau verbal) atau

merusak harta benda. Berbagai perumusan agresi yang telah dikemukakan di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa tingkah laku agresi merupakan tingkah

laku pelampiasan dari perasaan frustasi untuk mengatasi

perlawanan dengan kuat atau menghukum orang lain, yang

ditujukan untuk melukai pihak lain secara fisik maupun psikologis

pada orang lain yang dapat dilakukan secara fisik maupun verbal.

1.2 Jenis-jenis agresi

Karena agresi banyak macamnya , sementara dampaknya dapat sangat serius pda

korban , kita perlu membedakan berbagai jenis agresi sehingga kita dapat

membedakan perilaku agresif mana yang merugikan , mana yang kurang

merugikan dan bahkan yang justru diperlupakan dalam masyarakat , jadi agresi

tidak selalu berdampak negatif .

Secara umum Myers (1996) membagi agresi dalam dua jenis yaitu :

1. Agresi rasa benci atau agresi emosi ( hostile aggression )

Ungkapan kemarahan dan ditandai dengan emosi yang tinggi . perilaku

dalam jenis agresi ini adlah tujuan dr agresi itu sendiri , jadi , agresi jenis ini

disebut juga dengan agresi panas . akibat dr agresi jenis ini tidak dipikirkan

oleh pelaku dan pelaku memang tidak peduli jika akibat perbuatannya lebih

bnyak menimbulkan kerugian dari pada manfaatnya.

Page 7: Makalah psikologi sosial "Agresi"

2. Agresi sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain ( instrumental

aggression )

Pada umumnya tidak disertai dengan emosi . bahkan , antara pelaku dan

korban kadang-kadang tidak ada hubungan pribadi . agresi disini adlah

merupakan sarana untuk mencapai tujuan lain . serdadu membunuh untuk

merebut wilayah musuh sesuai perintah komandan . teroris menyandra

penumpang kapal terbang untuk menuntut uang paksa bagi organisasinya .

polisi menembak kaki tahanan yang mencoba untuk kabur dan sebagainya .

Dengan demikian kedua jenis agresi itu bereda karena tujuan yang

mendasarinya . jenis pertama semata –mata untuk meluapkan emosi

sedangkan jenis yang kedua adalah dilakukan dengan maksud untuk

mencapai tujuan yang lain . Walaupun demikian , memang kedua jenis

agresi tidak selalu dapat dibedakan dengan tegas .

1.3 Teori –teori agresi

Menurut Sarwono (2002), teori agresi terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu:

Teori Bawaan

Teori Bawaan atau bakat ini terdiri atas teori Psikoanalisa dan teori

Biologi.

1. Teori Naluri --- Freud dalam teori Psikoanalisis klasiknya mengemukakan

bahwa agresi adalah satu dari dua naluri dasar manusia. Naluri agresi atau tanatos

ini merupakan pasangan dari naluri seksual atau eros. Naluri seks berfungsi untuk

melanjutkan keturunan sedangkan naluri agresi berfungsi mempertahankan jenis.

Kedua naluri tersebut berada dalam alam ketidaksadaran, khususnya pada bagian

dari kepribadian yang disebut Id yang pada prinsipnya selalu ingin agar

kemauannya dituruti (prinsip kesenangan atau Pleasure Principle) dan terletak pada

Page 8: Makalah psikologi sosial "Agresi"

bagian lain dari kepribadian yang dinamakan Super Ego yang mewakili norma-

norma yang ada dalam masyarakat dan Ego yang berhadapan dengan kenyataan.

2. Teori Biologi --- Teori biologi ini menjelaskan perilaku agresi, baik dari proses

faal maupun teori genetika (illmu keturunan). Proses faal adalah proses tertentu

yang terjadi otak dan susunan saraf pusat. Menurut tim American Psychological

Association (1993), kenakalan remaja lebih banyak terdapat pada remaja pria,

karena jumlah testosteron meningkat sejak usia 25 tahun. Produksi testosteron

yang lebih besar ditemukan pada remaja dan dewasa yang nakal, terlibat kejahatan,

peminum, dan penyalah guna obat dibanding pada remaja dan dewasa biasa.

Teori Lingkungan

Inti dari teori lingkungan adalah perilaku agresi merupakan reaksi terhadap

peristiwa atau stimulus yang terjadi di lingkungan.

1. Teori Frustrasi-Agresi Klasik, yaitu: agresi dipicu oleh frustrasi. Frustrasi

artinya adalah hambatan terhadap pencapaian suatu tujuan. Berdasarkan teori

tersebut, agresi merupakan pelampiasan dari perasaan frustrasi.

2. Teori Frustrasi-Agresi Baru, yaitu: frustrasi menimbulkan kemarahan dan

emosi, kondisi marah tersebut memicu agresi. Marah timbul jika sumber frustrasi

dinilai mempunyai alternatif perilaku lain daripada yang menimbulkan frustrasi itu.

3. Teori Belajar Sosial, yaitu lebih memperhatikan faktor tarikan dari luar.

Bandura menekankan kenyataan bahwa perilaku agresi, perbuatan yang berbahaya,

perbuatan yang tidak pasti dapat dikatakan sebagai hasil bentuk dari pelajaran

perilaku sosial. Bandura menerangkan agresi dapat dipelajari dan terbentuk pada

individu- individu hanya dengan meniru atau mencontoh agresi yang dilakukan

oleh orang lain atau model yang diamatinya, walaupun hanya sepintas dan tanpa

penguatan.

Page 9: Makalah psikologi sosial "Agresi"

Teori Kognisi

Teori kognisi ini memusatkan proses yang terjadi pada kesadaran dalam

membuat penggolongan (kategorisasi), pemberian sifat-sifat (atribusi), penilaian,

dan pembuatan keputusan.

1.4 Pengaruh terhadap agresi

Jika dengan mempelajari teori-teori tentang agresi kita dapat memahami terjadinya

agresi dari berbagai sudut pandang teori , selanjutnya kita juga perlu mengetahui

hal-hal apa yang dapat merangsang agresivitas , terlepas dari factor-faktor yang

mendasarinya . rangsangan atau pengaruh terhadap agresivitas itu dapat dating dari

luar diri sendiri ( yaitu dari kondisi lingkungan atau pengaruh lingkungan

kelompok ) atau dari diri pelaku sendiri ( pengaruh kondisi fisik dan kepribadian ) .

berikut ini akan diuraikan ketiga jenis pengaruh terhadapa agresi .

Kondisi lingkungan

rasa sakit pada hewan dapat memicu agresi ( Azin, 1967). Pada manusia

bukan hanya sakit fisik dapat memicu agresi , melainkan juga sakit hati

(psikis ) (berkowitz, 1983,1989). Demikian pula udara yang sangat panas

lebih cepat memicu kemarahan dan agresi (griffit, 1971) . dalam

penelitian juga terbukti bahwa dalam kurun waktu antara tahun 1967 dan

1971 hura hara sering terjadi di musim panas di saat udara panas

menyengat dari pada dimusim gugur , musim gugur atau musim semi

(carlsmith dan Anderson, 1979 ) selaian itu adanya serangan juga

cenderung memicu agresi karena pihak yang diserang cenderung

membalas ( taylor dan pisano , 1971;Dengerink & Mayers, 1977;ohbuchi

& kambara, 1985).

Page 10: Makalah psikologi sosial "Agresi"

Rasa sesak berjejal juga dapat memicu agresi . penelitian dengan tikus

putih membuktikan bahwa jika tikus-tikus itu dibiarkan berkembang biak

di kotak yang sempit , setelah kepadatan mencpai jumlah tertentu mereka

menjadi agresif(Calhoun, 1962) pada manusia menurut flaming, baum

dan wales (1987) didaerah yang padat penduduk selalu lebih banyak

terjadi kejahatan dengan kekerasan . menurut Mc Nell (1980)peningkatan

agretifitas didaerah yang sesak berhubungan dengan penurunan perasaan

akan diri untuk mengendalikan lingkungan sehingga terjadi

frustasi .perilaku manusia terjadi dalam konteks lingkungan yang dapat

merubah dan memperkaya kehidupan . lingkungan juga menyediakan

kebutuhan dasar untuk hidup termasuk didalamnya makanan, air, dan

udara untuk bernafas . lingkungan dan alam termasuk bangunan

didalamnya(Paul bell, 1996) . lingkungan dapat membentuk perilaku

yang bersifat positif atau negative tergantung pada kemampuan respon

manusia .

Pada awalnya, batasan perilaku meramalkan bahwa seseorang yang

mengalami pembatasan perilaku akan merasa sesuatu hal yang negative

dan mereka akan berusaha untuk mendapatkan kembali kebebasan yang

diperoleh sebelumnya . keterbatasan yang dialami oleh individu dapat

diakibatkan oleh rangsangan yang terlalu tinggi dan terlalu rendah .

rangsangan yang dialami manusia bias berupa kepadatan , suhu udara ,

kebisingan , dan pencahayaan . kepadatan , kebisingan dan suhu udara

mempunyai kaitan dengan agresivitas dan tindakan kekerasan ( baker,

1984; baun & koun, 1986;donestein & wikson, 1976;rule, taylor, dobbes,

1987).

Pengaruh kelompok

Page 11: Makalah psikologi sosial "Agresi"

Pengaruh kelompok terhadap perilaku agresif antara lain adalah

menurunkan hambatan dari kendali moral . ketika seseorang melihat

orang-orang lain mengambil televisi , lemari es , dan benda-benda

berharga lainnya dari toko-toko pada kerusuhan musim panas 1992 di LA

, Orang yang tadinya ragu-ragu untuk ikut mengambil jadi ikut ikutan

mengambil juga . Demikian pula pada penelitian di AS antara tahun

1899-1946, dalam peristiwa Lynching ( pengeroyokan dan penyiksaan

kadang-kadang sampai mati ) yang dilakukan oleh gerombolan kulit

putih terhadapa kulit hitam , ternyata semakin besar jumlah gerombolan

pelakunya , semakin kejam proses lynching-nya ( Mullen, 1986) . selain

karena faktor ikut terpenagruh , juga karena ada perancuan tanggung

jawab ( tidak ikut merasa bertanggung jawab karena dikerjakan beramai-

ramai ) , ada desakan kelompok atau identitas kelompok ( kalow tidak

ikut dianggap bukan anggota kelompok ) dan ada deindividuasi

( identitas sebagai individu tidak akan dikenal ) ( staub, 1996) .

Gejala terpengaruh oleh kelompok juga terdapat pada pelajar-pelajar

SLTA yang saling berkelahi dijakarta dengan alasan membela teman

( indrakusuma, 1984).

Dan dalam bentuk yang lebih serius terjadi di Bosnia-Herzegovina .

menurut sejarah, kelompok Serbia-bosnia dan muslim-bosnia sudah

saling mengeklusifkan diri sejak erang Dunia II . Secara politis , kedua

kelompok itu dipersatukan dibawah presiden Tito dalam Negara

Yogoslavia, tetapi perpecahan muncul kembali setelah Tito meninggal,

bahkan menjadi gerakan pembasmi generasi (genocide)( denich,1994).

Inti pengaruh kelompok teradap agresivitas pelajar dijakarta atau

terhadap agresivitas di antar etnik di Bosnia-Herzegovia adalah sama,

Page 12: Makalah psikologi sosial "Agresi"

yaitu identitas kelompok yang sangat kuat yang menyebabkan timbul

sikap negatif dan mengeklusifkan kelompok lain .

Khususnya di Bosnia , sikap identitas kelompok dan saling memusuhi

antar kelompok etnik juga terjadi sebagai akibat proses pendidikan.

Menurut puhar(1993), generasi saat ini yang terlibat pertempuran antar

etnik dikawasan itu adalah generasi yang didik dalam Zatruga yaitu

rumah-rumah tangga komunal ( sesuai dengan system komunis yang

berlaku semasa pemerintahan Tito ) yang polanya sangat keras dan

berbeda dari system pendidikan di rumah tangga biasa yang dialami oleh

generasi orang tua mereka .

Pengaruh lain dari kelompok terhadap perilaku agresif adalah

penggunaan alcohol . khususnya di Negara maju yang terletak di

wilayah-wilayah musim dingin, alcohol tidak hanya digunakan sebagai

sarana penghangat tubuh, melainkan juga sebagai sarana pergaulan . akan

tetapi pengaruh alcohol dapat memacu agresivitas . karena itulah dalam

kenyataan nya bar-bar dan tempat minum lainnya merupakan tempat

yang memiliki angka kekerasan dan agresi sangat tinggi . percobaan-

percobaan di Lab juga membuktikan bahwa alcohol merangsang

agresivitas( Gustafson, 1992). Oarng yang sedang di bawah pengaruh

alcohol mudah diprovokasi ( dipancing) untuk agresif ( Taylor &

Leonard, 1983) dan orang yang disuruh minum minuman yang benar-

benar mengandung alcohol ternyata memang cenderung lebih agresif dari

pada orang yang disuruh minum-minuman yang berbau alcohol , tetapi

tidak sungguhsungguh mengandung alcohol( Taylor &sears, 1985).

Selain itu terbukti juga bahwa pelaku-pelaku inses ( hubungan seks

dengan anak atau saudara kandung ) dan kekerasan dalam perkawinan

adalah pecandu alcohol ( barnard , 1989).

Page 13: Makalah psikologi sosial "Agresi"

Pengaruh kepribadian dan kondisi fisik

Jika diatas sudah diungkapkan pengaruh faktor luar terhadap perilaku agresi,

berikut ini perlu kita kaji pula bagaimana pengaruh kepribadian serta kondisi diri

manusia sendiri terhadap perilaku agresi.

Salah satu teori sifat (trait) mengatakan bahwa orang-orang dengan tipe

kepribadian A (yang bersifat kompetitif, selalu buruburu, ambisius, cepat

tersinggung, dan sebagainya) lebih cepat menjadi agresif daripada orang dengan

tipe kepribadian B (ambisinya tidak tinggi, sudah puas dengan keadaannya yang

sekarang, cenderung tidak terburu-buru, dan sebagainya) (Glass 1977). Hal ini

bukan hanya untuk Amerika Serikat, tetapi juga di India. Penelitian terhadap

pengemudi-pengemudi bus umum di India membuktikan bahwa mereka yang

bertipe A cenderung lebih banyak membunyikan klakson, mengerem, dan

menyusul kendaraan lain, serta lebih banyak mengalami kecelakaan

daripada pengemudi B (Evans, Palsane & Carere, 1987)

1.5cara menurangi agresi

Menurut Koeswara (1988), cara atau teknik sebagai langkah-langkah konkret yang

dapat diambil untuk mencegah kemunculan atau berkembangnya tingkah laku

agresi itu adalah : penanaman modal, pengembangan tingkah laku non agresi, dan

pengembangan kemampuan memberikan empati.

a. Penanaman Modal

Penanaman modal merupakan langkah yang paling tepat untuk

Page 14: Makalah psikologi sosial "Agresi"

mencegah kemunculan tingkah laku agresi. Penanaman moral ini akan berhasil

apabila dilaksanakan secara berkesinambungan dan konsisten sejak usia dini di

berbagai lingkungan dengan melibatkan segenap pihak yang memikul

tanggung jawab dalam proses sosialisasi.

b. Pengembangan Tingkah Laku Non Agresi

Untuk mencegah berkembangnya tingkah laku agresi, yang perlu dilakukan adalah

mengembangkan nilai-nilai yang mendukung perkembangan tingkah laku non

agresi, dan menghapus atau setidaknya mengurangi nilai-nilai yang mendorong

perkembangan tingkah laku agresi.

c. Pengembangan Kemampuan Memberikan Empati

Pencegahan tingkah laku agresi bisa dan perlu menyertakan pengembangan

kemampuan mencintai pada individu-individu. Adapun kemampuan mencintai itu

sendiri dapat berkembang dengan baik apabila individu-individu dilatih dan

melatih diri untuk mampu menempatkan diri dalam dunia batin sesama

serta mampu memahami apa yang dirasakan atau dialami dan diinginkan maupun

tidak diinginkan sesamanya. Pengembangan kemampuan memberikan empati

merupakan

langkah yang perlu diambil dalam rangka mencegah berkembangnya tingkah laku

agresi.

Page 15: Makalah psikologi sosial "Agresi"

Bab 3 : Kesimpulan

Tingkah laku agresi merupakan tingkah laku pelampiasan dari perasaan frustasi

untuk mengatasi perlawanan dengan kuat atau menghukum orang lain, yang

Page 16: Makalah psikologi sosial "Agresi"

ditujukan untuk melukai pihak lain secara fisik maupun psikologis pada orang lain

yang dapat dilakukan secara fisik maupun verbal.

Menurut Myers (1996) jenis agresi ada 2 macam yaitu :

1. agresi rasa benci atau emosi ( hostile aggression )

2. agresi sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lain ( instrumental

aggression )

Teori-teori agresi :

1. Teori bawaan : - teori naluri

- teori biologi

2. Teori Lingkungan : - teori frustasi agresi klasik

- teori frustasi agresi baru

- teori belajar sosial

3. Teori kognisi

Pengaruh terhadap agresi antara lain :

1.Faktor ekternal ( kondisi lingkungan atau pengaruh kelompok )

2. Faktor internal ( pengaruh kondisi fisik dan kepribadian )

Cara mengurangi agresi antara lain :

Penanaman modal pengembangan tingkah laku non agresi pengembangan kemampuan memberikan empati.

Daftar pustaka

Sarwono, sarlito wirawan. Psikologi social individu dan teori-teori psikologi social . Jakarta : Balai pustaka, 2002 .

Feist Jess & J Gregory .Teori kepribadian. Jakarta:Salemba humanika.2009.

Page 17: Makalah psikologi sosial "Agresi"

Top Related