Transcript
Page 1: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71
Page 2: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71
Page 3: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

www.mifx.com

Untuk Alamat Lengkap dapat dilihatpada website Monex :www.mifx.com

Kantor Cabang Monex :Jakarta | Bogor | Bandung | Cirebon

Purwokerto | Tegal | Yogyakarta | SoloSemarang | Surabaya | Denpasar | Pontianak

Medan | Batam | Pekanbaru

Dear Pembaca Futures Monthly,

Berkaca pada perkembangan di pasar keuangan dalam satu bulan terakhir, investor mulai bersikap optimis di awal tahun 2013. Bursa saham Wall Street tampil menggembirakan berkat performa impresif saham-saham Dow Jones dan Standard and Poor’s 500. Stimulus ekonomi yang digelontorkan oleh pemerintah Amerika Serikat nyatanya berhasil memberi

harapan baru kepada investor. Namun demikian, pemerintah masih harus berjuang untuk mempertahankan soliditas perekonomiannya di tengah bergulirnya masalah batas pagu pinjaman. Amerika perlu menaikkan batas pagu pinjaman untuk menghindarkan diri dari kondisi ‘default’ atau gagal bayar. Sementara masalah fiscal cliff juga baru disepakati setengah hati karena finalisasi wacana pengetatan anggaran belum juga diambil.

Terlepas dari apa yang sedang terjadi di negeri Paman Sam, benua Asia menjadi wilayah ekonomi yang menjadi pusat perhatian pelaku pasar akhir-akhir ini. Atensi besar diberikan kepada pemerintah Jepang, yang baru saja mengeluarkan stimulus dalam jumlah signifikanuntuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan iklim inflasi hingga 2%. Kebijakan tersebut menyeret pelemahan mata uang Yen sebanyak 11% dalam kurun waktu singkat sekaligus memberi keuntungan tersendiri bagi indeks Nikkei. Pelemahan nilai tukar domestik sukses mendongkrak harga saham eksportir Jepang dan menerbangkan Nikkei ke level tertinggi dalam 23 bulan terakhir.

Kinerja Rupiah juga menarik untuk dicermati mengingat performanya saat ini cukup memprihatinkan. Rupiah terus melemah meski mata uang Asia lainnya sedang asyik menguat. Pelemahan ini disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap defisit neraca perdagangan Indonesia yang kurang stabil. Transaksi spekulasi NDF di luar negeri bahkan menyeret kurs Rupiah jauh lebih rendah terhadap Dollar, dibandingkan harga riil-nya di pasar. Ada kekhawatiran valuta Garuda bisa kembali menyentuh level psikologis 10.000 dalam waktu yang tidak lama lagi.

Untuk mengetahui informasi secara lengkap tentang kilasan isu di atas, silakan baca artikelnya di Futures Monthly. Semoga bermanfaat dan dapat membantu keputusan investasi anda.

Salam,

Johannes GintingPemimpin Redaksi

FUTURESMONTHLY 71st Edition February 2013

Isi Artikel ditulis hanya untuk kepentingan edukasi, Setiap transaksi yang dilakukan untuk membeli, menjual, ataupun menahan posisi dan lainnya atas suatu jenis kontrak perdagangan apapun

berdasarkan isi dari artikel di majalah ini adalah atas pertimbangan dan keputusan pembuat transaksi.

DISCLAIMER

Futures Monthly adalah majalah edukasi yang membahas industri bursa berjangka. Media bulanan ini diterbitkan secara mandiri oleh Monex Investindo Futures yang mengulas

perkembangan terkini pasar komoditi, indeks saham, valuta asing dan saham CFD serta

artikel menarik lainnya disertai analisa yang tajam dan akurat.

PEMIMPIN REDAKSIJohannes Ginting

EDITORAriston Tjendra

COPYWRITERDimas Reza

KONTRIBUTORTim Research & Analyst

Tim Education

KOORD PROMOSIEvi Pane

MEDIA RELASIOmegawati

DESIGN GRAFISReza Agusta

Pooja Bahirwani

SEKRETARIAT REDAKSI & SIRKULASILanny BlankersSelviyani Putri

ALAMAT REDAKSI Menara Ravindo, Lt.8, Jl. Kebon Sirih Kav.75

Jakarta 10340, Phone : 021 - 315 0607

[email protected]

TATA LETAKthinktank creative

PercetakanTempPrint Jakarta

PENDIRIMONEX INVESTINDO FUTURES

PENASEHATSamuel Semarun

PEMIMPIN UMUMFerhad Annas

Pengantar Redaksi

Page 4: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

What inside ?

07

Forex Market OutlookKebijakanBank SentralPerbaiki Risk Appetite

18Exclusive InterviewJoe DiNapoliThe Godfatherof Fibonacci

25 | CFD Strategy

Laju Saham Makin Kencang

11 | Stock Index Market Outlook

RecoveryMode: ON

15 | Liputan Khusus Monex M.A.DMonex M.A.D Peduli Banjir Jakarta

16 | Gold Outlook

Bullish NamunTerbatas

23 | Multilateral Product

Periode SulitKomoditi Minyak Sawit

21 | Commodity Focus

Performa HargaMulai Rapuh

28 | Famous Person

Michael SteinhardtThe Living Legend

30 | Highlight Indonesia

Dibayangi“Level Keramat” 10.000

32 | Trading Strategy

Berita ituMenggerakkan Pasar

36 | Investment Clinic

Lebih Fokus padaRisiko dan Modal

34 | Automated Trading

Robot Hedging untuk PeriodeKetidakpastian Ekonomi

38 | Fundamental Analysis

Fundamental Ekonomi Update – 2013Bagian 1

44 | Mr. Investment

M.A.D = Make A Different

NIKKEI40 | Trading Rule

41 | Central Bank Interest Outlook

42 | Global Economic Calendar

04Editor FocusDrama Fiskal AS Berlanjut

Page 5: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71
Page 6: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

6 l Futures Monthly www.mifx.com

EDITOR FOCUSFutures Monthly Edisi February 2013

Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex

Sebelumnya, kecemasan pasar terkait isu fiscal cliff tampak pada pergerakan Dollar AS

yang terus melemah. Sementara tingkat imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun naik, seperti terlihat pada grafik 1 dan 2 di bawah. Pada grafik 1, terlihat indeks dollar mulai melemah sejak permasalahan fiscal cliff mengemuka pada pertengahan November 2012 hingga tercapainya keputusan di 1 Januari 2013. Sebaliknya pada grafik 2, terlihat tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik. Hal ini menunjukkan bahwa kekhawatiran pelaku pasar keuangan terhadap instrumen berdenominasi dollar. Dan setelah

Awal tahun 2013 lalu, sentimen positif masuk ke pasar keuangan dunia. Ditandai dengan dicapainya kesepakatan fiscal cliff di Amerika Serikat (AS) antara Partai Demokrat dan Republik. Dollar AS pun kembali menguat. Sentimen positif lainnya dimunculkan oleh pemerintah Jepang, yang baru saja menggelontorkan stimulus besar-besaran, baik dari sisi fiskal maupun moneter, untuk memulihkan perekonomiannya dari tekanan apresiasi Yen. Krisis hutang Eropa yang mereda sepanjang akhir 2012 hingga Januari 2013 juga memberi dukungan bagi penguatan instrumen-instrumen berisiko di pasar keuangan.

Drama Fiskal AS Berlanjut

Grafik 1. Indeks Dollar AS

Sumber: Bloomberg.com

negosiasi fiscal cliff disepakati, Dollar AS mulai menguat dan yield obligasi 10 tahun turun kembali.

Namun seperti yang kita ketahui, negosiasi fiscal cliff ini belum tuntas sepenuhnya. Masih ada masalah pemangkasan anggaran yang belum dibahas. AS juga memiliki masalah pelik soal batas atas hutang, yang harus segera dinaikkan karena hutang AS saat ini sudah melebihi batas atas yang ditentukan sebelumnya yaitu $16,4 triliun. Kekhawatiran akan alotnya kesepakatan untuk menaikkan batas atas hutang membuat Dollar kembali melemah dan yield obligasi AS tenor 10 tahun menguat.

Page 7: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

www.mifx.com Futures Monthly l 7

71st EditionEDITOR FOCUS - February 2013Futures monthly edisi February 2013

Ariston Tjendra - Head of Research and Analyst Monex

Kenaikan batas hutang diperlukan agar pemerintah AS bisa membiayai kembali hutang-hutangnya, membayar gaji pegawai pemerintah dan angkatan bersenjata serta membayar jaminan sosial dan tagihan lainnya. Bayangkan bila AS gagal bayar, maka kepercayaan dunia internasional terhadap negara ini akan jatuh. Peringkat hutangnya bisa diturunkan, Dollar bisa melemah tajam, tingkat imbal hasil obligasi bisa meroket dan bursa sahamnya kemungkinan mengalami crash.

Menjelang akhir Januari lalu, Kongres menunda diberlakukannya batas atas hutang untuk sementara dan memberikan keleluasaan kepada pemerintah untuk meminjam uang untuk membayar tagihan-tagihan hingga untuk berhutang hingga 19 Mei 2013. Sesuai dengan Undang-undang di AS, pemerintah memang memerlukan izin atau otorisasi dari kongres untuk meminjam uang yang diperlukan untuk membiayai program-program yang telah disetujui pihak kongres. Penundaan batas atas hutang sementara ini tentunya memberi kelegaan ke pasar yang artinya pemerintah akan terhindar dari status default untuk 3 bulan ke depan.

Dalam sejarahnya, batas atas hutang diperkenalkan saat Perang Dunia I. Ketika itu, pembatasan hutang dimaksudkan agar pemerintah tidak perlu meminta persetujuan kongres setiap kali diharuskan berhutang. Jadi pemerintah bisa menerbitkan surat hutang tanpa seizin kongres selama total hutang masih di bawah ambang batas atas. Batas atas hutang ini menjadi isu yang hangat karena dalam kenyataannya sekarang hutang pemerintah AS terus bertambah dan menyentuh

batas atas. Padahal pemerintah masih memerlukan dana untuk membiayai program-programnya di masa depan. Hal inilah yang memaksa pemerintah untuk meminta persetujuan kongres supaya menaikkan batas atas hutangnya. Total hutang AS terus naik dari tahun ke tahun hingga menyentuh batas atas hutang sebesar $16,4 triliun dollar di 2012 (lihat grafik 3).

Namun demikian, permasalahan fiskal AS tidak berhenti sampai di sana. Sebulan ke depan, pemerintah bakal menghadapi pemangkasan anggaran secara otomatis sebesar 1,2 triliun dollar AS dan terancam mengalami penghentian operasional bila Undang-undang belanja pemerintah tidak disahkan sehingga negosiasi anggaran belanja kemungkinan akan berlangsung di bulan ini. Berikut ini adalah timeline masalah fiskal AS hingga Mei 2013:

• House of Representatif meloloskan Undang-undang untuk menaikan batas atas hutang AS dalam 3 bulan hingga 19 Mei 2013 pada 23 Januari 2013.

Sumber: Bloomberg.com

Grafik 2. Tingkat Imbal Hasil Obligasi AS Tenor 10 Tahun

Sumber: Wikipedia.org

Grafik 3. Total Hutang Nasional AS

Page 8: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

8 l Futures Monthly www.mifx.com

EDITOR FOCUS - February 2013Futures monthly edisi February 2013

Ariston Tjendra - Head of Research and Analyst Monex

• Presiden Obama menyerahkan rancangan anggaran belanja ke Kongres pada hari Senin pertama di Februari 2013.

• Pemangkasan anggaran militer dan domestik sebesar 1,2 triliun dollar AS secara otomatis dimulai pada 1 Maret 2013.

• Berakhirnya Undang-undang pembiayaan belanja pemerintah sebesar 1,047 triliun dollar AS pada 27 Maret 2013. Pada tanggal ini, operasional pemerintahan terancam terhenti jika Kongres tidak mengeluarkan Undang-undang yang menyediakan pembiayaan bagi pemerintah.

• Kongres diharuskan menyelesaikan blue print anggaran belanja pada 15 April 2013.

• Pemerintah dan Kongres AS akan kembali menegosiasikan batas atas hutang menjelang 19 Mei 2013 yang merupakan deadline pemerintah AS boleh berhutang.

Komposisi kursi di kongres saat ini, di mana Partai Republik menjadi ‘penguasa’ House of Representatives, menyebabkan oposisi memiliki kekuatan untuk menggagalkan proposal dari partai pemerintah. Dan negosiasi masalah fiskal ini akan menjadi pertarungan yang sengit antara kedua partai politik tersebut. Partai Republik tidak akan begitu saja meloloskan keinginan pemerintah yang dikuasai Partai Demokrat sama seperti negosiasi fiscal cliff di akhir tahun lalu.

Dibandingkan tahun 2011 lalu, Partai Republik akhirnya mengalah dan tidak memaksakan pemangkasan anggaran belanja saat negosiasi kenaikan batas atas

hutang yang diminta oleh pemerintah dihubungkan dengan pemangkasan anggaran belanja untuk mengurangi defisit oleh Partai Repubik. Namun kali ini pihak oposisi kelihatannya akan lebih fight untuk menekan pemerintah agar menekan belanja secara signifikan untuk mengurangi defisit anggaran. Dan ini kemungkinan akan berujung pada alotnya negosiasi dan bisa terancam gagal mencapai kesepakatan pada waktunya seperti yang terjadi pada negosiasi fiscal cliff akhir tahun lalu.

Drama yang akan berlangsung selama proses negosiasi inilah yang akan menyebabkan volatilitas di pasar keuangan. Selama proses kesepakatan penuh ketidakpastian, indeks Dollar bisa terkulai dan sentimen minat terhadap resiko akan menyingkir dari pasar. Kondisinya nanti kemungkinan mirip dengan saat negosiasi batas atas hutang

berlangsung sekitar Juli-Agustus 2011 lalu. Ketika itu indeks Dollar terjerembab ke level rendah dari sekitar 76.70 hingga mencapai 73.40. Dan setelah kesepakatan tercapai, indeks Dollar rally hingga ke area 79.80 (lihat grafik 4). Drama fiskal AS ini, pada akhirnya tentu akan selesai juga. Baik pemerintah maupun kongres AS pasti tidak mau disalahkan karena membiarkan ekonomi dalam negeri terpuruk akibat keputusan yang tidak tepat atau terlambat. Bila kata sepakat tercapai, maka sentimen minat terhadap risiko akan kembali masuk ke pasar dan nilai instrumen-instrumen berisiko bisa kembali terdongkrak naik. Perhatian pelaku pasar pun akan beralih ke isu-isu lainnya seperti kondisi perekonomian global, stimulus fiskal dan moneter.

Sumber: Monex Trader

Grafik 4. Indeks Dollar AS Juli-Agustus 2011

Page 9: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

www.mifx.com Futures Monthly l 9

FOREX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi February 2013

Albertus Christian K. - Senior Researcher and Analyst Monex

Di akhir Februari atau awal Maret, negosiasi pemangkasan anggaran

belanja dan kenaikan plafon hutang Amerika Serikat (AS) diperkirakan berhasil disepakati oleh para pemangku kebijakan. Di dalamnya meliputi penghematan anggaran tambahan sebesar $30 miliar di 2013, sehingga tidak berdampak terlalu buruk pada ekonomi.

Risiko yang dihadapi zona Euro telah berkurang drastis dibandingkan 2012 lalu, ketika probabilitas keluarnya Yunani sangat besar dan biaya pinjaman Spanyol serta Italia meroket ke level yang tidak stabil. Beberapa faktor yang telah mereduksi resiko tersebut antara lain program OMT dari ECB, yang terbukti sangat efektif, seiring penurunan spread interest rate untuk Spanyol dan Italia sekitar 250 basis poin. Bahkan tidak diperlukan kucuran dana untuk melakukan pembelian obligasi. Selain itu pengenalan ESM, yang menyediakan tambahan $650 miliar bagi sektor perbankan dan sovereign, juga menjadi katalis positif.

Kebijakan Bank Sentral Perbaiki Risk Appetite

Optimisme pemulihan ekonomi global kembali mewarnai sentimen para pelaku pasar. Kondisi tersebut berhasil mendongrak risk appetite, sehingga para investor berpaling dari valuta safe haven dan memburu mata uang berimbal hasil tinggi. Rally aset berisiko di Q1 2013 terpicu di tengah kebijakan moneter bank sentral global yang akomodatif, pemulihan sektor perumahan serta penurunan klaim tunjangan pengangguran Amerika Serikat yang cukup signifikan.

Selain itu, momentum pemulihan ekonomi China berlanjut setelah data manufaktur PMI menunjukkan akselerasi di awal 2013. Produksi industri China melesat 10,3% YoY di bulan Desember akibat ditunjang oleh berbagai proyek investasi pemerintah. Data makro terbaru ini dapat menunjang pertumbuhan GDP China ke 8% sepanjang semester pertama 2013 sehingga akan menambah kepercayaan investor untuk berinvestasi, karena minimnya gejolak yang berdampak pada risk currencies.

Berbagai bank sentral utama, yakni The Fed, Bank of Japan (BoJ), Bank of England (BoE), ECB dan Swiss National Bank (SNB) masih akan melanjutkan mode pelonggaran moneter atau ekspansi balance sheet-nya. Berita buruknya adalah efek program penghematan anggaran terhadap pertumbuhan ekonomi kemungkinan tidak hanya ke Eropa dan negara inti zona Euro, melainkan juga ke AS maupun Jepang.

Data-data makro ekonomi akhir-akhir ini memperkuat sinyal recovery, khususnya sektor

Page 10: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

10 l Futures Monthly www.mifx.com

FOREX MARKET OUTLOOK - February 2013Futures monthly edisi February 2013

Albertus Christian K. - Senior Researcher and Analyst Monex

perumahan AS. Meskipun harga rumah masih jauh dari level periode sebelum krisis, indeks bulanan FHFA bulan November menunjukkan penguatan bulanan sebesar 0.6% atau sama seperti bulan Oktober sekaligus menjadi kenaikan tahunan terbesar sejak 2006. Indeks harga rumah versi CoreLogic juga menunjukkan pola yang sama dengan kenaikan tahunan terbesar sejak Mei 2006. Indeks harga rumah versi S&P/Case-Shiller tidak berbeda, naik 4,3% YoY atau terbesar dalam 2 tahun terakhir. Alhasil, pertumbuhan ekonomi

ceiling dan resolusi pendanaan operasional pemerintah sampai 27 Maret. Jika kesepakatan tidak dapat diraih hingga akhir maret, maka ada risiko penutupan pemerintah diawali dengan pembubaran departemen yang kurang begitu penting bagi publik.

Untuk sementara waktu, pemangku kebijakan AS telah memundurkan batas waktu plafon hutang AS untuk jangka pendek dengan harapan dapat diraih kesepakatan antara Demokrat dan Republikan. Dalam skenario

dan risiko penutupan pemerintah menerpa AS, kebanyakan investor masih yakin bahwa pemangku kebijakan tidak akan menghancurkan dirinya sendiri sehingga level kepanikan pasar masih cukup rendah. Volatilitas mata uang kemungkinan turun ke bawah level tahun 2006 – 2007. QE3 kemungkinan berlanjut sepanjang tahun 2013 sehingga dapat

Data-data makro ekonomi akhir-akhir

ini memperkuat sinyal recovery, khususnya

sektor perumahan AS

Grafik 1. US Homebuilders

Sumber: Thomson Reuters Datastream

AS berpeluang kembali ke laju potensialnya di kisaran 2,5 – 3,0%. Jika nantinya benar tercapai, maka AS dapat menghindari defisit fiskal.

Ancaman jurang fiskal merupakan satu-satunya tantangan bagi pasar aset berisiko. Meskipun sudah ada kesepakatan jurang fiskal di Januari, hasil negosiasinya baru menyelesaikan sebagian isu saja. Kini masih tersisa 3 problem utama yang perlu diselesaikan setidaknya hingga akhir Februari. Ketiga masalah itu adalah wacana spending cuts senilai $80 miliar yang tertunda hingga 1 Maret, debt

ini, Demokrat tidak punya ruang manuver untuk mengajukan kenaikan revenue dalam waktu dekat. Bahkan Obama kemungkinan besar akan menyetujui pemangkasan anggaran belanja dengan jumlah lebih kecil agar dapat mengulur waktu untuk menyusun rencana reduksi defisit yang realistis. Namun tanpa adanya kesepakatan akhir dari kedua partai, risiko downgrade peringkat kredit oleh lembaga pemeringkat belum sepenuhnya hilang.

Efeknya akan serupa dengan apa yang pernah terjadi di masa lampau. Meski ancaman peringkat downgrade

menunjang valuta berisiko, kecuali jika ada kejutan skenario negosiasi jurang fiskal AS.

Patut diwaspadai, meski masih di awal tahun para investor telah melakukan aksi buy di berbagai aset berisiko, Padahal masih ada ketidakpastian soal laju ekonomi China di semester II 2013, problem hutang dan perlambatan zona Euro yang berpotensi muncul lagi setelah pemilu Jerman, resesi lanjutan di Spanyol serta depresi yang tiada akhir di Yunani. Meskipun mata uang berisiko masih cukup menarik untuk dilirik, strategi buy and hold belum cocok untuk diaplikasikan tahun ini.

Untuk mengetahui strategi pengelolaan aset major currencies di bulan Februari, simak ulasan berikut ini:

USDJPY: Akankah USDJPY Tembus 98.00?

USDJPY telah berada dalam fase uptrend yang sangat kuat dalam 2 bulan terakhir dan belum ada tanda-tanda rally segera berakhir. Setelah

Page 11: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

www.mifx.com Futures Monthly l 11

FOREX MARKET OUTLOOK - February 2013Futures monthly edisi February 2013

Albertus Christian K. - Senior Researcher and Analyst Monex71st Edition

meraih level tertinggi 2.5-tahun di 91.25, USDJPY telah mencatat kenaikan lebih dari 17% dari titik terendah bulan September. Belum ada pergerakan retracement yang cukup signifikan pada USDJPY selama rally tersebut. Defisit fiskal Jepang kemungkinan membengkak sepanjang 2013, terdorong di atas 10% dari GDP sebagai bagian dari upaya penanganan deflasi dan

Tren masih bullish setidaknya mengincar area 92.00 sebelum menuju resistance kunci 92.90. Support terdekat tampak di area 89.65 dan 88.40. Formasi harga telah mengkonfirmasi reversal tren bullish

Meskipun mata uang berisiko masih cukup menarik untuk dilirik, strategi buy and hold

belum cocok untuk diaplikasikan tahun ini

Grafik 2. Daily USD/JPY

Sumber: Monex Trader

Grafik 3. Daily EUR/USD

Sumber: Monex Trader

pengembalian tingkat pertumbuhan riil. Stimulus BOJ diekspektasikan keluar paling lambat di semester II 2013.

Studi teknikal USD/JPY :

Page 12: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

12 l Futures Monthly www.mifx.com

FOREX MARKET OUTLOOK - February 2013Futures monthly edisi February 2013

Albertus Christian K. - Senior Researcher and Analyst Monex

jangka panjang sejak menembus level tinggi 6 April 2011 di kisaran 85.50, selanjutnya resistance tersebut menjadi support krusial. Dengan target bullish terdekatnya tampak di area tinggi 4 Mei 2010 di kisaran 95.00.

EUR/USD: Berkurangnya Risiko, Stabil di Atas 1.3500

EURUSD telah melejit ke level tertinggi 11-bulan beberapa waktu lalu. Hal ini membuat investor bertanya-tanya akan sejauh mana penguatan pairing ini. Dari perspektif fundamental, rally EURUSD masih didukung oleh bank sentral. Anggota dewan penasihat ECB, Luc Coene, juga menyatakan bahwa level EURUSD saat ini belum menjadi problem dan tidak dibutuhkan pelonggaran moneter lebih lanjut. Pandangannya senada dengan pejabat bank sentral lainnya termasuk Presiden ECB, Draghi, yang melihat potensi recovery zona Euro di semester II. Menurut Draghi, penguatan EURUSD dapat menjadi

Pertumbuhan ekonomi yang lemah di Inggris dapat memaksa BoE

mengulangi quantitative easing (QE) 4 di semester

pertama 2013

GBP/USD: Triple Dip Recession Tekan Poundsterling

Pertumbuhan ekonomi yang lemah di Inggris dapat memaksa BoE mengulangi quantitative easing (QE) 4 di semester pertama 2013. Pertumbuhan secara keseluruhan masih flat sehingga makin jelas bahwa efek positif olimpiade mulai pudar. Bahkan ekonomi Inggris berisiko jatuh ke fase resesi untuk ketiga kali dalam 4 tahun terakhir. Berdasarkan laporan GDP, manufaktur adalah sektor yang paling terpukul dengan penurunan produksi industri di bawah 1.8%. Aktivitas ekonomi yang lemah, serta target reduksi anggaran yang meleset dapat menjadi risiko utama downgrade peringkat kredit oleh 3 lembaga pemeringkat. GBP juga telah melemah terhadap EUR sejak awal September, dan beberapa faktor masih akan menekan GBP ke arah yang sama untuk sementara waktu.

Studi Teknikal GBP/USD: GBPUSD telah anjlok ke bawah support penting 1.5829 yang merupakan level terendah 15 oktober 2012 dan 1.5755 (terendah 28 Agustus 2012). Support selanjutnya tampak di area 1.5637 (terendah 16 Agustus 2012). Sementara resistance penting di 1.5827 dan 1.5893 (tertinggi 21 January 2013). Penembusan ke bawah 1.5755 telah mengkonfirmasi pola double top jangka menengah, sehingga membuka risiko pelemahan harga ke kisaran 1.5356. Secara keseluruhan pairing GBPUSD masih bergerak horizontal dengan support kunci 1.5235 (terendah 13 Januari 2012) dan resistance 1.6302 (tertinggi 30 April 2012).

Grafik 4. Daily GBP/USD

Sumber: Monex Trader

masalah, namun pihak bank sentral belum terlalu khawatir selama EURUSD belum mencapai level 1.3700 – 1.4000.

Studi Teknikal EUR/USD: Higher low di bulan Juli 2012 dibandingkan dengan Juli 2010 serta level new high terakhir yang sudah tembus ke atas resistance 1.3170 menunjukkan perbaikan tren jangka menengah. Resistance terdekat tampak di area 1.3485 – 1.3525. Sedangkan grafik mingguan menunjukkan pola inverse head and shoulder yang mengindikasikan tren bullish.

Page 13: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

STOCK INDEX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi February 2013

Daru Wibisono – Senior Researcher and Analyst Monex

www.mifx.com Futures Monthly l 13

Momen penting kesepakatan fiscal cliff langsung ditanggapi positif oleh

pelaku pasar di Wall Street, Eropa hingga Asia. Minat terhadap aset-aset berisiko langsung melonjak hingga sejumlah indeks saham sukses mencapai puncak tertingginya meski tahun 2013 baru seumur jagung. Indeks S&P 500 menorehkan level penutupan tertingginya sejak akhir Desember 2007 lalu di level 1480.94. Sedangkan indeks Dow Jones juga mencatat posisi tertinggi sejak 10 Desember 2007 pada 13649.70. Hingga medio Januari, sebanyak 72% dari 67 perusahaan komponen S&P 500 sukses melaporkan laba kuartal IV di atas ekspektasi. Sementara bursa Tokyo dan Hong Kong turut melejit hingga ke kisaran tinggi, yang tidak pernah terlihat dalam beberapa bulan sebelumnya.

Namun demikian kesepakatan ‘jurang fiskal’ masih menyisakan wacana pemangkasan anggaran belanja, yang baru akan dibahas dalam beberapa pekan ke depan. Pelaksanaannya berbarengan dengan pembahasan soal batas atas hutang, yang deadline-nya juga jatuh pada akhir bulan ini. Alotnya proses

Kesepakatan soal isu Fiscal Cliff atau ‘jurang fiskal’ menumbuhkan sedikit harapan tentang pemulihan ekonomi di awal 2013. Pihak kongres Amerika Serikat akhirnya menyetujui proposal fiskal baru yang diajukan oleh Partai Demokrat. Kabar baik yang telah lama dinantikan oleh pelaku pasar ini membuka datangnya momentum positif bagi pasar instrumen berisiko, khususnya portofolio saham.

Recovery Mode:

ON

Page 14: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

14 l Futures Monthly www.mifx.com

STOCK INDEX MARKET OUTLOOK - February 2013 71st EditionFutures Monthly Edisi February 2013

Daru Wibisono – Senior Researcher and Analyst Monex

negosiasi diperkirakan menambah volatilitas di pasar saham. Sementara itu, tiga data fundamental Amerika Serikat memperlihatkan bahwa pertumbuhan ekonomi domestik cukup positif walaupun lajunya terbilang moderat. Angka penjualan ritel bulan Desember naik 0.5% dibandingkan revisi sebelumnya, 0.4%. Fakta ini menunjukkan bahwa demand masyarakat terhadap produk konsumsi masih cukup tinggi. Sementara klaim pengangguran minggu ke-dua Januari turun tajam hingga ke level terendah dalam 5 tahun terakhir. Data housing starts juga melonjak sebesar 12.1% di bulan Desember sekaligus menjadi level tertingginya sejak Juni 2008.

Angin positif juga datang dari pernyataan pimpinan Federal Reserve, Ben S. Bernanke medio Januari lalu. Ia menegaskan dirinya belum merasa nyaman dengan kondisi ekonomi AS saat ini, sehingga The Fed masih berkomitmen untuk memperlonggar kebijakan, terutama di saat tingkat penganguran masih berkutat di

level 7.8%. Hal itu sesuai dengan pernyataan sang kepala bank sentral pada rapat FOMC bulan Desember 2012. Kala itu Bernanke menyebut stimulus akan terus dikucurkan selama tingkat pengangguran masih di atas 6,5% atau inflasi belum mencapai 2,5%. Mengacu pada fakta di atas, maka pergerakan instrumen-instrumen berisiko masih akan bullish bulan ini karena adanya prospek banjir likuiditas dari program stimulus bank sentral.

dahulu melewati resistance 13800 kemudian 14000 dan 14400. Patut diwaspadai gambaran pada indikator Stochastic yang kini telah berada di zona overbought dan sangat rentan koreksi. Apabila indeks tidak kuat mencapai level 14000, manuver down trend akan menggiring indeks turun ke support 13250 hingga 13000 guna menuju 12835 (retracement ment 23.6% dari Fibonacci) atau bahkan 12355 (retracement 38.2%).

Nikkei: Tertopang Program Bank of Japan

Kinerja indeks Nikkei, Jepang diprediksi masih bergantung pada saham-saham eksportir, yang sedang diuntungkan oleh pelemahan nilai tukar Yen. Bulan lalu, Yen terpuruk hingga ke kisaran terendah dalam 2½ tahun terakhir versus Dollar lantaran muncul ekspektasi pengucuran stimulus lebih besar lagi oleh Bank of Japan (BOJ). Kabar terakhir menyebut bahwa pihak bank sentral dan Perdana Menteri Shinzo Abe akhirnya menyepakati paket stimulus baru senilai $117 miliar.

Sebagai imbas dari berita stimulus itu, mata uang Yen terpaksa melemah hingga ke 90.25 per Dollar atau level yang belum pernah disambangi sejak Juni 2010. Sedangkan Nikkei melejit hingga level 11000 akibat optimisme bahwa BOJ akan mengikuti kemauan pemerintah Jepang untuk menaikkan target inflasi menjadi 2%. Pelemahan Yen lebih dalam diharapkan mampu mendorong kinerja Nikkei, yang telah menembus level pra-gempa dan tsunami Maret 2011 silam. Depresiasi Yen akan membuat pundi-pundi keuntungan eksportir makin banyak sebelum musim repatriasi tiba. Oleh karena itu, trend Nikkei tetap bullish selama eksportir diuntungkan oleh pelonggaran moneter agresif dari BOJ serta kondisi ekonomi Eropa

Pelemahan Yen lebih dalam diharapkan

mampu mendorong kinerja Nikkei

Grafik Pergerakan Dow Jones

sumber: MonexTrader

Studi Teknikal: indeks Dow Jones tampak masih kuat untuk melanjutkan rally lantaran laju pergerakannya ditopang oleh indikator MACD dan Moving Average (MA-5 dan MA-25) yang terkonfirmasi bullish. Target utama the Dow adalah menembus level 14000 dengan catatan terlebih

Page 15: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

www.mifx.com Futures Monthly l 15

STOCK INDEX MARKET OUTLOOK - February 2013 71st EditionFutures Monthly Edisi February 2013

Daru Wibisono – Senior Researcher and Analyst Monex

dan China yang makin kondusif.

Studi Teknikal: mengacu pada indikator MACD dan Moving Average (MA-13 dan MA-26) berdurasi weekly yang masih bullish, indeks Nikkei masih akan mampu untuk melanjutkan rally hingga menembus tahanan 11000 dan mencapai target 11385 (level tertinggi April 2010). Sukses melewati level itu, akan membawa Nikkei ke resistance selanjutnya di 11700. Sementara kondisi Stochastic yang kini tampak di zona overbought akan rentan memicu koreksi ke tahanan bawah terdekat di 10350 yang merupakan retracement 23.6% dari analisis Fibonacci. Bila tekanan jual tidak terbendung, Nikkei akan berhadapan dengan support selanjutnya di 9940 (retracement 38.2%) dan 9610 (retracement 50%).

Hang Seng: Spirit dari Negeri China

Minat beli terhadap aset berisiko masih akan menggelayuti bursa Hong Kong di bulan Februari ini. Khususnya setelah data pertumbuhan dan perdagangan China dirilis apik

bulan lalu, yang memunculkan optimisme di wajah pelaku pasar. Investor menilai data ekonomi China masih akan menjadi market mover bulan ini. Aksi beli kemungkinan makin intensif berkat harapan akan bertambahnya partisipasi modal asing di pasar domestik.

Data GDP China kuartal IV

melonjak 7.9% dibandingkan GDP kuartal sebelumnya yang hanya 7.4%. Kenaikan tersebut adalah yang paling tajam sejak negara ini mengalami perlambatan ekonomi selama 2 tahun terakhir. Kinerja ekspor negeri tirai bambu juga meroket di bulan Desember hingga

Rapor fundamental ekonomi China yang

solid langsung memicu arus permintaan

terhadap saham-saham yang sensitif terhadap

iklim ekonomi negara itusumber: MonexTrader

Grafik Pergerakan Nikkei

Grafik Pergerakan Hang Seng

Grafik Hang Seng (sumber: MonexTrader)

14.1% setelah sempat melemah selama tujuh bulan berturut-turut. Aktivitas menufaktur kuat di atas level ekspansi 50.6, sementara data industrial output dan retail sales juga meningkat di atas ekspektasi sekaligus menandai kesuksesan pemerintah Beijing dengan kebijakan pro-pertumbuhannya.

Page 16: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

16 l Futures Monthly www.mifx.com

STOCK INDEX MARKET OUTLOOK - February 2013 71st EditionFutures Monthly Edisi February 2013

Daru Wibisono – Senior Researcher and Analyst Monex

Rapor fundamental ekonomi China yang solid langsung memicu arus permintaan terhadap saham-saham yang sensitif terhadap iklim ekonomi negara itu. Imbasnya, Hang Seng ditutup di posisi tertingginya dalam 19½ bulan terakhir sejak 1 Juni 2011 pada level 23685.55. Kokohnya fundamental ekonomi China diprediksi terus memberi sentimen positif ke pasar saham Hong Kong di bulan Februari.

Studi Teknikal: berlandaskan pada trend indikator MACD dan Moving Average (MA-7; MA-14) yang bullish, pola pergerakan dari indeks Hang Seng juga tampak uptrend. Indeks diperkirakan masih sanggup rally menembus level 24000 guna membidik resistance berikutnya di 24465. Berhasil melewati area itu, target Hang Seng selanjutnya menuju level 24940 (level tertinggi November 2010). Namun investor harus mewaspadai indikator Stochastic yang kini sudah berada di zona overbought. Apabila indeks tidak mampu naik ke level 24000 dan justru bermanuver turun, skenario bearish akan membawa Hang Seng ke support 23000 dan 22335 (retracement 23.6% Fibonacci). Penurunan lebih lanjut akan membawa Hang Seng ke support terakhir 21765 (level tertinggi Februari 2012).

KOSPI: Rivalitas Ekspor dengan Negara Jepang

Minat terhadap aset berisiko masih akan menaungi investor di lantai bursa Korea Selatan bulan ini. Kospi berpeluang menguat berkat merebaknya optimisme terhadap prospek ekonomi global. Keyakinan investor terhadap pasar mulai meningkat bulan lalu setelah rangkaian data ekonomi Amerika Serikat terpantau kuat dan data GDP China kuartal IV muncul di atas

eksportir Korea harus bersaing keras dengan produk ekspor negeri sakura yang kini lebih murah di pasar dunia.

Studi Teknikal: secara umum indeks Kospi, Korea Selatan kemungkinan bergerak menapaki jalur bullish trend channel karena indeks masih berada di atas garis trend tersebut (lihat grafik). Namun demikian rally indeks Kospi akan terbatas karena indikator Stochastic dan MACD berdurasi weekly kini telah terkonfirmasi bearish, bahkan tidak menutup kemungkinan dapat memicu koreksi. Apabila indeks terkoreksi, pelemahan akan membawanya ke tahanan support terdekat pada 257.35 yang merupakan retracement 38.2% dari penghitungan proyeksi Fibonacci.

Kalaupun ada sentimen yang

rawan mengganggu prospek ekspor Korea

tak lain adalah potensi berlanjutnya

pelemahan Yen, yang nantinya hanya akan

menguntungkan eksportir Jepang

sumber: Thomson Reuters

Grafik Pergerakan Kospi

Sentimen tersebut membuat pelaku ekspor Korea kembali bersemangat, terutama karena China adalah salah satu pangsa pasar utama negeri ginseng. Di saat yang sama, masih tingginya minat beli asing turut menjadi katalis pendorong bursa saham. Kalaupun ada sentimen yang rawan mengganggu prospek ekspor Korea tak lain adalah potensi berlanjutnya pelemahan Yen, yang nantinya hanya akan menguntungkan eksportir Jepang. Sedangkan

Dan support berikutnya terletak di 252.45 (retracement 50%) hingga 247.50 (retracement 61.8%). Sementara bullish reversal akan menggiring indeks ke resistance 268.05 (level tertinggi September 2012) dan 273.20 (level tertinggi awal Januari 2013). Berhasil melewati level itu, Kospi berpotensi menguji resistance terakhir di 280.00.

ekspektasi. Fakta perekonomian di dua negara maju itu dianggap sebagai sinyal pemulihan ekonomi sebagian besar wilayah di dunia.

Page 17: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

www.mifx.com Futures Monthly l 17

Page 18: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

18 l Futures Monthly www.mifx.com

GOLD OUTLOOKFutures Monthly Edisi February 2013

Johannes Ginting – Head of Education Monex

Harga emas sempat tertatih-tatih mengawali tahun meski pada akhirnya mencatat kenaikan 4% di pertengahan Januari. Logam mulia favorit investor ini sempat menyentuh level terendahnya di US$1625 sebelum kemudian rebound ke level tinggi $1696 per ons. Faktor utama yang mendorong harga tak lain adalah masalah hutang Amerika Serikat, yang belum juga tercapai solusinya. Meski secara umum masih bullish, potensi penguatan emas lebih lanjut cenderung terbatas.

Total hutang negara Amerika Serikat (AS) sudah mencapai $16,43 triliun atau setara

105,59% dari nilai produk domestk

Bullish Namun Terbatas

bruto-nya. Jumlah itu melampaui batas aman dan dan membahayakan perekonomian AS untuk jangka panjang. Kriteria aman rasio hutang

terhadap PDB sendiri adalah 60%. Supaya tidak mengalami ‘default’ atau gagal dalam pembayaran hutangnya, negeri Paman Sam perlu menaikkan batas pagu pinjaman sesegera mungkin. Apabila krisis tersebut dibiarkan berlarut-larut maka harga emas berpeluang besar menguat kembali.

Sehubungan dengan prospek emas di tahun 2013, beberapa analis keuangan memiliki beragam pandangan dengan alasan yang beragam pula tentunya. Forecast terkini menunjukkan bahwa sebagian analis tidak lagi optimis seperti bulan-bulan sebelumnya dalam menyikapi bullish emas. Analis Danske Bank di Copenhagen misalnya, hanya memperkirakan rata-rata harga emas di kisaran $1720 tahun ini. Bahkan untuk tahun 2014 proyeksinya lebih rendah, yakni di sekitar $1600 per ons. Sedangkan jajak pendapat Reuters terhadap 37 analis menghasilkan level rata-rata tertinggi untuk tahun 2013 dan 2014 di $1775 dan $1780. Kenaikan

Page 19: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

www.mifx.com Futures Monthly l 19

GOLD OUTLOOK - February 2013 71st EditionFutures Monthly Edisi February 2013

Johannes Ginting – Head of Education Monex

harga dalam 12 tahun terakhir akan mencapai titik stabil atau tidak mengalami kemajuan berarti. Hanya Morgan Stanley yang tetap percaya diri kalau harga emas mampu merangsek ke level tinggi $1853 per ons.

Secara umum, analis pasar keuangan dan komoditi sepakat bahwa harga emas akan mengalami kenaikan tahun ini karena bank-bank sentral masih rajin menggelontorkan stimulus ke dalam sistem peekonomian negara masing-masing. Kebijakan stimulus selalu melemahkan nilai mata uang dan memicu inflasi. Quantitative Easing yang diluncurkan oleh Federal Reserve akan menggerus kurs Dollar sehingga produk yang diperjualbelikan dengan mata uang itu menjadi lebih murah bagi investor. Kenaikan inflasi juga menambah minat beli karena emas dikenal sebagai aset yang kebal dari tekanan harga produk konsumen. Selain itu, perkembangan masalah hutang AS dan krisis di Eropa juga masuk dalam pertimbangan pelaku pasar.

Mengapa sekarang banyak analis memperkirakan harga emas tidak se-bullish tahun lalu? Alasan utama di balik asumsi itu adalah membaiknya

kondisi perekonomian dunia. Terlepas dari masalah plafon hutang, perekonomian AS mulai menggeliat dalam beberapa bulan terakhir. Indikasi ini terlihat dari tingkat kepercayaan masyarakat yang mulai pulih, kenaikan harga perumahan dan turunnya angka pengangguran di waktu yang nyaris bersamaan. Isu seputar hutang benua biru juga mulai mereda sejak Yunani diberi bantuan dana oleh pihak otoritas Eropa. Di Jepang, perdana menteri baru Shinzo Abe membuat kebijakan besar

investor perlu mengantisipasi kemungkinan itu. Situasi ekonomi bisa berubah dengan cepat, demikian pula dengan sentimen pelaku pasar. Level krusial $1800 layak dijadikan acuan apakah bullish emas terbatas atau justru melanjutkan trend-nya di tahun 2013.

Rekomendasi : Harga emas tertahan di resistance USD 1700. Level ini akan menjadi salah satu kunci untuk melanjutkan kenaikan. Level beli jangka pendek bisa di ambil di posisi USD 1620/30 dengan

Sumber Grafik : MonexTrader

Mengapa sekarang banyak analis

memperkirakan harga emas tidak se-bullish

tahun lalu? Alasan utama di balik asumsi

itu adalah membaiknya kondisi perekonomian

dunia

dengan menginjeksi perekonomian nasional dengan dana fantastis. Sinyal kebangkitan ekonomi juga terlihat di negara China, yang diprediksi kembali bertaji di tahun 2013. Emas, yang identik dengan aset safe haven, diperkirakan bergerak lebih tenang saat perekonomian membaik. Investor memiliki banyak pilihan aset investasi saat kondisi ekonomi menuju ke arah pemulihan.

Konsensus analis memang tidak memprediksi adanya lonjakan harga dalam kisaran yang besar, namun

menggunakan stop loss USD 10. Target Profit di bisa diambil di level USD 1670/80. EMA 200 dan EMA 50 belum ada perpotongan di grafik harian yang menjadi indikasi bahwa penurunan emas masih tertahan. Sementara MACD masih menunjukkan kenaikan dengan MACD Line masih berada di atas garis signal line namun masih dibawah angka 0. Ini menunjukkan bahwa momentum kenaikan tidak besar. Level USD 1800 merupakan titik resistance terkuat dan menjadi kunci utama bullish emas.

Page 20: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

EXCLUSIVE INTERVIEWFutures Monthly Edisi February 2013

20 l Futures Monthly www.mifx.com

Page 21: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

71st EditionEXCLUSIVE EVENTFutures Monthly Edisi February 2013

www.mifx.com Futures Monthly l 21

Joe DiNapoli merupakan trader profesional yang telah berkecimpung di dunia trading

selama lebih dari 40 tahun. Selain diakui sebagai pembicara kawakan, ia juga dikenal sebagai penulis buku trading yang sangat sukses. Karya terlarisnya, ‘DiNapoli Levels’, seakan telah menjadi bacaan wajib bagi para trader yang ingin menguasai teknik trading menggunakan indikator Fibonacci. Kiprah DiNapoli di bidang studi teknikal tidak patut diragukan lagi karena ia adalah satu dari sedikit orang yang mengantongi Certified Technical Analyst.

Karir trading DiNapoli berawal pada tahun 1967, tepat setelah dirinya menyelesaikan perguruan tinggi. Ketika itu, ia mulai serius mengamati pergerakan pasar saham dan option. Baru pada tahun 1980, Joe berkenalan dengan perdagangan kontrak komoditi, yang belakangan justru lebih disukainya. Strategi trading DiNapoli terbukti mampu menghasilkan profit lebih besar di pasar derivatif dibandingkan pada produk lain. Reputasinya di kalangan pelaku pasar makin berkilau setelah ia berulangkali sukses membaca arah pergerakan harga secara akurat dengan menggunakan indikator

buatannya sendiri. ‘DiNapoli Levels’ merupakan pengembangan dari indikator yang sudah eksis, dan memungkinkan penggunanya untuk menentukan level support dan resistance utama dari setiap pergerakan harga. Lebih lanjut, ia juga mengembangkan MACD dan Oscillator Predictor guna membaca volatilitas pasar dan trend. Khusus untuk proyek penelitian satu ini, DiNapoli menggunakan MACD Predictor sebagai penentu level stop loss.

Setelah menggeluti dunia trading selama puluhan tahun, Joe DiNapoli mengambil kesimpulan bahwa kunci kesuksesan seorang trader adalah penerapan rencana trading secara disiplin dan kemampuan money management yang prima. Bila anda mampu mengikuti rencana trading-nya, maka anda layak disebut sebagai trader yang bagus. Dan ketika anda tidak mematuhi rencana awal, maka berapapun jumlah dana yang anda kelola, anda tetap tidak akan mampu mempertahankan uang tersebut.

Nama besar Joe DiNapoli semakin mendunia dalam dua dekade terakhir. Ia kerap diundang untuk berbagi pengalaman dan menjadi pembicara dalam berbagai event penting di lebih

dari 23 negara, mulai dari Amerika Serikat, Eropa, Rusia hingga Timur Tengah dan Afrika Selatan. Di awal tahun 2013, Indonesia akan menjadi negara berikutnya yang dikunjungi oleh The Godfather of Fibonacci. Futures Monthly berkesempatan melakukan wawancara singkat dengan Joe DiNapoli, menjelang kehadirannya dalam acara Monex Investors Club 2013 di Jakarta bulan Maret nanti. Berikut adalah cuplikannya:

Bagaimana proyeksi anda terhadap kinerja nilai tukar Dollar Amerika Serikat di semester I 2013?

Satu hal yang harus diperjelas dari pertanyaan anda, pergerakan Dollar jika dibandingkan dengan variabel apa? Secara garis besar, berikut ini adalah kemungkinan pola pergerakan Dollar dalam beberapa waktu ke depan:

Saya memperkirakan US Dollar melemah, sejalan dengan kinerja harga saham Amerika Serikat dan China. Namun US Dollar menguat terhadap Yen, berlawanan dengan kinerja obligasi pemerintah dan obligasi peringkat pertama korporasi Amerika Serikat.

Pasar akan menjelaskan sendiri pergerakan dollar AS. Mustahil untuk memprediksi pergerakan mata uang untuk satu semester ke depan, khususnya pada sebuah produk yang belum memperlihatkan trend-nya. Patut dipahami bahwa pasar uang adalah salah satu pasar paling manipulatif di dunia karena dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral dan kepala negara. Saya tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui kebijakan politik apa yang akan muncul di masa mendatang. Bahkan Ben Bernanke sendiri tidak tahu langkah apa

Joe DiNapoli

The Godfather of Fibonacci

Page 22: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

22 l Futures Monthly www.mifx.com

EXCLUSIVE EVENTFutures Monthly Edisi February 2013

71st Edition

yang akan ia ambil bulan depan. Mengetahui bagaimana berinteraksi dengan pergerakan harga pada saat yang tepat, itulah trading sebenarnya. Dan itu yang akan saya tunjukkan kepada para trader pada Monex Investors Club tanggal 2 Maret 2013.

Seberapa besar volatilitas yang akan membayangi pergerakan harga emas dan harganya akan berkisar pada level berapa?

Saya perkirakan akan terjadi volatilitas yang besar pada harga emas, begitu pula dengan peluangnya. Secara umum saya berpandangan bullish terhadap emas. Normalnya, saya memegang posisi beli dalam jumlah signifikan. Fundamental pergerakan harga emas memang kuat namun saya melihat adanya sinyal teknikal yang mengkhawatirkan saat wawancara ini dibuat. Secara teknikal, kemungkinan emas bergerak ke level 1500 sama besarnya dengan peluang menuju 1750. Saya baru saja melakukan hedging 40% posisi beli saya semalam (Wawancara ini dilakukan tanggal 16 Januari 2013). Terlihat sinyal teknikal yang bisa menentukan arah harga emas dalam 3 pekan ke depan. Namun hal itu belum begitu jelas, dan saya tidak trading berdasarkan harapan dan keinginan semata.

Bagaimana cara anda menghitung rasio risk to reward sebelum melakukan trading?

Saya memiliki tools yang berfungsi untuk menghitung risk dan reward secara akurat. Di antaranya menggunakan DiNapoli Retrace, Expansion dan MACD Predictor. Apabila anda telah mampu menghitung risiko, maka tugas selanjutnya tinggal menerapkan disiplin. Para trader yang datang

ke seminar privat saya paham benar dengan tingkat kedisiplinan saya yang tinggi. Saya rasa normal kalau semua orang ingin menghasilkan keuntungan secara berkesinambungan.

Apa saja faktor-faktor penting yang menentukan kesuksesan trading?

Trader harus memiliki pengetahuan pasar secara umum, indikator trading utama (leading indicator trading tools), disiplin, pengalaman, software trading yang berkualitas, pemahaman tentang money management, modal awal, fokus, ketersediaan waktu, keuletan dan selera humor yang bagus.

Strategi apa yang paling cocok untuk diterapkan dalam kondisi pasar saat ini?

Kondisi pasar saat ini mencerminkan keriuhan yang diciptakan oleh manipulasi dan berita atau kejadian yang muncul tiba-tiba. Leading indicator yang berkualitas harus dimiliki untuk bertahan. Namun demikian, pasar cenderung kembali pada kondisi awalnya dan apabila anda memiliki strategi yang tepat maka peluang untuk menghasilkan keuntungan besar di masa depan akan lebih besar.

Pewawancara: Vicky AmarnaniPenulis: Ariston Tjendra dan Dimas Reza.

Page 23: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71
Page 24: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71
Page 25: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71
Page 26: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71
Page 27: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

COMMODITY FOCUSFutures Monthly Edisi February 2013

Vidi Yuliansyah – Researcher and Analyst Monex

www.mifx.com Futures Monthly l 27

Berlanjutnya konflik bersenjata di kawasan kaya minyak telah mengembalikan kecemasan

soal gangguan pasokan, yang selama ini terus menopang rally harga. Di saat yang sama. perekonomian China terus menunjukkan sinyal-sinyal pemulihan. Dengan indikator teknikal (Stochastic dan RSI) pada grafik mingguan telah memperlihatkan potensi koreksi harga yang signifikan, akankah minyak mampu melanjutkan kenaikan hingga ke level $100 per barel? Atau kembali tergelincir ke kisaran $90 per barel??

Tak bisa dipungkiri jika konsumen minyak terbesar ke-2 di dunia ini terus memperlihatkan sinyal pemulihan ekonomi. Data GDP kuartal ke-4 tahun 2012 yang dirilis National Bureau of Statistics menunjukkan ekonomi China tumbuh 7,9% dibanding satu tahun sebelumnya, atau sedikit lebih baik dari ekspektasi 7,8%. Produktivitas industri, yang menjadi indikator utama pertumbuhan ekonomi, juga tumbuh pada laju tahunan 10,3% di bulan Desember. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan publikasi awal 10,1%. Sedangkan penjualan ritel naik pesat pada bulan Desember, tumbuh 15,2% dari tahun sebelumnya. China dilaporkan juga mengolah minyak mentah 3,7% lebih banyak pada tahun 2012 menjadi 467,9 juta metric tons, meskipun konsumsi bahan bakar tengah berada di level terendah sejak 2008. Inilah yang mendorong International Energy Agency (IEA) untuk merevisi naik prospek permintaan minyak global tahun 2013 sebesar 240.000 barel per hari (bpd) menjadi 90.8 juta bpd.

Sementara Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) telah mengkonfirmasi kebenaran berita mengenai penurunan output minyak mentah pada bulan Desember. Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, dilaporkan telah menurunkan produksi minyak mereka sebesar 420.800 bpd pada bulan Desember

Performa Harga Mulai Rapuh

Meski menunjukkan grafik kenaikan sejak medio Desember 2012, prospek harga minyak tidak serta merta berubah bullish. Sejumlah ketidakpastian seputar penyelesaian masalah fiskal Amerika Serikat (AS) dan masih lemahnya prospek permintaan di tahun 2013 masih menghambat laju penguatan ‘emas hitam’ untuk beberapa pekan ke depan.

Katalis Positif

Secara bergantian, faktor geopolitik terus menyediakan support bagi harga minyak mentah. Perhatian dunia pada bulan Januari bergeser ke kawasan Afrika Utara, di mana drama penyanderaan 80 pekerja sebuah instalasi gas di Aljazair telah memicu kekhawatiran tentang keamanan pasokan dari wilayah tersebut. Aksi yang kemungkinan dilakukan oleh gerakan militan Islam telah memaksa beberapa perusahaan minyak asing, termasuk BP, Repsol dan Cepsa, untuk mengevakuasi pekerjanya dari kawasan itu. Libya pun bergegas meningkatkan keamanan di ladang-ladang minyak mereka, mengingat kelompok militan tersebut juga mengancam akan melakukan aksi serupa pada instalasi energi lain di Afrika Utara.

Bukannya menunjukkan perkembangan positif, proses diplomasi antara blok Barat dan Iran justru mengalami kemunduran. Inspektur nuklir yang diutus PBB dikabarkan gagal mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Mahmoud Ahmadinejad untuk membuka blokir atas upaya investigasi ke dalam proyek pengembangan nuklir Iran. Ketegangan tersebut juga diperpanas oleh tindakan angkatan laut Iran, Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC), yang terus menggelar latihan perang di Selat Hormuz.

Lalu bagaimana dengan China?

Page 28: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

COMMODITY FOCUS - February 2013 71st EditionFutures Monthly Edisi February 2013

Vidi Yuliansyah – Researcher and Analyst Monex

28 l Futures Monthly www.mifx.com

menjadi 9,2 juta bpd. Begitu pula dengan Irak, yang memangkas produksi minyak mentah 196.300 bpd lebih rendah menjadi 3 juta bpd. Penurunan output tersebut diharapkan mampu mengimbangi sisi permintaan yang masih terus tertekan oleh ketidakpastian ekonomi global. Melalui laporan bulanannya, OPEC juga mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun 2013 di level 89,6 juta bpd.

Katalis Negatif

Posisi Amerika Serikat sebagai konsumen minyak terbesar di dunia telah mempegaruhi sentimen pasar minyak. Perdebatan tentang penyelesaian masalah fiskal AS membayangi pergerakan harga komoditas minyak dalam beberapa bulan terakhir. Katalis negatif juga datang dari minutes pertemuan Federal Reserve AS terbaru, di mana beberapa pejabat dikabarkan mulai mempertimbangkan untuk mengakhiri program Quantitative Easing jilid 3 sebelum akhir tahun 2013. Jika benar terlaksana, hal tersebut akan memicu penguatan mata uang AS dan sebaliknya menekan aset-aset berdenominasi Greenback.

Sisi fundamental negeri Paman Sam sejauh ini juga belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan berkelanjutan. Pertumbuhan 155.000 lapangan kerja yang terlihat pada data Non Farm Payrolls bulan Desember belum mampu menggeser tingkat pengangguran AS dari level 7,8%. Begitu pula dengan perbandingan supply terhadap demand di pasar AS yang masih terlihat timpang. Keberhasilan AS dalam mengembangkan teknik pengeboran untuk mendapatkan ‘shale oil’ telah menghantarkan output minyak AS ke rekor tertinggi 15-tahun. Lonjakannya mencapai

13,8% sepanjang tahun 2012 menjadi 6.431 juta barel per hari (data: American Petroleum Institute). Sementara konsumsi minyak merosot sebesar 2% ke level terendah 16-tahun.

Pasar minyak juga belum dapat mengharapkan akan adanya pemulihan permintaan minyak dari kawasan Eropa. Penyelesaian krisis hutang zona Euro belum memperlihatkan kemajuan berarti sejauh ini. Sisi fundamental juga masih terus menyajikan gambaran suram. Estimasi awal yang dikeluarkan kantor statistik federal Jerman menunjukkan perekonomian negara itu berkontraksi 0,5% pada kuartal ke-4 tahun lalu. Laporan

Studi Teknikal: seperti yang terlihat pada grafik mingguan, dorongan naik bagi harga minyak terindikasi masih cukup kuat setelah mencetak 7 bullish candle secara beruntun. Rally harga minyak kemungkinan

tersebut mengindikasikan bahwa negara perekonomian terkuat di benua biru itu juga tidak kebal dari efek krisis hutang berkepanjangan. Gambaran suram dari kawasan ini juga didukung oleh proyeksi IEA, yang melihat permintaan minyak di Eropa akan merosot 1,7% pada tahun 2013 menjadi 13,6 juta bpd. Kecemasan terhadap pertumbuhan ekonomi global diperkuat oleh sikap World Bank, yang memangkas estimasi pertumbuhan dunia untuk tahun 2013 menjadi 2,4% dari estimasi sebelumnya 3%.

masih berlanjut menuju level 61.8% Fibonacci di sekitar area 99.60, yang menjadi level krusial penentu tren pergerakan minyak selanjtutnya. Kegagalan dalam melewati hadangan level tersebut berpotensi memicu koreksi harga minyak kembali ke area 94.85, di mana terdapat level 50% Fibonacci dan MA-100 minggu, seiring indikator slow stochastic dan RSI menunjukkan sinyal bearish.

Grafik Pergerakan Harga Minyak Mentah

Keberhasilan AS dalam mengembangkan teknik

pengeboran untuk mendapatkan ‘shale oil’ telah menghantarkan

output minyak AS ke rekor tertinggi 15-tahun.

Page 29: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

www.mifx.com Futures Monthly l 29

MULTILATERAL PRODUCTFutures Monthly Edisi February 2013

Ariana Nur Akbar - Senior Researcher and Analyst Monex

Suplai minyak sawit Malaysia masih dianggap terlalu tinggi oleh pelaku pasar, padahal

di sisi lain daya serap konsumen terbilang rendah karena efek perlambatan ekonomi di banyak negara. Ditambah lagi dengan berlakunya aturan impor komoditi minyak sawit yang lebih ketat di dua negara konsumen utama, yaitu

periode perhitungan sebelumnya (sumber: Intertek Testing Services dan Societe de Generale). Kelesuan ekspor itu terjadi setelah China memperketat aturan main untuk impor minyak pangan ke dalam negeri. “Secara keseluruhan, kami melihat tingginya angka persediaan akan menekan harga ke bawah RM2500 per ton untuk periode perhitungan berikutnya,” ujar Alan Lim Seong Chun, Analis Komoditi Kenanga Investment Bank.

Optimisme kenaikan harga akibat kebijakan penurunan pajak ekspor Malaysia nyatanya urung terbukti. Pelonggaran sistem perpajakan tidak memberikan pengaruh apa-apa bagi pergerakan harga CPO di pasar komoditi. Di sisi lain pemangkasan tarif ekspor Malaysia justru rawan menjadi bumerang karena dapat mendorong negara produsen tetangga, yaitu Indonesia, untuk melakukan hal serupa dalam waktu dekat. Apabila pemerintah Indonesia meniru kebijakan negara serumpunnya, maka perang tarif ekspor antara kedua negara dapat terjadi sewaktu-waktu dan berujung pada penurunan harga di masa depan. Walaupun jika proyeksinya ditarik untuk jangka waktu lebih panjang, perang tarif ekspor akan mendukung pergerakan harga minyak sawit di pasaran.

Menurut Chief Minister Malaysia, Datuk Seri Musa Aman, pemilik lahan dan petani seharusnya tidak menyalahkan pemerintah atas penurunan harga minyak sawit. Ia menilai bahwa kejatuhan harga CPO Malaysia searah dengan tren pelemahan harga di pasar internasional. Pemerintah sendiri

Periode SulitKomoditi Minyak Sawit

Harga komoditi Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit tertekan sepanjang bulan Januari lalu. Aksi jual cukup besar terjadi pada tanggal 11 Januari 2013, dan menyebabkan kontrak minyak pangan ini merosot ke level terendah dalam 3 pekan terakhir. Dua penyebab utama penurunan harga tidak lain adalah kenaikan jumlah persediaan minyak sawit Malaysia dan penurunan ekspor dari negara tersebut ke tangan konsumen. Meskipun sebelumnya sempat muncul spekulasi bahwa pelemahan harga dipicu oleh adanya perang tarif ekspor minyak sawit antara Indonesia dan Malaysia.

China dan India. Pelaku pasar memperkirakan suplai belum akan menyusut dalam waktu dekat, mengingat volume persediaan minyak sawit Malaysia sempat mencapai rekor tinggi 2,63 juta ton di bulan Desember 2012. Volume ekspor selama 10 hari pertama di bulan Januari lalu juga turun sebanyak 34% jika dibandingkan

Page 30: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

30 l Futures Monthly www.mifx.com

MULTILATERAL PRODUCT - February 2013 71st EditionFutures Monthly Edisi February 2013

Ariana Nur Akbar - Senior Researcher and Analyst Monex

sedang giat melakukan negosiasi dengan pihak pembeli dan negara produsen lainnya dalam upaya stabilisasi harga CPO. Datuk Seri Musa Aman meyakini apabila langkah yang diambil pemerintah Malaysia diikuti oleh negara-negara produsen lain, maka harga minyak sawit akan pulih dari keterpurukannya saat ini.

Harapan akan datangnya penguatan harga juga datang dari India, saat volume impor minyak sawit bulanan negara itu mengalami kenaikan sebanyak 17% di bulan Desember. Kenaikan dipicu oleh rendahnya tingkat persediaan komoditi alternatif dan penurunan harga CPO di Malaysia, yang langsung memicu minat beli konsumen India. “Impor minyak pangan (India) diperkirakan meningkat karena jumlah persediaan kedelai dan biji-bijian sedang rendah,” dikatakan Govindhai G. Patel, trader yang berbasis di India Utara. Di samping itu penguatan harga minyak pangan domestik India jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kinerja harga di Malaysia dan negara-negara lain, sehingga dapat memberi dukungan bagi pergerakan harga CPO. Sayangnya hambatan juga datang dari rencana kenaikan pajak

impor yang segera diberlakukan pemerintah India. Otoritas ingin mengendalikan perputaran impor minyak sawit dengan harga murah (biasanya berbanding lurus dengan kualitas minyaknya) ke dalam negeri. Kebijakan ini berpotensi menjadi hambatan besar bagi volume

EMA Merah) bergerak turun, bersinggungan dan memotong pergerakan EMA-Jangka Panjang (kelompok EMA Hijau) untuk kemudian menurun secara tajam. Hal ini mengindikasikan bahwa sinyal bearish masih akan membayangi pergerakan bulanan CPO.

Tren penurunan juga terindikasi semakin kuat jika kita melihat bagaimana EMA-Jangka Pendek dan EMA-Jangka Panjang membentuk celah pergerakan yang saling menjauhi satu sama lain. Kondisi ini memperingatkan bahwa secara umum, harga CPO masih akan terus melemah secara signifikan.

Indikator MACD juga memberikan sinyal serupa, di mana indikator bulanan CPO menunjukkan bahwa pelemahan harga akan sulit untuk dihindari. Indikator sudah bergerak ke bawah area nol (0), menandakan bahwa harga CPO yang sudah terkoreksi akan segera mengalami koreksi lanjutan. Indikator Stochastics tidak ketinggalan menunjukkan sinyal bearish, yang akan menghantui pergerakan bulanan CPO. Grafik harga terus berusaha menembus ke bawah area 20, walau jika dilihat lebih seksama potensi penurunan harga sepertinya akan tertahan, sebelum terkoreksi lagi dan mengawali pergerakan baru.

Apabila terus terkonfirmasi turun, maka level support bulanan akan berada di 2280 (Fibonacci Retracement 50%), 2100 (Fibonacci Retracement 38.2%) dan 1877 (Fibonacci Retracement 23.6%). Namun apabila harga justru naik atau rebound, maka level resistance akan terletak di 2459 (Fibonacci Retracement 61.8%), 2627 (Fibonacci Retracement 72.8%) dan 3042 (Fibonacci Retracement 100%).

Grafik Bulanan CPO 2012-2013

Sumber: Thomson Reuters

Apabila pemerintah Indonesia meniru kebijakan negara

serumpunnya, maka perang tarif ekspor

antara kedua negara dapat terjadi sewaktu-

waktu dan berujung pada penurunan harga

di masa depan.

permintaan minyak sawit di bulan Februari.

Studi Teknikal

Harga CPO masih akan mengalami koreksi hingga bulan Februari ini, sebagaimana diperlihatkan oleh indikator GMMA. EMA-Jangka Pendek (kelompok

Page 31: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

CFD STRATEGYFutures Monthly Edisi February 2013

Sunjay Hira– Education Monex

www.mifx.com Futures Monthly l 31

Di penghujung tahun 2012, seluruh perhatian dan simpati pelaku

pasar keuangan tercurah pada upaya penyelesaian isu ‘fiscal cliff’ Amerika Serikat (AS). Inti kekhawatiran terpusat pada berakhirnya masa berlaku pelonggaran pajak serta dimulainya kebijakan pemangkasan anggaran negara. Semua pihak meragukan apakah pemerintah dan kongres dapat menghasilkan resolusi, yang bisa menghindarkan Amerika dari ancaman penghematan belanja dan kenaikan pajak senilai $600 miliar di awal 2013. Apabila tidak segera dicari jalan keluarnya, maka perekonomian Amerika terancam hancur ke dalam fase resesi.

Barack Obama mengambil langkah strategis untuk mencegah fiscal cliff pada 2 Januari 2013. House of Representatives menyetujui proposal sang presiden dengan sesuai restu dari 172 utusan Partai Demokrat dan 85 anggota Republikan. Adapun isi dari proposal tersebut adalah:

• Menaikkan pajak sebanyak 2% bagi warga kaya dan menutup segala wacana kenaikan pajak bagi warga kelas menengah.

• Pemangkasan pajak penghasilan yang aktif pada era presiden Bush, kembali diberlakukan secara permanen

Laju Saham Makin Kencangbagi sebagian besar pekerja, namun tidak berlaku lagi untuk mereka yang berpenghasilan besar. Keringanan pajak berlaku bagi individu yang memiliki pendapatan di bawah $400,000 per tahun dan sebesar $450,000 bagi pasangan berumah tangga.

• Pemangkasan belanja negara ditangguhkan selama dua bulan.

• Sektor hunian akan mendapat pengecualian, dengan memakai perhitungan inflasi sebesar $5 juta atau lebih dan nilai maksimal pajaknya sebesar 40%.

• Fasilitas tunjangan pengangguran akan terus berlaku.

Sebagai imbas dari kesepakatan itu, pasar keuangan langsung bereaksi positif. Kita bisa melihat stabilitas ekonomi Amerika, yang pertumbuhannya diprediksi sebesar 2-3% untuk tahun ini.

Beberapa sektor emiten kelas berat diperkirakan mampu meraup pendapatan besar, seperti keuangan, teknologi, industri, kesehatan dan energi. Muncul optimisme bahwa jumlah dividen akan naik sehingga pengelola saham Amerika bisa melaba lebih banyak lagi.

Page 32: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

CFD STRATEGY - February 2013Futures Monthly Edisi February 2013

Vicky Amarnani – Market Strategist Monex

32 l Futures Monthly www.mifx.com

71st Edition

Board of Directors

Tabel 1: Rekomendasi Saham Amerika Serikat

Page 33: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

www.mifx.com Futures Monthly l 33

CFD STRATEGY - February 2013 71st EditionFutures Monthly Edisi February 2013

Vicky Amarnani – Market Strategist Monex

pembayaran dividen berada dekat level terendah sepanjang masa dan masih memiliki ruang untuk meningkat. Hal ini membuat saham menjadi atraktif, terutama di tengah iklim suku bunga rendah.

Daya serap tenaga kerja makin optimal seiring pemulihan ekonomi. Laporan iklim tenaga kerja yang dirilis oleh Bureau of Labor pada bulan Desember memperlihatkan kenaikan jumlah pekerja baru sebanyak 155,000 sehingga rata-rata pengangguran masih stabil di level 7.8%. Fakta ini berakibat pada kenaikan volume rata-rata kredit perumahan.

Pertumbuhan ekonomi yang lambat tidak selalu berakibat pada penurunan return di pasar saham. Dalam periode tertentu, instrumen saham tetap menunjukkan kinerja

Terlihat jelas bahwa setelah isu fiscal cliff terselesaikan, kepercayaan investor Amerika langsung pulih. Mereka optimis fundamental ekonomi yang membaik akan mendukung pergerakan harga saham.

Beberapa indikator yang berdampak positif terhadap pasar saham Amerika Serikat antara lain:

• Membaiknya kualitas hidup warga seperti terlihat dari penurunan angka kejahatan, kenaikan daya beli, perluasan lapangan kerja dan kenaikan sentimen konsumen secara moderat.

• Marjin keuntungan perusahaan cukup bagus dan memupus perkiraan tentang terjadinya

penurunan. Sejauh ini, sebanyak 72% komponen S&P 500 sukses mencetak pendapatan kuartalan di atas ekspektasi pasar.

• Perusahaan manufaktur Amerika telah diuntungkan oleh arus globalisasi dan kenaikan produktivitas di sektor tenaga kerja dan teknologi.

• Di sektor finansial, bank-bank telah melakukan rekapitalisasi untuk mengurangi risiko kejatuhan di tahun 2013. Pemulihan sektoral sudah berjalan dengan baik.

• Rasio pertumbuhan dividen saat ini adalah yang tertinggi dalam enam dasawarsa terakhir. Rasio

Perusahaan manufaktur Amerika

telah diuntungkan oleh arus globalisasi dan kenaikan produktivitas di sektor tenaga kerja

dan teknologi

yang bagus. Terutama setelah resesi berakhir, di mana valuasi harga relatif rendah dan pesimisme meningkat. Kasus seperti inilah yang terjadi di 2012, ketika saham Amerika memulai tahun dengan valuasi 12 kali lebih tinggi di tengah krisis Eropa. Sejak saat itu harga saham telah naik 12.7 kali namun masih tampak normal.

Page 34: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

FAMOUS PERSONFutures Monthly Edisi February 2013

Dian Mustikayani – Researcher and Analyst Monex

www.mifx.com34 l Futures Monthly

Michael Steinhardt tidak dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang

ideal seperti kebanyakan anak-anak di Amerika. Ayahnya, Sol Frank ‘Red’ Steinhardt, merupakan seorang penjudi ulung, penadah batu permata dan juga narapidana yang dekat dengan bos-bos organisasi kriminal. Walau demikian kekurangan tersebut tidak membuat Steinhardt muda patah arang dalam usaha mengejar cita-citanya. Berkat niat dan ketekunan, Ia sukses menuntaskan pendidikan formal di jurusan sosiologi, University of Pennsylvania. Karir pertama pria kelahiran Mount Kisco, New York ini adalah sebagai staf riset dan analis untuk Loeb Rhoades & Co. (nama awal perseroan sebelum menjadi Merrill Lynch). Di situ ia mengasah skill trading dan kemampuan dalam memilih portofolio yang menguntungkan bagi investor. Berbekal ilmu dan uang simpanannya, Steinhardt kemudian membulatkan tekad membentuk sebuah perusahaan hedge fund rekanan bernama Steinhardt, Fine, Berkowitz & Co pada tahun 1967. Di perusahaan barunya ini menghasilkan keuntungan rata-rata tahunan sebesar 24.5% bagi nasabahnya setelah dipotong biaya manajemen sebesar 1% dan performance fee 15%. Meski biaya investasi itu terbilang besar, para investor tidak keberatan karena Steinhardt dikenal memiliki kemampuan untuk meningkatkan nilai portofolio hingga nyaris tiga kali lipat dari return tahunan indeks S&P 500 dalam kurun waktu yang sama.

Perjalanan bisnis Steinhardt, Fine, Berkowitz & Co bukannya

Michael Steinhardt

The Living Legend

Kesuksesan tidak begitu saja diturunkan oleh generasi pendahulu, namun merupakan buah dari kerja keras dan kejelian melihat peluang. Prinsip tersebut berlaku juga di dunia trading, yang telah menghasilkan begitu banyak figur fenomenal dalam setengah abad terakhir. Michael Steinhardt adalah satu nama yang layak mengisi daftar legenda Wall Street sepanjang masa. Perjalanan hidupnya membuktikan bahwa kondisi masa lalu tidak selalu berbanding lurus dengan realita di masa depan.

tanpa kendala. Setelah puluhan tahun berkiprah dalam bisnis pengelolaan dana, perusahaan sempat terindikasi melakukan manipulasi pasar keuangan di awal 1990-an. Pihak penuntut meminta Steinhardt untuk membayar 75% dari total denda sebesar $70 juta kepada US Securities and Exchange Commission dan Department of Justice. Ia dan kolega dituduh menghasilkan laba spektakuler $600 juta dari pengambilan posisi secara ilegal pada instrumen obligasi. Namun pria kelahiran 7 Desember 1940 ini bersikeras membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Seakan tidak cukup, cobaan kembali menerpa perusahaan di tahun 1994, saat angka pendapatan usaha menurun tajam. Sekali lagi, Steinhardt berhasil memutarbalikkan performa keuangan perusahaan dari negatif menjadi positif hanya dalam waktu satu tahun. Steinhardt, Fine, Berkowitz & Co bahkan sukses mencetak rekor penghasilan terbesar

Page 35: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

FAMOUS PERSON - February 2013 71st EditionFutures Monthly Edisi February 2013

Dian Mustikayani – Researcher and Analyst Monex

www.mifx.com Futures Monthly l 35

sejak perusahaan pertama kali berdiri. Tanpa diduga banyak pihak, lembaga pengelola dana yang sedang naik daun itu justru memutuskan

dan 2008. Pertumbuhan usaha stagnan di tengah kondisi bursa saham Amerika yang suram kala itu. Perusahaan sangat terbebani

Initiatives Ltd (IEI) di tahun 2010.

Gaya Trading

Michael Steinhardt adalah seorang investor yang memiliki orientasi jangka panjang, meski juga menyukai trading jangka pendek. Pengambilan posisinya di pasar saham mengacu data fundamental perusahaan, yang didukung oleh analisa pasar dan opini trader. Seorang penerbit bernama Charles Kirk mendokumentasikan ‘aturan berinvestasi’ ala Michael Steinhardt, yang dikutip dari berbagai pidato legenda hedge fund itu, yakni:

• Buatlah kesalahan di awal. Semakin dini kesalahan dibuat, maka semakin sedikit kesalahan yang akan dilakukan kemudian hari.

• Jangan lupa untuk menikmati hidup ini.

• Jadilah orang yang kompetitif. Kunci dalam melakukan riset adalah dengan mengumpulkan sebanyak mungkin data yang menjadi faktor penggerak utama dari perubahan pasar.

• Buat keputusan yang tepat meski hanya bermodalkan informasi yang terbatas. Tidak akan pernah ada cukup informasi, jadi ambil keputusan dari apa yang kita miliki.

• Selalu percaya pada intuisi. Hal ini akan membantu anda untuk memutuskan opsi terbaik di waktu yang tepat.

• Jangan membuat investasi kecil. Jika ingin bertaruh, pastikan nilai yang didapat nantinya cukup besar untuk mengimbangi waktu dan usaha yang sudah dilakukan.

Steinhardt dikenal memiliki kemampuan untuk meningkatkan

nilai portofolio hingga nyaris tiga kali lipat dari return tahunan indeks S&P 500 dalam kurun

waktu yang sama.

karena portofolio utama Wisdom Tree berbasis pada dividen saham-saham finansial, sektor yang paling terpukul oleh krisis keuangan dunia. Di bawah tangan dingin Steinhardt, Wisdom Tree mampu memulihkan kinerja seperti sedia kala sehingga pertumbuhan asetnya meroket tinggi dalam waktu singkat. Kelihaian pria 3 anak ini terdengar oleh telinga petinggi IDT Corporation, yang kemudian memintanya untuk mengisi kursi Presiden Direktur Israel Energy

mundur dari bursa saat berada di puncak kesuksesan. Steinhardt mendistribusikan seluruh keuntungan kepada rekan bisnisnya dan para nasabah sebelum pensiun dari pasar keuangan sebagai miliarder kondang.

Setelah hampir 10 tahun pensiun, kolektor barang-barang seni ini terpanggil untuk turun gunung dan bekerja lagi di Index Development Partners Inc atau lebih terkenal dengan sebutan Wisdom Tree Investments. Sebagai seorang pimpinan, Steinhardt menawarkan dividen dan earnings kepada nasabah berdasarkan indeks funds, tepat di saat hedge fund lain menawarkan indeks tradisional yang return-nya dihitung berdasarkan kapitalisasi pasar. Per 20 April 2011, aset Wisdom Tree tercatat sebesar $13.5 miliar termasuk kepemilikan ETF lebih dari $11 miliar, yang nilainya terus berkembang sekitar 10% di setiap bulan. Periode sulit sempat dialami oleh Wisdom Tree, tepatnya selama musim gugur tahun 2007

Page 36: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

36 l Futures Monthly www.mifx.com

HIGHLIGHT INDONESIAFutures Monthly Edisi February 2013

Zulfirman Basir – Senior Researcher and Analyst Monex

Rupiah cukup tertekan di awal tahun 2013 seiring pemulihan kondisi ekonomi

dunia yang tidak menentu. World Bank dipaksa memangkas kembali estimasi pertumbuhan dunia menjadi 2.4% untuk tahun ini, walaupun perekonomian Amerika Serikat (AS) tumbuh 3.1% di kuartal terakhir 2012. Outlook negeri adidaya tidak begitu baik karena pemerintah kini harus berhadapan dengan risiko default atau kebangkrutan, mengingat Partai Republik dan Demokrat belum menemukan jalan tengah dalam negosiasi kenaikan plafon hutang. Lembaga pemeringkat kredit, Fitch Ratings, mengancam untuk menurunkan peringkat hutang Amerika jika formula pemangkasan defisit yang kredibel tidak juga diumumkan. Di saat yang sama, investor sedang khawatir jika Federal Reserve akan menarik stimulus moneter di akhir tahun ini. Penarikan stimulus merupakan tahap awal dari siklus pengetatan the Fed setelah bank sentral menjalankan kebijakan moneter ekstra longgar sejak 2008 silam.

Sentimen eksternal juga akan datang dari Eropa, di tengah persiapan Siprus dan Italia untuk

menggelar pemilu pada tanggal 17 dan 24 Februari mendatang. Uni Eropa masih menunda persetujuan dana bailout untuk Siprus hingga mendapat komitmen penyehatan defisit anggaran dari pemerintahan yang baru nanti. Sementara investor juga ragu menunggu keseriusan kabinet baru Italia hasil pemilu bulan ini dalam upaya pemangkasan defisit nasional. Dinamika politik di kedua negara kembali membuka memori buruk soal krisis hutang zona Euro di awal tahun.

Kinerja neraca perdagangan dalam negeri turut membebani pergerakan Rupiah beberapa bulan terakhir. Defisit neraca perdagangan di bulan Desember 2012 tercatat masih sebesar $480 juta setelah sempat menembus angka $1.54 miliar November lalu. Walaupun besaran defisit berkurang, ada kekhawatiran neraca perdagangan tidak segera membaik karena volume ekspor masih lemah dan gagal mengimbangi arus impor. Selama delapan bulan berturut-turut, angka ekspor menurun dan laju impor justru meningkat hingga 9.92% (data November). Tren defisit perdagangan yang berlarut dikhawatirkan memicu defisit current-account yang lebih

Dibayangi “Level Keramat”

10.000Penurunan rapor neraca perdagangan Indonesia konsisten membayangi nilai tukar Rupiah di awal tahun. Sentimen positif makin minim di tengah ketidakpastian m o m e n t u m pertumbuhan ekonomi global dan indikasi penarikan stimulus dari Federal Reserve Amerika Serikat. Meski Bank Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar, koreksi lanjutan ke psikologis 10.000 per Dollar bukanlah hal yang mustahil.

Page 37: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

www.mifx.com Futures Monthly l 37

HIGHLIGHT INDONESIA - February 2013 71st EditionFutures Monthly Edisi February 2013

Zulfirman Basir – Senior Researcher and Analyst Monex

besar dari estimasi Bank Indonesia (BI), yakni sebesar 2.4% untuk tahun 2012.

Sulit berharap akan kuatnya performa Rupiah apabila komponen neraca perdagangan tidak mendukung. Ekspor merupakan salah satu sumber utama ketersediaan valuta asing di pasar domestik. Outlook ekspor masih suram setidaknya hingga pertengahan 2013 akibat ketidakpastian ekonomi Amerika, resesi Eropa dan perlambatan di India. Walaupun muncul optimisme akan kebangkitan ekonomi China dan Jepang, hal ini bukanlah jaminan terhadap perbaikan ekspor Indonesia. Kebijakan pajak ekspor masih menjadi beban utama, terutama setelah pemerintah memberlakukan pajak 20% untuk pengiriman 65 produk mineral. Tarif ekspor minyak kelapa sawit

kredit dan penjualan ritel tahunan sudah melemah, masing-masing sebesar 22.3% dan 17% di bulan November. Indeks manufaktur (versi HSBC) turun ke level 50.7 di penghujung tahun lalu. Belanja pemerintah bahkan hanya mencapai Rp1.482 trilliun untuk 2012 atau lebih rendah dari target Rp1.548 trilliun yang ditetapkan sebelumnya. Asosiasi industri sepeda motor memperkirakan angka penjualan turun sebanyak 15% tahun ini akibat aturan kenaikan uang muka minimum sebesar 30% yang diberlakukan oleh BI.

Outlook jangka pendek Rupiah masih tidak jelas di tengah iklim perlambatan ekonomi dunia dan penurunan kinerja ekspor Indonesia. Namun risiko pelemahan kurs masih terkendali seiring komitmen stabilisasi nilai tukar Bank Indonesia. Amunisi dari cadangan devisa $112.78 miliar masih cukup bagi BI untuk mengintervensi pasar uang jika diperlukan. Otoritas moneter telah berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dalam upaya pengelolaan tingkat permintaan Dollar. Pertamina, yang kebutuhan Dollar-nya mencapai 1/3 kebutuhan nasional, bahkan diinstruksikan untuk langsung mengajukan kebutuhan valasnya kepada BI, untuk kemudian disalurkan melalui Bank Mandiri,

BRI dan BNI.

Kecemasan akan perlambatan ekonomi domestik memang beralasan, namun Indonesia masih bisa mencatat pertumbuhan ekonomi 6% untuk tahun 2013. Tren konsumsi dan investasi dapat menjadi senjata untuk mempertahankan momentum pertumbuhan nasional. Kesuksesan lelang obligasi pemerintah dan performa apik bursa saham juga membuktikan bahwa negara ini masih menjadi tujuan investasi asing. Arus penanaman modal yang deras bisa menjadi salah satu sumber tersedianya valas di tengah pelemahan ekspor.

Studi Teknikal: pada grafik mingguan, pelemahan rupiah masih terjaga seiring USD/IDR terperangkap di dalam bullish channel dan berada di atas Moving Average 50-100-200. Indikator stochastic yang tampak mendatar di atas memberi sinyal bahwa Rupiah kini sedang berkonsolidasi. Diperlukan penembusan batas bawah bullish channel untuk membuka peluang penguatan Rupiah lebih lanjut. Level 9900 dan 10000 (harga tertinggi 11 Januari dan level psikologis) menjadi resistance. Sementara 9525 dan 9380 (harga tertinggi 25 Juli 2012 dan terendah 15 Juni 2012) akan menjadi support.

Sulit berharap akan kuatnya performa

Rupiah apabila komponen neraca

perdagangan tidak mendukung

Indonesia juga masih lebih tinggi dibandingkan pajak Malaysia. Padahal di sisi lain, laju impor diprediksi terus tumbuh di tengah tingginya konsumsi masyarakat dan minat investasi dunia usaha. Kondisi ini rentan menyeret kurs USD/IDR ke level psikologis 10.000 di semester pertama 2013.

Investor khawatir jika Indonesia tidak mampu mempertahankan performa ekonominya yang cemerlang. Sinyal perlambatan ekonomi dapat berlanjut sepanjang semester pertama 2013. Pertumbuhan

Grafik Pergerakan USD/IDR

Sumber Grafik Rupiah: Monex Trader

Page 38: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

38 l Futures Monthly www.mifx.com

TRADING STRATEGYFutures Monthly Edisi February 2013

Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex

Berita itu Menggerakkan Pasar

Pergerakan harga produk investasi di pasar keuangan tidak terlepas dari berita-berita yang muncul di berbagai media. Berita-berita yang menggerakan pasar juga tidak melulu berputar di soal ekonomi. Isu-isu politik juga bisa menggerakkan pasar apabila erat kaitannya dengan prospek ekonomi. Oleh karena itu, daya serap informasi dari sumber yang akurat sangat berpengaruh terhadap return yang diraih setiap investor.

Page 39: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

Jadi kita harus benar-benar memperhatikan

pengaruh dari berita yang berkembang

terhadap sentimen yang muncul di pasar.

TRADING STRATEGY - February 2013 71st EditionFutures Monthly Edisi February 2013

Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex

www.mifx.com Futures Monthly l 39

Di pasar keuangan, terdapat dua sentimen yang mempengaruhi kinerja pasar yaitu sentimen minat terhadap risiko (risk appetite) dan sentimen alih risiko (risk aversion). Sentimen risk appetite akan mendorong para pelaku pasar untuk berinvestasi lebih banyak ke instrumen-instrumen yang lebih berisiko seperti mata uang non-Dollar AS, saham, obligasi berperingkat rendah dan komoditas (termasuk juga emas). Sementara risk aversion akan mendorong

Salah satu contohnya adalah berita mengenai pelonggaran moneter Jepang yang lebih agresif. Sejak pertengahan November 2012 isunya sudah muncul saat calon Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan pihaknya akan segera meminta Bank Sentral Jepang (BOJ) untuk menaikkan target inflasi menjadi 3%. Nilai tukar Yen Jepang terus melemah terhadap Dollar AS dan mata uang lainnya selama lebih dari dua bulan dan kemungkinan masih akan melemah kembali.

Sementara yang menggerakkan sentimen risk aversion adalah berita-berita yang sifatnya negatif terhadap prospek pemulihan ekonomi dan menimbulkan kekhawatiran di pasar. Mulai dari berita-berita tentang krisis keuangan, ketegangan politik hingga konflik dan perang yang berpotensi mengganggu supply dan demand. Demikian pula halnya dengan potensi kontraksi atau resesi ekonomi, rilis data-data ekonomi yang muncul di bawah ekspektasi pasar dan berlarut-larutnya penyelesaian suatu masalah ekonomi.

Salah satu contohnya adalah penyelesaian krisis hutang Yunani pada bulan Maret- awal Juni tahun lalu. Masalah ini sempat berlarut-larut sehingga memicu kekhawatiran pelaku pasar bahwa krisis hutang Eropa akan berimbas ke wilayah perekonomian lain di dunia. Sebagai dampaknya, indeks Dollar AS menguat selama periode tersebut, indeks saham AS, Eropa dan Asia terkulai serta harga komoditas juga merosot.

Jangka waktu dari pengaruh suatu berita terhadap pergerakan pasar tidak bisa ditentukan. Ada berita yang pengaruhnya lama dan ada pula yang pengaruhnya cukup singkat. Terhentinya pengaruh suatu berita ke pergerakan harga terutama

para pelaku pasar untuk keluar dari investasi berisiko ke investasi yang lebih aman seperti Dollar, obligasi pemerintah AS serta obligasi berperingkat AAA lainnya, dan juga emas. Kedua sentimen ini muncul karena dipengaruhi oleh berita yang beredar. Jadi kita harus benar-benar memperhatikan pengaruh dari berita yang berkembang terhadap sentimen yang muncul di pasar.

Berita-berita yang bisa menggerakan sentimen risk appetite adalah berita yang memberikan kabar positif bagi prospek pemulihan ekonomi di masa depan dan mencerminkan kepastian di pasar keuangan. Di antaranya adalah keputusan stimulus suatu negara (baik fiskal ataupun moneter), rilis data-data ekonomi yang lebih bagus dibandingkan ekspektasi dan berakhirnya suatu masalah ekonomi (seperti penyelesaian krisis hutang atau masalah fiskal suatu negara).

disebabkan oleh adanya penyelesaian akhir dari berita tersebut atau ada berita baru yang memberikan imbas berlawanan arah dengan berita sebelumnya (berita baru memberikan penyelesaian akhir pada berita yang lama). Sebagai contoh adalah berita mengenai ancaman batas atas hutang AS yang menjadi isu utama selama bulan Januari lalu. Isu ini akhirnya terselesaikan setelah muncul kabar bahwa kongres AS menyepakati penundaan batas atas hutang menjelang akhir Januari. Sentimen risk aversion yang sebelumnya terjadi karena berita yang pertama berubah menjadi sentimen risk appetite setelah berita kedua muncul.

Untuk mengetahui berita apa yang sedang hangat di pasar, sebaiknya kita tidak hanya mengecek berita dari satu sumber. Terdapat beberapa media yang menampilkan berita ekonomi dan analisa terbaru, seperti www.monexnews.com, sebelum kita memvalidasi kebenarannya. Berita yang banyak diperbincangkan di berbagai media tentunya merupakan berita yang berpengaruh besar ke pasar dan harus diwaspadai.

Page 40: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

40 l Futures Monthly www.mifx.com

AUTOMATED TRADINGFutures Monthly Edisi February 2013

Albertus Christian K. - Senior Researcher and Analyst Monex

Isaac Newton, bapak fisika modern yang juga penemu teori gravitasi, mengucapkan kalimat

di atas tiga abad yang lalu. Ia tak habis pikir bagaimana investasinya di saham South Sea dapat begitu saja lenyap ditelan ‘gravitasi ketakutan investor’. Ironis memang. Ahli matematika dan fisika legendaris pun kehilangan akal dalam memprediksi ‘kegilaan’ di pasar finansial.

Fenomena ‘saham gorengan’ South Sea bisa dianggap sebagai gelembung finansial ke-dua yang terjadi di era modern, setelah seabad sebelumnya terjadi gelembung harga bunga Tulip (Tulip Mania) di Belanda. Seperti gelembung-gelembung finansial lainnya, investor awalnya optimis terhadap prospek South Sea, yang didirikan pemerintah Inggris tahun 1711 guna mendanai perang melawan Perancis. Arus pendapatan akan sangat kuat karena hak monopoli yang dimilikinya dalam transaksi perdagangan dengan Amerika. Namun setelah membubung berkali lipat, mimpi investor untuk mendulang untung besar pun berakhir tragis seiring dengan anjloknya harga South Sea.

Cerita South Sea ternyata terus berlanjut hingga ke abad-21, di mana gelembung-gelembung finansial kian meraksasa sejalan dengan perilaku

Namun demikian, perkembangan ilmu finansial yang diterapkan dalam robot trading dan pengertian tentang konsep probabilitas tetap saja tidak menjamin akurasi suatu prediksi. Bangunan model ekonometrika dan bahkan kombinasinya dengan berbagai ilmu seperti matematika, psikologi dan fisika kuantum seringkali alpa dalam menangkap tren ekonomi yang sedang berkembang.

Aneh memang. Di tengah menjamurnya hedge fund yang dapat melakukan transaksi derivatif secara kompleks, kondisi ekonomi dan finansial dunia dalam dua tahun terakhir justru kian tak menentu. Peristiwa finansial langka yang tidak terprediksi oleh model robot kerap terjadi. Padahal secara teknis statistik, deviasi risiko yang lebih besar dibanding ekspektasi awal, probabilitas kejadiannya sangatlah kecil.

Strategi expert advisor berbasis hedging tampaknya akan semakin populer akibat ketidakpastian ekonomi dunia akhir-akhir ini. Kebanyakan trader sukses meyakini bahwa forex hedging merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi kerugian trading, ketika posisi berbalik tidak menguntungkan, robot seperti ini akan mengubah metode hedging untuk memproteksi

‘greed & fear’ investor. Contoh paling mutakhir adalah krisis kredit perumahan sub-prime (2008) dan krisis hutang pemerintah Eropa (2010-?) yang sampai sekarang belum jelas ujung ceritanya.

Ketidakpastian ekonomi

Berbagai cara dilakukan manusia untuk mengendalikan risiko. Memasuki masa pencerahan di abad-21, konsep dan pengelolaan risiko mulai dikenal dan menjadi

Robot Hedging untuk Periode Ketidakpastian Ekonomi“I can calculate the movement of the stars, but not the

madness of men.” – Isaac Newton

Strategi expert advisor berbasis hedging tampaknya akan

semakin populer akibat ketidakpastian ekonomi

dunia akhir-akhir ini

salah satu penanda batas antara zaman klasik dan modern. Sejak saat itu, kita dapat mensimulasikan masa depan dengan menggunakan konsep probabilitas. Jadi bukan lagi bergantung pada paranormal atau dukun. Perkembangan ini membuka jalan bagi lompatan revolusioner di berbagai cabang ilmu pengetahuan, termasuk ilmu finansial dan automated trading.

Page 41: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

www.mifx.com Futures Monthly l 41

Ilustrasi 1.

Ilustrasi 2.

Ilustrasi 3.

Ilustrasi 4.

AUTOMATED TRADING - February 2013 71st EditionFutures Monthly Edisi February 2013

Albertus Christian K. - Senior Researcher and Analyst Monex

diri mereka sendiri akan kerugian yang lebih besar.

Berikut ini adalah strategi hedging ala Sure Fire yang cukup terbukti memiliki risiko minim dan profit yang cukup konstan, jika diikuti dengan money management yang baik :

1. Secara sederhana, bila diasumsikan tidak ada spread, robot akan ambil posisi dengan arah MACD. Misalnya Buy 0.1 Lot di 1.2160, beberapa saat kemudian robot akan memasang Stop Sell 0.3 lot di 1.2130.

2. Jika TP di 1.2190 tidak tercapai, dan harga justru berbalik turun dan menyentuh SL atau TP pada 1.2100, maka robot mendapatkan profit 30 pip karena Stop Sell telah menjadi Sell yang aktif.

3. Namun Jika TP dan SL di 1.2100 tidak tercapai dan harga berbalik ke atas lagi, maka robot sudah memasang Buy Stop di 1.2160 untuk mengantisipasi. Karena pada saat Stop Sell telah aktif sebelumnya, robot akan langsung memasang Stop Buy 0.6 Lot di 1.2160.

4. Jika harga terus naik dan meraih SL dan TP di 1.2190, maka robot akan membukukan profit 30 pip juga. Siklus ini terus dilakukan, di mana Expert Advisor Hedge ini akan mencari profit konstan 30 pip setiap harinya.

Page 42: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

42 l Futures Monthly www.mifx.com

INVESTMENT CLINICFutures Monthly Edisi February 2013

Iswardi Lingga – Senior Educator Monex

Manajemen risiko dan modal merupakan topik yang kerap dibahas

pada Futures Monthly edisi-edisi terdahulu. Artikel pada edisi Februari ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman tersebut, khususnya pada ruang aplikasi terhadap produk leverage yang merupakan salah satu bagian menarik dari transaksi online. Disebut menarik karena memungkinkan pelakunya untuk mendapat hasil yang lebih besar dibanding modal yang dikeluarkan.

Emas (XAU/USD) yang ditransaksikan secara online misalnya, memiliki ukuran kontrak sebesar 100 troy ons atau sekitar 3,1 kg yang bernilai $169,000 (Rp1,6 miliar). Dan untuk memperdagangkan satu kontrak komoditas ini seorang investor hanya perlu modal sebesar $1,000 atau sekitar 0,6% dari nilai total kontraknya. Padahal jika dirata-rata, pergerakan harga emas dalam 20 hari adalah sebesar 1%.

Lebih lanjut, hasil transaksinya (baik berupa keuntungan atau kerugian) dikalkulasikan terhadap ukuran kontrak dan sama sekali tidak berhubungan dengan marjin atau modal yang disetorkan. Sehingga dalam setiap $1 pergerakan emas

Lebih Fokus pada Risiko dan Modalnilainya setara $100 pada ekuiti anda, dan ketika harga mengalami kenaikan atau penurunan sebesar $10 per troy ons maka nilainya akan sama dengan $1,000 pada ekuiti anda.

Apabila deposit awal yang anda setorkan adalah $10,000, maka setiap $10 pergerakan emas akan bernilai 10% bagi ekuiti anda, baik dalam bentuk keuntungan maupun kerugian. Jika Anda mengalami kesalahan 10 kali dengan jumlah yang sama, maka dana deposit anda akan tergerus habis. Dan sebaliknya jika posisi anda tepat selama 10 transaksi berturut-turut dengan jumlah yang sama, maka anda telah melipatgandakan modal awal. Potensi risk dan reward inilah yang menjadi poin menarik dalam bisnis leverage sekaligus juga menjadi poin penting dalam pengelolaan resiko.

Risk to Reward dan Win Loss Ratio

Kedua konsep ini sudah sering disampaikan dalam berbagai kesempatan, apalagi dalam kaitannya dengan produk leverage. Tidak terlalu penting apakah akurasi (win loss ratio) sistem anda tinggi atau tidak, yang lebih penting adalah jumlah yang dihasilkan dari setiap transaksi. Berapa Dollar kerugian yang anda derita ketika salah dan berapa Dollar keuntungan anda ketika benar.

Jika sistem anda menghasilkan kesalahan sebanyak 7 dari 10 kali transaksi yang setiap kerugiannya sebesar $300, maka anda hanya menderita total kerugian sebesar $2,100 (tidak termasuk biaya). Sementara 3 posisi lainnya akurat dan masing-masing menghasilkan $1,000, sehingga transaksi anda secara keseluruhan masih bernilai positif $900.

Kebanyakan dari kita akan berjuang keras untuk menemukan sistem trading yang memiliki akurasi tinggi. Namun jika proses tersebut tidak mempertimbangkan risiko terhadap imbal hasilnya, maka gambaran trading anda belum tentu menghasilkan return positif. Walau

Tidak terlalu penting apakah akurasi (win loss ratio) sistem anda tinggi

atau tidak, yang lebih penting adalah jumlah

yang dihasilkan dari setiap transaksi

Page 43: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

www.mifx.com Futures Monthly l 43

INVESTMENT CLINIC - February 2013 71st EditionFutures Monthly Edisi February 2013

Iswardi Lingga – Senior Educator Monex

sudah memakai sistem trading paling akurat sekalipun. Namun demikian, hal ini tidak mungkin dilakukan tanpa adanya sebuah sistem trading yang memiliki akurasi terukur.

Tabel 1 dapat dijadikan panduan untuk menyesuaikan kebutuhan standar dalam pengujian kinerja

hasilnya. Setelah hal ini dilakukan, anda dapat melakukan pengujian dengan menggunakan rumus:

• = (posisi benar x keuntungan per transaksi) – (posisi salah x kerugian per transaksi)

ruang lebih untuk bergerak dan menyesuaikan diri dengan dinamika pergerakan harga. Asalkan anda tetap memantau hasil kisaran rata-ratanya pada persentase yang sama. Anda dapat menggunakan formula di bawah ini untuk mendapatkan hasil rata-rata yang dimaksud;

• = (av.posisi benar x av.keuntungan per transaksi) – (av.posisi salah x av.kerugian per transaksi)

Tidak masalah jika sistem anda memiliki kisaran historical stop loss antara $200-$400 dengan keuntungan yang dihasilkan berada di antara $1,200 - $800 selama hasil rata-rata keduanya tetap $300 dan $1,000.

Nilai ini juga tidak berarti sebuah angka pasti, karena performance

sistem trading anda. Kolom kiri pada tabel tersebut menunjukkan bahwa jika sistem anda menghasilkan jumlah kerugian dalam Dollar 3 kali lebih besar dibanding keuntungannya, maka akurasi sistem trading yang anda butuhkan minimal 80% (2 salah:8 benar). Semakin kecil jumlah kerugian berbanding jumlah keuntungan, maka semakin kecil pula akurasi yang dibutuhkan oleh sistem anda untuk mampu bertahan dalam arena trading.

Terus berusaha meningkatkan akurasi sistem trading anda sekaligus memperhatikan rasio risiko dan imbal

Jika hasilnya bernilai positif (tentunya dengan menyertakan komponen biaya) maka anda memiliki prospek untuk meraih hasil yang positif.

Ada satu hal yang perlu diingat dan diperhatikan dalam mengaplikasikan kombinasi kedua konsep ini, yakni anda tidak perlu memaksakan setiap transaksi secara exact. Misalnya dengan memaksakan stop loss harus sebesar $300 dan profit harus bernilai $1,000 pada setiap transaksi. Konsep ini lebih mudah diterapkan pada hasil rata-rata, sehingga sistem anda memiliki

Konsep ini lebih mudah diterapkan

pada hasil rata-rata, sehingga sistem anda memiliki ruang lebih untuk bergerak dan menyesuaikan diri dengan dinamika pergerakan harga

sistem bisa berbeda antara sejarah masa lalu dan masa depan. Namun demikian, nilai ini menjelaskan apa yang bisa diharapkan dari sekian transaksi yang akan anda lakukan. Sehingga anda memiliki kepercayaan diri dan ketenangan mental pada saat melakukan aktivitas trading.

Berlanjut ke edisi berikutnya, kirimkan tanggapan dan saran Anda ke: [email protected]

Page 44: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

44 l Futures Monthly www.mifx.com

FUNDAMENTAL ANALYSISFutures Monthly Edisi February 2013

Azhar Fauzi Noor - Researcher and Educator Monex Medan

Sebagian besar analis maupun pengamat di berbagai media keuangan memberi kesan

bahwa sekarang adalah waktu yang tepat bagi kita untuk memahami sebuah siklus investasi. Banyak pelaku pasar tidak mampu membaca siklus bisnis karena terbiasa fokus pada transaksi jangka pendek dan berita-berita utama yang sedang hangat dibicarakan. Ilustrasi di bawah ini adalah hasil penelitian dari

penguatan terkuat di pasar saham pasca era Perang Dunia II. Indeks Beta bursa saham negara lain juga memperlihatkan hal serupa atau bahkan lebih baik dari harapan. Selama periode yang sama, indeks DAX Jerman naik hingga 111%, STI Singapura menguat 113%, Bolsa Meksiko melonjak 160%, Nasdaq 100 (AS) meraup 168%, Dow Jones (AS) industri meraih 174%, Dow Jones sektor discretionary melambung 216%, indeks komposit Filipina dan SETI Thailand masing-masing meroket sebanyak 236% dan 260%.

Saat indeks S&P500 menguat ke level tertingginya di 1474, pendapat para investor terbagi antara yang menilai bahwa kenaikan belum berakhir dan mereka yang melihat

Fundamental Ekonomi Update – 2013Bagian 1

Perekonomian global memperlihatkan sedikit ketahanan di penghujung 2012. Indeks manufaktur pulih kembali ke angka 53.7 pada bulan Desember, atau naik sedikit dibandingkan data bulan sebelumnya yang sebesar 53.6. Namun demikian bukan berarti kita bisa langsung menentukan apakah kondisi ekonomi telah memperlihatkan ekspansi atau justru resesi.

Gambar 1. Siklus Ekonomi Global

Gambar 2. Grafik S&P 500 (2007-2012)

Bank of America/Merril Lynch, yang menggambarkan siklus bisnis dan investasi yang dimulai sejak bulan Maret (perhatikan Maret 2009). Dari sini kita bisa menilai apakah kondisi investasi akan kembali tertinggal dari siklusnya.

Indeks saham S&P 500 telah meraih return lebih dari 120% sejak Maret 2009 hingga 2012. Kinerjanya tercatat sebagai salah satu fase

Page 45: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

www.mifx.com Futures Monthly l 45

Singkat kata, pasar saham yang biasa dijadikan investasi

jangka panjang sekarang bukan lagi

produk yang menarik.

Gambar 3. Perbandingan Grafik Indeks S&P 500 dan Indeks Lain

Source: SentimenTrader.com

FUNDAMENTAL ANALYSIS - February 2013 71st EditionFutures Monthly Edisi February 2013

Azhar Fauzi Noor - Researcher and Educator Monex Medan

Gambar 4. Trend Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat

Source : Fidelity Investments

bahwa rally telah usai. Tetapi jika dikaitkan dengan siklus bisnis dan investasi sebenarnya situasi ini termasuk tidak relevan. Mengacu pada tren bullish yang terjadi di awal tahun 2009 dan 2011, cenderung muncul opini umum “yang paling mungkin adalah merealisasikan gain-nya”. Secara teknis, indeks S&P 500 kini sedang mendekati area resistance besar antara 1450-1550. Perhatikan perbandingan grafik antara S&P500 dan indeks saham lainnya di atas ini.

Grafik di atas menunjukkan bahwa mayoritas investor terus berburu produk saham dan aset berisiko lainnya sejak Agustus 2012. Namun, tren bullish tersebut belum tercermin dalam keuntungan yang nyata hingga sekarang. Investor yang berpedoman pada pendapatan bisnis perusahaan tentu masih bersikap optimis terhadap prospek harga saham Amerika Serikat. Di sisi lain banyak pemilik modal justru giat melakukan aksi jual dalam beberapa waktu terakhir. Apabila

masalah ‘fiscal cliff’ memang benar-benar sukses dipecahkan dan perekonomian berada dalam fase yang bagus, mengapa pelaku pasar terus menjual sahamnya seperti saat ini? Jawabannya kemungkinan besar karena kondisi bisnis Amerika yang sesungguhnya sedang memburuk. Singkat kata, pasar saham yang biasa dijadikan investasi jangka panjang sekarang bukan lagi produk yang menarik. Apalagi jika siklus bisnis dan investasi benar terjadi, maka proyeksi harga saham yang lebih rendah akan terbukti di tahun 2013 ini. Sebagai bahan referensi, perhatikan bagan berikut :

Page 46: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

NIKKEIProduct Nikkei Specification Nikkei Berjangka (JPJ30 / JPJ5U) Posisi Harus dilikuidasi Saat Kontrak BerakhirNikkei Berkala (JPK50 / JPK5U) Posisi Diperpanjang Secara Otomatis Contract Size JPJ30 /JPJ5U 1 Index Tick Rp. 30.000 / $5Contract Size JPK50 / JPK5U 1 Index Tick Rp. 50.000 / $5Minimum Fluctuation 5 Index Tick MARGINS Necessary Margin JPJ30 Day Trade = $450/lot, Overnight = $900/lotNecessary Margin JPJ5U / JPK50 / JPK5U Day Trade - $750 / Lot, Overnight = $1,500/LotFee 3 point / Lot / Side Spread 5 point (Normal Market) Gap Margin Overnight Trading Hours 06.45 AM – 13.25 AM, 14.15 PM – 01.00 AM WIB

Fix Rate 1 US$ = Rp. 10.000

Contoh transaksi

Seorang nasabah membeli indeks Nikkei Berkala (JPK50) sebanyak 10 lot di harga 108501. Jika Indeks Nikkei naik ke harga 11.000 dan nasabah berhasil melikuidasi posisinya di harga tersebut. Perhitungan transaksi:

P/L = ( Harga Jual-harga Beli ) x kontrak x lot = (11.000 – 10.850) x Rp. 50.000 x 10 lot = Rp. 75.000.000Maka keuntungan nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 75 Juta

2. Jika ternyata Indeks Nikkei mengalami penurunan dan nasabah sudah menempatkan stop loss atau membatasi kerugian di level 10.800

Perhitungan transaksi:

P/L = (Harga Jual-Harga Beli) x kontrak x lot = (10.800 – 10.850) x Rp. 50.000 x 10 lot = - Rp. 25.000.000,- Maka kerugian nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 25 Juta.

*Perhitungan di atas tidak termasuk komisi

Public Holiday February 2013

46 l Futures Monthly www.mifx.com

6 Waitangi Day Country: New Zealand

10 Chinese New Year Country: Indonesia

9-11 Lunar New Year’s Holiday Country: South Korea

11 NationalFoundationDay Country:Japan

11-13 Lunar New Year Country: Hong Kong

11-15 Lunar New Year Country: China

18 FamilyDay Country:Canada

18 Presidents’ Day Country: US

Page 47: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

www.mifx.com

Kebijakan suku bunga ekstra rendah diperkirakan berlanjut hingga 2014. Sementara kebijakan Quantitative Easing III telah diambil, stimulus pembelian obligasi ditambah menjadi $45 miliar setiap bulan.

“Kebijakan terdekat adalah tetap mempertahankan tingkat suku bunga karena target inflasi 2% masih tercapai dan diperkirakan turun lagi pada tahun ini,” demikian kata Mario Draghi, Presiden ECB.

“Pada kuartal pertama tahun ini tidak ada perubahan mendasar dalam kebijakan suku bunga. Sementara Quantitative Easing masih menjadi komponen kebijakan,” demikian ujar Joost Beaumont, Ekonom ABN Amro Bank NV, London.

Mayoritas ekonom memperkirakan SNB tidak mengubah kebijakan suku bunga 0-0,25%. Di sisi lain, pematokan nilai tukar EUR/CHF di level 1.2 masih akan berlanjut.

“Penurunan tingkat suku bunga akan berlanjut di tahun 2013 hingga mencapai 2%,” demikian ulasan Australia & New Zealand Banking Group Ltd.

Tingkat suku bunga 0.1% masih tetap. Namun pada pertemuan terakhir, BOJ mengadopsi target inflasi menjadi 2% lebih tinggi dari sebelumnya yang hanya 1%. BOJ juga akan menambah pembelian aset sebesar 13 T yen per bulan di tahun 2014.

31 Januari 2013

7 Februari 2013

7 Februari 2013

14 Maret 2013

5 Februari 2013

14 Februari 2013

13 Desember 2012/Unchanged(perubahan terakhir pada:

16 Desember 2008: 75 bps cut)

10 Januari 2013/Unchanged(perubahan terakhir pada: 5 Juli 2012: 25 bps cut)

10 Januari 2013/Unchanged(perubahan terakhir pada: 5 Maret 2009: 50 bps cut)

13 Desember 2012/Unchanged(perubahan terakhir pada:

11 Desember 2008: 50 bps cut)

4 Desember 2011/ Changed(perubahan terakhir pada:

3 Desember 2013:25 bps cut)

20 Desember 2012/Unchanged(perubahan terakhir pada:

19 Desember 2008: 20 bps cut)

Sebagian besar analis keuangan memperkirakan tingkat inflasi tahun 2013 masih dalam taraf wajar dan terkendali seperti tahun 2012. Oleh karena itu, tingkat suku bunga akan stabil di level saat ini. Inflasi berada di level 3,97%-4,6% dan suku bunga diprediksi tetap di 5,75%.

12 Februari 201310 Januari 2013/Unchanged(perubahan terakhir pada:

9 Februari 2012: 25 bps cutBank Indonesia (BI)

5.75 %

Federal Reserve (The Fed)0.0%-0.25%

European Central Bank (ECB)0.75%

Bank of England (BOE)0.50%

Swiss National Bank (SNB)0.25%

Reserve Bank of Australia (RBA)3.00%

Bank of Japan (BOJ)0.10%

Kebijakan suku bunga masih bisa dipertahankan sampai pertengahan 2013. Tingkat inflasi sekarang berada di 1.2% dan tingkat pengangguran menurun jadi 7.2% dari 7.4% yang tercatat satu bulan sebelumnya

6 Maret 20124 Desember 2012/Unchanged

(perubahan terakhir pada: 8 September 2010: 25 bps hike)Bank of Canada (BOC)

1.00%

ASB Bank memprediksi kenaikan suku bunga pertama akan terjadi di bulan September 2013 kemudian diikuti oleh penyesuaian selanjutnya di bulan Desember. Kemudian level 3 % akan dievaluasi selama enam sebelum keputusan baru diambil.

31 Januari 20136 Desember 2012/ Unchanged

(perubahan terakhir pada: 10 Maret 2011: 50 bps cut)Reserve Bank of New Zealand

2.50 %

Central Bank Last Meeting Next Meeting Outlook

CENTRAL BANKS INTEREST RATE OUTLOOKFutures monthly edisi February 2013

Dwi Aviono Pamudji - Senior Researcher and Educator Monex Bandung

www.mifx.com Futures Monthly l 47

Page 48: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

48 l Futures Monthly www.mifx.com

DATE TIME (WIB) DATA PREVIOUS

GLOBAL ECONOMIC CALENDARFutures Monthly Edisi February 2013

Adityawarman - Researcher and Educator Monex Surabaya

Page 49: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71
Page 50: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

Mr. Invesment

Johannes Ginting Head of Education Monex

M A D = Make A Different

Page 51: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71
Page 52: Majalah Futures Monthly Februari 2013 Edisi 71

Top Related