Transcript
Page 1: Laprak Kardas Acara VII

1

Laporan Praktikum Kartografi Dasar Acara ke-VII

ACARA VII

PENGUNAAN PETA (MAP USE) DAN GENERALISASI

I. Tujuan Praktikum

Memberikan keterampilan kepada mahasiswa dalam menggunakan peta sesuai

dengan tahapnya dan mengenal aspek generalisasi.

II. Alat dan Bahan

1) Alat gambar dan tulis

2) Peta RBI lembar skala 1:25.000

3) Peta RBI lembar skala 1:250.000

4) kalkulator

III. Tinjauan Pustaka

A. Penggunaan peta dan generalisasi

Peta mencerminkan berbagai tipe informasi dari unsur-unsur muka bumi maupun

yang ada kaitannya dengan muka bumi. Peta merupakan sumber informasi yang baik

karena dapat langsung secara visual memberikan informasi mengenai pola persebaran

keruangan dari unsur-unsur yang digambarkan.

Tahapan dalam menggunakan peta, yaitu :

1. Membaca peta

Lebih pada pengidentifikasian simbol dan membaca arti simbol.

2. Menganalisa peta

Sudah mampu mengetahui apa yang digambarkan pada peta, yang dilanjutkan

dengan mengukur atau mencari nilai-nilai dari unsur tersebut.

3. Interpretasi peta

Lebih pada mencari jawaban mengapa di bagian tertentu telah terjadi pola berbeda

dengan pola di bagian lain dari peta yang sama.(Sukoco, 1997).

Ketidaksamaan informasi yang disajikan pada berbagai peta yang mempunyai

skala yang berbeda timbul karena adanya aspek generalisasi. Generalisasi dapat berarti

pemilihan dan penyederhanaan elemen-elemen pada peta. Generalisasi muncul karena

bertambahnya kepadatan isi peta oleh reduksi skala dan terbatasnya kemampuan mata

Nur Khovia Dewi

12/330835/GE/07263

Page 2: Laprak Kardas Acara VII

2

Laporan Praktikum Kartografi Dasar Acara ke-VII

dalam melihat ukuran minimum pada peta dan tujuan pembuatan peta. Generalisasi

dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

1. Generalisasi Geometrik yaitu lebih kepada penyederhanaan bentuk.

2. Generalisasi Konsepsual yaitu lebih kepada penyederhanaan subyek yang

dipetakan (dilakukan oleh yang mengerti konsep ukur yang digambarkan).

Aspek-aspek generalisasi terdiri dari pemilihan (selection), penyederhanaan

(simplification), pembesaran (exaggeration), penghilangan (omission), penggeseran

tempat (displacement), menitikberatkan (emphasizing), kombinasi (combination),

klasifikasi (classification).

Generalisasi dapat dilakukan dengan cara :

1. Langsung pada peta yang telah dikecilkan.

2. Dilakukan pada peta asli sebelum dikecilkan.

3. Dilakukan dengan melalui skala perantara.

Pada Peta RBI juga dapat kita ketahui skala

B. Sistem penomoran indeks peta

Menurut PP 10 Tahun 2000 disebutkan bahwa peta adalah suatu gambaran dari

unsur-unsur alam dan atau buatan manusia, yang berada di atas maupun di bawah

permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu. Salah

satu peta yang dihasilkan oleh BAKOSURTANAL adalah Peta Rupabumi Indonesia

(RBI). Peta RBI yang dihasilkan oleh BAKOSURTANAL meliputi skala 1:1.000.000,

1:250.000, 1:100.000, 1:50.000, 1:25.000 dan 1:10.000 dimana seluruh wilayah

Indonesia dibagi ke dalam grid-grid ukuran peta yang sistematis.

Semua lembar peta tepat antara satu dengan lainnya, demikian pula ukurannya

sama untuk setiap lembar. Ukuran lembar peta tergantung dari skala peta yang dibuat.

Ukuran lembar Peta Rupabumi Indonesia mengacu pada sistem grid UTM seperti pada

Tabel 1.

Skala Peta Ukuran Lintang (L) Ukuran Bujur (B)

1 : 4 ° 6 °

Nur Khovia Dewi

12/330835/GE/07263

Page 3: Laprak Kardas Acara VII

3

Laporan Praktikum Kartografi Dasar Acara ke-VII

1.000.000

1 : 500.000 2 ° 3 °

1 : 250.000 1 ° 1 ° 30’

1 : 100.000 30‘ 30’

1 : 50.000 15’ 15’

1 : 25.000 7’ 30” 7’ 30”

1 : 10.000 2’ 30” 2’ 30”

Tabel 1. Ukuran lembar peta berdasarkan skala peta

Dari Tabel 1 dapat dilihat terjadi beberapa variasi luas cakupan area peta,

sehingga pembagian suatu nomor lembar peta (NLP) memberikan jumlah matriks yang

tidak seragam, misalnya berjumlah 4 atau 9. Sistematika pembagian ukuran peta skala

1:1.000.000 hingga 1:10.000 seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Sistematika Ukuran Peta (dari skala 1:1.000.000 sampai 1:10.000)

Nur Khovia Dewi

12/330835/GE/07263

Page 4: Laprak Kardas Acara VII

4

Laporan Praktikum Kartografi Dasar Acara ke-VII

Setiap negara mempunyai sistem penomoran peta masing-masing. Oleh karena itu nomor

peta umumnya unik. Sistem penomoran Peta Rupabumi Indonesia dalam bentuk kode

numerik. Dari nomor tersebut dapat diketahui lokasi dimana suatu daerah berada lengkap

dengan skala petanya. Sistematika penomoran indeks peta di Indonesia dimulai dari 90 o

BT dan 15 o LS dan seterusnya hingga ke arah Utara dan ke arah Timur. Sistem

penomoran untuk lembar Peta Rupabumi Indonesia dimulai dari skala 1:250.000 (4 digit)

lalu diturunkan sampai ke skala 1:10.000 (8 digit).

Urutan penomoran Peta Rupabumi yang diterbitkan BAKOSURTANAL

mengikuti aturan tertentu dimana secara skematis penomorannya tersaji pada Gambar 2

dan keterangan untuk setiap pembagian wilayah dan sistematika penomorannya tersaji

pada Tabel 2. Gambar 2 adalah contoh untuk nomor 1209 yang merupakan nomor untuk

wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Gambar 2. Urutan Penomoran Peta Rupabumi Indonesia

 

Nomor NLP Keterangan

1209

Nomor lembar peta skala 1 : 250.000, format 1 ° x 1 ° 30’. Satu

NLP dibagi menjadi 6 NLP pada skala 1 : 100.000 masing-

masing berukuran 30’ x 30’

1209 - 1

Nomor lembar peta skala 1 : 100.000, format 30’ x 30’. Satu

NLP dibagi menjadi 4 NLP pada skala 1 : 50.000 masing-

masing berukuran 15’ x 15’

1209 - 43

Nomor lembar peta skala 1 : 50.000, format 15’ x 15’. Satu

NLP dibagi menjadi 4 NLP pada skala 1 : 25.000 masing-

masing berukuran 7’ 30” x 7’ 30”

1209 - 224 Nomor lembar peta skala 1 : 25.000, format 7’ 30” x 7’ 30”. Nur Khovia Dewi

12/330835/GE/07263

Page 5: Laprak Kardas Acara VII

5

Laporan Praktikum Kartografi Dasar Acara ke-VII

Satu NLP dibagi menjadi 9 NLP pada skala 1 : 10.000 masing-

masing berukuran 2’ 30” x 2’ 30”

1209 - 6229 Nomor lembar peta skala 1 : 10.000, format 2’ 30” x 2’ 30”

(BAKOSURTANAL. Diakses pada tanggal 30 November 2012).

C. Posisi absolut dan relatif

Unsur-unsur geografis yang digambarkan dalam peta dapat dikelompokan

menjadi 3, yaitu (Sukwardjono dan Mas Sukoco, 1997) :

1. Posisional: yaitu unsur yang tidak memiliki dimensi atau perluasan.

2. Linear: yaitu unsur yang memiliki perluasan pada suatu sisi atau unsur dimensi

satu. Misal: jalan, sungai, garis pantai.

3. Luasan: Unsur yang mempunyai bentuk perluasan atau yang berdimensi dua dan

nilai ditentukan berdasar luasnya.

Menurut Endang (2010), terdapat 3 jenis penentuan posisi pada peta, yaitu:

1. Posisi Horisontal

Posisi Horisontal absolut

Dinyatakan dengan koordinat pada peta, bisa dinyatakan dalam berbagai

macam koordinat berdasarkan jenis peta dan jenis proyeksi yang digunakan. Pada

RBI biasanya digunakan koordinat geografis, sementara pada peta topografi

biasanya menggunakan koordinat UTM.

Posisi Horisobtal relatif

Posisi relatif selalu menggunakan titik atau obyek lain untuk dijadikan acuan

penulisan koordinat. Dinyatakan dalam arah, sudut, dan jarak.

2. Posisi Vertikal

Nur Khovia Dewi

12/330835/GE/07263

Page 6: Laprak Kardas Acara VII

6

Laporan Praktikum Kartografi Dasar Acara ke-VII

Posisi vertikal absolut

Dinyatakan berdasarkan perhitungan ketinggian baik dari garis kontur

maupun titik ketinggian dan dinyatakan dalam mdpal.

Posisi vertikal relatif

Ditentukan berdasarkan posisi ketinggian didasarkan pada letak dari obyek

lain. Bernilai negatif bila berada di bawah obyek referensi dan positif bila berada

di atas obyek referensi.

3. Posisi Temporal

Posisi temporal absolut

Menitikberatkan pada penentuan posisi sutu obyek secara pasti di peta

berdasarkan tahun tertentu

Posisi temporal relatif

Merujuk pada perubahan obyek dari waktu ke waktu.

D. Metodologi dan Diagram Alir

Nur Khovia Dewi

12/330835/GE/07263

Page 7: Laprak Kardas Acara VII

7

Laporan Praktikum Kartografi Dasar Acara ke-VII

1. Membuat tabel perbandingan aspek generalisasi pada Peta RBI skala 1:25.000 dan

skala 1:250.000

Nur Khovia Dewi

12/330835/GE/07263

Page 8: Laprak Kardas Acara VII

8

Laporan Praktikum Kartografi Dasar Acara ke-VII

2. Membuat sistem penomoran Peta RBI

Nur Khovia Dewi

12/330835/GE/07263

Page 9: Laprak Kardas Acara VII

9

Laporan Praktikum Kartografi Dasar Acara ke-VII

3. Menentukan posisi absolut horizontal dan relatif horizontal suatu obyek

Nur Khovia Dewi

12/330835/GE/07263

a

b

d

c

Page 10: Laprak Kardas Acara VII

10

Laporan Praktikum Kartografi Dasar Acara ke-VII

DAFTAR PUSAKA

BAKOSURTANAL.”Tutorial Sistem Penomoran Indeks Peta”.

(http://www.bakosurtanal.go.id/bakosurtanal/tutorial/. Diakses pada tanggal

30 November 2012).

Hidayati, Iswari Nur. 2011. Petunjuk Praktikum Kartografi Dasar. Fakultas Geografi

Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

Isnurmiyati, Endang Dwi. 2012. Presentasi Kuliah Model Sintesis Kartografi.

Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Sukoco, Mas. Sukwardjono. 1997. Kartografi Dasar. Departemen Pendidikan

Dan Kebudayaan Fakultas Geografi: Yogyakarta.

Nur Khovia Dewi

12/330835/GE/07263

Page 11: Laprak Kardas Acara VII

11

Laporan Praktikum Kartografi Dasar Acara ke-VII

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………Nur Khovia Dewi

12/330835/GE/07263


Top Related