Transcript
Page 1: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN DARAH

DISUSUN OLEH :NAMA : YESSICANPM : 1343050008TANGGAL : 20 JUNI 2014

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

2014

Page 2: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

BAB 1

PENDAHULUAN

TujuanPercobaan

Untuk menentukan adanya glukosa dalam darah

PrinsipPercobaan

Gula darah akan mereduksi akan direaksikan dengan KI, yang akan menghasilkan I2. I2 yang dihasilkan dititer dengan Na2S2O3. Dengan perhitungan kimia K3Fe(CN)6 yang telah tereduksi dapat diperhitungkan yang serta dengan jumlah gula.

Page 3: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa, karena mempunyai sifat dapat memuta cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, glukosa terdapat dala buah-buahan dan madu lebah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi tetap, yaitu antara 70 – 100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah dapat bertambah setelah kita makan-makanan sumber karbohidrat, namun kira-kira 2 jam setelah itu, jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan semula. Pada penderita diabetes melitus, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100 ml darah ( Podjiadi, 1994).

Gula darah pada orang sehat dikendalikan oleh insulin. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Insulin membantu glukosa dalam darah masuk ke sel untuk menghasilkan tenaga. Gula darah yang tinggi dapat berarti bahwa pankreas tidak memproduksi cukup insulin, atau jumlah insulin cukup namun tidak bereaksi secara normal. Hal ini disebut dengan resistensi insulin ( Girindra, 1989).

Level gula darah menurun terlalu rendah, berkembanglah kondisi yang bisa fatal, yang disebut dengan hipoglikemia, yang mempunyai gejala perasaan lelah, fungsi mental yang menurun, rasa mudah tersinggung dan kehilangan kesadaran. Apabila levenya tetap tinggi, disebut dengan hiperglikemia, nafsu makan akan tertekan untuk waktu yang singkat. Hiperglikemia dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah-masalah kesehatan, berkaitan dengan diabetes, termasuk pada mata, ginjal dan saraf ( Anonim, 2010).

Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk membutuhkan energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di hati, kemudian sel-sel in mengubah glikogen menjadi glukosa ( Anonim, 2010).

Metode pemeriksaan darah meliputi metode induksi enzimatik dan lainnya. Metode yang paling sering digunakan adalah metode enzimatik, yaitu metode Glukosa Oksidase (GOD) dan metode heksokinase. Metode GOD banyak digunakan pada saat ini. Akurasi dan presisi yang baik ( karena enzim GOD spesifik untuk reaksi pertama). Tetapi reaksi kedua rawan interfen ( tak spesifik). Interfen yang bisa menggangu antara lain bilirubin, asam urat dan asam askorbat. Harga normal dalam menentukan kadar glukosa darah adalah : 1). Kadar gula darah sewaktu : 60 – 120 mg/dl; 2). Kadar gula darah puasa : 50 – 100 mg/dl ( Hendromartono, 1998).

Page 4: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

Gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.

Glukosa diperlukan sebagai sumber energi terutama bagi sistem syaraf dan eritrosit. Glukose juga dibutuhkan di dalam jaringan adipose sebagai sumber gliserida-glisero, dan mungkin juga berperan dalam mempertahankan kadar senyawa antara pada siklus asam sitrat di dalam banyak jaringan tubuh

Glukose sebagian besar diperoleh dari manusia, kemudian dibentuk dari berbagai senyawa glukogenik yang mengalami glukogenesis lalu juga dapat dibentuk dari glikogen hati melalui glikogenolsis.

Proses mempertahankan kadar glukosa yang stabil didalam darah merupakan salah satu mekanisme homeostasis yang diatur paling halus dan juga menjadi salah satu mekanisme di hepar, jaringan ekstrahepatik serta beberapa hormon. Hormon yang mengatur kadar glukosa darah adalah insulin dan glukagon. Insulin adalah suatu hormon anabolik, merangsang sintesis komponen makromolekuler sel dan mengakibatkan penyimpanan glukosa.

Glukagon adalah suatu katabolik, membatasi sintesis makromolekuler dan menyebabkan pengeluaran glukosa yang disimpan. Peningkatan glukosa dalam sirkulasi mengakibatkan peningkatan kosentrasi glukosa dalam sirkulasi mengakibatkan peningkatan sekresi insulin dan pengurangan glukagon, demikian sebaliknya.

Diabetes mellitus adalah penyakit yang paling menonjol yang disebabkan oleh gagalnya pengaturan gula darah. Meskipun disebut “gula darah”, selain glukosa, kita juga menemukan jenis-jenis gula lainnya, seperti fruktosa dan galaktosa. Namun demikian, hanya tingkatan glukosa yang diatur melalui insulin dan leptin.

Karbohidrat merupakan senyawa organik yang mengandung atom karbohidrat, hidrogen dan oksigen. Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D- glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.

Glukosa(C6H12O6 berat molekul 180.18) adalah heksosa monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon

Page 5: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.

Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (‘’peripheral neuropathy’’), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.

Dalam respirasi, melalui serangkaian reaksi terkatalisis enzim, glukosa teroksidasi hingga akhirnya membentuk karbondioksida dan air, menghasilkan energi, terutama dalam bentuk ATP. Sebelum digunakan, glukosa dipecah dari polisakarida. Glukosa dan fruktosa diikat secara kimiawi menjadi sukrosa. Pati, selulosa dan glikogen merupakan polimer glukosa umum polisakarida.

Dekstrosa terbentuk akibat larutan D- glukosa berotasi terpolarisasi cahaya ke kanan. Dalam kasus yang sama D-fruktosa disebut "levulosa" karena larutan levulosa berotasi terpolarisasi cahaya ke kiri.Glukosa adalah molekul karbohidrat sederhana yang paling penting dalam ilmu gizi, terdiri dari rangkaian enam buah atom karbon yang mengikat atom hidrogen dan oksigen dengan perbandingan 2 : 1 (perbandingan ini mirip dengan perbandingan hidrogen dan oksigen pada molekul air). Nilai energi karbohidrat adalah sekitar 4 kal (17 Kjoule) untuk setiap gramnya.

Penggolongan karbohidrat paling banyak dipakai dan sangat berkaitan dengan ilmu gizi adalah klasifikasi yang didasar atas banyaknya karbohidrat yang berikatan pada molekulnya. Komponen yang hanya mengandung satu molekul karbohidrat sederhana disebut monosakarida. Apabila terdapat dua molekul karbohidrat sederhana yang berikatan maka disebut disakarida, dan apabila lebih dari dua molekul yang berikatan disebut polisakarida. Secara umum monosakarida dan disakarida disebut gula, sedangkan penamaan kimianya selalu diberi akhiran –osa seperti glukosa, fruktosa, dll. Contoh polisakarida antara lain dekstrin, zat pati, glikogen, dll.

Analisa karbohidrat merupakan salah satu contoh analisa bahan yang bertujuan untuk mengetahui jumlah kandungan karbohidrat dalam makanan. Praktikum kali ini akan melakukan analisa kadar glukosa darah. Bahan yang digunakan yaitu plasma darah, dan

Page 6: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

metode yang digunakan adalah metode Zn Hidroksid Barium Sulfat.

Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.

Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.

Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (peripheral neuropathy), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.

Dalam respirasi, melalui serangkaian reaksi terkatalisis enzim, glukosa teroksidasi hingga akhirnya membentuk karbon dioksida dan air, menghasilkan energi, terutama dalam bentuk ATP. Sebelum digunakan, glukosa dipecah dari polisakarida.

Glukosa dan fruktosa diikat secara kimiawi menjadi sukrosa. Pati, selulosa, dan glikogen merupakan polimer glukosa umum polisakarida). Dekstrosa terbentuk akibat larutan D-glukosa berotasi terpolarisasi cahaya ke kanan. Dalam kasus yang sama D-fruktosa disebut "levulosa" karena larutan levulosa berotasi terpolarisasi cahaya ke kiri.

Gula terdapat dalam dua enantiomer (isomer cermin), D-glukosa dan L-glukosa, tapi pada organisme, yang ditemukan hanya isomer D-isomer. Suatu karbohidrat berbentuk D atau L berkaitan dengan konformasi isomerik pada karbon 5. Jika berada di kanan proyeksi Fischer, maka bentuk cincinnya adalah enantiomer D, kalau ke kiri, maka menjadi enantiomer L. Sangat mudah diingat, merujuk pada D untuk "dextro”, yang merupakan akar

Page 7: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

bahasa Latin untuk "right" (kanan), sedangkan L untuk "levo" yang merupakan akar kata "left" (kiri). Struktur cincinnya sendiri dapat terbentuk melalui dua cara yang berbeda, yang menghasilkan glukosa-α (alfa) dan β (beta). Secara struktur, glukosa-α dan -β berbeda pada gugus hidroksil yang terikat pada karbon pertama pada cincinnya. Bentuk α memiliki gugus hidroksil "di bawah" hidrogennya (sebagaimana molekul ini biasa digambarkan, seperti terlihat pada gambar di atas), sedangkan bentuk β gugus hidroksilnya berada "di atas" hidrogennya. Dua bentuk ini terbentuk bergantian sepanjang waktu dalam larutan air, hingga mencapai nisbah stabil α:β 36:64, dalam proses yang disebut mutarotasi yang dapat dipercepat

Glukosa merupakan hasil fotosintesis pada tumbuhan dan beberapa prokariota. Glukosa juga terbentuk dalam hati dan otot rangka dari pemecahan simpanan glikogen (polimer glukosa) serta disintesis dalam hati dan ginjal dari zat antara melalui proses yang disebut glukoneogenesis.

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.

Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi tetap, yaitu antara 70-100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah ini dapat bertambah setelah kita makan makanan sumber karbohidrat, namun kira-kira 2 jam setelah itu, jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan semula. Pada orang yang menderita diabetes mellitus atau kencing manis, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100 ml darah (Poedjiadi, 1994).

Page 8: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan. Diabetes mellitus adalah penyakit yang paling menonjol yang disebabkan oleh gagalnya pengaturan gula darah. Meskipun disebut "gula darah", selain glukosa, kita juga menemukan jenis-jenis gula lainnya, seperti fruktosa dan galaktosa. Namun demikian, hanya tingkatan glukosa yang diatur melalui insulin dan leptin.

Bila level gula darah menurun terlalu rendah, berkembanglah kondisi yang bisa fatal yang disebut hipoglisemia. Gejala-gejalanya adalah perasaan lelah, fungsi mental yang menurun, rasa mudah tersinggung, dan kehilangan kesadaran. Bila levelnya tetap tinggi, yang disebut hiperglisemia, nafsu makan akan tertekan untuk waktu yang singkat. Hiperglisemia dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah-masalah kesehatan yang berkepanjangan pula yang berkaitan dengan diabetes, termasuk kerusakan pada mata, ginjal, dan saraf.

Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa (proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah. Apabila level gula darah meningkat, entah karena perubahan glikogen, atau karena pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan dari butir-butir sel yang terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang disebut insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen. Proses ini disebut gliogenosis, yang mengurangi level gula darah. Diabetes mellitus tipe 1 disebabkan oleh tidak cukup atau tidak dihasilkannya insulin, sementara tipe 2 disebabkan oleh respon yang tidak memadai terhadap insulin yang dilepaskan ("resistensi insulin"). Kedua jenis diabetes ini mengakibatkan terlalu banyaknya glukosa yang terdapat di dalam darah.

Page 9: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

BAB 3

METODE PRAKTIKUM

3.1. Alat

a. Biuret mikro 2mL

b. Tes Tube

c. Blood lancet

d. Kapas, flannel

e. Penangas air (water bath)

3.2. Bahan

a. Zinc sulfat 0,45%

b. NaOH 0,1N

c. K3Fe(CN)6 0,005N

d. KI

e. Acetic Acid

f. Amilum

g. Na2S2O3 0,005zn

Page 10: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

3.3. Prosedur Kerja

1. Memasukkan1ml NaOH kedalam tabung reaksi

2. Menambahkan 5ml ZnSO4 kedalam tabung reaksi

3. Menambahkan 0,1ml darah kapiler kedalam tabung reaksi

4. Memasukan tabung reaksi kedalam penangas air selama 4 menit

5. Menyaring larutan dengan saringan kapas

6. Membilas dengan aqua des 2 kali dengan 3 ml aqua des

7. Menambahkan 2 ml K3Fe(CN)6kedalam tabung reaksi

8. Memasukan tabung reaksi kedalam penangas air selama 15 menit

9. Menambahkan 3 ml KI kedalam tabung reaksi

10. Menambahkan 2 ml Acetic Acid kedalam tabung reaksi

11. Menambahkan 2-3 tetesamilum kedalam tabung reaksi

12. Mentritrasi dengan Na Tiosulfat

13. Mencatat Na Tiosulfat yang digunakan

Page 11: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

BAB 4

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PERCOBAAN

Penambahan Reagen Sampel Darah Blanko

5ml ZnSO4 + 1ml NaOH Sebelum dipanaskan larutan jernih.

Ditambahkan darah menjadi larutan merah

Setelah dipanaskan selama 4 menit, terbentuk gumpalan hijau kotor dibagian atas dan bawah

Sebelum dipanaskan larutan jernih

Setelah dipanaskan selama 4 menit, terbentuk endapan putih didasar

Lalu disaring

Filtrat + 2ml K3Fe(CN)6

Sebelum dipanaskan larutan jernih berwarna kuning

Setelah dipanaskan terdapat endapan putih sedikit dibagian atas

Sebelum dipanaskan larutan jernih berwarna kuning

Setelah dipanaskan terdapat endapan putih di dasar

Setelah didinginkan

Sampel + KI + As. Asetat + Amylum

Larutan kuning menjadi biru Larutan kuning menjadi biru

Hasil titrasi dengan Na2S2O3

LTB = 1,05ml LTB = 2,5ml

PEMBAHASAN

Gula darah adala istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber energi untuk sel-sel tubuh. Meskipun disebut sebagi gula darah, selain glukosa, ditemukan juga jenisjenis gula lainnya, seperti glukosa dan galaktosa. Namun demikian, hanya tingkatan glukosa yang diatur insulin.

Metode yang digunakan pada saat praktikum adalah metode titrasi. Dengan mentitrasi sampel yang telah ditambah reagen 5ml ZnSO4 + 1ml NaOH dipanaskan kemudian disaring. Filtrat + 2ml K3Fe(CN)6 + KI + As. Asetat + Amylum. Pada praktikum dilakukan dua kali titrasi, hal ini dilakukan untuk mengetahui data blanko yang diperoleh dan dapat dihitung kadar gula darah pada sampel. Dari data 0,253 / 0,1g, kadar gula dalam darah tidak normal. Hal ini dikarenakan kadar gula darah yang diperiksa tidak diketahui apakah pemilik darah sehabis mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat atau tidak, pengaruh indikator, sample.

Page 12: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

Kadar glukosa dalam darah lebih akurat jika darah yang diambil merupakan kadar glukosa dalam keadaan puasa. Karena jika diambil pada saat tidak berpuasa terlebih dahulu, biasanya kadar gula dalam darah lebih tinggi.

Menurut standart Kadar gula darah sewaktu : 60 – 120 mg/dl; Kadar gula darah puasa : 50 – 100 mg/dl

Perhitungan gula darah :

Blanko : X

Sampel : Y

Kadar gula dalam darah = ( X – Y ) * 174mg

= ( 2,5 – 1,05 ) * 174mg

= 252,3 / 100mg

= 0,253 / 0,1g

Page 13: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

BAB 5

KESIMPULAN

Dari praktikum yang dilakukan dan hasil pembahasan maka praktikan dapat membuat kesimpulan bahwa:

a. Kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dl (pada kondisi puasa), 100-180 mg/dl (kondisi setelah makan), dan 100-140 mg/dl (pada kondisi istirahat/tidur).

b. Perbedaan kisaran gula darah normal di atas, terutama dipengaruhi oleh usia, genetis, dan perbedaan pola makan.

c. Kontrol naik dan turunnya gula darah ditentukan oleh hormone Insulin dan glukagon.d. Produksi insulin yang tidak cukup dan kelebihan glukagon mengakibatkan penyakit

diabetes mellitus (penyakit kencing manis).e. Jika jumlah gula darah menurun terlalu rendah, berkembanglah kondisi yang bisa fatal

yang disebut hipoglikemia.f. Terdapat perbedaan antara orang yang puasa dan orang yang tidak puasa

Page 14: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

BAB 6

DAFTAR PUSKA

Fessenden & Fessenden. 1986. Kimia Organik 2. Erlangga. Jakarta.

Anonim.(1990). EnsiklopediNasional Indonesia.PT CiptaAdiPustaka. Jakarta.

Fardiaz, S. (1992).MikrobiologiPangan 1. GramediaPustaka. Jakarta.

Fox, P.F. (1991). Food Enzymology Vol 2. Elsevier Applied Science. London.

Gaman, P.M & K.B. Sherrington.(1994). Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan

Mikrobiologi. Universitas Gadjah Mada press. Yogyakarta.

Lee, J. M. (1992). Biochemical Engineering.Prentice Hall Inc. New Jersey.

Martoharsono, S. (1994).Biokimiajilid 1.GadjahMada University Press.Yogyakarta.

Sawaldi dan Titik Agus. 2008. Buku Ajar Biologi. Solo: CV Sindhunata

Kimball, John W. 1983. Biologi, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga

Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Nogrady, Thomas. 1992. Kimia Medisinal Terbitan Kedua. Bandung: Penerbit ITB

Siswono, 2002. Glisemik Bahan Pangan Perspektif Baru-Pada Formulasi Produk Pangan

untuk Penderita Diabetes. http://www.gizi.net. Akses 18 mei 2009.

Soewolo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah

Menengah IBRD Loan.

Susilowati, Retno. 2009. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan. Malang: fakultas Sains dan

teknologi UIN-Malang

Villee, Claude A. 1999. Zoologi Umum Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga

Page 15: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

5ml ZnSO4 + 1ml NaOH

Blanko Sampel Darah

Setelah dipanaskan

Blanko Sampel Darah

Page 16: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

Filtrat + 2ml K3Fe(CN)6

Blanko Sampel Darah

Sampel + KI + As. Asetat + Amylum

Blanko Sampel Darah

Page 17: Laporan Praktikum Biokimia 'Darah

Setelah dititrasi dengan Na2S2O3

Blanko Sampel Darah


Top Related