Transcript
Page 1: LP. Fistum (Potensial Air)

POTENSIAL AIR

Oleh Kelompok 4:

Hanifah Nugraha 208 203 915

Mansyur Hidayat 208 203 937

Marcelita Krishanti W 208 203 938

Nita Nuris Sholihat 208 203 949

Nur Euis Istiqomah 208 203 952

Mia Mustikawati 207 202 129

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI / VI / B

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2010

Page 2: LP. Fistum (Potensial Air)

Tanggal Praktikum : 7 Maret 2011

Judul Praktikum : Potensial Air

A. Tujuan Praktikum

Mengukur potensial air dalam jaringan tumbuhan.

B. Pendahuluan

Air mampu melarutkan lebih banyak bahan daripada zat cair umum

lainnya. Hal ini memiliki tetapan dielektrik yang termasuk paling tinggi, yaitu

suatu ukuran kemampuan untuk menetralkan tarik menarik antar muatan

listrik. Karena sifat itu, air menjadi pelarut yang amat kuat bagi elektrolit dan

molekul polar seperti gula. Jika air mengandung elektrolit terlarut, maka

laurtan ini membawa muatan, dan air menjadi penghantar listrik yang baik.

Tapi, jika air benar-benar murni, maka ia adalah penghantar listrik yang

buruk. (Benyamin Lakitan. 1993)

Pentingnya air sebagai pelarut dalam organism hidup tampak jelas

dalam proses osmosis, difusi, dan aliran masa dalam tumbuhan. Protoplasma

pada tumbuhan mengungkap sifat air. Struktur molekul protein dan asam

nukleat serta aktivitas ptotoplasma bergantung pada hubungannya yang dekat

dengan molekul air. Hampir semua molekul protoplasma benar-benar

menggantungkan aktivitas kimia khasnya kepada lingkungan air tempat

mereka berada. Molekul air secara aktif terlibat dalam reaksi kimia yang

menjadi dasar kehidupan. Misalnya, bersama dengan molekul

karbondioksida, air merupakan bahan mentah bagi fotosintesis. Hanya sedikit

proses metabolisme yang mampu berjalan tanpa menggunakan atau

menghasilkan molekul air. Walaupun demikian, air relative lembam secara

kimia. Sebaliknya, air jauh lebih penting sebagai lingkungan bagi berbagai

reaksi kimia daripada sebagai pereaksi atau hasil reaksi. (Muchlis M &

Hadmadi. 1980)

Page 3: LP. Fistum (Potensial Air)

Volume air yang besar mempunyai lebih banyak energy bebas

daripada volume yang lebih kecil dalam kondisi yang sama. Energi bebas per

mol substansi di dalam suatu system kimia disebut potensial kimia. Potensial

kimia suatu senyawa di bawah kondisi tekanan dan temperature konsatan

tergantung kepada jumlah mol substansi yang ada. Hubungan antara air dan

tanaman, potensial kimia dari air sering dinyatakan dengan istilah potensial

air. (http://agushome.blogspot.com/potensial-air.html , 5/3/11)

Potensial air merupakan energi yang dimiliki air untuk bergerak atau

untuk mengadakan reaksi. Dengan kata lain, potensial air merupakan tingkat

kemampuan molekul-molekul air untuk melakukan difusi. Pada potensial air,

air bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah (dari larutan encer ke

larutan pekat, larutan encer lebih banyak mengandung air daripada larutan

pekat). Potensial air diberi symbol (baca psi). Potensial kimia adalah energy

bebas per mol substansi di dalam suatu system kimia. Oleh karena itu,

potensial kimia suatu sengawa di bawah kondisi tekanan dan temperatur

konstan tergantung kepada jumlah mol substansi yang ada. Dalam hal

hubungan air dan tanaman, potensial kimia dari air sering dinyatakan dengan

istilah “potensial air”. Selanjutnya, bila potensial kimia dapat dinyatakan

sebagai ukuran energi dari suatu substansi yang akan bereaksi atau bergerak,

maka potensial air merupakan ukuran dari enegi yang tersediadi dalam air

untuk bereaksi atau bergerak. Dengan kata lain, potensial air merupakan

tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk molekul difusi. Potensial air

murni adalah nol (0), adanya beberapa substansi yang terlarut di dalam air

tersebut akan menurunkan potensial airnya, sehingga potensial air dari suatu

larutan adalah kurangdari nol. Definisi ini hanya berlaku pada tekanan

atmosfir. Apabila tekanan di sekitar sistem di tingkatkan atau di turunkan,

maka secara otomatis potensial air akan naik atau turun sesuai dengan

perubahan tekanan tersebut. (Frank B.S & Cleon W Ross. 1995)

Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu

potensial tekanan dan potensial osmosis. Potensial tekanan dapat menambah

Page 4: LP. Fistum (Potensial Air)

atau mengurangi potensial air, sedangkan potensial osmosis menujukkan

setatus larutan di dalam sel tersebut. Dengan memasukkan suatu jaringan

tersubut ke dalam seri larutan yang telah di ketahui potensial airnya, maka

potensial air jaringan tunbuhan tersebut dapat diketahui.

(http://arcturusarancione.wordpress.com/penetapan-

potensial-air-jaringan-tumbuhan/, 5/3/11)

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam

pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi

rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar.

Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang

berdifusi dalam udara. 

Osmosis ialah proses pergerakan molekul pelarut (contoh:air) dari

satu larutan yang cair (larutan hipotonik) ke satu larutan yang lebih pekat

(larutan hipertonik) melalui membran semipermiabel. Potensial osmosis

selalu bernilai negative. Karena titik nol dari potensial osmosis di ambil dari

air murni yang bebas ion. (Dwijoseputro. 1985)

Potensial air merupakan alat diagnosis yang memungkinkan

penentuan secara tepat keadaan status air dalam sel atau jaringan tumbuhan.

Semkain rendah potensial dari suatu sel atau jaringan tumbuhan, maka

semakin besar kemampuan tanaman untuk menyerap air dari dalam tanah.

Sebaliknya, semakin tinggi potensial air, semakin besar kemampuan jaringan

untuk memberikan air kepada sel yang mempunyai kandungan air lebih

rendah.

Huruf yunani psi (Ψ), digunakan untuk menyatakan potensial air dari

suatu system, apakh system itu berupa sampel tanah tempat tumbuhan, atau

berupa suatu larutan. Potensial air dinyatakan dalam bar.Pada umumnya nilai

potensial air dalam tumbuhan mempunyai nilai yang lebih kecil dari 0 bar,

sehingga mempunyai nilai yang negative. Nilai potensial air di dalam sel dan

nilainya di sekitar sel akan mempengaruhi difusi air dari dan ke dalam sel

tumbuhan. Dalam sel tumbuhan ada tiga faktor yang menetukan nilai

Page 5: LP. Fistum (Potensial Air)

potensial airnya, yaitu matriks sel, larutan dalam vakuola dan tekanan

hidrostatik dalam isi sel. Hal ini menyebabkan potensial air dalam sel

tumbuhan dapat dibagi menjadi 3 komponen yaitu potensial matriks,

potensial osmotik dan potensial tekanan. (Frank B.S & Cleon W Ross.

1995)

Pemasukan air dari dalam tanah ke dalam jaringan tanaman melalui

sel-sel akar secara difusi dan osmosis. Dengan masuknya aie melalui sel akan

tentulah akan terbawa ion-ion yang terdapat di dalam tanah karena larutan

tanah mengandung ion. (Dwijoseputro. 1985)

Pada tumbuhan, kohesi yang terjadi karena adanya ikatan hidrogen

berperan pada pengangkutan (transpor) air yang melawan gravitasi. Air

mencapai daun melalui pembuluh-pembuluh mikroskopik yang menjulur ke

atas dari akar. Air yang menguap dari daun digantikan oleh air dari pembuluh

dalam urat daun. Ikatan hidrogen menyebabkan molekul air yang keluar dari

urat daun dapat menarik molekul air yang berada lebih jauh dalam pembuluh,

dan tarikan ke depan tersebut akan terus ditransmisi sepanjang pembuluh

sampai ke akar. Adhesi, melekatnya satu zat pada zat lain, juga berperan.

Adhesi air pada dinding pembuluh membantu melawan gravitasi. Hal yang

berkaitan dengan kohesi adalah tegangan permukaan, yaitu ukuran seberapa

sulitnya permukaan suatu cairan diregang atau dipecahkan. Air memiliki

tegangan permukaan yang lebih besar dibandingkan sebagian besar cairan

lain. Tegangan permukaan air juga dapat l membuat batu yang dilemparkan

ke danau terapung selama beberapa saat di permukaan danau. (Campbell,

dkk, 2002)

Potensial air suatu sistem menunjukkan kemampuannya untuk

melakukan kerja dibandingkan dengan kemampuan sejumlah murni yang

setara, pada tekanan atmosfer dan pada suhu yang sama. Potensial osmotik

larutan bernilai negatif, karena air pelarut dalam larutan itu melakukan kerja

kurang dari air murni. Kalau tekanan pada larutan meningkat, kemampuan

Page 6: LP. Fistum (Potensial Air)

larutan untuk melakukan kerja (jadi, potensial-air larutan) juga meningkat.

(Frank B.S & Cleon W Ross. 1995)

C. Bahan

1. Mengukur potensial air umbi jalar dan umbi kentang

Alat Bahan

Pengebor gabus diameter

0,6 – 0,8 cm

Seri larutan 0,0 M; 0,2M; 0,4M; 0,6M;

0,8M; 1,0M.

Pisau cutter tajam

Botol bermulut besar

kapasitas 100 ml

Mistar ukuran mm

2. Mengukur potensial air daun tumbuhan dengan shardakov

Alat Bahan

Dua set tabung vial. Masing-

masing 12 buah beri tanda A

dan B, beri nomor 1-12

Larutan sukrosa 0,05M; 0,10M;

0,15M; 0,2M; 0,25M; 0,30M;

0,35M; 0,40M; 0,45M; 0,50M;

0,55M; 0,60M.

Pengebor gabus diameter 1,0-

1,2 cm

Metilen blue

Mikropipet 12 buah Daun tumbuhan: pisang, mangga,

talas, pepaya.

Page 7: LP. Fistum (Potensial Air)

D. Cara Kerja

Percobaan 1 mengukur potensial air umbi jalar atau umbi kentang

Pilihlah umbi yang cukup besar dan buatlah silinder umbi dengan mempergunakan pengebor gabus

Buatlah silinder-silinder umbi tadi sama panjang, yaitu 4 cm

Simpanlah masing-masing empat buah silinder dalam 30 mllarutan sukrosa 0,0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 M dalam botol

Berkerjalah dengan cepat untuk memperkecil terjadinyapenguapan air dari permukaan silinder

Tutup botol tadi selama percobaan di lakukan

Hitung harga rata-rata panjang silinder umbi dari tiap

konsentrasi sukrosa yang digunakan

Buat grafik

Page 8: LP. Fistum (Potensial Air)

Percobaan 2 mengukur potensial air daun tumbuhan dengan shardakov

Is ik a n la h la r u t a n s u k r o s a s e b a n y a k 1 0 m l p a d a t a b u n g v ia l A d a n B s b b

T a b u n g 1 ) d e n g a n 0 ,0 5 M d a n -1 ,3 a t m ; T a b u n g 2 ) d e n g a n 0 ,1 0 M d a n -2 ,6 a t m ; T a b u n g 3 ) d e n g a n 0 ,1 5

M d a n -4 ,0 a t m ; T a b u n g 4 ) d e n g a n 0 ,2 0 M d a n -5 ,3 a t m ; T a b u n g 5 ) d e n g a n 0 ,2 5 M d a n -6 ,7 a t m ; T a b u n g 6 ) d e n g a n 0 ,3 0 M d a n -8 ,1 a t m ; T a b u n g 7 ) d e n g a n 0 ,3 5 M d a n -9 ,6 a t m ; T a b u n g 8 ) d e n g a n 0 ,4 0 M d a n -1 1 ,1 a t m ;

T a b u n g 9 ) d e n g a n 0 ,4 5 M d a n -1 2 ,7 a t m ; T a b u n g 1 0 ) d e n g a n 0 ,5 0 M d a n -1 4 ,3 a t m ; T a b u n g 1 1 ) d e n g a n 0 ,5 5 M d a n -1 6 ,0 a t m ; T a b u n g 1 2 ) d e n g a n 0 ,6 0 M d a n -1 7 ,8

a t m

B u a t la h p o t o n g a n d a u n d e n g a n a la t p e n g e b o r g a b u s

M a s u k a n m a s in g -m a s in g 5 0 p o t o n g a n d a u n k e d a la m t a b u n g A

T u t u p t a b u n g

K e d a la m m a s in g -m a s in g t a b u n g B m a s u k a n s e d ik it

k r is t a l m e ti le n b ir u h in g g a la r u t

T u t u p d e n g a n r a p a t S e ti a p 2 0

m e n it s e k a li , g o y a n g -g o y a n g

t a b u n g v ia l d e n g a n h a ti -

h a ti

S e ti a p 8 0 m e n it b u k a t u t u p p a d a

m u lu t t a b u n g v ia l A ,

k e lu a r k a n p o t o n g a n d a u n n y a

L a r u t a n d ib ia r k a

n d id a la m t a b u n g

U ji la r u t an t a d i d e n g a

n la r u t a

n s u k r o sa d a r i s e t B y a n g

k o n s en t r a s i a w a l s a m a

L a k uk a n

p e n gu jia n t e r ha d a p s e lu r

u h t a b u

n g v ia l

p a d a s e t A

B a nd ing k a

n a d a t a bu n g v ia l m an a

k o ns e nt r a s

i la r ut a n s u kr o s

a b e ka s

t a d i ti d a

k m en g ala m

i p e ru b ah a n d e ng a n c a r

a m em pe r ha ti ka n

la r ut a n p e ng u jia n ny a

Page 9: LP. Fistum (Potensial Air)

E. Hasil Pengamatan

Mengukur potensial air umbi jalar dan umbi kentang

Kel Molaritas JamUkuransebelum

Ukuransesudah

Selisih Jenis

1

0.0 M15:09 - 17:22

4 cm 4.4 cm 0,4 cm

Umbi jalar

0.2 M15:10 - 17:22

4 cm 4.5 cm 0,5 cm

Umbi jalar

Page 10: LP. Fistum (Potensial Air)

2

0.6 M15:00 - 17:22

2 cm 3 cm 0,5 cm

Umbi jalar

0.4 M15:00 - 17:22

2 cm 2 cm 0

Kentang

3 0.8 M15:00 - 17:27

4 cm 4.3 cm 0,3 cmKentang

Page 11: LP. Fistum (Potensial Air)

4 1.0 M15:00 - 17:22

4 cm 4.5 cm 0,5 cm

Umbi jalar

Mengukur potensial air daun tumbuhan dengan shardakov

KelLarutan sukrosa

(M)

Larutanpenguji

Lampiran Foto

5

Daun

talas

0.05

0.20

0.30

0.40

0.45

0.50

0.55

Tidak pekat / tenggelam

Tidak pekat / tenggelam

Tidak pekat / tenggelam

Pekat / tenggelam

Pekat / tenggelam

Pekat / tenggelam

Tidak pekat / tenggelam

Page 12: LP. Fistum (Potensial Air)

6

Daun mangga

0.05

0.25

0.30

0.40

0.45

0.50

0.55

0.60

Ditengah

Tenggelam

Ditengah

Larut

Ditengah

Di atas / terapung

Tenggelam

Ditengah

7

Daun pepaya

0.05

0.20

0.25

0.30

0.40

0.45

0.50

0.55

Pekat ‘metilen diatas’

Pekat ‘metilen diatas’

Pekat ‘metilen diatas’

Sedang / ditengah

Metilen diatas

Sedang/ melayang

Pekat

pekat

Page 13: LP. Fistum (Potensial Air)

8

Daun pisang

0.05

0.25

0.40

0.45

0.50

Terapung

Pekat /Terapung

Pekat /Terapung

Pekat /Terapung

Pekat /Terapung

Page 14: LP. Fistum (Potensial Air)

F. Pembahasan

Pengetahuan mengenai potesial air pada suatu jaringan tumbuhan

sangat sangat penting dikuasai, hal ini di karenakan dengan mengetahui

potensial air dari suatu jaringan tumbuhan dapat diaplikasikan pada

pemakaian pupuk pada tanaman. Kita dapat memberikan pupuk sesuai

dengan takaran tampa merusak sel tumbuhan. Pada praktikum ini, kita

mencoba menentukan potensial air pada umbi kentang dan umbi jalar.

Dipilihnya kentang dan umbi jalar dengan beberapa pertimbangan yaitu umbi

kentang dan umbi jalar yang mudah diperoleh, mudah dibuat silinder batang

dengan batang pengebor gabus, kentang dan umbi jalar merupakan bahan

yang terdiri dari bahan yang homogen, yaitu jaringan parenkim yang

menyimpan cadangan makanan.

Langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini yaitu membuat

silinder umbi kentang dan umbi jalar dengan menggunakan pengebor gabus

diameter 6 mm dengan panjang masing-masing silinder 4 cm, ini dilakukan

dengan tujuan untuk mendapatkan jumlah dan bentuk jaringan kentang yang

homogen untuk percobaan, selanjutnya dimasukan pada masing-masing gelas

kultur yang telah diisi dengan larutan sukrosa dengan konsentrasi yang

berbeda (0,0 M : 0,2 M : 0,4 M : 0,6 M : 0,8 M dan 1,0 M) dan didiamkan

selama ± 2 jam, dengan perlakuan tersebut kita mencoba mengetahui larutan

yang mana yang isotonis dengan tekanan dalam jaringan kentang dan jaringan

umbi jalar, ini dapat diketahui melalui silinder kentang dan umbi jalar pada

konsentrasi berapa yang tidak mengalami perubahan panjang, ini berarti tidak

ada aliran molekul air baik dari dalam maupun keluar jaringan.

Selain percobaan penentuan potensial air pada jaringan kentang dan

umbi jalar pada praktikum ini dilakukan juga pengukuran potensial air pada

jaringan daun talas, daun mangga, daun pepaya dan daun pisang. Penentuan

potensial air jaringan pada daun talas, daun mangga, daun pepaya dan daun

pisang dilakukan dengan metode Shardakov. Metode ini dilakukan dengan

membuat cakram daun talas, daun mangga, daun pepaya dan daun pisang

dengan pengebor gabus. Sebanyak 25 cakram daun talas, daun mangga, daun

Page 15: LP. Fistum (Potensial Air)

pepaya dan daun pisang dimasukan ke dalam 8 tabung reaksi yang telah berisi

sukrosa dengan konsentrasi yang berbeda, campuran ini didiamkan selama 2

jam, kemudian daun talas, daun mangga, daun pepaya dan daun pisang di

buang dan air rendamanya di ambil untuk pengujuan konsentrasi dengan

larutan yang sama konsentrasinya yang telah ditambah dengan metilen blue.

Dengan direndamnya daun tadi maka ada aliran air baik dari daun atau

kedalam daun, sedangkan penambahan metilen blue hanya bertujuan sebagai

penanda saat pengujian.

Dari percobaan pertama yaitu di peroleh data perubahan panjang

kentang dan umbi jalar yang digambarkan pada grafik dibawah ini :

0 0.2 0.4 0.6 0.8 10

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

Panjang Silinder; 0.4

Panjang Silinder; 0.5

Panjang Silinder; 0.3

Panjang Silinder; 0.5

Panjang Silinder; 0.3

Panjang Silinder; 0.5

Molaritas terhadap perubahan panjang

Keterangan:

X = Molaritas

Y = Perubahan Panjang

Grafik di atas menggambarkan bahwa ternyata konsentrasi larutan

ternyata berpengaruh terhadap perubahan panjang pada silinder kentang dan

umbi jalar setelah dilakukan proses perendaman selama 2 jam. Ini

membuktikan adanya aliran molekul air yang bergerak dari dalam jaringan

kentang dan umbi jalar ke lingkungan yang menunjukkan bahwa larutan

Page 16: LP. Fistum (Potensial Air)

perendam bersifat lebih hipertonis dibandingkan jaringan tumbuhan. Namun

seharusnya, pada umbi kentang dan umbi jalar yang direndam pada larutan

sukrosa dengan konsentrasi 0,0 tidak terjadi perubahan yang mencolok

(tinggi). Tetapi ternyata pada percobaan yang telah dilakukan perubahan

pertambahan panjangnya hingga mencapai 0,4 cm, sedangkan pada umbi

kentang dan umbi jalar yang direndam pada larutan sukrosa dengan

konsentrasi 0,4 dan 0,8 hanya mengalami perubahan pertambahan panjang

0,3 cm dan pada umbi kentang dan umbi jalar yang direndam pada larutan

sukrosa dengan konsentrasi 0,2; 0,6 dan 1,0 mengalami perubahan

pertambahan panjang 0,5 cm. Hal-hal ini kemungkinan terjadi karena

beberapa faktor seperti:

Adanya human error yang dapat berupa ketidaktelitian pengukuran,

Adanya larutan rendaman yang menguap sehingga mempengaruhi

konsentarasi larutan

Waktu yang singkat dalam percobaan sehingga memungkinkan belum

terjadi kesetimbangan antara larutan dan konsentrasi dalam jaringan

Adanya kemungkinan ketidakhomogenan jaringan kentang dan umbi

jalar yang digunakan baik karena busuk atau sebagainya.

Pada percobaan penetuan potensial air dalam jaringan daun talas, daun

mangga, daun pepaya dan daun pisang dengan metode shardaov, diujilah

larutan bekas rendaman daun dengan larutan dengan konsentrasi yang sama

namun telah ditambahkan pewarna, pengujian ini dilakukan dengan

meneteskan larutan penguji tepat diatas permukaan larutan rendaman dan

amatilah apa yang terjadi pada larutan penguji, apakah larutan penguji itu

terapung, melayang atau tenggelam. Berikut akan disajikan data hasil

percobaan penentuan potensial air pada jaringan daun daun talas, daun

mangga, daun pepaya dan daun pisang dalam tabel di bawah ini:

KelompokLarutan sukrosa

(M)Larutan penguji

5

Daun

0.05

0.20

Tidak pekat / tenggelam

Tidak pekat / tenggelam

Page 17: LP. Fistum (Potensial Air)

talas 0.30

0.40

0.45

0.50

0.55

Tidak pekat / tenggelam

Pekat / tenggelam

Pekat / tenggelam

Pekat / tenggelam

Tidak pekat / tenggelam

6

Daun mangga

0.05

0.25

0.30

0.40

0.45

0.50

0.55

0.60

Ditengah

Tenggelam

Ditengah

Larut

Ditengah

Di atas / terapung

Tenggelam

Ditengah

7

Daun

pepaya

0.05

0.20

0.25

0.30

0.40

0.45

0.50

0.55

Pekat / metilen diatas

Pekat / metilen diatas

Pekat / metilen diatas

Sedang / Melayang

Metilen diatas

Sedang /Melayang

Pekat

Pekat

8

Daun

pisang

0.05

0.25

0.40

0.45

0.50

Terapung

Pekat /Terapung

Pekat /Terapung

Pekat /Terapung

Pekat /Terapung

Apabila larutan penguji jatuh ke bawah larutan yang diuji berarti

larutan yang diuji telah mengalami pengenceran karena ada air dari daun yang

keluar, masuk ke dalam larutan. Apabila konsentrasi larutan pengujinya

melayang dalam larutan yang diuji, diikuti dengan tersebarnya larutan-larutan

penguji tadi ke seluruh larutan yang diuji berarti tidak ada perubahan

konsentrasi. Dan apabila larutan penguji tetap berada di atas permukaan

Page 18: LP. Fistum (Potensial Air)

larutan yang diuji berarti larutan tersebut telah menjadi pekat, karena ada air

dari larutan yang masuk ke dalam daun.

Namun pada table diatas menunjukkan perbedaan antara teori dan

hasil percobaan yang telah dilakukan, yaitu pada kelompok 5 “pekat namun

tenggelam” seharusnya jika pekat larutan penguji tetap berada di atas atau

terapung. Hasil ini merupakan suatu kesalahan hal-hal ini kemungkinan

terjadi karena beberapa faktor seperti:

Ketidaktelitian dalam menghomogenan larutan, ada kemungkinan

molekul glukosa mengendap ke dasar tabung sedangkan larutan yang

merendam daun adalah larutan yang lebih hipotonis menjadikan daya

osmosis daun semakin kecil.

Kesalahan dalam pengamatan pada saat penentuan larutan kondisi

penguji yang mengapung, tenggelam atau melayang.

Adanya penguapan air dari larutan sukrosa yang digunakan untuk

merendam daun sehingga konsentrasi larutan sukrosa akan semakin

besar.

G.Jawaban Pertanyaan

H.Kesimpulan

Potensial air merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk

molekul difusi.

Penurunan potensial air dari sel atau pada jaringan tumbuhan disebabkan

naiknya potensial osmosis, proses terjadinya hal tersebut disebabkan atau

dipengaruhi oleh zat-zat terlarut yang ada pada jaringan sel atau tumbuhan.

Konsentrasi larutan berpengaruh terhadap perubahan panjang pada silinder

kentang dan umbi jalar. Hal ini disebabkan danya aliran molekul air yang

bergerak dari dalam jaringan kentang dan umbi jalar ke lingkungan yang

menunjukkan bahwa larutan perendam bersifat lebih hipertonis

dibandingkan jaringan tumbuhan.

Page 19: LP. Fistum (Potensial Air)

Larutan penguji tenggelam ke bawah larutan yang diuji = larutan yang

diuji telah mengalami pengenceran karena ada air dari daun yang keluar,

masuk ke dalam larutan; Larutan penguji melayang dalam larutan yang

diuji, diikuti dengan tersebarnya larutan-larutan penguji tadi ke seluruh

larutan yang diuji = tidak ada perubahan konsentrasi; Larutan penguji

terapung di atas permukaan larutan yang diuji = larutan tersebut telah

menjadi pekat, karena ada air dari larutan yang masuk ke dalam daun.

I. Daftar Pustaka

Benyamin Lakitan. 1993. “Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan”. Jakarta:

Rajawali Perss

Campbell. 2004. “Biologi”, Edisi ke-Lima Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Dwijoseputro. 1985. “Pengantar Fisiologi Tumbuhan”. Jakarta: Gramedia

Frank B.S & Cleon W Ross. 1995. “Fisiologi Tumbuhan”, Jilid 1.

Bandung: ITB

Muchlis M & Hadmadi. 1980. “Botani Pertanian”. Jakarta: Yasaguna

http://agushome.blogspot.com/potensial-air.html , 5/3/11

http://arcturusarancione.wordpress.com/penetapan-potensial-air-jaringan-

tumbuhan, 5/3/11


Top Related