Download - LP Stroke Fix
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
1/29
LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP DASAR TEORI
DAN ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PADA PASIEN DENGAN STROKE
OLEH :
I DEWA AYU ADRINI HUDYANA
P07120213002
TINGKAT 3 SEMESTER VI
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
D IV REGULER
2016
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
2/29
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP DASAR TEORI DAN ASUHAN KEPERAWATAN
STROKE
I. KONSEP DASAR TEORI
A. PENGERTIAN
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan
peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan
otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau
kematian. Sedangkan menurut Hudak (1996), stroke adalah defisit
neurologi yang mempunyai serangan mendadak dan berlangsung 2 jam
sebagai akibat dari !ardio"as!ular disease (#$%). (&ransis!a ' 'atti!a!a,
2)
*enurut +H, stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang
berkembang !epat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan
gejala-gejala yang berlangsung selama 2 jam atau lebih yang
menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain
"askular. (rif *utta/in, 2)Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan
defisit neurologis mendadak sebagai akibat iskemia atau hemorargi
sirkulasi saraf otak. (Sudoyo ru, dkk.29)
B. TANDA DAN GEJALA
1. 0ehilanganmenurunnya kemampuan motorik (kelemahan atau
kelumpuhan separuh anggota badan)
2. 0ehilanganmenurunnya kemampuan komunikasi disertai mulut
men!ong atau tidak simetris. 3angguan persepsi
. 3angguan daya ingat dan pengelihatan
4. %isfungsi 12 syaraf kranial, kemampuan sensorik, refleks otot,
kandung kemih
C. ETIOLOGIPENYEBAB
1. 5hrombosis #erebral
5hrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami
oklusi sehingga menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
3/29
menimbulkan oedema dan kongesti di sekitarnya.5hrombosis biasanya
terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat
terjadi karena penurunan akti"itas simpatis dan penurunan tekanan
darah yang dapat menyebabkan iskemi serebral. 5anda dan gejala
neurologis seringkali memburuk pada jam setelah
thrombosis.'eberapa keadaan dibaah ini dapat menyebabkan
thrombosis otak 7
a. therosklerosis
therosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta
berkurangnya kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah.
*anifestasi klinis atherosklerosis berma!am-ma!am. 0erusakan
dapat terjadi melalui mekanisme berikut 7
1) 8umen arteri menyempit dan mengakibatkan berkurangnya
aliran darah.
2) klusi mendadak pembuluh darah karena terjadi thrombosis.
) 5empat terbentuknya thrombus, kemudian melepaskan kepingan
thrombus (embolus).
) %inding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma kemudian
robek dan terjadi perdarahan.
b. Hyper!oagulasi pada polysitemia
%arah bertambah kental, peningkatan "iskositashematokrit
meningkat dapat melambatkan aliran darah serebral.
!. rteritis ( radang pada arteri )
2. mboli
mboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak
oleh bekuan darah, lemak dan udara. :ada umumnya emboli berasal
dari thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri
serebral. mboli tersebut berlangsung !epat dan gejala timbul kurang
dari 1- detik. 'eberapa keadaan dibaah ini dapat menimbulkan
emboli 7
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
4/29
a. 0atup-katup jantung yang rusak akibat ;heumatik Heart
%isease(;H%)
b. *iokard infark
!. &ibrilasi
0eadaan aritmia menyebabkan berbagai bentuk pengosongan
"entrikel sehingga darah terbentuk gumpalan ke!il dan seaktu-
aktu kosong sama sekali dengan mengeluarkan embolus-embolus
ke!il.
d. ndokarditis oleh bakteri dan non bakteri, menyebabkan
terbentuknya gumpalan-gumpalan pada endo!ardium.
. Haemorhagi
:erdarahan intrakranial atau intraserebral termasuk perdarahan
dalam ruang subara!hnoid atau kedalam jaringan otak sendiri.
:erdarahan ini dapat terjadi karena atherosklerosis dan hypertensi.
kibat pe!ahnya pembuluh darah otak menyebabkan perembesan darah
kedalam parenkim otak yang dapat mengakibatkan penekanan,
pergeseran dan pemisahan jaringan otak yang berdekatan,sehingga otak
akan membengkak, jaringan otak tertekan, sehingga terjadi infark otak,
oedema, dan mungkin herniasi otak.:enyebab perdarahan otak yang
paling la
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
5/29
!. #ardia! output turun akibat aritmia
4. Hipoksia setempat
a. Spasme arteri serebral, yang disertai perdarahan subara!hnoid.
b. $asokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migrain.
D. PATO!ISIOLOGI
&aktor risiko Riwayat hipertensi tak
Arterosklerosis +Gangguan aliran darah
(oklusi) pada middle
cerebral artery khususnya
medullary per!orating
"enurunan aliran
#erebral blood $ow !alls
to less than %& m'1
gmin (*melter , -are
#erebral
Respon seluler
/egagalan
glikolisis
#-0 1&%ml1gmnt
gangguan elektrik
pada 22G (isoelektrik)
/egagalan A5" #-0 61ml1gmnt
gangguan membran
sel (ionic pump 7 / 8a
Gangguan
keseimbangan elektrolitintrasel (8a #a air
#-0 :6ml1gmnt 1% ;am neuron
mengecil sitoplasma
nukleus rusak , sel
mati (Dutka 1331dlm
Cytotoxic
edema/edem
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
6/29
E. KLASI!IKASIa. Stroke Hemoragik
Stroke Hemoragik adalah disfungsi neurologis fokal yang akut dan
disebabkan oleh perdarahan primer subtansi otak yang terjadi se!ara
spontan bukan oleh karena trauma kapitis, disebabkan oleh karena
pe!ahnya pembuluh arteri, "ena, dan kapiler. :erdarahan otak dibagi
dua, yaitu >
1) :erdarahan ?ntra #erebri
:e!ahnya pembuluh darah terutama karena hipertensi
mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak, membentuk
massa yang menekan jaringan otak dan menimbulkan edema otak.
2) :erdarahan Sub raknoid
G"#$%$ PIS PSA
T&'()%*+$ %alam 1 jam 1-2 menit
N+",& K"-$%$ Hebat Sangat hebat
K"$/$,$* *enurun *enurun sementara
K"#$* =mum Sering fokal
T$*/$ ,$*$*$* '"*&*"$% @- @@@
H"'&-$,"" @@ @-
G$*)$* $,$ $4 @ @@@
sit Risikoketidakefektifan
perfusi jaringan
serebral Hemis!er kiri Area broca (?? 8 #. @ B B
Hemipare
se kanan
A!asia
motorik
Gangguan
mengunyah
Gangguan
mobilitas
sik
Desit
self care
Gangguan
komunikas
i verbal
Ganggua
n
menelan
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
7/29
T$("% 2.5 :erbedaan :erdarahan ?ntraserebri dengan :erdarahan
Subarakhnoid
b. Stroke Aon Hemoragik?skemik
'iasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur,
atau di pagi hari. 5idak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang
menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder
serta kesadaran umumnya baik.
1) :erjalanan penyakitstadium.
a) 5?
3angguan neurologis lokal yang terjadi selama beberapa
menit sampai dengan beberapa jam dan gejala yang timbul
akan hilang dengan spontan dan sempurna dalam aktu
kurang dari 2 jam.
b) Stroke ?n"olusi
Stroke yang masih terjadi terus sehingga gangguan
neurologis semakin beratburuk dan berlangsung selama 2 jambeberapa hari.
!) Stroke 0omplet
3angguan neurologis yang timbul sedah menetap, dapat
diaali oleh serangan 5? berulang.
!. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. #5 S!an
*emperlihatkan se!ara spesifik letak edema, posisi hematoma,
adanya jaringan otak yang infark atau iskemia, serta posisinya se!ara
pasti. Hasil pemeriksaan biasanya didapatkan hiperdens fokal,
kadang-kadang masuk ke "entrikel, atau menyebar ke permukaan
otak.
2. *;?
%engan menggunakan gelombang magnetik untuk menentukan
posisi serta besarluas terjadinya perdarahan otak. Hasil pemeriksaan
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
8/29
biasanya didapatkan area yang mengalami lesi dan infark dari
hemoragik.
. ngiografi Serebri
*embantu menemukan penyebab dari stroke se!ara spesifik
seperti perdarahan arterio"ena atau adanya ruptur dan untuk men!ari
sumber perdarahan seperti aneurimsa atau malformasi "askuler.
. =S3 %oppler
=ntuk mengidentifikasi adanya penyakit arterio"ena (masalah
sistem karotis).
4. 3
:emeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan
dampak dari jaringan yang infark sehingga menurunnya impuls listrik
dalam jaringan otak.
6. Sinar B tengkorak
*enggambarkan perubahan kelenjar lempeng pienal daerah yang
berlaanan dari massa yang luas, kalsifikasi karotis interna terdapat
pada trombosis serebral> kalsifikasi parsial dinding aneurisma pada
perdarahan subarakhnoid.
C. &ungsi 8umbal
5ekanan yang meningkat dan disertai ber!ak darah pada !airan
lumbal menunjukkan adanya hemoragik pada subarakhnoid atau
perdarahan pada intrakranial. :eningkatan jumlah proteinmenunjukkan adanya proses inflamasi. Hasil pemeriksaan likuor yang
merah biasanya dijumpai pada perdarahan yang masif, sedangkan
perdarahan yang ke!il biasanya arna likuor masih normal
(Dantokrom) seaktu hari-hari pertama.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
9/29
=ntuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor-faktor kritis
sebagai berikut 7
'erusaha menstabilkan tanda-tanda "ital dengan 7
1. *empertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan
pengisapan lendir yang sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan
trakeostomi, membantu pernafasan.
2. *engontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk
usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
. 'erusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung.
. *eraat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai
kateter.
&. *enempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan
se!epat mungkin pasien harus diubah posisi tiap 2 jam dan
dilakukan latihan-latihan gerak pasif.
a. :engobatan 0onser"atif
1. $asodilator meningkatkan aliran darah serebral (%S) se!ara
per!obaan, tetapi maknanya 7pada tubuh manusia belum dapat
dibuktikan.
2. %apat diberikan histamin, aminophilin, aseta
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
10/29
H. KOMPLIKASI
1. Hipoksia serebral
2. :enurunan aliran darah serebral
. mbolisme serebral
. :neumonia aspirasi
4. ?S0, ?nkontinensia
6. 0ontraktur
C. 5romboplebitis
. brasi kornea
9. %ekubitus
1. n!ephalitis
11. #H&
12. %isritmia, hidrosepalus, "asospasme
II.ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
A. PENGKAJIAN KEPERAWATANa. ?dentitas :asien
*eliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan *;S,
nomor rekam medik, dan diagnosa medis.
b. ?nitial Sur"ey
:ada ?nitial sur"ey (pengkajian kesadaran) yang dilakukan adalah
E$:=F, yaitu 7
a. lertness 7 0aji apakah pasien sadar atau tidak.
b. $erbal 7 0aji apakah pasien sadar atau tidak jika dipanggil
'apak?bu.
!. :ain 7 0aji apakan pasien sadar atau tidak jika diberi rangsangan
nyeri (men!ubit, menggosok sternum dengan kepalan tangan,
men!ubit putting susu)
d. =nrespons 7 apabila pasien tidak ada respon sama sekali baik
dengan rangsangan "erbal maupun non "erbal.
!. :engkajian primer
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
11/29
a. iray7 pengkajian mengenai kepatenan jalan napas. 0aji adanya
obstruksi pada jalan napas karena dahak, lendir pada hidung, atau
benda asing lain dan kontrol kestabilan tulang leher.
b. 'reathing7 kaji adanya dispneu, kaji pola pernapasan yang tidak
teratur, kedalaman napas, frekuensi pernapasan, ekspansi paru,
pengembangan dada.
!. #ir!ulation7 meliputi pengkajian "olume darah dan !ardia! output
serta perdarahan. :engkajian ini meliputi tingkat kesadaran, arna
kulit, #;5, nadi, dan adanya perdarahan.
d. %isability7 pemeriksaan neurologis, yang dinilai adalah tingkat
kesadaran, refleks fisiologis, refleks patologis, kekuatan otot serta
ukuran dan reaksi pupil.:engukuran kekuatan otot menurut (rif
muta//in,2)
1) Ailai 7 'ila tidak terlihat kontraksi sama sekali.
2) Ailai 1 7 'ila terlihat kontraksi dan tetapi tidak ada gerakan
pada sendi.
) Ailai 2 7 'ila ada gerakan pada sendi tetapi tidak bisa
melaan grafitasi.
) Ailai 7 'ila dapat melaan grafitasi tetapi tidak dapat
melaan tekanan pemeriksaan.
4) Ailai 7 'ila dapat melaan tahanan pemeriksaan tetapi
kekuatanya berkurang.
6) Ailai 4 7 'ila dapat melaan tahanan pemeriksaan dengan
kekuatan penuh.
e. Dposurekontrol lingkungan7 pemeriksaan pada seluruh tubuh
pasien untuk dapat melihat dengan jelas adanya jejas atau tanda
kegaatdaruratan yang mungkin tidak terlihat agar tidak terjadi
hipotermi.
d. :engkajian sekunder :engkajian sekunder adalah pemeriksaan kepala sampai kaki (head to
toe) termasuk re-e"aluasi pemeriksaan 55$. Setiap pemeriksaan yang
lengkap memerlukan anamnesis mengenai riayat perlukaan.
;iayat E*:8F sangat perlu untuk diingat, yaitu lergi, *edikasi
(obat-obatan), past illness (penyakit yang sebelumnya diderita,
misalnya hipertensi), last meal (terakhir makan jam berapa), e"ents
(hal yang bersangkutan dengan sebab !edera).
1. %ata riayat kesehatan
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
12/29
a. ;iayat kesehatan dahulu
danya riayat hipertensi, riayat stroke sebelumnya, diabetes
melitus, penyakit jantung, anemia, riayat trauma kepala,
kontrasepsi oral yang lama, penggunaan anti koagulan, aspirin,
"asodilatator, obat-obat adiktif, dan kegemukan.
b. ;iayat kesehatan sekarang
Serangan stroke berlangsung sangat mendadak, pada saat klien
sedang melakukan akti"itas ataupun sedang beristirahat.
'iasanya terjadi nyeri kepala, mual, muntah, bahkan kejang
sampai tidak sadar, selain gejala kelumpuhan separuh badan atau
gangguan fungsi otak yang lain.
!. ;iayat kesehatan keluarga'iasanya ada riayat keluarga yang menderita hipertensi,
diabetes melitus, atau adanya riayat stroke dari generasi
terdahulu.
2. ;iayat dan *ekanisme 5rauma
0aji apakah ada riayat penyakit yang sama sebelumnya dan
bagaimana proses terjadinya keadaan sakit yang dirasakan pasien.
. :emeriksaan &isik Head to 5oe
a. 0epala
Seluruh kulit kepala diperiksa. Seringkali penderita tampak
mengalami !edera ringan dan ternyata terdapat darah yang
berasal dari belakang kepala. 8akukan inspeksi dan palpasi
seluruh kepala dan ajah untuk melihat adanya laserasi,
kontusio, fraktur dan luka termal.
b. +ajah
pabila !edera terjadi di sekitar mata jangan lalai dalam
memeriksa mata karena apabila terlambat akan terjadi
pembengkakan pada mata sehingga pemeriksaaan sulitdilanjutkan. 8akukan re-e"aluasi kesadaran dengan skor 3#S.
1. *ata7 periksa kornea mata ada !edera atau tidak, pupil 7
reflek terhadap !ahaya, pembesaran pupil, "isus
2. Hidung7 apabila terdapat pembengkakan lakukan palpasi
akan kemungkinan krepitasi dari suatu fraktur.
. 5elinga7 periksa dengan senter mengenai keutuhan
membran timpani atau adanya hemotimpanum.
. ;ahang atas7 periksa stabilitas rahang atas.
4. ;ahang baah7 periksa akan adanya fraktur.
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
13/29
b. $ertebra Ser"ikalis dan 8eher
:ada saat memeriksa leher, kolar terpaksa dilepas. Gangan lupa
untuk melakukan fiksasi pada leher dengan bantuan petugas lain.
:eriksa adanya !edera tumpul atau tajam. %e"iasi trakea dan
simetri pulsasi. 5etap jaga imobilisasi segaris dan proteksi ser"ikal.
Gaga airay, pernafasan dan oksigenasi. 0ontrol perdarahan, !egah
kerusakan otak sekunder.
!. 5horaksGantung
:emeriksaan dilakukan dengan look, listen, feel.
?nspeksi 7 dinding dada bagian depan, samping dan belakang untuk
adanya trauma tumpul tajam, pemakaian otot pernafasan tambahan
dan ekspansi torak bilateral.uskultasi7 lakukan auskultasi pada bagian depan untuk bising
nafas (bilateral) dan bising jantung.
:alpasi7 lakukan palpasi pada seluruh dinding dada untuk adanya
trauma tajam tumpul, emfisema subkutan, nyeri tekan dan
krepitasi.
:erkusi7 lakukan perkusi untuk mengetahui adanya hipersonor dan
keredupan.
d. bdomen
#edera intra abdomen biasanya sulit terdiagnosa, berbeda dengan
keadaan !edera kepala yang ditandai dengan penurunan kesadaran,
fraktur "ertebrae dengan kelumpuhan (penderita tidak sadar akan
keluhan nyeri perutnya dan defans ototnyeri tekan).
?nspeksi7 inspeksi abdomen bagian depan dan belakang untuk
melihat adanya trauma tajam, tumpul dan adanya perdarahan
internal.
uskultasi7 auskultasi bising usus untuk mengetahui adanya
penurunan bising usus.:alpasi7 palpasi abdomen untuk mengetahui adanya nyeri tekan,
defans muskuler, nyeri lepas yang jelas.
:erkusi7lakukan perkusi mengetahui adanya nyeri ketok, bunyi
timpani akibat dilatasi lambung akut atau redup bila ada
hemoperitoneum.
pabila ragu-ragu mengenai perdarahan intra abdomen dapat
dilakukan pemeriksaan %:8 ataupun =S3.
e. :el"is
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
14/29
#edera pel"is yang berat akan tampak pada pemeriksaan fisik
(pel"is menjadi tidak stabil). :ada !edera berat ini, kemungkinan
penderita akan masuk dalam keadaan syok yang harus segera
diatasi. 'ila ada indikasi lakukan pemasangan :S3gurita untuk
kontrol perdarahan dari fraktur pel"is.
f. :erineum dan ;ektum
0aji adanya tanda-tanda kelainan pada perineum dan re!tum.
g. 3enitalia
0aji adanya tanda-tanda kelainan pada genitalia.
h. :unggung
:eriksa punggung dengan long roll (memiringkan penderita dengan
tetap menjaga kesegarisan tubuh).
i. kstremitas:emeriksaan dilakukan dengan look-feel-mo"e. :ada saat inspeksi,
jangan lupa untuk memeriksa adanya luka dekat daerah fraktur
terbuka, pada saat palpasi jangan lupa untuk memeriksa denyut
nadi distal dari fraktur dan jangan dipaksakan untuk bergerak
apabila sudah jelas mengalami fraktur. Sindroma kompartemen
(tekanan intra kompartemen dalam ekstrimitas meninggi sehingga
membahayakan aliran darah) mungkin akan luput dari diagnosis
pada penderita yang mengalami penurunan kesadaran.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ;isiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
2. 3angguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan
otot
. %efisit peraatan diri> mandi, berpakaian, makan, eliminasi
berhubungan dengan kelemahan
. 3angguan komunikasi "erbal berhubungan dengan gangguan sistemsaraf pusat
4. 3angguan menelan berhubungan dengan keterlibatan saraf kranial
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
15/29
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
N
D&$*$
K"-",$$$* NOC NIC
1 ;isiko
ketidakefektifan
perfusi jaringan
serebral
NOC :
• S$) S&,4)%$&
• P",)& J$,&*$*
S","(,$%
• S$) N"),%&
Setelah dilakukan
tindakan keperaatan
selama 1 D 2 jam,
diharapkan suplai aliran
darah ke otak lan!ar
dengan kriteria hasil7
1. *endemonstrasikan
status sirkulasi yang
ditandai dengan 7
- 5ekanan systole
dan diastole dalam
rentang yang
diharapkan
- 5idak ada
ortostatik
hipertensi
- 5idak ada tanda
tanda peningkatan
NIC :
P,'& P",)&
S","(,$%
- 0onsultasi
dengan dokter
untuk
menentukan
parameter
hemodinamik,
dan
mempertahankan
hemodinamik
dalam rentang
yang diharapkan
- ?nduksi
hipertensi dengan
ekspansi "olume
atau inotropik
atau agen
"asokonstriksi
sesuai instruksi
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
16/29
tekanan
intrakranial (tidak
lebih dari 14
mmHg)
2. *endemonstrasikan
kemampuan kognitif
yang ditandai dengan7
- 'erkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai dengan
kemampuan
- *enunjukkan
perhatian,
konsentrasi dan
orientasi
- *emproses
informasi
- *embuat
keputusan dengan
benar
C. *enunjukkan fungsi
sensori motori kranial
yang utuh 7 tingkat
kesadaran membaik,
tidak ada gerakan
gerakan in"olunter
untuk
mempertahankan
parameter
hemodinamik dan
mempertahankan
!erebral
perfusion
pressure (#::)
- 'erikan
agents yang
memperbesar
"olume
intra"askuler
misalnya (koloid,
produk darah,
atau kristaloid)
- *onitor
protrombine time
(:5) dan partial
thromboplastine
time (:55)
- 'erikan
agent rheologi!
(manitol dosis
rendah, lo-
mole!ular-
eight-deDtrans
- :ertahankan
le"el hematokrit
sekitar
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
17/29
untuk pemberian
terapi hemodilusi
hiper"olemia
- :ertahankan
kadar glukosa
serum dalam
batas normal
- 0onsultasi
dengan dokter
untuk
mengoptimalkan
posisi kepala (14-
derajat) dan
monitor respon
pasien terhadap
pengaturan posisi
kepala
- Hindari
menekuk leher
atau menekuk
pinggul atau lutut
yang ekstrem
- 'erikan!al!ium !hannel
blo!ker,
"asopressin, anti
nyeri, anti
!oagulant, anti
platelet, anti
trombolitik
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
18/29
- 'erikan dan
monitor efek
osmoti! dan loop-
a!ti"e diureti!
dan
kortikosteroid
- *onitor efek
samping terapi
anti koagulan
- *onitor
tanda-tanda
perdarahan (pada
feses, residu
lambung yang
berupa darah)
- *onitor
tekanan intra
!ranial dan
respons pasien
terhadap akti"itas
peraatan
- *onitor
status pernafasan(frekuensi, irama,
dan kedalaman
respirasi, p2,
p#2, pH, dan
kadar
bi!arbonate)
- uskultasi
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
19/29
suara nafas untuk
mengetahui
adanya !ra!kles
atau suara nafas
tambahan lainnya
- *onitor
tanda kelebihan
!airan (misalnya
ron!hi, distensi
"ena jugularis,
edema,
peningkatan
sekresi paru)
- *onitor nilai
:a#2, Sa2
dan Hb dan
!ardia! out put
untuk
menentukan
status pengiriman
oksigen ke
jaringan
M*&, T"4$*$*
I*,$4,$*&$%
- *onitor
suhu dan kadar
leukosit
- 'antu
pemasangan
insersi alat untuk
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
20/29
memonitor 5?0
- #ek pasien
untuk tandanu!hal rigidity
(kaku kuduk)
- 'erikan
antibiotik
M*&, $)
*"),%&
- *onitor
ukuran, bentuk,
kesimetrisan dan
reaktifitas pupil
- *onitor
le"el kesadaran,
le"el orientasi
dan 3#S
- *onitor
memori jangka
pendek,
perhatian,
memori masa
lalu, mood,
perasaan, dan
perilaku
- *onitor
reflek kornea dan
reflek batuk
-*onitor
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
21/29
tonus otot,
pergerakan
motorik, tremor,
kesimetrisan
ajah
- #atat
keluhan sakit
kepala
2 3angguan
mobilitas fisik
berhubungan
dengan penurunan
kekuatan otot
NOC :
• A'()%$&: (",#$%$*
• A'()%$&: 4),&
,/$
• G",$4$* B",$'$:
A&8"
• T&*4$ '(&%&$
Setelah dilakukan
tindakan keperaatanselama 1 D 2 jam,
diharapkan klien
meminta bantuan untuk
akti"itas mobilisasi
dengan kriteria hasil7
1. *eningkatkan
akti"itas fisik
2. *emenuhi tujuan
yang ditetapkan
saling peningkatan
mobilitas
. *enyatakan
peningkatan kekuatan
dan kemampuan
untuk bergerak
NIC :
E9",&" ",$-+ :
$'()%$&*
- *onitor
keterampilan
mobilitas (tidur,
duduk, berdiri,
berjalan)
- mati
penyebab
gangguan
mobilitas klien.
- 5entukan
apakah penyebab
fisik atau
psikologis.
- :antau
kemampuan klien
untuk berakti"itas
dengan
ekstremitas, !atat
denyut nadi,
tekanan darah,
dyspnea, dan
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
22/29
. *enunjukkan
penggunaan peralatan
adaptif (misalnya,
kursi roda, pejalan
kaki) untuk
meningkatkan
mobilitas
arna kulit
sebelum dan
setelah akti"itas.
- mati
kondisi klien
sebelum
berakti"itas.
- 0onsultasika
n dengan ahli
terapi fisik untuk
e"aluasi lebih
lanjut, latihan
kekuatan,
pelatihan kiprah,
dan
pengembangan
ren!ana mobilitas.
- Sediakan
alat bantu yang
dibutuhkan untuk
kegiatan, seperti
berjalan ikat
pinggang, pejalan
kaki, tongkat,
kruk, atau kursiroda, sebelum
kegiatan dimulai.
- Gika klien
bergerak,
konsultasikan
dengan dokter
untuk e"aluasi
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
23/29
keselamatan
sebelum memulai
program latihan>
jika program
disetujui, mulai
dengan latihan
berikut (misalnya,
meregangkan dan
memperluas pada
pergelangan kaki,
lutut, pinggul).
- 'antu klien
mobilitas dan
mulai berjalan
se!epat mungkin
jika tidak
kontraindikasi.
- 5ingkatkan
kemandirian
dalam %8 dan
men!egah
ketidakberdayaan
klien
%efisit peraatan
diri> mandi,
berpakaian,
makan, eliminasi
berhubungan
dengan kelemahan
NOC :
• S"% $," : A&8&+
D$&%+ L&8&*
;ADL<
Setelah dilakukan
tindakan keperaatan
selama 1 D 2 jam,
diharapkan kebutuhan
mandiri klien terpenuhi,
NIC :
S"% C$,"
$&$*" : ADL
- *onitor
kemampuan klien
untuk peraatan
diri yang mandiri
- *onitor
kebutuhan klien
untuk alat-alat
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
24/29
dengan kriteria hasil7
- 0lien terbebas dari
bau badan
- *enyatakan
kenyamanan
terhadap kemampuan
untuk melakukan
%8s
- %apat melakukan
%8s dengan
bantuan
bantu untuk
kebersihan diri,
berpakaian,
berhias,
eliminasi, dan
makan.
- Sediakan bantuan
sampai klien
mampu se!ara
utuh untuk
melakukan self-!are.
- %orong klien
untuk melakukan
akti"itas sehari-
hari yang normal
sesuai
kemampuan yang
dimiliki.
- %orong untuk
melakukan se!ara
mandiri, tapi beri
bantuan ketika
klien tidak
mampu
melakukannya.- jarkan klien
keluarga untuk
mendorong
kemandirian,
untuk
memberikan
bantuan hanya
jika pasien tidak
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
25/29
mampu untuk
melakukannya.
- 'erikan akti"itas
rutin sehari-hari
sesuai
kemampuan.
- :ertimbangkan
usia klien jika
mendorong
pelaksanaan
akti"itas sehari-
hari.
3angguan
komunikasi "erbal
berhubungan
dengan gangguan
sistem saraf pusat
NOC :
• K')*&4$& :
E4-,"&= R""-&
• P"*%$$*
I*,'$&
Setelah dilakukan
tindakan peraatanselama 1 D 2 jam,
diharapkan komunikasi
klien tidak terhambat
dengan kriteria hasil 7
- *enerima,
menginterpretasikan,
dan
mengekspresikan
pesan lisan, tulisan,
dan non"erbal
- *engekspresikan
pesan "erbal atau
non"erbal yang
bermakna
- *ampu
NIC :
P"*&*4$$*
K')*&4$&
- 0aji tipederajat
disfungsi, seperti
pasien tidak
tampak
memahami kata
atau mengalami
kesulitan
berbi!ara atau
membuat
pengertian sendiri
- 'edakan antara
afasia atau
disartria
- :erhatikan
kesalahan dalam
komunikasi dan
berikan umpan
balik
- *inta pasien
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
26/29
memperoleh,
mengatur, dan
menggunakan
informasi
- *enunjukkan
komunikasi dengan
bahasa tertulis,
non"erbal, lisan
maupun bahasa
isyarat
mengikuti
perintah
sederhana seperti
buka mata, tunjuk
pintu dan lain-
lain dengan
mengulangi kata
ataupun kalimat
sederhana
tersebut
- 5anyakan hal-halyang bisa dijaab
oleh pasien,
misalnya nama
pasien
4 3angguan menelan
berhubungan
dengan
keterlibatan saraf
kranial
NOC :
• S$) M"*"%$*
Setelah dilakukan
tindakan peraatan
selama 1 D 2 jam,
diharapkan pasien
mampu menelan dengan
kriteria hasil 7
- *enunjukkan
menelan efektif tanpa
tersedak atau batuk
- *ampu
mengosongkan
rongga mulut
- *eningkatkan upaya
menelan
NIC :
T",$-& M"*"%$*
- 0aji kemampuan
menelan pasien
- 'erikan posisi
tegak saat pasien
makan
- :antau gerakan
lidah klien saat
makan
- :antau adanya
penutupan bibir
saat makan,
minum maupun
menelan
- jarkan pasien
untuk menggapai
partikel makanan
di bibir atau di
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
27/29
pipi
menggunakan
lidah
- :otong makanan
ke!il-ke!il
- 'erikan
peraatan mulut
bila perlu
- njurkan minum
menggunakan
sedotan
D. PELAKSANAAN
5ahap ini merupakan tahap pelaksanaan yang dilakukan oleh peraat
sesuai dengan inter"ensiperen!anaan yang telah disusun.
E. EVALUASI"aluasi disesuaikan dengan kriteria hasil, yaitu 7
1. 5ekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan
2. 'erkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan
. *eningkatkan akti"itas fisik
. *enyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan
%8s
4. *enunjukkan komunikasi dengan bahasa tertulis, non"erbal, lisan
maupun bahasa isyarat
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
28/29
!. RE!ERENSI
*arilynn , %oengoes. 2. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi
3.Gakarta7 3#, 2.
Smelt
-
8/17/2019 LP Stroke Fix
29/29
%enpasar, 29 &ebruari 216
Aama :embimbing #? Aama *ahasisa
? %ea yu drini Hudyana
A?:. A?* 7 :C12212
Aama :embimbing #5
? %. :t. 3ede :utra Iasa, S.0ep.,*.kep.,Sp.*'
A?:. 19C11199211