Download - Lapsus SLE Fix

Transcript

Laporan KasusSistemik Lupus Eritematosus

Oleh : Putri Yuliastuti

Pembimbing : dr. Sugeng.B, Sp.PD

PENDAHULUAN

• Systemic lupus erytematosus (SLE) adalah penyakit radang atau inflamasi multisistem yang penyebabnya diduga karena adanya perubahan sistem imun.

• Di Indonesia jumlah penderita SLE secara tepat belum diketahui tetapi diperkirakan sama dengan jumlah penderita SLE di Amerika yaitu 1.500.000 orang (Yayasan Lupus Indonesia, 2007).

• Di RSU Dr. Saiful Anwar Malang, penderita SLE pada bulan Januari sampai dengan Agustus 2006 ada 14 orang dengan 1 orang meninggal dunia.

IDENTITAS PENDERITA• Nama : Ny. N• Umur : 40 tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Alamat : jl. MT Haryono 132 Jember• Agama : Islam• Suku : Madura• Status : Sudah Menikah• Pendidikan : SD• Pekerjaan : Buruh Tani• Tanggal masuk RS : 16 Desember 2010• Tanggal keluar RS : 20 Desember 2010• No. RM : 317807

ANAMNESIS• Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan badan terasa lemas dan muntah.• Riwayat Penyakit Sekarang : Sejak + 1 bulan yang lalu, pasien mengeluh badannya terasa

menjadi mudah lelah dan pegal-pegal saat beraktivitas. Pasien juga merasa linu-linu di seluruh sendi-sendi kaki dan tangan baik kanan maupun kiri. Linu-linu sering terasa pada pagi hari dan saat aktivitas. Pasien sering merasa demam sumer-sumer sepanjang hari. Pada wajah pasien, di daerah pipi dan sekitar hidung timbul bercak kemerahan yang terasa gatal dan panas, terutama jika terkena sinar matahari. Pasien mengatakan nafsu makannya berkurang hingga badannya terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Pasien juga merasa rambutnya bertambah banyak yang rontok.

• Satu minggu SMRS pasien mengeluh sariawan, kalau makan terasa mual tapi tidak muntah. Pasien sudah tidak merasa demam sumer-sumer lagi tapi badan masih terasa mudah lelah dan linu-linu pada sendi tangan dan kaki. Kemudian SMRS pasien muntah cairan bercampur makanan sekitar 4x/hari. Pasien merasa badannya terasa lebih lemas.

• Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya.• Riwayat Pengobatan Pasien pernah periksa ke puskesmas diberi obat penurun

panas dan untuk linu-linu tapi pasien lupa nama obatnyas.• Riwayat Alergi Disangkal

• Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga pasien yang mengalami gejala penyakit seperti

yang dialami oleh pasien saat ini.• Riwayat Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Pasien tinggal bersama ibu, adik, suami, dan seorang anaknya.

Suami pasien bekerja sebagai tukang ojek, sedangkan pasien bekerja sebagai buruh tani. Pasien sehari-hari makan dengan memasak sendiri (tidak beli di luar). Pasien minum dari air sumur yang dimasak terlebih dahulu. Mandi dan mencuci di kamar mandi.

Kesan : keadaan sosial, ekonomi dan lingkungan kurang baik

• Riwayat Gizi Pasien makan 2-3 kali dalam sehari. Menu yang sering dikonsumsi

berupa nasi, lauk pauk (tahu dan tempe) dan sayur. Selama sakit, nafsu makan menurun.

Kesan : kebutuhan gizi kurang

ANAMNESIS SISTEMa.Sistem Serebrospinal : tidak ada keluhan b. Sistem Kardiovaskular : tidak ada keluhanc. Sistem Pernafasan : tidak ada keluhand. Sistem Gastrointestinal : nafsu makan turun, mual, muntah,

berak sehari ±1x berwarna kuning konsistensi padat, jumlah sedikit-sedikit kira-kira setengah gelas aqua

e. Sistem Urogenital : kencing lancar, warna kuning, sehari 2- 3x, tidak ada nyeri BAK.

f. Sistem Integumentum : bercak kemerahan di pipi dan sekitar hidungg. Sistem Muskuloskeletal : linu-linu persendian

Kesan : Pada anamnesis sistem ditemukan nafsu makan turun, mual, muntah, jumlah sekitar 1 gelas aqua, BAB sehari ±1x berwarna kuning konsistensi padat, jumlah sedikit-sedikit. Kencing lancar warna kuning.

PEMERIKSAAN FISIK

a. Pemeriksaan Umum :• Keadaan umum : Lemah• Kesadaran : Compos mentis• Tanda – tanda vital : Tekanan darah : 100/60 mmHg Nadi : 86 x/menit Temperatur : 36,6ºC Respiration Rate : 20 x/menit• Gizi : baik BB: 58 kg TB: 156 cm BMI: 58 x 100% = 23,8% (1,56)2 • Kulit : butterfly rash (+)• Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran limfe colli, aksila, dan Inguinal• Otot : Tidak terdapat atrofi otot• Tulang : Tidak ada deformitas Kesan : pada pemeriksaan umum didapatkan butterfly rash pada wajah

FOTO PASIEN

Pemeriksaan Khusus1. Kepala• Bentuk : lonjong, simetris• Rambut : hitam, lurus, pendek, tidak mudah dicabut• Mata Konjungtiva : anemis +/+ Sklera : ikterik -/- Refleks pupil : normal, pupil isokor Ө 3mm/3 mm, refleks cahaya +/+ Sekret : (-)• Telinga : sekret (-), perdarahan (-)• Hidung : tidak terdapat secret, tidak terdapat perdarahan, napas cuping

hidung -/-• Mulut : Sianosis (-), bau (-), mukosa mulut pucat (-)Kesan: didapatkan pada kedua mata anemis

2. Leher • Inspeksi : tidak tampak pembesaran KGB leher• Palpasi : tidak teraba pembesaran KGB leherKesan: tidak didapatkan kelainan pada leher 3. Dada • Jantung

– Inspeksi : Ictus Cordis tak terlihat– Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba – Perkusi : Batas kanan : redup pada ICS IV PSL D

Batas kiri : redup pada ICS V MCL S– Auskultasi : S1S2 tunggal

Kesan: tidak didapatkan kelainan pada jantung

Kesan: tidak didapatkan kelainan pada paru

• Pulmo

Anterior Posterior

I Simetris, retraksi -/-, ketinggalan gerak -/-

Simetris, retraksi -/-Ketinggalan gerak -/-

P Fremitus raba +/+ normal Fremitus raba +/+ normal

P Sonor +/+ Sonor +/+

A Vesikuler, Rh-/-, Wh -/- Vesikuler, Rh-/-,Wh -/-

Abdomen :• Inspeksi : cembung • Auskultasi : Bising usus (+) normal • Palpasi : hepar/ lien/ ren tidak teraba• Perkusi : timpani Kesan : abdomen tidak ada kelainan Anogenital : Anus (+) Kesan : anogenital tidak ada kelainan

Extremitas : • Atas : Akral Hangat : + / + Oedem : - / -• Bawah : Akral Hangat : + / + Oedem : - / -

Kesan: tidak ada kelainan pada ekstremitas

Pemeriksaan Penunjang

Kesan Hematologi: anemia, LED meningkat, lekopeni,

trombositopeni, limfopeni

Hasil laboratorium (17-12-2010)

KESANProteinuria (+3)

Terdapat silinder sel antara lain eritrosit dan granular cast

Pemeriksaan Serologi

• Hasil ANA test tanggal 29-12-2010: Strong positive 135,2 Units

• Reference range: negative < 20 units Moderate positive 20-60 units Strong positive >60 units

RESUMEPasien perempuan, usia 40 tahun datang dengan keluhan

utama badan terasa lemas dan muntah. Sejak + 1 bulan yang lalu, pasien mengeluh mudah lelah saat beraktivitas, linu-linu di seluruh sendi-sendi kaki dan tangan baik kanan maupun kiri sering terasa pada pagi hari dan aktivitas, demam sumer-sumer sepanjang hari. Pada wajah pasien, di daerah pipi dan sekitar hidung timbul bercak kemerahan yang terasa gatal dan panas, terutama jika terkena sinar matahari, nafsu makannya berkurang hingga badannya terlihat lebih kurus dari sebelumnya, rambutnya bertambah banyak yang rontok.

Satu minggu SMRS pasien sariawan, mual tapi tidak muntah. Kemudian SMRS pasien muntah cairan bercampur makanan sekitar 4x/hari. Pasien merasa badannya terasa lebih lemas.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis. Pemeriksaan kepala pada konjungtiva anemis dan wajah terdapat butterfly rash.

Hasil pemeriksaan penunjang:• Laboratorium : Darah lengkap: anemia, lekopeni, trombositopeni,

limfopeni Urin lengkap: proteinuria +3-150mg/dl, terdapat

silinder sel a.l eritrosit 2-5, granular cast 2-5• Serologi: Strong positive 135,2 Units

DIAGNOSASistemik Lupus Eritematosus

PENATALAKSANAAN• Infus RL : D5 = 1:1• cefotaxim 3x1 gr• invomit (k/p)• Dexanta syr 3x1 CI• asam folat 3x1 tab• metilprednisolon 3x125 mg• transfusi PRC 1 kolf/hr

Prognosis

• Dubia ad malam

Sistemik Lupus Eritematosus

22

• Definisi : penyakit autoimun yang dimana terjadi kerusakan pada organ, jaringan dan sel oleh karena ikatan jaringan-autoantibodi dan imun kompleks.

• 90 % penderita adalah wanita usia muda.

Pendahuluan

Faktor Lingkungan yang mungkin berperan dalam

patogenesis Lupus Eritematous Sistemik (dikutip dari Ruddy:

Kelley's Textbook of Rheumatology, 6th ed 2001

· Definite

Ultraviolet B light

· Probable

Hormon sex

rasio penderita wanita : pria = 9:1; rasio penderita menarche : menopause = 3:1

· Possible

Faktor diet

Alfalfa sprouts dan sprouting foods yang mengandung L-canavanine; Pristane atau bahan yang sama; Diet tinggi saturated

fats

Faktor Infeksi

DNA bakteri; Human retroviruses; Endotoksin, lipopolisakarida bakteri

Faktor paparan dengan obat tertentu :

Hidralazin; Prokainamid; Isoniazid; Hidantoin; Klorpromazin; Methyldopa; D-Penicillamine; Minoksiklin; Antibodi anti-

TNF-a; Interferon- a

MALAR/BUTTERFLY RASH

04/19/2023 34

Artritis

PENGOBATAN SLE

1. ANTI MALARIA : Hidroksikloroquin, Kloroquin2. KORTIKOSTEROID: Prednison,

metilprednisolon3. IMUNOSUPRESIF: Azathioprin, Methotrexat,

Siklofosfamid4. PLASMAFERESIS5. IMUNOTERAPI: IVIG, imunoadsorpsi ds DNA,

Monoklonal Antibodi (CD4, CD5)

TERIMA KASIH


Top Related