Download - LP Hidrocephalus

Transcript
Page 1: LP Hidrocephalus

HIDROCEPHALUS

I. Pengertian.

Hidrocephalus adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh produksi yang

tidak seimbang dan penyerapan dari cairan cerebrospinal (CSF) di dalam sistem

Ventricular. Ketika produksi CSF lebih besar dari penyerapan, cairan cerebrospinal

mengakumulasi di dalam sistem Ventricular.

II. Penyebab.

Penyebab dari hidrosefalus adalah :

Kelaianan bawahan( Konginetal )

Infeksi

Neoplasma

Perdarahan.

III. Macam-macam hidrosefalus

Hidrosefalus Non Komunikan ( Tipe tak berhubungan ):

Terjadinya obstruksi pada aliran cairan serebro spinal.

Hidrosefalus Komunikan( Tipe berhubungan ) :

Kegagalan absobsi cairan serebro spinal.

IV. Patofisiologi.

Penyumbatan aliran CCS dalam sisstem ventrikel dan tempat absobsi

dalam rongga subaracnoid dilatasi ruangan CSS diatasnya ( Foramen

Monroi, foramen luschka dan magendie, sisterna magna dan sisterna basalis)

pembentukan CSS yang berlebihan dan kecepatan absorsi yang normal

Hidrosefalus.

Skema

Produksi CSS Absorbsi

- Post infeksi : Meningitis

- tumor space occopying

Penumpukan cairan (CSS)dalam ventrikel otak secara aktif

(Hidrosefalus )

Penatalaksanan Obstruksi aliran pada shunt

diventrikel otak

Pemasangan VP Shunt Peningkatan Volume CSS

Page 2: LP Hidrocephalus

Immobilisasi

Gangguan integritas kulit Resiko Infeksi Tik Meningkat

V. Pengkajian.

A. Anamnesa.

1. Insiden : kelaliran denga hidrosefalus terjadi pada 5,8 bayi dai 10.000

kelahiran hidup

Hidrosefalus dengan spinabifida

terdapat kira-kira 3-4 bayi dari 1000 kelahiran hidup

Type hidrosefalus obstruksi

terdapat 99 % kasus pada anak-anak.

2. Riwayat kesehatan masa lalu:

Terutama adanya riwayat luka /

trauma dikepala atau infeksi di sebral

3. Riwayat kahamilan dan persalinan :

Kelahiran yang prematur

Neonatal meningitis

Perdarahan subaracnoid

Infeksi intra uterin

Perdarahan

perinatal,trauma/cidera persalinan.

B. Pemeriksaan Fisik

Biasanya adanya

myelomeningocele, penguran lingkar kepala (Occipitifrontal)

Pada hidrosefalus didapatkan :

Tanda – tanda awal :

o Mata juling

o Sakit kepala

o Lekas marah

o Lesu

o Menangis jika digendong dan diam bila berbaring

o Mual dan muntah yang proyektil

o Melihat kembar

o Ataksia

o Perkembangan yang berlangsung lambat

o Pupil oedema

o Respon pupil terhadap cahaya lambat dan tidak sama

2

Page 3: LP Hidrocephalus

o Biasanya diikuti : perubahan tingkat kesadaran, opistotonus

dan spastik pada ekstremitas bawah

o Kesulitan dalam pemberian makanan dan menelan

o Gangguan cardio pulmoner

Tanda-tanda selanjutnya :

o Nyeri kepala kepala diikuti dengan muntah-muntah

o Pupil oedema

o Strabismus

o Peningkatan tekanan darah

o Heart lambat

o Gangguan respirasi

o Kejang

o Letargi

o Muntah

o Tanda-tanda ekstrapiramidal/ ataksia

o Lekas marah

o Lesu

o Apatis

o Kebingungan

o Sering kali inkoheren

o Kebutaaan

C. Pemeriksaan Penunjang.

Skan temograsfi komputer ( CT-Scan) mempertegas adanya dilatasi

ventrikel dan membantui dalam memgidentifikasi kemungkinan

penyebabnya( Neoplasma, kista,malformasi konginetal atau

perdarahan intra kranial )

Fungsi ventrikel kadang digunakan untiuk menukur tekanan intra

kranial menghilangkan cairan serebrospinal untuk kultur (aturan

ditentukan untuk pengulangan pengaliran).

EEG : untuk mengetahui kelainan genetik atau metabolik

Transluminasi : Untuk mengetahui apakah adanya kelainan dalam

kepala

MRI : ( Magnetik resonance imaging ) : memberi informasi

mengenai stuktur otak tanpa kena radiasi

3

Page 4: LP Hidrocephalus

C. Penatalaksanaan Medis.

Pasang parau untuk mengeluarkjan kelebihan CSS dari ventrikel lateral

kebagian ekstrakranial ( biasanya peritonium untuk bayi dan anak-anak

atau atrium pada remaja ) dimana hal tersebut dapat direabsorbsi

Diagnosa keperawatan, Intervensi dan rasional.

No. Diagnosa

Keperawatan

Tujuan

/kriteria hasil

Intervensi Rasional

1.

2.

Potensial

terhadap

perubahan

integritas kulit

kepala b/d

ketidakmampuan

bayi dalam

mengerakan

kepala akibata

peningkatan

ukuran dan berat

kepala

Perubahan fungsi

keluarga b/d

situasi krisis

( anak dalam

catat fisik )

Tidak terjadi

gangguan

integritas

kulit dengan

kriteria :

Kulit utuh,

bersih dan

kering.

Keluarga

menerima

keadaan

anaknya,

mampu

menjelaskan

Kaji kulit

kepala

setiap 2

jam dan

monitor

terhadap

area yang

tertekan

Ubah

posisi tiap

2 jam

dapat

dipertimba

ngkan

untuk

mengubaha

kepala tiap

jam.

Hindari

tidak

adanya

linen pada

temap[t

tidur

Baringkan

kepala

pada bantal

Untuk

memantau

keadaan

integumen

kulit secara

dini.

Untuk

meningkatkan

sirkulasi

kulit.

Linen dapat

menyerap

keringat

sehingga kulit

tetap kering

Untuk

mengurangi

tekanan yang

menyebabkan

4

Page 5: LP Hidrocephalus

3.

Resiko tinggi

terjadi cidera b/d

peningkatan

tekanan intra

kranial

keadaan

penderita

dengan

kriteria :

- Keluarga

berpartisip

asi dalam

merawat

anaknya

dan secra

verbal

keluarga

dapat

mengerti

tentang

penyakit

anaknya.

Tidak terjadi

peningkatan

TIK dengan

kriteria :

- Tanda vital

norma, pola

nafas efektif,

reflek cahaya

positif,tidak

tejadi

gangguan

kesadaran,

karet busa

atau

mengguna

kan tempat

tidur air

jika

mungkin.

Berikan

nutrisi

sesuai

kebutuhan.

Jelaskan

secara rinci

tentang

kondisi

penderita,

prosedur,

terapi dan

prognosan

ya.

Ulangi

penjelasan

tersebut

bila perlu

dengan

contoh bila

keluarga

belum

mengerti

Klarifikasi

kesalahan

asumsi

dan

misskonse

stess

mekanik.

Jaringan akan

mudah

nekrosis bila

kalori dan

protein

kurang.

Pengetahuan

dapat

mempersiapk

an keluarga

dalam

merawat

penderita.

Keluarga

dapat

menerima

seluruh

informasi

agar tidak

menimbulkan

salah persepsi

Untuk

menghindari

salah persepsi

Keluarga

5

Page 6: LP Hidrocephalus

tidak muntah

dan tidak

kejang.

psi

Berikan

kesempata

n keluarga

untuk

bertanya.

Observasi

ketat

tanda-

tanda

peningkata

n TIK

Tentukan

skala coma

Hindari

pemasanga

n infus

dikepala

Hindari

sedasi

Jangan

sekali-kali

memijat

atau

memopa

shunt

untuk

memeriksa

fungsinya

dapat

mengemukak

an

perasaannya.

Untuk

mengetahui

secara dini

peningkatan

TIK

Penurunan

keasadaran

menandakaka

n adanya

peningkatan

TIK

Mencegah

terjadi infeksi

sistemik

Karena

tingkat

kesadaran

merupakan

indikator

peningkatan

TIK

Dapat

mengakibatan

sumbatan

sehingga

terjdi nyeri

kepala karena

peningkatan

6

Page 7: LP Hidrocephalus

Ajari

keluarga

mengenai

tanda-

tanda

peningkata

n TIK

CSS atau

obtruksi pada

ujung kateter

diperitonial

Keluarga

dapat

berpatisipasi

dalam

perawatan

anak dengan

hidrosefalus.

7

Page 8: LP Hidrocephalus

Asuhan Keperawatan Anak J E dengan Hidrosephalus

Di IRD Lt. I RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Tanggal 9 April 2002

I. Pengkajian.

A. Identitas. Penanggung jawab

Nama : Anak J E Nama : J H

Umur : 4 tahun Umur : 40 th

Suku bangsa : Jawa / Indonesia Suku bangsa : sda

Agama : Islam Agama : Islam

Pekerjaan : Swasta

Pendidikan : SMA

Alamat : Genangan Bandungan Surabaya sda

B. Riwayat Penyakit.

Riwayat penyakit sebelumnya:

Menurut pengakuan orang tua sejak 4 bulan yang lalu anaknya pernah

panas kemudian disertai mual dan kejang-kejang serta terlihat kepala anaknya

mulai membesar kemudian oleh keluarga anaknya diantar ke wat di RSUD

Madiun kemudian dirawat selama 7 hari dan pulang paksa dalam keadaan

tidak sadar.

C. Riwayat penyakit sekarang.

Pasien datang diantar oleh orang tuanya ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya

tanggal 9 April 2002 Jam 09.00 WIB dalam keadaan tidak sadar

( apatis ) ,muntah tidak proyektil, suhu tubuh meningkat dari normal ( 38 C ),

keadaan umum lemah, paralisa.

D. Pemeriksaan fisik per sistem tubuh.

1. Sistem Pernafasan.

Pada pengkajian sistem pernafasan tidak ditemukan adanya kelainan baik

saat inspirasi maupun ekspirsi.

2. Sistem kardiovaskuler

Tidak ditemukan adanya kelainan

3. Sistem persarafan.

1) Diagnosa keperawatan :

Resiko tinggi injuri berhubungan dengan peningkatan tekanan intra

kranial

Page 9: LP Hidrocephalus

o Data obyektif : Tidak sadar, panas( 38 C), muntah tanpa proyektil,

strabismus. serta gelisah,paralisa.

o Data Subyektif : Orangnya mengatakan anaknya tidak sadar ,muntah

tubuhnya panas.

2) Rencana tindakan.

Tujuan :

Tidak terjadi peningkatan tekanan intra kranial dengan kriteria :

Tidak menunjukkan adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intra

kranial ( mual, muntah, kejang, gelisah ).

3) Tindakan keperawatan :

Observasi ketat tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial.

Rasional :

Untuk mengetahui secara dini peningkatan TIK

Tentukan skala tingkat kesadaran

Rasional :

Menurunnya kesadaran menunjukkan adanya tanda-tanda adanya

peningkatan TIK.

Ajari keluarga mengenai tanda-tanda peningkatan tekanan intra

kranial

Rasional :

Keluarga dapat berpartisipasi dalam perawatan anaknya.

Kolaborasi

Rasional :

Dapat mencegah atau mempercepat proses penyebuhan penyakit.

4) Evaluasi

S : Orang tua mengatakan anaknya belum sadar

O : kesadaran apatis, tidak ada mual dan muntah,tidak gelisah

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan sesuai rencana

Diagnosa keperawatan no.2

Resiko terhadap perubahan pertumbuhan dan perkembangan

berhubungan dengan kerusakan kemampuan untuk mencapai tugas

perkembangan

Data obyektif: Peningkatan ukuran lingkar kepala yang

abnormal,paralisa,bedres total.

2

Page 10: LP Hidrocephalus

Data subyektif: Orang tua mengatakan anaknya tidak dapat

melakukan aktivitas seperti anak normal lainnya.

Tujuan :

Tidak terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

Tindakan keperawatan:

Observasi tanda dan gejala gangguan perkembangan secara dini

Rasional :

Akan mengetahui secara dini kelainan atau penyimpangan dari

keadaan normal.

Kolaborasi untuk tindakan pembedahan

Membantu mempercepatan proses penyembuhan.

Evaluasi :

S : Orang mengatakan anaknya tidak dapat beraktifitas seperti biasa

O : Anak dalam keadaan bedres total, kepala membesar.

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan sesuai rencana( persiapan tindakan operasi )

4. Sistem Perkemihan.

Tidak ditemukan adanya masalah atau kelainan,namun dalam keadaan

sekarang pasien dalam keadaan apatis sehingga kebiasaan BAK dan

BAB tidak dapat terkontrol.

Diagnosa keperawatan :

Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan kerusakan

neuromuskular

Data obyektif : Pasien BAB dan BAK diatas tempat tidur, Paralisa

Data Subyektif: Orang mengatakan anaknya tidak dapat bangun dari

tempat tidurnya.

Tujuan :

Perubahan gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri.

Tindakan keperawatan :

Kaji kemampuan dan tingkat kekurangan untuk melakukan kebutuhan

sehari-hari

Rasional

Membantu dalam mengantisipasi atau merencanakan pemenuhan

kebutuhan secara individual.

Identifikasikasi kebiasaan BAB dan BAK sebelumnya

Rasional :

3

Page 11: LP Hidrocephalus

Mengkaji perkembangan program latihan.

Libatkan keluarga dalam perawatan

Rasional :

Keluarga memahami tentang pentingnya pemenuhan BAB dan Bak

dalam perawatan.

Evaluasi :

S : Orang mengatakan anaknya BAK dan BAB selalu dibantu

O : Pasien dalam keadaan bedres total

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan sesuai rencana.

5) Sistem Pencernaan.

Diagnosa keperawatan

Resiko terhadap kekurangan volume cairan yang berhubungan muntah

sekunder akibat peningkatan TIK

Data Obyektif: Pasien muntah, kesadaran apatis,terpasang infus RL 16

x/menit, bibir tampak kering.

Data subyektif: Orang mengatakan anaknya tidak mau minum sejak 2hari

yang lalu.

Tujuan :

Tidak terjadi kekurangan volume cairan dalam tubuh dengan kriteria :

Pasien tidak haus, mau minum, bibir tidak kering.

Tindakan keperawatan:

Observasi

ketat intake

dan output

Rasional :

Menentukan data dasar dari pada cairan tubuh.

Kolaborasi

dalam

pemeriksaa

n

laboratoriu

m

Rasional :

Mengkaji hidrasi dan keefektifan / kebutuhan intervensi

Berikan cairan infus sesuai pesanan

Rasional

4

Page 12: LP Hidrocephalus

Mempertahan volume sirkulasi cairan dalam tubuh

Evaluasi

S : Orang mengatakan anaknya muntah-muntah sejak jam 05.00

tanggal 9-4-2002

O : Pasien terpasang infus RL 16 x/menit makro, panas ( 38 C),

bibir tampak kering

A : Masalah teratasi

P : Dilanjutkan sesuai rencana

5

Page 13: LP Hidrocephalus

Daftar Pustaka

Whaley and Wong ( 1995 ), Nursing Care of infants and children, St.Louis :

Mosby year Book

Doenges M.E, ( 1999), Rencana Asuhan keperawtan : pedoman untuk

perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien, EGC, Jakarta

Lynda Juall Carpenito, ( 2000) Buku Saku : Diagnosa Keperawatan, Ed.8, EGC,

Jakarta

Soetomenggolo,T.S . Imael .S , ( 1999 ), Neorologi anak, Ikatan Dokter Indonesia,

Jakarta

Halminto,MP, ( 1995 ), Dasar- dasar keperawatan maternitas, Ed. VI, EGC, Jakarta

Page 14: LP Hidrocephalus

A. Patofisiologi

Penting untuk memahami perkembangan cairan cerebrospinal (CSF) dari

berbagai hubungan yang membentuk Ventricular dan ruang Subarachcoid.

Ventrikel Sirkulasi Cairan mengalir dari cabang sampai ke bilik jantung,

melalui Foramen Monro menuju bilik jantung ketiga, tempat dimana bergabung

dengan cairan yang keluar pada bilik jantung ketiga tersebut. Dari cairan itu mengalir

melalui saluran Sylvius menuju bilik jantung keempat tempat banyak cairan

dibentuk, kemudian meninggalkan bilik jantung keempat menuju cabang samping

foramen luschka dan garis tengah foramen Magendie ke dalam Cisterna Magna. Dari

situ akan mengalir ke bagian otak dan diserap oleh beberapa mekanisme yang

menghisap antara lain arachnoid villi, sinuses (lubang yang menghubungkan rongga

hidung dengan dasar kepala, urat darah halus, otak).

B. Mekanisme Ketidakseimbangan Cairan

Penyebab Hidrocephalus ada bermacam-macam, diakibat oleh dua :

1) Rusaknya cairan cerebrospinal

2) Bendungan cairan cerebrospinal menuju sistem ventricular.

Jarang terjadi sebuah tumor choroid plexus menyebabkan perkembangan

pengeluaran cairan cerebrospinal dalam kamar jantung, yang menjadi membesar dan

memadat pada inti otak kaku dan kecil, ketika ini terjadi yakni sebelum penyatuan

jahitan bedah, menghasilkan tengkorak yang membesar seperti kamar jantung yang

membesar.

Hidrocephalus yang tidak dapat disembuhkan adalah rusaknya penghisapan

cairan cerebrospinal, sedangkan adanya hubungan cairan cerebrospinal menuju

sistem ventricular digolongkan pada Hidrocephalus yang dapat disembuhkan.

Banyak masalah dalam kaitan dengan Hidrocephalus yang tak dapat disembuhkan

adalah akibat dari cacat. Meskipun cacat itu biasanya nampak pada masa kecil yang

lebih awal, itu bisa menjadi bukti bahwa ia telah ada sebelum lahir bagi anak-anak

yang lahir terlambat maupun orang dewasa yang lahir lebih awal. Sebab lain

mencakupi neoplasma, infkesi dan trauma. Halangan bagi cairan normal dapat terjadi

pada jalan kecil dicairan cerebrospinal yang menghasilkan tekanan dan pembesaran

pada jalan kecil yang terdekat di tempat halangan.

Tabel 11-2 memberi gambaran tentang tempat yang paling banyak halangan dan

akibatnya.

Page 15: LP Hidrocephalus

TABEL 11-2 TEMPAT DAN JENIS HIDROCEPHALUS

TEMPAT DAN JENIS SEBAB DAN KOMENTAR

* Hidrocephalus yang tak dapat

disembuhkan

Tempat : Saluran Sylvius

Jenis : Stenosis/Atresia

Gliosis

Obstructive

Tempat : Kamar jantung keempat

dan foramen magna

Tipe : Cacat Chiori

Cacat Arnold Chiari

Kemacetan ruang jantung

Berjumlah 20% Hidrocephalus

Berjumlah 50% dari semua

Hidrocephalus

* Hidrocephalus dapat

dikomunikasikan

Tempat : Arachnoid Villi dan

cisterna magna

Jenis : Meningitis

Arachnoid yang tebal

Bakteri

Contoh perkembangan cacat atau kerusakan : cacat Arnold Chiari, saluran Stenosis,

saluran Gliosis dan Atresin foramina lushcka, berasal dari hal-hal kepala busng dari

kelahiran umur dua tahun kepala busung sangat dibantu oleh myelomeningocele,,

yang harus sudah diperiksa ketika masih bayi demi perkembangannya. Ada masalah-

masalah tetap yakni infkesi intra uterine dan bakteri-bakteri sebelum dan saat

kelahiran (prenatal hemorrhage, neonatal meningoencephalistis) kepala busung bagi

anak yang lebih besar, lebih diakibatkan oleh infeksi dan banyaknya intracranial.

Cacat Arnol Chieri adalah kerusakan atau yang meliputi isi prosterior fossa. Pada

masa bayi kepala bertumbuh secara tak normal meskipun tanda pertama tanpa

pembesaran atau tambahan (gbr. 11.5). bagian depan kepala biasanya keras. Urat

2

Page 16: LP Hidrocephalus

darah halus bagian kepala akan membesar ketika bayi menangis. Semakin keras bayi

itu menangis, tulang tengkorak menjadi tipis dan jahitan bedah menjadi jelas terpisah

dan menghasilkan bunyi-bunyi aneh sebagai ketukan terhadap tengkorak.

Pembesaran pada garis depan membuat mata murung.

Menjadi lekas marah dan lesu bayi itu dan mengalami perubahan dalam

kesadaran. Bayi akan menagis bila digendong dan menjadi diam bila dibiarkan

sendirian.

C. Masa Anak-anak

Tanda-tanda dan gejala dari anak-anak yang mengalami perkembangan

terlambat berasal dari Neoplasma Posterios Fossa dan saluran Stenosis dan

manifestasi klinikal. Ini semua mengakibatkan sakit kepala dan beberapa hal terjadi

pada diri anak antara lain lekas marah, lesu, bingung dan hilangnya kontak dengan

sesama. Pada salah satu alat bantu untuk membantu orang cacat berjalan, manifestasi

mejadi tampak banyak dan membuat bayi takut.

Manifestasi cacat bagi bayi berumur tiga tahun ke atas lebih berhubungan

dengan syaraf tulang belakang ketimbang berkaitan dengan penempaan yang

biasanya terpancar lewat kemarahan.

D. Evaluasi Diagnosa

Diagnosa yang dilakukan pada masa kecil dari kepala busung sudah mendasar

dan melingkar pada kepala, mengaliri satu atasu lebih banyak jalur pada peta selam

satu peirode dari dua sampai empat minggu dan asosiasi neorologi berpendapat

bahwa memang itu ada dan berkembang. Dengan kata lain diagnosa dipelajari untuk

kebutuhan, lokalisasi bagi ikuran halangan, kebanyakan ukuran rontgen pada kepala

telah membawa ketidakdewasaan dengan terdapatnya infeksi nyelomeningocele dan

tulang bagian dalam.

Pada suatu evaluasi tentang ketidakdewasaan yang dibawa sejak kecil dikutip

bahwa kebanyakan terdapat pada kepala. Semua dikonultasikan agar bila

membuktikan tentang ketidakwajaran pertumbuhan mulai dari cepat dan tidak

normal. Keutamaan diagnosa sendiri untuk digunakan pada pendeteksian

Hidrocephalus sejak anak sudah ada gambaran. Evaluasi diagnosa pada anak-anak

yang mempunyai gejala Hidrocephalus setelah bayi sangat sama bagi mereka yang

menghidap tumor.

Ukuran kepala bisa berasal dari karakter keluarga.

3

Page 17: LP Hidrocephalus

E. Manajemen Terapi

Pengobatan pada hidrocephalus langsung diberikan kepada :

1. Mengurangi hidrocephalus itu sendiri

2. Mengobati komplikasi

3. Mengatasi masalah yang berhubungan dengan efek pada gangguan

perkembangan psikomotor.

Pengobatan itu dilakukan dengan beberapa cara keucali operasi pembedahan.

Terapi medis sangat mengecewakan, banyak bayi yang lahir dengan

pendarahan terus-menerus yaitu sambungan syaraf mengalami kebocoran dan

pengobatan sudah banyak diterapkan namun tidak membawa hasil yang memuaskan.

Pada tindakan lumbal fungsi yang serial dan medication yang digunakan hasilnya

sangat bervariasi.

Pengobatan dengan acetazolamide dan isosorbide atau furosimida dapat menekan

produksi CSF pada setiap kasus.

Pengobatan dengan pembedahan (Operasi)

Penanganan bedah merupakan terapi pilihan pada sejumlah kasus

hidrocephalus.

Cara ini dengan secara langsung untuk mengeluarkan sumbatan-sumbatan sebagai

contoh receptio neoplasma, kiste, hematom, jarang terjadi pada produksi cairan yang

berlebihan, exterpasi plexus (plexectomy atau cuagulasi electric) namun banyak anak

membutuhkan prosedur shunt yang mengakibatkan pengaliran CSF dari ventrikel ke

bagian extracranial biasa peritonium.

Sistem shunt terdiri dari cateter ventrikel, flush pompa, katup aliran unidirectional

dan sebuah ujung cateter. Semuanya merupakan radiopag untuk pengamatan setelah

placemen. Semuanya dicoba ketepatannya sebelum incersi.

Sebuah recervoir ditambahkan untuk mengalirkan secara langsung ke dalam sistim

ventrikular untuk memberikan obat-obatan dan mengeluarkan cairan. Untuk semua

model katup dibentuk untuk membuka dan menutup. Membuka sebelum terjadi

tekanan pada intraventrikuler dan menutup ketika tekanan berada dibawah level yang

normal, semuanya untuk mencegah aliran kembali. Tekanan tinggi pada katup untuk

mencegah komplikasi dari decompretion pada ventrikel dan tekanan sedang pada

katup digunakan pada anak-anak khususnya pada long standing hidrocephalus

sedangkan tekanan rendah pada bayi kecil.

4

Page 18: LP Hidrocephalus

F. Komplikasi

Komplikasi terbesar pada VP Shunt adalah infeksi dan malfungsi. Malfungsi

lebih sering disebabkan oleh obstruksi mekanik di dalam ventrikel dari bahan-bahan

khusus (jaringan atau exudate) atau ujung distal dari trombosis atau displacement

sebagai akibat dari pertumbuhan. Anak dengan obstruksi shunt sering menunjukan

kegawatan dengan manifestasi klinik peningkatan ICP, yang lebih sering disertai

dengan status neorologis yang jelek.

Komplikasi yang sering terjadi adalah infkesi shunt yang dapat terjadi setiap saat

tetapi resiko terbesar terjadi pada 1-2 bulan mengikuti placement. Infeksi umumnya

akibat dari intercurent infection pada saat shunt placement. Infeksti itu meliputi

septik, endocarditis bacterial, infeksi luka, nefritis shunt, meningitis dan ventrikulitis.

Meningitis dan ventrikulitis adalah of greatest concern, selama ditemukan komplikasi

infeksi CNS. Infeksi dapat diobati dengan pengobatan pasive antibiotika yang

diberikan secara intravena. Sebagian infeksi membutuhkan removal of the shunt

sampai infeksi dapat dikontrol. External ventricular drainase digunakan sampai CSF

steril.

Sebuah komplikasi shunt yang serius adalah hematoma subdural yang disebabkan

oleh reduksi yang cepat pada ICP dan ukurannya. Komplikasi yang dapat terjadi

adalah peritonitis abses abdominal, perporasi organ-organ abdomen oleh catater atau

trokar (pada saat insersi), fistula hernia dan ilius.

G. Prognosis

Prognosis pada anak tergantung besarnya kecepatan perkembangan

hidrocephalus, durasi peningkatan ICP dan frekwensi komplikasi, dan penyebab

hidrocephalus. Sebagai contoh tumor-tumor ganas dapat menyebabkan mortalitas

yang tinggi berhubungan dengan faktor-faktor komplikasi yang lain.

Hidrocephalus tak terobati mempunyai 50-60% mortalitis rate akibat disorder atau

intercurent illneses. Secara spontan pada kasus hidrocephalus 40% dengan

intelegensi mendekati normal.

Akibat tindakan pembedahan 80% insident tertinggi mortalitas terjadi dalam tahun

pertama pengobatan.

Pada anak-anak dengan hidrocephalus juga beresiko terhadap masalah perkembangan

dan emosional seperti cemas, neorosis atau gangguan sikap anti sosial. Pada

umumnya hidrocephalus non infeksi menunjuk prognosis baik sedangkan

hidrocephalus biasanya disertai dengan cerebral defect.

5

Page 19: LP Hidrocephalus

H. Nursing Konsiderasi

Perawatan anak dengan hidrocephalus meliputi manajemen preoperasi dan post

operasi. Juga penting dalam mengkaji dengan teliti anak dengan myelomeninggocele

terhadap tanda-tanda meningkatnya ICP, timbulnya hidrocephalus biasa dihubungkan

dengan anomaly.

I. Pengkajian

Preoperasi pada infant yang telah didiagnosa atau pada hidrocephalus sedang

diobservasi secara teliti terhadap meningkatnya tanda-tanda ICP. Pada anak-anak

kepala diikur setiap hari untuk menentukan besaran kepala/CFC. Untuk mencegah

kemungkinan ketidaksesuaian yang besar dalam pengukuran untuk itu dipakai kertas

ukuran yang sudah ada dan diberi tanda dengan pulpen. Garis pontanela dan sutura

diukur secara hati-hati, dan tanda yang menonjol waktu dan pemisahan. Pada anak-

anak dengan Hidrocephalus dan normal ICP anak menampakan secara menonjol

keadaan yang nyata seperti ketegangan atau jeritan karena itu semua kelakuan yang

menyertai harus dicatat.

Iritabel, letargi, dan gangguan aktivitas, seperti pada tanda-tanda vital, kebiasaan

makan dapat diidentifikasi kemajuan yang pathologis. Untuk anak-anak yang telah

mendapat perawatan di rumah sakit untuk pelayanan shunt baik rutin maupun

emergency kebanyak nilai indikator pada kenaikan ICP lebih tinggi untuk tingkatan

anak dengan kesadaran kurang, dengan cara itu anak berinteraksi dengan lingkungan

perubahan diidentifikasi dengan observasi, dan dengan membandingkan dengan

keadaan sekarang dengan keadaan sebelumnya, pola tidur, perkembangan

kemampuan dan kebiasaan sehari-hari melalui riwayat rinci dan dasar pengkajian.

Infromasi dasar memberikan petunjuk untuk pengkajian dan evaluasi setelah operasi

pada shunt function

J. Diagnosa Perawatan

Setelah pengkajian keperawatan diikuti dengan diagnosa keperawatan agar

lebih jelas. Mungkin sebagian diagnosa adalah garis bersar dan dibahas dalam NCP

K. Perencanaan

Tujuan akhir perawatan anak dengan hidrocephalus adalah :

1. Pencegahan komplikasi pada hidrocephalus dan atau observasi pembedahan.

2. Penyaluran pendidikan emoasi serta dukungan dari keluarga.

6

Page 20: LP Hidrocephalus

L. Implementasi

Perawat perlu menyediakan makanan khusus bagi pasien. Sedikit makan secara

terus-menerus lebih baik ketimbang sekali makan dalam jumlah yang banyak.

Seorang perawat bertanggung jawab atas persiapan anak dalam mengikuti test

diagnosa yaitu tomografy dan bersedia membantu dokter. Sebelum mengadakan

operasi, ukuran kepala perlu diambil untuk mengetahui perkembangan kepala.

M. Perawatan Setelah Operasi

Setelah operasi, pasien boleh ditidurkan secara rata, dan perlu diperhatikan agar

tidak boleh ada tekanan terhadap daerah yang dioperasi. Upaya mengetahui tekanan

darah harus dilakukan terus menerus.

N. Dukungan Keluarga

Kebutuhan-kebutuhan khusus dari orang tua selama mas pengoatan

dihubungkan dengan alasan pengobatan anak (melangsir, ulang infeksi, diangosa)

dan penelitian serta aturan yaitu anak menjadi sasaran. Sering orang tua memiliki

sangat sedikit tentang ilmu pembedahan dan ilmu anatomi. Karena itu mereka

membutuhkan penjelasan, penguatan dan informasi banyak dari ahli psikis dan

neuron, sebanyak informasi yang mereka butuhkan. Perawat perlu melakukan banyak

untuk menghilangkan kegelisahan dengan penjelasan-penjelasan rasional dan jenis

perawatan yang beragam.

Sebagai persiapan untuk mengalai perubahan dan penjagaan anak, orang tua

melatih diri bagaimana mengenal tanda yang menunjukkan kegagalan pemakaian

atau tanda-tanda infeksi dan bagaimana menepa kuat, bila perlu. Anak-anak yang

aktif bisa mendapat musibah seperti pengguguran yang dapat menghancurkan.

Pengaturan kepala busung pada seorang anak adalan tuntutan bagi keluarga dan

profesionalisme kesehatan dan pertolongan kepala keluarga untuk anak-anak sebagai

obyek perawatan penting. Penting untuk ditekankan bahwa Hidrocephalus adalah

masalah hidup yang panjang dan bahwa anak membutuhkan evaluasi pada sebuah

aturan dasar. Tujuan pekerjaan ini adalah membangun sebuah tujuan nyatan dan

program pendidikan yang membantu anak dalam pencapaian kemampuan optimal.

Keluarga dapat menyerahkan dukungan kepada wakil komunitas dan pimpinan.

7

Page 21: LP Hidrocephalus

Penyediaan informasi mengenai keadaan keluarga, sangat membantu kelompok

yang tertarik untuk membangun organisasi lokal. Proses yang tersedia sangat

membantu dan sumber-sumber lain.

Antisipasi bimbingan akan menyiapkan orang tua bagi masalah-masalah yang

mungkin terjadi dan menolong mereka dari keterlaluan atau kelebihan melindungi

anak. Dibutuhkan tempat aktivitas anak-anak (sebagian besar berhubungan dengan

olahraga). Anak dibesarkan hati/diberanikan agar hidup seperti orang lain yang sama

umur dan kemampuan. Orang membutuhkan dorongan yang baik bagi anak-anak dan

persoalan-persoalan yang mungkin dialami, anak-anak yang umurnya sebaya dan

dengan orang lain. Reaksi dari anak-anak lain ketika anak itu kelihatan sedang

berpikir atau memutuhkan waktu untuk memperbaiki situasi merupakan stress anak

maupun orang tua.

O. Evaluasi

Penetapan tindakan perawatan yang efektif secara baik dan kontinu, serta

evaluasi perawatan berdasarkan observasi.

8

Page 22: LP Hidrocephalus

NURSING CARE PLANNING

1. Potensial injuri berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial.

Tujuan : Menghindari peningkatan tekanan intrakranial

Intervensi : 1. Setelah operasi, rawat shunt sesuai ketentuan

2. Atur posisi untuk memudahkan aliran dari cairan

cerebrospinalis.

3. Observasi terhadap tanda-tanda awal meningkatnya ICP

seperti irritability, letargic, perubahan tingkat

kesadaran, sakit kepala, sutura-sutura terpisah, apatis,

bingung.

Hasil yang diharapkan : anak tidak menunjukan tingkatan tekanan intrakranial

yang nyata.

2. Potensial infeksi berhubungan dengan tekanan pada sistim drainase mekanik.

Tujuan : Menghindari infeksi

Intervensi : Lakukan perawatan luka sesuai standar

Hasil yang diharapkan : anak tidak menunjukan tanda-tanda infeksi yang nyata.

3. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan anak dengan deffect cronic

Tujuan : Dukungan keluarga

9


Top Related