Transcript
Page 1: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

PKN (PENDIDIKAN KEWARNEGARAAN)

LIBERALISME, ISLAMISME, SOSIALISME

DINI FARIDA IRSALINA (13) KURNIAWAN (23)

RESTHA WIRANANDA (32)

YAFI SOETRISNO (39)

Page 2: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

LIBERALISME

Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.[1]

Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.

Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan [2].

Daftar isi

1 Pokok-pokok Liberalisme 2 Dua Masa Liberalisme 3 Liberalisme dan Agama 4 Bacaan lebih lanjut tentang liberalisme 5 Rujukan

o 5.1 Catatan o 5.2 Rujukan lain

6 Lihat pula

7 Pranala luar

Pokok-pokok Liberalisme

Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property). Dibawah ini, adaah nilai-nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme tadi:

Percaya bahwa Tuhan adalah Sang Pencipta (Trust in God as a Creator) . Bahwa semua manusia diciptakan sama, bahwa mereka dianugerahi oleh Tuhan Penciptanya hak-hak tertentu yang tidak dapat dipisahkan dari padanya.

Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being). Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun karena kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan persamaan kesempatan itu

Page 3: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

akan berlainan tergantung kepada kemampuannya masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini (persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang mutlak dari demokrasi.

Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan – dimana hal ini sangat penting untuk menghilangkan egoisme individu.( Treat the Others Reason Equally.)

Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak rakyat.(Government by the Consent of The People or The Governed)

Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang merupakan hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial.

Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of Individual)

Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara sukarela daripada masyarakat mengalami kegagalan.

Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse Dogatism). Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke (1632 – 1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.[3]

Dua Masa Liberalisme

Liberalisme adalah sebuah Ideologi yang mengagungkan kebebasan. Ada dua macam Liberalisme, yakni Liberalisme Klasik dan Liberallisme Modern. Liberalisme Klasik timbul pada awal abad ke 16. Sedangkan Liberalisme Modern mulai muncul sejak abad ke-20. Namun, bukan berarti setelah ada Liberalisme Modern, Liberalisme Klasik akan hilang begitu saja atau tergantikan oleh Liberalisme Modern. Karena hingga kini, nilai-nilai dari Liberalisme Modern itu masih ada. Liberalisme Modern tidak mengubah hal-hal yang mendasar ; hanya mengubah hal-hal lainnya atau dengan kata lain, nilai intinyanya (core values) tidak berubah hanya ada tambahan-tanbahan saja dalam versi yang baru. Jadi sesungguhnya, masa Liberalisme Klasik itu tidak pernah berakhir.

Dalam Liberalisme Klasik, keberadaan individu dan kebebasannya sangatlah diagungkan. Setiap individu memiliki kebebasan berpikir masing-masing – yang akan menghasilkan paham baru. Ada dua paham, yakni demokrasi (politik) dan kapitalisme (ekonomi).

Page 4: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

Meskipun begitu, bukan berarti kebebasan yang dimiliki individu itu adalah kebebasan yang mutlak, karena kebebasan itu adalah kebebasan yang harus dipertanggungjawabkan. Jadi, tetap ada keteraturan di dalam ideologi ini tau dengan kata lain, bukan bebas yang sebebas-bebasnya.

Liberalisme dan Agama

Pandangan-pandangan liberalisme dengan paham agama seringkali berbenturan karena liberalisme menghendaki penisbian dari semua tata nilai, bahkan dari agama sekalipun. meski dalam prakteknya berbeda-beda di setiap negara, tetapi secara umum liberalisme menganggap agama adalah pengekangan terhadap potensi akal manusia. <Perlu adanya rujukan>

Bacaan lebih lanjut tentang liberalisme

Literatur oleh para pemikir yang ikut menyumbang bagi teori liberal didaftarkan dalam Sumbangan terhadap teori liberal.

Bahasa Indonesia o Kebebasan o Liberalisme o Individualisme o Tanggung Jawab o Keadilan Sosial o Adam Smith: Pasar dan Individu

Bahasa Inggris o The future of liberal revolution / Bruce Ackerman - New Haven: Yale

University Press, 1992o Left and Right: The Prospects for Liberty / Murray N. Rothbard, 1965o Liberalism and Democracy / Norberto Bobbio - London: Verso, 1990

(Liberalismo e democrazia, 1988)o Liberalism / John A. Hall - London: Paladin, 1988o The Decline of Liberalism as an Ideology / John H. Hallowell - London:

Kegan Paul, Trench, Trubner, 1946o Beyond the Global Culture War/ Adam K. Webb- Routledge, 2006, about

the origins of Liberalism and types of challenges to it in the present worldo Liberalism / Ludwig von Mises, 1927

Bahasa Belanda o Beleid voor een vrije samenleving / J.W. de Beus en Percy B. Lehning

(red.) - Meppel: Boom, 1990o Afscheid van de Verlichting: Liberalen in verwarring over eigen

gedachtengoed / Hans Charmant en Percy Lehning - Amsterdam: Donner, 1989

o Liberalisme, een speurtocht naar de filosofische grondslagen / A.A.M. Kinneging e.a. - Den Haag: Teldersstichting, 1988

Page 5: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

o De liberale speurtocht voortgezet / K. Groenveld, H.J. Lutke Schipholt & J.H.C. van Zanen - Den Haag: Teldersstichting, 1989

o Het menselijk liberalisme / Dirk Verhofstadt - Antwerpen: Houtekiet, 2002

Bahasa Perancis o Le libéralisme / Georges Burdeu - Paris: Seuil, 1979

Bahasa Jerman o Die Freiheit die wir meinen / Werner Becker - München: Piper, 1982o Noch eine chance für die Liberalen / Karl-Hermann Flach - Frankfurt:

Fischer, 1971o Liberalismus / Lothar Gall - Königstein: Athenäum, 1985

Rujukan

1. ̂ A: "'Liberalisme' didefinisikan sebagai suatu etika sosial yang menganjurkan kebebasan dan kesetaraan secara umum." - Coady, C. A. J. Distributive Justice, A Companion to Contemporary Political Philosophy, editors Goodin, Robert E. and Pettit, Philip. Blackwell Publishing, 1995, p.440. B: "Kebebasan itu sendiri bukanlah sarana untuk mencapai tujuan politik yang lebih tinggi. Ia sendiri adalah tujuan politik yang tertinggi."- Lord Acton

2. ̂ Oxford Manifesto dari Liberal International: "Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas."

3. ̂ Sukarna. Ideologi : Suatu Studi Ilmu Politik. (Bandung: Penerbit Alumni, 1981)

Catatan

1. ̂ A: "'Liberalisme' didefinisikan sebagai suatu etika sosial yang menganjurkan kebebasan dan kesetaraan secara umum." - Coady, C. A. J. Distributive Justice, A Companion to Contemporary Political Philosophy, editors Goodin, Robert E. and Pettit, Philip. Blackwell Publishing, 1995, p.440. B: "Kebebasan itu sendiri bukanlah sarana untuk mencapai tujuan politik yang lebih tinggi. Ia sendiri adalah tujuan politik yang tertinggi."- Lord Acton

2. ̂ Oxford Manifesto dari Liberal International: "Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas."

3. ̂ Sukarna. Ideologi : Suatu Studi Ilmu Politik. (Bandung: Penerbit Alumni, 1981)

Rujukan lain

Page 6: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

Michael Scott Christofferson "An Antitotalitarian History of the French Revolution: François Furet's Penser la Révolution française in the Intellectual Politics of the Late 1970s" (in French Historical Studies, Fall 1999)

Piero Gobetti La Rivoluzione liberale. Saggio sulla lotta politica in Italia, Bologna, Rocca San Casciano, 1924

Lihat pula

Antiglobalisasi Antikapitalisme Neoliberalisme

Pranala luar

Liberty Ideas Institute for Liberal Values Commentary and research from a liberal perspective. Perspective Magazine a publication of contemporary liberal thought Stanford Encyclopedia of Philosophy: Liberalism , by Gerald F. Gaus On John Dewey's Liberalism and Social Action Peter Berkowitz on "Modern Liberalism" French Liberalism in the 18th and 19th century What's the Matter With Liberalism, political theorist Ronald Beiner's classic

critique The divergence between American and English definitions of "liberal", a personal

view by Jeffry Fischer The program of liberalism , Ludwig von Mises The Oxford Manifesto of 1947 Liberalism vs. Fascism by Roderick T. Long Liberal Review an online magazine relating to liberalism in the UK Sedikit Tentang Liberalisme

Liberalisme sebagai Ideologi Pragmatis

Dalam ilmu-ilmu 6ibera dikenal dua pengertian mengenai 6iberali, yaitu 6iberali secara fungsional dan secara 6iberalism. Ideologi secara fungsional diartikan sebagai

Page 7: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama; atau tentang masyarakat dan 7ibera yang dianggap paling baik, sedangkan 7iberali secara 7iberalism diartikan sebagai 7ibera pembenaran, seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa. Menurut pendekatan 7iberalism konflik, kelas yang memiliki sarana produksi materiil dengan sendirinya memiliki sarana produksi mental, seperti gagasan, budaya dan 7iber. Gagasan kelas yang berkuasa di manapun dan kapanpun merupakan gagasan yang dominan. Gagasan, budaya, 7iber dan sebagainya sadar atau tidak merupakan pembenaran atas kepentingan materiil pihak yang memiliki gagasan yang dominan. Sistem pembenaran ini disebut 7iberali.

Dalam bahasa Indonesia, 7iberali sering disebut sebagai “dasar 7ibera” atau “falsafah 7ibera”, di Malaysia disebut “rukun 7ibera”. Karena memberikan pengesahan kepada pemerintah, 7iberali membenarkan adanya status quo. Tetapi 7iberali juga 7ibe digunakan oleh pihak lainnya (pihak pemberontak, pihak oposisi atau pihak reformasi) guna menyalahkan pemerintahan, menyerang kebijakan pemerintah sampai kepada mengubah status quo. Sekalipun pemerintah 7ibe menindas warga negaranya dengan menggunakan dalih ”hak ketuhanan raja” atau ”kehendak sejarah”, tetapi pihak lainnya 7ibe membenarkan tindakan kekerasan mereka dengan bersandar pada prinsip ”hak-hak dasar” atau ”kehendak yang kuasa”. Ideologi yang dianggap sarat dengan kepentingan kelas pekerja bukan tidak 7ibe digunakan untuk menentang kekuasaan 7ibera borjuis, selain juga untuk mensahkan kekuasaan 7iberali terhadap kelas pekerja. Ideologi dalam arti fungsional dapat digambarkan secara singkat dengan contoh berikut. Di Amerika Serikat, menjamin keamanan nasional berarti peningkatan produksi persenjataan yang bermakna pula menguntungkan 7iberali-industri senjata. Peningkatan pertumbuhan pertanian berarti peningkatan produksi pupuk dan bahan kimia yang lain, yang berarti menguntungkan 7iberali-industri pupuk dan bahan kimia. Demi stabilitas nasional di 7ibera-negara berkembang acap kali berarti mengurangi kebebasan politik warga 7ibera. Ideologi dalam arti fungsional digolongkan secara tipologi dengan dua tipe, yakni 7iberali yang doktriner dan 7iberali yang pragmatis.

Suatu 7iberali dapat digolongkan doktriner apabila ajaran-ajaran yang terkandung dalam 7iberali itu dirumuskan secara sistematis dan terinci dengan jelas, diindoktrinasikan kepada warga masyarakat, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintah. Biasanya 7ibera nilai atau 7iberali yang diperkenankan hidup dalam masyarakat seperti ini hanyalah 7iberali yang doktriner tersebut. Akan tetapi, apabila ajaran-ajaran yang terkandung dalam 7iberali tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci, melainkan dirumuskan secara umum (prinsip-prinsipnya saja) maka 7iberali tersebut digolongkan sebagai 7iberali pragmatis. Dalam hal ini, 7iberali itu tidak diindoktrinasikan, tetapi disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, 7ibera pendidikan, 7ibera ekonomi, kehidupan agama dan 7ibera politik. Atas dasar itu, pelaksanaannya tidak diawasi oleh aparat partai atau pemerintah, melainkan dengan pengaturan kelembagaan. Maksudnya, siapa saja yang tidak menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang terkandung dalam 7iberali tidak akan hidup secara wajar. Liberalisme merupakan salah satu contoh 7iberali pragmatis. Biasanya tidak satu 7iberali saja yang diperkenankan berkembang dalam masyarakat ini, tetapi ada satu yang dominan.

Page 8: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

Liberalisme sebagai suatu 8iberali pragmatis muncul pada abad pertengahan di kalangan masyarakat Eropa. Masyarakat Eropa pada saat itu secara garis besar terbagi atas dua, yakni kaum 8iberalism dan para petani. Kaum 8iberalism diperkenankan untuk memiliki tanah, golongan 8ibera ini pula yang menguasai proses politik dan ekonomi, sedangkan para petani berkedudukan sebagai penggarap tanah yang dimiliki oleh patronnya, yang harus membayar pajak dan menyumbangkan tenaga bagi sang patron. Bahkan di beberapa tempat di Eropa, para petani tidak diperkenankan pindah ke tempat lain yang dikehendaki tanpa persetujuan sang patron (bangsawan). Akibatnya, mereka tidak lebih sebagai milik pribadi sang patron. Sebaliknya, kesejahteraan para penggarap itu seharusnya ditanggung oleh sang patron. Industri dikelola dalam bentuk gilde-gilde yang mengatur secara ketat, bagaimana suatu barang diproduksi, berapa jumlah dan distribusinya. Kegiatan itu dimonopoli oleh kaum 8iberalism. Maksudnya, pemilikan tanah oleh kaum bangsawan, hak-hak istimewa gereja, peranan politik raja dan kaum bangsawan, dan kekuasaan gilde-gilde dalam ekonomi merupakan bentuk-bentuk dominasi yang melembaga atas individu. Dalam konteks perkembangan masyarakat itu muncul 8iberali dan perdagangan dalam skala besar, setelah ditemukan beberapa teknologi baru. Untuk mengelola 8iberali dan perdagangan dalam skala besar-besaran ini jelas diperlukan buruh yang bebas dan dalam jumlah yang banyak, ruang gerak yang leluasa, mobilitas yang tinggi dan kebebasan berkreasi. Kebutuhan-kebutuhan baru itu terbentur pada aturan-aturan yang diberlakukan secara melembaga oleh golongan 8ibera. Yang membantu golongan ekonomi baru terlepas dari kesukaran itu ialah munculnya paham liberal.

Liberalisme tidak diciptakan oleh golongan pedagang dan 8iberali, melainkan diciptakan oleh golongan intelektual yang digerakkan oleh keresahan ilmiah dan 8iberali umum pada zaman itu. Keresahan intelektual tersebut disambut oleh golongan pedagang dan 8iberali, bahkan hal itu digunakan untuk membenarkan tuntutan politik yang membatasi kekuasaan bangsawan, gereja dan gilde-gilde. Mereka tidak bertujuan semata-mata untuk dapat menjalankan kegiatan ekonomi secara bebas, tetapi juga mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberal adalah yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik, semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab pada segala tindakannya baik itu merupakan sesuatu untuknya atau seseorang. Seseorang yang bertindak atas tanggung jawab sendiri dapat mengembangkan kemampuan bertindak. Menurut asumsi 8iberalism inilah, John Stuart Mill mengajukan 8iberali yang lebih mendukung pemerintahan berdasarkan demokrasi liberal. Dia mengemukakan tujuan utama politik ialah mendorong setiap anggota masyarakat untuk bertanggung jawab dan menjadi dewasa. Hal ini hanya dapat terjadi manakalah mereka ikut serta dalam pembuatan keputusan yang menyangkut hidup mereka. Oleh karena itu, walaupun seorang raja yang bijaksana dan baik hati, mungkin dapat membuat putusan yang lebih baik atas nama rakyat dari pada rakyat itu sendiri, bagaimana pun juga demokrasi jauh lebih baik karena dalam demokrasi rakyat membuat sendiri keputusan bagi diri mereka, terlepas dari baik buruknya keputusan tersebut. Jadi, 8iber-ciri 8iberali liberal sebagai berikut :

Page 9: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

Pertama, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik. Kedua, anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk

kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers. Ketiga, pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.

Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan untuk diri sendiri.

Keempat, kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk. Oleh karena itu, pemerintahan dijalankan sedemikian rupa sehingga penyalahgunaan kekuasaan dapat dicegah. Pendek kata, kekuasaan dicurigai sebagai hal yang cenderung disalahgunakan, 9iberalism itu, sejauh mungkin dibatasi.

Kelima, suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian besar individu berbahagia. Walau masyarakat secara keseluruhan berbahagia, kebahagian sebagian besar individu belum tentu maksimal. Dengan demikian, kebaikan suatu masyarakat atau rezim diukur dari seberapa tinggi indivivu berhasil mengembangkan kemampuan-kemampuan dan bakat-bakatnya. Ideologi 9iberalism ini dianut di Inggris dan koloni-koloninya termasuk Amerika Serikat.

Makna liberalEnsiklopedi Britannica 2001 deluxe edition CD-ROM, menjelaskan bahwa kata liberal diambil dari bahasa Latin liber, free. Liberalisme secara etimologis berarti falsafah politik yang menekankan nilai kebebasan individu dan peran negara dalam melindungi hak-hak warganya. Makna senada juga terdapat dalam Wikipedia.

Sejarah liberalisme termasuk juga liberalisme agama adalah tonggak baru bagi sejarah kehidupan masyarakat Barat dan karena itu, disebut dengan periode pencerahan. Perjuangan untuk kebebasan mulai dihidupkan kembali di zaman renaissance di Italia. Paham ini muncul ketika terjadi konflik antara pendukung-pendukung negara kota yang bebas melawan pendukung Paus.

Liberalisme lahir dari sistem kekuasaan sosial dan politik sebelum masa Revolusi Prancis berupa sistem merkantilisme, feodalisme, dan

Page 10: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

gereja roman Katolik. Liberalisme pada umumnya meminimalkan campur tangan negara dalam kehidupan sosial. Sebagai satu ideologi, liberalisme bisa dikatakan berasal dari falsafah humanisme yang mempersoalkan kekuasaan gereja di zaman renaissance dan juga dari golongan Whings semasa Revolusi Inggris yang menginginkan hak untuk memilih raja dan membatasi kekuasaan raja. Mereka menentang sistem merkantilisme dan bentuk-bentuk agama kuno dan berpaderi.

Liberalisme antistatis, seperti yang diperjuangkan oleh Frederic Bastiat, Gustave de Molinari, Herbert Spencer, dan Auberon Herbert, adalah aliran ekstrem yang dikenal dengan anarkhisme (tidak ada pemerintahan) ataupun minarkisme (pemerintahan yang kecil yang hanya berfungsi sebagai the nightwatchman state. Liberalisme selalu menentang sistem kenegaraan yang didasarkan pada hukum agama.

Oxford English Dictionary menerangkan bahwa perkataan liberal telah lama ada dalam bahasa Inggris dengan makna sesuai untuk orang bebas, besar, murah hati dalam seni liberal. Pada awalnya, liberalisme bermaksud bebas dari batasan bersuara atau perilaku, seperti bebas menggunakan dan memiliki harta, atau lidah yang bebas, dan selalu berkaitan dengan sikap yang tidak tahu malu.

Bagaimanapun, bermula pada 1776-1788, oleh Edward Gibbon, perkataan liberal mulai diberi maksud yang baik, yaitu bebas dari prasangka dan bersifat toleran. Maka pengertian liberal pun akhirnya mengalami perubahan arti dan berkembang menjadi kebebasan secara intelektual, berpikiran luas, murah hati, terus terang, sikap terbuka dan ramah.

Prinsip dasar liberalisme adalah keabsolutan dan kebebasan yang tidak terbatas dalam pemikiran, agama, suara hati, keyakinan, ucapan, pers dan politik. Di samping itu, liberalismme juga membawa dampak yang besar bagi sistem masyarakat Barat, di antaranya adalah mengesampingkan hak Tuhan dan setiap kekuasaan yang berasal dari Tuhan; pemindahan agama dari ruang publik menjadi sekedar urusan individu; pengabaian total terhadap agama Kristen dan gereja atas statusnya sebagai lembaga publik, lembaga legal dan lembaga sosial.

Dalam liberalisme budaya, paham ini menekankan hak-hak pribadi yang berkaitan dengan cara hidup dan perasaan hati. Liberalisme budaya secara umum menentang keras campur tangan pemerintah yang mengatur sastra, seni, akademis, perjudian, seks, pelacuran, aborsi, keluarga berencana, alkohol, ganja, dan barang-barang yang dikontrol lainnya. Belanda, dari segi liberalisme budaya, mungkin negara yang paling liberal di dunia.

Page 11: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

Sedangkan liberalisme ekonomi mendukung kepemilikan harta pribadi dan menentang peraturan-peraturan pemerintah yang membatasi hak-hak terhadap harta pribadi. Paham ini bermuara pada kapitalisme melalui pasar bebas.

Kerancuan epistemologi

Merujuk apa yang telah didefinisikan tersebut, sebenarnya pemakaian istilah Islam liberal sangat rancu, bahkan cenderung kontradiktif baik dari sisi etimologi, terminologi maupun epistemologi. Dari sisi etimologi tidak satu pun kata Islam berkonotasi pada makna kebebasan seperti yang dijelaskan pada makna kata liberal. Sebab kebebasan dalam Islam senantiasa merujuk pada kata ikhtiar, yaitu kebebasan memilih yang berakar pada kata khair (baik). Dengan demikian, kebebasan dalam Islam hanya terbatas pada hal-hal yang bersifat baik, sehingga seorang Muslim tidak dibebaskan untuk berbuat yang tidak baik.

Sedangkan istilah Islam liberal, seperti yang dipaparkan oleh Dr Ugi Suharto dalam situs mufti selangor, pertama kali digunakan oleh para penulis Barat seperti Leonard Binder dan Charles Kurzman. Binder menggunakan istilah Islamic liberalism, sementara Kurzman memakai istilah liberal Islam. Secara tersirat, keduanya mempercayai bahwa Islam itu banyak; Islam liberal adalah salah satunya.

Jadi, istilah Islam liberal yang dimaksudkan di sini adalah pemikiran Islam liberal yang merupakan satu aliran berpikir baru di kalangan umat Islam. Dalam konteks Indonesia, sebuah disertasi yang ditulis oleh Greg Barton pada tahun 1995 menggambarkan munculnya pemikiran liberal di kalangan pemikir Indonesia. Disertasi yang aslinya bertema 'The Emergence of Neo-Modernism: A Progressive, Liberal Movement of Islamic Thought' ini, lalu diterbitkan dalam edisi Indonesia atas kerja sama Paramadina, Yayasan Adikarya Ikapi, dan Ford Foundation pada tahun 1999.

Sebenarnya, analisis Luthfi tentang Islam liberal lebih cenderung menyamakan problem Barat terhadap agamanya lalu melimpahkannya kepada Islam. Penggantian makna liberal dengan maksud yang sangat positif, seperti yang terjadi dalam perkembangan makna istilah ini di Barat, juga dilakukan Luthfi dengan menyandingkannya dengan konsep ijtihad. Padahal prinsip ijtihad dalam Islam bertentangan dengan paham liberal. Sebab kebebasan ber-ijtihad tunduk pada beberapa kaidah dan persyaratan yang telah disepakati oleh kaum Muslimin, seperti kaidah tidak ada ijtihad dalam masalah yang bersifat pasti.

Page 12: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

Kesimpangsiuran sejarah Islam Liberal, adalah bukti bahwa aliran ini tidak memiliki akar dalam sejarah Islam. Ahmad Sahal, seperti yang dikutip oleh Dawam Rahardjo, menisbahkan pemikiran Islam liberal dimulai sejak Umar bin Khattab, yang sering berbeda pendapat dengan Rasulullah mengenai masalah-masalah dunia. Jika klaim Sahal ini benar, maka usia Islam liberal bukan 2 abad, tetapi seusia dengan agama Islam itu sendiri, yaitu 15 abad.

Pemikiran Islam liberal sebenarnya berakar dari pengaruh pandangan hidup Barat dan hasil perpaduan antara paham modernisme yang menafsirkan Islam sesuai dengan modernitas; dan paham posmodernisme yang anti kemapanan. Upaya merombak segala yang sudah mapan kerap dilakukan, seperti dekonstruksi atas definisi Islam sehingga orang non-Islam pun bisa dikatakan Muslim, dekonstruksi Alquran sebagai kitab suci, dan sebagainya. Islam liberal sering memanfaatkan modal murah dari radikalisme yang terjadi di sebagian kecil kaum Muslimin, dan tidak segan-segan mengambil hasil kajian orientalis, metodologi kajian agama lain, ajaran HAM versi humanisme Barat, falsafah sekularisme, dan paham lain yang berlawanan dengan Islam.

Dengan mengamati coraknya, maka dapat disimpulkan bahwa pemikiran Islam liberal adalah pemikiran liberal yang ditujukan kepada agama Islam. Oleh karena itu akan banyak membawa konsekuensi serius bila Islam Liberal dikategorikan sebagai bagian dari pemikiran atau madzhab Islam. Dengan demikian adanya liberalisme dalam Islam, sejatinya memperkuat hipotesa Ibnu Khaldun (1332-1406M) bahwa bangsa pecundang gemar meniru bangsa yang lebih kuat, baik dalam slogan, cara berpakaian, cara beragama, gaya hidup, serta adat istiadatnya.

Ikhtisar- Liberalisme adalah tonggak baru searah kehidupan masyarakat Barat. - Sistem kenegaraan yang didasarkan pada hukum agama, merupakan 'musuh' abadi liberalisme.- Penggabungan paham liberal dengan Islam, sangatlah rancu dan kontradiktif.- Pemikiran Islam liberal bisa disebut sebagai pemikiran liberal yang ditujukan kepada

EKONOMI LIBERAL

Page 13: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

Ekonomi liberal adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu ekonomi klasik seperti Adam Smith atau French Physiocrats. Sistem

ekonomi klasik tersebut mempunyai kaitannya dengan "kebebasan (proses) alami" yang dipahami oleh sementara tokoh-tokoh ekonomi sebagai ekonomi

liberal klasik. Meskipun demikian, Smith tidak pernah menggunakan penamaan paham tersebut sedangkan konsep kebijakan dari ekonomi (globalisasi)

liberal ialah sistem ekonomi bergerak kearah menuju pasar bebas dan sistem ekonomi berpaham perdagangan bebas dalam era globalisasi [1]yang

bertujuan menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme.[2]

Daftar isi

1 Sistem ekonomi liberal klasik 2 Tentang ekonomi liberal

o 2.1 Ciri ekonomi liberal o 2.2 Keuntungan dan kelemahan dari ekonomi liberal

2.2.1 Keuntungan 2.2.2 Kelemahan

3 Penerapan ekonomi liberal o 3.1 Amerika o 3.2 Amerika Serikat o 3.3 Eropa o 3.4 Asia o 3.5 Kepulanan Oceania o 3.6 Afrika

4 Tokoh penemu paham liberal o 4.1 Niccolò Machiavelli o 4.2 Desiderius Erasmus

5 Lihat pula 6 Referensi

7 Pustaka

Sistem ekonomi liberal klasik

Sistem ekonomi liberal klasik adalah suatu filosofi ekonomi dan politis. Mula-mula ditemukan pada suatu tradisi penerangan atau keringanan yang bersifat membatasi batas-batas dari kekuasaan dan tenaga politis, yang menggambarkan pendukungan kebebasan individu.Teori itu juga bersifat membebaskan individu untuk bertindak sesuka hati sesuai kepentingan dirinya sendiri dan membiarkan semua individu untuk melakukan pekerjaan tanpa pembatasan yang nantinya dituntut untuk menghasilkan suatu hasil yang terbaik, yang cateris paribus, atau dengan kata lain, menyajikan suatu benda dengan batas minimum dapat diminati dan disukai oleh masyarakat (konsumen).

Garis berpaham ekonomi liberal telah pernah dipraktikan oleh sekolah-sekolah di Austria dengan berupa demokrasi di masyarakat yang terbuka. Paham liberali kebanyakan digunakan oleh negara-negara di benua Eropa dan Amerika. Seperti halnya di Amerika Serikat, paham liberal dikenali dengan sebutan mild leftism estabilished.

Page 14: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

Tentang ekonomi liberal

Ciri ekonomi liberal

Semua sumber produksi adalah milik masyarakat individu. Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi. Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi. Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya

produksi dan masyarakat pekerja (buruh). Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan. Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar. Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi. Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.

Keuntungan dan kelemahan dari ekonomi liberal

Keuntungan

Ada beberapa keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal, yaitu:

Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.

Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.

Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat

antar masyarakat. Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif

mencari keuntungan.

Kelemahan

Selain ada keuntungan, ada juga beberapa kelemahan daripada sistem ekonomi liberal, adalah:

Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup. Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.[rujukan?]

Banyak terjadinya monopoli masyarakat.[rujukan?]

Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.[rujukan?]

Pemerataan pendapatan sulit dilakuka karena persaingan bebas tersebut.[rujukan?]

Page 15: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

Penerapan ekonomi liberal

Amerika

Negara-negara yang menganut paham liberal di benua Amerika adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.

Amerika Serikat

Paham liberal di Amerika Serikat (AS) disebut liberalisme modern atau liberalisme baru. Sekarang para politis di AS mengakui, bahwa paham liberalisme klasik ada kaitannya dengan kebebasan individu yang bersifat luas. Tetapi mereka menolak ekonomi yang bersifat laissez faire atau liberalisme klasik yang menuju ke pemerintahan interventionism yang berupa penyatuan persamaan sosial dan ekonomi. Umumnya, hal tersebut disepakati pada dekade pertama abad ke-20 yang tujuannya menuju keberhasilan suatu hegemoni para politis dalam negeri.Tapi, kesuksesan tersebut mulai merosot dan menghilang pada sekitar tahun1970-an. Pada saat itu konsensus liberal telah dihadapkan suatu death-blow atau yang berupa robohnya pemerintahan Bretton Woods System yang dikarenakan kemenangan Ronald Reagan dalam pemilihan presiden tahun 1980, yang menjadikan liberalisme suatu arus kuat dalam politik AS pada tahun tersebut.

Liberalisme AS mulai bangkit pada awal abad ke-20 sebagai suatu alternatif ke politik nyata yang merupakan interaksi internasional yang dominan pada waktu itu. Presiden Franklin Roosevelt yang pada saat itu adalah seorang yang berpaham liberal self-proclaimed, menawarkan bangsa itu menuju ke suatu kesuksesan baru dengan cara membangun institusi kolaboratif yang berpendukungan orang-orang Amerika sendiri dan berjanji akan menarik AS keluar dari tekanan yang besar tersebut. Untuk mengantisipasi akhir Perang Dunia II, Roosevelt merancang Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai suatu alat berupa harapan akan kerja sama timbal balik daripada membuat ancaman dan penggunaan kekuatan perang untuk memecahkan permasalahan politis internasional tersebut. Roosevelt juga menggunakan badan tersebut (PBB) untuk memasukan orang-orang Afrika yang tinggal di Amerika ke dalam militer AS serta membuat badan pendukungan hak dan kebenaran para wanita-wanita, sebagai penekanan atas kebebasan individu yang selanjutnya dilanjutkan oleh Presiden John F Kennedy dengan pembangunan Patung Liberty (1964) sebagai simbol kebebasan individu untuk hidup.

Page 16: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

Patung Liberty di New York, sebagai simbol kebebasan individu

Sebenarnya, liberalisme yang dianut oleh AS, sebagaimana yang ditekankan oleh Wilson dan Roosevelt adalah dengan menekankan kerja sama serta kolaborasi timbal balik dan usaha individu, bukan dengan membuat ancaman dan pemaksaan sebagai untuk pemecahan permasalahan politis baik didalam maupun luar, sepertinya dianut oleh Presiden AS saat ini, George W Bush. Suatu paham liberal di AS itu mungkin seperti institusi dan prosedur politis yang mendorong kebebasan ekonomi, perlindungan yang lemah dari agresi oleh yang kuat, dan kebebasan dari norma-norma sosial bersifat membatasi. Karena sejak Perang Dunia II, liberalisme di AS telah dihubungkan dengan liberalisme modern, pengganti paham ideologi liberalisme klasik.

Eropa

Sebagai aksi dan reaksi penentangan komunisme, Eropa membuat suatu paham yang berterminologi politis (termasuk "sosialisme" dan " demokrasi sosial"). Tapi, mereka tidak bisa memilih AS dengan pahamnya tersebut, dikarenakan pada saat itu Eropa belum begitu mengenal liberalisme yang dianut oleh AS. Tapi beberapa tahun kemudian barulah Eropa menyadari bahwa liberalisme yang dianut oleh AS. Hal itu mendorong Eropa ke suatu kebebasan individu tersendiri yang akhirnya memperbaiki keadaan ekonomi mereka tersendiri. Liberalisme di Eropa mempunyai suatu tradisi yang kuat. Di negara-negara Eropa, kaum liberal cenderung menyebut diri mereka sendiri sebagai kaum liberal, atau sebagai radical centrists yang democratic.

Negara-negara penganut paham liberal yakni diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania,

Page 17: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino.

Asia

Negara-negara yang menganut paham liberal di Asia antara lain adalah India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.

Kepulanan Oceania

Negara yang menganut paham liberal di kepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia Baru.

Afrika

Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.

Tokoh penemu paham liberal

Niccolò Machiavelli

Niccolò Machiavelli (Florence, 1469-1527), adalah seorang tokoh liberal terbaik yang dikenal dengan pendapatnya, Il Principe. Dia adalah pendiri realis filosofi politis yang mendukung pemerintahan republik, angkatan perang negara, divisi kekuasaan, perlindungan milik perorangan, dan pengekangan pembelanjaan pemerintah sebagai kebebasan suatu republik. Ia menulis secara ekstensif pada kebutuhan individu sebagai suatu karakteristik yang penting sebagai kepemerintahan yang stabil. Ia berargumentasi bahwa sebaik-baiknya kebebasan individu masih perlu dilindungi oleh legitasi serta regulasi yang baik dari pemerintah. Dan bahwa orang-orang yang bisa memimpin hukum dengan benar hanyalah orang-orang yang segala ambisi dan keegoisannya bisa dihilangkan dalam memelihara kebebasannya tersendiri. Dia berpendapat bahwa realisme

Page 18: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

adalah pusat gagasan dalam pelajaran politis dan mengutamakan kebebasan republik (individu) dibawah prinsip.

Anti statis kaum liberal melihat pesan-pesan utama yang dikatakan Machiavelli's bahwa ia berbicara atas nama suatu status yang kuat dibawah seorang pemimpin kuat, yang menggunakan maksud apapun untuk menetapkan posisinya, sedangkan liberalisme adalah suatu ideologi dari kebebasan individu dan aneka pilihan sukarela atau fakultatif.

ISLAMISME

Islam.Islamisme adalah sebuah paham yang pertama kali dicetuskan oleh Jamal-al-Din Afghani atau Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838 - 1897) (Persia: محمد سید

حسینی صفدر بن ), umumnya dikenal sebagai Sayyid Jamal-Al-Din Al-Afghani, (Persia: االفغاني الدین جمال سید ) atau Al-Jamal Asadābādī-Din (Persia: اسدآبادی الدین جمال )

sebagai paham politik alternatif dalam menyatukan negara-negara termasuk di daerah Mandat Britania atas Palestina yang mempunyai akar budaya dan tradisi yang berbeda dengan budaya dan tradisi Arab dalam tulisan di majalah al-'Urwat al-Wuthqa, kemudian dikembangkan dan dikenal pula sebagai Pan Islamisme.

Islamisme dapat merujuk pada :

Organisasi atau Partai Paham politik pada organisasi yang bernama Ikhwanul Muslimin yang didirikan

oleh Hassan al-Banna, bersama-sama dengan Hafiz Abdul Hamid, Ahmad al-Khusairi, Fuad Ibrahim, Abdurrahman Hasbullah, Ismail Izz dan Zaki al-Maghribi pada tahun 1928, yang menganut paham politik Islamisme dan menerima konsep dari sistim politik demokrasi, oleh karena itu, dikemudian hari kelompok ini dikenal pula dengan nama sebutan Demokrasi islam.

Paham partai politik yang didirikan pada tahun 1953 bernama hizb al-tahrir a]-islami (Inggris: Party of Islam Liberation); (Indonesia: Partai Pembebasan Islam) kemudian lebih dikenal sebagai Hizbut Tahrir atau Hizb ut-Tahrir (Arab: حزب yang (Indonesia: Partai Pembebasan) ,(Inggris: Party of Liberation) ,( التحريرdidirikan oleh Tagi al-Din al-Nabhani di Indonesia lebih dikenal dengan nama Syekh Taqiyyuddin An Nabhani seorang bekas aktivis organisasi Ikhawanul Muslimin yang kemudian menolak sistim politik demokrasi dengan menyampaikan doktrin seperti yang ditulis dalam bukunya Sistim islam

Tokoh-tokoh terkemuka Muhammad Iqbal , Jamal-al-Din Afghani ,

Page 19: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

Abul Ala Maududi , Sayyid Qutb Ayatollah Khomeini

SOSIALISMEIstilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle [1] . Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.

Daftar isi

1 Sosialisme sebagai ideologi

o 1.1 Cabang aliran sosialisme

2 Sosialisme sebagai sistem ekonomi

3 Kritik dan debat 4 Lihat pula 5 Referensi

6 Daftar pustaka

Sosialisme sebagai ideologi

Menurut penganut Marxisme, terutama Friedrich Engels, model dan gagasan sosialis dapat dirunut hingga ke awal sejarah manusia dari sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Pada masa pencerahan abad ke-18, para pemikir dan penulis revolusioner seperti Marquis de Condorcet, Voltaire, Rousseau, Diderot, Abbé de Mably, dan Morelly, mengekspresikan ketidakpuasan mereka atas berbagai lapisan masyarakat di Perancis.

Page 20: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

Cabang aliran sosialisme

Sejak abad ke-19, sosialisme telah berkembang ke banyak aliran yang berbeda, yaitu:

Anarkisme , terutama Sosialisme libertarian Anarko-Sindikalisme Komunisme Marhaenisme Marxisme Sindikalisme Sosialisme Afrika Sosialisme Arab Sosialisme Demokratik Sosialisme International Sosialisme Kristen Sosialisme Utopia

Gerakan sosio-politik maupun intelektual dalam Marxis-Sosialis dapat dikelompokkan lagi menjadi:

Albanianisme Komunisme konsiliasi Juche Castroisme Komunisme kiri Leninisme Maoisme Marxis humanisme Situasionisme Stalinisme Trotskyisme

Sosialisme sebagai sistem ekonomi

Sistem ekonomi sosialisme sebenarnya cukup sederhana. Berpijak pada konsep Karl Marx tentang penghapusan kepimilikan hak pribadi, prinsip ekonomi sosialisme menekankan agar status kepemilikan swasta dihapuskan dalam beberapa komoditas penting dan menjadi kebutuhan masyarakat banyak, seperti air, listrik, bahan pangan, dan sebagainya.

Page 21: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

Kritik dan debat

Sejumlah pakar ekonomi dan sejarah telah mengemukakan beberapa masalah yang berkaitan dengan teori sosialisme. Diantaranya antara lain Milton Friedman, Ayn Rand, Ludwig von Mises, Friedrich Hayek, dan Joshua Muravchik.

Kritik dan keberatan tentang sosialisme dapat dikelompokkan menjadi:

Insentif Harga Keuntungan dan kerugian Hak milik pribadi

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Page 22: Liberal is Me Atau Liberal Adalah Sebuah Ideologi

Top Related