Download - LAPRAK TI 8
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI INFORMASI
PERTEMUAN KE – 8
Ditulis Oleh:
Izzun Abdussalam (24010313120020)
JURUSAN ILMU KOPMPUTER / INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Surat Pernyataan
Saya yang bertanggung jawab di bawah ini:
Nama : Izzun Abdussalam
NIM : 24010313120020
Menyatakan bahwa saya mengerjakan tugas Teknologi Informasi ini dengan sejujur-jujurnya
dan tanpa kecurangan sedikitpun.
Semarang, 5 Desember 2013
Izzun Abdussalam
BAB I
PENDAHULUAN
I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mengetahui tentang pengertian Supply Chain.
2. Mahasiswa mengetahui tentang keuntungan penerapan Supply Chain.
3. Mahasiswa mengetahui tentang rumus Supply Chain dan penerapannya.
4. Mahasiswa mengetahui rumus-rumus untuk membuat Supply Chain.
5. Mahasiswa mengetahui cara membuat Supply Chain pada Microsoft Excel.
II. Dasar Teori
Rantai Pasokan (Supply Chain) ialah sekumpulan relationship diantara
pemasok, manufaktur, distributor, pedagang eceran yang memfasilitasi raw material
atau bahan baku ke produk akhir. Rantai Pasokan mencakup aliran material, informasi,
uang dan layanan dari raw material dari pemasok melalui pabrik dan gudang ke
pelanggan.
Atau dengan kata lain Rantai Pasokan juga berarti jaringan perusahaan-
perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan
suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk
supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan pendukung seperti
perbankan dan jasa logistik. Manajemen Rantai Pasokan adalah koordinasi dari bahan,
informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi.
Rantai Pasokan disebut juga dengan suatu jaringan logistik. Kegiatan dari
Rantai Pasokan mencakup transformasi dari sumberdaya natural, bahan baku, dan
komponen tambahan ke dalam produk akhir. Rantai Pasokan meskipun sederhana,
misalnya untuk bisnis lokal, atau yang paling canggih yaitu bisnis dalam skala global,
akan selalu membutuhkan manajemen. Manajemen tersebut meliputi monitoring dan
manajemen semua aspek produksi, meliputi perpindahan dan penyimpanan bahan baku,
inventory, dan logistik dari tempat produksi ke konsumen.
Perangkat lunak aplikasi, seperti MS Excel dapat membantu di dalam
pengelolaan Rantai Pasokan. MS Excel merupakan lembar kerja virtual, yang dapat
secara otomatis menjalankan perintah yang sebelumnya sudah diprogramkan. Pemakai
dapat melakukan perhitungan, konklusi, dan rekomendasi dengan tingkat kesalahan
yang kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Dengan MS Excel, manajemen Rantai
Pasokan akan dibuat lebih mudah, tidak begitu komplek, dan lebih efisien. Salah satu
keuntungan penerapan Manajemen Rantai Pasokan ialah adanya pengurangan inventori
barang. Inventori merupakan aset perusahaan yang berkisar antara 30%-40% sedangkan
biaya penyimpanan barang berkisar 20%-40% dari nilai barang yang disimpan.
Kehadiran Teknologi Informasi akan membantu perusahaan mengurangi dan
mengelola resiko bisnis yang ada, mengurangi biaya, serta perbaikan efisiensi dan
optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan. Dalam praktikum ini akan dicoba
menggunakan perangkat lunak MS Excel untuk Pengendalian Persediaan yang
merupakan salah satu bagian dari Manajemen Rantai Pasokan.
Rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Economic Order Quantity (EOQ)
Beaya persediaan dapat diminumkan dengan memiliki jumlah pesanan yang optimal
(Q), yang kadang-kadang disebut dengan Economic Order Quantity (Jumlah
Pesanan Ekonomis). Untuk memperoleh EOQ yang optimal dilakukan dengan cara
meminimumkan fungsi Total Cost (TC).
Untuk mendapatkan EOQ digunakan rumus sebagai berikut:
__________
EOQ = V (2 K S) / C
di mana:
K = beaya pemesanan setiap kali pesan
S = jumlah kebutuhan bahan / barang selama periode waktu tertentu
C = beaya simpan per unit
2. Re Order Point (ROP)
Re Order Point merupakan saat atau titik di mana harus dilakukan pemesanan
kembali atas bahan baku yang diperlukan, sehingga kedatangan bahan tepat pada
saat persediaan bahan dalam keadaan safety stock.
Untuk menentukan ROP ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Lead Time, merupakan waktu tunggu sejak barang tersebut dipesan sampai
dengan barang diterima.
b. Savety Stock, merupakan suatu jumlah persediaan minimal yang selalu harus
ada untuk menghindari resiko kehabisan bahan.
Rumus ROP ialah sebagai berikut:
ROP = Savety Stock + kebutuhan selama Lead Time
Contoh:
Sebuah perusahaan sesuai dengan rencana produksi mempunyai kebutuhan bahan baku
sebagai berikut:
a. Rencana produksi selama setahun = 100.000 satuan barang jadi.
b. Kebutuhan bahan baku menurut standar per satuan barang jadi adalah:
Bahan baku Standar pemakaian
(satuan)
Harga beli (Rp/satuan)
A 5 1.500
B 3 2.000
c. Rencana persediaan bahan baku adalah sebagai berikut:
Bahan baku Awal tahun (satuan) Akhir tahun (Rp/satuan)
A 120.000 150.000
B 130.000 160.000
d. Beaya setiap kali pesan kedua bahan baku tersebut sama, yaitu Rp. 90.000,00
dengan lead time = 5 hari.
e. Savety stock ditentukan sama dengan kebutuhan produksi selama satu bulan.
f. Beaya penyimpanan (storage cost) sebesar Rp 100,00 per satuan.
g. Hari kerja selama setahun = 300 hari.
Diminta
Dengan menggunakan MS Excel selesaikan permasalahan yang terkait dengan
persoalan manajemen persediaan di atas, yaitu:
1. Berapa kebutuhan pembelian bahan baku A dan B untuk rencana produksi tersebut.
2. Berapa kali perlu dilakukan pembelian per bahan baku A dan B.
3. Economic Order Quantity untuk bahan baku A dan B.
4. Jumlah Savety Stock untuk bahan baku A dan B.
5. Jumlah kebutuhan bahan baku A dan B selama Lead Time.
6. Re Order Point untuk bahan baku A dan B.
Penyelesaian
1. Rancang lembar kerja awal sebagai berikut:
2. Isi sel-sel yang masih kosong dengan menggunakan rumus yang terkait:
a. Sel B19 dan C19 : Isi dengan data rencana produksi yang diberikan
pada soal
b. Sel B20 dan C20 : Isi dengan jumlah satuan rencana produksi dikalikan
dengan standar pemakaian per satuan produksi
c. Sel B21 dan C21 : Isi dengan data rencana persediaan bahan baku yang
telah diberikan sebelumnya
d. Sel B22 dan C22 : Isi dengan bahan baku yang dipakai ditambah
dengan total persediaan
e. Sel B23 dan C23 : Isi dengan data rencana persediaan bahan baku yang
telah diberikan sebelumnya
f. Sel B24 dan C24 : Isi dengan Total Persediaan dikurangi dengan data
rencana persediaan awal bahan baku yang telah
diberikan sebelumnya
3. Lengkapi rancangan lembar kerja awal di atas dengan sel-sel untuk diisi dengan:
a. Economic Order Quantity (jawaban soal b),
b. Berapa kali perlu dilakukan pembelian per bahan baku A da B (soal c)
c. Savety Stock (jawaban soal d),
d. Kebutuhan bahan baku selama Lead Time (jawaban soal e), dan
e. Re Order Point untuk kedua bahan baku A dan B (jawaban soal f).
4. Cara pengisian:
a. Economic Order Quantity, diperoleh dengan menggunakan rumus yang sudah
diberikan. Jumlah kebutuhan bahan (selama periode waktu tertentu) yang
dimaksud adalah sama dengan rencana pembelian.
b. Berapa kali perlu dilakukan pembelian, diperoleh dari rencana pembelian dibagi
dengan EOQ.
c. Savety stock (per bulan), isi dengan bahan baku yang dipakai selama satu tahun
dibagi dengan 12.
d. Kebutuhan bahan baku selama Lead Time, isi dengan kebutuhan bahan baku per
hari dikalikan dengan Lead Time (dalam hari).
Kebutuhan bahan baku per hari diperoleh dari kebutuhan baku per tahun dibagi
dengan jumlah hari kerja selama setahun.
e. Re Order Point, isi dengan menggunakan rumus yang telah diberikan.
BAB II
PERMASALAHAN
Kerjakan apa yang tertera pada bagian dasar teori, kemudian ikuti instruksi berikut:
Simpan hasil rancangan lembar kerja Saudara dengan nama
rantai_pasokan_<nim>.xls
Salin lembar kerja di atas ke file dengan nama simulasi_pasokan_<nim>.xls
Lakukan simulasi dengan mengubah nilai-nilai yang ada di dalam lembar kerja.
Amati apa terjadi.
Berikan laporan hasil rancangan lembar kerja yang terakhir Saudara buat,
dilengkapi dengan penjelasan tentang isi di dalamnya.
Berikan apa yang dapat Saudara simpulkan dari simulasi dan hasil yang diberikan?
Berikan dalam bentuk deskripsi singkat!
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini, penulis akan menjelaskan tentang cara membuat Supply
Chain atau biasa disebut rantai pasokan dengan menggunakan microsoft excel, langkahnya
adalah sebagai berikut:
Persoalan
Sebuah perusahaan sesuai dengan rencana produksi mempunyai kebutuhan bahan baku
sebagai berikut:
a. Rencana produksi selama setahun = 100.000 satuan barang jadi.
b. Kebutuhan bahan baku menurut standar per satuan barang jadi adalah:
Bahan baku Standar pemakaian
(satuan)
Harga beli (Rp/satuan)
A 5 1.500
B 3 2.000
c. Rencana persediaan bahan baku adalah sebagai berikut:
Bahan baku Awal tahun (satuan) Akhir tahun (Rp/satuan)
A 120.000 150.000
B 130.000 160.000
d. Beaya setiap kali pesan kedua bahan baku tersebut sama, yaitu Rp. 90.000,00
dengan lead time = 5 hari.
e. Savety stock ditentukan sama dengan kebutuhan produksi selama satu bulan.
f. Beaya penyimpanan (storage cost) sebesar Rp 100,00 per satuan.
g. Hari kerja selama setahun = 300 hari.
Diminta
Dengan menggunakan MS Excel selesaikan permasalahan yang terkait dengan
persoalan manajemen persediaan di atas, yaitu:
1. Berapa kebutuhan pembelian bahan baku A dan B untuk rencana produksi
tersebut.
2. Berapa kali perlu dilakukan pembelian per bahan baku A dan B.
3. Economic Order Quantity untuk bahan baku A dan B.
4. Jumlah Savety Stock untuk bahan baku A dan B.
5. Jumlah kebutuhan bahan baku A dan B selama Lead Time.
6. Re Order Point untuk bahan baku A dan B.
Penyelesaian
1. Rancang lembar kerja awal sebagai berikut:
2. Isi sel-sel yang masih kosong dengan menggunakan rumus yang terkait:
a. Sel B19 dan C19 : Isi dengan data rencana produksi yang diberikan
pada soal
Sel B19dan C19 diisi 100000
b. Sel B20 dan C20 : Isi dengan jumlah satuan rencana produksi dikalikan
dengan standar pemakaian per satuan produksi
Sel B20: =B19*B3
Sel C20: =C19*B4
c. Sel B21 dan C21 : Isi dengan data rencana persediaan bahan baku yang
telah diberikan sebelumnya
Sel B21: =C8
Sel C21: =C9
d. Sel B22 dan C22 : Isi dengan bahan baku yang dipakai ditambah
dengan total persediaan
Sel B22: =B20+B21
Sel C22: =C20+C21
e. Sel B23 dan C23 : Isi dengan data rencana persediaan bahan baku yang
telah diberikan sebelumnya
Sel B23: =B8
Sel C23: =B9
f. Sel B24 dan C24 : Isi dengan Total Persediaan dikurangi dengan data
rencana persediaan awal bahan baku yang telah
diberikan sebelumnya
Sel B24: =B22-B23
Sel C24: =C22-C23
Sehingga hasil akhir dari pengisian rumus diatas adalah:
3. Lengkapi rancangan lembar kerja awal di atas dengan sel-sel untuk diisi dengan:
a. Economic Order Quantity
b. Berapa kali perlu dilakukan pembelian per bahan baku A da B
c. Savety Stock
d. Kebutuhan bahan baku selama Lead Time dan
e. Re Order Point untuk kedua bahan baku A dan B
Caranya adalah dengan membuat sebuah tabel kosong lagi yang diletakkan
di bawah tabel Rencana kebutuhan pembelian.
Cara pengisian:
a. Economic Order Quantity, diperoleh dengan menggunakan rumus
EOQ = √ (2 K S) / C
Jumlah kebutuhan bahan (selama periode waktu tertentu) yang dimaksud adalah sama
dengan rencana pembelian.
Sel B27: =SQRT((2*C12*B24)/C14)
Sel C27: =SQRT((2*C12*C24)/C14)
b. Berapa kali perlu dilakukan pembelian, diperoleh dari rencana pembelian dibagi
dengan EOQ.
Sel B28: =B24/B27
Sel C28: =C24/C27
c. Savety stock (per bulan), isi dengan bahan baku yang dipakai selama satu tahun
dibagi dengan 12.
Sel B29: =B20/12
Sel C29: =C20/12
d. Kebutuhan bahan baku selama Lead Time, isi dengan kebutuhan bahan baku per
hari dikalikan dengan Lead Time (dalam hari).
Kebutuhan bahan baku per hari diperoleh dari kebutuhan baku per tahun dibagi
dengan jumlah hari kerja selama setahun.
Sel B30: =B20/C15*C13
Sel C30: =C20/C15*C13
e. Re Order Point, isi dengan menggunakan rumus:
ROP = Savety Stock + kebutuhan selama Lead Time
Sel B31: =B29+B30
Sel C31: =C29+C30
Sehingga hasil akhir dari pengisian rumus tersebut adalah:
Simpan hasil rancangan lembar kerja Anda dengan nama
rantai_pasokan_<nim>.xls, Salin lembar kerja di atas ke file dengan nama
simulasi_pasokan_<nim>.xls kemudian lakukan simulasi dengan mengubah nilai-
nilai yang ada di dalam lembar kerja. Penulis mengubah nilai-nilai dalam lembar
kerja menjadi sebagai berikut:
Sebelum dilakukan perubahan nilai:
Setelah dilakukan perubahan nilai:
Dengan adanya perubahan-perubahan nilai seperti yang dicantumkan diatas,
maka hasil akhirnya pun ikut berubah, perhatikan tabel di bawah ini:
Sebelum dilakukan perubahan nilai:
Setelah dilakukan perubahan nilai:
Perhatikan bahwa nilai-nilai yang terdapat pada kolom B dan kolom C banyak
mengalami perubahan nilai. Dari kedua tabel diatas dapat disimpulkan:
Tabel sebelum dilakukan perubahan nilai:
Jumlah pesanan optimal (EOQ) bahan baku A: 30887
Jumlah pesanan optimal (EOQ) bahan baku B: 24372
Bahan baku A harus dipesan kembali (ROP) pada saat persediaan tinggal 50000 unit
Bahan baku B harus dipesan kembali (ROP) pada saat persediaan tinggal 30000 unit
Tabel setelah dilakukan perubahan nilai:
Jumlah pesanan optimal (EOQ) bahan baku A: 45826
Jumlah pesanan optimal (EOQ) bahan baku B: 33166
Bahan baku A harus dipesan kembali (ROP) pada saat persediaan tinggal 100000 unit
Bahan baku B harus dipesan kembali (ROP) pada saat persediaan tinggal 50000 unit
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari praktikum yuang telah penulis lakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Rantai Pasokan (Supply Chain) ialah sekumpulan relationship diantara pemasok,
manufaktur, distributor, pedagang eceran yang memfasilitasi raw material atau
bahan baku ke produk akhir.
2. Salah satu keuntungan penerapan Manajemen Rantai Pasokan ialah adanya
pengurangan inventori barang. Inventori merupakan aset perusahaan yang berkisar
antara 30%-40% sedangkan biaya penyimpanan barang berkisar 20%-40% dari
nilai barang yang disimpan.
3. Rumus-rumus yang digunakan dalam supply chain adalah sebagai berikut:
Economic Order Quantity (EOQ)
Beaya persediaan dapat diminumkan dengan memiliki jumlah pesanan yang optimal
(Q), yang kadang-kadang disebut dengan Economic Order Quantity (Jumlah
Pesanan Ekonomis). Untuk memperoleh EOQ yang optimal dilakukan dengan cara
meminimumkan fungsi Total Cost (TC).
Untuk mendapatkan EOQ digunakan rumus sebagai berikut:
EOQ = √ (2 K S) / C
di mana:
K = beaya pemesanan setiap kali pesan
S = jumlah kebutuhan bahan / barang selama periode waktu tertentu
C = beaya simpan per unit
Re Order Point (ROP)
Re Order Point merupakan saat atau titik di mana harus dilakukan pemesanan
kembali atas bahan baku yang diperlukan, sehingga kedatangan bahan tepat pada
saat persediaan bahan dalam keadaan safety stock.
Untuk menentukan ROP ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu:
c. Lead Time, merupakan waktu tunggu sejak barang tersebut dipesan sampai
dengan barang diterima.
d. Savety Stock, merupakan suatu jumlah persediaan minimal yang selalu harus
ada untuk menghindari resiko kehabisan bahan.
Rumus ROP ialah sebagai berikut:
ROP = Savety Stock + kebutuhan selama Lead Time
Daftar Pustaka
Tanpa nama (Tanpa tahun). Modul Praktikum Perangkat Lunak Spread Sheet (MS Excel)
Manajemen Rantai Pasokan. Semarang: ____.